Anda di halaman 1dari 3

NAMA LENGKAP : Abdi Muthoin

NIM : S20183018
MATA KULIAH : HUKUM ACARA PIDANA
KELAS : HTN1
SEMESTER :6

SOAL UAS :
1. Jelaskan mekanisme penegakan hukum jika terjadi kejahatan yang pelaku kejahatan tersebut
melibatkan prajurit militer aktif dan masyarakat sipil?
2. Dalam proses penegakan hukum terhadap prajurit militer aktif yang melakukan pelanggaran
terhadap aturan-aturan militer dapat dikenakan pasal-pasal baik dalam KUHP Militer ataupun
UU Hukum Disiplin Militer. Pertanyaannya :
a. Sebutkan 5 perbedaan antara KUHP Militer dengan UU Hukum Disiplin Militer?
b. Apabila ada seorang komandan menegur anggotanya kemudian anggota tersebut
melakukan pemukulan terhadap komandan (atasan) tersebut maka anggota tersebut apakah
akan diadili menggunakan pasal KUHP Militer atau diadili menggunakan pasal dalam UU
Hukum Pidana Militer? Uraikan argumentasi ilmiah anda.
3. Sebutkan 5 perbedaan KUHAP dengan KUHAP Militer?
4. Dalam kasus korupsi pengadaan Helikopter dilingkungan TNI beberapa waktu yang lalu
dimana dilakukan oleh prajurit militer aktif dan proses tersebut ditangani oleh TNI sendiri
bukan oleh KPK. Bagaimana pandangan anda menyikapi proses penganangan yang dilakukan
apakah harus diproses oleh TNI sendiri atau diproses oleh KPK. Uraikan pandangan anda.

CATATAN :
 JAWABAN UAS LANGSUNG DITULIS DALAM LEMBAR INI KEMUDIAN DI
SAVE AS MENJADI PDF DAN DIKIRIMKAN MELALUI WA GRUP;
 KERJAKAN SENDIRI JANGAN NYONTO PUNYA TEMAN APALAGI AMBIL
JAWABAN DI INTERNET;
 SETIAP PELANGGARAN AKAN BERAKIBAT JAWABAN TIDAK DIKOREKSI.

JAWABAN UAS :
1. Proses pemeriksaan perkara
pidana yang dilakukan oleh prajurit TNI sesuai denganUU No. 31 Tahun 1997 tentang
Peradilan Militer,pertama-tama perkara harus diserahkan terlebih dahulu kepada Atasan
Yang Berhak Menghukum(Ankum) sebagai Perwira Penyerah Perkara jugamemiliki
wewenang yang lain. Pasal 123 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang
PeradilanMiliter menyebutkan, bahwa wewenang Perwira
Penyerah Perkara adalah:
a. Memerintahkan Penyidik untuk melakukan
Penyidikan;
b. Memerintahkan dilakukannya upaya paksa;
c. Memperpanjang penahanan;
d. Menerima atau meminta pendapat hukum dari
Oditur tentang penyelesaian perkara;

e. Menyerahkan perkara kepada Pengadilan yang


berwenang untuk memeriksa dan mengadili;
f. Menentukan perkara untuk diselesaikan menurut
Hukum Disiplin Prajurit;
g. Menutup perkara demi kepentingan hukum ataudemi kepentingan umum

2.perbedaan KUHAP danUU disiplin militer


->Hukum pidana militer mnagdili tentang pidana sedangkan hukum disiplin militer-mengadil
tentang kedisiplinan militer-->Pelanggran hukum disiplin militer adalah internorganisasi
sedangkan hukum pidanamiliter merupakan pelanggaran ketertiban umum
->Hukum disiplin militer belum tentu masuk ke hukum pidana militer
-->Hukum pidana militer mendefinissikan perbuatan dilarang merupakan
suatukejahatan,sedangkan hukum disiplin militer mendifinisikan adalah pelanggaran disiplin-
>Hukum disiplin militer bertujuan menertibkan dalam tubuhorganisasi militer-sednagkan
hukum pidana militer bertujuan menertiban hukum secara khusus,aturan-tindak pidaana
yang dlakukan oleh anggota TNI tertuang dalam KUHPM.

3.perbedaan KUHAP dan UU disiplin militer


>KUHP dan KUHP militer menerapkan tentang pidana mati Adapun pidana mati
merupakan perampasan nyawa secara paksa dilakukan oleh pihak yang berwenang
yang mana pada kalangan sipil dilakukan oleh algojo,sedangkan pada kalangan militer
dilakukan oleh satuan regu militer.Hal inidikarenakan akibat perbuatan pidana yang
dilakukan dan tidak dibenarkan menurut hukum pidana umum maupun hukum pidana
militer.

-> KUHP dan KUHP militer menerapkan tentang pidana penjara Adapun pidana penjara
adalah bentuk pidana yang berupa kehilangan kemerdekaan jika dikaji secara
pandangan KUHP penghilangan kemerdekaan disini bukan hanya dengan bentuk
pidana penjara saja tetapi juga bisa dalam bentuk pengasingan.
-> KUHP dan KUHP milite rmenerap kantentang Pidana kurungan Adapun Pidana
kurungan juga merupakan salah satu bentuk pidana perampasan kemerdekaanakan
tetapi dalam pelaksanaannya lebih ringan dari pada pidana penjara titik pada KUHP

militer Pidana kurungan ditentukan dalam pasal 17.


5. Menurut pendapat saya jika TNI terlibat dalam kasus korupsi seharusnya yang menangani
perkara tersebut adalah KPK karena lembaga tersebut yg berhak menangani di kasus korupsi
negara ini. Dan di perkara tersebut kemudian oleh KPK di serahkan ke pengadilan militer
untuk di adili.

Anda mungkin juga menyukai