Anda di halaman 1dari 47

PUSPITA

07120210019
DAMPAK POSITIP
TEKNOLOGI
PERIKANAN
Mengingat bahwa laut
(perairan) sebagaimana
pada lingkungan lainnya
penerapan teknologi
merupakan faktoryang
sangat menentukan kualitas
produksi maupun kualitas
lingkungan dan daya
dukung lahan, tidak dapat
dipungkiri bahwa dengan
penerapan teknologi, dapat
meningkatkan baik jumlah
maupun kualitas produksi.
Diantara dampak positif
tengno logi terhadap
pengelolaan sumberdaya
perikanan adalah :

1. Sebagai sumber mata


pencaharian untuk
kesejahteraan ummat
manusia

Taknologi dapat
meningkatkan jumlah dan
kualitas produksi yang pada
gilirannya meningkatkan
pendapatan/input serta
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Pengolahan
usaha perikanan tambak
misalnya dengan teknologi
secara intensif dan
manajemen yang tepat dapat
meningkatkan produksi
lebih tinggi dibanding
dengan pengelolaan
tradisional.

Indonesia terkenal
sebagai penghasil ikan tuna
yang dijual ke negara
Thailand, kemudian
dikalengkan disana dan
diinpor kembali ke
Indonesia dengan harga
yang cukup mahal. Hal ini
seharusnya tidak terjadi bila
teknologi pengalengan
sudah kita kuasai, sebab
prinsif tangkap, olah, jual
jauh lebih menguntungkan
karena dapat meningkatkan
nilai jual serta menyerap
tenaga kerja yang lebih
banyak. Contoh lain
peningkatan produksi
dengan bantuan teknologi
adalah :

 Pengolahan Rumput laut


menjadi alginate dan
agar
 Pengolahan Kulit udang
atau kepiting menjadi
kitosan
 Ikan rucah diolah
menjadi tepung ikan
 Telur artemia dapat
diproduksi dalam negeri
 Dan beberapa produk
hasil olahan perikannan
lainnya

Dari beberapa teknologi


diatas hanya dapat
dilakukan jika potensi aqal
dan qalbu dapat
dioptimalkan untuk
mengkaji dan mendalami
fenomena alam ini,
sebagaimana dijelaskan
dalam Al Quran

‫ك يُبَيِّ ُن هّٰللا ُ لَ ُك ْم ٰا ٰيتِ ٖه لَ َعلَّ ُك ْم‬َ ِ‫َك ٰذل‬


‫تَ ْعقِلُ ْو َن‬

Artinya= Demikianlah
Allah menerangkan
kepadamu ayat-ayat-Nya
(hukum-hukum-Nya)
‫‪supaya‬‬ ‫‪kamu‬‬
‫‪memahaminya. (Q : S; 2:‬‬
‫)‪242‬‬

‫ي ُّْؤتِى ْال ِح ْك َمةَ َم ْن يَّ َش ۤا ُء ۚ َو َم ْن ي ُّْؤ َ‬


‫ت‬
‫ْال ِح ْك َمةَ فَقَ ْد اُ ْوتِ َي َخ ْي ًرا َكثِ ْي ًرا ۗ َو َما‬
‫يَ َّذ َّك ُر آِاَّل اُولُوا ااْل َ ْلبَا ِ‬
‫ب‬

‫‪Artinya‬‬ ‫‪:‬‬ ‫‪Allah‬‬


‫‪menganugrahkan‬‬ ‫‪al‬‬
hikmah (kefahaman yang
dalam tentang Al Qur'an
dan As Sunnah) kepada
siapa yang Dia kehendaki.
Dan barangsiapa yang
dianugrahi al hikmah itu,
ia benar-benar telah
dianugrahi karunia yang
banyak. Dan hanya orang-
orang yang berakallah
yang dapat mengambil
pelajaran (dari firman
Allah). Q, S ; 2 : 269

Makna Al-Himah dalam


ayat di atas, oleh ulama
ditafsirkan sebagai ilmu
pengetahuan atau
kemampuan memahami
dan mengkaji ayat-ayat
Allah baik yang tersurat
dalam kitab Al-QUR’AN
dan Hadist, maupun yang
tersirat dalam rahasia alam
semesta.

Peningkatan produksi
usaha perikanan dengan
bantuan pengetahuan dan
teknologi pada prinsipnya
diharapkan dapat
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Dalam ajaran Islam segala
amal usaha yang dilakukan
mestinya bernilai kesolehan
yaitu memiliki manfaat
pada semua mahluk di
muka bumi ini, baik
kepentingan diri sendiri
maupun untuk orang lain.
Hal ini dijelaskan
Rasulullah dalam salah satu
sabdanya : Artinya :

"Orang yang paling baik


diantara kamu adalah yang
paling banyak manfaatnya
pada orang lain (Al
Hadits).
2. Sumber Pangan / Protein
Hewani (Meningkatkan
gizi masyarakat)
Tersedianya zat makanan
yang mengandung nilai gizi
tinggi seperti halnya daging
ikan, udang, kepiting dan
sebagainya dengan kata
lain, melalui pemenuhan
kebutuhan protein hewani
bagi masyarakat dapat
menambah tingkat
kecerdasannya sebab
perkembangan otak sangat
ditentukan oleh nilai
protein yang dikonsumsi
sejak kecil. Salah satu
sumber protein yang sangat
dibutuhkan manusia adalah
hasil perikanan, hal ini
sangat dianjurkan dalam Al
Quran :

ُ‫َوهُ َو الَّ ِذيْ َس َّخ َر ْالبَحْ َر لِتَأْ ُكلُ ْوا ِم ْنه‬


‫لَحْ ًما طَ ِريًّا‬

Artinya : Dan Dia-lah,


Allah yang menundukkan
lautan (untukmu) agar
kamu dapat memakan
daripadanya daging yang
‫‪segar (ikan), (Q : S, 16 :‬‬
‫)‪14‬‬

‫ص ْي ُد ْالبَحْ ِر َوطَ َعا ُم ٗه َمتَا ًعا‬


‫اُ ِح َّل لَ ُك ْم َ‬
‫ص ْي ُد ْالبَ ِّر‬‫لَّ ُك ْم َولِل َّسيَّا َر ِة ۚ َوح ُِّر َم َعلَ ْي ُك ْم َ‬
‫َما ُد ْمتُ ْم ُح ُر ًما ۗ َواتَّقُوا هّٰللا َ الَّ ِذ ْْٓ~‬
‫ٓي اِلَ ْي ِه‬
‫تُحْ َشر ُْو َن‬

‫‪Artinya‬‬ ‫‪:‬‬ ‫‪Dihalalkan‬‬


‫‪bagimu binatang buruan‬‬
laut dan makanan (yang
berasal) dari laut sebagai
makanan yang lezat
bagimu, dan bagi orang-
orang yang dalam
perjalanan; dan
diharamkan atasmu
(menangkap) binatang
buruan darat, selama kamu
dalam ihram. Dan
bertakwalah kepada Allah
yang kepada-Nyalah kamu
akan dikumpulkan. (Q S;
5 : 96)

Dari ayat di atas dapat


dijadikan hujjah bahwa
segala binatang air
sepanjang tidak
mendatangkan mudarat
bagi manusia pada
dasarnya halal, tidak
sebagaimana binatang darat
sebagian diantaranya
diharamkan, hal ini
menunjukkan bahwa hewan
air memiliki kelebihan pada
diri manusia dibanding
dengan binatang darat.
Keistimewaan protein
ikan dibanding dengan
protein hewani lainnya
adalah :
- Mengandung 11 macam
asam amino esensial
- Tidak mengandung
kolesterol
- Daya cerna tinggi
- Seratnya tidak
mempunyai jaringan
penunjang yang keras.
Kelebihan kolesterol dari
daging hewan darat dapat
menyebabkan penyempitan
pembuluh darah.

3. Meningkatkan Industri
perikanan
Dengan penerapan
teknologi, industri
perikanan dapat
berkembang lebih maju,
baik dalam bidang
budidaya penangkapan
maupun pengolahan hasil
perikanan. Selain bertujuan
meningkatkan kuantitas
dan kualitas produksi.
Teknologi industri
perikanan dapat pula
membuka lapangan kerja
bagi masyarakat, misalnya :

 Pabrik nilon untuk jaring,


dapat menyerap tenaga
kerja, sehinga
mengurangi
pengangguran yang
efeknya mengurangi
pencari pekerjaan tidak
halal.
 Industri pengawetan hasil
perikanan untuk
mempertahankan nilai
gizi dan aroma hasil
perikanan serta
memperpanjang waktu
segar memberi nilai
tambah sehingga orang
yang tidak senang
menjadi senang.
 Ikan yang busuk nilai
proteinnya menurun,
asam amino histidin
berubah menjadi histamin
yang apabila dimakan
oleh orang tertentu akan
terjadi alergi, oleh karena
itu perlu dipertahankan
kesegarannya.
Hal di atas tidak dapat
dilakukan kecuali harus
dengan bantuan ilmu
pengetahuan dan teknologi
sebagai hasil rekayasa bagi
siapa yang menggunakan
aqalnya dengan baik
Salah satu makna dari
ayat di atas adalah bahwa
mahluk yang paling buruk
diantara mahluk Allah
adalah manusia yang tidak
menggunakan akalnya
dalam memahami ayat ayat
Allah termasuk fenomena
alam semesta sebagai
ciptaan Allah, dan manusia
dituntut untuk
mengembangkan potensi
aqalnya agar mengerti
berbagai permasalahan
termasuk teknologi
dibidang perikanan.
4. Meningkatkan Daya
dukung Lingkungan
budidaya perikanan
Penerapan teknologi
pada pengelolaan
sumberdaya perikanan
dapat pula meningkatkan
daya dukung dan efisiensi
lahan budidaya, baik air
tawar, payau dan laut,
misalnya : penggunaan
kincir pada tambak yang
dapat memperbaiki
sirkulasi udara pada tambak
sehingga dapat
memperbaiki lingkungan
tambak.
ُ‫ت ال َّس ْب ُع َوااْل َرْ ض‬ ُ ‫تُ َسبِّ ُح لَهُ الس َّٰم ٰو‬
‫َو َم ْن فِ ْي ِه ۗ َّن َواِ ْن ِّم ْن َش ْي ٍء اِاَّل يُ َسبِّ ُح‬
‫بِ َح ْم ِد ٖه َو ٰل ِك ْن اَّل تَ ْفقَه ُْو َن تَ ْسبِ ْي َحهُ ۗ ْم اِنَّ ٗه‬
‫ان َحلِ ْي ًما َغفُ ْو ًرا‬ َ ‫َك‬
Artinya : Langit yang
tujuh, bumi dan semua
yang ada di dalamnya
bertasbih kepada Allah.
Dan tak ada suatupun
melainkan bertasbih
dengan memuji-Nya, tetapi
kamu sekalian tidak
mengerti tasbih mereka.
Sesungguhnya Dia adalah
Maha Penyantun lagi
Maha Pengampun. (Q S;
17 : 44)

Makna dari ayat di atas


adalah, semua mahluk
ciptaan Allah baik yang
hidup maupun yang tidak
hidup semua mengikuti
sunnah dan aturan
ketetapan Allah secara
alami sesuai dengan
kodratnya kecuali yang
sering membangkan adalah
manusia dan jin. Hal ini
dapat diartikan bahwa
materi atau bahan penyusun
habitat di perairan dapat
dikelola dan diarahkan
pada posisi kodratnya
sehingga masing-masing
dapat berfungsi sesuai
fungsi yang sebenarnya
untuk menningkatkan daya
dukung sesuai kemampuan
lahan (lingkungan) tempat
eksploitasi.

5. Meningkatkan kualitas
lingkungan aquatik
dengan jalan :
- Mencegah pencemaran
perairan
Dengan semakin
berkembangnya teknologi
pengolahan limbah maka
semua buangan industri,
hutan dan sebagainya
terbuang ke perairan dan
yang merasakan akibatnya
adalah kehidupan biota di
perairan (laut). Untuk itu
sejalan dengan
perkembangan teknologi
maka pemerintah
mengeluarkan peraturan
dimana setiap industri
harus mempunyai unit
pengolahan limbah,
sehingga semua zat-zat
beracun bisa disaring dan
setelah bersih baru dibuang
ke perairan umum.
- Membuat habitat buatan
(Artificial reef) misalnya
: rumpon buatan dari
mobil dan becak bekas
yang dibuang ke laut.

6. Dapat memperbaiki
populasi ikan dan
sumberdaya perairan,
misalnya :
a. Restocking, yaitu
pembenihan selanjutnya
ditebar kembali ke alam
b. Mencegah
penangkapan ikan-ikan
kecil dengan membuat
mata jaring ukuran
tertentu

Penangkapan ikan kecil


selain merusak mata rantai
aliran energi dalam siklus
simbiosis juga merupakan
tindakan pemborosan dan
tidak efektif dibanding jika
ditangkap dalam keadaan
dewasa (besar)

6. teknologi dibidang
pemanfaatan sumberdaya
perairan (penangkapan
ikan)
- Motorisasi kapal
- Kapal armada / fishing
boat
- Teknologi fishing gear
- Penggunaan fish finder,
light fishing, bunyi dan
seabagainya.

Teknologi dibidang
penangkapan dengan
sistem mekanik akhir-akhir
ini cukup berkembang dan
sangat besar manfaatnya.
Kapal sebagai simbol
produk teknologi dalam
pengelolaan sumberdaya
perikanan dapat memberi
dampak positip dan
merupakan sarana yang
sangat bermanfaat dalam
proses penangkapan jika
dapat dikelola dengan
tepat.

7. Teknologi dibidang
pengolahan hasil
perikanan
Akhir-akhir ini telah
dikembangkan bahan
makanan dari hasil olahan
perikanan yang berfungsi
untuk pemenuhan gizi
masyarakat. Selain itu juga
dapat meningkatkan nilai
jual hasil perikanan misalya
: abon ikan, bakso ikan,
ikan kaleng, fish nugget
dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai