Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu elemen yang sangat berperan bagi


kemajuan suatu bangsa dan negara didunia, dengan adanya pendidikan maka SDM
juga akan semakin meningkat, dengan melalui tingkatan pendidikan mulai dari
tingkat dasar sampai ke tingkat yang atas yaitu perguruan tinggi. Perguruan tinggi
sebagai lembaga yang mencetak mahasiswa untuk menjadi manusia yang memiliki
ketangguhan dan keterampilan dalam bidangnya khususnya dalam bidang
akademik selalu dituntut untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya yang akan
berimbas pada kualitas lulusannya. Salah satu visi dan misi Universitas Islam
Nahdlatul Ulama Jepara adalah mengembangkan, menyiapkan serta menghasilkan
guru/tenaga kependidikan lainnya yang memiliki nilai, sikap serta pengetahuan dan
keterampilan sebagai tenaga profesional kependidikan. Oleh karena itu, usaha
peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran terus
dilakukan, termasuk dalam hal ini mata kuliah lapangan seperti Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL).
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu upaya yang
dilakukan oleh pihak Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara sebagai suatu
kegiatan latihan kependidikan yang bersifat intrakurikuler yang dilaksanakan oleh
mahasiswa program studi PGSD. Diharapkan mahasiswa dapat memberikan
sumbangan nyata dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan seluruh
potensi sekolah. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan mampu merealisasikan
potensi akademis, tenaga dan skills yang dimilikinya dalam upaya peningkatan
potensi sekolah. Dalam praktik di lapangan, mahasiswa diharapkan menerapkan
teori-teori pengajaran yang telah diberikan saat kuliah. Diharapkan juga keluaran
dari PPL ini adalah mahasiswa sudah memiliki pengalaman mengajar dan siap
untuk menjadi guru setelah lulus dari Universitas.
Kegiatan PPL dilaksanakan, praktikan melakukan kegiatan sosialisasi yaitu
pra PPL melalui mata kuliah pengajaran mikro dan kegiatan observasi di sekolah.
Tujuan dilaksanakannya observasi di sekolah untuk mengetahui gambaran

9
mengenai proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah beserta kelengkapan
sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini
dilakukan di sekolah tempat praktikkan yang akan melaksanakan kegiatan PPL
yaitu di SDUT Masyitoh Muslimat NU Bandungrejo.
1.1 Analisis Situasi
Kegiatan PPL dilaksanakan, praktikkan terlebih dahulu menempuh kegiatan
sosialisasi yaitu pra PPL melalui pembelajaran mikro dan kegiatan observasi di
sekolah. Kegiatan pembelajaran mikro dilakukan dengan teman sebaya dan
didampingi dosen penguji. Kegiatan observasi di sekolah bertujuan agar mahasiswa
memperoleh gambaran mengenai proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah
beserta kelengkapan sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran di
sekolah tersebut. Dengan begitu praktikkan sudah mendapat gambaran mengenai
model pembelajaran yang biasanya digunakan oleh guru kelas di sekolah mitra dan
bagaimana kebiasaan-kebiasaan sebelum melakukan pembelajaran.
a. Kondisi Umum Sekolah
SD UT Masyitoh Muslimat NU Bandungrejo berdiri pada tahun 2018, dengan
SK pendirian 421.1/007 dan NPSN 69978811. SD UT Masyitoh Muslimat NU
Bandungrejo dibangun diatas tanah seluas 2500 m2. SD UT Masyitoh Muslimat NU
Bandungrejo terletak di Jln. Karangkemasan Rt 02 Rw 02 Bandungrejo
Kalinyamatan Jepara, sekolah tersebut menempati lokasi yang cukup strategis
karena mudah dijangkau oleh siswa. Sekolah ini juga sudah berakreditasi B sejak
tahun 2019. Hal ini merupakan potensi fisik yang dapat menunjang proses
pembelajaran. SD UT Masyitoh Muslimat NU Bandungrejo juga memiliki visi dan
misi sebagai berikut:

10
VISI DAN MISI
SD UT MASYITOH MUSLIMAT NU BANDUNGREJO
1. VISI
Menjadi sekolah dasar unggulan terpadu yang terdepan dalam prestasi
dengan dilandasi ajaran Ahlisunnah Waljamaah
2. MISI
a. Meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan yang maha esa.
b. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang efektif.

c. Menumbuhkan cara berfikir kreatif dan berwawasan luas.

d. Bersikap santun untuk menuju sikap yang berakhlaq mulia.

e. Mewujudkan kebiasaan positif yang berlandaskan nilai-nilai Islam.


f. Melaksanakan praktek ibadah, bimbingan membaca Alquran, bimbingan
kecerdasan spiritual, dan kecerdasan emosional sebagai wahana pemahaman
terhadap nilai-nilai Islam
g. Membangun kompetensi siswa dalam pengembangan sains dan teknologi.
Penjabaran misi di atas meliputi :
a) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan setiap siswa untuk berkembang
secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki
b) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga
sekolah.
c) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya,
sehingga dapat berkembang secara optimal.
d) Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
e) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama Islam dan budaya
bangsa sehingga terbangun siswa yang berkompetensi dan berakhlaqul
karimah.
f) Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlaqul karimah, dan
bertaqwa kepada Allah SWT.

11
3. Motto “CERDAS DALAM BERFIKIR, BERPRESTASI DAN
BERAHLAKUL KARIMAH”
Visi dan misi tersebut sudah diterapkan disetiap kegiatan sekolah dan
diamalkan dengan baik dan tawadhu, oleh para warga sekolah.
a. Kondisi Fisik Sekolah
Kondisi fisik di SD UT Masyitoh Muslimat NU Bandungrejo yang sangat baik
dan memadai. Berhubung SD tersebut adalah SD yang sangat baru maka banyak
kelas dan ruang yang masih dalam tahap pembangunan, pembangunan di SD
tersebut sangatlah pesat. Keterbatasan ruangan untuk perpustakaan, koperasi, UKS
masih belum ada karena masih dalam tahap pembangunan. Setiap kelas yang
terdapat di SD terdapat satu AC untuk menambah kenyamanan peserta didik dalam
proses pembelajaran, di dalam kelas sekolah memiliki sarana dan prasarana yang
cukup memadai, mengingat sekolah ini baru berdiri selama empat tahun. Namun
SD UT Masyitoh Muslimat NU Bandungrejo ini memiliki sarana dan prasarana
yang terbilan lengkap. Mulai dari ruang kelas yang bersih dan nyaman. Meja dan
kursi yang kokoh, serta peralatan mengajar dan bahan ajar yag terbaru dan di dalam
setiap kelas sudah terdapat AC untuk menambah kenyamanan proses pembelajaran
siswa.
Kelas memiliki satu papan tulis dengan whiteboard yang dilapisi kaca bening
agar tak mudah kotor. Seperti whiteboard pada umumnya yang sering kotor dan
sulit untuk membersihkan bekas tinta yang menjejak sekian lama. Memiliki
laboratorium komputer yang cukup untuk menjadi wadah penyaluran kreativitas
dan pengasahan bakat para peserta didik dan aula yang luas untuk menampung
seluruh penghuni sekolahan untuk kegiatan-kegiatan sekolah. Seperti doa dipagi
hari, Sholat Dhuha, dan acara lainnya seperti senam dan pengajian rutinan. Setiap
tingkatan kelas memiliki 2 rombel. Setiap kelas diisi oleh 15-25 peserta didik. SD
UT Masyitoh Muslimat NU memiliki luas lahan sekitar 1500 m2. Memiliki luas
bangunan seluas 1000 m2. Keadaan bangunan sekolah yang bersih, kokoh dan
nyaman.
SD UT Masyitoh Muslimat NU masih dalam tahapan proses pembangunan
ruang kelas, perpustakaan, ruang kesehatan. SD UT Masyitoh Muslimat NU

12
memiliki wc yang bersih dan nyaman bagi siswa dan guru. SD UT Masyitoh
Muslimat NU juga menyediakan jasa angkutan untuk semua peserta didik, jasa
angkutan ini berupa elf atau minibus dan juga mobil carry, sehingga
mempermudah wali murid untuk menjemput anaknya dan tujuan dari adanya jasa
angkut ini yaitu melatih siswa untuk bisa berteman tidak hanya dengan lingkup
temannya dikelas. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu alat
pengenalan peserta didik pada hubungan sosial, di dalamnya terdapat pendidikan
pengenalan diri dan pengembangan kemampuan selain pemahaman materi
pelajaran. SD UT Masyitoh Muslimat NU Bandungrejo menyelenggarakan
berbagai kegiatan ekstrakurikuler ialah: pramuka, komputer, baca tulis berhitung,
rebana, kaligrafi.
Ekstrakurikuler dilaksanakan setiap hari Jumat mulai jam 08.00-10.00, yang
diikuti oleh siswa kelas 1 hingga kelas 4. Setiap hari Jumat SD UT Masyitoh
Muslimat NU Bandungrejo tidak memberlakukan pembelajaran, namun diganti
dengan pelaksanaan ekstrakurikuler dari jam masuk hingga pulang sekolah.
Jumlah peserta didik yang cukup banyak memerlukan penanganan yang lebih
serius dari pihak sekolah. Pembinaan dan pengarahan para pendidik beserta
elemen sekolah lainnya melalui pendekatan yang relevan sangatlah dibutuhkan
guna menunjang pencapaian tujuan pendidikan sekolah yang diharapkan.
Selama melakukan kegiatan PPL di SD ini jadwal pembelajaran yang sudah
diterapkan bahwa kegiatan KBM dimulai pukul 08.00 hingga pukul 11.00 siang,
setiap jam mata pelajaran hanya diisi 30 menit saja, tidak hanya itu jam istirahat
di SD ini digunakan untuk melakukan Sholat Dhuha berjamaan di aula sekolah.
Berikut ini pembagian jam setiap mata pelajaran:

13
Tabel 3. Jadwal Pembagian Jam Pelajaran
Pembagian Jam Pukul
Pembelajaran 1 08.00-08.30
Pembelajaran 2 08.30-09.00
Pembelajaran 3 09.00-09.30
Istirahat 09.30-10.00

Sholat Dhuha dan Makan


Pembelajaran 4 10.00-10.30
Ngaji Alquran (Qiroati 10.30-11.00
dan Yanbua)

Gambar 1. Gedung SD UT Masyitoh Muslimat NU Bandungrejo

14
b. Potensi Guru
Proses pembelajaran di SD UT Masyitoh Muslimat NU Bandungrejo
didukung oleh kurang lebih 16 guru dengan latar belakang pendidikan
berbeda-beda. Struktur bagan tugas di di SD UT Masyitoh Muslimat NU
yaitu :
1. Kepala sekolah : Bapak Ahmad Alimul Khasan, S.Pd.
2. Waka sarana dan prasarana : Bapak Liyas Sudaryo, S.Pd.
3. Waka kesiswaan : Ibu Umi Wahyuni, S.Pd.
4. Waka humas : Ibu Khalimatus sa’diyah S.Pd.
5. Waka kurikulum : Ibu Gita Syafitri, S.Pd.
6. TU : Ibu Roikhatul Himmah, S.Pd.
Daftar guru yang mengajar di SD UT Masyitoh Muslimat NU Bandungrejo.
No Nama Guru Keterangan
1. Ahmad Alimul Khasan, S.Pd. Kepala Sekolah
2. Gita Syafitri, S.Pd. Guru Kelas 4 B dan Waka

Kurikulum
3. Khalimatus Sa’diyah, S.Pd.I. Guru Kelas 4A dan Waka

Humas
4. Layla Liyana M Alhafidhoh Guru Ngaji
5. Liyas Sudaryo, S.Pd. Guru PAI
6. Muhammad Lazim Khoiri A Guru Ngaji
7. Reza Indriana, S.Pd. Guru Kelas 3 B
8. Umi Wahyuni, S.Pd. Guru Kelas 1A
9. Fitrotun, S.Pd. Guru Kelas 1B
10. Silviana Ratnasari, S.Pd. Guru Kelas 2A
11. Nurul Aisyatuzzahro, S.Pd. Guru Kelas 3A
12. Roikhatul Himmah Staf TU
13. Nur Malikhatus Salifah, S.Pd. Guru Kelas 2B
14 Azka Naelal Muna Guru Penjas Orkes

15
d. Kompetensi Guru

1. Kompetensi Pedagogik

Guru memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek


fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial
budaya. Guru mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik usia.
Mengidentifikasi kesulitan peserta belajar usia di level sekolah dasar. Guru
memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik. Guru Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yang mendidik secara kreatif. Guru memahami prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum. Guru menentukan pengalaman belajar yang sesuai
untuk mencapai tujuan sekolah. Guru Memilih materi di sekolah. Guru menata
materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan
karakteristik peserta didik di sekolah. Guru memahami prinsip-prinsip
perancangan pembelajaran yang mendidik. Guru mengembangkan komponen-
komponen rancangan pembelajaran. Guru menyusun rancangan
pembelajaranyang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium,
maupun lapangan. Guru melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di
laboratorium, dan di lapangan guru menggunakan media pembelajaran sesuai
dengan karakteristik peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran secara
utuh. Guru dan seluruh pihak sekolah memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pembelajaran. Namun untuk kelas rendah belum diberlakukan
pembelajaran menggunkan media proyektor karena fokus peserta didik masih
sering buyar dalam pembelajaran. Sekolah menyediakan berbagai kegiatan
pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi belajar secara
optimal dalam bentuk ekstra kurikuler yang mendidik dan mengasah minat bakat
peserta didik.
Guru menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk
dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik. Guru Mengadministrasikan
penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan menggunakan

16
berbagai instrumen. Guru mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi
kepada pemangku kepentingan (peserta didik dan wali). Memanfaatkan hasil
refleksi untuk perbaikan dan pengembangan di sekolah.
2. Kompetensi kepribadian

Guru menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut,


suku, adat-istiadat, daerah asal, dan gender. Bersikap sesuai dengan norma agama
yang dianut, hukum dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat, serta
kebudayaan nasional Indonesia yang beragam. Berperilaku jujur, tegas, dan
manusiawi. Berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia.
Berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di
sekitarnya.
Guru menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil.
Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa. Menunjukkan
etos kerja dan tanggungjawab yang tinggi. Bangga menjadi guru dan percaya pada
diri sendiri. Bekerja mandiri secara profesional memahami kode etik profesi guru.
Menerapkan kode etik profesi guru. Berperilaku sesuai dengan kode etik profesi
guru.
3. Kompetensi Sosial

Guru bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat
dan lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran. Tidak bersikap
diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua peserta didik dan
lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar belakang
keluarga, dan status sosialekonomi. Berkomunikasi dengan teman sejawatdan
komunitas ilmiah lainnya secara santun, empatik dan efektif. Berkomunikasi
dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun, empatik, dan efektif
tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik. Mengikutsertakan
orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam
mengatasi kesulitan belajar peserta didik. Beradaptasi dengan lingkungan tempat
bekerja dalam rangka meningkatkan efektivitas sebagai pendidik, termasuk
memahami bahasa daerah setempat.

17
Melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk
mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang
Bersangkutan. Berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan
komunitas ilmiah lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan
kualitas Pendidikan. Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada
komunitas profesi sendiri secara Iisan dan tulisan atau bentuk lain.
4. Kompetensi Profesional

Guru menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu. Menguasai Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif. Mengembangkan
keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.

c. Potensi Siswa
Potensi siswa dalam bidang akademik maupun non-akademik sudah
menunjukkan adanya peningkatan seiring dengan meningkatnya prestasi siswa.
Jumlah siswa di SD UT Masyitoh Muslimat NU Bandungrejo adalah sebanyak 151
siswa dari 4 kelas.

Daftar Jumlah Siswa Tiap Rombel.


Kelas L P Jumlah
I 28 18 46
II 20 11 31
III 25 16 41
IV 19 14 33

18
Tahun ini SD UT mengikuti lomba MAPSI di berbagai cabang lomba dan
alhamdulilah prestasi yang diproleeh SD UT sangat membanggakan. SD UT
meraih peringkat 1 pada cabang lomba praktik sholat putri tingkat kabupaten
Jepara dan peringkat 3 lomba khitobah Islami tingkat kecamatan.
1.2 Rumusan Program PPL
Banyak persiapan yang telah dilakukan oleh praktikkan untuk kelancaran
pelaksanaan program PPL. Rencana kegiatan PPL yang dilaksanakan
dilaksanakan sebagai berikut:
1) Tahap persiapan
Tahap persiapan diawali dengan kegiatan pengajaran mikro selama satu
semester. Pengajaran mikro adalah mata kuliah yang harus diambil mahasiswa
yang akan melaksanakan PPL. Pembelajaran mikro lebih mengarah pada
pembekalan keterampilan dalam mengelola kelas. Pembekalan dan sosialisasi
PPL dilaksanakan melalui zoom meeting, ditujukan kepada seluruh mahasiswa
yang akan melaksanakan PPL.
2) Melakukan observasi pembelajaran di kelas
Melakukan observasi pembelajaran di kelas untuk mengetahui metode dan
media serta karakteristik belajar siswa untuk digunakan sebagai referensi
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran yang tepat untuk siswa agar
memberikan hasil yang maksimal dan efektif.
3) Konsultasi persiapan mengajar
Konsultasi dengan guru kelas atau guru pamong bertujuan untuk meminta
saran serta bimbingan mengenai rancangan pembelajaran yang akan dibuat.
Karena masih minimnya pengalaman dan pengetahuan praktikkan di lapangan.
4) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Membuat RPP untuk peserta didik dengan materi sesuai dengan kurikulum
yang digunakan oleh guru dengan sesuai standar kompetensi yang sesuai untuk
peserta ddik. Praktikkan membuat RPP satu sub tema setiap pertemuannya.

19
5) Konfirmasi dan revisi pembuatan RPP
Menentukan materi dan bahan ajar serta RPP. Praktikkan berkonsultasi
kepada guru pamong apabila ada materi yang kurang tepat untuk diajarkan
kepada peserta didik.
6) Mempersiapkan media dan alat pembelajaran
Media dan alat pembelajaran digunakan untuk membantu menyampaikan
materi pembelajaran. Media yang dipersiapkan untuk proses pembelajaran
antara lain gambar, video dan PPT.
7) Pelaksanaan praktik mengajar
Pelaksanaan praktik mengajar dilaksanakan di kelas bertujuan untuk
menerapkan, mempersiapkan dan mengambangkan kemampuan mahasiswa
sebagai calon tenaga pendidik, sebelum mahasiswa terjun langsung ke dunia
pendidikan seutuhnya. Praktik mengajar ini dilaksanakan sebanyak 6 kali.
Setiap 1 kali praktik pembelajaran dilaksanakan dari pukul 08.00 – 11.00 WIB
dipotong waktu pelajaran muatan lokal, Bahasa Arab, dan mengaji.
8) Evaluasi
Evaluasi dilakukan setiap selesai melaksanakan praktik mengajar dengan
melaksanakan tes tertulis maupun tes perbuatan. Kegiatan ini bertujuan untuk
mengetahui kemampuan peserta didik dalam menangkap atau memahami materi
yang telah disampaikan oleh mahasiswa praktikkan.
9) Mempelajari administrasi guru
Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa benar-benar mengetahui tugas-tugas
administrasi guru selama mengajar di dalam kelas. Selama program PPL
berlangsung, pembuatan administrasi harus dilakukan. Administrasi tersebut
antara lain, silabus, program tahunan, program semester, RPP, dan alat
kelengkapan mengajar lainnya.
10) Penyusunan laporan
Penyusunan laporan merupakan tugas akhir dari kegiatan PPL, yang
berfungsi sebagai laporan pertanggungjawaban mahasiswa atas pelaksanaan
PPL. Laporan ini bersifat individu. Laporan ini disusun secara tertulis yang
nantinya diketahui dosen pembimbing PPL dan pihak kampus.

20
11) Penarikan PPL
Penarikan PPL dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2021 yang bertempat di
sekolah mitra masing-masing. Penarikan PPL ini menandai berakhirnya kegiatan
PPL di SD UT Masyitoh Muslimat NU Bandungrejo. Kegiatan mengajar
terbimbing sudah terpenuhi sesuai dengan target dan dalam waktu yang sudah
ditentukan..
Demikian tahap-tahap dalam perumusan program Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) yang dilaksanakan di SD UT Masyitoh Muslimat NU
Bandungrejo.

21
BAB II
PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

2.2 Perencanaan
a. Pengajaran Mikro (microteaching)
Kegiatan pengajaran mikroteaching merupakan prasyarat yang wajib
dilaksanakan oleh mahasiswa sebelum melaksanakan kegiatan praktik
pengalaman lapangan (PPL). Kegiatan tersebut dilaksanakan pada semester
lima, masuk sebagai mata kuliah yang berbobot 2 sks. Kegiatan mikro
merupakan kegiatan praktik mengajar dalam kelompok kecil dengan
mahasiswa lain sebagai peserta didiknya. Dalam kegiatan tersebut mahasiswa
dikenalkan sebagai mana kondisi seperti di sekolah atau di kelas. Proses
belajar mengajar yang dilaksanakan pada saat microteaching harus
berdasarkan pada perangkat mengajar yang sudah dipersiapkan oleh
mahasiswa, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan materi
lainnya yang terkait. Dengan begitu mahasiswa akan terbiasa dengan
mempersiapkan semua perangkat pembelajaran pengajaran, seperti kondisi di
lapangan yang nanti akan dihadapinya.
b. Kegiatan Observasi
1. Observasi Lingkungan Sekolah
Tujuan observasi ialah untuk mengetahui keseluruhan kondisi sekolah
secara mendalam agar nantinya dapat menyesuaikan diri pada waktu
melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan di sekolah. Adapun hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam observasi:
a) Lingkungan fisik sekolah
b) Potensi siswa
c) Potensi siswa
d) Sarana prasarana pembelajaran
e) Kultur sekolah

22
2. Observasi Pembelajaran di Kelas
Observasi pembelajaran di kelas bertujuan untuk memperoleh
pengetahuan dan pengalaman pendahuluan mengenai tugas guru dalam
mengajar. Observasi pembelajaran di kelas dilakukan ketika akan mengajar
di kelas tersebut. Dengan observasi ini praktikkan mendapat gambaran
mengenai cara mengajar yang benar-benar terjadi di kelas dan sampai di
mana guru mengajar. Berikut adalah beberapa hal yang harus diketahui
mahasiswa, dengan menyangkut observasi pembelajaran yang dilakukan
didalam kelas:
a) Cara guru dalam membuka pelajaran
b) Media ataupun alat peraga yang digunakan
c) Cara guru memberikan apersepsi dalam mengajar
d) Bahasa yang digunakan dalam KBM (komunikatif)
e) Cara guru memotivasi siswa
f) Cara guru dalam memberikan timbale balik terhadap siswa
g) Penggunaan perangkat (administrasi mengajar)
h) Pemberian tugas dan cara menutup pelajaran
3. Observasi administrasi mengajar
Kegiatan observasi administrasi mengajar dilakukan dengan cara
mewawancarai guru kelas. Kegiatan ini dilaksanakan sebelum pelaksanaan
kegiatan PPL yang dimaksudkan agar mendapat gambaran mengenai
kondisi dan situasi komunitas sekolah. Yang dimaksud dengan administrasi
mengajar disini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri dari:
a) Program Semester
b) Program Tahunan
c) Silabus
d) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
e) Evaluasi
f) KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)

23
4. Kegiatan Pembekalan PPL
Kesiapan diri baik fisik, mental maupun materi dibutuhkan dalam
pelaksanaan PPL. Oleh karena itu, selain praktik pengajaran mikro
mahasiswa calon peserta PPL dibekali dengan materi tambahan yang berupa
pembekalan PPL. Pembekalan dilakukan secara daring melalui zoom
meeting, sebagai prasyarat khusus untuk dapat mengikuti PPL. Tujuan
pembekalan PPL adalah agar mahasiswa mampu menguasai kompetensi
sebagai berikut:
1) Memahami dan menghayati konsep dasar, arti, tujuan pendekatan,
program, pelaksanaan, monitoring, evaluasi PPL.
2) Mendapatkan informasi tentang situasi, kondisi, potensi, dan
permasalahan sekolah yang akan dijadikan lokasi PPL .
3) Memiliki bekal pengetahuan tata krama kehidupan di sekolah.
4) Memiliki wawasan tentang pengelolaan dan pengembangan lembaga
pendidikan.
5) Memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan praktis agar dapat
melaksanakan program dan tugas di sekolah.
6) Memiliki pengetahuan untuk dpat bersikap dan bekerja dalam
kelompok secara interdisipliner dan lintas sektoral dalam rangka
penyelesaian tugas di sekolah.
7) Memiliki kemampuan menggunakan waktu secara efektif dan efisien
pada saat melaksanakan program PPL.
2.1 Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilakukan di SD
UT Masyitoh Muslimat NU Bandungrejo. Seringkali rencana pembelajaran
tidak sesuai dengan kenyataan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung
baik mengenai proses, penyampaian materi, penggunaan media pembelajaran,
karakteristik peserta didik, dan lain-lain. Pembelajaran ini dilakukan selama
enam kali pertemuan mulai dari kelas rendah ke kelas tinggi, yang
pembelajarannya dilakukan sesuai dengan kompetensi inti, kompetensi dasar
materi dan juga media yang sudah disiapkan atau direncanakan dari pertemuan

24
pertama sampai pertemuan keenam mengalami peningkatan. Dalam proses
pembelajaran seringkali kita menemui suatu masalah atau hambatan dari peserta
didik, ada beberapa peserta didik yang sangat hiperaktif dan ada yang sangat
pendiam, dalam keaadan seperti ini kita harus pandai dalam mengelola kelas.
Untuk mengatasi hal tersebut saya membuat pembelajaran menjadi efektif dan
menyenangkan dengan cara membrikan ice breaking kepada peserta didik di
sela-sela pembelajaran bertujuan agar peserta didik tetap semangat dan tidak
bosan dalam mengikuti pembelajran berlangsung.
Kegiatan proses belajar mengajar di kelas meliputi :
1) Pendahuluan:
a) Membuka pelajaran dengan salam.
b) Berdoa
c) Apersepsi
d) Tujuan
e) Presensi
2) Kegiatan inti
Proses pembelajaran teori
a) Menyampaikan materi pelajaran
Menyampaikan materi dapat berjalan lancer maka guru harus
menciptakan suasana yang kondusif yaitu suasana yang tidak terlalu
tegang tetapi juga tidak terlalu santai. Metode yang digunakan dalam
penyampaian materi adalah dengan cooperative learning.
b) Metode pembelajaran.
Suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh guru agar proses belajar
mengajar pada siswa tercapai sesuai dengan tujuan.
c) Penggunaan waktu
Waktu dialokasikan untuk membuka pelajaran, menyampaikan
materi, tanya jawab dan menutup pelajaran.

25
d) Teknik bertanya.
Teknik bertanya yang digunakan adalah dengan memberi pertanyaan
terlebih dahulu kemudian memberi kesempatan siswa untuk menjawab
pertanyaan tersebut. Jika belum ada yang menjawab praktikan menunjuk
salah satu siswa untuk menjawab.
e) Teknik penguasaan kelas
Teknik penguasaan kelas yang dilakukan oleh praktikan adalah dengan
berjalan keliling kelas. Dengan demikian diharapkan praktikan bisa
memantau apakah siswa itu memperhatikan dan bisa memahami apa yang
sedang dipelajari.
f) Menutup pelajaran
Sebelum pelajaran berakhir yang dilakukan seorang guru adalah:
a. Menyimpulkan materi yang diajarkan.
b. Pemberian tugas.
c. Memberikan pesan dan saran
d. Bedoa dan mengakhiri pelajaran.
2.3 Analisis Hasil dan Refleksi Pembelajaran
a. Analisis hasil pelaksanaan
Pelaksanaan PPL, mahasiswa memproleh banyak hal tentang
bagaimana cara menjadi seorang guru yang professional, beradaptasi
dengan lingkungan sekolah baik guru, karyawan, siswa maupun dengan
sekolah dan bagaimana cara pelaksanaan kegiatan persekolahan lainnya
selain mengajar. Praktek mengajar di kelas telah selesai dilaksanakan
oleh mahasiswa sesuai jadwal yang direncanakan. Dari pelaksanaan
praktek pengalaman mengajar yang akan membentuk keterampilan dan
keprofesionalan seorang calon guru. Selain itu, pengenalan kondisi siswa
bertujuan agara calon guru siap terjun ke sekolah pada masa yang akan
datang.

26
Hasil praktek mengajar di kelas dapat disampaikan beberpa hal sebagai
berikut :
a. Konsultasi secara berkesinambungan dengan guru pembimbing sangat
diperlukan demi lancarnya pelaksanaan mengajar. Hal-hal yang dapat
dikonsultasikan dengan guru pembimbing, baik RPP, materi, metode yang
cocok digunakan di dalam proses mengajar.
b. Praktikan dapat mengelola kelas dan membuat suasana yang kondusif dalam
belajar.
c. Praktikan dapat mengembalikan situasi menjadi kondusif lagi bila ada
peserta didik yang menimbulkan masalah (ramai, mengganggu teman dan
lain-lain).
b. Refleksi hasil kegiatan
Sebelum mengajar praktikan menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang dikonsultasikan kepada guru pembimbing
terlebih dahulu. Dalam melaksanakannya ada faktor pendukung dan faktor
penghambat kelancaran proses KBM yaitu:
a. Faktor pendukung.
Pelaksanaan praktik mengajar baik mengajar terbimbing maupun
mandiri ada beberapa faktor pendukung yang dapat memperlancar ptroses
belajar antara lain faktor pendukung yang berasal dari guru pembimbing,
siswa dan sekolah. Guru pembimbing memberikan keleluasaan praktik
untuk memberikan ide dan gagasan dalam hak praktik mengajar, mengelola
kelas bahkan evaluasi kemudian guru pembimbing memberikan saran dan
kritik serta perbaikan dalam praktik mengajar. Faktor pendukung yang
berasal dari siswa adalah kemauan dan kesungguhan siswa dalam mengikuti
pelajaran. Faktor pendukung dari sekolah yaitu memfasilitsi segala kegiatan
praktik mengajar di kelas.
b. Faktor penghambat
Praktikan melakukan proses belajar mengajar tidak banyak mengalami
hambatan karena semua pihak yang terlibat dalam proses belajar mengajar
di kelas sangat mendukung dan berperan serta dalam keberhasilan praktikan

27
dalam mengajar di kelas. Hanya masalah kemampuan dasar siswa untuk
menyerap materi masih sangat rendah. Oleh karena itu materi yang
diberikan harus sesuai dengan kemampuan dan lingkungan siswa.

28
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu upaya yang
dilakukan oleh pihak Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara sebagai suatu
kegiatan latihan kependidikan yang bersifat intrakurikuler yang dilaksanakan
oleh mahasiswa program studi PGSD. Diharapkan mahasiswa dapat
memberikan sumbangan nyata dalam rangka meningkatkan dan
mengembangkan seluruh potensi sekolah. Oleh karena itu, mahasiswa
diharapkan mampu merealisasikan potensi akademis, tenaga dan skills yang
dimilikinya dalam upaya peningkatan potensi sekolah. Dalam praktik di
lapangan, mahasiswa diharapkan menerapkan teori-teori pengajaran yang telah
diberikan saat kuliah. Diharapkan juga keluaran dari PPL ini adalah mahasiswa
sudah memiliki pengalaman mengajar dan siap untuk menjadi guru setelah
lulus dari Universitas. Sebelum kegiatan PPL dilaksanakan, praktikan
melakukan kegiatan sosialisasi yaitu pra PPL melalui mata kuliah pengajaran
mikro dan kegiatan observasi di sekolah. Tujuan dilaksanakannya observasi di
sekolah untuk mengetahui gambaran mengenai proses pembelajaran yang
dilakukan di sekolah beserta kelengkapan sarana dan prasarana yang
menunjang proses pembelajaran. Kegiatan observasi ini dilakukan di sekolah
tempat praktikkan yang akan melaksanakan kegiatan PPL yaitu di SD UT
Masyitoh Muslimat NU Bandungrejo.
3.2 Saran
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama melaksanakan kegiatan
PPL disekolah yang dituangkan dalam bentuk saran dan semoga menjadi
pedoman dalam pelaksanaan PPL selanjutnya. Adapun saran yang penulis
ingin sampaikan terkait dengan PPL yang sudah dilaksanakan yaitu:

29
1. Bagi pihak SD UT Masyitoh Muslimat NU Bandungrejo.

a. Meningkatkan sarana belajar sehingga proses pembelajaran akan semakin


aktif
b. Memanfaatkan dengan sebaik-baiknya media pembelajaran yang telah
tersedia guna meningkatkan minat dan prestasi belajar peserta didik.
2. Bagi pihak Universitas Nadhlatul Ulama Jepara.

a. Perlunya ketegasan dalam menetapkan pelaksanaan PPL sehingga dari


pihak mahasiswa dapat mempersiapkan segala sesuatu dengan
sebaikbaiknya.
b. Persiapan sarana dan prasarana yang matang sebelum pelaksanaan PPL
sehingga pada saat pelaksanaan mahasiswa tidak kesulitan memperolehnya.
c. Pembekalan efektif dan efisien sebelum mahasiswa diterjunkan ke lapangan
sehingga mahasiswa akan lebih siap dan nyaman.
d. Pemantauan perlu dilaksanakan lebih ketat lagi, mengingat masih banyak
dosen pembimbing yang dating kurang dari batas minimal yang telah
ditetapkan dan bahkan tidak dating sama sekali.
e. Meningkatkan kerjasama dengan sekolah-sekolah yang masih belum
dijadikan tempat PPL.
3. Bagi Mahasiswa

a. Mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan mempelajari lebih mandalam


teori-teori yang telah dipelajari.
b. Rajin berkonsultasi dan bimbingan dengan dosen atau guru-guru di sekolah.
c. Rasa kesetiakawanan, kesadaran, kejujuran, dan kekompakan dalam satu
tim hendaknya selalu dijaga sampai kapanpun, tidak terbatas pada
berakhirnya kegiatan PPL.

30

Anda mungkin juga menyukai