Anda di halaman 1dari 6

1) a. Bagaimana pentingnya Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi?

Sebutkan landasan

yuridisnya!

b. Bagaimana hubungan antara Pendidikan Pancasila dengan program studi Anda?

2) a. Bagaimana teori asal mula Pancasila secara formal sebagai dasar filsafat negara?

b. Bagaimana asal mula Pancasila secara tidak langsung? (segi budaya dan sejarah)

3) a. Jelaskan susunan kesatuan Pancasila yang bersifat kesatuan organis!

b. Gambarkan susunan Pancasila yang bersifat hierarki pyramidal dan berikan penjelasan!

4) Bagaimana penjelasan dari Eklektis Inkorporasi!

5) Jelaskan pengertian dari dasar negara, Philosofische Grondslag, Weltanschauung, dan Way

of Life!

Jawab

1.A. Menurut saya, mata kuliah Pendidikan pancasila memiliki peran penting dan berguna untuk
mahasiswa di Perguruan Tinggi. Pendidikan Pancasila atau Kewarganegaraan haruslah kita pelajari dan di
gunakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita dapat mengetahui dan mengerti tentang hak dan
kewajiban sebagai warga Negara Indonesia. Bersama pendidikan agama dan Kewarganegaraan,
pendidikan Pancasila berperan penting dalam pembentukan moral, adab, prilaku dan kepribadian yang
sehat dan berjiwa Nasionalisme.

Pancasila adalah sebagai sumber nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi
bangsa Indonesia. Sebab itu seluruh tatanan kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia menggunakan
Pancasila sebagai dasar moral atau norma dan segabagai tolak ukur baik buruk dan benar salahnya sikap,
perubahan dan tingkah laku sebagai bangsa Indonesia.

Contoh-contoh pentingnya Mata Kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan saat di Perguruan
Tinggi:

1. Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa diharapkan mempu memahami, menganalisis, dan


mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

2. Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa dapat berpartisipasi dalam upaya mencegah dan
menghentikan berbagai tindak kekerasan dengan cara cerdas dan damai.

3. Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa menjadi warga negara yang memiliki pandangan yang benar
terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM.

4. Melalui pendidikan Pancasila, mahasiswa berpikir kritis dan objektif terhadap persoalan kenegaraan,
HAM, dan demokrasi.
Landasan yuridis (hukum) perkuliahan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi diatur dalam UU
No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 39 menyatakan : Isi kurikulum setiap jenis,
jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan.

Sumber : - https://www.kompasiana.com/aldila16/5eabd2e6d541df5ff87065d2/pentingnya-mata-kuliah-
pendidikan-pancasila-dan-kewarganegaraan-bagi-mahasiswa?page=all

- https://santosopgsd.wordpress.com/2016/08/04/landasan-pendidikan-pancasila/#:~:text=Landasan
%20yuridis%20(hukum)%20perkuliahan%20Pendidikan,%2C%20Pendidikan%20Agama%2C
%20Pendidikan%20Kewarganegaraan.

1.B.Relasi antara pendidikan Pancasila dengan prodi saya yaitu sebagai dasar pendidikan
kewarganegaraan bertujuan agar setiap warga Negara muda (young citizens) memiliki rasa kebangsaan
dan cinta tanah air dalam konteks nilai dan moral Pancasila,nilai dan norma Undang-Undang
DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945,nilai dan komitmen Bhinneka tunggalIka, dan komitmen
bernegara kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu secara sadar dan terencana peserta didiksesuai
dengan perkembangan psikologis entah apapun itu jurusannya. ( Sumber :
file:///C:/Users/user/Downloads/1455-2616-2-PB%20(3).pdf )

2.A.BPUPKI terbentuk pada tanggal 29 April 1945. Adanya Badan ini memungkinkan bangsa Indonesia
dapat mempersiapkan kemerdekaannya secara legal, untuk merumuskan syarat-syarat apa yang harus
dipenuhi sebagai negara yang merdeka. Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia dilantik pada tanggal 28 Mei 1945 oleh Gunseikan (Kepala Pemerintahan bala tentara Jepang di
Jawa).

Badan penyelidik ini mengadakan sidang hanya dua kali. Sidang pertama tanggal 29 Mei sampai dengan
1 Juni 1945, sedangkan sidang kedua 10 Juli sampai dengan 17 Juli 1945. Pada sidang pertama M. Yamin
dan Soekarno mengusulkan tentang dasar negara, sedangkan Soepomo mengenai paham negara
integralistik. Tindak lanjut untuk membahas mengenai dasar negara dibentuk panitia kecil atau panitia
sembilan yang pada tanggal 22 Juni 1945 berhasil merumuskan Rancangan mukaddimah (pembukaan)
Hukum Dasar, yang oleh Mr. Muhammad Yamin dinamakan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta.

Sidang kedua BPUPKI menentukan perumusan dasar negara yang akan merdeka sebagai hasil
kesepakatan bersama. Anggota BPUPKI dalam masa sidang kedua ini ditambah enam anggota baru.
Sidang lengkap BPUPKI pada tanggal 10 Juli 1945 menerima hasil panitia kecil atau panitia sembilan
yang disebut dengan piagam Jakarta. Di samping menerima hasil rumusan Panitia sembilan dibentuk juga
panitia-panitia Hukum Dasar yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok panitia perancang Hukum
Dasar yakni: 1) Panitia Perancang Hukum Dasar diketuai oleh Ir. Soekarno dengan anggota berjumlah 19
orang 2) Panitia Pembela Tanah Air dengan ketua Abikusno Tjokrosujoso beranggotakan 23 orang 3)
Panitia ekonomi dan keuangan dengan ketua Moh. Hatta, bersama 23 orang anggota.

Panitia perancang Hukum Dasar kemudian membentuk lagi panitia kecil Perancang Hukum Dasar yang
dipimpin Soepomo. Panitia-panitia kecil itu dalam rapatnya tanggal 11 dan 13 Juli 1945 telah dapat
menyelesaikan tugasnya Panitia Persiapan Kemerdekaan (Dokuritsu Zyunbi Linkai), yang sering disebut
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sidang pertama PPKI tanggal 18 Agustus 1945
berhasil mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan menetapkan: menyusun
Rancangan Hukum Dasar. Selanjutnya tanggal 14 Juli 1945 sidang BPUPKI mengesahkan naskah
rumusan panitia sembilan yang dinamakan Piagam Jakarta sebagai Rancangan Mukaddimah Hukum
Dasar, dan pada tanggal 16 Juli 1945 menerima seluruh Rancangan

Hukum Dasar yang sudah selesai dirumuskan dan di dalamnya juga memuat Piagam Jakarta sebagai
mukaddimah.

Hari terakhir sidang BPUPKI tanggal 17 Juli 1945, merupakan sidang penutupan Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan selesailah tugas badan tersebut. Pada tanggal 9
Agustus 1945 dibentuk Panita Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sidang pertama PPKI 18
Agustus 1945 berhasil mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dan menetapkan:

Piagam Jakarta sebagai rancangan Mukaddimah Hukum Dasar oleh BPUPKI pada tanggl 14 Juli 1945
dengan beberapa perubahan, disahkan sebagai Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia.

Rancangan Hukum Dasar yang telah diterima oleh BPUPKI pada tanggal 16 Juli 1945 setelah mengalami
berbagai perubahan, disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

Memilih Presiden dan Wakil Presiden yang pertama, yakni Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta.

Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai Badan Musyawarah Darurat.

Sidang kedua tanggal 19 Agustus 1945, PPKI membuat pembagian daerah propinsi, termasuk
pembentukan 12 departemen atau kementerian. Sidang ketiga tanggal 20, membicarakan agenda badan
penolong keluarga korban perang, satu di antaranya adalah pembentukan Badan Keamanan Rakyat
(BKR). Pada 22 Agustus 1945 diselenggarakan sidang PPKI keempat. Sidang ini membicarakan
pembentukan Komite Nasional Partai Nasional Indonesia. Setelah selesai sidang keempat ini, maka PPKI
secara tidak langsung bubar, dan para anggotanya menjadi bagian Komite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP). Anggota KNIP ditambah dengan pimpinan-pimpinan rakyat dari semua golongan atau aliran dari
lapisan masyarakat Indonesia.

Rumusan-rumusan Pancasila secara historis terbagi dalam tiga kelompok.

Rumusan Pancasila yang terdapat dalam sidang-sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia yang merupakan tahap pengusulan sebagai dasar negara Republik Indonesia.

Rumusan Pancasila yang ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia sebagai dasar filsafat
Negara Indonesia yang sangat erat hubungannya dengan Proklamasi Kemerdekaan.

Beberapa rumusan dalam perubahan ketatanegaraan Indonesia selama belum berlaku kembali rumusan
Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.
Dari tiga kelompok di atas secara lebih rinci rumusan Pancasila sampai dikeluarkannya Dekrit Presiden
tanggal 5 Juli 1959 ini ada tujuh yakni:

Rumusan dari Mr. Muh. Yamin tanggal 29 Mei 1945, yang disampaikan dalam pidato “Asas dan Dasar
Negara Kebangsaan Republik Indonesia” (Rumusan I).

Rumusan dari Mr. Muh. Yamin tanggal 29 Mei 1945, yang disampaikan sebagai usul tertulis yang
diajukan dalam Rancangan Hukum Dasar (Rumusan II).

Soekarno, tanggal 1 Juni 1945 sebagai usul dalam pidato Dasar Indonesia Merdeka, dengan istilah
Pancasila (Rumusan III).

Piagam Jakarta, tanggal 22 Juni 1945, dengan susunan yang sistematik hasil kesepakatan yang pertama
(Rumusan IV).

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tanggal 18 Agustus 1945 adalah rumusan pertama yang diakui
secara formal sebagai Dasar Filsafat Negara (Rumusan V).

Mukaddimah KRIS tanggal 27 Desember 1949, dan Mukaddimah UUDS 1950 tanggal 17 Agustus 1950
(Rumusan VI).

Rumusan dalam masyarakat, seperti mukaddimah UUDS, tetapi sila keempatnya berbunyi Kedaulatan
Rakyat, tidak jelas asalnya (Rumusan VII). (sumber : https://pknhspendatee.wordpress.com/hello-class-
welcome-lets-we-start-to-our-learning/#:~:text=Soekarno%2C%20tanggal%201%20Juni%201945,istilah
%20Pancasila%20(Rumusan%20III).&text=Pembukaan%20Undang%2DUndang%20Dasar
%201945%20tanggal%2018%20Agustus%201945%20adalah,Filsafat%20Negara%20(Rumusan%20V).

2.B. Secara kausalitas asal mula yang tidak langsung Pancasila adalah asal mula sebelum proklamasi
kemerdekaan. Pancasila adalah terdapat pada kepribadian serta dalam pandangan hidup sehari-hari bangsa
Indonesia. Asal mula tidak langsung Pancasila bilamana dirinci adalah sebagai berikut:

a.Unsur-unsur Pancasila tersebut sebelum secara langsung dirumsukan menjadi dasar filsafat negara,
nilai-nilanya yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai keyakinan dan nilai keadilan
telah ada dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia sebelum membentuk negara.

b.Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum mebentuk
negara, yang berupa nilai-nilai adat istiadat, nilai kebudayaan serta nilai-nilai religius. Nilai-nilia tersebut
menjadi pedoman dalam memecahkan problema kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asal mula tidak langsung Pancasila pada hakikatnya bangsa
Indonesia sendiri, atau dengan kata lain perkataan bangsa Indonesia sebagai ‘kausa materialis’ atau
sebagai asal mula tidak langsung nilai-nilai Pancasila. (sumber : https://rinosafrizal.com/pengertian-asal-
mula-pancasila)

3.A. Susunan sila-sila Pancasila merupakan kesatuan yang organis yakni satu sama lain membentuk suatu
sistem yang disebut dengan istilah majemuk tunggal. Majemuk tunggal artinya Pancasila terdiri dari 5 sila
tetapi merupakan satu kesatuan yang berdiri sendiri secara utuh.
(https://brainly.co.id/tugas/7878265#:~:text=Susunan%20sila%2Dsila%20Pancasila%20merupakan,yang
%20berdiri%20sendiri%20secara%20utuh.)

3.B. Hal yang dimaksud dengan pancasila bersifat hirarkis dan berbentuk piramidal adalah dalam
pancasila ini berarti memiliki hubungan antara kelompok sila yang ada dalam pancasila dan bersifat erat.
Hirarkis sendiri memiliki arti yaitu pengelompokan / penggolongan.

Pancasila yang terdiri dari 5 sila itu saling berkaitan yang tak dapat dipisahkan:

• Sila pertama menjelaskan bahwa pada sila pertama itu meliputi dan menjamin isi sila 2, 3, 4, dan 5,
artinya dalam segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan negara harus dijiwai
nilai-nilai ketuhanan Yang Maha Esa.

• Sila kedua tertulis kemanusiaan yang adil dan beradab yang diliputi sila ke-1 dan isinya meliputi sila
3, 4, dan 5, dalam sila ini terkandung makna bahwa sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia sebagai makhluk tuhan yang beradab, maka segala hal yang berkaitan dengan kehidupan
berbangsa dan bernegara harus mencerminkan bahwa negara ini mempunyai peraturan yang menjunung
tinggi harkat dan martabat manusia.

• Sila ketiga tertulis persatuan Indonesia yang diliputi dan dijiwai sila 1, 2 yang meliputi dan menjiwai
isi dari sila 4, dan 5, sila ini mempunyai makna manusia sebagai makhluk sosial wajib mengutamakan
persatuan negara Indonesia yang disetiap daerah memiliki kebudayaan-kebudayaan maupun beragama
yang berbeda.

• Sila keempat diliputi dan dijiwai sila 1, 2, 3 yang meliputi dan menjiwai isi dari sila kelima. Sila ini
menjelaskan bahwa negara Indonesia ini ada karena rakyat maka dari itu rakyat berhak mengatur kemana
jalannya negara ini.

• Sila kelima yang bertuliskan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia itu diliputi dan dijiwai oleh
isi dari sila 1, 2, 3, dan 4. Sila ini mengandung makna yang harus mengutamakan keadilan bersosialisasi
bagi rakyat Indonesia ini sendiri tanpa memandang perbedaan-perbedaan yang ada. ( Sumber :
http://vandome-athoullah.blogspot.com/2011/06/pancasila-bersifat-hirarkis-dan.html#:~:text=Hal
%20yang%20dimaksud%20dengan%20pancasila,memiliki%20arti%20yaitu%20pengelompokan
%20%2F%20penggolongan.)

4. Elektis-Inkorporasi “ yang dimana pengolahan paham dan ideologi luar menjadi milik bangsa
Indonesia dengan tetap berpedoman kepada Pancasila. Sejak dahulu konsep-konsep pancasila sudah
dijalankan oleh bangsa Indonesia, pada zaman kerajaan bangsa Indonesia sudah beragama, berBangsa,
dan berkeadilan hingga sampai hari ini yang mungkin sudah mulai sedikit agak luntur. ( Sumber :
http://kuncup2.blogspot.com/2015/03/filsafat-dan-makna-pancasila.html)

5. Philosofische Grondslag : Pancasila adalah dasar falsafah (Philosofische Grondslag) yaitu sebagai
fundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk diatasnya
didirikan negara Indonesia merdeka. Pancasila sebagai Dasar Negara adalah sebuah dasar falsafah dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian maka Pancasila menjadi dasar Indonesia merdeka.
(Sumber : http://www.bergelora.com/opini-wawancara/artikel/2048-memahami-kembali-pancasila-
sebagai-philosofische-grondslag.html#:~:text=Pancasila%20adalah%20dasar%20falsafah
%20(Philosofische,diatasnya%20didirikan%20negara%20Indonesia%20merdeka.&text=Dengan
%20demikian%20maka%20Pancasila%20menjadi%20dasar%20Indonesia%20merdeka.)

Weltanschauung : Pancasila sebagai Weltanschauung, artinya nilai-nilai Pancasila itu merupakan sesuatu
yang telah ada dan berkembang di dalam masyarakat Indonesia, yang kemudian disepakati sebagai dasar
filsafat negara (Philosophische Grondslag). (sumber : https://pustakabergerak.id/artikel/pancasila-sebagai-
sistem-filsafat)

Ways OF Life : Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia berfungsi sebagai norma, pegangan
hidup, pedoman hidup dan petunjuk arah bagi semua kegiatan hidup dan penghidupan bangsa Indonesia
dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. (sumber :
https://brainly.co.id/tugas/24294965#:~:text=Jawaban%3A,kehidupan%20masyarakat%20dan%20bangsa
%20Indonesia.)

Anda mungkin juga menyukai