D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Nama : Andi Sitti Atthahirah Antakharana
Kelas : XII MIA 2
NIS : 188074
SMAN 2 PANGKEP
TAHUN AJARAN 2020/2021
PROVINSI SULAWESI SELATAN
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah “SENYAWA BENZENA DAN TURUNANNYA” ini .
Ucapan maaf jika terdapat kekurangan pada makalah. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat dibutuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Benzena ditemukan pada tahun 1825 oleh seorang ilmuwan Inggris, Michael
Faraday, yang mengisolasikannya dari gas minyak dan menamakannya bikarburet
dari hidrogen. Benzena, juga dikenal dengan nama C6H6, PhH, dan benzol, adalah
senyawa kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar
serta mempunyai bau yang manis. Benzena adalah sejenis karsinogen. Benzena
adalah salah satu komponen dalam bensin dan merupakan pelarut yang penting
dalam dunia industri. Benzena juga adalah bahan dasar dalam produksi obat-obatan,
plastik, bensin, karet buatan, dan pewarna. Selain itu, benzena adalah kandungan
alami dalam minyak bumi, namun biasanya diperoleh dari senyawa lainnya yang
terdapat dalam minyak bumi.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana tata nama benzena dan turunannya?
b. Bagaimana reaksi-reaksi benzena?
c. Bagaimana sifat kimia dan fisika benzena?
d. Apa kegunaan serta dampak benzena dan turunannya?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Berdasarkan rumus molekulnya, C6H6 , Para pakar kimia saat itu berpendapat
bahwa senyawa ini memiliki ikatan tak jenuh yang lebih banyak dari alkena atau alkuna.
Oleh karena itu, diusulkanlah beberapa rumus struktur benzena seperti :
C-C 0.154 nm
C=C 0.134 nm
Benzena yang sebenarnya lebih stabil dari benzena dengan struktur yang
diperkirakan Kekule. Kestabilan ini dapat dijelaskan berdasarkan perubahan
entalpi pada hidrogenasi.
Hidrogenasi adalah penambahan hidrogen pada sesuatu. Untuk mendapatkan
perbandingan yang baik dengan benzene, maka benzena akan dibandingkan
dengan sikloheksen C6H10. Sikloheksen adalah senyawa siklik heksena yang
mengadung satu ikatan rangkap 2.
2. Teori resonansi
Pada tahun 1931, Linus Pauling membuat suatu teori yang dikenal dengan
Teori Hibrida Resonansi / Teori Resonansi. Teori ini merumuskan struktur benzena
sebagai suatu struktur yang berada di antara dua struktur Kekule yang
memungkinkan, sehingga ikatan rangkap pada benzena tidak nyata, berbeda dengan
teori Kekule yang menyatakan bahwa tiga ikatan rangkap pada benzena berpindah
secara cepat.
Benzena monosubstitusi yang tidak memiliki nama umum yang diterima oleh
IUPAC dinamai sebagai turunan benzena.
Apabila benzena mengikat dua substituen, maka nama substituen dan letak
substituen harus dituliskan. Ada 3 (tiga) isomer yang mungkin untuk benzena yang
tersubstitusi oleh 2 gugus. Penamaan digunakan nama orto (1,2-); meta (1,3-); para
(1,4-). Jika salah satu di antara dua substituen yang terikat pada cincin benzena
memberikan nama khusus, seperti misalnya pada toluena dan anilina, maka
senyawanya diberi nama sebagai turunan dari nama khusus tersebut. Perlu diingat
bahwa substituen yang memberikan nama khusus tersebut dianggap menempati posisi
nomor 1.
3. Benzena polisubstitusi
Apabila terdapat tiga atau lebih substituen terikat pada cincin benzena, maka
posisinya masing-masing ditunjukkan dengan nomor. Jika salah satu substituen
memberikan nama khusus, maka diberi nama sebagai turunan dari nama khusus
tersebut. Jika semua substituen tidak memberikan nama khusus, posisinya dinyatakan
dengan nomor dan diurutkan sesuai urutan abjad, dan diakhiri dengan nama benzena.
Benzena merupakan senyawa yang kaya akan elektron, sehingga jenis pereaksi
yang akan menyerang cincin benzena adalah pereaksi yang suka elektron. Pereaksi
seperti ini disebut elektrofil. Contohnya adalah golongan halogen dan H2SO4 .
1. Halogenasi
Nitrasi merupakan reaksi substitusi atom H pada benzena oleh gugus nitro.
Reaksi ini terjadi dengan mereaksikan benzena dengan asam nitrat (HNO3) pekat
dengan bantuan H2SO4 sebagai katalis.
3. Sulfonasi
4. Alkilasi–FriedelhCraft
Kegunaan benzena yang terpenting adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan
baku pembuatan senyawa-senyawa aromatik lainnya yang merupakan senyawa turunan
benzena. Masing-masing dari senyawa turunan benzena tersebut memiliki kegunaan
yang beragam bagi kehidupan manusia. Berikut ini beberapa senyawa turunan Benzena
dan kegunaannya:
1. Toluena
Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar untuk membuat
TNT (trinitotoluena), senyawa yang digunakan sebagai bahan peledak (dinamit).
2. Stirena
3. Anilina
Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Anilina
dapat diubah menjadi garam diazonium dengan bantuan asam nitrit dan asam klorida.
Dulunya digunakan seabagai pewarna minuman, tetapi ternyata bersifat sebagai
mutagen. Oleh karena itu, sekarang digunakan sebagai pewarna wol dan sutera.
4. Benzaldehida
5. Fenol
Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal sebagai karbol atau lisol yang
berfungsi sebagai zat disenfektan.
Terdapat beberapa turunan dari asam benzoat yang tanpa kita sadari sering kita
gunakan, diantaranyahadalah:
Asam asetil salisilat atau lebih dikenal dengan sebutan aspirin atau asetosal yang
biasa digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit (analgesik) dan penurun panas
(antipiretik). Oleh karena itu aspirin juga digunakan sebagai obat sakit kepala,
sakit gigi, demam dan sakit jantung. Penggunaan dalam jangka panjang dapat
menyebabkan iritasi lapisan mukosa pada lambung sehingga menimbulkan sakit
maag, gangguan ginjal, alergi, dan asma.
Natrium benzoat yang biasa ggunakan sebagai pengawet makanan dalam kaleng.
Metil salisilat adalah komponen utama obat gosok atau minyak angin.
Asam tereftalat merupakan bahan serat sintetik polyester.
Parasetamol (asetaminofen) memiliki fungsi yang sama dengan aspirin tetapi
lebih aman bagi lambung. Hampir semua obat yang beredar dipasaran
menggunakan zat aktif parasetamol. Penggunaan parasetamol yang berlebihan
dapat menimbulkan gangguan ginjal dan hati.
Untuk dampak dari benzene yaitu bahwa benzena memiliki sifat racun atau
kasinogenik, yaitu zat yang dapat membentuk kanker dalam tubuh manusia jika kadarnya
dalam tubuh manusia berlebih. Beberapa penelitian menunjukan bahwa benzena
merupakan salah satu penyebab leukemia, penyakit kanker darah yang telah banyak
menyebabkan kematian. Dampak kesehatan akibat paparan Benzena berupa depresi pada
sistim saraf pusat hingga kematian. Paparan Benzena antara 50–150 ppm dapat
menyebabkan sakit kepala, kelesuan, dan perasaan mengantuk. Konsentrasi Benzena
yang lebih tinggi dapat menyebabkan efek yang lebih parah, termasuk vertigo dan
kehilangan kesadaran. Paparan sebesar 20.000 ppm selama 5 – 10 menit bersifat fatal
dan paparan sebesar 7.500 ppm dapat menyebabkan keracunan jika terhirup selama 0,5 –
1 jam. Dampak yang ringan dapat berupa euforia, sakit kepala, muntah, gaya berjalan
terhuyung-huyung, dan pingsan.
BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Menurut Friderich August Kukele, struktur benzena dituliskan cincin dengan enam
atom karbon yang mengandung tiga buah ikatan tunggal dan tiga buah ikatan
rangkap yang berselang-seling.
2. Benzena merupakan senyawa yang kaya akan elektron, sehingga jenis pereaksi yang
akan menyerang cincin benzena adalah pereaksi yang suka elektron.
3. Ada beberapa cara pembuatan homolog benzena yaitu : reaksi Friedel-Craft, reaksi
Wurtz-Fitting, reaksi Grignard .
4. Kegunaan benzena yang terpenting adalah sebagai pelarut dan sebagai bahan baku
pembuatan senyawa-senyawa aromatik lainnya yang merupakan senyawa turunan
benzene.
5. Dampak kesehatan akibat paparan Benzena berupa depresi pada sistim saraf pusat
hingga kematian
DAFTAR PUSTAKA
http://lukmanarifin5.blogspot.com/2013/03/makalah-kimia-organik-benzena-
presented.html
https://www.academia.edu/23724022/MAKALAH_KIMIA_ORGANIK_SENYAWA
_BENZENA_OLEH_ANISAFITRI_ISNA_RAMDANI_LARAS_APRIANI_MERY
_VERA_TANIA
http://suherimarpaung.blogspot.com/2012/09/makalah-benzena-turunannya_1.html