Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH

“STRUKTUR BENIH”
Dosen Pengampu : Dr. Ir. Sri Soenarsih DAS, M.Si.

Oleh:

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
laporan mata kuliah Ilmu dan Teknologi Benih dengan judul “Struktur Benih”.
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk laporan ini, supaya laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik
lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Ternate,26 oktober 2021

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................1
1.3 Tujuan Praktikum................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3
2.1 Definisi Benih.....................................................................................................................3
2.2 Struktur Benih.....................................................................................................................3
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 23
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................23
3.2 Saran..................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................24
DOKUMENTASI.............................................................................................................. 25
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Benih adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau
mengembangkan tanaman. Benih siap dipanen apabila telah masak fisiologis (Rahmitasari, 2011).
Pertumbuhan pada benih dimulai dengan perkecambahan. Perkecambahan adalah munculnya
plantula (tanaman kecil dari biji). Embrio yang merupakan calon individu baru terdapat di dalam
biji. Jika suatu biji tanaman ditempatkan pada lingkungan yang menunjang dan memadai, biji
tersebut akan berkecambah (Campbell, 2003).

Benih sering disamaartikan dengan biji, namun terdapat perbedaan yang mendasar antara kedua
istilah tersebut, yakni fungsinya. Benih berfungsi sebagai alat perbanyakan generatif, sedangkan
biji berfungsi sebagai bahan makanan. Benih adalah suatu bagian dari tanaman yang merupakan
cikal bakal suatu tumbuhan baru yang memiliki ciri attau sifat seperti induknya. Benih memiliki
beragam jenis, baik bentuk, ukuran, maupun struktur bagiannya. Benih seharusnya memilki
kualitas yang baik agar tanaman baru yang didapat merupakan tanaman yang sehat (Pratiwi,
2006).

Teknologi benih adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai cara-cara untuk dapat memperbaiki
sifat- sifat genetik dan fisik dari benih yang mencakup kegiatan seperti pengembangan varietas,
penilaian dan pelepasan varietas, produksi benih, pengolahan, penyimpanan, serta sertifikasi benih.
Benih memiliki tipe perkecambahan yang berbeda- beda (Sutopo, 2009).

Terdapat dua tipe perkecambahan yaitu epigeal dan hipogeal. Pada tanaman dikotil kebanyakan
memiliki tipe perkecambahan epigeal sedangkan tanaman monokotil mempunyai tipe
perkecambahan hipogeal (Pratiwi, 2006). Selain tipe perkecambahan, tanaman dikotil dan
monokotil memiliki struktur benih yang berbeda dengan fungsinya masing-masing. Derajat dan
macam variasi komponen dalam perkembangannya sama atau tidak semua tergantung dengan
beberapa struktur dasar yang berbeda untuk masing-masing tipe benih (Sutopo, 2002).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja struktur berbagai jenis benih?
2. Apa saja tipe perkecambahan dari berbagai jenis benih?
1.3 Tujuan Praktikum
Pengetahuan tentang struktur benih maupun tipe perkecambahan akan memberikan pemahaman
yang baik tentang perbedaan struktur benih ataupun tipe perkecambahan antara tanaman
monokotil dan dikotil maupun. Maka dari itu, tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui
struktur benih dikotil dan monokotil dan mengetahui perbedaan tipe perkecambahan benih dikotil
dan monokotil.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Benih

 Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia No.12 tahun 1992 tentang sistem Budidaya
Pertanian Bab I ketentuan umum pasal 1 ayat 4 disebutkan bahwa benih tanaman yang
selanjutnya disebut benih adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk
memperbanyak dan atau menegembangbiakkan tanaman.
 Dalam buku lain tertulis benih disini dimaksudkan sebagai biji tanaman yang dipergunakan
untuk tujuan pertanaman (Sutopo, 2004)
 Menurut Sadjad, dalam “Dasar-dasar Teknologi Benih” (1975, Biro Penataran IPB- Bogor),
benih dapat diartikan sebagai berikut:
a) Struktural
Benih merupakan biji yang secara umum merupakan hasil dari perkembangbiakan
tanaman secara generatif
b) Agronomis
Dalam hal ini, benih dan biji difokuskan pada hasil panen (produksi). Istilah biji
diartikan sebagai hasil panen yang dimanfaatkan untuk tujuan konsumsi. Sedangkan
benih merupakan hasil panen yang dimanfaatkan untuk tujuan produksi/budidaya.
c) Fungsional
Benih merupakan bahan untuk perbanyakan tanaman.
d) Teknologi pemuliaan
Benih merupakan suatu komponen yang memiliki sifat pewarisan yang jelas
e) Bioteknologi
Benih merupakan produksi artificial/buatan manusia yang spesifik dan efisien

2.2 Struktur Benih


1) Embrio
Embrio adalah suatu tanaman yang baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan
betina pada suatu proses pembuahan struktur embrio.
 Epikotil (calon pucuk)
 Hipokotil (calon batang)
 Kotiledon (calon daun)
 Radikula (calon akar)
2) Jaringaan penyimpan cadangan makanan
Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat, lemak,
protein, dan mineral. Komposisi dan presentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis biji,
missal biji bunga matahari kaya akan lemak, biji kacang-kacangan kaya akan protein, biji padi
mengandung banyak karbohidrat. Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi
sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan, yaitu:
 Kotiledon, misalnya pada kacang-kacangan, semangka dan labu.
 Endosperm, misal pada jagung, gandum dan golongan serelia lainnya. Pada kelapa.
 Bagian dalamnya yang berwarna putih dan dapat dimakan merupakan endospermnya.
 Perisperm, missal pada famili Chenopodiaceae dan Caryophyllaceae.
 Gametophytic betina yang haploid missal pada kelas Gymnospermae yaitu pinus.
3) Pelindung biji
 Definisi
Kulit biji merupakan lapisan terluar dari biji. Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji,
sisa-sisa nukleus dan endosperm dan kadang-kadang bagian buah. Tetapi umumnya
kulit biji (testa) berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama
proses pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwarna
kecoklatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput.
 Fungsi kulit biji
Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau
serangan cendawan, bakteri dan insect.

2.3 Perbedaan Struktur Benih Monokotil dan Dikotil


Tabel 1. Perbedaan Struktur Benih Monokotil dan Dikotil
Monokotil Dikotil
dangan makanan berupa dangan makanan berupa kotiledon
endosperm
mpunyai hilum tapi tidak terlihat um terlihat jelas
dosperm merupakan bagian dosperm merupakan bagian
terbesar terkecil
dangan makanan baru dapat dangan makanan sudah mulai
dicerna dan diserap embrio dapat dicerna dan diserap embrio
setelah biji masak sebelum biji masuk
Gambar 1. Struktur Biji Dikotil dan Monokotil

Anda mungkin juga menyukai