Methylprednisolone : obat golongan kortikosteroid untuk mengatasi inflamasi dan biasanya
juga digunakan dalam terapi arthritis dan gagal jantung.
Penyakit hipersensitivitas dapat diklasifikasikan berdasarkan mekanisme imunologi yang
memperantarai penyakit. Klasifikasi ini berguna dalam membedakan mekanisme respon imun menyebabkan cedera jaringan dan penyakit, dan manifestasi patologis dan klinis yang menyertainya.
Klasifikasi
Hipersensitifitas tipe I (Immediate)
Hipersensitivitas Segera atau tipe I, adalah reaksi imunologi yang terjadi secara cepat terjadi pada individu yang telah peka sebelumnya, dipicu oleh pengikatan antigen terhadap antibodi IgE pada permukaan sel mast. Reaksi ini sering disebut alergi dan antigen-antigen yang ada tersebut adalah alergen.
Hipersensitivitas Tipe II yang dimediasi Antibodi
Antibodi yang bereaksi dengan antigen timbul pada permukaan sel atau di dalam matriks ekstraselular menyebabkan penyakit dengan merusak sel-sel tersebut, memicu inflamasi atau mengganggu fungsi normal. Antibodi mungkin spesifik untuk sel normal atau antigen-antigen jaringan (autoantibodies) atau untuk antigen-antigen eksogen, seperti protein kimia atau mikroba, yang mengikat ke permukaan sel atau matrik jaringan.
Hipersensitifitas Tipe III ( Immune Complex-Mediated)
Kompleks antigen-antibodi menghasilkan kerusakan jaringan terutama dengan menimbulkan area deposit pada inflamasi. Reaksi patologis biasanya diawali ketika antigen bergabung dengan antibodi dalam sirkulasi darah, menghasilkan kompleks imun yang biasanya tersimpan di dinding pembuluh.
Hipersensitifitas Tipe IV( T Cell-Mediated)
Hipersensitifitas yang dimediasi oleh sel tipe ini disebabkan oleh sitokin yang menyebabkan inflamasi dihasilkan oleh Sel T CD4+ dan pembunuhan sel oleh sel sel T CD8. Hipersensitifitas yang dimediasi oleh sel T CD4+ diinduksi oleh lingkungan dan antigen sendiri adalah penyebab terbanyak penyakit inflamasi kronis, termasuk penyakit autoimun