Anda di halaman 1dari 16

DEFINISI AKUNTANSI

Perusahaan sebagai entitas ekonomi harus memahami akuntansi dan menerapkan


standar akuntansi sebagai wujud pertanggungjawaban keuangan.
James Hall = Accounting is an information system. It identifies, collect, processes and
communicates economic information about a firm using a wide variety of technologies.
Kieso, Weygandt, Warfield = Accounting is the identification, measurement, and
communication of financial information about economics entities to interested parties.
Elder, Beasley & Arens = Accounting is recording, classifying, and summarizing of economic
events in a logical manner for the purpose of providing financial information used in
decision making.

DEFINISI PERBANKAN
Bank merupakan entitas atau lembaga kepercayaan yang harus selalu menjaga likuiditas
dan reputasinya dalam mengelola dana masyarakat.
Bank adalah lembaga perantara antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana
dengan pihak yang membutuhkan dana, serta yang berfungsi untuk lalu lintas
pembayaran.
Bank (OJK) adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

CIRI KHUSUS PERBANKAN


Bank merupakan lembaga kepercayaan, mayoritas asetnya bersifat likuid sehingga
Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan prinsip kehati-hatian.
- Sebagian aset bank adalah monetary aset
- Objek yang diperdagangkan adalah uang & jasa yang bersifat abstrak
- Uang berfungsi sebagai alat likuid
- Perdagangan dan administrasi jenis mata uang dalam volume yang besar
- Bank mengandalkan kepercayaan masyarakat, kode rahasia, dokumen-dokumen
dsb
- Jumlah kantor cabang relatif banyak di dalam maupun luar negeri
- Lembaga perbankan selalu diatur secara ketat dimanapun beroperasi
JENIS – JENIS BANK
Pada Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank disebutkan sebagai
badan usaha yang menghimpun dana dari masyrakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.
JENIS BANK BEDASARKAN FUNGSI
- Bank Sentral (UU No 13 / 1968)
Bank adalah institusi atau lembaga yang bertanggung jawab menjaga stabilitas mata
yang terhadap barang & jasa dan nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang
negara lain.
- Bank Umum (UU No 10 / 1988)
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
- BPR (UU No 21 / 2008)
Bank Konvensional yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
JENIS BANK BEDASARKAN STATUS
- Bank Devisa
Bank yang bisa melakukan transaksi luar negeri dan kegiatan lainnya yang
berhubungan dengan mata uang asing seperti jual beli valuta asing.
- Bank Non Devisa
Bank bisa melakukan transaksi luar negeri, seperti bank devisa. Namun, wilayah atau
negara operasinya terbatas.
JENIS BANK BEDASARKAN PRINSIP
- Bank Syariah
Bank yang bisa melakukan transaksi luar negeri dan kegiatan lainnya yang
berhubungan dengan prinsip-prinsip hukum islam dengan memegang prinsip
mudharabah dan musharakah.
- Bank Konvensional
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang kegiatannya
memberikan ajsa dalam lalu lintas pembayaran.
JENIS BANK BEDASARKAN KEPEMILIKAN
1. Bank Pemerintah 4. Bank Campuran
2. Bank Swasta 5. Bank Pembangunan Daerah
3. Bank Asing
BANK UMUM
Berdasarkan PBI No 14/26/PBI/2012 yang telah diperbaharui OJK dengan POJK No
6/POJK.03/2016, tentang kegiatan usaha maka Bank Umum dikelompokkan menjadi Bank
Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU)

Kegiatan Usaha BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4

Himpun dan menyalurkan dana

Pembiayaan perdagangan

Keagenan & kerjasama

Sistem pembayaran & electronic banking

Penyertaan modal

Kegiatan perdagangan valas

Boleh kegiatan di luar negeri (Asia)

Boleh kegiatan di luar negeri tidak terbatas

PERAN PERBANKAN
Peran perbankan sangat signifikan dalam lalu lintas pembayaran sehingga perlu adanya
pengendalian internal yang kuat serta pengunaan teknologi dengan tingkat keamanan
yang tinggi.
➢ Memperoleh dana dari masyarakat sehingga deposan akan memonitor bank
➢ Menyalurkan kredit kepada perusahaan tertentu
➢ Memerankan transfer kekayaan
➢ Dapat bertindak sebagai aset transformer
Jenis Jasa Perbankan
1. Kiriman uang (transfer) 9. Bank Garansi dan Referensi Bank
2. Kliring (clearing) 10. Memberikan jasa-jasa di pasar
3. Inkaso (collection) modal
4. Safe Deposit Box (SDB) 11. Menerima setoran-setoran,
5. Bank Card pembayaran listrik, telfon, air, pajak.
6. Bank Notes 12. Melakukan pembayaran, gaji,
7. Travellers Cheque pension, bonus, dividen.
8. Letter of Credit (L/C)
AKUN (REKENING) – ASET DALAM LAPORAN KEUANGAN BANK
Aset adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan yang timbul dari peristiwa masa lalu
yang memiliki manfaat ekonomi di masa depan yang akan mengalir ke dalam entitas.
1. Kas
Rekening untuk menampung seluruh uang kertas dan uang logam rupiah maupun
valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.
2. Giro BI
Rekening untuk transaksi penarikan dan penyetoran dana rupiah pada BI.
3. Giro pada Bank lain
Rekening untuk menampung transaksi penarikan dan penyetoran dana baik dalam
rupiah maupun valuta asing pada bank-bank lain sebagai rekening giro.
4. Penempatan Dana pada Bank Lain
Rekening untuk semua penanaman dana pada bank lain baik dalam negeri maupun
luar negeri seperti interbank call money, tabungan, deposito berjangka.
5. Surat Berharga
Rekening untuk semua surat pengakuan hutang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit
atau setiap derivatif dari sekuritas atau kepentingan lain.
6. Kredit yang Diberikan
Rekening untuk tagihan yang dapat dipersamakan berdasarkan persetujuan pinjam
meminjam antara bank dengan pihak lain.
7. Penyertaan
Rekening untuk semua penanaman dana bank dalam bentuk saham
perusahaan/investasi.
8. Tagihan Akseptasi
Rekening untuk tagihan dalam bentuk wesel atau promes (surat sanggup bayar) yang
dapat diperdagangkan atau dapat dijual kepada pihak lain.
9. Piutang Pembiyaan Konsumen
Rekening untuk menampung semua tagihan pembiayaan konsumen dan investasi
sewa pembiayaan bersih.
10. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
Rekening untuk menampung semua cadangan rugi penurunan nilai dari investasi,
kredit, dan aset keuangan lainnya.
11. Aset Berwujud
Rekening untuk menampung semua aset berwujud yang dimiliki bank.
12. Aset Tak Berwujud
Rekening untuk menampung semua aset tak berwujud yang dimiliki bank.

AKUN (REKENING) – LIABILITAS DALAM LAPORAN KEUANGAN BANK


Liabilitas adalah kewajiban saat ini yang timbul dari peristiwa masa lalu yang harus
diselesaikan dengan menggunakan sumber daya atau aset yang memiliki manfaat
ekonomi.
1. Tabungan
Rekening untuk menampung semua simpanan pihak lain pada bank yang
penarikannya menurut syarat-syarat tertentu tetapi tidak menggunakan cek/giro
bilyet.
2. Giro
Rekening untuk menampung semua simpanan pihak lain pada bank yang dapat
digunakan sebagai alat pembayaran yang penarikannya menggunakan cek
giro/bilyet.
3. Deposito
Rekening untuk menampung semua simpanan pihak lain pada bank yang
penarikannya menurut syarat2 tertentu menurut perjanjian.
4. Obligasi
Rekening untuk menampung semua pengakuan hutang jangka panjang yang
diterbitkan di bank.
5. Pinjaman yang diterima
Rekening untuk menampung semua fasilitas kredit yang diterima bank dari bank lain
atau dari BI dalam valas maupun rupiah.
6. Pinjaman Subordinasi
Rekening untuk menampung semua pinjaman yang diperoleh berdasarkan suatu
perjanjian antarabank dengan pihak lain yang hanya dapat dilunasi apabila bank
telah memenuhi semua kewajiban tertentu
AKUN (REKENING) – MODAL DALAM LAPORAN KEUANGAN BANK
Equity adalah hak pemilik atas aset bersih (aset dikurangi seluruh liabilitas) saat terjadinya
likuidasai (E = A – L)
1. Modal disetor
Rekening untuk menampung semua bagian hak pemilik pada bank.
2. Tambahan modal disetor
Rekening untuk menampung semua tambahan modal disetor selain yang disebutkan
diatas seperti agio/disagio, dana sumbangan/donasi.
3. Penghasilan komprehensif lainnya
Rekening untuk menampung semua transaksi tertentu dalam lingkup di luar laporan
laba rugi.
4. Saldo Laba
Rekening untuk menampung saldo laba bersih dan hasil usaha periodik dikurangi
dividen dan koreksi.
5. Cadangan
Rekening untuk menampung cadangan yang dibentuk dari laba bersih yang tujuan
penggunaannya telah ditetapkan.
6. Selisih Kuasi Reorganisasi
Rekening untuk menghapus saldo laba minus (defisit) yang tercantum pada
ekuitas/modal yang disebabkan oleh buruknya kinerja perusahaan di masa lalu.

AKUN (REKENING) – PENDAPATAN DALAM LAPORAN KEUANGAN BANK


Penghasilan/Income adalah kenaikan manfaat ekonomi dalam bentuk aset bertambah
atau iabilitas berkurang dan ekuitas bertambah bukan berasal dari kontribusi/setoran dari
pemilik.
- Pendapatan Bunga/Operasional
Rekening untuk menampung semua
- Pendapatan Operasional Lain
Rekening untuk menampung semua pendapatan operasi lainnya
AKUN (REKENING) – BEBAN DALAM LAPORAN KEUANGAN BANK
Beban/Expense adalah penurunan manfaat ekonomi dalam bentuk aset berkurang, atau
liabilitas bertambah & equity berkurang bukan karena penarikan dari pemilik.
- Beban Operasional
Rekening untuk semua beban dalam rangka kegiatan yang lazim dilakukan sebagai
usaha bank, seperti bunga bank, dan provisi.
- Beban Operasional Lainnya
Rekening untuk menampung semua beban operasional bank yang tidak dapat
digolongkan dalam rekening sebelumnya seperti beban administrasi dan umum,
penyisihan penghapusan aset produktif.

KLIRING
Kliring merupakan sarana atau cara perhitungan hutang piutang dalam bentuk surat-surat
berharga atau sarana pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antar bank baik
atas nama bank maupun nasabah yang hasil perhitungannya diselesaikan pada waktu
tertentu.
Sistem Kliring
1. Sistem Manual
Sistem penyelenggaraan kliring lokal dan dilakukan secara manual oleh setiap
peserta kliring.
2. Sistem Semi Otomasi
Sistem penyelenggaraan kliring local dan dilakukan secara manual dalam
pelaksanaannya perhitungan dan pembuatan BG Kliring dilakukan secara otomasi
sedangkan pemilahan warkat secara manual.
3. Sistem Otomasi
Sistem penyelenggaran kliring local dan dalam pelaksanaannya perhitungan dan
pembuatan BG Kliring dan pemilahan warkat dilakukan secara otomasi.
PROSES KLIRING

PENCATATAN TRANSAKSI:
1. 1/9 Tn. A membeli Inventory dari Tn. B secara kredit
Tn. A Tn. B
Dr. Inventory Dr. Account Receivable
Cr. Account Payable Cr. Sales Revenue

2. 15/9 Tn. A deposit sejumlah dana ke Bank BCA


Tn. A Tn. B
Dr. Cash in Bank No Entry
Cr. Cash on Hand

3. 29/9 Tn. A membayar utang kepada Tn. B dengan menerbitkan Cek/BG


Tn. A Tn. B
Dr. Account Payable Dr. Cash in Bank
Cr. Cash in Bank Cr. Account Receivable

4. 15/9 Tn. A menyetor sejumlah dana ke Bank ABC


Bank ABC Bank XYZ Bank Indonesia
Dr. Cash No Entry No Entry
Cr. Giro Tn A
5. 29/9 Tn B menyetor Cek/BG ke Bank XYZ
Bank ABC Bank XYZ Bank Indonesia
No Entry Cr. RAR Kliring No Entry

6. TRANSAKSI KLIRING (30/9 Bank XYZ menagih kepada Bank ABC, penerbit Cek/BG)
Bank ABC Bank XYZ Bank Indonesia
Dr. Giro Tn A Dr. RAR Kliring *kliring telah terjadi*
Cr. Giro BI
Dr. Giro BI Dr. Giro Bank ABC
Cr. Giro Tn B Cr. Giro Bank XYZ

RASIO KEUANGAN
1. Pemodalan
Capital Adequacy Ratio (CAR) = Modal / ATMR

AT terhadap modal = AT / Modal

2. Likuiditas Bank
Loan Deposit Ratio (LDR) = Kredit / Dana Pihak Ketiga

3. Aset Produktif
Aset Produktif Bermasalah = Aset Produktif Bermasalah / Total Aset Produktif

Kredit Bermasalah (NPL) = Kredit Bermasalah / Total Kredit

PPAP Terhadap Aset Produktif = PPAP telah dibentuk / Total Aset Produktif

PPAP Terhadap PPAP yang wajib = PPAP telah dibentuk / PPAP wajib dibentuk

4. Rentabilitas / Profitabilitas
ROA = Laba sebelum pajak / Rata – rata Total Aset

ROE = Laba setelah pajak / Rata – rata Equity

Net Interest Margin (NIM) = Pendapatan bunga bersih / Rata – rata Aset Produktif

BOPO = Total Beban Operasional / Total Pendapatan Operasional

5. Kepatuhan (compliance)
Pelanggaran BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit)

GWM (Giro Wajib Minimum) = Giro BI

Posisi Devisa Neto (PDN)


TEKNIK PENYUSUNAN BAGAN AKUN (CHART OF ACCOUNT)
Akun adalah wadah/tempat dicatatkan transaksi disusun secara terurut untuk tujuan
pelaporan keuangan. Akun yang telah disusun secara teratur/terurut/sistematis di
cantumkan dalam Bagian Akun (Chart of Account).
TABUNGAN
Simpanan masyarakat atau pihak lain yang penarikannya dapat dilakukan kapan saja
atau hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak
bisa ditarik dengan cek, bilyet giro, atau dipersamakan dengan itu.
Nasabah dapat melakukan deposit ke rekeningnya dengan cara:
- Datang langsung ke cabang bank dengan buku tabungan
- Mesin Cash Deposit (CDM)
Nasabah dapat melakukan penarikan dananya di Bank dengan cara:
- Menggunakan slip penarikan dan buku tabungan
- ATM
Seluruh simpanan masyarakat dalam tabungan terdapat ketentuan saldo minimum &
pada akhir periode nasabah dikenakan biaya kelola rekening dan pajak atas jasa bunga
tabungan (bila ada) dan jasa/bunga yang di kredit ke rekening nasabah.

GIRO (DEMAND DEPOSIT)


Simpanan masyarakat pada bank yang penarikannya dengan menggunakan cek, surat
perintah bayar lainnya (RTGS), giro bilyet, atau surat pemindahbukuan lainnya.
Jenis-Jenis Giro:
- Giro Swasta
- Giro Pemerintah
Penarikan Dana Nasabah Dapat Menggunakan:
- Cek
- Bilyet Giro (BG)
Seluruh simpanan masyarakat dalam giro terdapat ketentuan saldo minimum & pada
akhir periode nasabah dikenakan biaya kelola rekening dan pajak atas jasa giro (bila ada)
dan jasa giro/bunga yang dikredit ke rekening nasabah.
CEK KOSONG = Ketika mau Tarik, saldo tidak cukup.
DEPOSITO
Deposito merupakan simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang penarikannya dapat
dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara deposan dengan bank.
Nasabah dapat membuka deposito dengan cara:
- Setoran Tunai
- Menggunakan cek / bilyet giro
- Mendebet rekening tabungan
Nasabah dapat menutup deposito, bila
- Berakhirnya masa perjanjian deposito
- Penarikan deposito sebelum jatuh tempo
Deposito dapat diperpanjang bila
- Inisiatif deposan memperpanjang deposito
- Perpanjangan otomatis karena adanya perjanjian automatic roll over (ARO)

MODAL BANK
Modal Bank adalah dana yang diinvestasikan oleh pemilik dalam rangka pendirian badan
usaha serta untuk membiayai operasional bank dengan memenuhi regulasi yang
ditetapkan oleh otoritas moneter.
Modal Inti (Tier I)
- Modal yang disetor secara efektif oleh pemiliknya.
- Berasal dari modal disetor, modal sumbangan, cadangan-cadangan yang dibentuk
dari laba setelah pajak dan laba yang diperoleh setelah diperhitungkan pajak.
1. Modal Disetor (Paid-In Capital) – dicatat di NERACA
Modal yang telah disetor oleh pemilik bank
2. Modal Sumbangan – Diterbitkan melalui RUPS butuh waktu panjang dan susah
untuk menangani kasus yang sulit dipecahkan. Dicatat di NERACA:
Dr. Kas
Cr. Modal Sumbangan (Harga Jual)
Modal yang diperoleh kembali dari sumbangan, saham, termasuk selisih antara
nilai yang tercatat dengan harga jual apabila saham tersebut dijual.
Contoh: punya saham di perusahaan lain dan disumbangkan ke perusahaan.
Hitung selisih harga jual dan nilai nominal.
3. Cadangan Umum
Adangan yang dibentuk dari penyisihan saldo laba atau dari laba bersih setelah
dikurangi pajak.
4. Cadangan Tujuan
Bagian laba yang dikurangi pajak yang disisihkan untuk tujuan tertentu dan telah
mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).
5. Laba Ditahan/Saldo Laba
Sisa laba yang tidak dibagikan kepada pemilik/pemegang saham.
6. Laba Tahun Lalu
Laba tahun lalu setelah dikurangi pajak yang belum ditetapkan penggunaannya
oleh rapat umum pemegang saham (RUPS).
7. Laba Tahun Berjalan
Laba setelah dikurangi dengan taksiran hutang pajak.

Modal Pelengkap (Tier II)


- Terdiri atas cadangan yang dibentuk dari cadangan revaluasi aset tetap, penyisihan
penghapusan aset produktif, modal pinjaman dan pinjaman subordinasi.
1. Cadangan Revakuasi Aset Tetap
Cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian kembali aset tetap yang telah
mendapat persetujuan dari DJP.
2. Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP)
Dibentuk dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan untuk menampung
kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak diterimanya kembali sebagian
aset produktif.
3. Modal Pinjaman
Utang yang didukung oleh instrumen / warkat yang memiliki sifat seperti modal
dan ciri-ciri tidak dijamin oleh Bank yang bersangkutan, tidak dapat ditarik /
dilunasi atas inisiatif pemilik tanpa persetujuan BI.
4. Pinjaman Subordinasi
Pinjaman yang memenuhi perjanjian syarat-syarat tertentu, mendapat
persetujuan BI dan tidak dijamin oleh Bank dan telah disetor penuh minimal jangka
waktu 5 tahun.
Rasio Kecukupan Modal / Capital Adequacy Ratio (CAR)
- Rasio yang mempresentasikan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk
mengatasi kemungkinan terjadinya risiko kerugian atau bertujuan untuk melindungi
nasabah dari risiko kerugian yang mungkin dialami oleh bank.
- Rasio kecukupan modal ini merupakan indikator kemampuan bank menutupi
penurunan aset yang terjadi sebagai akibat dari timbulnya kerugian-kerugian yang
disebebkan oleh aset yang berisiko.
CAR = (MODAL INTI / ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO) * 100%
- Besarnya minimal CAR adalah 8% ditetapkan oleh Banking for International Settlement
(BIS). Ketentuan CAR minimal 8% diadopsi oleh Bank Indonesia yang menetapkan
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dalam Peraturan Bank
Indonesia Nomor 14/18/PBI/2012 tentang KPMM Bank Umum, lalu disesuaikan dengan
PBI Nomor 15/12/PBI/2013 dalam PBI yang terakhir diatur tentang KPMM lebih rinci.

Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)


ATMR adalah jumlah aset sebuah bank berdasarkan profil risiko masing-masing aset atau
komposisi pos-pos neraca yang telah dikalikan dengan presentase bobot risiko dari
masing-masing po situ sendiri.

Seluruh aset yang dimiliki lembaga perbankan baik berupa kredit, penyertaan, surat
berharga, maupun tagihan pada bank lain mengandung risiko yang harus dibiayai dari
model sendiri dan juga data-data yang diperoleh dari sumber lain seperti dana dari
sumber lain seperti dana dari masyarakat berupa tabungan, giro, deposito, dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai