Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
perkenanNya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum tentang “ Pemetaan Situasi Menggunakan
Koordinat Siku-Siku “ . Laporan ini dibuat dan disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Ukur
Tanah I.

Penulis sangat berterima kasih sebab mampu menyelesaikan laporan ini, baik dari segi susunan kalimat,
tata bahasa maupun teknik penyajiannya mengingat kekurangan pengetahuam dan pengalaman penulis
buat. Penulis juga mengucapkan limpah terima kasih kepada orang tua yang mendukung, penulis
menyampaikan ucapan terimah kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian laporan ini, yaitu kepada; dosen pengasuh mata kuliah ukur tanah I, serta teman-
teman TPJJ B yang telah berkenan membantu dalam penyelesaian laporan maupun saat
pengukuran.

Serta pihak-pihak yang terkait. Sebab itu penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan yang
membangun dan mendukung guna perbaikan laporan yang telah penulis buat dimasa yang akan datang,
mengingat tidak ada yang sempurna di dunia ini.

Penulis juga berharap semoga laporan ini dapat dimengerti dan dipahami bagi siapapun yang
membacanya dan memberikan manfaat maupun ide baru terhadap pembaca. Terima kasih atas kerja
samanya.

Kupang, 21 Mei 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................................2
1.2 Lokasi Dan waktu praktikum.................................................................................................................2
BAB II
DASAR TEORI...........................................................................................................................................2
2.1 Teori......................................................................................................................................................2
2.2 Tujuan...................................................................................................................................................2
2.3 Peralatan................................................................................................................................................2
2.3.1.Penjelasan Peralatan...........................................................................................................................2
2.4 Langkah Kerja.......................................................................................................................................2
2.5 Hasil Pengukuran...................................................................................................................................2
BAB III
PENUTUP...................................................................................................................................................2
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................................2
3.2 Saran......................................................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................2

ii
DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu ukur tanah adalah cabang dari ilmu Geodesi yang khusus mempelajari sebagian
kecil dari permukaan bumi dengan cara melakukan pengukuran- pengukuran guna
mendapatkan peta. Pengukuran yang di lakukan terhadap titik- titik detail alam maupun
buatan manusia meliputi posisi horizontal (x,y) maupun posisi vertikal nya (z) yang
diferensikan terhadap permukaan air laut rata-rata. Agar titik-titik di permukaan bumi yang
tidak teratur bentuknya dapat di pindahkan ke atas bidang datar maka di perlukan bidang
perantara antara lain : bidang Ellipsoid, bidang bultan dan bidang datar (untuk luas wilayah
55 km).

Pengkuran tanah sangat diperlukan dalam kehidupan modern, terutama oleh karena
hasil-haslnya diakai untuk : (i)memetakan bumi (daratan dan perairan), (ii) menyiapakna peta
navigasi perhubungan darat, laut dan udara; (iii) memetakan batas-batas pemilikan tanah baik
perorangan maupun perusahaan dan tanah negara , (iv) memrupkan bank data yang meliputi
informasi tata guna lahan dan sumber daya alam untuk pengelolaan lingkungan hidup, (v)
menentukan fakta tentang ukuran, bentuk, gaya berat dan medan magnit bumi serta (vi)
mempersiapkan peta bulan , planet dan benda angkasa lainnya. Dibidang teknik sipil para
insinyur sangat memerlukan data yang akurat untuk pembangunan jalan, jembatan, saluran
irigasi, lapangan udara, pehubungan cepat, sistem penyediaan air bersih pengkaplingan tanah
perkotaan, jalur pipa, penambngan, terowongan. Semua itu diperlukan pengukuran tanah
yang hasilnya beruapa peta untuk perencanaan. Agar hasilnya dapat dipertanggung jaabkan
maka pengkuran hasrus dilakukan secara benar, tepat dan akurat. Hal ini perlu sekalai
diketahui baik oleh surveyor maupun para insinyur.

Untuk memindahkan keadaan dari permukaan bumi yang tidak beraturan dan yang
melengkung pula ke bidang peta yang datar, diperlukan bidang perantara yang dipilih
sedemikian, hingga pemindahan keadaan itu dapat dilakukan dengan semudah-mudahnya.

1.2 Lokasi Dan waktu praktikum


a. Lokasi Praktikum : Area Lab Mesin Politeknik Negeri Kupang
b. Waktu praktikum : Tanggal 26 April 2019

Waktu : 11:32 – 12:57

5
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Teori
Pengukuran jarak horizontal dengan pita terdiri atas penetapan panjang yang diketahui
pada pita berpembagian skala langsung pada sebuah garis beberapa kali. Dua jenis masalah
yang timbul adalah mengukur jarak antara dua jenis tertentu, misalnya dua petak di tanah dan
memasang sebuah jarak di satu titik awal saja yang tertentu tempatnya. Pengukuran dengan
pita dilaksanakan dalam enam langkah, meluruskan, member tegangan, pemenggalan,
penandaan dengan pita, pembacaan pita ukur, pembacaan jarak dan pencatatan jarak.
Penerapan langkah-langkah dengan pengukuran pita ini dapat dilakukan pada bidang datar
dan miring.

Pengukuran suatu bidang memiliki bagian penting, yakni membuat garis lurus. Dapat
dimengerti bahwa garis lurus ini tidak dapat dibuat seperti menarik garis lurus diatas kertas.
Dan garis lurus yang harus dibuat, harus diketahui kedua titik ujungnya. Maka untuk
menentukan garis lurus ini, ditentukan titik-titik di lapangan yang letak di garis lurus yang
menghubungkan dua titik ujung dengan jumlah yang cukup bnyak, sehingga garis lurus itu
keliatan dengan jelas. Titik-titik ini dinyatakan dengan jalon. Tiap-tiap bagian garis lurus
yang letak antara dua jalon dianggap sebagai garis lurus. Pengukuran-pengukuran dilakukan
dengan maksud untuk mendapatkan bayangan daripada keadaan lapangan, dengan
menentukan tempat titik-titik diatas permukaan bumi terhadap satu sama lainnya. Untuk
mendapatkan hubungan antara titik-titik itu, baik hubungan yang mendatar maupun
hubungan-hubungan tegak, diperlukan sudut yang mendatar dan untuk hubungan diperlukan
sudut yang tegak.

Ilmu Ukur Tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara
pengukuran di permukaan bumi untuk menentukan posisi relatif atau absolute titik-titik pada
permukaan tanah dalam memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif
suatu daerah.
Ilmu Ukur Tanah adalah bagian rendah dari ilmu Geodesi,yang merupakan suatu ilmu
yang mempelajari ukuran dan bentuk bumi dan menyajikannya dalam bentuk tertentu. Ilmu
Geodesi ini berguna bagi pekerjaan yang membutuhkan data-data koordinat dan ketinggian
titik lapangan.Ilmu Ukur Tanah dianggap sebagai disiplin ilmu,teknik dan seni yang meliputi
semua metode untuk pengumpulan dan pemrosesan informasi tentang permukaan bumi dan
lingkungan fisik bumi yang menganggap bumi sebagai bidang datar,sehingga dapat
ditentukan posisi titik-titik di permukaan bumi. Dari titik yang telah didapat tersebut dapat
disajikan dalam bentuk peta.
Dalam pratikum Ilmu Ukur Tanah ini mahasiswa akan berlatih melakukan pekerjaan-
pekerjaan survey,dengan tujuan agar Ilmu Ukur Tanah yang dapat di bangku kuliah dapat
diterapkan di lapangan,dengan demikian diharapkan mahasiswa dapat memahami dengan
baik aspek diatas.Dengan pratikum ini diharapkan dapat melatih mahasiswa melakukan
pengukuran situasi dengan koordinat siku-siku.Hal ini ditempuh mengingat bahwa peta

6
situasi pada umumnya diperlukan perencanaan teknis atau keperluan-keperluan lainnya yang
menggunakan peta sebagai acuan. (Davis,1965.Surveying.New York :john Willey & Son)

2.2 Tujuan

Untuk memenuhi nilai mata Kuliah Ilmu Ukur Tanah I


Mahasiswa dapat merencanakan skema pengukuran
Mahasiswa dapat mengukur situasi dengan alat-alat sederhana dan
menggambarkannya

2.3 Peralatan
2.3 Tabel Peralatan

NO NAMA ALAT JUMLAH ALAT


1 Jalon 5
2 Pita Ukur 1
3 Kaki Tiga 3
4 Penta Prisma 1
5 Plumbing Rod 1
6 Palu 1
7 Pen 4
8 Kertas
9 Belpoin

2.3.1. Penjelasan Peralatan


Peralatan pengukuran jarak akan mempunyai tingkatan-tingkatan yang langsung dapat
dibaca dengan jelas sehingga tidak mendua artikan gambaran.

a) Jalon

7
Gambar 2.1

Jalon mempunyai panjang 2 m, bulat terbuat dari tongkat kayu, besi atau aluminium,
salah satu ujungnya runcing dan mempunyai tingkatan sampai 200 mm yang dicat selang-
seling dengan warna merah dan putih.

b) Kaki Tiga

Gambar 2.2

Kaki tiga adalah alat bantu untuk menegakkan jalon, kaki tiga sesuai namanya
mempunyai tiga kaki yang berfungsi untuk menopang setiap sisi agar jalon yang di pasang
tetap berada pada posisi tegak.

c) Pita Ukur

Gambar 2.3

Pita ukur atau meter ukur atau meteran merupakan alat bantu pengukuran yang
digunakan untuk mengukur jarak dari satu titik ke titik lain yang telah ditentukan.

8
d) Penta Prisma

Gambar 2.4

Penta prisma terbuat dari cerminprisma yang disusun sedemikian hingga dapat
digunakan untuk membuat garis lurus atau siku-siku di lapangan

e) Plumbing Rod

Gambar 2.5

Plumbing rod adalah sebagai kaki atau penyangga dari penta prisma.

2.4 Langkah Kerja


Sebelum melakukan pengukuran perlu di perhatikan langkah pengerjaannya dengan
akurat, berkaitan dengan kesiapan daftar ukur dan peralatan yang akan digunakan dalam
pengukuran sehingga semua pekerjaan yang akan dilakukan dapat berjalan sebagaimana
mestinya. Dengan demikian maka langkah kerja yang perlu di perhatikan adalah sebagai
berikut:
1. Mendengarkan instruksi teknis yang disampaikan oleh dosen pengasuh mata kuliah
terlebih dahulu sebelum melakukan pengukuran.
2. Mengambil peralatan yang akan di gunakan dalam pengukuran dengan mengisi formulir
peralatan.
3. Mengambil sesuai dengan kebutuhan pengukuran.
4. Mengecek kelengkapan dan kelayakan peralatan pengukuran.
5. Menentukan lokasi pengukuran serta langsung meninjau keadaan lokasi sekitar.
6. Membawa alat ke tempat pengukuran yang telah ditentukan oleh dosen pengawas.
7. Menggambarkan sket lokasi sebelum memulai pengukuran.

9
8. Membuat 3 bes line sebagai acuan proyeksi.
9. Menempatkan titik awal atau titik X.
10. Orang kedua memegang alat penta prisma sesuai titik-titik yang ditentukan di sketsa
lokasi
11. Orang ketiga mengerakan penta prisma sebagai pelurus dari titik X1 ke titik X2 dan dari
titik X1 ke bangunan dengan terlebi dahulu membidik mengunakan penta prisma
sebagai pelurus.
12. Kemudian mengukur jarak dari X1 ke bangunan kemudiaan mencatat jarak dari X1 ke
bangunan sebagai data pengukuran.
13. Lakukan pengukuran tersebut sampai titik X terakir.
14. Mengembalikan alat kepada dosen.
15. Memberikan daftar ukur untuk mengetahui kebenaran data ukur.

2.5 Hasil Pengukuran


2.5 Tabel Hasil Pengukuran

Garis Proyeksi Jarak ( m ) Garis Basis Jarak ( m )

Aa 9,43 A’a 33,23

a’b 9,43 a’C 6,67

b’b 5,8 Cb’ 9,43

c’c 5,8 b’c’ 12,16

d’d 11,51 c’d’ 3,53

e’e 11,51 d’e’ 4,12

f’f 5,8 e’f’ 3,53

Bg 5,8 f’B 12,16

Σ 84,83

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada praktek pengukuran jarak yang dilakukan sebagai dasar dalam ilmu
ukur tanah untuk dapat memahami dan mempelajari job berikunya. ketelitian dalam
mengukur jarak, dan pembidikan jalon, dapat menggunakan alat dengan fungsinya dengan
benar, dan penulisan data ukur, dapat merencanakan skema pengukuran, menjadi sangat
sentral di karenakan akan menjadi acuan dalam dalam job-job berikutnya, disamping itu
kesimpulan lain yang diambil adalah berkaitan dengan perhitungan dan analisa data hingga
pada penggambarannya haruslah dilakukan dengan teliti dan benar dengan tujuan
meminimalisir kesalahan yang di sebabkan oleh faktor manusia itu sendiri sehingga
semuanya dapat dipertanggung jawabkan dan di terima masyarakat umum.

3.2 Saran

Dari praktikum yang telah kami laksanakan di lapangan, banyak kendala-kendala


yang kami temui, saran dari penulis yaitu setelah memakai alat harus menyimpan dengan
benar pada tempatnya, perlu adanya penerapan yang baik dari pihak politeknik dalam hal K3
berkaitan dengan alat pelindung diri yang digunakan oleh juru ukur serta mengoreksi data
dan mengkonsultasi data dan laporan kepada dosen pengawas agar dapat mengetahui
kebenaranya.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://salmanisaleh.files.wordpress.com/2012/03/9-1-ilmuukurtanah.pdf
https://www.academia.edu/31076931/PENGUKURAN_JARAK_DENGAN_RINTA
NGAN
http://materitekniksipilunsurcianjur.blogspot.com/2011/10/pengukuran-jarak-
langsung.html
https://www.scribd.com/document/353480898/Ilmu-Ukur-Tanah-Pengukuran-
Dengan-Rintangan
http://belajar-teknik-sipil.blogspot.com/2010/03/pengukuran-jarak-langsung.html
Davis,1965.Surveying.New York :john Willey & Sons

12

Anda mungkin juga menyukai