Anda di halaman 1dari 1

Spektrofotometri Infrared menggunakan prinsip fotometeri.

Detektor pada instrumen akan


mendeterminasi rentang frekuensi yang diabsrobansi oleh sampel. Frekuensi yang diabsorbsi oleh
sampel bergantung pada ikatan kovalen antar atomnya. Rentang frekuensi radiasi yang dapat diabsrobsi
oleh ikatan kovalen adalah antara 2,5 – 25 mikrometer atau yang disebut daerah infrared.

Seperti yang telah diketahui bahwa molekul dapat terkesitasi ke keadaan energi yang lebih tinggi ketika
mengabsorbsi radiasi infrared. Radiasi tersebut korespon terhadap frekuensi vibrasi strecthing dan
bending yang terjadi pada ikatan kovalen pada molekul. Radiasi yang dipancarkan pada sampel yang
cocok dengan frekuensi vibrasi natural akan terabsorbsi. Dari absorbansi inilah yang meningkatkan
amplitudo dari gerakan vibrasional ikatan pada molekul. Setiap tipe ikatan memiliki frekuensi vibrasional
natural yang berbeda beda sehingga tidak ada molekul yang memiliki struktur yang berbeda akan
memiliki corak absorbansi infrared yang sama.

Spektrofotometri Infrared digunakan untuk menentukan informasi struktur tentang molekul. Setiap tipe
ikatan dapat ditentukan pada rentang absorbansi yang kecil.

Instrumen Infrared

1. Dispersive Infrared Spectrometers (D-IR)


Merupakan instrumen yang menghasilkan sinar radiasi infrared dari kabel panas yang akan
dibagi menjadi 2 sinar paralel dengan intensitas radiasi yang sama. Satu sinar akan dilewatkan
pada sampel dan sinar lain digunakan sebagai referensi. Sinar tersebut akan dipantulkan,
didifraksikan menjadi beberapa gelombang yang kemudian akan diteruskan ke detektor satu per
satu dengan dibantu slit untuk memisahkan. Sinyal dari detektor diperkuat dan disimpan pada
recorder.
2. Fourier Transform Spectrometers (FT-IR)
Merupakan instrumen yang menggunakan interferometer untuk memproses energi yang
diberikan kepada sampel. Pada FT-IR digunakan moving mirror untuk meningkatkan
interferometer yang terjadi yang akan melewati sampel dan ditangkap oleh detektor dan lalu
diteruskan komputer untuk ditransformasikan dengan hitungan matematis dan dihasilkan grafik
yang dapat dievaluasi.

Pada instrumen di atas digunakan beberapa dasar pada ilmu radiasi elektromagnetik dimana gelombang
dapat terjadi:

a. Difraksi: radiasi dibengkokkan ketika melewati slit (pada instrumen D-IR)


b. Relfeksi: pemantulan cahaya (terjadi pada instrumen D-IR dan FT-IR)
c. Fourier Transform: dua gelombang atau lebih yang terjadi pada ruang yang sama akan
menghasilkan resultan gelombang (menjadi prinsip instrumen FT-IR)

Anda mungkin juga menyukai