Anda di halaman 1dari 10

A.

   Apa itu BlankOn Linux?

BlankOn merupakan salah satu distro Linux yang berisikan perangkat lunak (software) yang
dapat digunakan untuk keperluan desktop, laptop, dan workstation. Dengan dipadukan oleh
berbagai pernak–pernik khas Indonesia, distro ini sangat cocok digunakan untuk pengguna komputer
di Indonesia. BlankOn Linux dikembangkan oleh Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI)
bersama Tim Pengembang BlankOn. Pengembangan BlankOn dilakukan secara terbuka dan gotong
royong, sehingga siapa saja bisa turut berkontribusi untuk mengembangkan BlankOn agar menjadi
lebih baik. BlankOn Linux juga bisa didapatkan oleh siapa saja tanpa perlu membayar untuk
mengunduhnya. Bahkan, kalian bisa mendistribusikannya dan membagi-baginya secara bebas tanpa
batas kepada siapa saja.

Pengembangan BlankOn bukan semata-mata ingin membuat distribusi Linux baru, namun
lebih dimotivasi oleh keinginan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam kemampuan
pengembangan perangkat lunak bebas/terbuka, yang pada hakikatnya merupakan salah ciri khas
bangsa Indonesia yang memiliki semangat bergotong-royong. Tim pengembang BlankOn percaya
bahwa bangsa Indonesia mampu dan tidak kalah dengan bangsa-bangsa lain di dunia dan oleh
karena itu aktif mengundang siapa pun yang berminat dan memiliki semangat yang sama untuk
bergabung dalam pengembangan BlankOn.

B.   Asal nama BlankOn Linux

Nama BlankOn berasal dari nama penutup kepala beberapa suku/budaya yang ada di Indonesia,
antara lain suku Jawa, suku Sunda, dan daerah lainnya. Dari asal kata tersebut, BlankOn diharapkan
menjadi penutup atau pelindung dari ketergantungan dengan perangkat lunak tertutup. Selain itu,
nama BlankOn juga bisa diartikan menjadi Blank (angka biner 0) danOn (angka biner 1). BlankOn
diharapkan menjadikan orang yang belum sadar menjadi sadar bahwa Linux bisa dimanfaatkan
untuk meningkatkan keterampilan dalam bidang Teknologi Informasi.

 
C.   Sejarah BlankOn Linux

BlankOn Linux pertama kali dikembangkan oleh YPLI pada tahun 2004 dengan nama kode
“Bianglala“. Pada saat itu, BlankOn merupakan turunan dari distro Fedora Core 3. Namun, rilis
BlankOn pada saat itu berakhir sampai versi 1.1 dan akhirnya mati suri. Beberapa tahun kemudian,
yaitu pada tahun 2007, pengembangan BlankOn Linux mulai dibangkitkan kembali oleh YPLI.
BlankOn Linux yang sebelumnya diturunkan dari Fedora Core kini diganti menjadiUbuntu. BlankOn
Linux direncanakan akan dirilis sesuai dengan siklus rilis Ubuntu, yaitu setiap 6 bulan sekali atau 2
kali setahun. Setiap rilis BlankOn Linux akan diberi tema dan ciri khas yang berbeda sesuai dengan
budaya yang ada di Indonesia.

Akhirnya, pada akhir tahun 2007, BlankOn Linux versi 2.0 dirilis dengan nama kode “Konde“. Versi ini
diturunkan dari Ubuntu versi 7.10. Kemudian, pada pertengahan tahun 2008, BlankOn Linux versi 3.0
dirilis dengan nama kode “Lontara“. Versi yang berbasis Ubuntu 8.04 LTS ini menggunakan tema
khas Sulawesi Selatan, terlihat dari pengunaan karya seni Kapal Pinisi pada gambar latar
belakangnya. Anda juga dapat menulis aksara Lontara‘ yang merupakan aksara khas suku Bugis.

Pada bulan November 2008, BlankOn Linux 4.0 dirilis dengan nama kode “Meuligoe“. Ciri khas yang
digunakan pada versi ini adalah Aceh, dengan warna dominan hijau. Pada rilis berikutnya 5.0
menggunakan nama Nanggar dengan khas Batak, pada rilis ini lah Logo BlankOn diganti sehingga
lebih modern. Rilis terakhir pada saat buku ini ditulis adalah BlankOn Linux 6.0, dengan nama kode
“Ombilin“. Versi ini tidak murni berbasis Ubuntu 10.04 dan mulai rilis ini BlankOn tidak lagi mengikuti
budaya mutlak Ubuntu, sehingga sudah banyak program yang diambil dari pembuatnya langsung.
Sejak versi 6.0 ini, siklus rilis dilonggarkan menjadi setahun sekali.

D. Tujuan

Tujuan dari pengembangan BlankOn Linux adalah menghasilkan Distro Linux yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna komputer umum di Indonesia, khususnya untuk kebutuhan pendidikan,
perkantoran dan pemerintahan. Tidak seperti Distro Linux lainnya, di dalam CD BlankOn Linux sudah
tersedia dukungan dari format multimedia tertutup seperti MP3, DVD, dsb. Selain itu, BlankOn Linux
juga ditujukan sebagai alternatif sistem operasi komputer yang saat ini pangsa pasarnya dikuasai
oleh sistem operasi Microsoft Windows. Selain itu, BlankOn juga diharapkan dapat menjadi motor
penggerak atau motivator bangsa Indonesia untuk menggunakan dan mengembangkan piranti lunak
berlisensi bebas dan terbuka.

BlankOn Minimalis adalah salah satu varian dari distribusi BlankOn Linux yang dibuat khusus untuk
berjalan dengan ringan pada PC lama dengan minimal RAM 128 MB. Yang sudah dilakukan saat ini
untuk minimalis adalah dengan menghilangkan beberapa applet yang tidak terlalu dibutuhkan untuk
PC lama, memasang aplikasi yang ringan untuk perkantoran dan internet, konfigurasi gconf, dan
artwork yang mendukung RAM yang kecil.

 
Versi Rilis Blankon, Spesifikasi Hardware dan Spesifikasi Software

BlankOn 1.0

Nama kode : Bianglala – Dirilis sekitar tahun 2004

BlankOn 2.0

Nama kode : Konde – Dirilis 15 November 2007

BlankOn 3.0

Nama kode : Lontara – Dirilis 27 April 2008

BlankOn 4.0

Nama kode : Meuligoe – Dirilis 15 November 2008

BlankOn 5.0

Nama kode : Nanggar – Dirilis 16 Juni 2009

BlankOn 6.0

Nama kode : Ombilin – Dirilis 4 Juli 2010

BlankOn 7.0

Nama kode : Pattimura – Dirilis tahun 2011

BlankOn 8.0

Nama kode : Rote – Dirilis tahun 2012

BlankOn 9.0

Nama kode : Suroboyo – Dirilis tahun 2013


BlankOn 9.0 Suroboyo
Rilis kali ini mendapatkan penyempurnaan, termasuk dukungan perangkat keras lebih banyak
dan terbaru. Dengan demikian, pengguna dapat langsung bekerja dan tidak lagi perlu direpotkan
dangan memasang penggerak (driver) untuk perangkat kerasnya. Rilis ini juga menyertakan fitur dan
aplikasi baru untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan pengguna.

.
Disamping fitur dasar, desktop BlankOn tampil dengan ciri khas, dengan menyematkan fitur-fitur hasil
kolaborasi para pengembang BlankOn, seperti Manokwari, Desktop Kontekstual dan lainnya.
Manokwari, adalah destop yang dikembangkan oleh pengembang BlankOn dengan teknologi HTML5
dan CSS3. Hal ini memudahkan membuat destop Manokwari menjadi destop cantik, modern, ringan
dan mudah dimodifikasi untuk diselaraskan dengan kebutuhan khusus.
Destop Kontekstual, merupakan Destop dinamis yang disesuaikan dengan perubahan waktu,
menjadikan tampilan BlankOn Suroboyo lebih segar dan tidak membosankan.

.
BlankOn mengemas aplikasi perkantoran terbaru yang lengkap dan handal, mendukung berbagai
format berkas perkantoran populer. Mendukung format dokumen terbuka (ODF) yang memiliki ukuran
berkas jauh lebih kecil serta lebih aman sesuai dengan standar dokumen nasional (SNI) maupun
internasional (ISO).
BlankOn mendukung Multimedia dengan baik, sehingga Anda bisa segera memainkan musik,
memutar video dan berkas multimedia sesaat setelah BlankOn terpasang tanpa harus memasang
aplikasi lanjutan. Semuanya sudah tersedia, siap pakai.
Mengemas Aplikasi Grafis, BlankOn hadir dengan aplikasi bawaan yang mendukung pengolahan
grafis, mulai dengan membuka gambar (gthumb), editor gambar berbasis bitmap (GIMP) hingga
editor grafis berbasis vektor (inkscape). Anda akan dengan mudah membuat logo ataupun membuat
desain undangan pernikahan, acara sunatan, iklan, brosur, atau kartu nama yang keren.
BlankOn memiliki Warung Aplikasi atau Warsi berupa sebuah lumbung dan pasar aplikasi (Application
Center) yang kini lebih cepat, mudah dan lengkap bila Anda ingin memasang aplikasi di BlankOn,
menggunakan fitur Warung Aplikasi (Warsi).

.
Sebuah fitur khusus Geo.BlankOn, adalah platform yang memfasilitasi kegiatan gotong royong digital
dalam mengembangkan gugus perangkat lunak dan data geospasial. Platform Geospasial
menggunakan peta berlandasan OpenStreetMap ini mendukung beragam sistem operasi dan platform
perangkat keras, termasuk perangkat mobile (Android, iOS, BlackBerry 10).
Menggunakan Geo.Blankon, dapat dikembangkan beragam aplikasi yang mendukung “konten
partisipasi masyarakat” dengan menyediakan berbagai macam data berbasis lokasi seperti titik
wisata, titik pelayanan publik, titik banjir, titik kemacetan di jalan raya, pos-pos tilang, serta beragam
informasi yang berguna lainnya, dari dan untuk publik.
.
Fitur Maleo membuat BlankOn bisa menjalankan aplikasi berbasis HTML5 di destop. Maleo juga bisa
digunakan untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi berbasis HTML5 agar bisa berjalan baik di destop
maupun di perangkat bergerak.

.
BlankOn menyarankan spesifikasi minimal untuk perangkat keras minimal, agar dapat
menjalankanBlankOn 9.0 Suroboyo dengan nyaman:
 CPU 1 GHz, tersedia dalam i386 dan x86_64 (amd64)
 RAM 1 GB
 Ruang hard disk 15 GB
 VGA 256 MB
Rilis-rilis BlankOn, termasuk versi terakhir BlankOn 9.0 Suroboyo, dapat diunduh dari berbagai server
cermin terdekat, atau berupa media dari toko  langganan Anda
PENUTUP
Jika perangkat lunak bebas (free software) fokus pada advokasi dengan
mengedepankan empat kebebasan sebagai isu moral utama, maka Open Source
Software fokus kepada metodologinya. Baik free software maupun open source software
(keduanya disingkat FOSS), pada intinya memberikan kebebasan terhadap akses kode
sumber. Ide dasar di balik open source adalah orang dapat menggunakan,
memodifikasi, mengadaptasi, dan memperbaiki. Prasyarat utamanya adalah kebebasan
akses terhadap kode sumber perangkat lunak. Definisi open source tertuang dalam
OSD (Open Source Definition), yang minimal memiliki kriteria sebagai berikut:

-        Free Redistribution.

-        Source Code.

-        Derived Works.

-        Integrity of the Authors Source Code.

-        No Discrimination Against Persons or Groups.

-        No Discrimination Against Fields of Endeavor.

-        Distribution of License.

-        License Must Not Be Specific to a Product.

-        License Must Not Contaminate Other Software.

-        License Must Be Technology-Neutral.

#Sumber : - Navin's Web - BlankOn-ku

- Fidzi's Web - BlankON Linux

- Unsika

- Gudang Linux
Kurang Jelas BlankON kaya gimana.??

Nihh...

ATAUU

Anda mungkin juga menyukai