Anda di halaman 1dari 12

MATERI AJAR BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

BIDANG STUDI SENI MUSIK


MODUL 2 KEGIATAN BELAJAR 1
NON HARMONIC TONE

Disusun Oleh:

ADI PUTRA, S.Pd

21230299004

PENDIDIKAN SENI MUSIK


PENDIDIKAN PROFESI GURU
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas taufiq, rahmat dan hidayah-Nya Materi Ajar
Berbasis Problem Based Learning Modul 2 Pendalaman Materi Seni Bidang Studi Seni
Musik Kegiatan Belajar 1 Non Harmonic Tone ini dapat terselesaikan.

Materi Ajar Berbasis Problem Based Learning Modul 2 Pendalaman Materi Seni
Bidang Studi Seni Musik Kegiatan Belajar 2 Non Harmonic Tone ini penulis susun untuk
memenuhi tugas dan tagihan mahasiswa PPG Dalam Jabatan tahun 2021 Universitas
Negeri Yogyakarta pada tahap Pendalaman Materi yaitu Penyusunan Materi Ajar Berbasis
Masalah untuk mengidentifikasi permasalahan pembelajaran yang dialami peserta didik di
SMK Musik Perguruan Cikini yang disebabkan oleh defisit kompetensi maupun
miskonsepsi. Dalam materi ajar ini penyusun menyajikan beberapa referensi dan solusi
untuk peserta didik mengatasi defisit kompetensi dan miskonsepsi dalam pembelajaran
Modul 2 Seni Musik Kegiatan Belajar 1 Non Harmonic Tone. Materi Ajar ini dikembangkan
dengan mengedepankan pendekatan Higher Order Thingking Skills (HOTS) dan
mengintegrasikan kerangka berfikir Technological, Pedagogical, Content Knowladge
(STEAM).

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
saya dalam menyelesaikan bahan ajar ini. Terima kasih atas kerja keras dan masukan
berharganya dan semoga materi ajar ini bermanfaat untuk peserta didik di SMK Musik
Perguruan Cikini, ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Drs. Herwin Yogo Wicaksono, M.Pd.


2. Dra. MG. Widyastuti, M. Sn.
3. Drs. Agus Untung Yulianta, M.Pd.
4. Dr. Kun Setyaning Astuti, M.Pd.
5. Dr. Heni Kusumawati, M. Pd.
6. Franciska Xaveria Diah K, M. A.
7. Dr. A.M. Susilo Pradoko, M.Pd.
8. Drs. Pujiwiyana, M.Pd.
9. Sukendar, M.Pd
10. Seluruh Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Gelombang 4 Seni Musik.
Akhir kata semoga materi ajar ini bermanfaat bagi Mahasiswa PPG.

Jakarta, 22 September 2021

Adi Putra, S.Pd

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN...............................................................................................................................4
A. Deskripsi Singkat.............................................................................................................4
B. Relevansi.............................................................................................................................4
C. Petunjuk Belajar..............................................................................................................5
D. INTI.......................................................................................................................................6
1. Kompetensi Dasar............................................................................................................6
2. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)....................................................................6
3. Pokok Materi Pembelajaran..........................................................................................6
4. Uraian Materi....................................................................................................................7
a) Appogiatura……………………………………………………………………………………………………………………..7
b) Escaped Tone……………………………………………………………………………………………………………………7
c) Changing Tone …………………………………………………………………………………………………………………8

E. PENUTUP............................................................................................................................9
1. Rangkuman.......................................................................................................................9
2. Glosarium...........................................................................................................................9
3. Daftar Pustaka................................................................................................................12

iii
PENDAHULUAN

A. Deskripsi Singkat

Salah satu keterampilan yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik di


SMK Musik Perguruan Cikini adalah kemampuan mengidentifikasi,
menganalisis dan menyusun berbagai jenis Non Harmonic Tone, karena
penguasaan yang mendalam mengenai Non Harmonic Tone merupakan modal
terpenting bagi seorang musisi akademis. Dalam proses pengkajian maupun
penciptaan karya musik barat, penguasaan terhadap teori dasar dan ilmu
harmoni merupakan syarat yang harus dimiliki, dengan begitu seorang
pengkaji akan lebih mudah dalam menerjemahkan detil dari sebuah estetika
musik dan seorang Composer/Arranger dapat mempertanggungjawabkan karya
musiknya tersebut bukan hanya dari sisi estetika seni saja namun juga dari
sisi akademisi.

Proses pembelajaran musik barat akan selalu dihadapkan pada sebuah


ilmu harmoni Kontrapunkt, karena sistem tersebut merupakan root (akar) dari
harmoni yang berkembang hingga saat ini. Didalam sebuah sistem harmoni
Kontrapunkt terdapat sebuah teknik Non Harmonic Tone yang membicarakan
bagaimana dalam susunan akor vertikal terdapat nada di luar nada harmonic
dari suatu akor. Dengan kata lain dalam susunan akor trinada atau caturnada
terdapat nada di luar akor tersebut.

B. Relevansi

SMK Musik Perguruan Cikini adalah sebuah Sekolah Menengah


Kejuruan Musik yang menerapkan Kurikulum Kompetensi Seni Musik Klasik,
sehingga 70 % mata pelajaran yang diterapkan di sekolah lebih banyak
diranah mata pelajaran musik produktif, dengan demikian maka pemahaman
dan kompetensi musikal speserta didik di sekolah ini cukup tinggi apabila
dibandingkan sekolah lainnya yang tidak menerapkan kurikulum seni musik
klasik.

Seiring berjalannya waktu, penulis menemukan terdapat rumusan


masalah yang terjadi pada kegiatan pembelajaran disekolah, masalah yang
ditemui pada beberapa peserta didik adalah kedangkalan pemahaman serta
adanya miskonsepsi terhadap ilmu harmoni khususnya pada materi Non
Harmonic Tone. Berdasarkan data analisa awal penulis menyimpulkan bahwa
4
metode belajar yang guru lakukan masih berpusat pada guru, sehingga
peserta didik cenderung pasif dan kurang termotivasi (tidak semangat) dalam
setiap kegiatan belajar-mengajar.

Berdasarkan dari permasalahan tersebut maka penulis mencoba


membuat sebuah pendekatan modul ini dan lembar kerja mengenai Non
Harmonic Tone agar memudahkan peserta didik di SMK Musik Perguruan
Cikini dalam mempelajari materi Non Harmonic Tone.

C. Petunjuk Belajar

Untuk membantu memahami uraian dalam materi ajar ini perlu


diperhatikan beberapa petunjuk belajar berikut:

a. Pastikan anda telah menguasai materi tentang akor dan pergerakan nada,
karena modul ini menggunakan konsep pembelajaran tuntas dan saling
berkaitan
b. Bacalah dengan cermat uraian-uraian penting yang terdapat di dalam
modul ini sampai kita memahami secara tuntas tentang apa, untuk apa,
dan bagaimana mempelajari modul ini..
c. Temukanlah kata-kata kunci dari kata-kata yang dianggap baru. Carilah
dan baca pengertian kata-kata kunci tersebut dalam kamus yang kita
miliki. Alangkah lebih baik apabila kita mencatat dan meringkas hal-hal
penting tersebut.
d. Pahamilah pengertian demi pengertian modul ini melalui pemahaman dan
pengalaman diri sendiri serta diskusikanlah dengan teman sejawat, dosen
pembimbing, atau tutor
e. Bacalah dan pelajarilah sumber-sumber lain yang relevan. kita dapat
menemukan bacaan dari berbagai sumber, termasuk internet
f. Mantapkanlah pemahaman kita melalui pengerjaan tes formatif yang
tersedia dalam modul ini dengan baik. Kemudian, nilai sendiri tingkat
pencapaian Saudara dengan membandingkan jawaban yang telah Saudara
buat dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat diakhir modul.
g. Diskusikanlah apa yang telah dipelajari, termasuk hal-hal yang dianggap
masih sulit, dengan teman-teman. Selamat berlajar. Semoga kita berhasil!

5
D. INTI
1. Kompetensi Dasar

3.20 Menganalisis jenis-jenis Non Harmonic Tone gerak nada melompat


4.20 Menyajikan jenis-jenis Non Harmonic Tone gerak nada melompat
2. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.20.1 Menjelaskan ciri Non Harmonic Tone jenis Appogiatura dengan tepat
3.20.2 Menjelaskan ciri Non Harmonic Tone jenis Escaped Tone dengan
tepat.
3.20.3 Menjelaskan ciri Non Harmonic Tone jenis Changing Tone dengan
tepat.
4.20.1 Menyusun Non Harmonic Tone jenis Appogiatura kedalam format
harmoni 4 suara secara sederhana (1 bar) dengan cermat.
4.20.2 Menyusun Non Harmonic Tone jenis Escaped Tone kedalam format
harmoni 4 suara secara sederhana (1 bar) dengan cermat.
4.20.3 Menyusun Non Harmonic Tone jenis Changing Tone kedalam format
harmoni 4 suara secara sederhana (1 bar) dengan cermat.

3. Pokok Materi Pembelajaran

6
4. Uraian Materi

a) Appogiatura
Dalam buku “The AB Guide To Music Theory – Part II”, ( Taylor
Eric, 1991: 118) menegaskan bahwa “pada awal abad 17, Appogiatura
dimaknai sebagai bentuk ornamentasi atau dikenal juga dengan
istilah melodic decoration, tetapi secara bertahap peran Appogiatura
menjadi semakin penting dan merujuk pada sumber pengayaan
NHT”. Dalam konteks NHT maka Appogiatura diartikan sebagai not
yang melompat menuju nada disonan (NHT) kemudian diselesaikan
(release) menuju nada harmonis.

Perhatikanlah gambar diatas, Not yang diberi lingkaran merah


(Not D) merupakan Appogiatura, Not D tersebut bukanlah
bagian/keluarga dari akor A Minor sehingga tercipta disonan (NHT)
yang kemudian diselesaikan (release) dengan bergerak melangkah
turun menuju Not C yang merupakan bagian/keluarga akor A Minor.
Begitu juga dengan not yang diberi lingkaran warna ungu (Not B)
merupakan Appogiatura, Not B tersebut bukanlah bagian/keluarga
dari akor A Minor sehingga tercipta disonan (NHT) yang kemudian
diselesaikan (release) dengan bergerak melangkah naik menuju Not C
yang merupakan bagian/keluarga akor A Minor.

b) Escaped Tone
Adalah salah satu jenis Non Harmonic Tone yang berkebalikan
dengan Appogiatura, bila pada Appogiatura NHT dilakukan dengan
cara melompat terlebih dahulu menuju not disonan (NHT) lalu
dilanjutkan dengan penyelesaian (release) dengan cara melangkah
menuju not harmonis. maka pada Escaped Tone ini NHT dilakukan
dengan cara melangkah terlebih dahulu menuju not disonan (NHT)

7
lalu dilanjutkan dengan penyelesaian (release) dengan cara melompat
menuju not harmonis.

c) Changing Tone
Adalah salah satu jenis Non Harmonic Tone yang
mengkombinasikan antara gerakan melangkah dan melompat.
Changing Tone biasanya terdiri dari 4 buah nada/not yang terbagi
atas 1 Not preparation, 2 Not NHT dan 1 Not Release. Pergerakan
dilakukan dengan cara melangkah dari not preparation menuju not
disonan, lalu melompat menuju not disonan lainnya, kemudian
diakhiri oleh pergerakan penyelesaian (release) dengan cara
melangkah kembali menuju not harmonis.

Perhatikanlah gambar diatas, Not yang diberi lingkaran biru


(Not C) merupakan not yang harmonis dengan akor C Mayor (tahap
preparation), kmudian bergerak menuju not disonan pertama (not D)
yang diberikan lingkaran warna merah dengan cara melangkah
(NHT) dan dilanjutkan bergerak melompat menuju not disonan
(NHT) lainnya yang diberi tanda lingkaran ungu (not A), dan
diselesaikan (tahap release) dengan cara melangkah menuju not B
yang harmonis dengan akor B Diminished.

8
E. PENUTUP
1. Rangkuman

a. Non Harmonic Tone (NHT) adalah nada yang tampak dalam susunan
akor vertikal namun nada tersebut bukan merupakan
bagian/keluarga dari akor (baik trinada atau akor caturnada),
terkadang Non Harmonic Tone terkesan hanya seperti ornamentasi
yang simple, namun sebenarnya Non Harmonic Tone memiliki fungsi
dan makna yang jauh lebih dalam
b. Fungsi dari non harmonic tone adalah untuk membuat aransemen
tidak terkesan kaku karena melodi selalu bergerak bersamaan
dengan akor. Dengan adanya non harmonic tone melodi menjadi
lebih jelas untuk dirasakan
c. Terdapat tiga unsur dasar pergerakan dalam Non Harmonic Tone
(NHT) terdiri pergerakan melangkah (Passing Tone, Neighboring Tone,
Suspension/ Retardation dan Anticipation), pergerakan melompat
(Appogiatura, Escaped Tone dan Changing Tone), dan pergerakan
tetap/tidak bergerak (Pedal Point).

2. Glosarium

Barok : Batu hias, Batu berbentuk Oval, Ajaib, Aneh,


Sesuatu yang diluar kewajaran, merujuk pada
zaman tertentu dalam perkembangan seni mulai
akhir abad 17.Klasik: karya cipta zaman lampau
yang sangat bernilai, zaman tertentu dalam
perkembangan seni di abad 19.
Kontrapung : Sebuah Sistem dalam pembuatan komposisi
musik dimana terdapat susunan melodi banyak
(polyphony) yang berjalan mandiri, terkadang
berlawanan (Contrarymition), kadang saling
melengkapi berdasar interval.
Harmoni : Selaras, sepadan, bunyi serentak, yang
berkenaan dengan hubungan nada-nada dalam
akor dan progresinya

9
NHT : Nada yang nampak dalam akor namun nada
tersebut bukan merupakan bagian dari akor (baik
akor trinada atau akor empat nada)
Trinada : Tiga nada dalam interval Terts
(Kurang/Lebih) dan Kwint (Kurang/Lebih) yang
membentuk sebuah akor dalam susunan vertical
(serentak), Terurai (arpegigio) maupun Terpecah
(brokenchord)
Tonika : Nada dasar dari tangga nada, Nama Nada/Akor
pertama yang menjadi dasar suatu tangga nada.
Supertonika : Nama Nada/Akor tingkat ke-2 dari tangga nada
Median : Nama Nada/Akor tingkat ke-3 dari tangga nada
Subdominan : Nama Nada/Akor tingkat ke-4 dari tangga nada.
Dominan : Nama Nada/Akor tingkat ke-5 dari tangga nada.
Submedian : Nama Nada/Akor tingkat ke-6 dari tangga nada.
Introduktor : Nama Nada/Akor tingkat ke-7 dari tangga nada.
Akor pokok : akor tingkat I – IV – V atau akor tonika-
subdominan-dominan. Dalam sistim tonal akor
pokok bisanya menjadi kerangka dasar.
Akor bantu : akor tingkat ii (supertonika) iii (median), vi
(submedian), vii (introduktor) menjadi pelengkap
dari akor pokok.
Anticipation : Nada harmonik yang bergerak menjadi nada non
harmonik dari suatu akor, saat bergerak masuk ke
akor berikutnya kemudian menjadi nada harmonic
Appogiatura : Not Lintas yang bergerak melompat (interval terts
atau lebih) dari nada awal, kemudian diselesaikan
melangkah secara berlawanan dengan arah
lompatan pada akor yang kedua atau sebelum akor
yang kedua
Escaped tone : Not Lintas yang bergerak melangkah (interval
sekonde) dari nada awal, dan diselesaikan
melompat berlawanan dari arah gerak
melangkahnya (kebalikasn dari Appogiatura)
Changing tone : Not Lintas yang terdiri dari 4 nada, nada awal dan
nada penyelesaian yang merupakan nada yang

10
sama, mengapit dua nada non harmonik yang
bergerak melangkah dan melompat dalam arah
berlawanan
Ritmis : ketukan/pukulan yang berulang teratur.
Nuansa : Kepekaan terhadap, kewaspadaan atas, atau
kemampuan menyatakan adanya pergeseran yang
kecil sekali tentang makna, perasaan, atau suatu
nilai-nilai.
Melodi : Susunan nada yang berurutan yang
pergerakannya horizontal

11
3. Daftar Pustaka

Leonard, Hall., “Pocket Music Dictionary”., Hal Leonard Corporation.,


Bluemound: 1993.

Hindemith, Paul., “A Concentrated Course in Traditional Harmony”.,


Book I., Associated Music Publishers Inc., New York: 1943.

Prier SJ, Karl Edmund., “Ilmu Harmoni”., Pusat Musik Liturgi.,


Yogyakarta: 2014.

Taylor, Eric., “The AB Guide to Music Theory”., Part II., ABRSM Ltd.,
London: 1991.

Wahyu Purnomo, Turino., “Modul Ilmu Harmoni”., Kementrian


Pendidikan dan Kebudayaan., Jakarta: 2021.

12

Anda mungkin juga menyukai