Anda di halaman 1dari 23

Hakikat Bahasa

Bahasa adalah alat yang sistematis untuk menyampaikan gagasan / perasaan dengan
memakai tanda – tanda, bunyi – bunyi, gesture yang berkaitan dengan mimic atau tanda –
tanda yang disepakati dan mengandung makna yang dapat dipahami.

1)   Bahasa sebagai system


Maksudnya bahwa terdiri dari unsur – unsur atau komponen – komponen teratur dan
menurut pola tertentu.
Contohnya : bersistematis yaitu tersusun oleh polanya.
a.    Saya = sistematis dan memiliki makna
       Yasa = tidak sistematis dan tidak memiliki makna
       Aasy = tidak sistematis dan tidak memiliki makna

2)   Bahasa sebagai lambang


Lambang – lambang bahasa diwujudkan dalam bentuk bunyi, yang berupa satuan –
satuan bahasa seperti kata / gabungan kata.
Contohnya : Bendera merah putih
a.    Merah = berani
       Putih  = suci

3)   Bahasa adalah bunyi


Sistem bahasa itu berupa lambang yang diwujudkan berupa bunyi. Yang dimaksud
dengan bunyi pada bahasa / termasuk lambang bahasa adalah bunyi yang bukan
dihasilkan alat ucap manusia tidak termasuk bunyi bahasa.
Contohnya : Bunyi teriakan, bersin, batuk, dan  lain – lain.

4)   Bahasa itu bermakna


Telah dibicarakan tadi bahwa bahasa itu adalah system lambang , oleh karena itu
lambang – lambang itu mengacu pada suatu konsep , ide, atau pikiran, maka dapat
dikatakan bahwa bahasa itu mempunyai makna.
Contohnya : kuda = berkaki empat binatang peliharaan sebagai alat transportasi.

5)   Bahasa itu arbitrer


Arbitrer adalah sembarang, sewenang –  wenang, maka suka, berubah – ubah.
Maksudnya adalah tidak ada hubungan wajib antara lambang bahasa dengan konsep atau
pengertian yang dimaksud lambang tersebut misalnya kita tidak bisa menjelaskan
hubungan antara lambang bunyi (air) dengan benda yang dilambangkan  yaitu benda cair
yang diapakai.
Contohnya : kuda yang disebut oleh orang
6)   Bahasa itu konvensional
Telah kita bahas sebelumnya bahwa hubungan antara lambang bunyi dengan yang
dilambangkan bersifat, arbitrer, tetapi penggunaan lambang tersebut untuk suatu konsep
tertentu bersifat konvensional.
Contohnya: Semua masyarakat jawa menyebut pesawat dengan sebutan kapal terbang.

7)   Bahasa itu bersifat produktif


Maksudnya adalah walaupun unsur – unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur –
unsur yang jumlahnya terbatas itu dpat dibuat satuan – satuan bahasa yang jumlahnya tak
terbatas, meski secara relattif, sesuai dengan yang berlaku pada basa itu.
Contoh; Galau,alay lebay

8)   Bahasa itu unik


Unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Artinya setiap bahasa mempunyai ciri khas tertentu yang tidak dimiliki bahasa lain.
Contoh; Bahasa banjar berbeda dengan bahasa jawa.

9)   Bahasa itu universal


 Artinya ada ciri yang sama dimiliki oleh setiap bahasa di dunia. Karena bahasa itu
berupa ujaran, maka ciri universal dari bahasa yang paling umum adalah bahwa bahasa
itu mempunyai bunyi bahsa yang mempunyai bunyi bahasa yang terdiri dari vocal dan
konsonan.
Contoh; I love you dengan aishiteru

10) Bahasa itu dinamis


Karena keterkaitan bahasa itu dengan manusia, sedangkan dalam kehidupan
bermasyrakat kegiatan itu tidak tetap dan selalu berubah, maka bahasa itu juga ikut
berbah, menjadi tidak tetap , menjadi tidak statis. Karena itulah bahasa itu disebut
dinamis.
Contoh; download dan upload berubah menjadi unduh dan unggah

11)  Bahasa itu bervariasi


Anggota suatu masyrakat beraneka ragam , ada yang berpendidikan ada yang juga yang
tidak, ada yang berpropesi sebagai dokter, petani,nelayan, dan sebagainya. Oleh karena
latar belakang dan lingkungan yang tidak sama maka bahasa yang mereka gunakan
bervariasi atau beragam.
Contoh; pedagang sate Madura dengan pedagang sate banjar menyebutkan kata satenya
berbeda. Pedagang Madura ( Te-Satte), sedangkan pedagang Banjar ( Sate ).

12)  Bahasa itu manusiawi


Maksudnya adalah bahwa alat komunikasi manusia yang namanya bahasa adalah bersifat
manusiawi, dalam arti hanya milik  manusia dan hanya dapat digunakan oleh manusia.
Contohnya : hanya di miliki oleh manusia.

Pengertian dan Fungsi Bahasa

A) Arti Bahasa
Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh
masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu
seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai
sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi bahasa menurut para ahli:

- Bill Adams : Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam
sebuah konteks inter-subjektif

- Wittgenstein : Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan


dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis

- Ferdinand De Saussure : Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena
dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari
kelompok yang lain

- Plato : Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan
onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari
ide seseorang dalam arus udara lewat mulut

- Bloch & Trager : Bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan
dengan sistem itu suatu kelompok sosial bekerja sama.

- Carrol : Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi
bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam
komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas
memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam
lingkungan hidup manusia

- Sudaryono : Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna
sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu
sumber terjadinya kesalahpahaman.

- Saussure : Bahasa adalah objek dari semiologi

- Mc. Carthy : Bahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan
kemampuan berpikir

- William A. Haviland : Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan
menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang
berbicara dalam bahasa itu

Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh
masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu
seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Sistem tersebut mencakup unsur –
unsur :
1. Sistem lambang yang bermakna dan dapat dipahami oleh masyarakat pemakainya.
2. Sistem lambang tersebut bersifat konvensional yang ditentukan oleh masyarakat
pemakainya berdasarkan kesepakatan
3. Lambang – lambang tersebut bersifat arbiter (Kesepakatan) digunaka secara berulang
dan tetap
4. Sistem lambang tersebut bersifat terbatas, tetapi produktif
5. Sistem lambang bersifat unix, khas, dan tidak sama dengan bahasa lain
6. Sistem lambang dibangun berdasarkan kaidah yang bersifat universal

B) Fungsi Bahasa

1. Bahasa sebagai sarana komunikasi


Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat. Fungsi
tersebut digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang
beraneka ragam, misalnya : komunikasi ilmiah, komunikasi bisnis, komunikasi kerja, dan
komunikasi sosial, dan komunikasi budaya.

2. Bahasa sebagai sarana integrasi dan adaptasi


Dengan bahasa orang dapat menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan. Misalnya :
integritas kerja dalam sebuah institusi, integritas karyawan dalam sebuah departemen,
integritas keluarga, integritas kerja sama dalam bidang bisnis, integritas berbangsa dan
bernegara.

3. Bahasa sebagai sarana kontrol sosial


Bahasa sebagai kontrol sosial berfungsi untuk mengendalikan komunikasi agar orang
yang terlibat dalam komunikasi dapat saling memahami. Masing – masing mengamati
ucapan, perilaku, dan simbol – simbol lain yang menunjukan arah komunikasi. Bahasa
kontrol ini dapat diwujudkan dalam bentuk : aturan, anggaran dasar, undang – undang
dan lain – lain.

4. Bahasa sebagai sarana memahami diri


Dalam membangun karakter seseorang harus dapat memahami dan mengidentifikasi
kondisi dirinya terlebih dahulu. Ia harus dapat menyebutkan potensi dirinya, kelemahan
dirinya, kekuatan dirinya, bakat, kecerdasan, kemampuan intelektualnya, kemauannya,
tempramennya, dan sebagainya. Pemahaman ini mencakup kemampuan fisik, emosi,
inteligensi, kecerdasan, psikis, karakternya, psikososial, dan lain – lain. Dari pemahaman
yang cermat atas dirinya, seseorang akan mampu membangun karakternya dan
mengorbitkan-nya ke arah pengembangan potensi dan kemampuannya menciptakan suatu
kreativitas baru.

5. Bahasa sebagai sarana ekspresi diri


Bahasa sebagai ekspresi diri dapat dilakukan dari tingkat yang paling sederhana sampai
yang paling kompleks atau tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Ekspresi sederhana,
misalnya, untuk menyatakan cinta (saya akan senatiasa setia, bangga dan prihatin
kepadamu), lapar (sudah saatnya kita makan siang).

6. Bahasa sebagai sarana memahami orang lain


Untuk menjamin efektifitas komunikasi, seseorang perlu memahami orang lain, seperti
dalam memahami dirinya. Dengan pemahaman terhadap seseorang, pemakaian bahasa
dapat mengenali berbagai hal mencakup kondisi pribadinya: potensi biologis, intelektual,
emosional, kecerdasan, karakter, paradigma, yang melandasi pemikirannya, tipologi
dasar tempramennya (sanguines, melankolis, kholeris, flagmatis), bakatnya, kemampuan
kreativitasnya, kemempuan inovasinya, motifasi pengembangan dirinya, dan lain – lain.

7. Bahasa sebagai sarana mengamati lingkungan sekitar


Bahasa sebagai alat untuk mengamati masalah tersebut harus diupayakan kepastian
konsep, kepastian makna, dan kepastian proses berfikir sehingga dapat mengekspresikan
hasil pengamatan tersebut secara pasti. Misalnya apa yang melatar belakangi
pengamatan, bagaimana pemecahan masalahnya, mengidentifikasi objek yang diamati,
menjelaskan bagaimana cara (metode) mengamati, apa tujuan mengamati, bagaimana
hasil pengamatan,. dan apa kesimpulan.
8. Bahasa sebagai sarana berfikir logis
Kemampuan berfikir logis memungkinkan seseorang dapat berfikir logis induktif,
deduktif, sebab – akibat, atau kronologis sehingga dapat menyusun konsep atau
pemikiran secara jelas, utuh dan konseptual. Melalui proses berfikir logis, seseorang
dapat menentukan tindakan tepat yang harus dilakukan. Proses berfikir logis merupakn
hal yang abstrak. Untuk itu, diperlukan bahasa yang efektif, sistematis, dengan ketepatan
makna sehingga mampu melambangkan konsep yang abstrak tersebut menjadi konkret.

9. Bahasa membangun kecerdasan


Kecerdasan berbahasa terkait dengan kemampuan menggunakan sistem dan fungsi
bahasa dalam mengolah kata, kalimat, paragraf, wacana argumentasi, narasi, persuasi,
deskripsi, analisis atau pemaparan, dan kemampuan mengunakan ragam bahasa secara
tepat sehingga menghasilkan kreativitas yang baru dalam berbagai bentuk dan fungsi
kebahasaan.

10. Bahasa mengembangkan kecerdasan ganda


Selain kecerdasan berbahasa, seseorang dimungkinkan memiliki beberapa kecerdasan
sekaligus. Kecerdasan – kecerdasan tersebut dapat berkembang secara bersamaan. Selain
memiliki kecerdasan berbahasa, orang yang tekun dan mendalami bidang studinya secara
serius dimungkinkan memiliki kecerdasan yang produktif. Misalnya, seorang ahli
program yang mendalami bahasa, ia dapat membuat kamus elektronik, atau membuat
mesin penerjemah yang lebih akurat dibandingkan yang sudah ada.

11. Bahasa membangun karakter


Kecerdasan berbahasa memungkinkan seseorang dapat mengembangkan karakternya
lebih baik. Dengan kecerdasan bahasanya, seseorang dapat mengidentifikasi kemampuan
diri dan potensi diri. Dalam bentuk sederhana misalnya : rasa lapar, rasa cinta. Pada
tingkat yang lebih kompleks , misalnya : membuat proposal yang menyatakan dirinya
akan menbuat suatu proyek, kemampuan untuk menulis suatu laporan.

12. Bahasa Mengembangkan profesi


Proses pengembangan profesi diawali dengan pembelajaran dilanjutkan dengan
pengembangan diri (kecerdasan) yang tidak diperoleh selama proses pembelajaran, tetapi
bertumpu pada pengalaman barunya. Proses berlanjut menuju pendakian puncak karier /
profesi. Puncak pendakian karier tidak akan tercapai tanpa komunikasi atau interaksi
dengan mitra, pesaing dan sumber pegangan ilmunya. Untuk itu semua kaum profesional
memerlukan ketajaman, kecermatan, dan keefektifan dalam berbahasa sehingga mempu
menciptakan kreatifitas baru dalam profesinya.

13. Bahasa sarana menciptakan kreatifitas baru


Bahasa sebagai sarana berekspresi dan komunikasi berkembang menjadi suatu pemikiran
yang logis dimungkinkan untuk mengembangkan segala potensinya. Perkembangan itu
sejalan dengan potensi akademik yang dikembangkannya. Melalui pendidikan yang
kemudian berkembang menjadi suatu bakat intelektual. Bakat alam dan bakat intelektual
ini dapat berkembang spontan menghasilkan suatu kretifitas yang baru.

Arti, Fungsi, dan Ragam Bahasa

Arti Bahasa

Bahasa adalah sistem lambing bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota
kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri.
Bahasa adalah sistem lambing bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh
masyarakat pemakainya.

Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh angota suatu
masyarakat bahasa untuk berkominikasi dan berinteraksi antar sesamanya, berlandaskan
pada budaya yang mereka miliki bersama.

Bahasa menurut Ensiklopedi NasionalIndonesia adalah suatu sistemm tanda bunyi yang
secara sukarela dipergunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerja sama,
berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.

Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang
dipatuhi oleh pemakainya. Sitem tersebut mencakup unsur-unsur berikut.

1. Sistem lambang yang bermakna dan dapat dipahami oleh masyarakat pemakainya.
2. Sistem lambang tersebut bersifat konvesional yang ditentukan oleh masyarakat
pemakainya berdasarkan kesepakatan.
3. Lambang-lambang tersebut bersifat arbiter (kesepakatan) digunakan secara
berulang dan tetap.
4. Sistem lambang tersebut bersifat terbatas, tetapi produktif. Artinya, dengan sistem
yang sederhana dan jumlah aturan yang terbatas dapat menghasilakan jumla kata,
frasa, klausa, kalimat, paragraph, dab wacana yang tidak terbatas jumlahnya.
5. Sistem lambang bersifat unik, khas, dan tidak sama dengan lambang lain.
6. Sistem lambang dibangun berdasarkan kaidah yang bersifat universal.

Semua bahasa sama rumitnya. Hal ini merupakan bagian dari kebudayaan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat yang memakai bahasa itu. Oleh karena itu, semua
bahasa sama baiknya dengan bahasa yang lain dan tidak ada yang secara intrinsik lebih
baik atau lebih buruk dari bahasa yang lain.

Fungsi Bahasa Indonesia Secara Umum

                  Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk
berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.
Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam
pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan
untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

 
Fungsi Bahasa Indonesia Secara Khusus

       1. Bahasa Nasional

Tanggal 28 Oktober 1928, pada hari “Sumpah Pemuda” lebih tepatnya, Dinyatakan
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional memilki fungsi-fungsi sebagai
berikut :

a. Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional.

Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional


dibuktikan dengan digunakannya bahasa indonesia dalam bulir-bilir Sumpah Pemuda.
Yang bunyinya sebagai berikut :

“Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe bertoempah darah satoe, Tanah Air
Indonesia. Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe berbangsa satoe, Bangsa
Indonesia Kami poetera dan poeteri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean,
Bahasa Indonesia.”

b. Bahasa Indonesia sebagai Kebanggaan Bangsa.

Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan
dengan masih digunakannya Bahasa Indonesia sampai sekarang ini. Berbeda dengan
negara-negara lain yang terjajah, mereka harus belajar dan menggunakan bahasa negara
persemakmurannya. Contohnya saja India, Malaysia, dll yang harus bisa menggunakan
Bahasa Inggris.

c. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.

Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan
dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam berbagai macam media komunikasi.
Misalnya saja Buku, Koran, Acara pertelevisian, Siaran Radio, Website, dll. Karena
Indonesia adalah negara yang memiliki beragam bahasa dan budaya, maka harus ada
bahasa pemersatu diantara semua itu. Hal ini juga berkaitan dengan Kedudukan keempat
dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional sebagai Alat pemersatu
Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.

d. Bahasa Indonesia sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat
istiadat dan Budaya.

2. Bahasa Negara
Bahasa Negara adalah bahasa yang digunakan dalam administrasi Negara baik secara
lisan maupun tulisan. Posisi bahasa Negara ini dapat dilihat pemakaiannya dalam
pemerintahan secara resmi. Penulisan surat kelakuan baik, pembuatan kartu tanda
penduduk (KTP) adalah bukti tertulis bahasa Negara dalam pidato resmi Presiden RI di
hadapan Sidang DPR/MPR dan pidato kenegaraan lainnya adalah contoh bukti bahasa
Negara secara lisan. Dalam aktifitas kenegaraan, bahasa Negara mempunyai empat
fungsi, yaitu:

1)  bahasa resmi kenegaraan

2)  bahasa pengantar resmi di sekolah dan universitas,

3) bahas resmi tingkat nasional dalam kepentingan perencanaan dan pelaksanaan


pembangunan Indonesia,

4) bahasa resmi kebudayaan dalam pengembangan kebudayaan, ilmu, teknologi dan


komunikasi di Indonesia.

Bahasa resmi Negara ini dikukuhkan dalam UUD 1945, pasal 36 bab XV sehingga telah
memainkan perannya dalam kehidupan bernegara.

Tujuan dan Manfaat Kemahiran Bahasa

Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi, maka tujuannya untuk memeberikan dasar-dasar
kepada pembaca untuk memperoleh kemahiran berbahasa, baik dalam penggunaan
bahasa secara lisan maupun tulisan agar mereka yang mendengar atau diajak berbicara
dengan mudah memahami apa yang dimaksudkan. Bahasa yang harus digunakan adalah
bahasa yang paling umum dipakai dan tidak menyalahi norma-norma umum yang
berlaku.

Ragam Bahasa

Pengertian kata ragam secara umum dalam bahasa Indonesia adalah tingkah, jenis,
langgam, corak dan laras. Ragam bahasa diartikan sebagai variasai bahasa menurut
pemakaian yang dibedakan menurut topik pembicaraan, sikap penutur, dan media atau
sarana yang digunakan. Pengertian ragam bahasa ini memperhatikan situasi yang
dihadapi, masalah yang hendak disampaikan, latar belakang pendengar dan pembaca
yang dituju, dan media atau sarana yang hendak digunakan.

Dasar-dasar Ragam Bahasa


Pada ragam bahasa yang paling pokok adalah seseorang itu menguasai atau mengetahui
kaidah-kaidah yang ada dalam bahasa. Kerena kaidah bahasa dianggap sudah diketahui,
uraian dasar-dasar ragam bahasa itu diamati melalui skala perbandingan bagian
persamaan bagian perbedaan. Dasar-dasar ragam bahasa yang akan diperbandingkan itu
didasarkan atas sarana ragam bahasa lisan dan ragam tulisan.

Jenis- jenis Ragam Bahasa

A. Ragam Bahasa Berdasarkan Tempat

1. Ragam Dialek

Ragam dialek adalah ragam bahasa yang dipengaruhi oleh bahasa daerah si pembicara
atau ragam bahasa daerah yang ditandai oleh daerah atau kota.

B. Ragam Bahasa Berdasarkan Sarana

1. Ragam Lisan

Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan dengan sarana lisan yang ditandai
oleh pengulangan intonasi, spontanitas sehingga criteria kejelasan ketepatan dan
kelugasan terpenuhi oleh si penutur.

2. Ragam Tulisan

Ragam tulisan adalah variasi bahasa yang digunakan melalui sarana tulisan dan dapat
diperkuat atau didukung oleh sarana visual untuk mencapai sasaran.

C. Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur

a. Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur

Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda
dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa
asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak
berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm,
pakultas.

Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa,


misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata
dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
b. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur

Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan)
atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab,
dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga
mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan
atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan
kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau
bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin
tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat
keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.

D. Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi

1. Ragam Baku

Ragam baku adalah ragam bahasa yang dipakai dalam forum resmi. Ragam ini bisa juga
disebut ragam resmi.

            2. Ragam Tidak Baku

Ragam tidak baku adalah ragam bahasa yang menyalahi kaidah-kaidah yang terdapat
dalam bahasa baku.

E. Ragam Bahasa Berdasarkan Bidang

1. Ragam Ilmu dan Teknologi

Ragam ilmu dan teknologi adalah ragam bahasa yang digunakan dalam bidang keilmuan
dan teknologi.

2. Ragam Sastra

Ragam satra adalah ragam bahasa yang bertujuan untuk memperoleh kepuasan estetis
dengan cara penggunaan pilih jata secara cermat dengan gramatikal dan stilistil tertentu.

3. Ragam Niaga

Ragam niaga adalah ragam bahasa yang digunakan untuk menarik pihak konsumen agar
dapat melakuakan tindak lanjut dalam kerjasama untuk mencari suatu keuntungan
finansial.
Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Penggunaa bahasa yang baik adalah penggunaan bahasa yang sesuai dengan situasi dan
kondisi. Hal ini biasa berhubungan dengan nilai rasa. Seseorang mungkin saja menguasai
bahasa lisan secara fasih, namun sulit menguasai bahasa tulisan dengan baik karena
berbeda ragamnya. Adapun bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah
yang ada. Bahasa yang benar harus menggunakan tata bahasa, sistem ejaan, artikulasi,
dan kalimat yang sesuai dengan aturan bahasa.

Fungsi Bahasa Indonesia

Fungsi Bahasa Indonesia

1. Fungsi Bahasa Indonesia

• Secara umum fungsi bahsa sebagai alat komunikasi: lisan maupun tulis

• Santoso, dkk. (2004) berpendapat bahwa bahasa sebagai alat komunikasi memiliki
fungsi sebagai berikut:

a) Fungsi informasi
b) Fungsi ekspresi diri
c) Fungsi adaptasi dan integrasi
d) Fungsi kontrol sosial

2. Fungsi Bahasa Indonesia

• Menurut Hallyday (1992) Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi untuk keperluan:

a) Fungsi instrumental, bahasa digunakan untuk memperoleh sesuatu


b) Fungsi regulatoris, bahasa digunakann untuk mengendalikan prilaku orang lain
c) Fungsi intraksional, bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain
d) Fungsi personal, bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain
e) Fungsi heuristik, bahasa dapat digunakan untuk belajar dan menemukan sesuatu
f) Fungsi imajinatif, bahasa dapat difungsikan untuk menciptakan dunia imajinasi
g) Fungsi representasional, bahasa difungsikan untuk menyampaikan informasi
3. Fungsi Bahasa Indonesia

• Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mempunyai fungsi khusus, yaitu:

a) Bahasa resmi kenegaraan


b) Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
c) Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional
serta kepentingan pemerintah
d) Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi

4. Fungsi Bahasa Indonesia

• Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara mempunyai fungsi:

a) Bahasa resmi kenegaraan


b) Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
c) Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional
serta kepentingan pemerintah
d) Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi

5. Fungsi Bahasa Indonesia

• Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga perlu


dibakukan atau distandarkan.

a) Ejaan Van Ophuijen (1901)


b) Ejaan Soewandi (1947)
c) Ejaan yang Disempurnakan (EYD, tahun 1972)
d) Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Istilah
(1975)
e) Kamus besar Bahasa Indonesia, dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1988)

6. Fungsi Bahasa Indonesia

• Bahasa Indonesia memiliki fungsi-fungsi yang dimiliki oleh bahasa baku, yaitu:

a) Fungsi pemersatu, bahasa Indonesia memersatukan suku bangsa yang berlatar budaya
dan bahasa yang berbeda-beda
b) Fungsi pemberi kekhasan, bahasa baku memperbedakan bahasa itu dengan bahasa
yang lain
c) Fungsi penambah kewibawaan, bagi orang yang mahir berbahasa indonesia dengan
baik dan benar
d) Fungsi sebagai kerangka acuan, bahasa baku merupakan norma dan kaidah yang
menjadi tolok ukur yang disepakati bersama untuk menilai ketepatan penggunaan bahasa
atau ragam bahasa

H. Contoh AutoBiografi

Contoh Autobiografi Diri Sendiri - Nama saya Sumarni biasa dipanggil dengan sebutan
Marni, tapi ada juga yang suka memanggil dengan sebutan Sum. Saya berjenis kelamin
perempuan dan lahir pada tanggal 7 Maret 1993 dan saya anak ke satu dari dua
bersaudara dari sebuah kelurga yang dikepala keluargai oleh bapak Suparman dan ibu
Rokilah. Dan kami tinggal disebuah tempat yang berada di daerah Bandung Tepatnya di
Desa Sukaresmi, Kecamatan Rongga Bogor.
Sekolah dasar saya yaitu di SDN Sukaresmi 1 lulusan tahun 2004, SMP saya di SMP KP
2 Cipongkor lulusan tahun 2007, SMA saya yaitu di MAN 1 Cililin lulusan tahun 2010.
Hobi saya membaca, walupun saya tidak gemar untuk menulis tapi saya suka membaca
hasil karya-karya orang lain terutama cerpen atau novel. Untuk kebiasaan saya yang lain
yaitu makan makanan cemilan karena rasanya itu enak banget dan kalau sudah sekali
makan pasti ketagihan.
Sejak saya kecil saya ingin menjadi seorang guru kalau bisa saya ingin menjadi seorang
dosen karna kalau sebagai guru itu kita sebagai perempuan bisa mengerjakan pekerjaan
kita yang lain karna tidak sesibuk sebagai pegawai di kantoran terutama jikalau kita
sudah nikah nanti.
Semoga tulisan tentang Contoh Autobiografi diatas dapat kiranya bermanfaat bagi teman-
teman semuanya, khususnya bagi kamu sedang mempunyai tugas dari sekolah tentang
tata cara penulisan Autobiografi.

1. Buku Chaerul Tanjung �si anak singkong� termasuk biografi atau autobiografi, dan
siapa penulisnya?
2. Sebutkan contoh biografi dan autobiografi yang kalian ketahui?
3. Sebutkan hal-hal yang harus dilakukan dalam menulis biografi?
4. Pada biografi M.hatta,biografi tersebut menceritakan tentang apa?

Contoh Autobiografi - Autobiografi adalah tulisan tentang biodata data diri seseorang,
dimana tulisan tersebut dibuat sendiri oleh orang yang bersangkutan. Contoh
Autobiografi biasanya sering ditulis oleh para penulis Novel. Perbedaan antara
Autobiografi dengan Biografi adalah terletak pada cara penulisnnya, dimana bila Biografi
sendiri ditulis oleh orang lain, sementara Autobiografi ditulis oleh diri sendiri.

Berikut adalah salah satu contoh Autobiografi yang ditulis oleh seorang blogger yang
beralamat di deluthus.blogspot.com. Semoga keberadaan contoh Autobiografi berikut ini,
kiranya dapat menambah pengetahuan kita tentang Autobiografi:
Debby Sisca Komaling adalah seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Komputer dan
Teknologi Informatika Jurusan Sistem Infomasi Universitas Gunadarma Angkatan 2007.
Mungkin tak banyak orang yang mengenal sosoknya, bukan karena dia tak pandai
bergaul, tapi ini dikarenakan pada semester 1 sampai semester 3 Debby mengambil lokasi
kuliah di Salemba dan pindah lokasi kuliah ke Depok saat semester 4. Hal itu tak
menyebabkan perempuan yang biasa di panggil oleh teman-teman dekatnya dengan
sebutan “Debong”(plesetan dari Debby) ini tak memiliki teman. Debby bukan soerang
yang aktif dalam organisasi yang ada di kampus karena jarak dari rumah ke kampus
lumayan jauh dan minimnya transportasi membuat dia enggan menyibukkan diri dengan
acara kampus.

Debby lahir di Jakarta 16 Maret hampir 20 tahun silam, campuran darah Manado dari
ayahnya tak lantas membuat kulitnya putih layaknya orang Manado biasanya, kulitnya
cenderung sawo matang seperti ibunya yang berdarah Cirebon. Debby anak pertama dari
tiga bersaudara sangat menyukai coklat, dari kecil hampir setiap hari dia mengkonsumsi
coklat. Pencinta warna biru ini pun sangat menyukai makana pedas, sekalipun sudah
dapat larangan keras dari dokter tak membuatnya berhenti untuk tidak memakannya lagi.
Semasa SMA Debby pernah mengikuti latihan karate sampai sabuk biru, karena jadwal
yang padat dia tak melajutkan latihan karate lagi padahal karate adalah salah satu hobby
nya. Selain karate, Debby juga hobby menyanyi meskipun suaranya tergolong bisa
membuat orang yang mendengarnya ingin segera membungkam mulutnya untuk tidak
bernyanyi lagi. Debby suka membaca novel dan dia bercita-cita suatu saat dapat
membuat novel. Perempuan yang berzodiak Pisces ini adalah perempuan yang menyukai
hal-hal berbau romantis, terkadang dia menulis puisi-puisi cinta tapi itupun bila suasana
hatinya ingin menulis. Suasana hati kadang mengontrolnya untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu.

Dari kecil Debby bercita-cita ingin menjadi dokter, hanya saja dia tak dapat meraih
mimpinya tersebut karena biaya kuliah kedokteran itu sangat mahal dan juga waktu
kuliah yang sangat lama. Sebagai anak pertama dia sangat sadar bahwa dia akan menjadi
panutan adik-adiknya, maka dia berusaha keras untuk dapat membahagiakan keluarganya
kelak dengan prestasi yang dia miliki. Debby punya semangat tinggi dalam meraih apa
yang dia inginkan, namun terkadang perempuan berlesum pipi ini suka menunda
pakerjaan yang harus dikerjaan.
Semoga tulisan tentang Contoh Autobiografi diatas dapat kiranya bermanfaat bagi teman-
teman semuanya, khususnya bagi kamu sedang mempunyai tugas dari sekolah tentang
tata cara penulisan Autobiografi. Salam...

Hidupku dalam Goresan Pena (Contoh Autobiografi)

Bagian Pertama
Kelahiran dari sebuah keluarga penyayang
Nama saya Ilham Ramdhan Gumelar, biasanya dipanggil dengan sebutan I’am. Saya
berjenis kelamin laki-laki dan dilahirkan di Cianjur pada tanggal 6 April 1991. Saya anak
pertama dari empat bersaudara dari sebuah pasangan keluarga yang dikepalai oleh Bapak
D. Makmur Sentosa dan Ibu Yayah.
Ayah saya (D.Makmur Sentosa) merupakan sosok ayah sangat mencintai keuarganya
dia kelahiran asli Tanggeung dan sebagai anak bungsu lima bersaudara yang dilahirkan
dari pasangan kakek dan nenek saya yaitu D. Ona Shaleh dan I. Rasmini. Ayah saya
kebetulan asalnya sebagai pahlawan tanpa tanda jasa alias bekerja sebagai seorang tenaga
pengajar di SDN IPK Tanggeung selama berpuluh-puluh tahun dia mengabdikan dirinya
dan sekarang dia telah berhenti dan menjadi sebagai seorang pensiunan. Dia adalah sosok
idola saya karena dia selalu menunjukan keteguhan hidup dan asih sayang yang
berlimpah tiada tara kepada saya sebagai anak pertamanya.
Ibu saya yang bernama Yayah tak kalah pentingnya bagi kehidupan saya. Dia juga
sosok idaman saya, terampil dalam mendidik dan membesarkan anaknya dan mampu
membuktikan sebagai istri yang berbakti dan patuh pada suaminya. Ibuku sangat
penyabar dalam menghadapi berbagai hal. Oleh karena itu ibuku adalah segalanya untuk
saya.

Bagian Kedua
Menempuh pendidikan dari nol
Saya mulai menempuh pendidikan dari bangku sekolah dasar di SDN IPK
Tanggeung  lulusan tahun 2003, Saya pertama masuk ke sekolah dasar ini pada saat umur
tujuh tahun karena orang tua saya tidak mengijinkan saya masuk bangku SD pada umur
enam tahun. Padahal awalnya saya sangat ingin diumur enam tahun itu sudah masuk
sekolah dasar karena saya melihat teman-teman seumuran saya sudah banyak yang
bersekolah. Saya juga tidak masuk taman kanak-kanak karena memang saya tidak mau
dan orang tua pun tidak terlalu mementingkan dan berkeinginan seperti itu karena saya
dirasa sudah cukup pemikiran dan skill untuk langsung saja masuk bangku sekolah dasar.
Sehari-harinya orang tua saya selalu mengajari dan mendidik saya mulai dari belajar
membaca, menulis dan menghitung sehingga pas saya masuk sekolah dasar saya tidak
kaget lagi karena saya sudah cukup mampu. Saya Alhamdulillah sejak kelas satu sudah
mendapat juara atau ranking pertama sampai kelas enam pun demikian.  
Setelah tamat dari sekolah dasar saya melanjutkan ke MTsN Tanggeung lulusan
2006, saya masuk ke sekolah menengah ini karena memang di tempat saya adalah salah
satu sekolah terfavorit dan mengalahkan sekolah umum. Kebetulan ayah saya juga
sebagai tenaga pengajar pelajaran Biologi disana. Ternyata saya masih bisa
mempertahankan tradisi saya sebagai ranking pertama di sekolah ini dari semester
pertama sampai saya lulus. Di sekolah ini saya mendapat banyak pengalaman dan teman
baru sampai dengan sahabat terbaik. Tapi ada kendala atau batu sandungan ketika saya
lulus dari sekolah ini karena saya sebenarnya ingin melanjutkan ke sekolah favorit yaitu
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Cianjur tapi nasib berkata lain dan orang tua saya
kembali tidak mengijinkan dengan alasan tertentu.
Pada saat tingkat menengah pertama juga selain pendidikan formal tersebut saya
pernah mengenyam pendidikan pesantren di An Nur Padang Cianjur. Karena basic ibu
saya yang memang kental dengan religius yang akhirnya menginginkan anaknya pula
untuk menapaki jejak yang sama dengannya.
Kemudian saya melanjutkan lagi ke MAN Tanggeung lulusan 2009 saya termasuk
cinta daerah karena sampai jenjang sekolah menengah atas saya tetap di Tanggeung
Cianjur, ya walau pun pada awalnya susah untuk menerima kenyataan karena paksaan
dari orang tua tapi untungnya saya bisa beradaptasi dengan lingkungan tersebut. Di
sekolah ini saya awalnya tertekan, saya tidak mempertahankan lagi tradisi saya sebagai
ranking pertama awalupun di semester awal saya tetap ranking pertama dan untuk
selanjutnya saya mengindahkannya dan otomaatis ranking saya pun nurun dalam prestasi
belajar, hal itu saya rasa sebagai bentuk kekecewaan saya. Namun setelah lama saya
bersekolah disana saya pun kian memperbaiki diri dan saya memperbaiki prestasi belajar.
Di sekolah itu saya juga jadi sosok yang bisa dikatakan sentral, saya dekat hampir dengan
semua guru, saya ikut berbagai organisasi sekolah sampai saya jadi leader di beberapa
organisasi tersebut dan akhirnya banyak orang mengenal saya. Dan salah seorang yang
menjadikan saya seperti itu adalah sosok kakak ipaar saya Ricca Camberra yang juga
sebagai guru matemaika disana yang selalu memotivasi saya untuk maju dan berubah.
Setelah itu barulah saya ke luar kota untuk melanjutkan pendidikan dengan berkuliah
di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung dengan mengambil Program
Studi Bimbingan Penyuluhan Islam, dan masih terdaftar sebagai mahasiswa di perguruan
tinggi tersebut sampai sekarang.  Ada cerita menarik saat saya memasuki bangku kuliah.
Saya asalnya memang berkeinginan masuk ke jurusan teknik informatika. Saya daftar ke
berbagai universitas negeri di Bandung tapi hasilnya ternyata saya tidak lulus satu pun di
jurusan itu, yang lulus malah di salah satu universitas swasta terkenal di bandung.
Mulanya saya mau mengambil kuliah disana karena saya rasa sudah tepat dengan
keinginan saya. Taoi nasib berkata lain saya pun berkuliah di UIN Sunan Gunung Djati
Bandung di pillihan ketiga yaitu jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam. Karena Pilihan
pertama Teknik Informatika dan kedua Pendidikan Biologi pun bernasib serupa dengan
sebelumnya.
Tapi saya beruntung di jurusan ini karena ternyata banyak memberikan pencerahan
serta orientasi hidup sebenarnya sebagai penolong bag orang lain yaitu sebagai pemecah
masalah dan turu memantapkan tujuan hidup orang lain. Ya itulah tugas mulia sebagai
seorang konselor dan inilah yang saya kagumi serta tekuni
Ternyata saya nyaman kuliah disini, indeks prestasi pun cukup memuaskan dan
selalu meningkat setiap semesternya. Sampai tak terasa sekarang saya sudah tingkat akhir
dan tengah menyelesaikan skripsi sebagai tugas utama kelulusan saya dari universitas ini.

Bagian Ketiga
Moto hidup adalah haluan saya
Saya mempunyai motto hidup Berpikir Positif, Bekerja Produktif, Berdoa Aktif
Berpikir Positif artinya saya harus senantiasa mempunyai pemikiran positif dan
bersifat orientatif untuk tujuan hidup saya yang hal ini ditunjang oleh kesehatan mental
saya.
Bekerja Produktif artinya saya akan selalu bekerja dengan segenap kemampuan saya
untuk menghasilkan hal terbaik dalam hidup saya
Berdoa Aktif artinya saya selalu yakin akan ke Maha Agungan Allah yang Maha
segalanya termasuk dalam mendampingi dan menjadikan hidup saya ke arah yang lebih
baik, dan doalah sebagai penghubungnya.

Bagian Keempat
Hobi yang luar biasa bagi saya
Hobi saya adalah semua hal yang bersangkutan dengan informatika, saya gemar
berselancar di dunia internet, komputerisasi dan yang paling kontras dalam hidup saya
adalah sangat senang dalam membuat graphic design yang medianya sangatlah berbau
digital. Selain itu saya punya hobi menari dan mahal bagi sebagian orang yaitu fotografi
saya sangat menekuni bidang ini.
Dari hobi yang saya luar biasa ini saya bisa menghidupi kehidupan saya. Banyak
pengalaman baru, bahkan saya menganggap sebagai suatu kehidupan yang unik dan
menyenangkan
Selain itu hobi tersebut bisa memenuhi kepuasan hasrat saya dalam berimajinasi
maka tak jarang pula dari hobi tersebut memberi penghasilan berlebih atau dengan  kata
lain menua manfaat yang bersipat materi dalam pemenuhan kebutuhan hidup

Bagian Kelima
Cita-citaku
Cita-cita saya pada awalnya ingin menjadi pakar dibidang telematika, menjadi
seorang desainer, atau pun fotografer profesional. Tetapi ketika saya masuk bangku
kuliah ternyata berlainan dengan jurusan yang saya masuki. Dan saya pun merubah
haluan dengan bercita-cita menjadi seorang Konselor yang profesional. Tetapi tetap
menjadikan cita-cita awal saya sebagai pendukung dalam pemenuhan hidup saya.
Cara meraih cita-cita cemerlang
Setiap orang pasti memiliki cita cita masing masing. Ada yang ingin menjadi orang
penting, menjadi polisi, menjadi ilmuan dan lain lain. Nah tidak semua orang berhasil
mencapai cita cita mereka. Tetapi ada juga yang berhasil menggapai cita cita mereka,
Mengapa mereka berhasil berikut hal hal yang membawa keberhasilan pada cita cita
menurut saya:
1. Teruslah belajar pada hal yang anda cita citakan, jagan pernah berhenti belajar karena
dalam mencapai sebuah cita cita dibutuhkan usaha yang keras, dan ingat saingan anda di
dunia ini adalah banyak
2. Jangan pernah menyerah, walaupun banyak orang yang mengatakan itu adalah hal
yang mustahil, sungguh tidak ada hal yang mustahil di dunia ini.
3. Jangan pernah merubah niat, teruslah konsisten dengan apa yang dicita-citakan, jangan
terpengaruh dengan kesuksesan yang ada lihat dan beralih ke sana kemari, tetaplah terus
konsisten pada cita-cita, contohnya jika kits bercita cita menjadi pemain bola teruslah
bermain bola, jangan pernah merubah rubah cita-cita kita, jangan pernah kita berubah-
rubah misalnya sesekali kita ingin main basket, kadang-kadang ingin main bulu tangkis,
sungguh orang seperti ini tidak akan menjadi orang yang hebat, karena mustahil untuk
menggapai semua hal di dunia ini, fokus lah pada suatu objek dan anda akan menjadi
orang yang terhebat pada objek tersebut.
4. Carilah motifasi hidup anda yang mana akan mendukung anda dalam menggapai cita
cita anda dan akan memberi semangat yang lebih pada diri anda, contoh jika anda bercita
cita menjadi ilmuan anda dapat memotifasi diri anda pada seseorang ilmuan hebat seperti
Albert Einstein.
5. Teruslah berdoa pada yang maha kuasa, karena sungguh apabila tuhan tidak
mengizinkan maka semua hal tidak akan pernah terjadi, nah disamping usaha kita ini
adalah hal yang paling penting.

Bagian Keenam
Belajar hidup dari kehidupan organisasi
Saya termasuk orang yang organisatoris. Saya aktif di berbagai organisasi, seperti
Himpunan Mahasiswa Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (HIMA-J BPI), Lembaga
Pelayanan dan Pelatihan Bimbingan, Penyuluhan dan Istisyfa’ (LP2BPI), Pusat Informasi
Konseling Mahasiswa (PIKMA FIDKOM), Organisasi Daerah Cianjur Selatan
(KARMAPACK) sampai dengan sekarang. Selain itu saya pun aktif di organisasi sosial
seperti Indo Competence yang bergerak dibidang isu kependudukan serta Youth
Competence yang khusus menyoroti remaja supaya menjadi generasi unggul.
Saya dapat menuai banyak manfaat dari organisasi
Mendapatkan banyak teman. Mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat.  Lebih banyak
pengalaman. Menambah keterampilan dan mengasah keterampilan. Membantu untuk
bisa mendapatkan penghasilan (tambahan penghasilan)
lebih banyak mendapat pengalaman dari organisasi itu, dengan ikut organisasi kita juga
tanpa disengaja akan terpengaruh oleh organisasi itu sendiri. Jika kita dalam organisasi
itu aktif maka kita dalam hidup pasti juga akan aktif dalam mencari sesuatu, tapi
sebaliknya jika kita dalam organisasi itu tidak aktif maka sungguh amat rugilah kita
ketika ada suatu peluang untuk dapat aktif kita tidak dapat menggunakannya. Akan
terbiasa untuk mengatur diri kita masing- masing. Entah itu kita dapat mengatur waktu
kita sendiri atau mengatur segalanya.

Bagian Keenam
Makna hidup untuk saya
Hidup menurut versiku tergambar dalam lantunan sastra yang saya buat ini:
Bahasa dunia dalam jiwaku
Menjadi insan itu seperti sebuah wisma tamu.
Setiap hari ada pendatang baru.
Kegembiraan, depresi, kekikiran,
semacam kesadaran sesaat muncul sebagai tamu yang tak diinginkan.
Sambut dan hiburlah mereka semua:
Bahkan jika mereka itu sekumpulan kesedihan,
kemurungan dan kekecewaan
yang dengan kasar menyapu rumahku hingga menghabiskan semua perabot,
tetaplah perlakukan setiap tamu dengan penuh hormat.
Dia mungkin dapat membebaskanku
dengan semacam keriangan yang baru.
Pandangan gelap, aib, kedengkian,
temui mereka di pintu dengan senyuman,
dan undang mereka masuk dengan hati
Bersyukurlah menerima siapa pun yang datang,
sebab masing-masing diutus sebagai pembimbing dari dunia lain wahai bagi Sang
Pencari Ridho Ilahi
Perhatikan baik-baik pikiran-pikiran jahatnya
Kemuraman itu mungkin suatu rahmat
sebagaimana hari mendung yang mendatangkan hujan bagi bunga rose
dan kelegaan bagi bumi yang gersang

Jangan memandang dengan pandangan itu terlalu muram pada kemuramanmu!


Mungkin apa yang dibawanya itulah yang paling kaubutuhkan dan
kauinginkan. Apa yang tampaknya menahamu dari kegembiraan
mungkin justru dapat membawamu pada kegembiran dan kebahagian
Jangan menyebutnya cabang mati.
Katakan itu akar yang hidup dan basah.
Jangan selalu menanti-nanti untuk memandang
apa yang ada dibelakangnya.
Penantian itu akan meracuni  jiwamu
Cobalah menjangkaunya.'
Tahan keburukanmu di dalam dada
sebagai sebatan akar penyembuh,
dan jangan menanti-nanti lagi
Mengapa aku harus menyesal karena telah tertidur?
Tidak soal berapa lama aku tidak sadar.
Aku goyah, namun biarkan rasa bersalah berlalu.
Rasakan gerakan kelembutan di sekelilingku,
kegembiraan.
Lepaskan pikiran yang selalu melekat dalam kepalaku ini.
dua kali lipat, empat kalipat bahkan lima kali lipat
kesalahan berkali-kali
Dengarkan suara gelombang di dalam diri wahai Sang Pencari Ridho Ilahi..

Autobiografi

Nama saya Abdul Latief, saya lahir pada 06 January 1991 di Jakarta. Saya adalah anak
keempat dari lima bersaudara. Saya termasuk orang yang pendiam dan sedikit pemalu.
Hal ini saya rasakan sejak saya kecil.,hehee

Saya mulai bersekolah saat usia 5 tahun di TK(Taman Kanak-Kanak), Setahun kemudia
saya bersekolah di SDN 03 Pagi Pejaten Barat.  Pada masa SD saya termasuk anak yang
kurang pintar  sehingga naik kelas dengan nilai rata-rata cukup. Lulus dari sekolah dasar
saya melanjutkan sekolah di SMP I Assalam yang cukup jauh dari rumah saya. Semasa
SMP banyak belajar agama, karena SMP tersebut adalah sekolah islam. Saat ini saya bisa
mengaji karena belajar disana, dikarenakan ada pelajaran tambahan atau khusus untuk 
meningkatkan pengetahuan tentang islam. 

Kemudian setelah lulus dari SMP saya melanjutkan bersekolah di SMAN 38 Jakarta.
Pada masa SMA saya mulai mengenal namanya game online, sehingga sangat
mengganggu pelajaran disekolah saya, sehingga sewaktu penjurusan saya hanya
mendapatankan ke jurusan IPS.
 
Lulus dari SMA saya sempat bingung menentukan perguruan tinggi. Saya mengikuti
SMPB namun gagal, sehingga saya memilih gunadarma dengan jurusan Sistem
Informasi. Awalnya saya berniat untuk masuk jurusan IT namun karena saya dari jurusan
IT harus dari IPA, jadi saya memilih SI.

Cukup Sekian Ga usah byak2 yakk,..


Trimss

Anda mungkin juga menyukai