Laporan Pendahuluan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi - Widha Listyaninggar
Laporan Pendahuluan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi - Widha Listyaninggar
NUTRISI
Disusun oleh:
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
NUTRISI
Pathways
Berkurangnya pemasukan
Berlebihnya pemasukan makanan
makanan
Kekosongan lambung
Zat makanan tersimpan di jaringan adipose
dipakai sebagai energi
Erosi pada lambung (gesekan)
Kekurangan nutrisi
4. Manifestasi klinik
Seseorang yang mengalami gangguan nutrisi mengalami beberapa tanda
dan gejala antara lain (Herdman dan Kamitsuru, 2015):
a. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
1) 20% atau lebih berat badan berada di bawah rentang ideal
2) Bising usus hiperaktif
3) Cepat kenyang setelah makan
4) Diare, mual, muntah
5) Gangguan sensasi rasa
6) Kehilangan rambut secara berlebihan
7) Kelemahan otot pengunyah dan untuk menelan
8) Ketidakmampuan memakan makanan
9) Kurang informasi
10)Tidak nafsu makan
11)Kurang minat pada makanan
12)Nyeri abdomen
13)Penurunan berat badan dengan asupan makan adekuat
14)Sariawan rongga mulut
b. Gangguan menelan
1) Muntah sebelum menelan
2) Ngiler
3) Tersedak sebelum makan
4) Waktu menelan lama dengan konsumsi yang tidak adekuat
5) Menolak makan
c. Berat badan berlebih
1) BMI > 25 kg/m2
d. Kekurangan volume cairan
1) Haus
2) Kulit kering
3) Membran mukosa kering
4) Peningkatan frekuensi nadi
5) Peningkatan suhu tubuh
6) Penurunan berat badan tiba-tiba
7) Penurunan tekanan darah
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah :
1) Albumin (Normal:4-4,5 mg/100ml)
2) Transferin (Normal: 170-250 mg/100ml)
3) Hemoglobin/ Hb (Normal:12 mg%)
4) BUN (Normal: 10-20 mg/100ml)
5) Eskresi kreatinin untuk 24 jam (Normal: laki-laki:0,6-
13 mg/100ml, perempuan:0,5-1,0 mg/100ml)
b. Rontgen
7. Komplikasi
a. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan
dengan zat gizi. Pada tingkat selular atau dapat dikatakan sebagai
masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan
yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya
kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit,
membran mukosa, konjungtiva dan lain – lain.
b. Diabetes militus
Diabetes militus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai
dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan
insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
c. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabakan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab
adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang
berlebihan.
d. Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung korener merupakan gangguan nutrisi yang sering
disebabkan oleh adanya peningkatan kolestrol darah dan merokok. Saat
ini, gangguan ini sering dialami karena adnya perilaku atau gaya hidup
yang tidak sehat, obesitas dan lain – lain.
e. Kanker
Kanker adalah gagguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh
pengonsumsian lemak secara berlebihan.
f. Anoreksia nervosa
Anoroksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak
dan berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan
badan, nyeri abdomen, kedinginan, elergi, dan kelebihan energi
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian asuhan keperawatan antara lain :
a. Identitas
Meliputi nama pasien, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan,
pekerjaan, status perkawinan, alamat, No. RM, dan tanggal MRS.
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan Utama
Pada pasien dnegan gangguan nutrisi biasanya merasakan
anorexia, mual dan muntah, BB menurun, diare kadang – kadang
disertai nyeri perut, kramotot, gangguan tidur/istirahat, sering haus,
pusing-pusing/sakit kepala, kesulitan orgasme pada wanita dan
masalah impoten pada pria.
2) Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit sekarang merupakan pengalaman klien saat ini
yang membentuk suatu kronologi dari terjadinya etiologi hingga klien
mengalami keluhan yang dirasakan.
3) Riwayat penyakit dahulu
Adanya riwayat penyakit menahun seperti DM atau penyakit –
penyakit lain. Adanya riwayat penyakit jantung, obesitas, maupun
arterosklerosis, tindakan medis yang pernah di dapat maupun obat-
obatan yang biasa digunakan oleh penderita. Alergi, Imunisasi,
kebiasaan/Pola hidup, obat yang pernah digunakan
4) Riwayat penyakit keluarga
Riwayat keluarga merupakan penyekit yang pernah dialami atau
sedang dialami keluarga, baik penyakit yang sama dengan keluhan
klien atau pun penyakit lain. Dari genogram keluarga biasanya
terdapat salah satu anggota keluarga yang menderita penyakit yang
sama.
c. Genogram
d. Pengkajian Keperawatan
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa Keperawatan menurut SDKI (2017) antara lain :
a. Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis (D.0019)
b. Defisit pengetahuan tentang nutrisi diet rendah garam berhubungan
dengan kurang terpapar informasi (D.0111)
3. Perencanaan
a. Pendidikan kesehatan
Perawat memegang peranan penting dalam memberikan pendidikan kesehatan
tentang nutrisi yang sesuai dengan kesehatan pada klien. Pendidikan
kesehatan yang diberikan dapat menggunakan alat bantu/media seperti
piramida makanan, karena dengan menggunakan media kita dapat
menjelaskan mengenai pilihan makanan yang sehat, perencanaan menu dan
pola diet.
b. Pemberian diet yang sesuai
Pada klien dengan penyakit tertentu, pemberian nutrisi harus dimodifikasi
sesuai dengan kondisi klien. Misalnya saja : Pada penyakit gastrointestinal,
klien harus menghindari makanan yang dapat meningkatkan produksi asam
lambung. Pada penyakit kardiovaskuler, klien harus menghindari makanan
yang mengandung lemak jenuh.
c. Pemberian bentuk makanan yang sesuai
Pemberian bentuk makanan harus disesuaikan dengan kondisi pasien.
d. Upaya peningkatan nafsu makan klien
Makanan yang telah menjadi dingin atau makanan dingin yang tidak
dihangatkan dapat menurunkan nafsu makan.
e. Membantu klien untuk makan
Orang dewasa yang dibantu makan oleh orang lain dapat memberikan persepsi
yang beraneka ragam bagi dirinya sendiri.
f. Pemberian nutrisi sesuai dengan kondisi klien
Pemberian nutrisi sesuai dengan kondisi klien, berdasarkan penyakit dan
kebutuhan kelompok usia (Susanti, 2017: 206).
5. Evaluasi
Tahap penilaian evaluasi adalah perbaningan yang sistematis dan terencana
tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah diterapkan dilakukan dengan
cara berkesinambungan dengan melibatkan klien, keluarga, dan tenaga
kesehatanya. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemmapuan klien mencapai
tujuan yang disesuaikan dengan kriteria hasil pada perencanaan (Sri Wahyni,2016).
Kriteria hasil untuk pasien dengan masalah nutrisi tergantung pada
Ackley, B. J., Ladwig, G. B., Msn, R. N., Makic, M. B. F., Martinez-Kratz, M., & Zanotti,
M. (2019). Nursing Diagnosis Handbook E-Book: An Evidence-Based Guide to
Planning Care. Mosby.