Anda di halaman 1dari 14

Tugas Hukum Pajak

Nama : Setiawati
NPM : 19110110747
Kelas : B4

BAB I

Daftar Pertanyaan.
1. Apa alasanya, bahwa negara dalam hal ini pemerintah selalu berusaha meningkatkan
pendapatan negara dari sektor pajak ? Tulis dan jelaskan jawaban saudara dengan
singkat dan jelas.
Jawab : Karena pajak mempunyai fungsi bugetir, dimana pajak merupakan salah satu
sumber keuangan utama bagi Negara.
2. Apa sebabnya hanya Negaralah yang boleh memungut pajak ? Tulis jawaban sudara
dengan singkat dan jelas.
Jawab : Karena Negara yang membangun fasilitas yang dapat digunakan oleh
masyaraka luas dan negara lah yang memberikan pelayanan publik kepada
masyarakat.
3. Alat apa yang digunakan untuk pembayaran pajak pada jaman dahulu? Mengapa
demikian? Jelaskan jawaban sudara secara tertulis dengan singkat dan jelas.
Jawab : Dibayar secara natura, yaitu dengan menggunakan hasil pertanian, hasil
hutan serta hasil perkebunan atau barang tambang mulia seperti emas, perak kepada
penguasa. Dan pajak dapat dibayarkan dengan tenaga, yaitu dengan cara melakukan
pekerjaan tanpa menerima imbalan.
Karena pada waktu itu belum ada ketentuan yang mengatur tentang pembayaran pajak
dengan menggunakan uang.
4. Mengapa pada jaman penjajahan Belanda maupun Inggris di Indonesia pajak dipungut
demi kepentingan dan keuntungan penjajah? Jelaskan secara tertulis jawaban saudara
dengan singkat dan jelas.
Jawab : karena besarnya biaya penyelenggaraan administrasi dan reorganisasi
sehingga perlu adanya banyak uang.
5. Apa yang akan dilakukan Pemerintah dalam melaksanakan kebijaksanaan stabilisasi
dengan berusaha mengkikis fluktuasi yang tajam dari sirklus bisnis ? Tulis jawaban
sudara dengan singkat dan jelas.
Jawab :Dengan cara menekan angka pengangguran dan inflasi (Paul A. Samuelson &
William D. Nordhaus dalam buku Siti Kurnia Rahayu)

BAB II

Daftar pertanyaan,
1. Mengapa setiap perbuatan di dalam masyarakat dapat dijadikan objek pajak ? Tulis
jawaban saudara dengan singkat dan jelas.
Jawab : Keadaan, Perbuatan, dan Peristiwa tertentu yang dimaksud adalah
a. Keadaan, contoh saat subjek pajak memiliki kendaraan bermotor, Tanah atau
Rumah dapat dijadikan objek pajak
b. Perbuatan yang dilakukan oleh subjek pajak, misalnya menerima tahap dari
bekerja, atau mendapat tambahan ekonomis saat melakukan penyerahan barang atau
jasa, dan lain sebagainya.
c. Peristiwa tertentu yang memperbaiki, seperti mendapatkan hadiah, dan lain-lain.
2. Mengapa pajak diletakan / termasuk hukum publik? Tulis jawaban saudara dengan
singkat dan jelas.
Jawab : Karena merupakan bagian dari tata tertib hukum yang mengatur hubungan
antar penguasa dengan warganya tetapi erat hubungannya dengan hukum perdata
maupun hukum adat.
3. Apa yang dimaksud dengan Pajak ? Tulis jawaban saudara disertai pendapat siapa.
Jawab :
a) Prof. DR. P.J.A. Andriani memberikan pengertian pajak adalah ; “ Pajak adalah
iuran kepada Negara ( yang dapat dipaksakan ) yang terhutang oleh yang wajib
membayarnya menurut peraturan – peraturan, dengan tidak mendapat prestasi
kembali, yang langsung dapat di tunjuk dan yang gunanya adalah untuk
membiayai pengeluaran – pengeluaran umum berhubungan dengan tugas Negara
untuk menyelenggarakan pemerintahan “
b) Leory Beaulieu ( Prancis ), memberikan pengertian “ pajak adalah : bantuan, baik
secara langsung maupun tidak langsung yang dipaksakan oleh kekuasan public
dari penduduk atau dari barang, untuk menutup belanja pemerintah “ ( Santoso
Brotodihardjo, 1999 ).
c) Ray M. Sommerfeld, Hershel M Anderson,Horace R. Bock memberikan pengertian
“ Pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah,
bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan, berdasarkan
ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapat imbalan yang langsung
dan proposional , agar pemerintah dapat melaksanakan tugas – tugasnya untuk
menjalankan pemerintahan. ( Moh. Zain dalam bukunya Siti Kurnia Rahayu, 2010
).
d) Dr. Soeparman Soemahamidjaja, beliau memberikan pengertian “ Pajak adalah
iuran wajib, berupa uang atau barang , yang di pungut oleh penguasa berdasarkan
norma – norma hukum, guna menutup biaya produksi barang – barang dan jasa –
jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.”( Santoso Brotodihardjo, 1999
).
e) Prof.Dr Rochmat Soemitro SH memberikan pengertian “ Pajak adalah iuran
rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang – undang ( yang dapat
dipaksakan ), dengan tidak mendapat jasa timbal (tegen prestasi ), yang langsung
dapat di tunjukan dan yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum
( Rochmat Sumitro 1998 ).

4. Bagaimana hubungan antara Pajak dengan sila-sila yang ada dalam Pancasila?
Jawab : Hubungan pajak dengan sila-sila yang ada pada Pancasila :
Hubungan dengan Sila Pertama : Tidak bertentangan karena dalam agama (Islam) di
kenal adanya zakat. Bahwa setiap orang yang beriman harus membayar zakat
( merupakan suatu kewajiban ).
Hubungannya dengan Sila ke dua : Di dalam penyusunan undang – undang
hendaknya bersifat subjektif tidak objektif sebab jika bersifat objektif kurang adil jika
ditinjau dari sedut kemanusiaan, lain halnya jika bersifat subjektif pada pemungutan
pajak di sesuaikan dengan keadaan wajib pajak atau berdasarkan daya pikul
seseorang.
Hubungannya dengan Sila ke tiga : Pajak adalah jiwa bangsa karena erat sekali
dengan persatuan bangsa Indnesia. Pajak merupakan salah satu sumber utama
keuangan Negara untuk kelangsungan hidup bangsa Indonesia.Tanpa pajak suatu
masyarakat tidak dapat menjamin kesinambungan hidupnya, kecuali jika mempunyai
sumber alam yang cukup untuk menutup pengeluaran – pengeluaran umum. Pajak
merupakan pemersatu bangsa , yang mengikat bangsa dan memberikan hidup kepada
bangsa.Pajak berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk kepentingan bersama yang
akhirnya untuk rakyat juga. Uang pajak dikumpulkan secara gotong – royong oleh
rakyat untuk membiayai kepentingan umum dan merupakan usaha bersama yang di
koordinir /dikordinasikan oleh pemerintah. Membayar pajak merupakan kewajiban
bagi setiap warga Negara, yang merupakan kewajiban nasional, yang merupakan daya
pemersatu bangsa.
Hubungannya dengan Sila ke empat : Bunyi sila ke empat sudah terjabardalam pasal
23 ayat 2 UUD 1945.Jadi apa yang tersurat dalam pasal itu merupakan sumber hukum
pajak disamping itu juga tersirat falsafah pajak.Penerimaan uang pajak digunakan
untuk membiayai kepentingan umum yang diklasifikasikan ke dalam pengeluaran
rutin dan pengeluaran pembangunan. Uang pajak berasal dari rakyat dan digunakan
untuk kepentingan rakyat, oleh sebab itu rakyat mempunyai hak untuk mengetahui
seberapa besar uang yang di ambil dari rakyat, dan bagaimana uang itu akan
dibelanjakan untuk kepentingan umum.
Hubungan dengan Sila ke lima : Tidak semua rakyat membayar pajak hanya sebagian
kecil saja yang membayar pajak, sedangkan sebagian besar tidak, karena terdiri dari
wanita,anak – anak yang tidak mempunyai penghasilan maupun laki-laki yang
penghasilannya dibawah penghasilan tidak kena pajak. Hasil pajak yang berasal dari
sebagian kecil rakyat tadi digunakan untuk kepentingan umum. Jadi digunakan untuk
kepentingan seluruh rakyat termasuk rakyat yang tidak membayar pajak
5. Tulis dan sebutkan a. Unsur-unsur Pajak. b. Ciri – ciri Pajak.
Jawab :
a. Unsur-unsur Pajak :
A Compulsory : merupakan suatu kewajiban perpajakan yang dikenakan pada rakyat,
jika tidak diindahkan akan dikenakan tindakan hukuman berdasarkan undang -
undang jadi adanya paksaan.
Contribution : iuran yang diberikan oleh rakyat untuk memenuhi kewajibannya
membayar pajak kepada pemerintah.
By Individual or Organizational ; iuran yang dapat diaksakan tersebut dapat
dibayarkan oleh perorangan atau badan yang memenuhi kewajiban perpajakan.
pemerintah selaku penyelenggaraan Negara.
For PublikPurposes : iuran yang dibayarkan oleh rakyat sebagai penerimaan Negara
yang sebagian dananya digunakan untuk kesejahteraan rakyat banyak.
b. Ciri-ciri Pajak :
 Pajak dipungut berdasarkan undang – undang karena pada hakekatnya yang memikul
beban pajak adalah rakyat.
 Pajak dapat dipaksakan sebab jika wajib pajak tidak dapat memenuhi kewajibannya
membayar pajak akan dikenakan tindakan hukuman oleh pemerintah.
 Diperuntukan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah yaitu untuk
melaksanakan ketertiban, kesejahteraan masyarakat, melaksanakan fungsi pertahanan
dan penegakan keadilan.
 Tidak dapat ditunjukannya kontraprestasi secara langsung maksudnya wapa tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dengan apa yang telah dibayarkan pada
pemerintah.
 Berfungsi sebagai budgetair dan regulerend maksudnya pajak berfungsi mengisi
kas Negara atau anggaran pendapatan Negara yang digunakan untuk keperluan
pembiayaan umum pemerintah maupun untuk pembangunan, disamping itu pajak juga
berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau alat untuk melaksanakan kebijakan yang
ditetapkan pemerintah dalam bidang ekonomi, sosoial untuk mencapai tujuan tertentu.

6. Tulis dan sebutkan fungsi dari pajak serta jelaskan satu persatu.
Jawab :

Fungsi Pajak

Pertama : Funfsi Budgetair : dalam menjalamkan fungsi pemerintahannya, maka Negara


memerlukan biaya untuk melaksanaka pembangunan nasional, dimana pembiayaan
tersebut sebagian besar dibiayai dari penerimaan pajak. Fungsi ini merupakan fungsi
utama pajak maksudnya fungsi inilah yang secara historis pertama kali muncul. Pajak
digunakan sebagai alat untuk menghimpun dana dari masyarakat tanpa kontraprestasi
secara langsung dan sudah ada atau dilakukan sejak jaman sebelum masehi, atau fungsi
fiscal, yaitu pajak digunakan sebagai alat untuk memasukan dana secara optimal ke kas
Negara yang dilakukan dengan system pemumgutan berdasarkan undang – undang
perpajakan yang berlaku. Pajak juga berfungsi sebagai alat untuk memasukan uang dari
sector swasta ( rakyat ) kedalam kas Negara atau anggaran Negara berdasarkan peraturan
perundang – undangan. Berdasarkan fungsi inilah pemerintah sebagai pihak yang
membutuhkan dana untuk membiayai berbagai kepentingan melakuakan uaya
pemungutan dari penduduknya.Oleh karenanya pemerintah mengumpulkan dana dari
pajak diusahakan seoptimal mungkin, dimana dalam optimalisasi ini adanya beberapa
faktor yang mempengaruhi antaralain :

1.Faktor kejelasan, kepastian dan kesederhanaan peraturan perundang – undangan


perpajakan.
2.Kebijaksanaan pemerintah dalam mengimplementasikan undang – undang perpajakan.
3,Sistem administrasi perpajakan yang tepat.
4.Pelayanan dan kesadaran dan pemahaman Warga Negara.
5.Kwalitas petugas pajak ( intelektual, ketrampilan, intregrita, moral tinggi ).

Kedua : Fungsi Regulerend yang biasa disebut sebagai fungsi mengatur disini pajak
merupakan alat kebijaksanaan pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi disini
pemerintah ikut andil dalam hal mengatur jika diperlukan adanya perubahan mengenai
susunan pendapatan dan kekayaan dalam sektor swasta. Funsi ini dianggap / disebut
sebagai fungsi tambahan karena hanya sebagai tabahan atas fungsi utama. Adapun fungsi
regulerend ini ada beberapa contoh : Dalam Undang – Undang nomor 18 Tahun 2000
tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah sebagai mana telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 42
Tahun 2009 ( PPn – BM ),
Pasal 5 . PPn-BM ini merupakan jenis pajak yang merupakan satu paket dalam undang-
undang Pajak Pertambahan Nilai, terhadap suatu barang tertentu disamping dikenakan
PPn juga dikenakan Pajak Atas Barang Mewah. Pasal 16B ( dalam hal pembebasan PPN
) dengan Peraturan Pemerintah dapat ditetapkan bahwa pajak terhutang tidak dipungut
sebagian atau seluruhnya baik untuk sementara waktu atau selamanya atau dibebaskan
dari pengenaan pajak.Pasal 16C ( kegiatan membangun sendiri ), PPn dikenakan
terhadap kegiatan pembangunan sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha /
pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau pihak lain
yang tata caranya diatur oleh Keputusan mentri Keuangan hal ini dimaksudkan untuk
mecegah terjadinya penghindaran pengenan pajak ( PPn ) agar supaya masyarakat
berpenghailn rendah terlindungi dari pengenaan PPn atas kegiatan membengun sendiri,
yang batasannya diatur oleh Keputusan Mentri Keuangan. Pajak untuk minuman
beralkohol : maksudnya adalah minuman yang mengandung ethanol yang diproses dari
bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan distilasi
atau fermentasi tanpa ditilasi. Baik itu dengan cara memberikan perlakuan terlebih dahulu
atau tidak, menambah bahan lain atau tidak, maupun diproses dengan cara mencampur
konsentrat dengan ethanol atau dengan cara pengeceran minuman yang mengandung
ethanol.Pajak Ekspor : Dalam rangka meningkatkan daya saing industry dalam negri,
pemerintah menerbitkan insentif fiscal berupa pemberian fasilitas Bea Masuk ditanggung
pemerintah. Hal ini dapat kita lihat dalam Undang – Undang Pajak Panghasilan Dimana
kepada Wapa yang melakukan penanaman modal di bidang – bidang usaha – usaha
tertentu dan atau di daerah – daerah tertentu dapat diberikan fasilitas perpajakan dalam
bentuk : Pengurangan pengasilan netto paling tinggi 30% dari jumlah penanaman yang
dilakukan. Penyusutan dan amortisasi yang dipercepat. Kompensasi kerugian yang lebih
lama tetapi tidak lebih dari 10 tahun. Pengenaan pajak penghasilan atas dividen sebesar
10%.
Ketiga : Menekan lajunya inflasi dengan adanya pungutan pajak diharapkan tidak
menghambat lancarnya produksi dan perdagangan serta memperlancar usaha rakyat tanpa
merugikan kepentingan umum.
7. Apa yang dimaksud dengan pengeluaran rutin dari pemerintah, dan apa saja yang
termsuk dengan pengeluaran rutin?
Jawab : Pengeluaran rutin adalah semua pengeluaran negara untuk membiayai tugas-
tugas umum pemerintahan dan pembangunan, baik pusat maupun daerah, serta untuk
memenuhi kewajiban atas hutang dalam negeri dan luar negeri
Pengeluaran rutin yang terdiri dari :
a. Pengeluaran untuk Belanja Pegawai yang meliputi Gaji dan Pensiun, Tunjangan
Beras, Uang makan dan Lauk Pauk, Lain-lain belanja pegawai dalam negri dan
Belanja Pegawai Luar Negri.
b. Pengeluaran untuk Belanja barang terdiri dari : Belanja barang dalam Negri dan
Luar Negri.
c. Pengeluaran untuk Subsidi daerah otonom antara lain belanja pegawai dan non
pegawai,
d. Pengeluaran untuk membayar bunga dan cicilan hutang antara lain Utang dalam
Negri dan utang Luar Negri,
e. Pengeluaran rutin lainnya yaitu Subsidi bahan bakar Minyak dan lain-lainnya.

BAB III

Daftar Pertanyaan.
1. Sebutkan secara tertulis dan jelaskan secara singkat mengenai :
a. Pengolongan dari pajak terdiri dari.
b.Berdasarkan sifatnya pajak terbagi menjadi,
Jawab :
a. Penggolongan Pajak terdiri dari :
 Pajak langsung adalah : Pajak yang bebannya harus dipikul sendiri oleh wapa
yang bersangkutan tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain ( dalam pengertian
ekonomi ) sedang dalam pengertian administratif pajak yang dipungut secara
berkala.
 Pajak tidak langsung adalah : Pajak yang bebannya dapat dilimpahkan pada pihak
lain/pihak ketiga atau konsumen ( pengertian ekonomis ), sedag dalam pengertian
administratif pajak dipungut setiap terjadi peristiwa/perbuatan, yang menyebabkan
terhutangnya pajak.
b. Berdasarkan sifatnya pajak terbagi menjadi :
 Pajak subjektif : Pajak yang hanya memperhatikan keadaan pribadi wapa dalam
menentukan besarnya pajak yang terhutang dengan pendapat lain besar kecilnya
pajak ditentukan /dipengaruhi oleh keadaan subjeknya,sedangkan objeknya tidak
mempengaruhi.
 Pajak Objektif : Pajak yang hanya memperhatikan keadaan objeknya / benda
dalam menentukan besar kecilnya pajak yang terhutang,artinya bahwa besar
kecilnya pajak hanya dipengaruhi oleh keadaan objeknya saja, sedangkan keadaan
subjeknya tidak mempengaruhi.
2. Apa alasannya wajib pajak mengadakan perlawanan terhadap pajak serta sebutkan
macam-macam perlawanan pajak, jelaskan secara tertulis jawaban sudara dengan singkat dan
jelas.
Jawab : Karena adanya keinginan wajib pajak untuk tidak mematuhi peraturan perpajakan,
membuat adanya perlawanan pajak
a. Perlawanan Pasif : Masyarakat enggan untuk membayar pajak, hal ini dsebabkan
karena :

- Perkembangan intelektual dan moral msyarakat.


- Sistem perpajakan yang sulit di pahami masyarakat.
- Sistem kontrol yang tidak dapat dilakukan atau dilaksanakan dengan baik.
b. Perlawanan Aktif : meliputi semua usaha dan perbuatan yang secara langsung diajukan
kepada fiskus dengan tujuan untuk menghindari pajak. Yang bentuknya antara lain :
- Tax Avoidance : usaha meringankan beban pajak dengan tidak melanggar undang –
undang.
- Tax Evasion : Usaha meringankan beban pajak dengan cara melanggar undang – undang
( mengelapkan pajak ).
3. Sebutkan secara tertulis dan jelaskan dengan singkat beserta contohnya. Stelsel, Asas dan
Sistem apa saja yang terdapat dalam pajak?
Jawab :
 Tiga stesel dalam pemungutan pajak tersebut adalah :
a. Stelsel Nyata ( Riil ) : Pengenaan / pungutan pajak didasarkan pada objek/penghasilan
yang sesungguhnya diperoleh wapa, oleh karenanya pajak baru bisa dipungut pada
akhir tahun, setelah diketahui penghasilan yang sesungguhnya.
b. Stelsel Anggapan ( Fictive Stelsel ) : bahwa penghasilan tahun ini disamakan dengan
penghasilan tahun yang lalu sehingga dapat diketahui bersarnya pajak yang rehutang
pada akhir tahun.
c. Stelsel Campuran : Campuran antar stelsel riel dan stesel anggapan. Pengenaan pajak
dilakukan pada awal tahun berdasarkan anggapan, dan kemudian pada akhir tahun diad
akan koreksi.

 Tiga asas

a. Asas Domisili ( Tempat Tinggal ) : Pemungutan pajak tergantung dari tempat tinggal
wapa. Jadi Negara dimana wapa tinggal mempunyai hak untuk mengenakan /
memungut pajak. Jadi pungutan pajak tergantung dari tempat tinggal wapa.
b. Asas Sumber : Pungutan pajak tergantung atau didasarkan pada adanya sumber di suatu
Negara, Siapapun yang menerima penghasilan dari Negara tersebut maka ia akan
dikenakan pajak oleh Negara tersebut.
c. Asas Kebangsaan : Pengenaan pajak yang didasarkan pada kebangsaan seseorang /
kebangsaan suatu Negara. Jadi setiap orang asing yang bertempat tinggal pada suatu
Negara, maka Negara tersebut mempunyai hak untuk memungut pajak pada orang
asing tersebut.

 Tiga system dalam pengenaan dan pemungutan pajak :


a. Self Assesment System : Suatu sistem pemungutan pajak dimana Fiskus menyerahkan
kewenangan kepada wapa untuk menghitung , menyetor dan melaporkan sendiri pajak
yang terhutang, jadi hutang pajak wapa sendiri yang menentukan menurut aturan yang
diatur undang – undang.

b. Official Assesment Syestem : Suatu sitem pemungutan pajak dimana bersarnya pajak
yang terhutang / pajak yang harus dibayarkan oleh wapa, ditentukn oleh fiskus.

c .With Holding System : Suatu sistem pungutan pajak dimana penghitungan besarnya pajak
yang harus dibayarkan oleh wapa dilakukan oleh pihak ke tiga
4. Dalam hal apa terjadi sengketa di bidang perpajakan? Tulis jawaban saudara dengan
singkat dan jelas.
5. Apa hak dan kewajiban dari wajib pajak ?
Jawab :
Hak – hak dari wajib pajak
a. Menerima tandabukti pemusukan surat pemberitahuan
b. Mengajukan permohonan dan penundaan penyampaian SPT.
c. Membetulkan SPT.
d. Mengajukan keberatan dan banding.
Kewajiban – wajib pajak
a. Mendaftarkan diri dan meminta NPWP.
b. Mengambil sendiri dan mengisinya secara benar , lengkap dan jelas surat
pemberitahuan.
c. Membayar pajak tepat waktu.
d. Menghitung sendiri pajaknya.

6. Sebutkan secara tertulis macam-macam tarif pajak, serta jelaskan satu persatu dan berikan
satu contohnya.
Jawab :
a. Tarif Proposional ( sebanding ) : Suatu tarif dengan prosentase tetap, berapapun jumlah
yang menjadi dasar pengenaan pajak. Tetapi pajak yang dibayarkan oleh masing –
masing wapa tidak sama besarnya, karena ini tergantung dari besarnya jumlah yang
dipakai sebagai dasar pengenaan pajak.
b. Tarif Tetap : Suatu tarif pemungutan pajak dengan jumlah atau angka yang sama ( tetap
) untuk setiap jumlah. Jadi berapapun jumlah besarnya objek pajak tarifnya tetap,
dengan demikian maka besarnya pajak yang terhutang tidak tergantung pada suatu
jumlah (nilai objek).
c. Tarif Pajak Degresif : Suatu tariff yang menurun maksudnya tarif yang pemungutan
pajaknya dengan mengunakan prosentase yang semakin kecil, dengan semakin
besarnya jumlah yang dikenakan / diguanakan sebagai dasar pengenaan
pajaknya.Walaupun prosentase semakin kecil pajak yang terhutang / yang harus
dibayarkan akan tetap meningkat / besar karena jumlah yang dikenakan pajak semakin
besar. Sebagai contoh untuk lebih jelasnya :
Jumlah yang Prosentase Besarnya pajak
Kena pajak pemungutan yang terhutang
___________ ____________ ____________

Rp. 20 Juta 10 % Rp. 2,0 Juta


Rp. 30 Juta 9% Rp. 2,7 Juta
Rp. 50 Juta 8% Rp. 4,0 Juta
Rp. 80 Juta 6% Rp. 4,8 Juta

d. Tarif Pajak Progresif ( meningkat ) : Suatu tarif pemungutan pajak dengan dengan
prosentase pemungutan yang semakin naik dengan semakin besarnya jumlah yang
dikenakan pajak. Untuk lebih jelasnya lihatlah contoh di bawah ini .
Jumlah yang Prosentase Besarnya pajak
Kena pajak Pemungutan yang terhutang
___________ ___________ _____________

5 Jt s/d 25 Jt 5% 250 rb s/d 1,25 Jt


25 Jt s/d 50 Jt 10% 2,5 jt s/d 5 jt
50 Jt s/d 100 Jt 15% 7,5 Jt s/d 15 Jt

Terhadap tarif pajak progresif ini masih dibedakan / dibagi lagi menjadi tiga golongan
antara lain :

d.1.Tarif Progresif Proposional : Tarif dengan prosentase yang semakin naik apabila
jumlah yang menjadi dasar pengenaanya naik dan kenaikan tersebut untuk setiap
jumlah tertentu adalah tetap. Sebagai contoh :

Dasar Pengenaan Tarif Pajak Kenaikan tarif


----------------------- ---------------- ---------------------
Rp. 10 juta 10 % ----
Rp. 15 Juta 12 % 2%
Rp. 20 Juta 14 % 2%
Rp, 25 Juta 16 % 2%

d.2. Tarif Progresif Progresif : Tarif dengan prosentase yang semakin naik apabila
jumlah yang menjadi dasar pengenaan naik dan kenaikan prosentase tersebut untuk
setiap jumlah tertentu setiap kali ikut naik. Untuk jelasnya inilah contohnya.

Dasar Pengenaan Tarif Pajak Kenaikan tarif


---------------------- --------------- ------------------
Rp. 10 Juta 10% -------
Rp. 15 Juta 12 % 2%
Rp. 20 Juta 15 % 3%
Rp. 25 Juta 20 % 5%
d.3. Tarif Progresif Degresif : Tarif dengan prosentasi yang semakin naik apabila
jumlah yang menjadi dasar pengenaan naik dan kenaikan prosentase tersebut untuk
setiap jumlah tertentu setiap kali turun. Untuk jelasnya inilah contohnya :
Dasar Pengenaan Tarif Pajak Kenaikan Tarif
________________ _____________ ______________
Rp. 10 Juta 10 % ------------
Rp. 15 Juta 12,5 % 2,5 %
Rp. 20 Juta 14,5 % 2,0 %
Rp. 25 Juta 6% 1,5 %

7. Ada berapa teori yang mendukung dalam pemungutan pajak, tulis dan jelaskan satu
persatu, dan teori mana yang sangat sesuai dengan keadaan sekarang ? Tulis jawaban sudara
dengan singkat dan jelas.
Jawab :
8. Sebutkan secara tertulis 4 syarat yang harus dipenuhinya agar supaya terpenuhinya
rasa keadilan dalam bidang perpajakan ?
Jawab :
1. Equality and Equity ; bahwa dalam keadaan yang sama / berada dalam keadaan yang
sama harus dikenakan pajak yang sama (equality ), sedagkan equity adalah sesuatu
yang adil secara umum belum tentu adil dalam kasus tertentu. Oleh karenanya
pengertian keadilan merupakan pengertian yang sangat relatif dan tergantung kepada
tempat, waktu dan ideology yang mendasarinya. Equity atau kepatuhan mempunyai
tiga fungsi yaitu : untuk menyesuaikan hukum ( Jus Adjuvandi ),untuk menambah
hukum ( Jus Sepplendi ) , dan untuk mengoreksi hukum ( Jus Corrigendi ).
2. Certainty atau Kepastian Hukum ; ini merupakan tujuan setiap undang – undang , oleh
karenanya dalam pembuatannya harus diupayakan supaya ketentuan yang dimuat dalam
undang – undang jelas, tegas dan tidak mengandung arti ganda.Jadi dalam hal ini sangat
diperlukan pengunaan bahasa hukum secara tepat.
3. Convenience of Payment ; Pajak dipungut pada saat yang tepat, tidak semua wapa
mempunyai saat yang sama untuk dikenakan membayar pajak. Jadi masing – masing
wapa mempunyai saat yang tepat untuk dipungut pajak yang satu dengan yang lainya
tidak sama waktunya.
4. Economics of Collection ; Di dalam pembenukan undang – undang perpajakan
hendaknya dipertimbangkan bahwa biaya pemungutan harus lebih kecil dari uang pajak
yang masuk, sehingga ada surplusnya.

9. Di dalam pemungutan pajak dikenal dua ajaran, sebutkan dan jelaskan satu persatu secara
tertulis.
Jawab :
a. Ajaran Materiel : ajaran ini mengatakan bahwa hutang pajak timbul karena adanya
undang – undang dan tatbestan ( perbuatan, peristiwa dan keadaan )dan tidak
menunggu / tanpa perbuatan manusia ( fiskus ).
b. Ajaran Formil : Hutang pajak timbul karena undang – undang dan perbuatan manusia /
fiskus perbuatan fiskus tersebut adalah dengan dikeluakannya Surat Penetapan Pajak
Terhutan, Surat Ketetapan Pajak. Jadi hutang pajak itu timbul karena adanya ketetapan
dari pihak pemungut pajak yaitu pemerintah / fiskus atau aparatur pajak.

9. Bagaimana prosedur pemgajuan keberatan dan banding? Tulis jawaban saudara


Jawab :
11. Kapan berakhirnya hutang pajak ? Tulis jawaban saudara.
Jawab :
hutang pajak hapus atau berakhir dalam hal antara lain :
a. Pelunasan / pembayaran : Umumnya hutang pajak berakhir dengan pembayaran ke Kas
Negara atau ketempat lain yang ditunjuk ole Negara.
b. Kompensasi ( pengimbangan ) : Dalam hukum pajak kompensasi pembayaran dapat
dilakukan jika wapa untuk satu jenis pajak mempunyai kelebihan pembayaran pajak
sedangkan untuk lain jenis terdapat kekurangan pembayaran pajak.
c. Penghapusan hutang : hal ini dimungkinkan karena wapa mengalami kebangkrutan,
sehingga mengalami kesulitan keuangan.
d. Daluarsa atau Lewat Waktu : Jika dalam jangka waktu tertentu suatu hutang pajak tidak
di tagih oleh pemungutnya, maka hutang pajak tersebut dianggap lunas dan tidak dapat
ditagih lagi. Jadi hutang pajak itu akan berakhir jika telah lewat jangka waktunya.
e. Pembebasan : Pengakhiran hutang pajak yang dilakukan oleh fiskus tanpa persetujuan
pihak wapa. Hal ini dilakukan jika ada permohonan atau keadaan ekonomi wapa yang
mengalami kemunduran keuangan.
f. Penundaan penagihan : Penagihan pajak terhutang dapat di tunda dalam jangka waktu
tertentu, jika nanti wapa mampu lagi untuk melunasi hutangnya baru dilakukan penagihan.
12. Mengapa hukum pajak dikatakan sebagai hukum public? Jelaskan secara tertulis jawaban
sudara dengan singkat dan jelas. karena hukum pajak mengatur hubungan antara
pemerintah dengan wajib pajak atau warga negara.
Jawab : Hukum Pajak merupakan hokum public ini berarti merupakan bagian dari tata tertib
hokum yang mengatur hubungan hokum antara penguasa dengan warganya.

Proses banding pajak sendiri merupakan upaya hukum yang dilakukan wajib pajak karena wajib pajak
tidak puas atau tidak mempunyai pendapat yang sama dengan hasil surat ketetapan pajak yang
diterbitkan baik tentang pajak terutangnya menjadi kurang bayar, lebih bayar, ataupun menjadi nihil.
Dikarenakan dalam proses banding termasuk dalam bagian proses hukum dalam suatu bidang
perpajakan, maka dari itu setiap prosesnya pasti didasari dengan ketetapan hukum yang ada dalam
perpajakan. proses pelaksanaan banding pajak terdapat beberapa syarat yang menjadi acuan apakah
wajib pajak dapat mengajukan banding atas pajak terutangnya, yaitu antara lain: 

1. Setiap 1 keputusan wajib pajak dapat mengajukan 1 surat banding.

2. Permohonan banding yang diajukan harus diajukan secara tertulis dengan menggunakan
Bahasa Indonesia dalam jangka waktu permohonan pengajuan surat banding yaitu 3 bulan
sejak keputusan diterima diterima, dan akan dikecualikan bila ada aturan lain dalam
peraturan-undangan perpajakan yang sesuai. 

3. Surat banding yang akan diajukan harus dilampiri surat keputusan setuju yang sudah
diputuskan.

4. Pengajuan pajak hanya dapat diajukan ketika besar jumlah terutang seorang wajib pajak yang
dimaksud sudah terbayar sebesar 50%.

5. Wajib pajak melekati Surat Setoran Pajak (SSP)

Anda mungkin juga menyukai