Anda di halaman 1dari 3

Nama : Indriati Arisa

NPM : 41155010190012
Tugas : Strategi Bisnis

Latar Belakang CV. Rumah Jamur (Mushroom House)


Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting
karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. Rencana
manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam merencanakan sebuah bisnis. Bisnis
akan gagal jika tidak didukung oeh manajemen yang baik.
Wirausaha yang bergerak dalam bidang Budidaya Jamur Tiram dipilih karena daya serap
pasar yang masih sangat tinggi dan potensial, kebutuhan kemampuan (skill) yang tidak begitu
tinggi, biaya investasi yang relatif rendah serta telah tersedianya sarana dan prasarana utama
sehingga investasi yang masuk akan dialokasikan untuk dana operasional usaha.
Budidaya jamur tiram putih yang bernama latin Pleurotus ostreatus ini masih tergolong
baru. Di Indonesia budidaya jamur tiram mulai dirintis dan diperkenalkan kepada para petani
terutama di Cisarua, Lembang, Jawa Barat pada tahun 1988, dan pada waktu itu petani dan
pengusaha jamur tiram masih sangat sedikit. Sekitar tahun 1995, para petani di kawasan
Cisarua, yang semula merupakan petani bunga, peternak ayam dan sapi mulai beralih menjadi
petani jamur tiram meski masih dalam skala rumah tangga. Dalam perkembangannya, beberapa
industri berskala rumah tangga bergabung hingga terbentuk CV dan memiliki badan hukum.
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur kayu yang sangat
baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki cita rasa yang khas, jamur tiram juga
memiliki nilai gizi yang tinggi. Jamur tiram mengandung protein sebanyak 19 – 35 % dari berat
kering jamur, dan karbohidrat sebanyak 46,6 – 81,8 %.
Selain itu jamur tiram mengandung vitamin atau vit. B1, riboflavin atau vit. B2, niasin,
biotin serta beberapa garam mineral dari unsur-unsur Ca, P, Fe, Na, dan K dalam komposisi
yang seimbang. Bila dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2
gram, lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram, maka kandungan gizi jamur masih
lebih lengkap sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa
depan.
Cakupan Pasar CV. Rumah Jamur (Mushroom House)
Budidaya jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang baik. Pasar jamur tiram yang telah
jelas didukung oleh permintaan pasar yang selalu tinggi serta memudahkan perusahaan dalam
memasarkan hasil produksi jamur tiram. Jamur tiram merupakan salah satu produk komersial
dan dapat dikembangkan dengan cara dan teknik yang sederhana. Bahan baku yang dibutuhkan
tergolong bahan yang murah dan mudah diperoleh seperti serbuk gergaji, dedak dan kapur,
sementara proses budidaya sendiri tidak membutuhkan berbagai pestisida atau bahan kimia
lainnya.
Target pasar yang dituju adalah seluruh kalangan Pembeli individu (ibu rumah tangga),
distributor, swalayan, hotel dan restoran. Hal ini dikarenakan produk jamur tiram ini memiliki
kandungan gizi yang cukup banyak. Dikarenakan masih sangat tingginya permintaan pasar
terhadap Jamur Tiram sehingga untuk pengembangan lahan dalam jumlah besarpun masih
dirasa memungkinkan jika hanya mengincar pasar yang sudah ada. Seperti misalanya
diciptakannya frencise pertanian jamur tiram yang nantinya kita hanya bermodalkan bibit yang
kita produksi sendiri sehingga kita dapat menjual hasil bibit, peralatan dan pangan terhadap
orang yang mengikuti frencise kita dan Menciptakan pasar sendiri guna melewati batas
equlibrium penjualan dengan cara mengolah hasil pembudidayaan jadi produk olahan yang
dapat dikonsumsi secara instan atau dapat juga di promosikan melalui internet.
Budidaya jamur tiram di Indonesia, memiliki pasar yang jelas. Hampir semua
pembudidaya jamur tiram memiliki hubungan dengan pedagang yang siap menerima hasil
produksi jamur tiram dari dengan harga yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan tanaman
sayuran lainnya.
Prospek pembudidayaan jamur tiram sangat menjanjikan mengingat masih tingginya
permintaan pasar terhadap jamur tiram. Sementara itu kecenderungan pasar akan jamur tiram
masih tergolongkan pada secondary goods, namun permintaan pasar masih tinggi. sehingga
mempermudah memulai usaha pembudidayaan jamur tiram. Target pasar yang akan dituju
perusahaan pembudidayaan jamur tiram yaitu, Agen baik dalam skala besar maupun kecil,
pasar tradisional, pasar swalayan, restoran, dan hotel.

Rencana Keuangan
Di bawah ini merupakan tabel biaya operasional usaha jamur tiram.
Harga Produk Jamur Tiram
Nama Produk Harga
Jamur Tiram Rp. 5000,-

Estimasi Biaya Operasional


No Item Jumlah Biaya
1 Tanah Rp. 30.000.000,-
2 Pembangunan Gubuk Rp. 3.000.000,-
3 Peralatan:
- 4 Sekop @Rp. 50.000,- Rp. 200.000,-
- 4 Cangkul @Rp. 50.000,- Rp. 200.000,-
- Alat Stream Rp. 2.000.000,-
- Sprayer Rp. 500.000,-
- 2 Ember @Rp. 50.000 Rp. 100.000,-
TOTAL Rp. 36.000.000,-

Bahan Baku Jamur Tiram


Uraian Jumlah Unit Biaya/Unit Sub Total
Serbuk Kayu 610 Rp. 3.800,- Rp. 2.287.500,-
Dedak 3.050 Rp. 1.200,- Rp. 3.660.000,-
Kapur 1.220 Rp. 500,- Rp. 610.000,-
Plastik 112,5 Rp. 17.000,- Rp. 1.912.500,-
Majun 100 Rp. 5.000,- Rp. 500.000,-
Karet Gelang 10 Rp. 22.500,- Rp. 225.000,-
Bibit Sebar 1000 Rp. 2.000,- Rp. 2.000.000,-
Alkohol 1 Rp. 15.000,- Rp. 15.000,-
TOTAL Rp. 11.210.000,-

Anda mungkin juga menyukai