Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses Semiosis
Proses Semiosis adalah suatu proses pemaknaan tanda yang bermula dari persepsi atas
dasar, kemudian dasar merujuk pada objek, akhirnya terjadi proses interpretan. Penerapan
dari model trikotomis Peirce ini dapat dilihat dalam contoh

Representamen_Interpretant_Object

Contoh:
Aku melihat bendera berwarna kuning R, yang dilekatkan pada kayu yang dipegang oleh
seorang pria paruh baya O.

Interpretant dalam kalimat ini adalah bendera kuning tersebut diartikan bahwa ada orang
yang meninggal, sedangkan orang yang memegang bendera itu adalah orang yang ingin
mengantarkan jenazah tersebut ke kuburan. Jadi saat tanda (bendera kuning) itu masih
dinamakan identitas (dasar: identitas) dan ini nantinya sebut dengan ikon. Kemudian tanda
bendera kuning ditafsirkan sebagai simbol kematian, maka tanda tersebut dinamakan lambang
(hubungan R dan O bersifat konvensional).

B. Qualisgn, Sinsign, dan Legisign


1. Qualisign
Qualisign yakni sesuatu yang mempunyai kulalitas untuk menjadi tanda. Ia tidak dapat
berfungsi sebagai tanda sampai ia terbentuk sebagai tanda. Hal tersebut berarti sesuatu
yang mungkin menjadi tanda maka bisa disebut Qualisign. Dan Peirce mengatakan bahwa
Qualisign dapat menjadi tanda bila Qualisign memperoleh bentuk (‘embodied’). Misalkan
warna merah itu memiliki kemungkinan untuk menjadi tanda sebagai cinta dan sesuatu yang
bahaya, sehingga warna tersebut dapat dijadikan sebagai Qualisign.Namun warna merah
tersebut baru bisa menjadi tanda manakala dia mendapatkan bentuk mawar sebagai tanda
cinta dan bentuk segitiga merah sebagai tanda bahaya. Contoh lain yaitu putih bermakna suci,
bersih dan Jam bermakna waktu, kedusiplinan
2. Sinsign
Sinsign adalah sesuatu yang sudah terbentuk dan dapat dianggap sebagai representamen,
tetapi belum berfungsi sebagai tanda. Contohnya dapat diambilkan pada bunga mawar merah
yang belum diberikan kepada istrinya merupakan sebuah Sinsign. Karena walaupun sudah
menjadi representamen namun hal tersebut belum berfungsi menjadi sebuah tanda. Contoh
yaituSuara tangis bayi bermakna lapar dan Suara Kokok ayam bermakna hari telah pai

3. Legisign
Legisign yaitu sesuatu yang sudah menjadi representamen dan berfungsi sebagai tanda.
Setiap tanda yang sudah menjadi konvensi adalah legisign. Sehingga tanda bahasa merupakan
legisign, karena bahasa merupakan kode yang disepakati oleh masyarakat (konvensi). Contoh
lain yaitu Lampu merah bermakna berhenti dan Gelengan bermakna penolakan

C. Ikon, Indeks, dan Syimbol Metafora dan Metonimi


1. Ikon
Ikon ialah sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang serupa dengan bentuk
objeknya. Pada ikon, kita dapatkan kesamaan yang tinggi antara yang diajukan sebagai
penanda dan yang diterima oleh pembaca sebagai hasil petandanya.
Contoh : Bentuk-bentuk diagram, lukisan, gambar, sketsa, patung, kaligrafi, ukir-ukiran,
dan lain sebagainya.
2. Indeks
Indeks ialah sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang mengisyaratkan
petandanya. Dalam indeks, kita dapat menghubungkan antara tanda sebagai penanda dan
petandanya yang memiliki sifat : nyata, bertata urut, musyabab, dan yang selalu
mengisyaratkan sesuatu. Misalnya, bunyi bel rumah merupakan indeksikal bagi kehadiran
tamu, asap yang mengepul merupakan indeksikal bagi api yang menyala.
3. Syimbol Metafora dan Metonimi
Simbol ialah sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang oleh kaidah secara
konvensi telah lazim digunakan dalam masyarakat atau tanda yang mewakili sesuatu yang
berupa kesepakatan.

Contohnya rambu lalu lalu lintas yang coret itu artinya dilarang parkir.
di dalamnya berupa huruf P yang di
j

Anda mungkin juga menyukai