Anda di halaman 1dari 3

Apakah Nyeri Sendi Karena Osteoarthritis Dapat Mempengaruhi Kualitas

Hidup Pada Lansia ?


Annisa Fitri
S1 Keperawatan STIKes Mitra Keluarga Bekasi, Jawa Barat
Email : af294319@gmail.com
Kata Kunci : Nyeri Sendi, Kualitas Hidup Lansia, Osteoarthritis

Sumber Gambar : https://unsplash.com/s/photos/elderly-people


Usia lanjut merupakan usia yang mendekati akhir siklus kehidupan manusia di dunia. Tahap ini
dimulai dari 60 tahun sampai akhir kehidupan. Lansia merupakan istilah tahap akhir dari proses
penuaan. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua (tahap penuaan). Masa tua
merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami
kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan
tugasnya sehari-hari lagi (tahap penurunan). Pada manusia, penuaan dihubungkan dengan
perubahan degeneratif pada kulit, tulang, jantung, pembuluh darah, paru-paru, saraf dan jaringan
tubuh lainnya. Dengan kemampuan regeneratif yang terbatas, mereka lebih rentan terhadap
berbagai penyakit, sindroma dan kesakitan dibandingkan dengan orang dewasa lainnya (Dwi,
2018).
Saat ini di Indonesia memasuki periode aging population, dimana terjadi peningkatan umur
harapan hidur yang diikuti dengan peningkatan jumlah lansia. Indonesia mengalami peningkatan
jumlah penduduk lansia dari 18 juta jiwa (7,56%) pada tahun 2010, menjadi 25,9 juta jiwa
(9,7%) pada tahun 2019. Dan diperkirakan akan terus meningkat dimana tahun 2035 menjadi
48,2 juta jiwa (15,77%) (Biro komunikasi dan pelayanan masyarakat, 2019). Lansia secara
fisiologis terjadi kemunduran fungsi-fungsi dalam tubuh yang menyebabkan lansia rentan
terkena gangguan kesehatan. Beberapa hal yang diduga menjadi penyebabnya adalah kurangnya
pengetahuan tentang manfaat aktivitas fisik, seberapa banyak dan apa jenis aktivitas fisik yang
harus dilakukan, terlalu sibuk sehingga tidak mempunyai waktu untuk melakukan olahraga, serta
kurangnya dukungan dari lingkungan sosial (Ira Marti Ayu, Skm., 2020).
Seiring dengan bertambahnya usia, fungsi fisiologis mengalami penurunan. Masalah yang sering
terjadi pada lansia yaitu nyeri oada persendian. Nyeri adalah pengalaman perasaan emosional
yang tidak menyenangkan akibat terjadinya kerusakan aktual maupun potensial, atau
menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Nyeri sendi adalah suatu peradangan sendi yang
ditandai dengan pembengkakan sendi, warna kemerahan, panas, nyeri dan terjadinya gangguan
gerak. Pada keadaan ini lansia sangat terganggu, apabila lebih dari satu sendi yang terserang
(Idris, 2017).
Ada beberapa penyakit yang dapat menyerang persendian, salah satunya adalah Osteoarthritis.
Osteoarthritis (OA) adalah penyakit sendi yang paling umum dijumpai pada orang dewasa di
seluruh dunia. Penyakit ini menyebabkan rasa sakit pada tulang dan kerusakan pada sendi
sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Faktor resiko dari OA sendiri adalah usia, jenis
kelamin, obesitas, keturunan, hormonal, inflamasi, metabolik dan mekanik. Osteoarthritis (OA)
didefinisikan sebagai penyakit degeneratif yang bersifat progresif pada tulang rawan sendi.
Kondisi ini mengakibatkan rasa nyeri, kaku sendi, deformitas, serta ketidaknyamanan saat
bergerak (Soewandhie, 2020).
Kualitas hidup pada lansia berkaitan dengan penyakit yang di deritanya. Kualitas hidup sendiri
merupakan persepsi individu terhadap kesehatan fisik, sosial dan emosi yang dimilikinya. Hal
tersebut berkaitan dengan keadaan fisik dan emosi individu tersebut dalam kemampuannya
melaksanakan aktivitas sehari-hari yang ditunjang dengan sarana dan prasarana yang ada
dilingkungan sekitar (Ekasari, Riasmini dan Hartini, 2019).
Berdasarkan penelitian dari (Widyaningrum et al., 2020) salah satu indikator utama yang dapat
mempengaruhi kualitas hidup adalah kesehatan fisik. Pada penderita osteoarthritis yang
mengalami keluhan seperti nyeri pada persendian akan membuat penderita tidak mampu
beraktivitas dan akan membuat depresi penderitanya sehingga menurunkan kualitas hidup
penderita. Ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi kualitas hidup lansia selain nyeri sendi,
yaitu seperti usia, jenis kelamin, status perkawinan dan penghasilan.
Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup para lansia yaitu
dengan pelaksanaan senam lansia. Menurut penelitian dari (Jamini et al., 2019) dengan
mengadakan senam lansia maka para lansia dengan osteoarthritis secara tidak langsung dapat
membantu memaksimalkan kesehatan dan meningkatkan kualitas hidupnya. Dengan kegiatan
senam lansia, para lansia dapat berkumpul dan bersosialisasi sambil melakukan pergerakan yang
menyehatkan.
REFERENSI
Biro komunikasi dan pelayanan masyarakat, K. K. R. (2019). Indonesia Masuki Periode Aging
Population. https://www.kemkes.go.id/article/view/19070500004/indonesia-masuki-
periode-aging-population.html
Dwi, R. (2018). Buku Referensi Keperawatan Gerontik. Penerbit In Media: Bogor
Ekasari Mia Fatmawati, Riasmini Ni Made, Hartini Tien. (2019). Meningkatkan Kualitas Hidup
Lansia Konsep Dan Berbagai Intervensi.
Idris, D. N. T. dan K. A. (2017). Terapi Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri
Sendi Pada Lansia.
Ira Marti Ayu, Skm., M. E. (2020). Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik Dengan Obesitas
Karyawan Sekretariat Bpk Penabur Jakarta Tahun 2019.
https://digilib.esaunggul.ac.id/UEU-Undergraduate-20160301364/14702#:~:text=Data pada
tahun 2016 yang dikeluarkan oleh World,yang menjadi ancaman serius bagi kesehatan
masyarakat dunia.
Jamini, T., Handini, B. T., Riani, R. K., Kresna, T. A., Banjarmasin, S. I., Banjarmasin, I.,
Lansia, S., & Pendahuluan, A. (2019). Pelaksanaan Senam Lansia Sebagai Upaya.
1(November), 84–90.
Soewandhie, M. (2020). Faktor Dominan Pada Penderita Osteoarthritis Di Rsud Dr. Mohamad
Soewandhie, Surabaya, Indonesia. 9(11), 3–8.
Widyaningrum, D. A., Keperawatan, P. S., Madiun, M., Umam, F. N., & Keperawatan, P. S.
(2020). © 2020 Jurnal Keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai