Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“PEMASARAN”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Kewirausahaan

Dosen Pengampu : DRS.H.Abdul Rijal,M.SI.

DISUSUN OLEH :

ANNISA HANDAYANI_210901500030

KELAS E

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas khadirat Allah swt yang telah memberikan segala rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita umat muslim sehingga kita dapat diberikan pengetahuan. Berkat itu, penulis dapat menyelesaikan makalah
berjudul “PEMASARAN” dengan tujuan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Kewirausahaan. Penulis juga sangat
berterima kasih kepada Bapak Dosen DRS.H.Abdul Rijal,M.SI. atas bimbingan dan tugas yang diberikan sehingga dapat
menambah wawasan penulis dan pembaca yang sedang menekuni bidang studi yang bersangkutan.

Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuannya lewat beberapa
sumber/referensi. Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih memiliki kekurangan. Maka dari itu, penulis
membutuhkan kritik dan saran yang mebangun agar dapat menyempurnakan makalah ini.

Bulukumba, 25 Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………... 3

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………………………………………….………….. 4

A. Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………………………………………..………… 4

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………………………………………………….………. 4

C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………………………………………………………………….………. 4

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………………………………………………….……… 5

A. Definisi Pemasaran………………………………………………………………………………………………………………………………………… 5

B. Perbedaan Konsep Penjualan dan Pemasaran Serta Riset Pemasran……………………………………………………….. 5

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 9

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. 9

B. Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. 9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,menawarkan,dan mempertukarkan produk yag bernilai kepada
pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dari Pemasaran?


2. Apakah perbedaan konsep antara penjualan dan pemasaran,riset pemasaran?

C. Tujuan Penulisan

1. Pemenuhan tugas mata kuliah kewirausahaan


2. Agar pembaca dapat mengetahui dan menambah wawasan mereka mengenai pemasaran yang akan dibahas
pada makalah ini.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pemasaran

Pemasaran diartikan sebagai suatu kegiatan yang berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran antara
produsen dan konsumen melalui pengembangan jenis produk, penetapan harga jual penentuan saluran distribusi dan
kegiatan promosi secara terpadu yang terkoordinir dengan tujuan memenuli dan memuaskan kebutuhan serta
keinginan kommen akan produk dan jasa tertentu pada waktu yang tepat di samping mempertahan konsumen yang ada
dan menurik konsumen potensial.

Pemasaran menurut para ahli:

1. William J. Stanton (Prinsip Pemasaran: 1988: 7), menurutnya pemasaran adalah suatu system total dari
kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat
ini maupun konsumen potensial.
2. Menurut Kotler dan Lane (2007) dalam (Lukmandaru & Istoto, 2016), menyatakan bahwa : Pemasaran adalah
suatu proses sosial yang didalamnya terdapat individu dan kelompok yang mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain.
3. Menurut Kotler dan Keller (2007) dalam (Pengabdian et al., 2019), menyatakan bahwa: Pemasaran adalah
proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan pendistribusian gagasan,
barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memenuhi tujuan individu dan organisasi Kotler
(2007). perbedaan antara pemasaran jasa dengan pemasaran barang (produk) adalah jasa secara kasat mata
tidak dapat dilihat menimbulkan berbagai permasalahan dalam mengembangkan strategi pemasaran. Dengan
demikian jasa merupakan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak
lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Pemasaran digunakan untuk menciptakan konsumen, menjaga konsumen dan memberikan kepuasan kepada
konsumen dan hingga pada akhirnya perusahan berhasil mencapai tujuannya yakni keuntungan Dalam rangka
pemenuhan tujuan-tujuan perusahaan, sebuah perusahaan harus mengantisipasi kebutuhan dan keinginan konsumen
dan melayaninya dengan lebih efektif dari para saingan.

B. Perbedaan Konsep Antara Penjualan dan Pemasaran Serta Riset Pemasaran

5
Dikutip dari Modul Kewirausahaan UNM, bahwa Secara umum istilah penjualan dan pemasaran dipahami sebagai
kata yang mempunyai makna yang sama. Pada dasarnya, kedua kata tersebut. memiliki konsep yang berbeda. Praktik
konsep penjualan yang umumnya.

1. Konsep Penjualan

Dalam dunia bisnis, berbagai kegiatan dari jenis usaha (manufaktur) yang memproduksi barang-barang, usaha
dagang yang mendistribusikan barang dagangan dan usaha jasa, pada akhirnya akan bermuara pada kegiatan penjualan
barang atau jasa. Kegiatan penjualan merupakan penentuan dalam dunia bisnis, dimana dengan adanya kegiatan
penjualan tersebut pihak perusahaan akan memperoleh penggantian sebesar harga barang atau jasa yang dimufakati
saat akan jual beli dilakukan. dari kegiatan penjualan tersebut pihak penjual mengharapkan bahwa barang-barang atau
jasa akan lagi pada titik harga yang nilainya lebih tinggi dart harga pokok (harga perolehan) sehingga perusahaan akan
mampu memperoleh laba. Untuk mencapai tingkat laba yang maksimal pihak manajer penjualan harus mampu melihat
dan menyermati kondisi pasar yang ada. Dengan demikian, pihak manajer penjualan dapat melihat peluang yang ada di
pasar. berikut ini definisi manajemen penjualan adalah perencanaan, pengarahan dan pengawasan personal selling,
termasuk penarikan, pemilihan, perlengkapan, penentuan rute, supervise, pembayaran dan motivasi sebagai tugas
diberikan pada para tenaga penjualan (Basu Swastha dalam Irawan, 1984: 403).

Dari pengertian di atas bahwa manajemen penjualan tersebut diketahui bahwa tugas manajer penjualan cukup
luas. Dapat dikatakan pula bahwa tugas manajer penjualan itu adalah sebagai administrator dalam kegiatan personal
selling, sehingga tugas utama banyak berkaitan dengan personalia penjualan. Bagian lain dan tugas manajer penjualan
adalah berkaitan dengan pengorganisasian kegiatan penjuatan baik di dalam perusahaan maupun diluar perusahaan di
dalam perusahaan ia harus menyusun struktur organisasi yang dapat menciptakan komunikasi secara efektif tidak
hanya di dalam departemen penjualan itu sendin, tetapi juga dengan departemen yang lain yang ada di dalam
perusahaan, dan juga merupakan penghubung yang paling penting antara perusahaan dengan konsumen atau pembeli
dan masyarakat lain, bertanggung jawab untuk menciptakan dan mempertahankan jaringan distribusi yang efektif.
Selain tugas-tugas tersebut, manajer penjualan masih rnempunyai tugas yang lain, yaitu menggunakan dan
berpartisipasi dalarn mempersiapkan mformasi untuk pengambilan keputusan pemasaran, seperti penentuan
anggaran, kuota dan daerah penjualan, juga berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tentang produk, saluran
pemasaran atau politik distribusi, promosi serta pemetaan harga.

Perusahaan yang menganut konsep penjualan lebih mementingkan penjualan daripada kepuasan konsumen.
penjual tidak segan-segan menggunakan cara-cara (promosi) yang kurang jujur untuk mempengaruhi konsumen agar
bersedia membeli. Cara-cara semacam ini akhirnya akan merugikan perusahaan sendiri, karena banyak pembeli
kemudian akan merasa kecewa, bila ternyata bahwa apa yang dikatakan penjual tentang barang yang dibelinya tidak

6
sesuai dengan kenyataan. Pembeli-pembeli ini akan merasa tertipu dan tidak akan mengulangi pembeliannya, sehingga
pembentukan langganan tidak akan dapat diharapkan. Konsep penjualan banyak dijalankan terhadap produk-produk
yang kurang baik atau produk-produk yang biasanya kurang dipikirkan oleh pembeli seperti asuransi, ensiklopedi dan
sebagainya.

2. Konsep Pemasaran

Pemasaran merupakan sistem dari strategi bauran pemasaran dan strategi pemasaran itu sendiri merupakan
sub sistem dari proses manajemen pemasaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa strategi pemasaran
menempati posisi tersendiri dalam ilmu pemasaran, tetapi menjadi satu kesatuan dalam strategi bauran pemasaran
secara keseluruhan. Strategi pemasaran dapat dijelaskan dengan diawali bagaimana perusahaan menyiapkan suatu
bauran penawaran yang terdiri dari produk, jasa, dan harga serta memanfaatkan bauran promosi yang terdiri dari
promosi penjualan, periklanan, gugus wiraniaga, hubungan masyarakat, surat langsung dan pemasaran jarak jauh
(telemarketing) untuk menjangkau saluran distribusi dan pelanggan akhir, yang diilustrasikan pada gambar berikut ini.

Promosi penjualan
Periklanan
Gaya penjualan
Perusahaan Produk pelayanan Saluran Pelanggan
jasa/harga Hubungan masyarakat

Gambar Strategi Pemasaran

3. Riset Pemasaran

Istilah riset pemasaran (marketing research) seringkali dirancukan dengan riset pasar (market
research). Ada perbedaan tersendiri diantara kedua istilah ini. Riset pasar berfokus pada pasar yang telah ditentukan
dengan produk barang atau jasa yang spesifik. Sedangkan riset pemasaran diartikan secara meluas, tidak terpaku pada
penelitian aspek dari pasar atau produk saja. Dengan kata lain riset pasar merupakan bagian dari riset pemasaran.
Berikut definisi riset pemasaran dari institusi, pakar, dan praktisi dibidang pemasaran :

1. American Marketing Association (AMA) mendefinisikan riset pemasaran sebagai fungsi yang menghubungkan
konsumen, pelanggan, dan masyarakat umum dengan pemasar melalui informasi. Informasi ini digunakan untuk
mengidentifikasi dan menentukan peluang dan masalah pemasaran, merumuskan, menyempurnakan. dan
mengevaluasi tindakan pemasaran, memantau kinerja pemasaran, dan menyempurnakan pemahaman mengenai

7
pemasaran sebagai sebuah proses serta pemahaman atas cara-cara yang dapat membuat aktivitas pemasaran
lebih efektif (Crask, dkk., 1995).
2. Definisi Maholtra, dkk. (1996), yang menjadi acuan banyak referensi buku riset pemasaran, adalah
identifikasi, pengumpulan, analisis, dan penyebarluasan informasi secara sistematis dan objektif dengan tujuan
untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan identifikasi dan pemecahan
masalah atau peluang dalam bidang pemasaran (Rangkuti, 1999).
3. Praktisi riset, Robby Susatyo (Managing Director Synovate Indonesia), mendefinisikan riset pemasaran
sebagai suatu identifikasi yang objektif dan sistematis, yang dilanjutkan dengan pengumpulan. analisis, dan
perangkaian informasi yang bertujuan untuk memperbaiki pengambilan keputusan yang berkaitan solusi
masalah dan penemuan peluang dalam proses pemasaran (P3M UI, 2003).

Perkembangan riset pemasaran sendiri dari tahun 1915 tidak bisa lepas dari perkembangan ilmu-ilmu lain seperti
ilmu pemasaran itu sendiri, perilaku konsumen (psikologi), ilmu sosial, statistik, hingga teknologi aplikasi komputer.
Zikmund, dkk (2011) mengungkapkan bahwa penentuan akan kebutuhan riset pemasaran disesuaikan pada aspek-
aspek sebagai berikut:
1. Batasan Waktu (time constraints)
Penelitian yang sistematis membutuhkan cukup waktu. Dalam banyak kasus, manajemen berkeyakinan bahwa
keputusan harus dibuat segera, sehingga tidak ada waktu untuk melakukan riset. Keputusan kadang dibuat tanpa
informasi yang memadai atau pemahaman menyeluruh tentang situasi pasar. Pengambilan keputusan yang harus
segera diambil merupakan suatu tindakan yang ideal bila tanpa melalui proses riset. namun hal tersebut harus
dilakukan akibat situasi yang mendesak.
2. Ketersediaan Data (the availability of data)
Seringkali para manajer telah memiliki informasi yang cukup untuk membuat keputusan tanpa melalui riset
pemasaran. Apabila memiliki informasi yang kurang memadai, maka riset pemasaran sebagai solusi yang harus
dipertimbangkan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah apakah memiliki potensi untuk mendapatkan sumber
data dan berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan. Jika kemungkinannya data tidak dapat diperoleh, sebaiknya riset
pemasaran tidak dilakukan.
3. Sifat Keputusan yang Akan Dibuat (the nature of the decision to be made)
Nilai pemasaran penelitian akan tergantung pada sifat keputusan manajerial yang akan dibuat Keputusan yang
sifatnya taktis, tidak memerlukan investasi yang besar untuk riset pemasaran.
4. Nilai Informasi Penelitian dalam Kaitannya dengan Biaya (The value of the research information in relation to costs)
Dalam setiap pengambilan keputusan manajer, harus mampu mengidentifikasi altematif tindakan yang akan
dilakukan dan kemudian mempertimbangkan nilai setiap alternatif dihubungkan dengan biaya. Riset pemasaran dapat

8
dianggap sebagai investasi alternatif. Untuk membuat keputusan tanpa riset pemasaran atau menunda keputusan untuk
melakukan riset pemasaran, manajer sebaiknya mengajukan tiga pertanyaan sebelum membuat keputusan. Pertanyaan
tersebut adalah: 1) Apakah tingkat pengembalian atau hasil yang dicapai berilai investasi?, 2) Apakah informasi yang
diperoleh dari riset pemasaran meningkatkan kualitas keputusan pemasaran?, 3) Apakah biaya penelitian yang
diusulkan sesuai dengan dana yang tersedia?.
Setelah melalui empat tahap untuk memutuskan kapan melakukan riset. pemasaran, selanjutnya melakukan
riset pemasaran dengan menerapkan enam langkah menurut Zikmund, dkk (2011), sebagai berikut:
1. Mendefiniskan Rumusan Masalah atau Peluang Bisnis

Tahapan pertama dalam riset pemasaran adalah mengidentifikasi masalah yang harus diselesaikan atau
peluang bisnis yang dapat direalisasikan. Masalah yang diidentifikasi terkait dengan produk yang akan ditawarkan,
harga yang akan digunakan, dan jenis promosi yang sesuai dengan konsumen. Shukla (2008) mengungkapkan
pentingnya mendefinisikan masalah dengan benar, karena kemampuan mengidentifikasi masalah dengan benar
merupakan sebagian dari proses dalam menyelesaikan masalah.

2. Desain Penelitian

Tahapan kedua yaitu desain riset. Pada tahap ini, peneliti menentukan metode dan prosedur yang akan digunakan untuk
mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dibutuhkan. Tujuan dari penelitian ditentukan selama tahap awal
penelitian termasuk dalam desain untuk memastikan bahwa informasi yang dikumpulkan sesuai untuk memecahkan
masalah Peneliti juga harus menentukan sumber-sumber informasi, teknik desain (misalnya, survey atau eksperimen),
teknik sampling. jadwal dan biaya penelitian. Dalam riset pemasaran ada dua desain penelitian yang dapat digunakan,
yaitu penelitian eksplorasi dan penelitian deskriptif.

a. Penelitian Eksplorasi

Penelitian ini biasanya dilakukan pada tahap awal proses penelitian dan jenis data yang dikumpulkan bersifat kualitatif.
Penelitian eksplorasi dapat membantu menguraikan masalah dan mengidentifikasi informasi yang diperlukan untuk
penelitian yang akan datang. Shukla (2008) menjelaskan bahwa peneliti dapat menggunakan beberapa teknik, yakni
interview mendalam dan Focus Group Discussion (FGD).

b. Penelitian deskriptif

Tujuan utama dari penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan karakteristik populasi. Manajer pemasaran
sebaiknya dapat menentukan siapa yang akan membeli produk, menggambarkan ukuran pasar, mengidentifikasi
tindakan pesaing, dan sebagainya. Penelitian deskriptif dapat digunakan untuk menentukan segmen pasar serta

9
mengungkapkan kemampuan membeli atau perilaku konsumen. Teknik yang digunakan yaitu metode survey dan
observasi.

3. Menentukan Sampel

Untuk menentukan bahwa suatu produk baik atau tidak, maka tidak perlu mencoba seluruh produk Sampling
melibatkan prosedur yang menggunakan sejumlah kecil produk atau sebagian dari populasi untuk membuat kesimpulan
tentang karakteristik populasi tersebut. Hair, dkk. (2003) menjelaskan proses yang dilakukan pada tahapan sampling,
yaitu menentukan target populasi, memilih metode sampling, dan menentukan ukuran sampel.

a . Menentukan target populasi

Target populasi yaitu objek kelompok lengkap atau elemen yang relevan dengan proyek penelitian. Sugiyono
(2008) mengungkapkan bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan sesuai dengan tujuan penelitian.

b. Memilih Metode sampling

Teknik sampling pada dasarnya dapat dibagi dua, yaitu: 1) probability sampling adalah teknik pengambilan
sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi, 2) non probability sampling adalah
teknik pengambilan yang tidak memberikan kesempatan yang sama bagi anggota populasi (Sugiyono, 2008).

c. Menentukan Ukuran Sampel

Jumlah sampel yang digunakan untuk mewakili populasi sangat tergantung dengan tingkat ketelitian atau
kesalahan yang dikehendaki. Tingkat ketelitian tersebut sangat tergantung pada waktu, sumber dana, dan tenaga
yang tersedia (Sugiyono, 2008).

4. Pengumpulan data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai metode, antara lain metode survey yang membutuhkan
beberapa bentuk partisipasi langsung dari responden. Responden dapat berpartisipasi dengan mengisi kuesioner atau
dengan berinteraksi langsung dengan pewawancara. Proses pengumpulan data diharapkan dapat meminimalkan
kesalahan yang dilakukan agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Instrumen riset yang digunakan, antara lain kuesioner dan lembar wawancara. Pembuatan instrumen riset
dianjurkan menggunakan landasan teori sesuai kebutuhan riset dengan membuat pertanyaan atau pernyataan yang

10
mampu menjawab masalah riset secara substansi Uji validitas dan reliabilitas instrumen menunjukkan layak tidaknya
sebuah instrument digunakan.

5. Analisis Data

Pengolahan data biasanya dimulai dengan editing dan memberi kode pada data. Proses editing dilakukan untuk
memeriksa form pengumpulan data dari kelalaian, keterbacaan dan konsistensinya. Contoh, mengoreksi kesalahan,
seperti jawaban yang tidak sesuai penempatannya pada bagian kuesioner, sebelum data ditransfer ke komputer,

Setelah data ditabulasi sesuai dengan format riset yang diinginkan, selanjutnya dilakukan proses analisis. Teknik
analisis yang tepat untuk analisis data akan ditentukan oleh manajemen, kebutuhan informasi, karakteristik desain
penelitian, dan sifat data yang dikumpulkan. Analisis statistik dapat berkisar menggambarkan distribusi frekuensi,
analisis regresi, atau analisis multivariat. Proses analisis data dapat dilakukan dengan bantuan software Software yang
umum digunakan adalah Statistical Package for the Social Sciences (SPSS).

6. Menulis dan Mempresentasikan Hasil Laporan

Hasil dari riset pemasaran bertujuan sebagai informasi dalam membuat keputusan pemasaran. Laporan
penelitian harus dibuat secara efektif agar mampu mengkomunikasikan temuan penelitian, agar dapat mengungkap
temuan yang berkenaan dengan masalah atau peluang bisnis perusahaan, dan hasil penelitian dapat langsung digunakan
oleh pihak manajemen. Laporan hasil riset juga dapat berfungsi sebagai dokumen yang akan menjadi catatan dan
sebagai rujukan apabila akan melakukan penelitian sejenis atau lanjutan.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,menawarkan,dan mempertukarkan produk yag bernilai kepada
pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen.

Kegiatan penjualan merupakan penentuan dalam dunia bisnis, dimana dengan adanya kegiatan penjualan
tersebut pihak perusahaan akan memperoleh penggantian sebesar harga barang atau jasa yang dimufakati saat akan
jual beli dilakukan

riset pemasaran, adalah identifikasi, pengumpulan, analisis, dan penyebarluasan informasi secara sistematis dan
objektif dengan tujuan untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan identifikasi dan
pemecahan masalah atau peluang dalam bidang pemasaran (Rangkuti, 1999).

B. Saran

Mempelajari ruang lingkup pemasaran sangat penting bagi kita dikarenakan pemasaran memiliki peran penting
dalam pertumbuhan maupun perkembangan ekonomi Negara. Pemasaran juga dapat meransang penelitian d aide-ide
baru yang akan menghasilkan barang dan jasa yang baru dan inovatif bagi kita, maka dari itu disarankan untuk
memahami lebih dalam mengenai pemasaran untuk mengupgrade pemahaman kita.

12
DAFTAR PUSTAKA

Tjiptadi,M. (2008). Konsep Pemasaran dan Proses Manajemen Pemasaran. Universitas Terbuka

Ismarli Muis,dkk. 2015. Modul Kewirausahaan. Pusat Kewirausahaan Universitas Negeri Makassar

Kanzunnudin, M. (2009). Konsep Penjualan Versus Konsep Pemasaran. Fokus Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ekonomi, 4(2).

Ekobis staibn. 2016. Riset Pemasaran. http://ekobis-staibn.blogspot.com/2016/10/makalah-riset-pemasaran-


peranan-dan.html

13

Anda mungkin juga menyukai