Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

E-COMMERCE SEBAGAI HASIL PERKEMBANGAN


TEKNOLOGI YANG DAPAT MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN NEGARA MENJADI NEGARA MAJU

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Aplikasi
Komputer
Dosen Pengampu: Julian Muhammad Hasan S.Sos., M.A.

Disusun Oleh:
Auliya Putri Rosmayani 201011200957
Diana Putri Fadila 201011200859
Dina Sundara 201011200980
Wulan Destiana Dewi 201011200972

UNIVERSITAS PAMULANG
FAKULTAS EKONOMI - AKUNTANSI
Jl. Surya Kencana No.1, Pamulang Bar., Kec. Pamulang,
Kota Tangerang Selatan, Banten 15417
2021
ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin terasa.
Pesatnya penggunaan internet di Indonesia bukan hanya untuk mencari
informasi dan berkomunikasi, melainkan dimanfaatkan juga untuk
kegiatan ekonomi. Fenomena bisnis berbasis internet atau e-commerce
merupakan tanda perkembangan teknologi informasi juga berdampak ke
bidang perekonomian. Dengan adanya e-commerce sangat memudahkan
masyarakat jika hendak melakukan transaksi jual beli suatu produk.
Perkembangan ini memiliki potensi yang tinggi bagi perekonomian negara,
karena dapat dijadikan tangga menuju negara yang lebih maju
(Kusumatrisna et al., 2020).
Kata kunci: perkembangan teknologi, e-commerce

ABSTRACT
The development of information and communication technology is now
increasingly felt. The rapid use of the internet in Indonesia is not only for
finding information and communicating, but also for economic activities.
The phenomenon of internet-based business or e-commerce is a sign that
the development of information technology also has an impact on the
economy. With the existence of e-commerce, it is very easy for people to
make buying and selling transactions for a product. This development has
high potential for the country's economy, because it can be used as a
ladder to a more developed country.
Keywords: technology development, e-commerce
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai E-
commerce sebagai Hasil Perkembangan Teknologi yang Dapat
Meningkatkan Perekonomian Negara Menjadi Negara Maju ini dengan
sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada
Nabi terakhir, Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa kami ucapkan terima
kasih kepada Bapak Julian Muhammad Hasan S.Sos., M.A. selaku dosen
mata kuliah Pengantar Aplikasi Komputer.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak
terdapat kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi
pembahasan maupun dengan teknik pengetikan, namun kami berusaha
memberikan yang terbaik.
Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah
wawasan ilmu pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari
para pembaca guna memperbaiki kesalahan sehingga kami dapat terus
berkembang.
Jakarta, 4 Juni 2021

Kelompok 3
DAFTAR ISI

ABSTRAK............................................................................................................................2
ABSTRACT...........................................................................................................................2
KATA PENGANTAR..............................................................................................................3
DAFTAR ISI..........................................................................................................................4
BAB I...................................................................................................................................5
PENDAHULUAN..................................................................................................................5
A. Latar Belakang........................................................................................................5
B. Rumusan Masalah..................................................................................................6
C. Tujuan Penelitian....................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................7
PEMBAHASAN....................................................................................................................7
a. Perkembangan E-commerce di Indonesia..............................................................7
b. Prospek Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia dengan Pemanfaatan E-commerce. 8
c. Media Penjualan E-commerce yang Digunakan di Indonesia...............................10
d. Metode Pembayaran yang Digunakan Dalam Usaha E-commerce di Indonesia...13
e. Metode Pengiriman yang Digunakan Dalam Usaha E-commerce di Indonesia.....15
BAB III...............................................................................................................................20
PENUTUP..........................................................................................................................20
A. Kesimpulan...........................................................................................................20
B. Saran....................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................23
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2 1 Media Penjualan E-commerce yang Digunakan di Indonesia...........11
Gambar 2 2 Presentase Usaha E-Commerce menurut Provinsi dan Media
Penjualan, Tahun 2019................................................................................................12
Gambar 2 3 Hasil Kuesioner Terkait Situs/Media Penjualan Usaha E-Commerce
.........................................................................................................................................13
Gambar 2 4 Presentase Usaha E-Commerce menurut Provinsi dan Metode
Pembayaran yang Sering Digunakan, Tahun 2019..................................................14
Gambar 2 5 Hasil Kuesioner Terkait Metode Pembayaran Usaha E-Commerce 15
Gambar 2 6 Presentase Usaha E-Commerce menurut Provinsi dan Metode
Pengiriman yang Sering Digunakan, Tahun 2019....................................................17
Gambar 2 7 Hasil Kuesioner Terkait Metode Pengiriman Usaha E-Commerce...18
Gambar 2 8 Presentase Usaha E-Commerce menurut Provinsi dan Kendala
Utama, Tahun 2019......................................................................................................19
Gambar 2 9 Hasil Kuesioner Terkait Kendala dalam Usaha E-Commerce...........20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini, kemajuan dan perkembangan teknologi sangat terasa
kehadiranya. Penggunaan internet sudah tidak asing lagi dalam
kehidupan sehari-hari. Pemanfaatan jaringan internet bukan hanya
digunakan untuk mencari informasi dan berkomunikasi, namun juga untuk
kegiatan ekonomi. Aktivitas jual beli mendapat perubahan juga, yang
sebelumnya mengharuskan penjual bertemu dengan pembeli, kini
berubah. Pasar yang jaraknya jauh pun dapat dijelajahi hanya dengan
genggaman jari dan bantuan jaringan internet (Kusumatrisna et al., 2020).
Fenomena tersebut merupakan konsep new economy yang secara
khusus mengarah pada aktivitas jual beli barang maupun jasa dengan
memanfaatkan jaringan internet yang lebih dikenal sebagai e-commerce.
Pemanfaatan perkembangan teknologi ini memudahkan masyarakat
dalam berinovasi, sehingga melahirkan entrepreneur yang memiliki
kendali cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi di suatu negara (Getha
& Dianari, 2018).
Karena perkembangan teknologi memiliki potensi dalam bidang
perekonomian di Indonesia, maka pemerintah membuat regulasi agar
kegiatan ini memiliki arah yang jelas sehingga dapat memaksimalkan
manfaat yang akan di dapat. Dalam menjalankan regulasi-regulasi yang
telah dibuat, pemerintah memerlukan data tentang e-commerce agar
mengetahui perkembangan maupun kendala dalam aktivitas
memanfaatkan e-commerce sebagai produk perkembangan teknologi
yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia berjalan
sesuai harapan (Kusumatrisna et al., 2020).
Dengan data tersebut, pemerintah dapat mengambil keputusan-
keputusan yang perlu dilakukan agar pertumbuhan ekonomi di Indonesia
terus berkembang sehingga Indonesia dapat mulai menaiki anak tangga
menuju negara maju di masa depan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan e-commerce di Indonesia?
2. Bagaimana prospek pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan
pemanfaatan e-commerce?
3. Apa media penjualan e-commerce yang digunakan di Indonesia?
4. Bagaimana metode pembayaran yang digunakan dalam usaha e-
commerce di Indonesia?
5. Bagaimana metode pengiriman yang digunakan dalam usaha e-
commerce di Indonesia?
6. Apa saja kendala dalam menjalankan usaha e-commerce di
Indonesia?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui perkembangan e-commerce di Indonesia
2. Mengetahui prospek pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan
pemanfaatan e-commerce
3. Mengetahui media penjualan e-commerce yang digunakan di
Indonesia
4. Mengetahui metode pembayaran dan pengiriman yang digunakan
dalam usaha e-commerce di Indonesia
5. Mengetahui kendala dalam menjalankan usaha e-commerce di
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
a. Perkembangan E-commerce di Indonesia
Pada zaman milenial ini, banyak sekali perubahan yang terjadi, terlebih
zaman sekarang manusia banyak bergantung pada alat-alat digital, salah
satunya adalah Gadget. Banyak pengguna dunia per-ekonomian juga
memanfaatkan peluang yang ada, salah satunya adalah bisnis e-
commerce. E-commerce atau yang biasa kita sebut Online Shop atau
Olshop yang kini terkenal di Indonesia. E-commerce atau electronic
commerce adalah pertukaran (jual beli barang) yang dilakukan melalui
media elektronik.
Menurut data Wearesocial dan Hootsuite, sekitar 90% pengguna
internet di Indonesia pernah berbelanja online bahkan baru baru ini telah
melonjak sampai dengan 96%. Faktor yang mempengaruhi
perkembangan e-commerce salah satunya adalah meningkat pesatnya
pengguna smartphone atau telepon genggam, serta tingginya tingkat
presentasi penggunaan internet yang memberikan kemudahan bagi orang
untuk mengakses berbagai platform belanja online, mulai dari Website,
Marketplace, Media Sosial, dan Pesan Instan.
Dalam perkembangannya saat ini para pelaku bisnis e-commerce juga
sedang gencar untuk mengembangkan bisnisnya dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi dan meningkatkan tingkat kenyamanan dan
kepuasan pengguna, ini bisa dilihat dari persaingan yang ketat antar
aplikasi Marketplace. Berikut 5 Marketplace terbesar di Indonesia
berdasarkan jumlah pengunjung bulanannya di kuartal kedua tahun 2020
yaitu Shopee (93, 4 juta), Tokopedia (86,1 juta), Bukalapak (35,2 juta),
Lazada (22 juta), dan Blibli (18,3 juta). Namun, tiap Marketplace ini
sebenarnya juga memiliki pasarnya sendiri. Shopee misalnya, dikenal
sebagai Marketplace untuk produk fashion dan kecantikan.
Faktor lain yang juga ikut berpengaruh adalah semakin banyaknya
jumlah perusahaan teknologi finansial sehingga memungkinkan metode
pembayaran yang beragam.
Menurut data Google pada Juli 2018, sekitar 66% masyarakat
Indonesia tidak memiliki rekening bank. Dengan munculnya berbagai
aplikasi dan fitur pembayaran serta dompet online melalui smartphone,
masyarakat semakin dimudahkan untuk melakukan transaksi online
(Farah, Anisa. 2020).
b. Prospek Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia dengan Pemanfaatan
E-commerce
E-commerce merupakan salah satu bukti terjadinya perkembangan
teknologi dalam perekonomian dunia, dengan melalui pemanfaatan
internet pada aktivitas produksi, sehingga dapat membawa peningkatan
produktivitas ekonomi negara. Pemanfaatan internet ini kemudian
mempunyai hubungan keterlibatan pada peningkatan arus penyebaran ide
dan informasi yang mendorong tumbuhnya inovasi serta pelaku yang
menyertainya (entrepreneur). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
sumber pertumbuhan ekonomi dari penerapan e-commerce menjadi faktor
pembawa ide dan inovasi bagi penggunanya yang mampu mengelola
internet menjadi peluang untuk mendapat keuntungan.
Selain menciptakan lingkungan yang mendukung adanya inovasi-
inovasi, e-commerce atau model bisnis berbasis internet dapat
mendorong pertumbuhan entrepreneur melalui keunggulannya dalam
menciptakan efisiensi dan insentif-insentif lainnya dalam bisnis, dijelaskan
melalui contoh berikut:
1. Untuk memulai bisnis berbasis internet, pengusaha tidak perlu
membangun atau menyewa gedung (toko) untuk menawarkan
produknya kepada konsumen. Perusahaan cukup membuat sebuah
Website atau menawarkan produknya melalui platform Marketplace
tertentu yang menghabiskan biaya jauh lebih rendah ketimbang harus
mengeluarkan biaya sewa toko.
2. Untuk melakukan riset pasar, profil pelanggan dan pesaing,
perusahaan tidak perlu melakukan survey secara konvensional karena
informasi bisa didapat dengan mudah melalui search engine sehingga
akan secara efektif dapat menekan biaya pencarian.
3. Penggunaan Website untuk menampilkan katalog produk dan
mempermudah proses transaksi melalui sistem pembayaran online
menjadi daya tarik perusahaan di tengah tren masyarakat saat ini yang
mengarah pada gaya hidup instan, cepat dan praktis.
4. Banyaknya penggunaan Media Sosial mendukung perusahaan yang
memanfaatkan internet dalam proses bisnisnya untuk menggencarkan
kegiatan promosi dan pemasaran dengan biaya rendah, serta
mencapai jangkauan penyebaran informasi yang lebih luas.
5. Internet dapat dijadikan media untuk menjangkau pasar yang lebih luas,
tidak terbatas pada wilayah tertentu, sehingga penawaran produk
kepada pasar luar negeri menjadi lebih memungkinkan.
Kelly (1998) menjelaskan hubungan e-commerce dengan pertumbuhan
ekonomi, yaitu apabila pada ekonomi konvensional orang berpikir dan
bertindak untuk menyelesaikan masalah, maka di era baru seperti
sekarang orang berpikir dan bertindak untuk menemukan peluang.
Dengan kata lain, inovasi memainkan peran penting. Selain inovasi, Kelly
(1998) berpendapat bahwa nilai bukan bersumber dari sebuah benda atau
komputer yang menjadi icon pada ekonomi digital, melainkan tercipta dari
komunikasi yang terjalin antara komputer-komputer tersebut. Dengan
demikian, pertambahan nilai ekonomi terjadi hanya jika satu sama lain
pengguna dalam sistem jaringan menjalin interaksi, sejalan dengan
konsep ekonomi jaringan yang dikemukakan. Sejalan yang dikatakan oleh
Economides (1996), sebuah jaringan dapat berdampak positif pada
kenaikan nilai produksi dan konsumsi dari sebuah kegiatan ekonomi
(Getha & Dianari, 2018).
c. Media Penjualan E-commerce yang Digunakan di Indonesia
Era digital dengan pemanfaatan internet dan smartphone memberikan
banyak perubahan pada perilaku masyarakat dalam berbelanja. Hal ini
didukung dengan hadirnya berbagai macam situs media penjualan online
yang mudah diakses sehingga transaksi jual beli dapat dilakukan dengan
praktis, cepat, dan efisien. Dari sisi pelaku usaha, hadirnya media
penjualan online menjadi peluang untuk dapat meningkatkan keuntungan
dan memperluas target pasar di dunia maya. Media penjualan barang/jasa
melalui Internet terdiri dari berbagai macam media, salah satu diantaranya
adalah Marketplace.
Marketplace merupakan sebuah lokasi jual beli produk dimana penjual
dan pembeli bertemu di sebuah platform. Media selanjutnya dapat berupa
Website yang dimiliki oleh usaha itu sendiri dan digunakan sebagai wadah
jual beli. Selain itu, Media Sosial dan Pesan Instan juga mulai
dimanfaatkan sebagai media penjualan online oleh banyak usaha.

Gambar 2 1 Media Penjualan E-commerce yang Digunakan di Indonesia


Sumber: Statistik E-commerce 2020 Badan Pusat Statistik
Gambar 2 2 Presentase Usaha E-Commerce menurut Provinsi dan Media
Penjualan, Tahun 2019
Sumber: Statistik E-commerce Badan Pusat Statistik
Berdasarkan hasil survei, hampir seluruh usaha sampel melakukan
penjualan secara online melalui aplikasi Pesan Instan yaitu sebanyak
90,56 persen usaha. Pesan Instan dapat berupa aplikasi Whatsapp, Line,
Telegram, dan sebagainya memanfaatkan media ini Untuk melakukan
transaksi penjualan online.
Hasil survei juga menyatakan bahwa lebih dari setengah (65,14 persen)
sampel usaha berjualan online melalui Media Sosial, seperti Facebook,
Instagram, Twitter, dan sebagainya. Selanjutnya, hanya 25,72 persen
usaha pada survei ini yang memiliki akun penjualan di
Marketplace/Platform Digital dan hanya 4,96 persen memiliki Website.
Menurut studi kasus yang kami buat berupa instrumen kuesioner terkait
situs atau media penjualan e-commerce yang digunakan dalam menjual
produk secara online adalah sebagai berikut:

Gambar 2 3 Hasil Kuesioner Terkait Situs/Media Penjualan Usaha E-


Commerce
Sumber: Hasil olahan penulis
Dari hasil studi kasus terkait situs atau media penjualan e-commerce
yang digunakan dalam menjual produk secara online pada tingkat
pertama diduduki oleh Shopee sebesar 56,3%, kemudian Lazada sebesar
12,5%, dan situs atau media lainnya yaitu Tokopedia sebesar 6,3%,
Bukalapak sebesar 6,3%, Carousell sebesar 6,3%, selanjutnya untuk
sisanya kemungkinan menjual produk/jasa secara online dengan media
sosial.
Kesimpulannya, situs atau media penjualan e-commerce yang
digunakan dalam penjualan produk secara online di Indonesia
menggunakan Pesan Instan, Media Sosial, Marketplace/Platform, dan
Website yang saling terhubung, karena kini dapat dijumpai penjual
memaksimalkan usahanya dengan memanfaatkan lebih dari satu situs
atau media penjualan e-commerce dengan tujuan memperluas jangkauan
pasar dan memudahkan aktivitas jual beli.
d. Metode Pembayaran yang Digunakan Dalam Usaha E-commerce di
Indonesia
Menurut hasil data statistik, mengenai metode pembayaran yang
digunakan dalam usaha e-commerce di Indonesia lebih banyak
menggunakan COD (Cash on Delivery), karena dimanapun pembeli bisa
membayar pesanan secara tunai di lokasi pembelian menggunakan uang
tunai atau membayar pada saat pesanan tiba di tempat tujuan.

Gambar 2 4 Presentase Usaha E-Commerce menurut Provinsi dan


Metode Pembayaran yang Sering Digunakan, Tahun 2019
Sumber: Statistik E-commerce Badan Pusat Statistik
Pembayaran dilakukan kepada kurir yang mengantarkan barang ke
tempat pembeli atau tujuan. Lebih dari separuh usaha e-commerce (73,04
%) di hampir semua lapangan usaha menggunakan metode pembayaran
ini. Sekitar sepertiga usaha e-commerce dengan jumlah tenaga kerja 100
orang dan lebih, paling sering menggunakan metode ini dibandingkan
metode pembayaran yang lain.
Metode pembayaran yang paling sering digunakan berikutnya adalah
Pembayaran dengan Transfer Bank, baik melalui ATM, Internet Banking,
maupun Mobile Banking, yaitu sebesar (21,20 %). Lebih dari separuh
usaha e-commerce dengan jumlah tenaga kerja 100 orang dan lebih,
paling sering menggunakan metode ini.
Di sisi lain, ada juga pembayaran dengan E-Wallet (Ovo, Dana, GoPay,
LinkAja, Kredivo, AkuLaku, PayLater, dsb) dan kartu (debit/kredit/kartu
uang elektronik) hanya memperoleh porsi masingmasing sebanyak 4,67
% dan 1,06% sebagai metode pembayaran yang paling sering digunakan.
Menurut studi kasus yang kami buat berupa instrumen kuesioner terkait
metode pembayaran dalam aktivitas jual beli di e-commerce adalah
sebagai berikut:

Gambar 2 5 Hasil Kuesioner Terkait Metode Pembayaran Usaha E-


Commerce
Sumber: Hasil olahan penulis
Dari hasil studi kasus terkait metode pembayaran yang digunakan
dalam usaha e-commerce di Indonesia lebih banyak menggunakan sistem
COD, karena dimanapun pembeli bisa membayar pesanan secara tunai di
lokasi pembelian menggunakan uang tunai atau membayar pada saat
pesanan tiba di tempat tujuan. Lebih dari separuh usaha e-commerce
(50%) di hampir semua lapangan usaha, menggunakan metode
pembayaran ini. Metode pembayaran yang paling sering digunakan
berikutnya adalah Pembayaran dengan Transfer Bank, baik melalui ATM,
Internet Banking, maupun Mobile Banking, yaitu sebesar (35,5%). Di sisi
lain, ada juga pembayaran dengan E-Wallet (Ovo, Dana, GoPay, LinkAja,
Kredivo, AkuLaku, PayLater, dsb) dan kartu (debit/kredit/kartu uang
elektronik) hanya memperoleh porsi masingmasing sebanyak (6,3 %)
sebagai metode pembayaran yang paling sering digunakan.
e. Metode Pengiriman yang Digunakan Dalam Usaha E-commerce di
Indonesia
Dari data statistik Beberapa metode pengiriman yang disediakan oleh
usaha e-commerce di Indonesia antara lain yaitu pengiriman langsung
kepada pembeli oleh pihak penjual, pengiriman langsung kepada pembeli
menggunakan jasa pengiriman yaitu On Demand Services (Pos, TIKI,
GrabExpress, GoSend, dan lainnya), pengambilan pesanan langsung di
toko atau di titik penjemputan tertentu, dan men-download dari Website,
aplikasi, software, atau lainnya.
Lebih dari separuh usaha e-commerce di Indonesia paling sering
mengirimkan langsung produknya kepada pembeli (52,81%). Sebanyak
25,13% usaha e-commerce memilih paling sering mengirimkan produk
dengan cara pembeli mengambil langsung pesanan di toko atau di titik
penjemputan tertentu, sebanyak 20,49% memilih paling sering
mengirimkan produknya kepada pembeli melalui jasa pengiriman, serta
hanya 1,57% saja yang mengirimkan produknya dengan cara pembeli
men-download dari Website, aplikasi, software, atau lainnya.
Gambar 2 6 Presentase Usaha E-Commerce menurut Provinsi dan
Metode Pengiriman yang Sering Digunakan, Tahun 2019
Sumber: Statistik E-commerce Badan Pusat Statistik
Menurut studi kasus yang kami buat berupa instrumen kuesioner terkait
metode pengiriman dalam aktivitas jual beli di e-commerce adalah
sebagai berikut:
Gambar 2 7 Hasil Kuesioner Terkait Metode Pengiriman Usaha E-
Commerce
Sumber: Hasil olahan penulis
Dari hasil studi kasus terkait metode pengiriman yang digunakan dalam
usaha e-commerce di Indonesia metode mengirimkan langsung
produknya kepada pembeli (18,8 %). Sebanyak (62,5%) usaha e-
commerce memilih paling sering mengirimkan produk dengan cara
pembeli mengambil langsung pesanan di toko atau di titik penjemputan
tertentu. Sebanyak (12,5 %) memilih paling sering mengirimkan
produknya kepada pembeli melalui jasa pengiriman, serta hanya (6,3%)
saja yang mengirimkan produknya dengan cara pembeli men-download
dari Website, aplikasi, software, atau lainnya.
f. Kendala Dalam Menjalankan Usaha E-commerce di Indonesia?
Terkait dalam kendala usaha e-commerce, dari hasil statistik kendala
terbesar yang biasa terjadi pada usaha e-commerce yaitu:
1. Kurangnya permintaan barang/jasa yang dijual yaitu sebesar 41,86%.
2. Kurangnya permodalan pada usaha E-Commerce yaitu 33,76 %.
3. Kurangnya tenaga kerja yang terampil dirasakan oleh 11,45 % usaha
E-Commerce.
4. Keterbatasan akses internet dirasakan 8,05 % usaha E-Commerce
5. Kecurangan dalam proses jual beli dirasakan 4,88 % usaha E-
Commerce
Gambar 2 8 Presentase Usaha E-Commerce menurut Provinsi dan
Kendala Utama, Tahun 2019
Sumber: Statistik E-commerce Badan Pusat Statistik
Menurut studi kasus yang kami buat berupa instrumen kuesioner terkait
kendala dalam usaha e-commerce di Indonesia adalah sebagai berikut:
Gambar 2 9 Hasil Kuesioner Terkait Kendala dalam Usaha E-Commerce
Sumber: Hasil olahan penulis
Dapat dilihat, kesimpulan hasil data kuesioner di atas, banyaknya
kendala yang dialami usaha e-commerce antara lain:
1. Pemahaman dalam promosi, banyaknya yang membuka usahanya
tidak dibekali oleh pengalaman untuk berbisnis online jadi itulah
kendala dalam promosi yang kita jual.
2. Adapun kendala ketika kita membuka toko yang belum pasti kita jual
dari produk dan harga, bisa juga menjadi salah satu masalah dari
penjualan, sehingga membuat pembeli ragu untuk membeli produk
yang kita jual.
3. Kendala dalam stock barang, jika kita menjual peroduk online kita harus
tau stock barang yang ada sehingga kita bisa menjual kebanyak
pelanggan yang dia inginkan dan tentukan produk tersebut gampang
didapat atau tidak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan teknologi dan informasi kini dapat memberikan peluang
kepada sebuah negara untuk meningkatkan perekonomiannya dalam
menaiki tangga menuju negara maju. Salah satu hasil perkembangan
teknologi dan informasi adalah e-commerce, yaitu kegiatan jual beli
produk maupun jasa dengan jaringan internet, sehingga dapat membawa
peningkatan produktivitas ekonomi negara.
Dengan adanya e-commerce, juga memiliki dampak pada peningkatan
arus penyebaran ide dan informasi yang mendorong tumbuhnya inovasi
serta pelaku yang menyertainya yaitu para entrepreneur. Dengan
demikian, sumber pertumbuhan ekonomi dari penerapan e-commerce
menjadi faktor pembawa ide dan inovasi bagi penggunanya yang mampu
mengelola internet menjadi peluang untuk mendapat keuntungan seperti
menjadikan negara menjadi negara maju, alasannya karena sebuah
jaringan dapat berdampak positif pada kenaikan nilai produksi dan
konsumsi dari sebuah kegiatan ekonomi.
Pemanfaatan e-commerce juga membawa dampak baik ke berbagai
aktivitas lainnya. Seperti pemanfaatan media-media yang awalnya hanya
digunakan sebagai penyampaian informasi ataupun hiburan (Website,
Media Sosial, Pesan Instan) kini dimanfaatkan seperti Marketplace. Selain
itu dalam metode pembayaran usaha e-commerce pun memanfaatkan
hasil perkembangan teknologi dan informasi dalam bidang ekonomi digital
yaitu Financial Technology (FINTECH) seperti Internet Banking, Mobile
Banking, dan E-Wallet (Ovo, Dana, GoPay, LinkAja, Kredivo, AkuLaku,
PayLater, dsb) untuk memudahkan sistem pembayaran dalam aktivitas e-
commerce.
Selain itu usaha e-commerce juga memanfaatkan On Demand
Services sebagai hasil perkembangan teknologi dan informasi dalam
bidang ekonomi digital seperti GrabExpress, GoSend, J&T Express, TIKI,
JNE, dan lainnya untuk memudahkan sistem pengiriman dalam aktivitas
e-commerce.
Walau memberikan dampak baik bagi negara, pasti terdapat kendala-
kendala dalam usaha e-commerce antara lain kurangnya dalam
permintaan produk/jasa, kurangnya permodalan, kurangnya tenaga kerja,
keterbatasan internet, kecurangan dalam proses jual beli, kurangnya
pengetahuan dalam promosi produk/jasa, dan berbagai kendala dasar
dalam berusaha terkait penetapan harga maupun stock barang.
B. Saran
Dampak positif dalam pemanfaatan e-commerce sebagai hasil
perkembangan teknologi dan informasi dalam bidang ekonomi digital tidak
luput dengan kendala dalam aktivitasnya. Dengan begitu, sebaiknya
negara selain memanfaatkan dampak positifnya perlu lebih fokus dalam
mengatasi kendala-kendala terkait usaha e-commerce sehingga negara
dapat lebih maksimal dalam menghasilkan dampak baik untuk
menciptakan negara maju kedepannya.
Kendala-kendala dalam usaha e-commerce antara lain adalah
kurangnya dalam permintaan produk/jasa, kurangnya permodalan,
kurangnya tenaga kerja, keterbatasan internet, kecurangan dalam proses
jual beli, kurangnya pengetahuan dalam promosi produk/jasa, dan
berbagai kendala dasar dalam berusaha terkait penetapan harga maupun
stock barang.
Penanggulangan kendala-kendala dalam usaha e-commerce yang
dapat dilakukan oleh pemerintah antara lain yaitu melakukan sosialisasi
terkait aspek-aspek dasar dalam melakukan sebuah usaha dan lebih
berfokus dalam usaha e-commerce, seperti bagaimana merintis bisnis
dengan memanfaatkan e-commerce, bagaimana penetapan harga yang
cocok agar permintaan terhadap barang/jasa sesuai dengan rencana,
bagaimana cara mempromosikan produk/jasa yang dijual agar
memberikan keuntungan, bagaimana pengaturan stock barang, maupun
perhitungan modal.
Dengan melakukan hal-hal tersebut dapat memberi dampak yang lebih
baik bagi aktivitas e-commerce, sehingga manfaat maupun tujuannya
dapat tercapai lebih mudah. Dengan itu pula negara dapat lebih cepat
dalam menaiki anak tangga menjadi negara maju. Sehingga pemanfaatan
hasil perkembangan teknologi dan informasi digunakan semaksimal
mungkin demi kemajuan negara.
DAFTAR PUSTAKA
Getha, R., & Dianari, F. (2018). PENGARUH E-COMMERCE TERHADAP PERTUMBUHAN
EKONOMI INDONESIA. 22(1), 45.

Kusumatrisna, A. L., Rozama, N. A., Syakilah, A., Wulandari, V. C., Untari, R., & Sutarsih, T.
(2020). Statistik E-Commerce 2020 (L. Anggraini, S. Utoyo, & E. Sari, Eds.). Badan Pusat
Statistik Indonesia.

Farah, Anisa. 2020. “Perkembangan E-commerce di Indonesia”,


https://www.kompasiana.com/farahrizke/5f6ebeca097f3626b8289ed4/perkembangan-
e-commerce-di-indonesia?page=all#sectionall, diakses pada 06 Juni 2021 pukul 17.30.

Anda mungkin juga menyukai