Anda di halaman 1dari 5

RESUME EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS (PPOK)


Disusun guna memenuhi tugas Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Dosen Pengampu :

DISUSUN OLEH :
Nama : Dini Kusumastuti
NIM : 25010116120013
Kelas : A 2016

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
A. Pengertian
PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran
udara di saluran pernapasan napas yang bersifat progresif non-reversibel atau
reversibel parsial.
COPD adalah sekresi mukoid bronchial yang bertambah secara menetap
disertai dengan kecenderungan terjadinya infeksi yang berulang dan
penyempitan saluran napas, batuk produktif selama 3 bulan dalam jangka
waktu 2 tahun berturut-turut. COPD merupakan gabungan dari emphysema
dan cronic bronchitis.
Sedangkan, menurut Price & Wilson (2005) COPD adalah suatu istilah
yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang
berlangsung lama dan ditandai dengan obstruksi aliran udara sebagai
gambaran patofisiologi utamanya.

B. Klasifikasi
Menurut Alsagaff & Mukty (2006), COPD dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
1. Asma Bronkhial : dikarakteristikan oleh kontruksi yang dapat pulih dari
otot halus bronkhial, hipersekresi mukoid, inflamasi, cuaca dingin, obat
kimia dan infeksi.
2. Bronchitis Kronis : ditandai dengan batuk-batuk setiap hari disertai
pengeluaran dahak sekurang-kurangnya 3 bulan berturut-turut dalam satu
tahun, dan paling sedikit selama 2 tahun. Gejala ini perlu dibedakan dari
tuberkolosis paru, bronkiektasis, tumor paru, dan asma bronkial.
3. Emfisema : suatu perubahan anatomis paru-paru yang ditandai dengan
melebarnya secara abnormal saluran udara sebelah distal bronkus terminal,
disertai kerusakan dinding alveolus.

C. Signifikansi
Pada Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1986 asma, bronchitis
kronis, dan emfisema menduduki peringkat ke-5 sebagai penyebab kesakitan
terbanyak dari 10 penyebab kematian utama. SKRT Depkes RI 1992
menunjukkan angka kematian karena asma, bronchitis kronis, emfisema
menduduki peringkat ke-6 dari 10 penyebab tersering kematian di Indonesia.
Faktor yang berperan dalam peningkatan penyakit tersebut antara lain :
 Kebiasaan merokok yang masi tinggi
 Pertambahan penduduk
 Meningkatnya usia rata-rata penduduk dari usia 54 tahun pada tahun
1960-an menjadi 63 tahun pada tahun 1990-an.
 Industrialisasi
 Polusi udara terutama di kota besar, dilokasi industri, dan di
pertambangan.
Fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia yang bertumpu di puskesmas
hingga di rumah sakit pusat rujukan masih jauh dari fasilitas pelayanan untuk
penyakit PPOK. Disamping itu kompetensi sumber daya manusianya,
peralatan untuk mendiagnosis PPOK seperti spirometri hanya terdapat di
rumah sakit besar saja, seringkali jauh dari jangkauan puskesmas.

D. Patofisiologi
Hambatan aliran udara adalah perubahan fisiologi utama pada PPOK yang
disebabkan oleh adanya perubahan yang khas pada saluran pernapasan yang
dikarenakan adanya suatu inflamasi yang kronik dan perubahan structural
pada paru.
Dalam keadaan normal radikal bebas dan antioksidan berada dalam
keadaan seimbang. Apabila terjadi gangguan keseimbangan maka akan terjadi
kerusakan di paru. Pengaruh gas polutan dapat menyebabkan stress oksidan,
selanjutnya akan menyebabkan terjadinya peroksidasi lipid. Peroksidasi lipid
selanjutnya akan menyebabkan kerusakan sel dan inflamasi, proses inflamasi
akan mengaktifkan sel makrofag alveolar, aktivasi sel tersebut akan
menyebabkan dilepaskannya faktor kemotataktik neutrofil. Faktor-faktor
tersebut akan merangsang neutrofil melepaskan protease yang akan merusak
jaringan ikat parenkim paru sehingga timbul kerusakan dinding alveolar dan
hipersekresi mukus. Rangsangan sel epitel akan menyebabka dilepaskannya
limfosit CD8, selanjutnya terjadi kerusakan seperti proses inflamasi.
Pada keadaan normal terdapat keseimbangan antara oksidan dan
antioksidan. Pengaruh radikal bebas yang berasal dari polusi udara dapat
menginduksi batuk kronis sehingga percabangan bronkus lebih mudah
terinfeksi. Penurunan fungsi paru terjadi setelah perubahan struktur saluran
napas. Kerusakan struktur berupa destruksi alveol yang menuju ke arah
emfisema karena produksi radikal bebas yang berlebihan oleh leukosit dan
polusi udara terutama rokok.
E. Kelompok Risiko Tinggi
1. Kelompok yang terpajan partikel antara lain :
a. Asap rokok, baik prokok aktif maupun perokok pasif. Merokok
merupakan penyebab PPOK terbanyak (95% kasus) di negara
berkembang. Meroko pada saat hamil juga akan meningkatkan risiko
terhadap janin dan mempengaruhi pertumbuhan paru-parunya.
b. Polusi indoor, memasak dengan bahan biomass dengan ventilasi
dapur yang jelek misalnya terpajan asap bahan bakar kayu dan sap
bahan bakar minyak diperkirakan memberikan konstribusi sampai
35%. WHO melaporkan bahwa polusi indoor bertanggung jawab
kepada kematian dari 1,6 juta orang setiap tahunnya. Pada studi kasus
control yang dilakukan di Bogota, Colombia, pembakaran kayu yang
dihubungkan dengan risiko tinggi PPOK (adjusted OR 3,92, 95% CI
1,2-9,1)
c. Polusi di tempat kerja, polusi dari tempat kerja misalnya debu-debu
organik (debu sayuran dan bakteri serta racun-racun dari jamur) industi
tekstil (debu dari kapas), dan lingkungan industri, bahan kimia pabrik
cat, tinta, dan sebagainya diperkirakan mencapai 19%.
2. Genetik
Faktor risiko dari genetik memberikan kontribusi 1-3% pada PPOK. Jika
memiliki anggota keluarga yang mengidap PPOK, Anda juga memilki
risiko lebih tinggi untuk penyakit yang sama.
3. Gender, usia, konsumsi alkohol, dan kurang aktivitas fisik
Studi pada orang dewasa di Cina di dapatkan risiko relative pria terhadap
wanita adalah 2,80 (95% CI; 2,64-2,98). Usia tua RR 2,71 (95% CI; 2,53-
2,89). Konsumsi alkohol RR 1,77 (95% CI; 1,4-2,15) dan kurang aktivitas
fisik 2,66 (95% CI; 2,34-3,02).

DAFTAR PUSTAKA
Omieati, Ratih. 2013. Kajian Epidemiologis Penyakit Paru Obstruksi Kronik
(PPOK) Epidemiologic Study Of Chronic Obstructive Pulmonary Disease
(COPD). Media Litbangkes Vol. 23 No. 2, Juni : 82-88.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2003. Penyakit Paru Obstruksi Kronik
(PPOK) Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan Di Indonesia.
http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-ppok/ppok.pdf. Diunduh
pada tanggal 29 September 2017 Pukul 10.05 WIB.

Anda mungkin juga menyukai