Anda di halaman 1dari 22

WAWASAN IPTEKS

SENI & KEINDAHAN

UMMI KALSUM A. L. (D33116313)

KEMAL IKHSAN (D33116314)

SOFARIA FATIMATUZZAHRA (D33116501)

AAN ANUGRAH (D33116502)

TAKBIRANSYAW MAHSYAM (D33116503)

ISRALDI YAMIN (D33116504)

PROGRAM STUDI TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah S.W.T, karena

atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami bisa menyelesaikan

sebuah makalah ini dengan tepat waktu. Berikut ini kami

mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “SENI &

KEINDAHAN”. Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta

maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada

kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau

menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan

makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT

memberkahi makalah ini sehingga dapaat memberikan manfaat.

Makassar, 14 September 2016

KELOMPOK 6
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …................……………..................…................ i


vi
KATA PENGANTAR ………………...……....…………………...….....

DAFTAR ISI …………………………………...………...............……... viii


BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ..............................……………….......….......... 1


1
2. Tujuan dan Manfaat ...........................…………………......... 1
3. Rumusan Masalah ...................………………………….......... 2

BAB II PEMBAHASAN

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

Latar Belakang .......................................……………….......….......... 1


1
2. Tujuan dan Manfaat ...........................…………………......... 1
3. Rumusan Masalah ...................………………………….......... 2

BAB IV DAFTAR PUSTAKA

BAB V LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Wawasan IPTEKS adalah mata kuliah yang diajarkan dengan tujuan
mengarah pada pemantapan nila-nilai karakter yang dibangun berdasarkan
semangat karakter bernuansa maritim (Manusiawi, Arif, Religius, Integritas,
Tangguh, Inovatif, dan Mandiri) sesuai Visi Misi Perguruan Tinggi Universitas
Hasanuddin, sekaligus sebagai bentuk apresiasi dan Rasa Syukur Kita
terhadap Kekuasaan dan Ke-Esaan Allah SWT.
Salah satu contoh Visi Perguruan Tinggi Unhas adalah pusat
unggulan dalam pengembangan Seni dan Budaya berbasis Benua Maritim
Indonesia. Berkaitan dengan hal itu, setelah mempelajari dan menelaah
beberapa masukan dari berbagai pihak terutama para pihak yang telah
membantu Kami atau turut terlibat dalam menyusun makalah ini baik secara
langsung maupun tidak langsung, maka beberapa pembahasan yang
menjadi point penting mengenai Seni dan Keindahan Kami masukkan
sebagai langkah awal untuk para Pembaca dan khususnya kepada semua
mahasiswa mempelajari atau bahkan menekuni bidang yang akan Kami
bahas dalam isi makalah ini.
Pembahasan Kami tentang Seni dan Keindahan dengan korelasi
Iptek akan mempermudah kita memahami, menelaah, memilih dan memilah
dengan segenap jiwa dan hati dan bahkan sekaligus sebagai bentuk
apresiasi Kita terhadap Seni dan Keindahan yang notabene sampai saat ini
sangat susah (dianggap sepeleh), Kita mengimplementasikan hal tersebut.
Melalui makalah ini, Kami mecoba berusaha sebaik mungkin mengarahkan
Pembaca untuk selalu menghargai karya-karya Seni terutama karya-karya
Seni dalam Negeri karena dengan melakukannya maka secara tidak
langsung Kita telah berkontribusi dalam hal kemajuan peradaban Bangsa
Indonesia baik di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dll.

Berangkat dari hal itu juga, Kami mengangkat judul makalah Seni
dan Keindahan sebab Kami menganggap bahwa kehadiran Seni dan
Keindahan dalam kehidupan sehari-hari akan memperlancar dan
menciptakan iklim kehidupan social-budaya yang harmonis dan teratur.
Seperti halnya, salah satu Tokoh/ Ahli Sosiologi Modern yakni Talcott Parsons
berpendapat bahwa: “Sebenarnya Kehidupan Sosial itu, selalu mencari atau
menemukan titik kesempurnaan atau dalam hal ini equilibrium ( titik
keseimbangan) karena tidak ada masyarakat manapun yang tidak
menginginkan konsepsi kebahagiaan dan pemenuhan kebutuhannya
misalnya saja kebutuhan masyarakat yang selalu mengharapkan keteraturan
dan keharmonisan dalam kehidupannya”.

2. Tujuan dan Manfaat


Setelah mempelajari makalah ini diharapkan mahasiswa akan
memiliki pemahaman dan wawasan yang mendalam tentang konsepsi dan
filosofi seni dan makna keindahan serta bagaimana mengelaborasi nilai
estetika dan sensibilitas yang mendasari seseorang dalam memberikan
apresiasi terhadap sesuatu atau suatu karya secara sempurna sebagai
pertanda ketinggian nilai seni seseorang.

3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diangkat penulis berkaitan dengan judul dan
latar belakang yang di angkat penulis dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :
a) Pengertian dan makna Seni dan Keindahan ?
b) Perkembangan Seni dan sejarah penilaian Keindahan ?
c) Fungsi dan bentuk-bentuk Seni ?
d) Filosofi Seni dan Keindahan ?
e) Apresiasi Pesona Seni dan Keindahan ?
f) Kesadaran Berkesenian dan Keindahan serta saluran untuk
mencapainya?

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Dan Makna Seni


1.1 Pengertian Seni
Seni dalam bahasa Sansekerta, disebut “cilpa” sebagai kata
sifat yang berarti berwarna, dan berubah menjadi “su-cilpa” yang
berarti sesuatu yang berwarna dan di lengkapi dengan bentuk-
bentuk yang indah atau di hiasi dengan indah. Dalam bahasa Latin,
seni disebut “Ars, Artes,dan Artista”. “Ars” adalah teknik atau
craftsmansip, yaitu ketangkasan atau kemahiran dalam
mengerjakan sesuatu,“Artes” berarti kelompok orang yang memiliki
ketangkasan atau kemahiran dan “Artista”adalah anggota yang ada
dalam kelompok tersebut.
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh
karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa
dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga
dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang
mengandung unsur keindahan.
Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai.
Bahwa masing-masing individu memilih sendiri peraturan dan
parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan
bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan
suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu. Sedangkan seni
pada mulanya juga diartikan sebagai ekspresi dari kreatifitas dalam
diri manusia,sehingga sangat sulit untuk di nilai atau di jelaskan.
Oleh karena itu, masing-masing individu memiliki peraturan dan
parameter yang menunutun dirinya dalam mengukur makna
keindahan dan ketinggian nilai suatu karya seni.

Adapun pengertian seni menurut para ahli yaitu:


a. Cippe Plato, Menurut Plato, karya seni hanyalah tiruan dari
realita yang ada. Realita yang ada adalah tiruan (mimesis) dari
yang asli.Yang asli itu adalah yang terdapat dalam ide. Ide jauh
lebih unggul, lebih baik, dan lebih indah daripada yang nyata ini.
b. Schopenhauer, Seni adalah suatu usaha yang dilakukan
seseorang untuk menciptakan bentuk-bentuk yang
menyenangkan.
c. Alexander Baum Garton, Seni adalah keindahan dan seni
adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam
kebahagiaan.
d. Aristoteles, Seni adalah bentuk yang pengungkapannya dan
penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan
seni itu adalah meniru alam.
e. Immanuel Kant, Seni adalah sebuah impian karena rumus
rumus tidak dapat mengihtiarkan kenyataan.
f. Ki Hajar Dewantara, Seni merupakan hasil keindahan sehingga
dapat menggerakkan perasaan indah orang yang melihatnya,
oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi
dan menimbulkan perasaan indah itu seni.
g. Leo Tolstoy, Seni adalah ungkapan perasaan pencipta yanng
disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan
apa yang dirasakan pelukis.
h. Sudarmaji, Seni adalah segala manifestasi batin dan
pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis,
warna, tekstur, volume dan gelap terang.
i. Ensiklopedia Indonesia, Seni adalah penciptaan segala hal atau
benda yang karena keindahannya orang senang melihatnya,
mendengarkan dan menikmatinya.
j. Suwaji Bastomi, Seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman
estetika yang dinyatakan dalam bentuk-bentuk yang agung dan
mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan keharuan.
1.2 Makna Seni
Menurut pandangan tradisonal, seni hanya diekspresikan
oleh segelintir orang dan audience yang ekslusif. pandangan ini
mangatakan bahwa kegiatan artistic yang benar,apa oun
macamnya hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu yang
memiliki kreatifitas yang unik.Namun dewasa ini,pandangan
semacam itu dianggap terlalu sempit dan eliteis.Seringkali para
artis,pelukis, musikus,dan lain sebagainya dianggap orang yang
menghasilkan kreasi-kreasi baru yang berbeda dengan
sebelumnya.Namun para pelaku yang dianggap seniman tersebut
sering kasli hanya dapat berkarya dalam lingkungan estetis
kebudayaan mereka dan memanfaatkan idiom-idiom yang
digunakan masyrakat mereka. Maka keliru bila ada yang
mangangap bahwa karya-karya seni itu bersifat individual dan
eksklusif,terpisah dari masyarakat.Oleh sebab itu,segala aktivitas
seni pun tak mungkin dilepaskan dari eksistensi serta aktifitas
masyarakat secara keseluruhan.
Sejarah sendiri mencatat bagaimana pada paruh pertama
abad ke-20,kedua bidang tersebut telah menghasilkan puncak-
puncak penemuan dalam kebudaaan modern,dimana
eksperimentasi dan riset menjadi tulang punggung dalam
pencapaian kesejahteraan manusia.Namun berbagai penemuan
tersebut semakin memisahkan seni dan teknologi dimasa itu hingga
mengjangkau dalam tataran konsep.keterkaitan antara keduanya
hanya samar-samar terlihat dalam hal keinginan untuk terus
menemukan sesuatu yang baru. Tetapi dalam abad ke-60 an,terjadi
perubahan mendasar dalam konsep tersbut. kehadiran genre video
art mempertemukan dua perangkat tersebut bagai dua sisi mata
uang logam. Memang tidak bisa dipungkiri kehadiran
kamera,film,dan video telah meciptakan sintesis antara dua dunia
imaji dalam seni dengan perangkat teknologi reproduksi mekanik.
kelahiran fotografi dan senima telah membawa perubahan besar
dalam kebudayaan manusia.
Menanggapi berkembangnya video art, Agung menjelaskan
bahwa seni yang hadir lewat teknologi video memilki ciri unik
sendiri. Secara sejarah karya-karya dalam video art menuntut kita
untuk mendefiniskan kembali model persepsi astetik secara baru
karena karakter-karakter inheren medium video yang khusus
membedakan dengan seni lukis,tari,teater bahkan seni lukis,tari
teater bahkan sinema sekalipun. Video merupakan rangkaian citra
bergerak dan suara yang terikat dengan waktu berbeda dengan
lukisan.
Salah satu fenomena yang menjadi kritik terhadap seni dan
teknologi adalah televisi.kebutuhan akan televisi .Televisi yabg
hadir dalam dekade 60-an ,menjadi sebuah jargon teknologi
informasi yang sangat agresif .Tebutuhan akan televisi telah
memicu lahirnya system komunikasi yang baru .Sistem komunikasi
ini yang mampu menorong perubahan sosial,politik, ekonomi
secara besar-besaran dalam kehidupan manusia. Sejak pertama
televise ditemukan telah menjadi alat yang efektif untuk
menyebarkan hiburan ,informasi,pendapat bahkan ideology yang
terselubung.kritik yang sama terhadap budaya TV dan budaya
tontonan juga ditampilkan dalam pameran video art bulan ini. Video
art yang hadir dalam bentuk kritisme terhadap seni dan teknologi
disajikan dalam bentuk berbeda. Dimana seni dan peralatan
teknologi sendiri digunakan untuk menggambarkan kritik tersebut.
sejak berkembangnya video art sampai sekarang, penggunan
perangkat teknologi terbaru juga menyertai setiap karya yang hadir.
video art hadir dalam berbagai teknologi visual yang sacara
konseptual seiring dengan diskursus yang berkembang dalam
praksis seni rupa. Disatu sisi, penemuan teknologi telah
menyumbungkan system bahasa yang baru bagi seni, sehingga
perkembngan seni tidak mandek dengan kanon-kanon yang klasik
seperti seni lukis dan seni patung saja. Perkembngan arus dan
makin gemerlapnya dunia dengan tekologi,seharusnya dilengkapi
dengan keterlibatan seni dalam perkenalan dengan manusia.seni
sebagai sebuah imajinasi batin yang mampu dirasa bersanding
dengan penerapan teknologi yang agresif.dengan tujuan yan g
sama untuk memajukan budaya manusia sekaligus
menyejahterakan.
Proses-proses kreatif yang hadir dari seni,seharusnya bisa
menjadi stimulan yang baik bagi para saintis/teknokretdari seniman
di Indonesia untu lebih memahami proses perubahan budaya di
masyarakat berkaitan dengan adaptasi dan aplikasi seni dan
teknologi.kolaborasi di antara pihak-pihak tersebut akan
mengembalikan praksis seni dan teknologi pada fitrah sebagai
techne.
1.3 Perkembangan Seni
Perkembangan kesenian atas dasar waktu, pada umumnya
dapat dibedakan atas tiga zaman, yaitu zaman kuno, tengah, dan
modern.
a. Zaman kuno, Zaman kuno memiliki ciri dan sifat sebagai
berikut: meniru alam adanya keselarasan yang bersifat statis,
semboyan yang umum adalah I’art pour I”art.
b. Zaman tengah, Zaman tengah memiliki sifat peralihan antara
zaman tengah dan modern, sehingga memiliki ciri di antara
kedua zaman tesebut.
c. Zaman modern, Zaman modern memiliki sifat kntemporer
bercirikan sifat sebgai berikut: merupakan ekspresi manusia
ada kekuatan yang dinamik, semboyan yang umum adalah I’art
pour I home.
Dalam perkembangannya, pada umumnya sejarah budaya
atau seni manusia bersifat maju atau berkembang dari wujud yang
sederhana ke wujud yang megah, namun ada kalanya juga bersifat
regresif atau kembali ke wujud seni yang primitive. Misalnya
dipergunakannya kembali gaya lama yang tradisional setelah orang
jenuh dengan gaya baru yang modern.

Perkembangan kesenian atas dasar tempat atau lokasi


Perkembangan kesenian menurut tempat atau lokasi juga dapat
membedakan satu kesenian dengan kesenian yang lain. Namun
perbedaan ini sebenarnya juga tidak terlepas dari factor waktu. Sehingga
perkembangan menurut tempat dapat juga menggambarkan
perkembangan waktu.

Secara umum, perkembangan kesenian ini dapat dibedakan atas


kesenian rakyat,kraton,dan kota.
a. Kesenian rakyat, kesenian rakyat yang merupakan seni tertua di
Indonesia disebut sebagai seni tradisional. Seni ini sifatnya masih
asli sehingga disebut juga kesenian daerah. Beberapa ciri kesenian
rakyat adalah : kesenian rakyat merupakan ekspresi kolektif
masyarakat tingkat rendah, kesenian rakyat keadaannya sangat
sederhana karena pendukungnya memang memiliki tingkat
kehidupan dan kemampuan yang rendah walau belum tentu dapat
dikatakan miskin, arena yang dipergunakan untuk kesenian rakyat
adalah lapangan terbuka kesenian rakyat bersifat spontan.
sehingga dalam kesenian rakyat tidak di butuhkan naskah
pada pertunjukan kesenian rakyat, antara permainan dan penonton
dapat dengan mudah terjadi komunikasi yang diutamakan dalam
suatu pertunjukan kesenian rakyat adalah jalan pertunjukan harus
mengikuti cerita sebagaimana lazimnya. Walaupun kesenian rakyat
dikatakan sederhana,karena lahir dari masyarakat yang memang
sederhana,tetapi memiliki beberapa fungsi yaitu : untuk
memberikan hiburan untuk keperluan suatu upacara adat
sebagai media pendidikan yang sifatnya informal.
kesenian rakyat dapat memberikan kesempatan orang2 untuk
mengekspresikan jiwanya.
b. Kesenian keraton, Kesenian keraton merupakan kesenian yang
berkembang di keraton istana raja. pendukukungnya adalah raja
dan bangsawan, bendoro dalam bahasa jawa. Berapa cirinya
adalah sebagai berikut : arena yang di pergunakan adalah pendopo
, penyajiannya serba megah, keraton sebagai makro kosmos dan
rakyatnya sebagai mikro kosmos. cerita yang sering di mainkan
erat hubungannya dengan masalah pemerintahan penontonnya
cukup beradab.

c. Kesenian kota, Kesenian atau teater kota merupakan kesenian


yang berkembang di kota terutama setelah kota-kota di Indonesia
menjadi pusat kegiatan perdagangan maupun pemerintahan.
Beberapa ciri kesenian kota adalah sebagai berikut :
arena yang di pergunakan adalah gedung pertunjukan, penyajian
yang serba kontemporer, materi yang di sajikan umumnya adalah
cerita hidup dalam masyarakat, antara pemain dan penonton tidak
terdapat komunikasi Teater kota memiliki prospek yang cerah.
2 Fungsi Seni
Setiap manusia dalam kebutuhan hidupnya senantiasa dia
berupaya untuk memenuhinya. Kebutuhan ini tentu saja berbeda-beda baik
kualitas maupun kuantitasnya, juga berdasarkan pengalaman hidup dan
perhatian yang berbeda, baik manusia sebagai makhluk pribadi atau
manusia sebagai bagian dari masyarakat luas. Dari sekian banyak
kebutuhan tersebut, salah satu kebutuhan yang selalu melekat dalam
kehidupan sehati-hari manusia adalah seni. Dalam aspek kehidupan
manusia, seni memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
2.1 Seni untuk memnuhi kebutuhan individu. Sejarah membuktikan
bahwa perkembangan seni selalu seiring dengan perkembangan
peradaban manusia. sejak dahulu perabot rumah tangga atau
benda-benda yang diciptakan dengan selalu mempertimbangkan
nilai seni. Misalnya perkembangan model kursi dari zaman Romawi,
dinasti China, sampai gaya kontemporer. Kebutuhan Emosional
Manusia juga mempunyai kebutuhan emosional yang harus di
penuhi.emosi seseorang muncul karena adanya hubungan atau
interaksi dengan orang lain atau sesuatu hal yang akhirnya
,menimbulkan perasaan sedih, susah, gembira dan sebagainya.
Melalui seni seseorang dapat mengungkapkan perasaan dan
menyalurkan daya imajinasinya atau menikmati seni tersebut untuk
mengibur hatinya. Seni tidak hanya semata-mata dikuasai oleh
seniman saja,tetapi setiap individu memiliki bakat dan naluri atau
jiwa seni dan dapat disalurkan walaupun dengan kapasitas berbeda-
beda oleh karena bakat,naluri atau jiwa seni ini bersifat alami
2.2 Seni untuk Memenuhi Kebutuhan Sosial, Fungsi sosial seni
dibidang Agama Pada bidang agama seni dapat memliki fungsi
social terutama yang berkaitan dengan tempat peribadatan. Faktor
fisik artistic pada tempat-tempat peribadatan sangat diperlukan,
salah satunya untuk memberi suasana damai, sejuk, indah,
berwibawah, agung, suci agar dapat membuat umat beragama lebih
betah dan nikmat untuk beribadah.
2.3 Fungsi social seni di Bidang Pendidikan, Setiap pemimpin selalu
berupaya dan mengharapkan masyarakat yang dipimpinnya
mempunyai budi pekerti yang luhur yang terpancar dari lubuk hati
dengan penuh ketulusan.Salah satu cara penyampainnya adalah
melalui pendidikan seni baik secara formal maupun non formal,oleh
karena pendidikan seni dapat menimbulkan pengalaman estetika
bahkan pengalaman etika setiap orang.
2.4 Fungsi social Seni di Bidang Komunikasi, Proses interaksi antara
dua pihak baik antar manusia maupun dengan manusia dan
lingkungannya, dapat terjadi melalui komunikasi. Artinya pada
umumnya orang yang berkomunikasi menggunakan bahasa sebagai
alat komunikasi karena bahasa merupakan alat yang paling
sederhana dan mudah untuk dimengerti. Namun seni juga dapat
digunakan sebagai alat komunikasi,misalnya seni music dapat
berkomunikasi melalui rangkaian nada yang indah,seni rupa dapat
berkomunikasi menyampaikan pesan-pesan alam maupun bentuk
rupa benda yang dituangkan dalam karyanya kepada semua
orang,dan lain-lain.
2.5 Fungsi Sosial Seni di Bidang Rekreasi, Dalam kesibukan
pekerjaan rutinitas sehari-hari terkadang manusia diserang rasa
jenuh,apalagi seorang yang bekerja dengan benda mati sehingga
tidak jarang orang mencari suasana baru demi untuk menyegarkan
diri. Untuk memenuhi hasrat tersebut, masing-masing orang
melakukan berbagai hal sesuai dengan kondisi individu tersebut.
Salah satu yang paling sesuai adalah mencari tempat rekreasi yang
bernuansa seni,apakah dialam pedesaan yang terbuka dan hijau, di
museum purbakala, di tempat-tempat artistic atau dimana saja

3 Bentuk-Bentuk Seni
Suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan
dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan,
gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk
medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari
orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk
mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung
yang bermakna kematian dan mawar merah yang berarti cinta).
Seni menurut media yang digunakan terbagi 3 yaitu :
Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran atau (audio art),
misalnya seni musik, seni suara, dan seni sastra seperti puisi dan pantun
Seni yang dinikmati dengan media penglihatan (Visual art) misalnya lukisan,
poster, seni bangunan, seni gerak beladiri dan sebagainya. Seni yang
dinikmati melalui media penglihatan dan pendengaran (audio visual art)
misalnya pertunjukan musik, pagelaran wayang, film.
Seni menurut jenisnya terbagi 3 yaitu : seni rupa seni rupa
merupakan kesenian yang dapat dinikmati melalui indra mata sehingga
sifatnya fisual. seni suara seni suara merupakan kesenian yang dapat
dinikmati melalui indra telinga sehingga sifatnya audio. seni pertunjukan
seni pertunjukan merupakan kesenian yang dapat dinikmati menggunakan
indra mata dan telinga sekaligus sehingga sifatnya audiovisual.

Pengertian dan Makna Keindahan


Menurut asal katanya, "keindahan" dalam perkataan bahasa Inggris:
beautiful (dalam bahasa Perancis beau, sedang Italia dan Spanyol bello yang
berasal dari kata Latin bellum. Akar katanya adalah bonum yang berarti
kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi bonellum dan
terakhir dipendekkan sehingga ditulis bellum.Menurut cakupannya orang
harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita abstrak dan
sebagai sebuah benda tertentu yang indah.Untuk perbedaan ini dalam
bahasa Inggris sering dipergunakan istilah beauty (kendahan) dan the
beautifull (benda atau hal yang indah).Dalam pembahasan filsafat, kedua
pengertian itu kadang-kadang dicampuradukkan saja.
Disamping itu, istilah estetika berasal dari bahasa Yunani, αισθητική, dibaca
aisthetike. Kali pertama digunakan oleh filsuf Alexander Gottlieb Baumgarten
pada 1735 untuk pengertian ilmu tentang hal yang bisa dirasakan lewat
perasaan.
Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika
adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan
bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut
mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai
sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan
rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.
Pada masa kini estetika bisa berarti tiga hal, yaitu:
Studi mengenai fenomena estetis
Studi mengenai fenomena persepsi
Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis
Pandangan Plato tentang Keindahan
Pemahaman Plato tentang keindahan yang dipengaruhi pemahamannya
tentang dunia indrawi, yang terdapat dalam Philebus. Plato berpendapat
bahwa keindahan yang sesungguhnya terletak pada dunia ide.Ia
berpendapat bahwa Kesederhanaan adalah ciri khas dari keindahan, baik
dalam alam semesta maupun dalam karya seni.Namun, tetap saja,
keindahan yang ada di dalam alam semesta ini hanyalah keindahan semu
dan merupakan keindahan pada tingkatan yang lebih rendah.
Selain itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian yaitu:
Keindahan dalam arti yang luas.
Keindahan dalam arti estetis murni.
Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti yang luas, merupakan pengertian semula dari bangsa
Yunani, yang di dalamnya tercakup pula ide kebaikan.Plato misalnya
menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang
Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga
menyenangkan.Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang
indah.

Orang Yunani dulu berbicara pula mengenai buah pikiran yang indah dan
adat kebiasaan yang indah.Tapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian
keindahan dalam arti estetis yang disebutnya symmetria ntuk keindahan
berdasarkan penglihatan (misalnya pada karya pahat dan arsitektur) dan
'harmonia' untuk keindahan berdasarkan pendengaran (musik). Jadi
pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi: - keindahan seni,
keindahan alam, keindahan moral, keindahan intelektual. Keindahan dalam
arti estetika murni, menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam
hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya.Sedang keindahan
dalam arti terbatas, lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-
benda yang dicerap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk
dan warna secara kasat mata.
Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang
terdapat pada sesuatu hal.Kwalita yang paling sering disebut adalah
kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry),
keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast).
Ciri-ciri pokok tersebut oleh ahli pikir yang menyatakan bahwa keindahan
tersusun dari Berbagai keselarasan dan perlawanan dari garis, warna,
bentuk, nada dan kata-kata.Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan
adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu
benda dan diantara benda itu dengan si pengamat. Seorang filsuf seni
dewasa ini dari Inggris bernama Herbert Read dalam (The Meaning of Art)
merumuskan definisi bahwa keindahan adalah kesatuan dari hubungan-
hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan inderawi
kita (beauty is unity of formal relations among our sense-perceptions).
Sebagian filsuf lain menghubungkan pengertian keindahan dengan ide
kesenangan (pleasure). Misalnya kaum Sofis di Atena (abad 5 sebelum
Masehi) memberikan batasan keindahan sebgai sesuatu yang
menyenangkan terhadap penglihatan atau pendengaran (that which is
pleasant to sight or hearing). Sedang filsuf Abad Tengah yang terkenal
Thomas Aquinas (1225-1274) merumuskan keindahan sebagai id quod
visum placet (sesuatu yang menyenangkan bila dilihat).

Sejarah Penilaian Keindahan


keindahan seharusnya memenuhi banyak aspek. aspek jasmani dan aspek
rohani
Keindahan seharusnya sudah dinilai begitu karya seni pertama kali dibuat.
Namun rumusan keindahan pertama kali yang terdokumentasi adalah oleh
filsuf Plato yang menentukan keindahan dari proporsi, keharmonisan, dan
kesatuan. Sementara Aristoteles menilai keindahan datang dari aturan-
aturan, kesimetrisan, dan keberadaan.
Penilaian keindahan
Meskipun awalnya sesuatu yang indah dinilai dari aspek teknis dalam
membentuk suatu karya, namun perubahan pola pikir dalam masyarakat
akan turut memengaruhi penilaian terhadap keindahan. Misalnya pada masa
romantisme di Perancis, keindahan berarti kemampuan menyajikan sebuah
keagungan. Pada masa realisme, keindahan berarti kemampuan menyajikan
sesuatu dalam keadaan apa adanya. Pada masa maraknya de Stijl di
Belanda, keindahan berarti kemampuan mengkomposisikan warna dan
ruang dan kemampuan mengabstraksi benda.

Filosofi Seni dan Keindahan


Keindahan (beauty) mengisi beragam dunia mulai dari mikrokosmos sampai
pada makrokosmos. Tema “kosmo” mengandung pengertian tertib sebagai
lawan kata “chaos” R.E BRENNAN 1959 menyatakan bahwa seni keindahan
itu berada pada ketertibannya,pada pesona susunan dari seluruh
bagianya,dan pada sifat kegenapannya. Keindahan itu berada pada ceburan
ombak yang memecah,berada pada gemerciknya air mengalir, berada pada
kelap-kelipnya bintang dan contoh lain tidak terhingga banyaknya
Sejumlah contoh keindahan di dalam alam dan budaya kehidupan dan
penghidupan masyarakat itu membekas dala diri senuiman. Timbullah proses
peniruan alam dalam dirinya dan dalam rangka berkomunikasi dengan
sesame,maka terciptalah senu lukis,seni pahat,seni sastra,seni music dan
sejumlah seni lainnya. Setiap seni menyampaikan pesan dengan masing-
masing cara sesuai dengan karakteristiknya.
Keindahan dapat mengundang keharuan,betapa tidak setiap yang indah
memiliki ketertiban,setiap yang tertib penuh dengan informasi,sesuatu yang
penuh dengan informasi akan memiliki spectrum yang luas untuk
berkomunikasi dengan manusia melalui sensibilitas yang dimilikinya.Dalam
diri manusia telah terakumilasi sejumlah memory dari yang manis sampai
pahit,asin sampai hambar,panas sampai dingin,susah sampai senang,santai
sampai serius, takut sampai berani,memuaskan sampai
mengecewakan,menyelamatkan sampai mencelakakan dan space-space
lainnya berdasarkan spectrum pengalaman hidupnya.
Akan tetapi keindahan bagi masing-masing orang terkadang apresiasinya
bergantung pada pribadi yang bersangkutan,oleh karena disebabkan
sesuatu yang diapresiasi tidak indah,demikian pula sebaliknya.

Apresiasi pesona Seni dam Keindahan


Apresiasi seni tidak hanya bagaimana menangkap makna atau pesan yang
disampaikan oleh karya seni,akan tetapi lebih jauh lagi adalah menghayati
dan mengambil manfaat dari makna yang terserap.untuk dapat
mengapresiasi karya seni diperlukan sejumlah seperangkat lunak yang telah
diinstalkan terlebih dahulu di dalam jiwa pengapresiasi.Diantaranya adalah
kepekaan analisis dan sintesis dari sensibilitas,intelektualitas dan
moralitas,yang dapat mengukur keindahan (seni) kebenaran (sains) dan
kebaikan (teknologi).
Realitas karya seni secara umum tampil berupa pemikiran,tutur
kata,tulisan,perilaku,karya seni yang bersifat material seperti lukisan,ukiran,
pahatan, bangunana, dan karya-karya sen yang bersifat dinamik seperti
music,holografi,tiruan air manjur, panggung pentas lakon,sandiwara,drama,
sinetron,termasuk pentas olahraga.
Semakin dekat tiruan keindahan itu dengan alam dan budaya manusia yang
sebenarnya, maka karya seni tersebut semakin memperlihatkan
harmoni,bahwa satu komponen dengan komponen yang lainnya tidak saling
meniadakan, tetapi saling memperkuat pesan yang ingin di sampaikan.

Kesadaran Berkesenian
Kehendak seorang manusia adalah suatu sistem ilmu-raga dikendalikan oleh
tingkat kesadaran yang terbentuk dalam otak besar (cerebrum) dan otak
kecil (cerebellum), bermuara pada tingktan/kegitan, dan mewujudkan dalam
buah karyanya,yaitu karya seni (artwork) kesadaran (consciousness)
merupakan hasil interaksi antara dirinya dengan lingkungannya melalui
rangsangan dari luar dirinya berupa arus denyut/pulsa sensoris seperti arus
informasi optic,akustik termik,elektrik,megnetik dan mekanik.
Tidak mengherankan apabila ahli jiwa,ahli saraf dan ahli faal telah mulai
memasuki fase pembelajaran bersama mengenai dunia seni keindahan
(artwork) dan kemudian berfikir (prudent mind) secara iterdisciplinary. Hal ini
oleh karena pemahaman holistic tetang keindahan, kebaikan dan kebenaran
memerlukan pandangan mendalam,meluas dan saling berkaitan atau
dengan yang lain.
Jika tujuan seni untuk mencapai kebahagiaan hidup,maka indikatornya
adalah bagaimana kebahagiaan tesebut telah terealiasasi, bukan gelak tawa
atau bersenang-senang karena keriangan, akan tetapi lebih kepada
pencarian cara untuk dapat memahami ketertiban alam dengan segala
isinya.
Ditinjau dari segi kualitas, dapat saja karya seni tidak terlalu ekspretif dengan
pesan diri dari dalam batin,tetapi lebih berupaya kepada penataan dekoratif
yang mempesona.karya seni yang ekspresif maupun dekoratif terlahir karena
sang seniman telah menyalami ketertiban alam, sehingga wujud karya
seninya dapat bermuatan pesan mulia, berkualitas syukur (ekspresif) atau
bermuatan apresiatif terhadap ketertiban alam, itu semua hanya dimilki oleh
seorang yang memilki sensibilitas yang tinggi.
Peristiwa yang paling indah akan terjadi apabila pesan dari seniman berimpit
dengan wilayah kesan sang penikmat. Tetapi tentu saja terdapat wilayah
pesan yang tidak terjangkau oleh kesan dan akan terdapat wilayah kesan
yang bukan pesan.Dengan demikian terdapat karya seni akan menjadi suatu
realita yang dianggap penting untuk disadari,diperbaiki,diperhatikan,
dinikmati atau di cita-citakan. Pertama, upaya untuk menyadari sistem nilai
yang sedang berlaku,kedua sebagai upaya proyeksi sistem nilai-nilai baru
yang di anggap lebih baik di masa depan.
Dengan demikian karya seni merupakan seni merupakan alat komunikasi
ekspresif yang daripadanya akan terpencar sinar ketertiban bagi semua
penikmat yang berada pada panggung kehidupan. Sinar ketertiban yang
terpancar dari karya seni,merupakan sumber kesehatan,sehingga tidak
jarang pada kamar-kamar opname rumah sakit terpampang buah karya seni
lukis, dan karya-karya seni lainnya.

Keindahan dan Saluran untuk mencapainya


Tujuan orang melakukan kegiatan seni,sebagai sasaran langsung ataupun
sebagai sasaran antara, adalah untuk menghadirkan keindahan. Dikatakan
sasaran langsung apabila penikmat seni memang menjadi tujuan utama atau
tujuan satu-satunya,sedangkan sasaran itu dikatakan sasarana
antaraapabila tujuan utama dari kegiatan berseni itu adalah sesuatu diluar
penikmatan seni itu sendiri,melainkan misalnya pencapaian tujuan-tujuan
keagamaan.
Dalam kesenian hindu klasik,sebagaiman diuraikan dan di bahas dalam
suatu ‘mega korpus’teks-teks mengenai teori dan filsafat seni berbahasa
sanskert yang ditulis di india,konsep seni yang terbukti bertahan sebagai
suatu konsep kunci adalah rasa.Melalui paparan analitis dinyatakan bahwa
rasa merupakan sasara akhir dari suatu ungkapan seni.Rasa merupakan
sasaran akhir dari suatu ungkapan seni.
Rasa adalah pengalaman penghayatan seni dimana kesepian akal,budi
menyatu untuk mewujudkan penikmat seni.dalam paparan tertentu
dinyatakan bahwa kenikmatan penghayatan seni itu sama hakikatnya
dengan kenikmatan penghayatan religious.
Konsep mengenai hakikat keindahan seni itu dapat berbeda-beda dari satu
kebudayaan ke kebudayaan lain.suatu aliran dalam seni modern di dunia
barat,misalnya,pernah menyodorkan pandangan bahwa yang penting bagi
pencapaian keindahan seni adalah bagaiamana substansi ekspresi seni itu
menyentuh dan merangsang panca-indra; ‘arti’ yang bersifat representative
dari suatu ekspresi seni menjadi penting dalam pandangn ini. Disamping
perbedaan yang mencolok seperti itu,kadang-kadng bisa pula terdapat
kesejajaran kaidah seni antara satu banga dengan bangsa lain,seperti di
contohkan oleh kesejajaran konsep-konsep seni tertentu anatara lain pada
abad ke-6 M.Oleh Hsieh Ho, atau juga kesejajaran dengan yang diajarkan
oleh seorang pendeta Kristen di eropa pada abad ke-13 M,Miester Eckhart.
Sebagai penjabaran lebih lanjut dari konsep-konsep dasar,masyarakat
pemiliknya juga dapat mengembangkan saluran-saluran procedural
penikamat seni yang berupa suatu perangkat kode. Sebagai contoh dapat
sebutkan sistem kode untuk membangun karakterisasi,seperti dikenal dalam
teater tradisional balidan jawa.contoh lain adlah sistem kode auditif ritmik
dalam karawitan dan pedalangan jawa untuk menandai awal,akhir,atau
peralihan bagian dalam suatu kajian.

Anda mungkin juga menyukai