Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

KELAS 1C1
 Alfi Nur Zeha (P27838121001)
 Alfrinscha Dinda Larasati (P27838121002)
 Angela Erti Suci Rosari (P27838121003)

LABORATORIUM ELEKTRONIKA

JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK

POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

2021

DIODE BRIDGE, ELCO DAN IC REGULATOR


LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Praktikan:
1.Alfi Nur Zeha (P27838121001)
2.Alfrinscha Dinda Larasati (P27838121002)
3.Angela Erti Suci Rosari (P27838121003)

Asisten: Nadya Febby Lelunny


Waktu Percobaan: Kamis, 23 September 2021
TEM412109-P Elektronika Diskrit
Laboratorium Elektronika
Jurusan Teknik Elektromedik-Poltekkes Surabaya

Abstrak

Dalam praktikum kali ini kami menggunakan 3 buah komponen yaitu diode bridge, elco, dan IC
regulator. Diode bridge adalah  jenis diode yang berfungsi sebagai penyearah arus bolak-balik
(alternating current/AC) menjadi arus searah (direct current/DC) dimana cara kerjanya sama dengan
diode biasa, hanya saja diode bridge merupakan susunan dari 4 buah diode biasa dan sebagai
penyearah gelombang penuh. Elco atau kapasitor elektrolit juga disebut sebagai kondensator
merupakan salah satu jenis dari kapasitor. Kapasitor sendiri merupakan suatu komponen yang memiliki
dua kaki, yaitu negatif dan positif, pada kapasitor polar dan dua kaki tanpa polaritas untuk kapasitor tipe
nonpolar. Kapasitor berfungsi sebagai sebagai penyimpan arus listrik yang searah (arus DC).
Sedangkan IC voltage regulator (IC pengatur tegangan) adalah salah satu komponen elektronika yang
berfungsi untuk mempertahankan atau memastikan tegangan pada level tertentu secara otomatis.
Artinya, tegangan output (keluaran) DC pada IC voltage regulator tidak dipengaruhi oleh perubahan
tegangan input (masukan), beban pada output dan juga suhu.

Kata kunci : Diode bridge, elco, IC regulator.

Abstract

In this practicum we used 3 components, namely diode bridge, elco, and IC regulator. Diode bridge is a
type of diode that functions as a rectifier of alternating current (alternating current / AC) into direct
current (direct current / DC) where it works the same as ordinary diodes, only diode bridge is an
arrangement of 4 ordinary diodes and as a rectifier full wave. Elco or electrolytic capacitors also
referred to as capacitors are one type of capacitor. The capacitor itself is a component that has two
legs, namely the negative and positive, on a polar capacitor and two legs without polarity for nonpolar
type capacitors. The capacitor functions as a store of direct electric current (DC current). While the
voltage regulator IC (voltage regulator IC) is one of the electronic components that functions to maintain
or ensure the voltage at a certain level automatically. That is, the DC output voltage on the voltage
regulator IC is not affected by changes in the input (input) voltage, output load and temperature.

Keywords: Diode bridge, elco, IC regulator.


1.
1. Pendahuluan Manfaat yang kami peroleh dari
praktikum ini adalah mengetahui dan
1.1 Latar Belakang memperdalam pengetahuan kami terkait
komponen elektronika, yaitu diode bridge, elco,
Teknologi di era sekarang semakin dan IC regulator, serta prinsip kerja masing -
berkembang, dimana listrik dan komponennya masing kompenen dalam suatu rangkaian serta
mempunyai peran yang penting dalam mengetahui bagaimana cara menetukan
perkembangan teknologi. Oleh sebab itu, pada amplitudo, frekuensi, Vmaks. serta Vrms
praktikum kali ini kami akan membuktikan teori dengan melihat grafik pada osiloskop.
serta prinsip kerja dari beberapa komponen,
yakni diode bridge, elco, dan IC regulator. 2. Dasar Teori
Sehingga, kami dapat mengaplikasikan
komponen elektronika diode bridge, elco dan 2.1 Diode Bridge
IC regulator kedalam suatu rangkaian
2.1.1 Pengertian Diode Bridge
elektronika secara benar.
1.2 Tujuan
Diode bridge merupakan sebuah Hala
komponen yang berisi 4 buah diode yang man
Praktikum ini bertujuan agar dapat lebih berguna untuk mengatur arah polaritas DC
mengetahui komponen elektronika, yaitu
osiloskop, transformator, diode bridge, elco,
yang keluar dari kaki DC agar tidak terjadi
pembalikan fase saat sumber arus listrik AC
1
dan IC regulator. Kemudian, membuktikan teori dibalik atau ditukar. Di dalam sebuah diode
mengenai osiloskop, transformator, diode bridge, ada 4 buah terminal diantaranya, yaitu
bridge, elco, dan IC regulator. Serta, 2 buah terminal AC sebagai input sumber arus.
membuktikan cara kerja diode bridge, elco dan Sedangkan, 2 kaki lainnya, yaitu arus DC
IC regulator. Selain itu juga kita dapat positif dan negatif.
menentukan nilai amplitudo, frekuensi, Vmaks.
serta Vrms dengan melihat grafik pada
Oscilloscope.
1.3 Manfaat
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

1.2.5 Bentuk dan Simbol Diode Bridge bias yang melewatkan. Sedangkan, D1 dan D2
menjadi reverse bias yang menghambat sinyal
2. sisi negatif (lihat gambar (b) diatas). Hasil dari
penyearah gelombang penuh yaitu seperti yang
bisa dilihat di gambar (c) diatas.

2.1.5 Cara Mengukur Diode Bridge

Cara mengukur diode bridge sama


dengan mengukur diode biasa, namun kita
3. Gambar 2.1 Bentuk dan Simbol Diode Bridge herus tahu bagaimana susunan kaki – kakinya,
(Sumber : https://cerdika.com/diode-bridge/ )
yakni :
4. Dari segi bentuk, diode bridge
ini memiliki bentuk mulai dari bulat, meja, dan a. Pertama, gunakan multitester atau
sisir. Biasanya, diode bridge berukuran besar avometer dan set ke satuan ohm dan
akan memiliki bentuk meja. letakkan probe merah pada kaki dengan
simbol + dan probe hitam pada kaki
5. Sedangkan, yang berukuran
dengan simbol -.
kecil biasanya berbentuk seperti tabung dan
b. Setelah itu, amati display avometer. Jika
sisir. Penyearah bentuk diode bridge membuat
jarum bergerak maka diode bridge normal
pemasangan komponen semakin sudah karena
atau tidak rusak dan jika probe dibalik
mempunyai susunan yang lebih kompak dan
maka jarum tidak akan bergerak. Jika
ukurannya lebih kecil.
jarum bergerak maka diode bridge rusak.
6. 2.1.3 Fungsi Diode Bridge
7. Berikut beberapa fungsi dari diode bridge : 7.2 2.2 Elco
a. Penyearah arus AC ke arus DC 8. 2.2.1 Pengertian Elco
b. Penyearah gelombang penuh 9. Elco adalah kapasitor yang
c. Pengaman rangkaian monitor DC bahan isolatornya terbuat dari elektrolit dan
d. Sebagai sumber relay AC berbentuk tabung atau silinder. Kapasitor jenis
e. Mencegah lonjakan tegangan ini memanfaatkan cairan elektrolit sebagai
media untuk meningkatkan kapasitas
penyimpanan yang lebih besar.
2.1.4 Prinsip Kerja Diode Bridge
10. Selain itu, elco atau electrolit
condensator juga merupakan salah satu jenis
kapasitor yang memiliki dua kutub pada kaki-
kakinya, yaitu kaki negatif (-) dan kaki positif
(+).   Kapasitor jenis ini juga sering disebut
dengan kapasitor polar. Disebut kapasitor polar
karena pada kapasitor jenis polar memiliki dua
kutub yang berlainan pada setiap kakinya
sehingga didalam pemasangannya komponen
ini tidak boleh terbalik maupun salah. Apabila
melakukan kesalahan dalam pemasangan
maka akan mengakibatkan kerusakan pada
keseluruhan komponen sistem dari
Gambar 2.2 Prinsip Kerja Diode Bridge condensator. Nilai kapasitor elco umumnya
(Sumber : https://cerdika.com/diode-bridge/ ) berkisar dari 0,47 µF hingga ribuan mickofarad
(µF) dengan satuan kapasitasnya farad.
Prinsip kerja diode bridge pada dasarnya
11. Konversi satuan Farad sebagai berikut :
sama dengan 4 buah diode penyearah biasa
yang disusun dalam rangkaian jembatan. 1 Farad                 = 1.000.000 µF  (mikro farad)

Cara kerjanya pun sama dengan cara 1 µF                        = 1.000   (nano Farad)
kerja penyearah gelombang penuh (full wave
rectifier). Seperti yang dilihat pada gambar 1 µF                        = 1.000.000  (piko Farad)
diatas, keempat diode yang diberi label D1, D2,
D3 dan D4 disusun secara seri berpasangan 1nF                         = 1.000 pF   (piko Farad) Hala
dengan hanya 2 diode aja yang lewat arus satu man
sisi sinyal atau arus setengah siklus gelombang 11.2 2.2.2 Simbol Elco
(half cycle). Pada saat sisi sinyal positif (+)
diberikan ke input 1 dan sinyal negatif (-)
11.3 Berikut adalah simbol dari elco 2
(electrolit condensator)
diberikan ke input 2 diode bridge, rangkaian
internal D1 dan D2 akan berada dalam kondisi 11.4
forward bias. Jadi, melewatkan sinyal positif,
sedangkan D3 dan D4 akan ada dalam kondisi
reverse bias yang menghambat sinyal sisi
negatifnya (lihat gambar (a) diatas). Kemudian,
pada saat sinyal berubah menjadi sinyal negatif
(-) yang diberikan ke input 1 dan sinyal positif Gambar 2.3 Simbol Elco ( Electrolit Condensator )
(Sumber : https://pintarelektro.com/fungsi-elco-elektrolit-
(+) ke input 2 diode bridge maka D3 dan D4 condensator/)
akan berubah juga menjadi kondisi forward
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

1.2.5 Fungsi Elco 2. Hubungkan probe merah (positif) avometer


dengan kaki positif elco, dan probe hitam
11.5 Fungsi utama dari elco (negatif) dengan kaki negatif elco.
biasanya sebagai penyimpan arus listrik searah
(DC). Namun demikian, elco memiliki banyak
fungsi yang beragam pada berbagai perangkat 3. Lihat hasil avometer
elektronika, antara lain :
a. Kapasitor baik : Jarum bergerak ke arah
a. Fungsi elco sebagai filter atau penyaring kanan dan menunjukkan skala tertentu
yang sempurna. Fungsi sebagai filter kemudian secara perlahan kembali ke titik
sering digunakan pada sistem radio, nol.
televisi, amplifier, dan lain sebagainya. b. Kapasitor bocor : Jarum bergerak pada
Misalnya filter yang digunakan pada radio, skala penuh dan tidak akan turun.
untuk menyaring atau menghambat c. Kapasitor rusak : Jarum tidak bergerak dan
gangguan-gangguan yang timbul dari luar. tidak menunjukkan skala tertentu sama
b. Sebagai penghubung atau kopling. Fungsi sekali.
ini sering ditemui pada amplifier untuk
menyambungkan amplifier tingkat rendah 1. IC Voltage Regulator
ke amplifier tingkat tinggi. 11.8 2.3.1 Pengertian IC Voltage Regulator
c. Menghemat daya listrik, disini elco
berfungsi sebagai lampu neon yang
mampu mengolah energi menjadi cahaya IC Voltage Regulator adalah sebuah
sehingga dapat menghemat daya listrik. komponen elektronika yang digunakan untuk
d. Sebagai pembangkit frekuensi pada mengatur tegangan pada rangkaian
antena. elektronika. Dinamakan sebagai IC atau
e. Mencegah terjadinya lonjakan listrik, yang Integrated Circuit karena voltage regulator ini
dapat mengakibatkan terputusnya arus tersusun dari puluhan hingga ratusan transistor,
listrik. kapasitor, diode, dan resistor yang mana saling
f. Sebagai penyimpan tegangan listrik berintegrasi sehingga membentuk komponen
sementara. IC regulator.

11.6 2.2.4 Prinsip Kerja Elco 11.9 2.3.2 Simbol IC Voltage Regulator
11.10 Berikut adalah simbol dari IC
11.7 Cara kerjanya dengan voltage regulator
mengumpulkan seluruh muatan listrik. Setelah
kapasitor terisi penuh elektron maka tegangan
akan mengalami perubahan. Sementara itu,
elektron yang pada awalnya berada pada
kapasitor akan mengalir atau keluar menuju
komponen yang membutuhkannya atau sebuah
rangkaian tertentu.

2.2.5 Cara Mengukur Elco


11.11
Seperti halnya dengan komponen 11.12 Gambar 2.4 Simbol IC Voltage Regulator LM7805
elektronik lain, elco juga sangat berpotensi (Sumber:https://salinsalim.wordpress.com/category/digital/)
terhadap berbagai macam kerusakan. Oleh
karena itu, sangat penting mengetahui kondisi 2.3.3 Fungsi IC Voltage Regulator
elco, apakah elco masih dalam kondisi bagus
dan layak untuk digunakan atau tidak. Fungsi dari voltage regulator adalah
Biasanya elco yang telah rusak, bisa dilihat dari untuk mempertahankan atau mengatur
kondisi fisiknya yakni sedikit menggembung tegangan pada level tertentu (sesuai dengan
atau bahkan jebol. Tapi tidak sedikit juga elco nilai pada IC regulator)  secara otomatis. Hal ini
dengan kondisi fisik yang masih sangat bagus dapat diartikan bahwa tegangan output DC
namun ternyata sudah rusak dan tidak bisa pada voltage regulator akan stabil dan tidak
dipakai. Dapat melakukan pengukuran dan dipengaruhi oleh perubahan tegangan input,
pemerikasaan elco menggunakan alat beban pada output dan juga suhu.
avometer atau multimeter analog. Hala
Misalnya adalah : man
1. Atur posisi selektor multimeter / avometer
pada posisi ohm yang sesuai dengan
 IC regulator 7805 akan mengeluarkan
3
kapasitansi yang telah tertera pada elco.
output sebesar 5 volt.
a. Selector x10K untuk mengukur kapasitansi
 IC regulator 7812 akan mengeluarkan
output sebesar 12 volt.
elco 0,1 µF sampai 1 µF
b. Selector x1K untuk mengukur kapasitansi  IC regulator 7902 akan mengeluarkan
elco 1 µF sampai 100 µF output sebesar -5 volt.
c. Selector x10 untuk mengukur kapasitansi
elco 100 µF sampai 10.000 µF Tegangan output yang stabil dan bebas
d. Selector x1K untuk mengukur kapasitansi dari segala gangguan, sepert noise atau
elco 10.0000 µF fluktuasi sangatlah penting dan dibutuhkan
untuk menjalankan berbagai perangkat
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

elektronika terutama yang bersifat digital Dalam pemasangan sebuah komponen


seperti micro controller ataupun micro IC regulator harus memperhatikan ketiga kaki
prosessor. dengan benar bagian Input, output dan ground.
Apabila dalam pemasangan ketiga kaki
Sehingga rangkaian voltage regulator tersebut tidak benar atau terbalik, maka dapat
atau pengatur tegangan ini dapat dikatakan mengakibatkan kerusakan pada komponen IC.
sebagai suatu keharusan agar rangkaian
elektronika memperoleh tegangan yang lebih  Pemasangan IC regulator 78xx
stabil dan bebas dari fluktuasi.

2.3.4 Jenis – Jenis IC Voltage Regulator

Voltage regulator dapat diklasifikasikan


menjadi beberapa kelompok. Ditinjau dari
bentuk atau jumlah terminalnya terdapat 2 jenis
IC regulator, yaitu IC regulator 3 terminal dan
terminal 5. Sementara dilihat dari fungsi
khususnya IC regulator dapat dibagi menjadi 3
jenis, antara lain :
G
ambar 2.6 Pemasangan IC Regulator 78xx
a. Fixed Voltage Regulator (Sumber: https://teknikelektronika.com/jenis-ic-voltage-
regulator-pengatur-tegangan//)
11.13
 Pemasangan IC regulator 79xx

Gambar 2.7 Pemasangan IC Regulator 79xx


(Sumber: https://teknikelektronika.com/jenis-ic-voltage-
Gambar 2.5 Fixed Voltage Regulator regulator-pengatur-tegangan//)
(Sumber: https://teknikelektronika.com/jenis-ic-voltage-
regulator-pengatur-tegangan//) b. Adjustable Voltage Regulator

Fixed voltage regulator atau pengatur


tegangan tetap merupakan jenis IC regulator
yang memiliki tegangan output bernilai tetap
dan tidak dapat diubah-ubah atau disetel yang
sesuai dengan kebutuhan rangkaiannya.

Nilai tegangannya telah ditetapkan oleh


produsen IC tersebut sehingga tegangan DC
yang diatur juga tetap sesuai dengan
spesifikasi IC-nya. Misalnya pada IC regulator
7805, tegangan output-nya hanya 5 volt DC.

Fixed voltage regulator ini dapat dibagi


menjadi 2 jenis yaitu positive voltage regulator
dan negative voltage regulator. Jenis IC pada
positive voltage regulator yang banyak dijumpai Gambar 2.8 Adjustable Voltage Regulator
di pasaran yakni tipe 78xx. Tanda xx yang (Sumber: https://teknikelektronika.com/jenis-ic-voltage-
berada di belakang angka merupakan kode regulator-pengatur-tegangan//)
angka yang menunjukkan nilai tegangan output Hala
DC pada voltage regulator tersebut.  Misalnya Adjustable voltage regulator merupakan man
adalah 7805, 7809, 7812, dan lain sebagainya. jenis IC pengatur tegangan DC yang memiliki
range nilai tegangan output tertentu. Sehingga
tegangan output pada IC regulator jenis ini
4
Sedangkan untuk contoh IC pada
negative voltage regulator adalah 7905, 7912, dapat diubah-ubah dan diatur yang sesuai
atau IC voltage regulator lainnya yang dengan kebutuhan rangkaiannya.
berawalan kode 79xx. Pada dasarnya negative
voltage regulator memliki desain, kontruksi, dan Sama halnya dengan fixed voltage
cara kerja yang sama dengan jenis positive regulator, adjustable voltage regulator juga
voltage regulator. Perbedaanya terdapat pada terbagi menjadi 2 tipe, yaitu adjustable voltage
polaritas tegangan output. IC fixed voltage regulator positive dan adjustable voltage
regulator termasuk dalam kategori IC linier regulator negative.
voltage regulator. Contoh Rangkaian IC voltage
regulator 78xx dan 79xx
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Contoh IC dari tipe adjustable voltage Hal ini karena kemampuannya yang mampu
regulator positive, yaitu LM317 yang memiliki mengalihkan persediaan energi listrik ke
range nilai tegangan dari 1.2 volt hingga 37 volt medan magnet yang memang difungsikan
DC. Sementara pada IC dari tipe adjustable sebagai penyimpan energi listrik. Selain itu, IC
voltage regulator negative yaitu LM337, yang jenis ini tidak menghasilkan overheat atau
mana juga memiliki range nilai tegangan yang panas yang berlebih.
sama seperti LM317. IC jenis adjustable
voltage regulator juga termasuk dalam kategori Biasanya rangkaian voltage regulator
IC linier voltage regulator. atau pengatur tegangan yang menggunakan IC
jenis ini harus ditambahkan komponen induktor
 Pemasangan IC LM317 yang berfungsi sebagai elemen penyimpan
energi listrik.

3. Metodologi
12.2 3.1 Alat dan Bahan
12.3 Alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum ini adalah :
No Nama Gambar
1 Resistor
G
1k Ω
ambar 2.9 Pemasangan IC LM317
(Sumber: https://teknikelektronika.com/jenis-ic-voltage-
regulator-pengatur-tegangan//)

 Pemasangan IC LM337 12.4 Gambar 3.1 Resistor 1K


Ω
(Sumber:https://www.addicore.co
m)

2 Transfor
mator

Gambar 2.10 Pemasangan IC LM337


(Sumber: https://teknikelektronika.com/jenis-ic-voltage-
regulator-pengatur-tegangan//)

12. Pada dasarnya kedua jenis IC


12.5 Gambar 3.2
regulator di atas memiliki design, kontruksi, Transformator
fungsi, dan cara kerja yang sama. Bedanya 12.6 (Sumber :
yaitu pada polaritas output yang dihasilkan. IC 12.7 https:// teknikece.com)
LM317 menghasilkan tegangan output positif
sementara IC LM 337 menghasilkan tegangan
output negatif. 3 Oscillosc
ope
c. Switching Voltage Regulator

Switching Voltage Regulator merupakan


jenis IC yang mana memiliki desain, konstruksi,
dan cara kerja yang tidak sama dengan IC
linier regulator (fixed dan adjustable voltage
regulator). Namun secara umum, fungsinya 12.8 Gambar 3.3 Oscilloscope
tetap sama yaitu menahan tegangan output- 12.9 (Sumber :
nya. 12.10 https://id.aliexpress.co
m)
Hala
4 Diode man
Cara kerja dari switching voltage
regulator, yaitu seperti namanya “switch”, yang 5
mana untuk mempertahankan tegangan
output-nya, IC jenis ini akan mengubah saklar
secara terus-menerus untuk menyesuaikan
tegangan input yang masuk pada voltage
regulator ini agar sesuai dengan tegangan 12.11 Gambar 3.4 Diode
output yang dihasilkan. 12.12 (Sumber :
12.13 https://shopee.co.id)
Bila dibandingkan dengan kedua jenis IC
di atas, switching voltage regulator memiliki
efisiensi penggunaan energi yang lebih baik.
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

5 Elco
( Electroli
t
Condens
ator )
Menghitung Amplitudo dan gambarlah
Gambar 3.5 Elco
( Electrolit Condensator ) (Sumber :
gelombang output untuk setiap
https://shopee.co.id) tegangannya pada laporan sementara.

3.2.2 Langkah Kerja Percobaan 2

6 IC Membuat rangkain sesuia dengan modul


Voltage pratikum.
Regulator
7805

Menghubung probe merah pada kaki


resistor (output).

Ga
mbar 3.6 IC Voltage Regulator
7805 (Sumber : Mengambar output gelombang rangkaian
https://shopee.co.id) dan lakukan perhitungan Amplitudo,
Frekuensi, Vmax dan VRMS untuk setiap
12.14 tegangannya pada laporan sementara.
IC
Voltage
Regulator
7905
Mengganti nilai kapasitor dengan 1000uF
dan hubungkan probe merah pada kaki
resistor seperti rangkaian di atas (output).

12.15 Gambar 3.7 IC Voltage Menggambar output gelombang rangkaian


Regulator 7905 dan lakukan perhitungan Amplitudo,
(Sumber : Frekuensi, Vmax dan VRMS untuk setiap
12.16 https://shopee.co.id) tegangannya pada Laporan Sementara.

8 Aplikasi 3.2.3 Langkah Kerja Percobaan 3


12.17
Proteus
Membuat rangkain sesuia dengan modul
pratikum dengan penambahan Elco 7805.

Menghubung probe merah pada kaki


12.18 Gambar 3.8 Aplikasi resistor (output).
Proteus
12.19 (Sumber : https://www.
allpcworld.com)
Mengambar output gelombang rangkaian
dan lakukan perhitungan Amplitudo,
3.2 Langkah Kerja Frekuensi, Vmax dan VRMS untuk setiap
tegangannya pada laporan sementara.
3.2.1 Langkah Kerja Percobaan 1
Hala
Melakukan kalibrasi pada osiloskop. man
Mengganti nilai kapasitor dengan 1000uF
dan hubungkan probe merah pada kaki
resistor seperti rangkaian di atas (output).
6
Membuat rangkain sesuia dengan modul
pratikum

Menghubung probe merah osiloskop pada


kaki resistor. Menggambar output gelombang rangkaian
dan lakukan perhitungan Amplitudo,
Frekuensi, Vmax dan VRMS untuk setiap
Mengambar bentuk gelombang yang keluar tegangannya pada Laporan Sementara.

Melihat output yang muncul pada display


osiloskop apabila membalik probe
osiloskop.
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

3.2.4 Langkah Kerja Percobaan 4 dan sebagai peredam noise pada rangkaian.
Untuk gambar 1 & 2, kapasitas elco masing-
masing diisi 47uF dan 100uF dengan input 12
Membuat rangkain sesuia dengan modul
volt tegangan AC. Pada gambar 1, sinyal
pratikum dengan penambahan Elco 7809.
output akan terlihat menyerupai garis lurus dan
pada gambar 2 sinyal akan berupa garis lurus.
Dari sinyal yang diperoleh dapat diketahui nilai
amplitudo, frekuensi, Vmaks., dan Vrms. Nilai
Menghubung probe merah pada kaki amplitudo dapat dihitung dengan rumus seperti
resistor (output). pada percobaan 1 dan diperoleh hasil 12 Vpp &
5 Vp untuk input & output gambar 1 & 2. Nilai
frekuensi dapat diketahui dengan rumus F =
Mengambar output gelombang rangkaian 1/T dengan T = lebar kotak × time/div. Nilai
dan lakukan perhitungan Amplitudo, frekuensi yang dapat diketahui hanya dari
Frekuensi, Vmax dan VRMS untuk setiap sinyal input saja, yaitu 100 Hz untuk gambar 1
tegangannya pada laporan sementara. & 2. Nilai Vmaks. dapat diketahui dengan
rumus Vmaks. = Vpp/2 dengan satuan Vp,
yang bernilai 6 Vp & 5 Vp untuk masing-masing
Vmaks. input & output gambar 1 & 2. Nilai Vrms
Mengganti nilai kapasitor dengan 1000uF dapat diketahui dengan rumus Vrms =
dan hubungkan probe merah pada kaki Vmaks./√2 dengan satuan volt. Nilai untuk
resistor seperti rangkaian di atas (output). gambar 1 & 2 input & output adalah 4,24 volt &
3,5 volt. Time/div yang digunakan pada
percobaan ini adalah 5 ms dengan volt/div 5
volt.

Menggambar output gelombang rangkaian Pada percobaan 3, komponen-


dan lakukan perhitungan Amplitudo, komponen yang digunakan pada rangkaian
Frekuensi, Vmax dan VRMS untuk setiap adalah tranformator, diode bridge, elco, IC
tegangannya pada Laporan Sementara. regulator jenis 7805, resistor, dan osiloskop.
Seperti pada percobaan 2, kapasitor elco diisi
senilai 47uF & 100uF untuk masing-masing
gambar 1 & 2. Dari sinyal input & output yang
4. Hasil dan Analisis diperoleh dapat diketahui nilai amplitudo,
frekuensi, Vmaks., dan Vrms. Sinyal output
4.1 Analisis untuk gambar 1 & 2 berupa garis lurus diatas
ground karena ada diode bridge dan IC
Praktikum kali ini dilakukan dengan regulator 7805. Kaki-kaki IC regulator 7805 1,
simulasi menggunakan aplikasi proteus. 2, & 3 masing-masing digunakan untuk input,
Dilakukan 4 percobaan dengan 4 rangkaian ground, & output. Nilai amplitudo, frekuensi,
berbeda dan masing-masing memiliki 2 gambar Vmaks., dan Vrms dapat diketahui dengan
hasil. Percobaan pertama dilakukan dengan perhitungan menggunakan rumus pada
menyusun rangkaian dengan komponen yang percobaan 2. Nilai amplitudo untuk input &
terdiri dari transformator, diode bridge, resistor, output gambar 1 & 2 adalah 12 Vpp & 5 Vp.
dan osiloskop untuk melihat sinyal hasil Nilai frekuensi input gambar 1 & 2 adalah 100
simulasi. Terdapat 2 gambar hasil dari Hz. Nilai Vmaks. untuk gambar 1 & 2 input &
percobaan 1, sesuai dengan arus yang akan output masing-masing adalah 6 Vp & 5 Vp. Jika
diloloskan oleh diode bridge. Diode bridge nilai amplitudo sudah dalam satuan Vp maka
sendiri berfungsi sebagai penyearah nilai Vmaks. sama dengan nilai amplitudo.
arus/tegangan bolak-balik (AC) ke Sedangkan, nilai Vrms input & output pada
arus/tegangan searah (DC). Input pada gambar 1 & 2 adalah 4,24 volt & 3,5 volt. Input
alternator adalah tegangan AC sebesar 12 volt. alternator yang digunakan 12 volt tegangan AC.
Pada gambar 1, tegangan yang diloloskan Time/div yang digunakan untuk input & output
hanya tegangan positif (+) sehingga sinyal pada gambar 1 & 2 adalah 5 ms. Volt/div yang
input dimulai dari gunung kemudian lembah digunakan pada input gambar 1 & 2 adalah 2
dan sinyal output hanya berupa gunung saja. volt. Sedangkan, volt/div pada output gambar 1
Sedangkan pada gambar 2, sinyal input dimulai & 2 adalah 5 volt.
dari lembah kemudian gunung dan sinyal
output-nya hanya berupa lembah saja. Melalui Pada percobaan 4, komponen-
hasil ini, dapat diketahui nilai amplitudonya komponen yang digunakan sama dengan yang Hala
dengan rumus A = tinggi kotak × volt/div. digunakan pada percobaan 3 kecuali jenis IC man
Satuan nilai amplitudo adalah Vp atau Vpp. regulator yang mana menggunakan jenis 7905.
Pada gambar 1 atau yang melalui diode bridge
forward bias, diketahui nilai amplitudo input &
Perbedaannya pada fungsi kaki-kakinya, yaitu
kaki 1 digunakan untuk ground, kaki 2 untuk
7
output adalah 12 Vpp & 10 Vpp. Sedangkan, input, dan kaki 3 untuk output. Sinyal output
pada gambar 2 atau yang melalui diode yang diperoleh akan berupa garis lurus
reverse bias, diketahui nilai amplitudo input & dibawah ground karena keberadaan diode
output adalah -12 Vpp & -10 Vpp. Volt/div yang bridge & IC regulator 7905. Sehingga nilai
digunakan adalah 5 volt. amplitudo output untuk gambar 1 & 2 atau saat
kapasitas elco 47uF & 100uF adalah negatif (-),
Pada percobaan 2, dalam rangkaian yaitu -5 Vp. Sedangakan nilai amplitudo input-
ditambahkan kapasitor jenis elco. Elco sendiri nya adalah 12 Vpp. Nilai frekuensi dapat
berfungsi untuk menyempurnakan dihitung menggunakan rumus pada percobaan
penyearahan tegangan AC ke tegangan DC 2 dan nilai yang diperoleh adalah 100 Hz hanya
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

untuk input-nya. Nilai Vmaks. input untuk - Lampiran


gambar 1 & 2 adalah 6 Vp atau dapat dihitung
dengan rumus Vmaks. = Vpp/2. Sedangkan
Vmaks. output-nya adalah -5Vp. Nilai Vrms =
Vmaks./√2, yaitu senilai 4,24 volt untuk input
gambar 1 & 2 dan -3,5 volt untuk output
gambar 1 & 2. Time/div dan volt/div yang
digunakan pada input & output adalah 2 ms
dan 2 volt.

4.2 Hasil

Hasil dari kegiatan praktikum terdapat


pada lampiran.

Tabel 4.1 Hasil Percobaan (Percobaan 1)


Alfi Nur Zeha

- Lampiran

Tabel 4.2 Hasil Percobaan (Percobaan 2)


Alfi Nur Zeha

- Lampiran

Tabel 4.3 Hasil Percobaan (Percobaan 3)


Alfi Nur Zeha

- Lampiran

Tabel 4.4 Hasil Percobaan (Percobaan 4)


Alfi Nur Zeha

- Lampiran

Tabel 4.5 Hasil Percobaan (Percobaan 1)


Alfrinscha Dinda Larasati

- Lampiran

Tabel 4.6 Hasil Percobaan (Percobaan 2)


Alfrinscha Dinda Larasati

- Lampiran

Tabel 4.7 Hasil Percobaan (Percobaan 3)


Alfrinscha Dinda Larasati

- Lampiran

Tabel 4.8 Hasil Percobaan (Percobaan 4)


Alfrinscha Dinda Larasati

- Lampiran

Tabel 4.9 Hasil Percobaan (Percobaan 1)


Angela Erti Suci Rosari

- Lampiran

Tabel 4.10 Hasil Percobaan (Percobaan


2) Angela Erti Suci Rosari

- Lampiran

Tabel 4.11 Hasil Percobaan (Percobaan


3) Angela Erti Suci Rosari

- Lampiran

Tabel 4.12 Hasil Percobaan (Percobaan


4) Angela Erti Suci Rosari
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

13. 5. Kesimpulan 21. Pada percobaan 2, sinyal


output terlihat seperti sedikit bergelombang
5.1 Kesimpulan Anggota Kelompok pada gambar 1 dan tampak seperti garis lurus
- Kesimpulan Alfi Nur Zeha Percobaan pada gambar 2. Hal ini karena pengaruh
1 pengisian & pembuangan dari komponen elco
yang ada pada rangkaian. Jika kapasitasnya
14. Kesimpulan dari percobaan 1 mencukupi maka akan terlihat garis lurus.
pada input merupakan gelombang penuh Sedangkan jika kapasitas elco tidak mencukupi
dikarenakan dialiri tegangan AC. Sedangkan atau kurang dari nilai yang dibutuhkan maka
pada output gambar 1 merupakan arus DC sinyal output terlihat sedikit bergelombang.
hasil forward bias dari diode bridge, sehingga Dapat diketahui nilai amplitudo (dengan rumus
hanya muncul gunung. Pada gambar 2 sama seperti pada percobaan 1), nilai frekuensi
merupakan arus DC hasil reverse bias dari dengan rumus F = 1/T (T = lebar kotak ×
diode bridge sehingga hanya muncul lembah time/div), nilai Vmaks. dengan rumus Vmaks. =
saja. Vpp/2, dan Vrms dengan rumus Vrms = Vmaks/
- Kesimpulan Alfi Nur Zeha Percobaan √ 2. Satuan amplitudo adalah Vp atau Vpp,
2 satuan frekuensi Hertz (Hz), satuan Vmaks.
adalah Vp, dan satuan Vrms adalah volt.
15. Kesimpulan dari percobaan 2
input dari gambar 1 dan 2 berbeda, dimana 22. - Kesimpulan Alfrinscha Dinda Larasati
pada gambar 1 gelombang input-nya sedikit Percobaan 3
bergelombang dan gambar 2 berupa garis lurus 23. Percobaan 3 dilakukan dengan
sempurna. Hal tersebut karena kapasitas membuat rangkaian dengan alternator, trafo,
pembuangan dan pengisian elco, dimana diode bridge, elco, IC regulator 7805, &
apabila kapasitas elco 47µF tegangan yang di resistor. IC regulator yang digunakan pada
buang elco tidak cukup untuk mengisi. rangkaian membuat output tegangan rangkain
Sedangkan kapasitas elco 1000 µF tetap atau sama. Pada IC regulator 7805 kaki 1
kapasitasnya cukup untuk mengisi tegangan digunakan untuk input, kaki 2 digunakan untuk
pada rangkaian. ground, dan kaki 3 digunakan untuk output.
- Kesimpulan Alfi Nur Zeha Percobaan Tegangan output-nya akan sebesar 5 volt. Ini
3 akan berpengaruh pada nilai amplitudo
rangkaian, dimana pada rangkaian 3 ini bernilai
16. Kesimpulan dari percobaan 3 positif (+). Juga dapat dihitung nilai amplitudo,
adalah nilai output akan selalu 5V dikarenakan frekuensi, Vmaks., dan Vrms menggunakan
terdapat IC regulator 7805 yang membuat nilai rumus pada percobaan sebelumnya.
output selalu 5V dan gelombang berupa 1
garis lurus saja. 24. - Kesimpulan Alfrinscha Dinda Larasati
Percobaan 4
- Kesimpulan Alfi Nur Zeha Percobaan
4 25. Rangkaian yang digunakan
pada percobaan 4 sama dengan percobaan 3.
17. Kesimpulan dari percobaan 4 Perbedaannya terletak pada IC regulator yang
sama seperti percobaan 3, akan tetapi output digunakan, yaitu jenis 7905. IC regulator
bernilai negatif karena digunakan IC regulator membuat nilai output tegangan yang keluar
7905 yang merupakan IC negatif. sama. Pada jenis 7905, kaki IC regulator 1
18. - Kesimpulan Alfrinscha Dinda Larasati digunakan untuk ground, kaki 2 untuk input, &
Percobaan 1 kaki 3 untuk output. Hal ini berpengaruh pada
nilai amplitudo, yaitu negatif (-). Pada
19. Dari rangkaian yang dibuat dari percobaan ini juga dapat diketahui nilai
trafo, diode bridge, resistor, alternator, IC amplitudo, frekuensi, Vmaks., dan Vrms
regulator, & osiloskop, gelombang input yang menggunakan rumus pada percobaan 2. Nilai
muncul adalah gelombang penuh karena amplitudo, Vmaks., dan Vrms akan negatif
tegangan input adalah tegangan AC. karena pengaruh IC regulator 7905.
Gelombang output gambar 1 adalah berupa
gunung saja karena arus yang lolos dari diode 26. - Kesimpulan Angela Erti Suci Rosari
bridge adalah arus positif. Sedangkan gambar Percobaan 1
2 output berupa lembah saja karena arusnya 27. Kesimpulan dari percobaan 1
yang lolos hanya arus negatif. Dapat diketahui adalah untuk gelombang input-nya merupakan
nilai amplitudo dengan rumus A = tinggi kotak × gelombang penuh yang terdiri dari gunung dan
volt/div, dengan satuan tinggi kotak peak (p) lembah, sedangkan saat forward bias
atau peak to peak (pp) dan satuan volt/div gelombangnya hanya setengah, yakni gunung Hala
adalah volt. saja, karena diode bridge hanya melewatkan man
20. - Kesimpulan Alfrinscha Dinda Larasati arus positif sehingga hanya memunculkan
Percobaan 2 gunung. Sedangkan saat reveres bias, diode 8
bridge hanya akan melewatkan arus negatif
sehingga yang tampil hanya lembah saja.
28. - Kesimpulan Angela Erti Suci Rosari
Percobaan 2
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

29. Kesimpulan percobaan 2 33.3 Dari percobaan 2 gambar 1 &


terlihat dari percobaan ini perbedaan pada 2 dapat disimpulkan bahwa tambahan
gelombang output untuk 47 micro farad dan komponen kapasitor jenis elco pada rangkaian
1000 micro farad dimana pada gelombang berpengaruh pada sinyal output yang
output 47 micro farad gelombang yang muncul dihasilkan. Sinyal output gambar 1 hampir
akan sedikit bergelombang berbeda dengan menyerupai garis lurus & gambar 2 berupa
1000 micro farad, di mana gelombangnya garis lurus. Hal ini karena pengisian &
berupa garis lurus. Hal ini membuktikan bahwa pembuangan dari elco. Jika kapasitansi elco
apabila kapasitor elco 47 micro farad, tegangan cukup untuk pengisian maka sinyal yang
yang dibuang elco tidak cukup untuk mengisi dihasilkan akan berupa garis lurus. Sementara,
sedangkan kapasitor Elco 1000 micro farad jika kapasitansi kurang maka sinyal akan
kapasitasnya cukup untuk mengisi tegangan sedikit bergelombang. Pada gambar 1
yang terdapat pada rangkaian. kapasitas elco sebesar 47uF dan pada gambar
2 sebesar 100uF. Sedangkan, sinyal input tetap
30. - Kesimpulan Angela Erti Suci Rosari berupa gelombang penuh (gunung & lembah).
Percobaan 3 Dapat diketahui nilai amplitudo, Vmaks., &
31. Kesimpulan dari percobaan 3 Vrms input & output dari rangkaian gambar 1 &
karena menggunakan IC regulator 7805 maka 2. Nilai frekuensi hanya dapat diketahui pada
nilai yang akan keluar adalah positif yakni 5 volt bagian input dengan rumus F = 1/T (T = lebar
karena berada diatas ground baik untuk kotak × time/div). Nilai amplitudo diketahui
kapasitor 47 micro farad ataupun 1000 micro dengan rumus A = tinggi kotak × volt/div, nilai
farad, nilai output-nya akan selalu bernilai Vmaks. dengan rumus Vmaks. = Vpp/2, dan
positif 5 V. Vrms dengan rumus Vrms = Vmaks/√ 2.
Satuan amplitudo adalah Vp atau Vpp, satuan
32. - Kesimpulan Angela Erti Suci Rosari frekuensi hertz (Hz), satuan Vmaks. adalah Vp,
Percobaan 4 dan satuan Vrms adalah volt.
33. Yang dapat saya simpulkan 33.4 Pada percobaan 3, komponen
bahwa penggunaan IC regulator 7905 yang digunakan dalam rangkauan adalah
mengakibatkan nilai tegangan output yang alternator (input teganag AC 12 volt), trafo,
akan keluar selalu bernilai negatif karena diode bridge, elco (47uF untuk gambar 1 &
berada di bawah ground baik untuk kapasitor 100uF untuk gambar 2), resistor, dan IC
47 micro farad maupun 1000 micro farad serta regulator jenis 7805. IC regulator menyebabkan
baik pada percobaan 3 maupun percobaan 4 nilai output tegangan akan sama, yaitu sebesar
semua garis sinyalnya berbentuk garis lurus 5 volt (dilihat dari 2 digit terakhir kode IC
karena merupakan arus DC. regulator). IC regulator ini menyebabkan
5 Kesimpulan Kelompok tegangan yang keluar berupa positif (+)
sehingga sinyal output akan berada diatas
33.2 Kesimpulan yang kami peroleh ground (sebagai referensi nol) pada gambar 1
dari percobaan 1 praktikum 7 yaitu sinyal yang & 2. Kaki-kaki IC regulator 7805 memiliki fungsi
muncul dari input rangkaian (terdiri dari yang berbeda-beda, yaitu kaki 1 untuk input,
alternator dengan input tegangan 12 volt AC, kaki 2 untuk ground, & kaki 3 untuk output.
trafo, diode bridge, resistor, dan osiloskop) Seperti pada percobaan 2, akan dapat
gambar 1 & 2 adalah gelombang penuh yang diketahui nilai amplitudo, frekuensi (hanya
terdiri gunung dan lembah karena dialiri untuk input), Vmaks. & Vrms. Rumus yang
tegangan AC dan sinyal output gambar 1 digakan sama seperti pada percobaan 2.
berbeda dari gambar 2. Perbedaan tersebut
karena keberadaan diode bridge dalam 33.5 Untuk percobaan 4, rangkaian
rangkaian yang berfungsi untuk menyearahkan yang digunakan kurang lebih sama dengan
arus atau tegangan AC menjadi DC. Pada percobaan 3. Hanya saja IC regulator yang
gambar 1 diperoleh sinyal output berupa digunakan adalah jenis 7905 sehingga nantinya
gunung saja yang berasal dari diode bridge tegangan yang keluar berupa tegangan tetap
forward bias. Sedangkan, pada gambar 2, negatif (-), yaitu -5 volt. Jadi sinyal output yang
sinyal yang diloloskan berupa lembah saja muncul berupa garis lurus yang berada
yang berasal dari diode bridge reverse bias. dibawah ground. Kaki 1 IC reluator 7905
Dari percobaan 1 dapat diketahui nilai digunakan untuk ground, kaki 2 digunakan
amplitudo dengan rumus A = tinggi kotak × untuk input, & kaki 3 untuk output. Dapat juga
volt/div. Satuannya Vpp untuk sinyal yang diketahui nilai amplitudo, frekuensi (hanya input
memiliki gunung & lembah dan Vp untuk sinyal saja), Vmaks., & Vrms untuk gambar 1 & 2
yang hanya memiliki gunung atau lembah saja. menggunakan rumus yang sama dengan yang Hala
ada pada percobaan 2.
man
33.6
6. Daftar Pustaka 9
[1] Rangga, Aditya. (2020) Diode Bridge.
Available:https://cerdika.com/diode-bridge/.
[2] Arga. (2018) Fungsi Elco (Elektrolit
Condensator) Pada Rangkaian Elektronik.
Available: https://pintarelektro.com/fungsi-
elco-elektrolit-condensator/.
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

[3] Kho, Dickson. (2016) Jenis – Jenis IC


Voltage Regulator (Pengatur Tegangan).
Available:https://teknikelektronika.com/jeni
s-ic-voltage-regulator-pengatur-tegangan//.
[4] Kho, Dickson. (2020) Pengertian Dioda
Bridge (Dioda Jembatan) dan Prinsip
Kerjanya.Available:https://teknikelektronika
.com/pengertian-dioda-bridge-dioda-
jembatan-prinsip-kerja-bridge-diode/.
[5] Yahoo, Berita. (2019) Fungsi Elco pada
Speaker, Pengertian, serta
Penjelasannya.Available:https://id.berita.ya
hoo.com/fungsi-elco-pada-speaker-
pengertian-114517921.html.

PARAF
ASISTEN
TANGGAL
JAM

Hala
man
10
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Lampiran :
Input Output Hasil percobaan
V/di Amplitud V/div
T/div T/div Amplitudo
v o
5V 5 mS 12 Vpp 5V 5 mS 5 Vp

Tabel 4.1 Hasil Percobaan (Percobaan 1) Alfi Nur Zeha

Input Output Hasil percobaan


V/div T/div Amplitudo V/div T/div Amplitudo
5V 5 mS -12 Vpp 5V 5 mS -5 Vp

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
2V 2 mS 5 Vp

Tabel 4.2 Hasil Percobaan (Percobaan 2) Alfi Nur Zeha

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
2V 2 mS 5 Vp
Hala
man
11

Tabel 4.3 Hasil Percobaan (Percobaan 3) Alfi Nur Zeha


LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
2V 2 mS 5 Vp

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
2V 2 mS 5 Vp

Tabel 4.4 Hasil Percobaan (Percobaan 4) Alfi Nur Zeha

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
2V 2 mS -5 Vp

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
2V 2 mS -5 Vp
Hala
man
12

Perhitungan :

Percobaan 1
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

 Forward Bias

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1,2 p x 5 V

= 6 Vp = 12 Vpp

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1px5V

= 5 Vp = 10 Vpp

 Reverse Bias

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= -1,2 p x 5 V

= -6 Vp = -12 Vpp

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= -1 p x 5 V

= -5 Vp = -10 Vpp

Percobaan 2

 47 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 6p-px2V

= 12 Vpp

1 1
Finput = = = 100 Hz
Lebar kotak ×t /¿ 5 × 2× 10−3

VMAX = 6 Vp

VRMS = 4,24 V

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 2,5 p x 2 V

= 5 Vp

VMAX = 5 Vp

VRMS = 3,53 V

 1000 µF Hala
man
Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV
13
= 6p-px2V

= 12 Vpp

1 1
Finput = = = 100 Hz
Lebar kotak ×t /¿ 5 × 2× 10−3
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

VMAX = 6 Vp

VRMS = 4,24 V

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 2,5 p x 2 V

= 5 Vp

VMAX = 5 Vp

VRMS = 3,5 V

Perrcobaan 3

 47 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 6p-px2V

= 12 Vpp

1 1
Finput = = = 100 Hz
Lebar kotak ×t /d iv 5 ×2 ×10−3

VMAX = 6 Vp

VRMS = 4,24 V

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 2,5 p x 2 V

= 5 Vp

VMAX = 5 Vp

VRMS = 3,5 V

 1000 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 6p-px2V

= 12 Vpp

1 1
Finput = = = 100 Hz Hala
Lebar kotak ×t /¿ 5 × 2× 10−3
man
VMAX = 6 Vp 14
VRMS = 4,24 V

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 2,5 p x 2 V

= 5 Vp
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

VMAX = 5 Vp

VRMS = 3,5 V

Percobaan 4

 47 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 6p-px2V

= 12 Vpp

1 1
Finput = = = 100 Hz
Lebar kotak ×t /¿ 5 × 2× 10−3

VMAX = 6 Vp

VRMS = 4,24 V

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= - 2,5 p x 2 V

= - 5 Vp

VMAX = - 5 Vp

VRMS = - 3,5 V

 1000 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 6p-px2V

= 12 Vpp

1 1
Finput = = = 100 Hz
Lebar kotak ×t /¿ 5 × 2× 10−3

VMAX = 6 Vp

VRMS = 4,24 V

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV


Hala
= - 2,5 p x 2 V man
= - 5 Vp 15
VMAX = - 5 Vp

VRMS = - 3,5 V

VMAX = -5 Vp

VRMS = -3,5 V
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Input Output Hasil percobaan


V/di Amplitudo V/div Amplitud
T/div T/div
v o
5V 5 mS 12 Vpp 5V 5 mS 5 Vp

Tabel 4.5 Hasil Percobaan (Percobaan 1) Alfrinscha Dinda Larasati

Input output Hasil percobaan


V/di Amplitud V/div
T/div T/div Amplitudo
v o
5V 5 mS -12 Vpp 5V 5 mS -5 Vp

Tabel 4.6 Hasil Percobaan (Percobaan 2) Alfrinscha Dinda Larasati

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
5V 5 mS 5 Vp

output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
5V 5 mS 5 Vp

Hala
man
16
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Tabel 4.7 Hasil Percobaan (Percobaan 3) Alfrinscha Dinda Larasati

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
5V 5 mS 5 Vp

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
5V 5 mS 5 Vp

output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
2V 2 mS -5 Vp

Tabel 4.8 Hasil Percobaan (Percobaan 4) Alfrinscha Dinda Larasati

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
2V 2 mS -5 Vp
Hala
man
17

Perhitungan :
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Percobaan 1

 Forward Bias

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1,2 p x 5 V

= 6 Vp = 12 Vpp

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1px5V

= 5 Vp = 10 Vpp

 Reverse Bias

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= -1,2 p x 5 V

= -6 Vp = -12 Vpp

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= -1 p x 5 V

= -5 Vp = -10 Vpp

Percobaan 2

 47 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1,2 p x 5 V

= 6 Vp = 12 Vpp

1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time /¿ 2 x 5 x 10−3 s

VMAX = 6 Vp

V MAX 6
VRMS = = =¿ 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1px5V

= 5 Vp

VMAX = 5 Vp

V MAX 5
VRMS = = =¿ 3,5 V
√2 √2 Hala
man
 1000 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV


18
= 1,2 p x 5 V

= 6 Vp = 12 Vpp

1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time /¿ 2 x 5 x 10−3 s
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

VMAX = 6 Vp

V MAX 6
VRMS = = =¿ 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1px5V

= 5 Vp

VMAX = 5 Vp

V MAX 5
VRMS = = =¿ 3,5 V
√2 √2

Percobaan 3

 47 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1,2 p x 5 V

= 6 Vp = 12 Vpp

1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time /¿ 10 x 1 x 10−3 s

VMAX = 6 Vp

V MAX 6
VRMS = = =¿ 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1px5V

= 5 Vp

VMAX = 5 Vp

V MAX 5
VRMS = = =¿ 3,5 V
√2 √2

 1000 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1,2 p x 5 V

= 6 Vp = 12 Vpp

1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time /¿ 10 x 1 x 10−3 s Hala
man
VMAX = 6 Vp
19
V MAX 6
VRMS = = =¿ 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1px5V

= 5 Vp

VMAX = 5 Vp
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

V MAX 5
VRMS = = =¿ 3,5 V
√2 √2

Percobaan 4

 47 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 6 p-p x 2 V

= 12 Vpp

1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time /¿ 5 x 2 x 10−3 s

V pp 12
VMAX = = =6 Vp
2 2

V MAX 6
VRMS = = =¿ 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= -2,5 p x 2 V

= -5 Vp

VMAX = -5 Vp

V MAX −5
VRMS = = =¿ -3,5 V
√2 √2

 1000 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 6 p-p x 2 V

= 12 Vpp

1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time /¿ 5 x 2 x 10−3 s

V pp 12
VMAX = = =6 Vp
2 2

V MAX 6
VRMS = = =¿ 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV


Hala
= -2,5 p x 2 V man
= -5 Vp 20
VMAX = -5 Vp

V MAX −5
VRMS = = =¿ -3,5 V
√2 √2
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

Tabel 4.9 Hasil Percobaan (Percobaan 1) Angela Erti Suci Rosari

Input Output Hasil percobaan


V/di Amplitudo V/div
T/div T/div Amplitudo
v
5V 5 mS 12 Vpp 5V 5 mS 5 Vp

Input Output Hasil percobaan


V/di Amplitudo V/div
T/div T/div Amplitudo
v
5V 5 mS -12 Vpp 5V 5 mS -5 Vp

Tabel 4.10 Hasil Percobaan (Percobaan 2) Angela Erti Suci Rosari


Hala
Output man
Hasil percobaan
V/div
5V
T/div
5 mS
Amplitudo
5 Vp 21

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

5V 5 mS 5 Vp

Tabel 4.11 Hasil Percobaan (Percobaan 3) Angela Erti Suci Rosari

Output Hasil percobaan

V/div T/div Amplitudo


5V 5 mS 5 Vp

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
5V 5 mS 5 Vp

Tabel 4.12 Hasil Percobaan (Percobaan 4) Angela Erti Suci Rosari


Hala
man
Output
Hasil percobaan
22
V/div T/div Amplitudo
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

2V 2 mS -5 Vp

Output
Hasil percobaan
V/div T/div Amplitudo
2V 2 mS -5 Vp

Perhitungan :

Percobaan 1

 Forward Bias

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1,2 p x 5 V

= 6 Vp = 12 Vpp

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1px5V

= 5 Vp = 10 Vpp

 Reverse Bias

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= -1,2 p x 5 V

= -6 Vp = -12 Vpp

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= -1 p x 5 V

= -5 Vp = -10 Vpp

Percobaan 2

 47 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1,2 p x 5 V

= 6 Vp = 12 Vpp
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time /¿ 2 x 5 x 10−3 s

VMAX = 6 Vp

V MAX 6
VRMS = = =¿ 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1px5V

= 5 Vp

VMAX = 5 Vp

V MAX 5
VRMS = = =¿ 3,5 V
√2 √2

 1000 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1,2 p x 5 V

= 6 Vp = 12 Vpp

1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time /¿ 2 x 5 x 10−3 s

VMAX = 6 Vp

V MAX 6
VRMS = = =¿ 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1px5V

= 5 Vp

VMAX = 5 Vp

V MAX 5
VRMS = = =¿ 3,5 V
√2 √2

Percobaan 3

 47 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1,2 p x 5 V Hala
man
= 6 Vp = 12 Vpp
23
1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time /¿ 10 x 1 x 10−3 s

VMAX = 6 Vp

V MAX 6
VRMS = = =¿ 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1px5V
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

= 5 Vp

VMAX = 5 Vp

V MAX 5
VRMS = = =¿ 3,5 V
√2 √2

 1000 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1,2 p x 5 V

= 6 Vp = 12 Vpp

1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time /¿ 10 x 1 x 10−3 s

VMAX = 6 Vp

V MAX 6
VRMS = = =¿ 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 1px5V

= 5 Vp

VMAX = 5 Vp

V MAX 5
VRMS = = =¿ 3,5 V
√2 √2

Percobaan 4

 47 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV

= 6 p-p x 2 V

= 12 Vpp

1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time /¿ 5 x 2 x 10−3 s

V pp 12
VMAX = = =6 Vp
2 2

V MAX 6
VRMS = = =¿ 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV


Hala
= -2,5 p x 2 V man
= -5 Vp 24
VMAX = -5 Vp

V MAX −5
VRMS = = =¿ -3,5 V
√2 √2

 1000 µF

Ainput = Tinggi Kotak x V/DIV


LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELNIKA DASAR

= 6 p-p x 2 V

= 12 Vpp

1 1 1
Finput = = = = 100 Hz
T Lebar Kotak X Time /¿ 5 x 2 x 10−3 s

V pp 12
VMAX = = =6 Vp
2 2

V MAX 6
VRMS = = =¿ 4,24 V
√2 √2

Aoutput = Tinggi Kotak x V/DIV

= -2,5 p x 2 V

= -5 Vp

VMAX = -5 Vp

V MAX −5
VRMS = = =¿ -3,5 V
√2 √2

Hala
man
25

Anda mungkin juga menyukai