Anda di halaman 1dari 15

Resume Paper “Treasury Reference Model”

Karya: Ali Hashim & Bill Allan

Oleh: Bungsu Anisa (1302190496)

DIII Akuntansi/5-35/08

Politeknik Keuangan Negara STAN

Tahun Ajaran 2021/2022

Part I

Outline of the Treasury Reference Model


1. Introduction
Tekanan yang diberikan oleh Bank Dunia dan IMF pada pelaksanaan proyek-proyek
yang bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan keuangan publik di negara-negara
anggotanya. Sistem perbendaharaan mencatat dan meproses semua transaksi yang
berkaitan dengan anggaran di tiap tingkat pemerintahan. Sistem perbendaharaan yang
terintegrasi memberikan manfaat signifikan dalam mengelola keuangan publik dengan
efektif, antara lain:
1) Integrasi penuh anggaran dan data pelaksanaan anggaran memungkinkan lebih
banyak pengendalian keuangan.
2) Peningkatan perencanaan kas dan pemantauan yang ketat dan tepat waktu terhadap
posisi kas pemerintah.
3) Penyediaan laporan manajmenen yang memadai di berbagai tingkat pelaksanaan
anggaran.
4) Peningkatan kualitas data untuk penyusunan dan pelaksanaan anggaran.
5) Adanya fasilitas penyusunan laporan keuangan dan laporan keuangan lain untuk
penganggaran, analisis dan pengendalian keuangan.

Model Referensi Perbendaharaan (Treasury Reference Model) memberikan pedoman


desain sistem perbendaharaan terkomputerisasi yang ditujukan untuk:

1) Manajer tugas dan otoritas bank dalam pemerintahan beserta penasihat mereka yang
terlibat dalam perencanaan dan penerapan sistem. Dengan tujuan untuk menyediakan
alat untuk membantu dengan desain dan spesifikasi fungsional dan teknis untuk
sistem dalam kaitannya dengan lembaga dan proses pemerintah serta memfasilitasi
reformasi proses.
2) Perancang dan pemasok software dari sektor swasta maupun pengembang sotware
perbendaharaan internal. Dengan tujuan untuk memberi definisi yang jelas tentang
kebutuhan khas pemerintah untuk sistem perbendaharaan.

Terdapat 3 hasil utama yang dicari, yakni:

1) Model harus mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk tahap awal desain sistem
perbendaharaan secara signifikan.
2) Penggabungan fitur desain standar dan praktik terbaik yang diambil dari pengalaman
internasional beryujuan untuk meningkatkan kualitas spesifikasi dan memberi
masukan utama pada proses reformasi kelembagaan.
3) Pemasok software swasta harus menyediakan software yang memenuhi persyaratan
klien dengan sedikit kebutuhan untuk parameterisasi ekstensif.

Fase Desain meliputi:

1) Desain Fungsional Tingkat Tinggi


Yang membahas mengenai komponen fungsional utama yang dibutuhkan untuk
memenuhi persyaratan fungsional perbendaharaan, seperti isu-isu yang terkait dengan
kerangka hukum dan kelembagaan untuk persiapan dan pelaksanaan anggaran, dan
keterkaitan antara lembaga dan Kementerian Keuangan.
2) Desain Fungsional Terperinci
Mencakup definisi proses fungsional utama dan arus informasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan anggaran, definisi struktur klasifikasi anggaran dan began akun, dan
persyaratan pelaporan.
3) Desain Sistem Teknis
Menjelaskan arsitektur teknis secara keseluruhan dalam hal karakteristik software,
hardware dan infrastruktur komunikasi yang dibutuhkan untuk implementasi sistem
perbendaharaan.
4) Ukuran Komponen dan Penyusunan Spesifikasi Pengadaan
Tugas ini mengembangkan kriteria kinerja utama untuk komponen sistem informasi,
seperti volume data yang akan diproses atau waktu respon yang dibutuhkan lalu
digabungkan ke spesifikasi pengadaan.
5) Pengadaan Komponen
Semua software, hardware, dan layanan implementasi yang dibutuhkan untuk
memperoleh implementasi sistem perbendaharaan.

Integrasi dan Implementasi Sistem meliputi:

1) Analisis kecocokan/kesenjangan software memetakan fungsional standar yang


disediakan oleh paket uang diperlukan dan mengindentifikasi area penggabungan dan
kesenjangan yang signifikan.
2) Parameterisasi dan penyesuaian software untuk penyesuaian paket dengan syarat
spesifik implementasi.
3) Operasi manual dan prosedur yang melibatkan pengembangan manual operasi
terperinci dan prosedur terkait proses fungsional dan perincian syarat pelaporan.
4) Manajemen perubahan dan pelatihan pengguna akhri terjadi selama fase
implementasi untuk mengatasi perubahan organisasi dan aspek pelatihan
implementasi.
5) Implementasi aplikasi seperti percontohan dan replikasi. Percontohan merupakan
bagian dari proyek yang lebih besar dalam hal fungsionalitas atau cakupan agensi
diimplementasikan lebih dahulu untuk mengindentifikasi dan menyelesaikan masalah
desain dan implementasi. Sedangkan replikasi merupakan implementasi dari seluruh
proyek setelah percontohan berhasil atau dimodifikasi sesuai kebutuhan.
2. Treasury Reference Model: Context
1) Sistem Perbendaharaan dalam Kerangka Manajemen Fiskal Pemerintah
Konsep perbendaharaan harus ditetapkan karena:
1. Dalam konteks dari keseluruhan kerangka untuk manajemen fiskal pemerintahan,
mencakup peramalan dan manajemen makroekonomi, persiapan anggaran,
administrasi perpajakan.
2. Fungsi-fungsi penting tertentu tapi tambahan atau terkait, seperti penggajian dan
pensiun, sistem manajemen utang penuh, dan manajemen personalia, umumnya
dikembangkan sebagai modul yang terpisah namun terkait dari operasi
manajemen perbendaharaan penuh. Penguraian proses fungsional untuk
manajemen fiskal pemerintah dan kerangka peraturan yang mendasari proses
sebelum membahas sistem perbendaharaan secara rinci menjadi penting karena
isu-isu spesifik dalam pengembangan sistem tidak dianggap sebagai bagian dari
inti sistem perbendaharaan.
Secara umum kerangka peraturan untuk operasi dari berbagai komponen modul
dari sistem jaringan terdiri dari beberapa elemen, yakni:
a) Struktur Kontrol
Banyak control dasar yang diterapkan pada penggunaan dana pemerintah berasal
dari kerangka legislative, dimana penerimaan pemerintah dibayarkan dalam dana
yang selanjutnya disebut sebagai dana konsolidasi (CF) 5, dan setiap pengeluaran
dari dana ini harus dialokasikan oleh legislative secara resmi.
Namun, perkembangan legislative tidak selalu sejalan dengan kebutuhan ekonomi
modern yang memiliki perhatian manajemen fiskal yang lebih luas. Keseluruhan
deficit pemerintah umum dan cara pembiayaannya merupakan variable penting
dalam manajemen fiskal. Semua elemen anggaran dan sistem informasi akuntansi
dirancang untuk menghasilkan informasi secara tepat waktu untuk memfasilitasi
perumusan dan pelaksanaan kebijakan ekonomi makro.
b) Klasifikasi Akun
Struktur kode klasifikasi akun merupakan metodologi untuk secara konsisten
mencatat masing-masing transaksi keuangan dengan tujuan control pengeluaran,
penetapan biaya, ekonomi dan analisis statistic. Sebagai standar, struktur kode
klasifikasi seluruh pemerintah perlu dibentuk untuk memberikan dasar yang
konsisten untuk:
 Perencanaan, penganggaran, dan akuntansi yang terintegrasi
 Menyusun alokasi anggaran dan biaya program dan proyek di dalam dan
di berbagai instansi pemerintah
 Menangkap data di titik masuk di seluruh pemerintahan
 Mengkonsolidasikan informasi keuangan seluruh pemerintahan

Desain struktur klasifikasi akun harus ditentukan oleh persyaratan informasi dari
masing-masing tujuan tersebut, dengan mengakomodasi prinsip-prinsipnya,
seperti dana, program, organisasi dan satuan belanja, proyek dan objek klasifikasi
belanja. Kode program harus mengidentifikasi elemen program dan suplemen
hingga ke unit keputusan program dasar dan kode organsisasi harus
mengindentifikasi pusat anggaran dan biaya.

c) Persyaratan Pelaporan
Pemerintah harus menetapkan persyaratan dan tujuan pelaporan dalam dua
bidang, yakni:
 Pelaporan eksternal untuk memberikan informasi pada legislatif dan
publik, negara lain, organisasi internasional, investor luar negeri, dan
pasar keuangan.
 Pelaporan internal untuk pembuat dan manajer kebijakan pemerintah.
2) Proses Fungsional untuk Penganggaran dan Akuntansi
Proses fungsional untuk penganggaran dan akuntansi dikategorikan sebagai yang
dilakukan oleh lembaga pusat yang berfungsi untuk memastikan bahwa kerangka
control diterapkan dengan benar di seluruh pemerintahan, dan yang dilakukan oleh
kementerian dan lembaga pembelanja. Proses fungsional mencakup dua bidang yang
saling terkait, yakni:
a) Peramalan Makroekonomi, Persiapan Anggaran, dan Persetujuan
Yang mana mendukung tujuan penetapan kebijakan fiskal dan prioritas strategis.
Di awal siklus anggaran, Kementerian Keuangan mengirimkan surat edaran
anggaran dan memberikan parameter dimana anggaran untuk tiap kementerian
harus disiapkan. Setelah itu, legislative meninjau perkiraan dan menyetujui
anggaran. Anggaran yang telah disetujui menjadi dasar hukum Program Pekerjaan
Sektor Publik (PSWP) yang akan dilaksanakan oleh kementerian sektoral.
b) Manajemen Kas, Eksekusi Anggaran, dan Akuntansi
Yang mana mendukung tujuan optimalisasi penggunaan sumber daya yang
dianggarkan dan memastikan akuntabilitas serta berada dibawah lingkup sistem
perbendaharaan. Pada awal tahun, badan sektor menyiapkan prakiraan kebutuhan
kas untuk tahun tersebut berdasarkan komintmen yang diketahui dan diantisipasi
untuk pengeluaran rutin dan belanja modal. Setelah anggaran disetujui,
Kementerian Keuangan memiliki tugas mengontrol pengeluaran, memantau
kemajuan pelaksanaan anggaran, dan mengelola sumber daya kas pemerintah.
Sejak awal tahun anggaran, Kementerian Keuangan mengeluarkan dana secara
berkala ke lembaga-lembaga sektoral. Anggaran yang disahkan dikirim ke
perbendaharaan yang dikuasai oleh BUN. Setelah menerima surat perintah dari
Kementerian Keuangan dan akses ke dana dari perbendaharaan, Lembaga-
lembaga sektor mulai melaksanakan program dan proyek yang sudah disetujui.
Elemen terakhir pengendalian pengeluaran adalah untuk memastikan bahwa
pengeluaran tidak melebihi sumber daya actual. Fungsi akuntansi mencakup:
 Pemeliharaan catatan otorisasi pengeluaran pada tingkat alokasi dan
pelepasan dana
 Pemrosesan transaksi pengeluaran dan penerimaan
 Pemeliharaan akun buku besar untuk memantau dan mengendalikan
pengeluaran dan penerimaan actual terhadap anggaran dan control surat
perintah pelaporan
3) Sistem Buku Besar Perbendaharaan
Dalam konteks proses yang telah dijelaskan, istilah Treasury Ledger Sistem
digunakan untuk merujuk secara kolektif ke modul sistem yang menyediakan
dukungan untuk:
 Anggaran dan control surat perintah
 Akun utang
 Piutang usaha
 Buku besar
 Pelaporan fiskal
Treasury Ledger System (TRM) biasanya digunakan oleh:
 Perbendaharaan dan kantor wilayahnya untuk melakukan fungsi akuntansi
dasar dan untuk melakukan implementasi anggaran
 Departemen anggaran Kementerian Keuangan untuk mendapatkan status
pengeluaran actual dan untuk melakukan proses yang terkait dengan
pemantauan anggaran dan pelaporan fiskal.
 Departemen manajemen kas perbendaharaan untuk memberikan informasi
yang diperlakukan untuk pengelolaan kas dan penerapan batas kas
 Lembaga lini untuk memenuhi kebutuhan informasi akuntansi dan keuangan
 Organisasi audit pemerintah untuk mengakses data transaksi keuangan untuk
tujuan audit
TRM membuat referensi khusus ke sistem terkait lainnya pada titik yang sesuai.
Keterkaitan antara Sistem Manajemen Anggaran dan sistem perbendaharaan
sangat penting.

3. Broad Structure of the Treasury Reference Model


1) Model Konseptual Tingkat Tinggi
Berikut ini adalah proses fungsional dan arus informasi yang terkait dengan sistem
perbendaharaan:
 Catat alokasi anggaran, pembagian dan penjatahan
 Tentukan kebutuhan kas dan jumlah surat perintah
 Rekam transaksi komitmen
 Verifikasi penerimaan barang dan catat pesanan pembayaran
 Proses pembayaran
 Rekam tanda terima
2) Siklus Manajemen Keuangan
Siklus manajemen keuangan terdiri dari:
a. Penyiapan anggaran
b. Manajemen otorisasi anggaran
c. Komitmen dana
d. Manajemen pembayaran dan penerimaan
e. Manajemen kas
f. Manajemen utang dan bantuan
g. Tinjauan anggaran dan pelaporan fiskal
h. Audit dan evaluasi
3) Proses dan Organisasi Manajemen Keuangan
Langkah krusial dari implementasi sistem perbendaharaan adalah untuk memastikan
bahwa tanggung jawab organisasi untuk tiap elemen dari sistem didefinisikan dengan
jelas. Harus ditekankan bahwa aspek implementasi sistem tidak secara mendasar
mengubah spesifikasi sistem secara luas, namun dapat memenuhi persyaratan
berbagai konfigurasi organisasi. Tanggung jawab organisasi harus didefinisikan
sejelas mungkin pada tahap awal, terutama Ketika perubahan proses besar terlibat.
4) Spesifikasi Aplikasi Software untuk Modul Sistem Perbendaharaan
Software aplikasi untuk sistem perbendaharaan harus memiliki modul yang
menunjukkan fungsi spesifik untuk mendukung proses fungsional. Dalam kasus
dimana tidak ada paket software yang tersedia secara komersial yang memenuhi
persyaratan, maka software aplikasi mungkin perlu dikembangkan secara khusus
berdasarkan spesifikasi fungsional.
5) Struktur Organisasi Perbendaharaan
Struktur organisasi perbendaharaan yang dibutuhkan untuk menerapkan model bisnis
ini biasanya terdiri dari kantor perbendaharaan utama di pusat, kantor perbendaharaan
tingkat kedua di kantor pusat provinsi/daerah dan mungkin kantor tingkat ketiga di
kabupaten. Dalam beberapa kasus struktur ini dipadatkan menjadi hanya dua tingkat,
yaitu tingkat pusat dan tingkat provinsi. Alasan utama memiliki jaringan kantor
perbendaharaan di seluruh negeri adalah untuk memberi akses yang mudah pada
satker kementerian ke kantor perbendaharaan dimana mereka dapat memproses
permintaan pembayaran mereka dan dari mana mereka dapat menerima pembukuan
yang terkini dan akurat.
6) Arsitektur Teknologi
Arsitektur teknologi dibutuhkan untuk mengimplementasikan sistem informasi
mengikuti proses fungsional dan model organisasi yang diadopsi. Terdapat dua jenis
arsitektur teknologi, yakni:
a. Pemrosesan Transaksi Terdistribusi dan Arsitektur Teknologi
Model ini membutuhkan jaringan multi-tiered dengan modul sistem yang
beroperasi di perbendaharaan pusat, masing-masing perbendaharaan daerah dan
kabupaten, serta di tingkat instansi lini dan satker. Fasilitas untuk memproses
transaksi, menghasilkan, menyimpan, dan memproses data terletak di tiap
tingkatan ini. Fasilitas ini dihubungkan oleh Wide Area Network (WAN). Pada
model ini, pemrosesan transaksi dan fasilitas manajemen basis data diperlukan di
setiap titik jaringan dan dilakukan oleh sistem komputer yang ada di tingkat itu.
Ringkasan atau detail dikirimkan ke komputer pada tingkat yang lebih tinggi
berikutnya atau ke badan yang bertanggung jawab atas sistem tersebut.
b. Pemrosesan Transaksi Terpusat dan Arsitektur Teknologi
Pada model ini software aplikasi utama dan database terkait berada di situs pusat,
biasanya Perbendaharaan Pusat. Sementara yang lain dapat terhubung ke situs
pusat melalui berbagai fasilitas telekomunikasi yang berupa sambungan telepon
langsung melalui sambungan telekomuniskasi darat maupun satelit. Dapat pula
berupa web browser melalui intanet maupun melalui internet.
7) Model Alternatif Institusional untuk Memproses Pengeluaran
a. Pemrosesan Belanja Berbasis Unit Belanja dan K/L
Di beberapa negara yang memiliki perbendaharaan dan kerangka hukum untuk
persiapan dan pelaksanaan anggaran yang efisien, pengaturan kelembagaan
alternatif untuk pemrosesan pengeluaran dapat digunakan. Alih-alih melakukan
pembayaran dengan penyaluran dari perbendaharaan, beberapa negara memilih
untuk melakukan pembayaran dari TSA. TSA yang tetap berada di Bank Central,
terus bertanggung jawab atas operasi perbankan ritel yang berkaitan dengan
pembayaran dan penerimaan pemerintah. Kementerian Keuangan perlu
memastikan bahwa control yang diperlukan dipatuhi oleh Lembaga sebelum
melakukan pembayaran.
b. Pengaturan Perbankan
Pengaturan perbankan alternatif terkadang diterapkan ketika Bank Sentral tidak
mempunyai jaringan cabang atau kapasitas yang memadai untuk menangani
transaksi pembayaran dan penerimaan dalam jumlah besar. Oleh karena itu, Bank
Sentral mendelegasikan tanggung jawab operasi perbankan ritel pada satu atau
lebih agen fiskal seperti bank komersial resmi yang melakukan pembayaran atas
nama Perbendaharaan, menerima pendapatan pemerintah dan melakukan setoran
harian ke TSA di Bank Sentral. Penggunaan agen fiskal mungkin baik dalam
pengaturan pembayaran terpusat dan terdesentralisasi. Terdapat tiga proses
penting untuk berfungsinya sistem secara efisien:
 Float semua pembayaran yang ditransfer ke TSA harus sekecil mungkin.
 Meskipun dapat dioperasikan oleh badan-badan di bawah kendali
perbendahraan, rekening bank harus terus berada di bawah kendali mereka.
 Saldo rekening harus dikliringkan ke TSA secara berkala untuk memastikan
bahwa posisi kas pemerintah diketahui secara akurat pada waktu yang tepat
dan strategi pinjaman dapat dioptimalkan.
c. Bagan Proses untuk Pengaturan Terdesentralisasi
4. Observance of International Standards and Practices
TRM memberi dasar untuk memastikan bahwa desain sistem perbendaharaan sejalan
dengan standar internasional dalam berbagai aspek pengelolaan keuangan. Dua elemen
khusus yang harus dipertimbangkan adalah:
1. Penerapan bagan struktur akun yang memenuhi standar internasional untuk pelaporan
akuntansi dan fiskal.
2. Elemen yang relevan dari Kode Praktik Baik IMF tentang Transparansi Fiskal
Deklarasi Prinsip.

Bagan Akun dan Klasifikasi

Chart of Accounts (COA) adalah komponen penting untuk memastikan data anggaran
dicapture pada tingkat detail yang diperlukan, sumber dan alasan tiap transaksi bisa
diidentifikasi dalam sistem, dan informasi anggaran bisa dilihat dengan cara yang sesuai.
Bagan akun umumnya digunakan untuk menjelaskan klasifikasi kerangka dalam
mencatat dan melaporkan transaksi dan arus lain yang mempengaruhi posisi keuangan
entitas. Bagan akun yang lengkap akan memiliki sub klasifikasi berikut ini:

 Klasifikasi Dana
 Klasifikasi Organisasi
 Klasifikasi Ekonomi
 Klasifikasi Fungsional
 Klasifikasi Program
 Klasifikasi Proyek

Struktur Dasar Akrual

Secara keseluruhan, bagan akun harus terstruktur secara akrual dan mewujudkan sistem
klasifikasi anggaran dan akun yang memfasilitasi manajemen, akuntabilitas, dan audit.
Bagan akun mengklasifikasikan akun individual menjadi 5 kategori, yakni:
 Akun Pendapatan
 Akun Pengeluaran
 Akun Asset yang terdiri dari Aset Non-Keuangan dan Asset Keuangan
 Akun Liabilitas
 Akun Arus Ekonomi Lainnya
Akun Anggaran dan Klasifikasi Sistem
Sub klasifikasi dari Sistem Klasifikasi Anggaran ada 5, yakni:
 Klasifikasi Dana
Klasifikasi Dana menunjukkan dana di mana dana publik diotorisasi. Serangkaian
entitas akuntansi didefinisikan dalam pemerintah selain dari dana umum, yang
mencakup semua transaksi yang dibiayai oleh pendapatan umum atau pinjaman.
Umumnya, kepunyaan dana yang besar tidak dianjurkan karena keterbatasan yang
ada pada fleksibilitas pengelolaan dan pengendalian fiskal. Dana yang berbeda
biasanya diperlukan untuk pensiun, pembayaran jaminan sosial, dana kesehatan,
dan tunjangan pengangguran.
 Klasifikasi Organisasi
Klasifikasi Organisasi menunjukkan lembaga anggaran dan alokasi anggaran.
Sistem Klasifikasi Organisasi mempertahankan hierarki kelembagaan dan
memungkinkan perencanaan dan pelacakan penggunaan sumber daya anggaran.
 Klasifikasi Ekonomi
Tiga komponen utama dari klasifikasi ekonomi adalah pendapatan, beban, dan
transaksi asset non-keuangan. Pendapatan adalah nilai kolektif dari seluruh
transaksi yang ditambahkan ke kekayaan bersih pemerintahan. Dalam analisis
keuangan, transaksi pendapatan terdiri dari pendapatan pajak dan pendapatan non
pajak. Beban adalah nilai agregat dari transaksi yang mengurangi kekayaan bersih
pemerintahan.
 Klasifikasi Fungsional
Klasifikasi Fungsional menunjukkan sumber anggaran yang dialokasikan ke
berbagai fungsi. Seringkali, klasifikasi fungsional yang digunakan perlu diperluas
untuk mencakup pelaksanaan anggaran dan kebutuhan pengelolaan keuangan
Kementerian Keuangan. Klasifikasi fungsional memungkinkan tren pengeluaran
pemerintah pada fungsi tertentu untuk diperiksa dari waktu ke waktu dan dengan
demikian membantu dalam meramalkan pengeluaran masa depan atau dalam
mengevaluasi keberhasilan program dalam suatu fungsi.
 Klasifikasi Program
Program bisa dilakukan oleh lebih dari satu institusi dan biasanya menggunakan
sumber daya yang mewakili banyak elemen dari struktur klasifikasi ekonomi.

Transparansi Fiskal dan Keterkaitan dengan Reformasi Sistem Perbendaharaan

Pengembangan sistem perbendaharaan harus diatur dalam konteks pengembangan sistem


pengelolaan fiskal secara keseluruhan. Sistem perbendaharaan yang efektif akan
membantu membangun kontrol atas pengeluaran. Peningkatan transparansi fiskal
memberi serangkaian tujuan yang relevan dengan semua elemen reformasi manajemen
fiskal dan bisa membantu memandu reformasi perbendaharaan sebagai bagian dari
program reformasi terpadu. Tujuan transparansi itu sendiri penting, tetapi juga
memberikan panduan untuk kesehatan sistem manajemen fiskal secara keseluruhan.
Peningkatan transparansi fiskal diharapkan mengarah pada keputusan manajemen fiskal
yang lebih baik dan kebijakan fiskal yang sehat.

5. Critical Success Factors for Project Implementation


Untuk mengimplementasikan proyek dengan sukses, terdapat beberapa factor yang harus
dilakukan, antara lain:
Komitmen Pemerintah dan Dukungan Manajemen
Peningkatan kualitas sistem manajemen fiskal akan meningkatkan transparansi fiskal dan
proses alokasi sumber. Oleh karena itu, komitmen pemerintah yang berkelanjutan
terhadap reformasi sektor publik dan untuk memperkuat lembaga-lembaga manajemen
keuangan dasar merupakan faktor penentu keberhasilan utama untuk pelaksanaan proyek
yang memuaskan.
Implementasi perubahan yang besar akan membutuhkan dukungan pemerintah untuk
memastikan perubahan dapat dilakukan dengan baik. Hal ini sulit dilakukan dalam
praktiknya, karena implementasi penuh sistem perbendaharaan normalnya membutuhkan
waktu hingga bertahun-tahun.
Koordinasi Inter-agensi dan Keterlibatan Pengguna dalam Desain Sistem
Implementasi yang sukses dari jaringan sistem informasi yang terintegrasi, sangat
bergantung pada kerjasama antara beragam pengguna. Persiapan dan implementasi
proyek menjadi rumit jika dilakukan dalam lingkungan multi-lembaga. Membentuk
komite pengarah dan kelompok kerja dengan perwakilan dari semua pemangku
kepentingan utama akan memastikan bahwa semua kebutuhan lembaga peserta
diperhitungkan selama desain sistem.
Kapasitas Organisasi dan Kemampuan Teknis
Proyek reformasi sistem perbendaharaan perlu mengatasi kapasitas organisasi dari badan-
badan yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan reformasi dan manajemen pelaksanaan
proyek. Jumlah staf keuangan dan teknis serta berbagai tingkat keterampilan yang
diperlukan untuk menyiapkan sistem semacam itu cukup banyak. Untuk memastikan
keberlanjutan, proyek mungkin perlu melengkapi keterampilan yang ada dan
menyediakan pembiayaan dan perekrutan spesialis pelaksanaan proyek, spesialis
manajemen fiskal, dan keterampilan teknis lainnya sebagaimana diperlukan.
Manajemen Perubahan
Implementasi jaringan sistem berbasis komputer di seluruh negara untuk mendukung
proses perbendaharaan memerlukan pemahaman tidak hanya tentang proses bisnis dan
persyaratan informasi, tetapi juga lingkungan sosial, budaya, dan politik organisasi dan
negara di mana mereka sedang dilaksanakan (Walsham, Symons, and Waema, 1988).
Oleh karena itu, pengaturan organisasi yang diperlukan untuk memastikan "kecocokan
sosial" menjadi semakin penting.
Perencanaan Proyek Resmi
Implementasi sistem komputer di seluruh negara untuk mendukung proses fungsional
perbendaharaan adalah tugas yang substansial. Sangat penting bahwa lembaga yang
terlibat dalam latihan menyadari besarnya. Metodologi perencanaan proyek formal harus
digunakan untuk merancang, mengimplementasikan, dan memantau sistem.
Sistem dan Administrasi Data
Dukungan sistem informasi normalnya akan menyebar ke seluruh pemerintahan. Oleh
karena itu, mekanisme koordinasi harus dibuat untuk memastikan bahwa prosedur,
aturan, dan standar telah diterapkan untuk memanajemen data dan sistem.
Dukungan Teknis Lokal
Sangat penting bahwa perangkat keras dan software yang dipilih didukung secara lokal.
Pemasok harus hadir di negara tersebut untuk memberikan pelatihan, dukungan teknis,
dan pemeliharaan, termasuk pemenuhan kewajiban garansi, sepanjang masa pakai sistem.

Anda mungkin juga menyukai