DIII Akuntansi/5-35/08
Part I
1) Manajer tugas dan otoritas bank dalam pemerintahan beserta penasihat mereka yang
terlibat dalam perencanaan dan penerapan sistem. Dengan tujuan untuk menyediakan
alat untuk membantu dengan desain dan spesifikasi fungsional dan teknis untuk
sistem dalam kaitannya dengan lembaga dan proses pemerintah serta memfasilitasi
reformasi proses.
2) Perancang dan pemasok software dari sektor swasta maupun pengembang sotware
perbendaharaan internal. Dengan tujuan untuk memberi definisi yang jelas tentang
kebutuhan khas pemerintah untuk sistem perbendaharaan.
1) Model harus mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk tahap awal desain sistem
perbendaharaan secara signifikan.
2) Penggabungan fitur desain standar dan praktik terbaik yang diambil dari pengalaman
internasional beryujuan untuk meningkatkan kualitas spesifikasi dan memberi
masukan utama pada proses reformasi kelembagaan.
3) Pemasok software swasta harus menyediakan software yang memenuhi persyaratan
klien dengan sedikit kebutuhan untuk parameterisasi ekstensif.
Desain struktur klasifikasi akun harus ditentukan oleh persyaratan informasi dari
masing-masing tujuan tersebut, dengan mengakomodasi prinsip-prinsipnya,
seperti dana, program, organisasi dan satuan belanja, proyek dan objek klasifikasi
belanja. Kode program harus mengidentifikasi elemen program dan suplemen
hingga ke unit keputusan program dasar dan kode organsisasi harus
mengindentifikasi pusat anggaran dan biaya.
c) Persyaratan Pelaporan
Pemerintah harus menetapkan persyaratan dan tujuan pelaporan dalam dua
bidang, yakni:
Pelaporan eksternal untuk memberikan informasi pada legislatif dan
publik, negara lain, organisasi internasional, investor luar negeri, dan
pasar keuangan.
Pelaporan internal untuk pembuat dan manajer kebijakan pemerintah.
2) Proses Fungsional untuk Penganggaran dan Akuntansi
Proses fungsional untuk penganggaran dan akuntansi dikategorikan sebagai yang
dilakukan oleh lembaga pusat yang berfungsi untuk memastikan bahwa kerangka
control diterapkan dengan benar di seluruh pemerintahan, dan yang dilakukan oleh
kementerian dan lembaga pembelanja. Proses fungsional mencakup dua bidang yang
saling terkait, yakni:
a) Peramalan Makroekonomi, Persiapan Anggaran, dan Persetujuan
Yang mana mendukung tujuan penetapan kebijakan fiskal dan prioritas strategis.
Di awal siklus anggaran, Kementerian Keuangan mengirimkan surat edaran
anggaran dan memberikan parameter dimana anggaran untuk tiap kementerian
harus disiapkan. Setelah itu, legislative meninjau perkiraan dan menyetujui
anggaran. Anggaran yang telah disetujui menjadi dasar hukum Program Pekerjaan
Sektor Publik (PSWP) yang akan dilaksanakan oleh kementerian sektoral.
b) Manajemen Kas, Eksekusi Anggaran, dan Akuntansi
Yang mana mendukung tujuan optimalisasi penggunaan sumber daya yang
dianggarkan dan memastikan akuntabilitas serta berada dibawah lingkup sistem
perbendaharaan. Pada awal tahun, badan sektor menyiapkan prakiraan kebutuhan
kas untuk tahun tersebut berdasarkan komintmen yang diketahui dan diantisipasi
untuk pengeluaran rutin dan belanja modal. Setelah anggaran disetujui,
Kementerian Keuangan memiliki tugas mengontrol pengeluaran, memantau
kemajuan pelaksanaan anggaran, dan mengelola sumber daya kas pemerintah.
Sejak awal tahun anggaran, Kementerian Keuangan mengeluarkan dana secara
berkala ke lembaga-lembaga sektoral. Anggaran yang disahkan dikirim ke
perbendaharaan yang dikuasai oleh BUN. Setelah menerima surat perintah dari
Kementerian Keuangan dan akses ke dana dari perbendaharaan, Lembaga-
lembaga sektor mulai melaksanakan program dan proyek yang sudah disetujui.
Elemen terakhir pengendalian pengeluaran adalah untuk memastikan bahwa
pengeluaran tidak melebihi sumber daya actual. Fungsi akuntansi mencakup:
Pemeliharaan catatan otorisasi pengeluaran pada tingkat alokasi dan
pelepasan dana
Pemrosesan transaksi pengeluaran dan penerimaan
Pemeliharaan akun buku besar untuk memantau dan mengendalikan
pengeluaran dan penerimaan actual terhadap anggaran dan control surat
perintah pelaporan
3) Sistem Buku Besar Perbendaharaan
Dalam konteks proses yang telah dijelaskan, istilah Treasury Ledger Sistem
digunakan untuk merujuk secara kolektif ke modul sistem yang menyediakan
dukungan untuk:
Anggaran dan control surat perintah
Akun utang
Piutang usaha
Buku besar
Pelaporan fiskal
Treasury Ledger System (TRM) biasanya digunakan oleh:
Perbendaharaan dan kantor wilayahnya untuk melakukan fungsi akuntansi
dasar dan untuk melakukan implementasi anggaran
Departemen anggaran Kementerian Keuangan untuk mendapatkan status
pengeluaran actual dan untuk melakukan proses yang terkait dengan
pemantauan anggaran dan pelaporan fiskal.
Departemen manajemen kas perbendaharaan untuk memberikan informasi
yang diperlakukan untuk pengelolaan kas dan penerapan batas kas
Lembaga lini untuk memenuhi kebutuhan informasi akuntansi dan keuangan
Organisasi audit pemerintah untuk mengakses data transaksi keuangan untuk
tujuan audit
TRM membuat referensi khusus ke sistem terkait lainnya pada titik yang sesuai.
Keterkaitan antara Sistem Manajemen Anggaran dan sistem perbendaharaan
sangat penting.
Chart of Accounts (COA) adalah komponen penting untuk memastikan data anggaran
dicapture pada tingkat detail yang diperlukan, sumber dan alasan tiap transaksi bisa
diidentifikasi dalam sistem, dan informasi anggaran bisa dilihat dengan cara yang sesuai.
Bagan akun umumnya digunakan untuk menjelaskan klasifikasi kerangka dalam
mencatat dan melaporkan transaksi dan arus lain yang mempengaruhi posisi keuangan
entitas. Bagan akun yang lengkap akan memiliki sub klasifikasi berikut ini:
Klasifikasi Dana
Klasifikasi Organisasi
Klasifikasi Ekonomi
Klasifikasi Fungsional
Klasifikasi Program
Klasifikasi Proyek
Secara keseluruhan, bagan akun harus terstruktur secara akrual dan mewujudkan sistem
klasifikasi anggaran dan akun yang memfasilitasi manajemen, akuntabilitas, dan audit.
Bagan akun mengklasifikasikan akun individual menjadi 5 kategori, yakni:
Akun Pendapatan
Akun Pengeluaran
Akun Asset yang terdiri dari Aset Non-Keuangan dan Asset Keuangan
Akun Liabilitas
Akun Arus Ekonomi Lainnya
Akun Anggaran dan Klasifikasi Sistem
Sub klasifikasi dari Sistem Klasifikasi Anggaran ada 5, yakni:
Klasifikasi Dana
Klasifikasi Dana menunjukkan dana di mana dana publik diotorisasi. Serangkaian
entitas akuntansi didefinisikan dalam pemerintah selain dari dana umum, yang
mencakup semua transaksi yang dibiayai oleh pendapatan umum atau pinjaman.
Umumnya, kepunyaan dana yang besar tidak dianjurkan karena keterbatasan yang
ada pada fleksibilitas pengelolaan dan pengendalian fiskal. Dana yang berbeda
biasanya diperlukan untuk pensiun, pembayaran jaminan sosial, dana kesehatan,
dan tunjangan pengangguran.
Klasifikasi Organisasi
Klasifikasi Organisasi menunjukkan lembaga anggaran dan alokasi anggaran.
Sistem Klasifikasi Organisasi mempertahankan hierarki kelembagaan dan
memungkinkan perencanaan dan pelacakan penggunaan sumber daya anggaran.
Klasifikasi Ekonomi
Tiga komponen utama dari klasifikasi ekonomi adalah pendapatan, beban, dan
transaksi asset non-keuangan. Pendapatan adalah nilai kolektif dari seluruh
transaksi yang ditambahkan ke kekayaan bersih pemerintahan. Dalam analisis
keuangan, transaksi pendapatan terdiri dari pendapatan pajak dan pendapatan non
pajak. Beban adalah nilai agregat dari transaksi yang mengurangi kekayaan bersih
pemerintahan.
Klasifikasi Fungsional
Klasifikasi Fungsional menunjukkan sumber anggaran yang dialokasikan ke
berbagai fungsi. Seringkali, klasifikasi fungsional yang digunakan perlu diperluas
untuk mencakup pelaksanaan anggaran dan kebutuhan pengelolaan keuangan
Kementerian Keuangan. Klasifikasi fungsional memungkinkan tren pengeluaran
pemerintah pada fungsi tertentu untuk diperiksa dari waktu ke waktu dan dengan
demikian membantu dalam meramalkan pengeluaran masa depan atau dalam
mengevaluasi keberhasilan program dalam suatu fungsi.
Klasifikasi Program
Program bisa dilakukan oleh lebih dari satu institusi dan biasanya menggunakan
sumber daya yang mewakili banyak elemen dari struktur klasifikasi ekonomi.