Oleh :
1
HALAMAN PENGESAHAN
2
BAB 1. PENDAHULUAN
1. Analisis Situasi
3
anggrek untuk hotel, (3) Crop soap, dan (4) paket ekowisata tracking. Produk yang
dihasilkan ternyata dapat menarik minat pasar karena unik dan relatif belum ada pesaing
sehingga sangat prospektif secara ekonomi. Sementara dari PKMM yang siap
dikembangkan menjadi usaha sebanyak 2 kelompok (9 orang anggota), yaitu (1)
Produk Biourine, dan (2) jembret jeli serat nagka.
Secara terapan teknologi, produk PKMK dan PKMM tersebut di atas telah
menerapan teknologi hasil pengembangan Ipteks Perguruan Tinggi yang relatif lebih
inovatif dari teknologi yang diterapkan oleh masyarakat. Misalnya, teknologi fermentasi
dan pelepasan amoniak guna menhasilkan biourine yang bermutu, teknik recovery
tanaman anggrek pasca penyewaan, pengharum dupa berbahan bunga kering, dan
kemasan paket wisata yang sungguh-sungguh unik dan inovatif. Potensi usaha yang
besar dari berbagai kreasi mahasiswa pada PKMK tersebut bila tidak mendapatkan
pembinaan secara berkelanjutan potensial akan berjalan hanya pada kegiatan PKMK
saja. Untuk itu, sangat diperlukan adanya sebuah lembaga pelayanan Ipteks bagi
kewirausahaan yang berfungsi melakukan kegiatan inkubasi melalui pembinaan,
bimbingan, dan pendampingan serta fasilitasi manajemen, teknologi, permodalan dan
pemasaran terhadap potensi bisnis mahasiswa sehingga menjadi unit bisnis yang
mandiri. Unit yang dimaksud adalah unit Ipteks bagi Kewirausahaan (IbK).
Mahasiswa yang akan menjadi pengguna jasa IbK (tenant) adalah mahasiswa yang
sedang berusaha, merintis usaha, dan alumni Unud. Mahasiswa bersangkutan
merupakan penerima atau pernah menerima program PKM atau meristis usaha secara
mandiri. Lembaga ini berada ditingkat universitas di bawah tanggung jawab Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). Untuk efektivitas pelaksanaan
program, unit IbK (LPPM) bersinergi dengan Biro Kemahasiswaan (PR III) sehingga
program pengembangan kewirausahaan di kalangan mahasiswa berlangsung sinergis
dan terpadu. Beberapa fasilitas pendukung telah dipersiapkan bagi pendirian lembaga
IbK, diantaranya dengan penyiapan sekretariat dan pengalokasian dana melalui DIPA
LPPM Unud mulai tahun 2010 sebanyak 20 juta rupiah per tahun. Dana ini digunakan
untuk mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa dan seleksi calon tenant.
4
Lembaga Pengabdian Pengabdian kepada masyarakat Universitas Udayana,
telah memiliki pengalaman yang memadai dalam pengembangan unit usaha di
perguruan tinggi dengan mengelola unit jasa dan industri (UJI) yaitu Usaha Pembibitan
Tanaman Upakara dan Jasa Konsultasi Adat/Kebudayaan Bali. Usaha pembibitan
tanaman upakara saat ini telah menginjak kepada tahun kelima, mendapatkan dana
hibah dari DP2M Dikti selama tiga tahun (tahun 2006 – 2008). Omzet yang dicapai unit
usaha ini rata-rata sebanyak 150 juta rupiah pertahun, dengan laba bersih mencapai 35
juta per tahun. Sedangkan unit usaha jasa pelayanan konsultasi adat/kebudayaan Bali
mendapat hibah DP2M Dikti mulai tahun 2009 dan sampai saat ini telah beromset 120
juta/pertahun dan laba 40 juta. Pengalaman dalam pengelolaan unit UJI/IbIKK ini
selanjutnya dapat membantu pengembangan program kewirausahaan bagi mahasiswa,
baik sebagai tempat magang maupun tempat berkonsultasi berbagai permasalahan
seperti akses permodalan, manajemen, dan pemasaran bagi tenant.
5
BAB 2. TARGET DAN LUARAN
6
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Rekrutmen calon peserta IbK (tenant) dilakukan melalui berkordinasi dengan Biro
Kemahasiswaa Universitas. Pola rekrutmen berdasarkan atas dua pertimbangan pokok,
yaitu potensi kewirausahaan tenant dan ketercapaian sasaran IbK. Untuk tujuan itu,
maka pembuatan kluster berdasarkan level kewirausahaan calon tenant sangat penting.
Mengacu kepada hal tersebut seleksi calon tenant ditetapkan dengan kriteria sebagai
berikut : (1) mahasiswa yang sudah punya produk dan sudah laku tetapi usahanya
belum berjalan optimal (eks pelaksana PKMK yang usahanya sudah berjalan); (2)
mahasiswa yang merintis usaha tetapi produknya belum layak jual (pelaksana PKMK);
dan (3) mahasiswa yang belum menghasilkan produk tetapi punya motivasi kuat untuk
berwirausaha (penerima ibah PKMM dan PKMP yang potensial dikomersialkan).
Berdasarkan kriteria tersebut dan penjajagan awal yang dilakukan oleh tim pengusul
IbK, maka tenan tahun 2014 adalah sebagai berikut :
7
mendapatkan teknologi dalam pengembangan produk pada tahun pertama diharapkan
telah menjadi wirausaha mandiri pada akhir tahun kedua. Kelompok ketiga (nomor 5
dan 6) naik tingkat menjadi kelompok kedua dan pada tahun ketiga telah keluar dari IbK
sebagai wirausaha mandiri. Untuk menggantikan tenant yang keluar dari IbK akan
direkrut melalui mahasiswa PKM pada tahun berikutnya dengan pola rekrutmen yang
serupa. Demikian pola rekrutmen berjalan secara berkelanjutan setiap tahun dengan
memperhatikan bahwa jumlah tenan minimal berjumlah 20 orang.
Tabel 1. Metode pendekatan dalam kegiatan inkubasi bagi masing-masing kluster level
kewirausahaan tenan IbK.
8
kelayakan usaha
2 Pola pembimbingan sesuai secara berkala dan secara berkala dan
bimbingan kebutuhan melalui terjadwal 1 kali/ terjadwal 1 kali/
konsultan pada unit minggu minggu dari IbK
IbK dan perusahaan
mitra
3 Pengawasan berkala 1 kali/ bulan berkala 1 kali/ bulan sesuai waktu
aspek pengawasan : aspek pengawasan pelaksanaan
kesesuaian dengan : terapan teknologi, magang dan
rencana usaha, proses produksi, pelatihan
standar mutu, dan manajemen kewirausahaan
kinerja, dan target aspek : indikator
pemasaran capaian yang
ditetapkan
4 Pembiayaan mandiri, CSR, dan stimulan dari belum ada
usaha tenan perbankan program Ibk pembiayaan usaha
(pendampingan CSR
pengusulan kredit)
5 Pola teknik pemasaran aplikasi Ipteks : belum ada bantuan
Pemberian perbaikan mutu peralatan, mesin, dan teknologi
bantuan produk pelatihan operasional
teknologi
6 Metode Konsultasi dan Konsultasi dan Konsultasi
penyelesaia pendampingan oleh pendampingan dengan
n masalah pengelola/nara sumber oleh pengelola/ pembimbing
nara sumber magang dari IbK
dan Pengusaha
mitra
Melalui pendekatan ini, unit IbK diharapkan mampu dihasilkan minimal sebanyak 5
wirausaha baru madiri dalam satu tahun. Sementara jumlah wirausaha yang
diinkubasi dalam setiap tahunnya minimal berjumlah 20 orang.
(2) Pengembangan dan Keberlanjutan Unit IbK
Pengembangan dan keberlanjutan IbK perlu menjadi pemikiran dari sejak awal
untuk mengantisipasi agar tidak terhenti beroperasi ketika pembiayaan dari DP2M
Dikti sudah berakhir. Oleh sebab itu, maka harus diranjang kegiatan yang dapat
menjadi sumber pendapatan (income generating) untuk mendukung operasional
IbK. Kegiatan yang direncanakan meliputi dua jenis, yaitu :
9
a. Jasa Layanan Konsultasi Bisnis
Jasa layanan konsultasi bisnis diberikan oleh tenaga ahli yang berkompeten di
bidangnya, diantaranya meliputi : penilaian ide bisnis, penilaian kelayakan
bisnis (business plan), manajemen, dan lain-lain. Layanan jasa konsultasi bisnis
tersebut, selain ditujukan kepada peserta inkubasi (tenant in wall) juga
diperuntukan bagi wirausaha eksternal (masyarakat luas).
b. Pelatihan Kewirausahaan
Jasa pelatihan kewirausahaan diselengggarakan melalui kerjasama dengan
lembaga pemerintah dan swasta untuk meningkatkan kompetensi kewirausahaan
masyarakat. Selain itu, kegiatan pelatihan kewirausahaan ini juga
diselenggarakan melalui inisiatif sendiri bagi masyakat umum dengan
memunggut biaya kepada peserta.
Unit IbK memiliki peluang yang sangat besar dalam menjalin berkolaborasi
dengan instansi lain, baik pemerintah maupun swasta. Instansi swasta misalnya PT
Aroma Bali yang bergerak dibidang processing produk pertanian, PT Hardy’S (usaha
retail), Bank Mandiri dan lain-lain. Untuk instansi pemerintah misalnya Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Koprasi Propinsi Bali, Dinas Koperasi Kota Denpasar,
dan lain-lain. Pola kolaborasi yang dilakukan sebagai berikut :
PT Aroma Bali dan PT Hardys menyediakan lokasi magang proses produksi dan
kemampuan manajerial, dan menyediakan praktisi yang berkompeten dalam
memotivasi dan pengetahuan praktis dalam berusaha
Dinas Perindag Propinsi Bali sedang mengelola unit Inkubator Bisnis yang
pengelolaannya bekerjasama dengan Universitas Udayana membantu fasilitas
tempat usaha dan bimbingan teknis
Bank Mandiri menyediakan ahli dalam pengetahuan usulan pendanaan kridit usaha
dan penyedia CSR bagi UMKM
10
3.3. Rencana Kerja dan Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan IbK direncanakan berjalan selama 3 tahun, bentuk kegiatan terdiri dari
persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Secara ringkas rencana kerja dan jadwal kegiatan
disajikan pada tabel berikut.
11
BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
Selain tenaga pelaksana di atas, dalam operasional IbK juga didukung oleh nara
sumber dari berbagai bidang ilmu terkait yang bertugas memberikan konsultasi bagi
tenant. Jumlah dan kompetensi nara sumber yang terlibat disesuaikan dengan
kebutuhan, diantaranya:
12
3 Prof. Dr. Ir. I Ketut S3 IPB Bogor Teknologi Teknologi Industri
Satriawan, MT Pertanian
Unit IbK LPM Unud dilaksanakan oleh sebuah tim yang diketuai oleh seorang
ketua pelaksana. Ketua pelaksana dibantu oleh 3 kepala devisi, yaitu kepala devisi
pelayanan konsultasi, devisi kerja sama dan pemasaran, dan devisi Inkubasi. Secara
ringkas susunan tim pelaksana dapat dilihat pada Gambar 1.
KETUA LPPM
UNUD
NARASUMBER KETUA IbK
UNUD
BAG. ADMINISTRASI
Dalam operasional IbK, ketua pengelola dibantu oleh seorang staf administrasi
yang bertugas mengurus administrasi dan keuangan dan 3 orang Kepala Divisi yaitu
Divisi Inkubasi yang bertanggungjawab mengatur kegiatan inkubasi mulai dari
rekrutment tenant, pelatihan wirausaha, magang, dan pendampingan; Divisi Pelayan
13
Konsultasi bertanggungjawab dalam pelayanan konsultasi bagi tenant khusunya out
wall; Divisi Kerjasama dan Pemasaran bertanggungjawab dalam menjalin kerjasama
kemitraan dengan pihak perbankan, pengusaha, dan pemangku kepentingan lainnya.
Selain petugas administrasi dan divisi, ketua IbK juga dibantu oleh narasumber
yang berperan terutama dalam menyusun strategi pengembangan IbK, masukan-
masukan teknis, serta evaluasi kinerja IbK. Personalia pelaksana kegiatan IbK adalah
sebagai berikut :
14
3. Ruang/lokasi aoutlet/gerai pemasaran produk tenan IbK seluas 4 x 6 m
Inkubator Agribisnis Unud berlokasi di pusat perbelanjaan Ramayana (gambar
terlampir).
4. Laboratorium sebagai pusat pengembangan Ipteks yang mendukung program
IbK, diantaranya : Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Kebun percobaan
Fakultas Pertanian Pegok – Denpasar, Laboratorium Agribisnis Fakultas
Peternakan, Laboratorium MIPA.
5. Unit UJI dan IbIKK sebagai tempat konsultasi dan magang.
6. Kontribusi pendanaan dari Universitas Udayana melalui dana DIPA LPPM
sebanyak Rp. 20.000.000 (dua puluh juta rupiah) setiap tahun.
RAMAYANA
UDAYANA
SUPERMARKET
R. ADMINSTRASI
R. KONSULTASI R.
PELATIHAN
Gambar 2. Denah Lokasi Fasilitas Pendukung unit IbK Jl. Diponegoro, Denpasar Bali
15
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
16
1. Achievement Motivation Training (AMT):
- Maksud AMT : memperkenalkan, hubungan antara pemikiran dengan
perbuatan, ciri-ciri motivasi berprestasi, persahabatan dan kekuasaan, cara
meningkatkan motivasi diri, serta cara membuat rencana yang realistis.
- Tujuan AMT : agar peserta mengetahui “kemampuan diri” (kekuatan dan
kelemahannya), sehingga dalam berpikir dan berbuat lebih realistis (cara
yang optimal), agar mendapatkanhasil yang maksimal dan dengan biaya yang
minimal.
- Penjelasan metode AMT dan hubungannya dengan Kewirausahaan
- AMT dianggap sebagai praktek dalam bentuk simulasi kegiatan usaha bisnis
- Materi AM : Teori dan Games
- Teori : Introduksi tetang : AMT, latihan berimajinasi, mengenal siapa saya,
rencana 5 tahun, profil diri, profil pekerjaan, profil-profil wirausaha dan
profil para pemimpin sukses
- Games : Ring Toss Games dan Business Games, melalui proses : pelaksanaa
games, diskusi kelompok, presentaasi dan rangkuman
2. Management Motivation Trining (MMT)
- Maksud MMT : memperkenalkanhubunganantaraaspek yang satudengan
yang lainnya, dalam mengelola usaha menuju pencapaian tujuan yang
direncanakan (business plan)
- Tujuan MMT : agar mengetahui bagaimana implementasi aspek-aspek
manajemen di lapangan, serta mengetahui masalah yang muncul serta
bagaimana cara mengatasinya.
- Penjelasan aspek-aspek manajemen bisnis (marketing, teknis, finansial.SDM,
hukum, dan lingkungan)
3. BUSINESS PLAN : Penyusunan Rencana Bisnis
- Menjelaskan pengertian, maksud dan tujuan “rencana bisnis (RB) termasuk
Studi Kelayakan Bisnis”
- Memberikan contoh-contoh rencana bisnis dalam skala bisnis kecil
17
- Menugaskan peserta membuat rencana bisnis secara perorangan tetang bisnis
yang akan mereka laksanakan , dibimbing oleh pembina.
- Penyusunan rencana bisnis dilakukan melalui tahapan; (a) Studi literatur dan
rencana bisnis yang dibuat orang lain, kemudian memilih RB tentang usaha
yang akan dilakukan sendiri, (b) servai literatur dan lapangan, (c) menyusun
draft RB, konsultasi dengan pembina, (e) penulisan RB akhir.
- Diperoleh 20 orang untuk mengikuti fase pelatihan pengembangan komoditas
bisnis.
No Nama Tenan Jenis Usaha Ket.
1 Desak Putu Sudarmini Edu Tani ***
2 Ni Putu Ari Susanti Edu Tani ***
3 Ni Nyoman Diah Uttari Edu Tani ***
4 Ni Gusti Ayu Made Srisca Edu Tani ***
Hartati
5 Ni kadek Oky Febrianti Edu Tani ***
6 Dwika Wiratama Instalasi vertikultur *
7 I Nyoman Suda Instalasi vertikultur *
8 I Made Arisatria Wibawa Instalasi vertikultur *
9 Putu Pratya Pratama Boga Pandita **
10 Purna Wirawan Boga Pandita **
11 Eka Handayani Boga Pandita **
12 Maya Sari Boga Pandita **
13 Dwika Wiratama Jamur Tiram ***
14 Desak Putu Sudarmini Jamur Tiram ***
15 Dian Pratama Jamur Tiram ***
16 Purna Widana Jamur Tiram ***
17 Ni Luh Budi Asih Merygold **
18 I Ketut Purna Yasa Merygold **
19 I Made Adi Suryadi Merygold **
20 Mia Widiastuti Merygold **
18
g. Konsultasi Bisnis
Kegiatan konsultasi binsnis dilakukan setiap hari kerja di kantor IbK Universitas
Udayana, Gedung PPAK-Sesetan. Kegitan konsultasi bisnis ini meliputi konsultasi
manajemen, perbaikan produk, dan pemasaran produk. Konsultasi bisnis diberikan
oleh tim IbK, serta pakar kewirausahaan (akademisi dan praktisi)
h. Pendampingan Teknis
Pendampingan Teknis pengembangan komoditas ini berupa pelatihan perbaikan
mutu komoditas usaha bagi tenan inwall yang diikuti oleh tenan level III dan II.
Pendampingan ini dilakukan terhadap 4 kegiatan usaha yaitu usaha budidaya jamur
tiram, pembibitan merry gold, boga pandita dan instalasi vertikultur dengan rincian
pelaksanaan sebagai berikut :
- Tanggal 10 September 2014 pelaksanaan pendampingan untuk usaha budidaya
jamur Tiram dan usaha pembibitan Merry Gold yang dilaksanakan di desa
Titigalar, Baturiti-Tabanan. Materi pendampingan yang diberikan berupa
pembuatan log jamur tiram, cara pembuatan media tanam dan teknik produksi
bibit merry gold. Instruktur yang dilibatkan dalam pendampingan ini yaitu I Made
Raksi seorang praktisi budidaya jamur tiram dan Bapak Rikky seorang praktisi
budidaya merry gold.
- Tanggal 14 September 2014 pelaksanaan pendampingan untuk usaha boga pandita
dan usaha vertikultur, dilaksanakan di farm lapangan IBK jalan Pulau Moyo-
Sesetan, Denpasar. Materi pendampingan dalam usaha boga pandita adalah teknik
atau cara membuat berbagai menu olahan makanan vegetarian berbahan baku
jamur tiram yang nantinya dapat disajikan untuk para pandita (rohaniawan
Hindu). Sedangkan materi untuk kegiatan usaha instalasi ventrikultur adalah
teknik budidaya tanaman secara vertikal yang nantinya dapat diaplikasikan untuk
urban farming. Instruktur yang dilibatkan dalam kegiatan ini yaitu bapak Eko
(dosen Undira, Denpasar) untuk usaha boga pandita dan Ir. I Wayan Karta Dinata,
MS untuk instalasi vertikultur
19
Pendampingan ini diberikan kepada 11 orang tenan level 2 untuk bidang
kegiatan usaha jamur tiram, boga pandita dan instalasi vertikultur. Dan 4 orang
tenant level 3 untuk kegiatan usaha pembibitan merry gold.
i. Sarasehan Bisnis
Kegiatan sarasehan bisnis dilakukan pada tanggal 12 Nopember 2014 Tujuan
kegiatan sarasehan bisnis ini adalah untuk memperkenalkan para tenant kepada
sumber-sumber pendanaan. Narasumber yang diundang pada kegiatan sarasehan
bisnis ini adalah Bapak Prof. Dr. Ir. I Nyoman Suparta,MS.,MM dari BPR Parta
Kencana Tohpati. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh tenant IbK dan pelaku UKM yang
berkerjasama dengan IbK.
Hasil Kegiatan
a. Kondisi usaha mahasiswa sebelum dan setelah jadi tenant
20
e) Usaha Pembibitan Merrygold : e) sudah mampu menghasilkan bibit
sudah mampu melakukan Merrygold dengan kulaitas baik.
pembibitan Merrygold, namun
mutu komoditas masih perlu
ditingkatkan, manajemen
pemasaran belum bagus
21
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Mengacu kepada hasil kegiatan program IbK tahun 2011-2014 di Universitas
Udayana, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara umum, program IbK di Universitas Udayana telah berhasil, hal ini
ditandai dengan telah tercapainya indikator yang ditetapkan,yaitu: membina 20
orang tenant setiap tahunnya, serta menciptakan minimal 5 orang wirausaha baru
setiap tahunnya.
2. Wirausaha baru yang diciptakan berasal dari berasal dari berbagai fakultas di
Universitas Udayana dengan unit usaha yang berbeda-beda, yaitu: sebanyak 7
orang wirausaha baru pada tahun 2012, 5 orang wirausaha baru pada tahun
2013, dan 9 orang pada tahun 2014.
3. Mahasiswa Universitas Udayana memberikan respon yang positif terhadap
program IbK yang ditunjuukan dari antusiasme mahasiswa yang mendaftar
menjadi calon tenant IbK.
4. Telah muncul income generating dari penjualan hasil pertanian yang dikelola
oleh Usaha Edutani, profit sharing dari unit usaha tenant sebanyak 10% dari
keuntungan yang diperoleh, serta fee konsultasi bisnis.
6.2 Saran
Mengacu pada pelaksanaan kegiatan dan hasil yang telah dicapai maka dapat
disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Kegiatan IbK di Universitas Udayana perlu dilakukan secara berkesinambungan
untuk meningkatkan jiwa wirausaha mahasiswa serta merangsang munculnya
wirausaha-wirausaha baru.
22
DAFTAR PUSTAKA
Downey,W.D. dan Ericson,S.P. 1992. Manajemen Agribisnis. Edisi Kedua, Cetakan
Ketiga. Erlangga, Jakarta.
Suryana. 2008. Kewirausahaan. Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Edisi Ketiga. Salemba Empat, Jakarta.
Putri,B.R.T., Suciani, Sukanata, I.W., Parimartha, K.W., Budiartha I.W., dan Kayana,
I.G.N. 2013. Manajemen Pemasaran Produk Peternakan. Diktat. Fakultas
Peternakan Universitas Udayana. Denpasar Bali.
23
LAMPIRAN
DOKUMENTASI UNIT IBK UNIVERSITAS UDAYANA
24
USAHA TENAN PEMBIBITAN MERRYGOLD INKUBASI TERAPAN IPTEKS PEMBIBITAN
MERRY GOLD
25
PENGEMBANGAN PRODUK BOGA PANDITA PENGEMBANGAN PRODUK BOGA PANDITA
26
Tanaman Melon Tanaman Cabai
27