Anda di halaman 1dari 20

Manfaat IPTEK Bagi Kehidupan Manusia

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas :

Mata Kuliah : Ilmu Alamiah Dasar

Dosen Pengampu : Ambar Hermawan, M. Ag

oleh :

1. Ayu Indah Lestari NIM. 2022116087


2. Aris Riyanto NIM. 2022116114
3. Nur Aini NIM. 2022116126
4. Misbakhudin NIM. 2022116101

Kelas: C

JURUSAN TARBIYAH / PBA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PEKALONGAN

2016

1
[
T
y
p
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini sebagai tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar yang berjudul ”Manfaat
IPTEK Bagi Kehidupan Manusia”.

Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal


mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih
baik lagi dari sebelumnya.

Tak lupa ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Dosen, atas dorongan dan
ilmu yang telah diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan insya Allah sesuai yang kami
harapkan. Dan kami ucapkan terimakasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak
yang terkait dalam penyusunan makalah ini.

Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan sumbang pemikiran sekaligus


pengetahuan bagi kita semuanya. Amin.

Pekalongan, 27 Nopember 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah iii


2. Rumusan Masalah iv
3. Metode Pemecahan Masalah v
4. Sistematika Penulisan Makalah v

BAB II PEMBAHASAN

1. Manfaat IPTEK dalam Bidang Pangan 6


2. Manfaat IPTEK dalam Bidang Sandang dan Papan 10
3. Manfaat IPTEK dalam Peningkatan Kesehatan 12
4. Manfaat IPTEK dalam Penyediaan Energi dan Teknologi 14

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan 18
2. Saran 18

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hasil teknologi telah merusak dalam kehidupan kebanyakan masyarakat kita


sedemikian rupa, sehingga orang menganggapnya sebagai sesuatu yang lumrah.
Orang tidak lagi mempertanyakan bagaimana suatu alat pertama kali ditemukan
atau bagaimana alat tersebut sampai dapat bekerja demikian.
Jika dahulu orang harus menempuh jarak antara Jakarta-London dalam waktu
beberapa tahun, kini dapat ditempuh dalam waktu 2 jam saja. Seorang anak Jakarta
dapat berbicara langsung dengan ayahnya yang berada di Hongkong dengan hanya
mengangkat gagang telepon dan membayar beberapa ribu rupiah. Dengan teknologi
rekam suara, orang masa kini dapat mendengarkan kembali suara/lagu para
penyanyi yang telah lama meninggal dunia.
Dengan menggunakan komputer, orang akan dapat mengerjakan secara cepat
dan tepat. Dengan fasilitas twitter dan facebook anak negeri ini bisa berkomunikasi
langsung dengan temannya dari Eropa, Amerika, dan Afrika. Dengan teknologi
informasi komputer, presiden SBY yang sedang mengadakan lawatan di AS bisa
langsung memimpin rapat kabinet melalui media telekonferensi. Manusia kini dapat
potret-potret permukaan planet mars dan venus dan menjelajahi antariksa. Di
bidang energi, manusia telah dapat memecahkan masalah dengan memanfaatkan
matahari, air terjun, air laut, dan uap untuk membangkitkan tenaga listrik secara
langsung.
Lebih dari itu, teknologi membawakan pemerataan. Misalnya bila jaman
dahulu hanya orang-orang tertentu saja yang dapat menikmati hasil karya seniman
musik terkenal, kini dapat dikatakan semua orang dapat menikmatinya dimanapun
dia berada melalui media CD atau kaset yang murah harganya. Berkat kemajuan
dalam bidang percetakan, maka lebih banyak orang yang dapat membaca buku atau
karangan-karangan bermutu.
Tetapi harus diingat bahwa semua itu tidak diperoleh dengan begitu saja tenpa
pengorbanan. Prof. Dr. Habibi, pernah berkata bahwa teknolegi selalu bersifat
ambivelen, di samping segi positif ia memperlihatkan pula segi-segi negatif. Oleh

iii
karena itu, selain adanya hasil-hasil teknologi, maka kita juga harus mempersiapkan
diri untuk menerima akibat yang negatif.
Setelah teknologi menempuh perkembangan amat pesat masa lalu hingga
menyilaukan mata manusia, kini benar-benar orang mulai mempersoalkan akibat-
akibat yang dibawa teknologi pada peadaban manusia sebagai keseluruhan, baik
benturan teknologi terhadap nilai-nilai kemanusiaan, akibat-akibat fisik maupun
benturannya terhadap tata lingkungan.
Melihat kecenderungan dari perkembangan berbagai tahap yang dialaminya,
jelas bahwa teknologi menjadi harapan jika dituruti suatu haluan yang terarah pada
usaha meningkatakan mutu kehidupan manusia, yakni usaha untuk mencukupi: a.
bahan pangan, b. Pekerjaan bagi penduduk dunia, c. Bahan menteh dan energi bagi
penduduk dunia disertai usaha menekan pemborosan, d. Usaha untuk memberikan
tempat bermukim yang layak bagi manusia (ini berati memelihara kelestarian
lingkungan) dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai


pijakan untuk terfokusnya kajian manfaat IPTEK bagi kehidupan manusia ini. Adapun
rumusan masalahnya sebagai berikut.

1. Apa manfaat IPTEK dalam Bidang Pangan ?


2. Apa manfaat IPTEK dalam Bidang Sandang dan Papan ?
3. Apa manfaat IPTEK dalam Peningkatan Kesehatan ?
4. Apa manfaat IPTEK dalam Penyediaan Energi dan Teknologi ?

iv
C. Metode Pemecahan Masalah

Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literature/metode kajian


pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya
yang merujuk pada permasalahn yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan
masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan
perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan
dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan
serta pengorganisasian jawaban permasalahan.

D. Sitematika Penulisan Makalah

Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang
terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah,
dan sistematika penulisan makalah; Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian penutup
yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manfaat IPTEK dalam bidang pangan


IPA dan teknologi telah demikian maju sehingga merupakan bagian dari hidup
kita, termasuk dalam usaha pengadaan pangan. Dalam kaitan ini maka sumbangan IPA
dan teknologi adalah :
1. Usaha Pengadaan Pangan
IPA dan teknologi telah demikian maju sehingga merupakan bagian dari hidup
kita, termasuk dalam usaha pengadaan pangan. Dalam kaitan ini maka sumbangan
IPA dan teknologi adalah:
a. Mengembangkan tanah-tanah produktif
Biasanya tempat-tempat dengan populasi yang padat, juga merupakan
daerah-daerah yang produktif. Penduduk telah berkembang secara cepat
hingga melebihi kesanggupan daerah tersebut yang dahulu pernah dengan
mudah menyokong penduduknya. Kalau ditinjau daerah-daerah yang belum
dibuka biasanya kurang cocok untuk pertanian, kecuali bila teknologi modern
dapat digunakan secara pasif untuk mengatasi kekurangannya.
Diantara kekuarangan-kekurangan daerah yang belum dibuka tersebut
adalah kesuburan tanah rendah, kelebihan atau kekurangan curah hujan,
wilayah atau iklim yang tidak cocok. Membuat tanah semacam itu menjadi
produktif dalam pertanian, sangatlah mahal. Biaya pembukaan tanah kadang-
kadang jauh lebih mahal dari pada nilai tanaman untuk masa beberapa tahun.
Kalau hanya produksi yang menjadi tujuan pokok, lebih efisien dengan
menaikkan hasil dari tanah-tanah yang diusahakan. Tambahan pula karena
tanah-tanah yang tidak digunakan biasanya jauh di luar daerah berpolusi,
distribusi hasilnya nanti akan menjadi masalah besar. Eksplorasi daerah baru
tidak akan selalu berhenti penyelesaian masalah pangan.1

1
Ahmad Ta’rifin, Ilmu Alamiah Dasar (Pekalongan: Duta Media Utama, 2013), hlm. 204-205.

6
b. Penyediaan pangan baru
Dalam abad kemajuan ilmiyah yang pesat ini, tidaklah mengherankan
apabila banyak teknologi baru yang telah di kembangkan untuk memenuhi
kebutuhan gizi manusia. Dewasa ini para ilmuan sedang menggarap
kemungkinan-kemungkinan yang sangat beraneka ragam, seperti pembuatan
pangan dari minyak bumi, penyempurnaan gizi sereal, pembuatan pangan
protein dari daun-daunan, dan pembuatan produk daging tiruan dari sumber-
sumber protein nabati.
2. Sereal Berprotein Tinggi
Pada banyak negara berkembang, sereal itu merupakan kira-kira dua atau tiga
dari jumlah penerimaan kalori. Maka, perbaikan pada protein sereal dapat secara
langsung memperbaiki mutu gizi. Protein sereal memiliki satu atau lebih asam
amino yang penting untuk tubuh. Jagung misalnya, tidak mempunyai asam amino
lisin yang kadang-kadang tritofan, yang mana keduanya penting untuk
metabolisme manusia. Karena itu penduduk yang makan jagung mudah terserang
kurang gizi karena kekurangan kedua macam asam amino tersebut didalam diet
mereka.
Pembiakan tanaman di pusat-pusat riset seluruh dunia sedang
mengembangkan berbagai jenis sereal yang lebih tinggi kadar proteinnya berserta
mutunya dari jenis-jenis sereal yang bisa ditanam orang. Tetapi proses ini tidak
dapat berjalan cepat. Kemajua besar yang penting terjadi dalam tahun 1963,
ketika Edwin T. Mertz dan rekan-rekannya di Universitas Purdeu, berhasil
menemukan gen jagung yang disebut “apaque-2”. Penemuan ini telah menarik
perhatian besar para ahli untuk mengusahakan kadar protein sereal dengan jalan
penelitian.
Pengembangan jagung berselisih tinggi itu penting sekali artinya untuk
berbagai negara di mana jagung merupakan bagian terbersar dari penyediaan
energi pangan. Hanya saja jagung berselisih tinggi ini mempunyai beberapa
kelemahan, antara lain hasil perhektarnya lebih rendar dari jagung biasa, lebih
sukar dimasak sehingga banyak konsumen yang tidak menyukainya.2

2
Ibid., h. 205-206.

7
Jhon Axtell dan Rameshwar Singh dari Universitas Purdue pada tahun 1973
telah mengumumkan penemuan dua jenis sorgum berlisin tinggi. Setelah
memeriksa 9000 jenis sorgum dari seluruh dunia, para peneliti menemukan dua
keturunan yang tak begitu dikenal dari Etiopia (Etiopia adalah tanah leluhur
sergum) yang mengandung protein sepertiga lebih banyak dan lisin dua kali lebih
banyak dari pada jenis sorgum yang biasa ditanam orang.
Beras sebagai bahan makanan pokok bagi kebanyakan penduduk dunia relatif
rendah kadar proteinnya, tetapi berkat kemajuan IPA dan teknologi para ilmuan
yang bergabunga dalam IRRI (international rice ewsearch institut) di philipina
telah mencapai kemajuan yang lumayan dalam membiakan padi yang produksi
tinggi. Padi-padi varietas IR, seperti IR. 5, IR. 8, IR. 36 dan sebagiannya adalah
varietas-varietas padi hasil penelitian IRRI di Philiphina.
Gandum lebih banyak mengandung protein dan asam amino dibandingkan
dengan sereal yang telah disebutkan diatas, tetapi juga belum mencukupi
kebutuhan diet yang sungguh-sungguh mencukupi semuanya karena kekurangan
lisin. Dengan perkawinan silang diantara jenis-jenis gandum yang ada diharapkan
tahun mendatang akan dihasilkan variasi gandum yang berkadar protein lebih
tinggi 25% atau lebih yang dapat diusahakan secara komersial.
3. Membuat Pangan Baru

Di satu pihak negara-negara miskin kekurangan protein yang merajalela tetapi


di pihak lain terdapat protein dalam jumlah besar tak dapat dipergunakan,
misalnya protein dari industri minyak nabati setempat.

Banyak negara-negara yang menggunakan kacang, kedelai, atau kelapa


dilumatkan dan diperah minyaknya tinggallah ampasnya yang masih mengandung
kadar protein yang tinggi, sayangnya protein itu sedikit saja yang dipergunakan
secara langsung sebagai pangan, kebanyakan hanyalah untuk makanan ternak,
sebagai pupuk atau dibuang.3

3
Ibid., h. 206-207.

8
Kalau ampas berprotein tinggi tersebut dapat diubah menjadi pangan protein,
maka lainnya akan merupakan sumbangan yang penting untuk memperkecil
kekurangan protein. Ada beberapa kesulitan dalam hal ini misalnya: pengan itu
harus dibuat lezat terlebih dahulu, dan persenyawaan yang beracun di dalam
ampas harus dibebaskan.

Berkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekarang sudah ada


produk yang dijual di pasaran bebas, yaitu sejenis minuman yang dipelopori
pembuatannya oleh vitasory yang dibuat di Hongkong sejak 30 tahun yang lalu.
Minuman serupa telah dibuat di Singapura, Muangthai, India dan Malaysia. Di
Indonesia juga terdapat produk sejenis yang diperjual belikan dengan merek
Energen.

Di samping itu produk baru yang tak kalah pentingnya dalam usaha
penyediaan diet berpotensi tinggi adalah dengan mencampurkan berbagai bahan
sehingga dihasilkan produk baru yang memiliki kadar lebih tinggi dari asalnya,
misalnya campuran jagung-kedelai-susu (Corn-Soy-Milk-CSM) gandum-kedelai
(Wheat-Soy-Blend-WSB), bal ahar (kata Hinida=pangan bayi) adalah campuran
antara bulgur berlisin dengan tepung kacang dan kedelai.

4. Protein Sel Tunggal

Dewasa ini kemungkinan yang paling banyak dibicarakan untuk menambah


persediaan pangan menyangkut penggunaan organisme mikro sel tunggal,
terutama jenis ragi tertentu untuk mengubah turunan (derivate) minyak bumi atau
sampah organik menjadi bentuk-bentuk protein yang dapat dimakan yang disebut
protein sel tunggal (singgel – cell – protein; SCP). Kebanyakan produk SCP
sampai sekarang dilakukan di Eropa tetapi karena pertimbangan-pertimbangan
keselamatan, baru boleh digunakan makanan ternak.4

4
Ibid., h. 207-208.

9
5. Pembuatan Produk Daging Tiruan

Cara lain untuk mengganti protein hewani dengan protein nabati adalah
dengan produk peternakan imitasi, yang sesungguhnya berasal dari tumbuh-
tumbuhan. Pengembangan teknik untuk mengintal protein soya yang menjadi
serabut yang prosesnya hampir sama dengan pemintalan benang tekstil sintetis,
memungkinkan sudah dapat mengempa serabut kedelai itu menjadi berbentuk
daging dab setelah diberi warna dan rasa yang sesuai, daging imitasi itu dapat
dipakai sebagai pengganti daging yang sesungguhnya.5

B. Manfaat IPTEK dalam Bidang Sandang dan Papan


1. Bidang Sandang

Ilmu Pengetahuan Alam dan teknologi telah banyak sumbangannya dalam


bidang sandang; andaikata tidak, maka kita barangkali masih hidup dalam zaman
purba dimana manusia masih menggunakan kulit kayu atau daun-daun sebagai
penutup tubuh kita. Baik pada abad yang lalu maupun masa kini IPA dan
teknologi telah menolong manusia dalam pengadaan sandang berupa mesin-mesin
tekstil. Bila pada abad yang lalu mesin-mesin itu dapat mempercepat proses
pembuatan tekstil yang umumnya masih terbuat dari kapas, maka pada abad yang
sekarang ini IPA dan teknologi telah mampu menyumbangkan kepada manusia
serat-serat sintetis baik yang terbuat dari pokok-pokok kayu yang diproses secara
kimiawi menjadi benang (rayon) maupun dari bahan galian misalnya hasil
samping sulingan batu baru dan minyak bumi menjadi serat-serat sintetis seperti
poliester, polopropilen, polietilin dan sebagainya. Dengan teknologi itu orang
tidak perlu menunggu terlalu lama hasil serat tanaman kapas. Dengan serat-serat
sintetis itu orang dapat membuat serat tekstil secara besar-besaran dalam waktu
yang singkat.6

5
Ibid., h. 208-209.
6
Abdullah Aly dan Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar (Jakarta: Bumi Aksara, 1998), hlm. 112-113.

10
Dampak negatif dari segala penemuan IPA dan teknologi ini sehubungan
dengan polimer sintetis yaitu bahwa bahan-bahan berupa polimer sintetis itu yang
dalam kata sehari-hari disebut “plastik” menimbulkan keuntungan dan kerugian.
Keuntungannya sudah jelas kita dapat memproduksi serat tekstil untuk sandang,
bahkan hampir semua kebutuhan sehari-hari yang berupa alat rumah tangga tidak
luput dari penggunaan plastik sebagai bahan dasarnya. Yang menjadi masalah
sekarang ialah bahwa sampah-sampah plastik itu tidak dapat dihancurkan oleh
bakteri-bakteri pembusuk. Sampah-sampah lain yang berasal dari bahan alam
dengan cepat dapat dihancurkan oleh bakteri pengurai.

2. Bidang Papan
Memang burung camar semua pandai membuat sarang yang begitu indah,
namun setelah berabad-abad lamanya ternyata tidak terlihat adanya kemajuan
sedikitpun. Burung itu membuat sarangnya secara naluriah. Berbeda dengan
manusia yang oleh Tuhan diberi karunia keunggulan berupa akal dan budi.
Dengan akal inilah manusia dapat menyempurnakan rumah tinggalnya dari gua-
gua alami ke pohon-pohon, kemudian berkembang lagi menjadi rumah di atas
tiang-tiang penyangga, dan lebih maju lagi pada masa kini telah mampu membuat
gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi ke angkasa. Untuk
mencapai puncaknya orang tidak perlu meniti tangga langkah demi langkah,
tetapi cukup tekan tombol dan beberapa detik kemudian sampai ke lantai yang ke-
60 dan seterusnya. Uraian di atas menunjukkan dampak positif IPA dan teknologi
dalam bidang papan.7
Berkat kemajuan IPA dan teknologi, eksplorasi daratan untuk pemukiman
sudah sangat lazim. Di bidang pemukiman telah dikembangkan teknik-teknik
pemukiaman untuk menggunakan tempat seefisien mungkin. Tempat-tempat yang
tidak produktif bagi pertanian dipergunakan untuk tempat-tempat pemukiman.
Untuk kepentingan tersebut telah dikembangkan sistem rumah susun sampai
dengan rumah-rumah berkontruksi tahan gempa dan sebagainya.8

7
Ibid., hal. 114-115.
8
Ahmad Ta’rifin, Ilmu Alamiah Dasar (Pekalongan: Duta Media Utama, 2013), hlm. 209-210.

11
Sampai abad ini, manusia akan berusaha memanfaatkan lautan dan antariksa
sebesar-besarnya melalui pulau-pulau buatan disertai peternakan dan perkebunan
laut. Bahkan menurut MT. Zen, orang telah hidup berbulan-bulan di bawah air
laut dan dapat menjelajahi lautan di bawah kutub utara. Sedangkan untuk jangka
panjang pemukiman di antariksa sedang dalam penelitian. Semuanya itu
merupakan tantangan besar bagi IPA dan teknologi. Melihat kemampuan manusia
dalam berteknologi, apa yang dijabarkan di atas bukan lagi suatu khayalan
belaka.9
Teknologi selalu mempunya kelemahan. Sebagai contoh, dengan alat-alat
modern, sekarang orang begitu mudah membabat hutan untuk bangunan untuk
perabot lain. Apalagi dengan prinsip ekonomi untuk memperoleh untung sebesar-
besarnya membuat orang menjadi lupa, sehingga timbul akibat sampingan dari
penebangan hutan yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah Ilmu Limgkungan.
Pohon-pohon yang relatif muda yang seharusnya tidak boleh dibabat, sehingga
tidak menimbulkan akibat berantai, mulai dari erosi, pendangkalan sungai,
kematian sumber air, kemerosotan kesuburan tanah, banjir dan selanjutnya rantai
itu sampai pada kesengsaraan manusia itu sendiri yang sebenarnya tidak ikut
secara langsung menikmati hasil hutan itu. Ini merupakan suatu hal yang mulai
terasa di beberapa bagian pulau kita.10

C. Manfaat IPTEK dalam peningkatan kesehatan


Berkat kemajuan IPA dan teknologi dengan ditemukannya microscop, sinar-x,
antibiotic, obat-obat bius, transplantasi vaksinasi bidang kedokteran dan pengobatan,
upaya peningkatan kesehatan masyarakat maju dengan pesat. Penemuan dalam bidang
ini telah membebaskan manusia dari bahaya penyebaran wabah penyakit yang
mengerikan seperti cacar, pes, malaria, TBC dan sebagainya yang mengancam
kemusnahan umat manusia. Bukan itu saja bidang kedokteran telah mampu pula
menggantikan alat-alat hidup organ yang rusak dengan organ yang baik seperti mata,
ginjal, jantung atau memperbaiki hidung pesek mejadi mancung melaui operasi
plastik dan sebagainya.11

9
Ibid., h. 210.
10
Abdullah Aly dan Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar (Jakarta: Bumi Aksara, 1998), hlm. 115.
11
Ahmad Ta’rifin, Ilmu Alamiah Dasar (Pekalongan: Duta Media Utama, 2013), hlm. 210.

12
Penggunaan nutrisi seimbang dalam tiap-tiap hari rupanya merupakan upaya
yang perlu dimasyarakatkan sehingga dapat memperlambat tiap-tiap organ dan berarti
tiap-tiap oragan akan mempunyai keselamatan untuk hidup lebih lama.
Tak kalah pentingnya bahwa IPA dan kemajuan teknologi telah
mempromosikan cara-cara hidup sehat dengan memelihara kebersihan lingkungan.
Menggunungnya sampah-sampah organikdi lingkungan merupakan pertanda sanitasi
yang tidak higienis, oleh karena itu upaya pengolahan sampah melalui pembuatan
kompas atau pembuatan pori-pori tanah terus ditingkatkan sehingga sejauh mungkin
dapat dihindarkan adanya bahan-bahan pencemaran harus menyediakan dana untuk
memproses bahan-bahan buangannya sehingga tidak lagi menimbulkan bahaya yang
tidak kita inginkan. Semuanya itu adalah untuk kelangsungan hidup manusia di
bidang kesehatan.
Kini, dengan berkembangnya penyakit HIV/AIDS dan menyebarkan flu
burung (avian influenza) dan flu babi (H1N1), yang belum ada obatnya, WHO
sebagai organisasi kesehatan dunia terus mengupayakan obatnya melalui penelitian
yang di lakukan di berbagai laboraturium kesehatan di dunia.12
Peningkatan suatu ilmu ditentukan oleh sarana dan prasaranayang diperlukan.
Untuk perkembangan ilmu dasar (Kimia, Biologi dan Fisika) serta alat-alat elektronik
dan non elektronik serta tenaga penelitian dibidangnya. Seperti dijelaskan pada
perkembangan IPA yang selalu mengikuti perkembangan zaman, maka ilmu dasar
tersebut di atas juga berkembang. Dapat disebutkan di sini dengan timbulnya: bio
kimia, bio fisika, kimia fisika, bateriologi, histologi(ilmu jaringan), sitologi(ilmu
tentang sel), parasitologi, dan lain-lain. Pada abad permulaan abad 20 bagian ilmu
bedah sangat populer, karena dapat memecahkan banya masalah penyakit lewat
pembedaha, misalnya penyakit-penyakit pada mata, kulit, tulang, jantung, masalah
kelahiran, dan lain-lain. Hal ini karena dapat dibuatnya alat-alat diagnosa antara lain
seperti: mesin sinar X, elektrokardiograf, basal metabolisme. Dengan makin
berkembangnya ilmu kedokteran dan fasilitas peralatan yang makin maju maka dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat.13

12
Ibid., h. 211-212.
13
Abdullah Aly dan Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar (Jakarta: Bumi Aksara, 1998), hlm. 142-143.

13
D. Manfaat IPTEK dalam penyediaan energi dan teknologi
1. Penyediaan energi
Masalah pokok dunia di masa mendatang adalah keterbatasan sumber-sumber
alam dan salah satu diantaranya adalah keterbatasan daya energi. Sumber daya
energi yang paling tua mungkin diperoleh dari kayu bahkan masih digunakan.
Batubara, minyak dan gas bumi, inipun makin lama juga makin menyusut
jumlahnya, sedangkan sumber daya air untuk pengadaan tenaga hidrolistrik juga
tidak mencukupi menyediakan energi mendukung penduduk yang jumlahnya kian
meningkat.
Berkat kemajuan IPA dan teknologi sekarang telah dapat diusahakan adanya
sumber energi lain (sumber alternatif). Sumber daya energi alternatif tersebut
adalah energi nuklir sebagai sinar yang dipancarkan oleh matahari, energi geotemal
energi angin, energi pasang surut, biodiesel, biofuel, dan biogas yang
memanfaatkan limbah organis. Ada banyak gunung di Indonesia memberikan
kepada kita sumber geomental yang cukup banyak. Walaupun demikian
pemanfaatan energi geomental memerlukan teknologi yang masih harus di
kembangkan bila menghendaki ongkos yang lebih murah.
Energi matahari yang datang ke bumi dalam keadaan sangat renggang
sehingga perlu teknologi untuk pengumpulan dan karena adanya siang dan malam
dan waktu-waktu di mana intensitas datangnya sinar matahari ke bumi itu tidak
tetap, meka diperlukan sistem untuk menyimpan energi matahari yang dipanen itu.
Juga teknologi pemanfaatan energi matahari pada saat ini belum memuaskan dan
masih dicari terus dengan penelitian. Energi tanpa nuklir diperoleh dari
pembelahan inti uranium dan torium yang berlangsung dalam reaktor. Di samping
itu reaktor nuklir berdasarkan fusi, di mana deuterum dan tritium direaksi pada
suhu 20 juta derajat atau lebih dengan pelepasan energi yang sangat banyak, juga
sedang diteliti.
Beberapa negara memusatkan penelitian pada penggunaan energi matahari
yang berasal dari biomisa. Negara-negara yang mempunyai lahan yang luas dan
sinar matahari yang cukup dapat ditanam ubi-ubian dan menghasilkan gula sebagai
bahan pembuatan. Alkohol ini dapat dijadikan bahan bakar untuk menjalankan
mesin-mesin, alat-alat otomotif dan lain sebagainya.14

14
Ahmad Ta’rifin, Ilmu Alamiah Dasar (Pekalongan: Duta Media Utama, 2013), hlm. 211-213.

14
Sumber energi alternatif lain yang memperoleh perhatian adalah biogas yang
diperoleh dari fermentasi kotoran manusia, hewan dan sampah organik dalam
tengki-tengki pencerna. Sistem biogas yang dibangun di pedesaan /kampung,
kecuali untuk menghasilkan bahan bakar, untuk mencukupi kebutuhan rumah
tangga, juga mempunyai pengaruh baik terhadap kesehatan lingkungan dan sungai-
sungai bebas polusi. Lalu ada bifuel yang dikembangkan dari minyak pohon jarak
yang juga untuk mengatasi berkurangnya energi bahan bakar berbasis bumi.
2. Perkembangan teknologi
Selama 50-100 tahun sebelum perang dunia II sektor industi yang dipelopori
teknologi berkembang dengan pesat, yaitu dalam bidang pembuatan baja, jalan
kereta api penambangan batu bara dan besi, industri mobil dengan mesin
pembakaran dalam dan mesin-mesin besar dan pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi. Dalam tahap ini sangat banyak diperlukan bahan mentah, energi, mineral,
kayu dan lain sebagainya. Pengaruh pencemaran tahap ini besar sekali.
Sesudah Perang Dunia II, muncullah revolusi hijau di bidang pertanian,
industri, kimia, elektronika, teknologi komputer, telekomuikasi, plastik, logam
ringan (aluminium) pesawat pancar gas, teknologi nuklir berdasarkan funsion,
dirgantara dan lian-lain. Tahap ini memperlihatkan hubungan erat antara teknologi
dan perkembangan guna sosialnya. Teknologi tahap ini kurang menghasilkan
sumber daya dan tidak banyak mengakibatkan polusi.
Di masa mendatang bioteknologi akan mejadi sangat penting. Hal ini
disebabkan karena keharusan-keharusan yang muncul dari kebutuhan produksi,
masalah tata lingkungan dan kapasitas produksi. Teknologi tahap ini
mengutamakan azas efisiensi secara sungguh-gungguh, sehingga menghemat
bahan bakar (energi). Perkembangan Teknologi ini menjurus pada pemanfaatan
bahan-bahan hidrokarbon untuk membuat protein dan sebagai bahan bakar industri
petrokimia.15

15
Ibid., h. 213-214.

15
Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah tidak asing lagi dengan kata
bioteknologi. Lalu sebenarnya apa yang dimaksud dengan bioteknologi itu?
Bioteknologi merupakan gabungan dua kata yaitu bio dan teknologi. Bio berarti
makhluk hidup dan teknologi adalah acara untuk memproduksi barang atau jasa.
European Federation of Biotechnology (1989) mendefinisikan bioteknologi
sebagai perpaduan ilmu pengetahuan dan ilmu rekayasa yang bertujuan untuk
meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup dan
molecular untuk menghasilkan produk dan jasa. Menurut Lauchli (1987)
bioteknologi didefinisikan sebagai segala teknik yang menggunakan organisme
hidup atau bagian dari organisme untuk: (a) memperbaiki sifat tanaman atau
hewan; (b) mengembangkan mikroba untuk tujuan khusus atau; (c)
membuat/memodifikasi produk tanaman. Menurut OTA (Office of Technology
Assement) (1988), bioteknologi adalah teknologi untuk mendayagunakan
organisme hidup atau bagian dari organisme untuk menghasilkan atau
memodifikasi produk-produk tertentu, serta untuk perbaikan atau pemuliaan
mikroorganisme, tanaman, atau hewan.16
Ilmu Alamiah dan teknologi memberikan sumbangan yang besar dalam bidang
transportasi, misalnya : berupa mobil, kereta api, kapal laut, pesawat terbang dan
sebagainya. Dengan kendaraan-kendaraan itu kita dapt mengunjungi saudara kita
yang berada di kota lain hanya memerlukan waktu yang singkat, misalnya,
Surabaya ke Medan bila dilakukan dengan kapal layar memerlukan waktu satu
bulan atau lebih, tetapi dengan menggunakan pesawat terbang hanya memerlukan
waktu tiga jam saja. Bila kita menempuh perjalanan dari Malang ke Jakarta dengan
Pedati memerlukan waktu satu bulan tetapi dengan naik bus malam hanya
memerlukan waktu 18 jam. Pada zaman dahulu orang mengelilingi dunia
memerlukan waktu tahunan, tapi sekarang dengan pesawat terbang cukup beberapa
hari saja. Pada abad ke-20 ini orang telah berhasil meniptakan pesawat ulang alik
dari bumi ke angkasa luar, maka pada awal abad ke-21 nanti mungkin manusia
akan dapat naik kendaraan untuk bertamasya ke planet-planet atau satelit yang
dekat dengan bumi bahkan bila perlu hijrah ke sana.17

16
Mochammad Sodiq, Ilmu Kealaman Dasar (Jakarta: Kencan Prenademedia Group, 2014), hlm. 197-
198.
17
Heri Purnama, Ilmu Alamiah Dasar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), hlm. 281-282.

16
Transportasi merupakan sarana penghubung suatu daerah dengan daerah
lainnya. Sumbangan teknologi untuk menciptakan beraneka ragam alat transportasi
yang saat ini telah digunakan manusia menjadi terjangkaunya daerah-daerah
terpencil yang dulu terasing dari kehidupan manusia yang lain sekarang suatu jarak
sangat dekat meskipun dulu seakan-akan terjangkau. Semua jalur dimanfaatkan
untuk transportasi, baik jalur darat, laut, maupun udara. Berjenis-jenis alat
transportasi diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia hanya
tinggal memilih kendaraan manakah yang dibutuhkan untuk mencapai suatu
tempat. Dulu jarak Jakarta-Surabaya ditempuh selama berpuluh-puluh hari dengan
berkuda, sekarang dengan kereta api memerlukan waktu 20 jam dan dengan
menggunakan pesawat terbang hanya memerlukan waktu 2 jam. Demikian juga
Jakarta-Ujungpandang yang ditempuh dengan perahu layar bugi selama
berminggu-minggu sekarang dapat ditempuh selama 2 hari dengan kapal mesin dan
cukup waktu 2 jam saja dengan kapal terbang. Jaman Columbus mengelilingi dunia
merupakan kegiatanyang menghabiskan waktu bertahun-tahun, pada abad XX ini
orang dengan bantuan pesawat ruang angkasa dapat bolak-balik dari bumi ke bulan
hanya dalam waktu beberapa hari saja.
Selain itu, negara-negara dapat saja menyalahgunakan teknologi yang
dimilikinya untuk maksud-maksud yang kurang terpuji. Dengan bantuan satelit
orang dapat menempatkan alat penginderaan jarak jauh yang dapat mengamati dan
menunjukan dimana lokasi-lokasi penting suatu negara, misalnya tempat
penyimpanan senjata, pabrik senjata, reaktor atom dan sebagainya sehingga bila
timbul perang atau ketegangan politik maka tempat-tempat tersebut pasti
merupakan sasaran utama. Kecuali dapat mengamati dan menunjukan segala
sesuatu yang berada di permukaan bumi ada alat pengindera yang mampu
mengindera sampai ke permukaan bumi, sehingga dapat mengetahui kekayaan
alam yang terkandung di permukaan bumi. Akibatnya negara-negara yang alamnya
kaya raya dengan barang-barang tambang atau mineral tanpa disadari akan menjadi
incaran negara-negara yang mengetahui potensi tersebut, sedangkan si pemilik
mungkin saja bahkan tidak mengetahuinya. Bila hal semacam ini terjadi bukan
tidak mungkin negara-negara yang sudah merdeka akan menjadi terjajah lagi
dalam bentuk yang lain.18

18
Ibud., h. 282-286.

17
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
 Manfaat IPTEK dalam Bidang Pangan, antara lain :
 Mengembangkan tanah-tanah produktif.
 Sereal Berprotein Tinggi.
 Membuat Pangan Baru.
 Manfaat IPTEK dalam Bidang Sandang dan Papan, antara lain :
 Dikembangkannya jenis-jenis serat buatan seperti rayon, nyilon, yang biasa
dipakai sebagai pembuatan kaos kaki supaya lebih awet.
 Dengan teknologi itu orang tidak perlu menunggu terlalu lama hasil serat
tanaman kapas.
 Dapat menyempurnakan rumah tinggal manusia dari gua-gua alami ke pohon-
pohon, kemudian berkembang lagi menjadi rumah di atas tiang-tiang
penyangga, dan lebih maju lagi pada masa kini telah mampu membuat
gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi ke angkasa.
 Manfaat IPTEK dalam Peningkatan Kesehatan, antara lain :
 Ditemukannya microscop, sinar-x, antibiotic, obat-obat bius, transplantasi
vaksinasi bidang kedokteran dan pengobatan.
 Dapat menggantikan alat-alat hidup organ yang rusak dengan organ yang baik
seperti mata, ginjal, jantung atau memperbaiki hidung pesek mejadi mancung
melaui operasi plastik dan sebagainya.
 Manfaat IPTEK dalam Penyediaan Energi dan Teknologi, antara lain :
 Terciptanya teknologi untuk menyimpan energi matahari, agar bisa
dimanfaatkan secara maksimal.
 Manusia dapat memanfaatkan alkohol sebagai bahan bakar untuk
menjalankan mesin-mesin, alat-alat otomotif dan lain sebagainya.
2. Saran
Demikianlah makalah ini dibuat dengan sesederhana ini. Kami yakin bahwa masih
banyak kekuranganya yang terdapat dalam makalah ini. Kami harap banyak saran dan
kritikan dari bapak pembimbing mata kuliah ini dan juga dari kawan-kawan semuanya agar
kiranya makalah ini menjadi sempurna. Kami mohon maaf atas segala keterbatasan dan
kekurangan makalah ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Aly dan Eny Rahma. Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: Bumi Aksara, 1998
Ta’rifin, Ahmad. Ilmu Alamiah Dasar, Pekalongan: Duta Media Utama, 2013
Sodiq, Mochammad. Ilmu Kealaman Dasa , Jakarta: Kencan Prenademedia Group, 2014
Purnama, Heri. Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008

19

Anda mungkin juga menyukai