Anda di halaman 1dari 2

Kekayaan Lautan Indonesia

Fitri Susanti (197006426045)

Sumber : https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/29/090000069/potensi-sumber-daya-alam-
lautan?page=all

Evaluasi

A. Potensi
Salah satu Potensi sumber daya alam Indonesia laut. Potensi dan upaya pemanfaatan SDA itu
adalah modal Indonesia untuk menjadi negara maju.
Mengutip Kemdikbud RI, potensi sumber daya alam lautan Indonesia sangat melimpah karena
dua pertiga wilayah Indonesia berupa lautan. Menurut Food and Agricultural Organization (FAO),
potensi lestari sumber daya perikanan tangkap laut Indonesia mencapai sekitar 6,5 juta ton per
tahun dengan tingkat pemanfaatan mencapai 5,71 ton per tahun. Berdasar data FAO 2009,
produksi ikan tangkap Indonesia menempati urutan ketiga di dunia setelah China dan Peru.
Sedangkan produksi ikan budidaya Indonesia menempati urutan keempat setelah China, India dan
Vietnam.
Kekayaan laut Indonesia juga terlihat dari keanekaragaman hayati biota laut. Laut Indonesia
memiliki 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 spesies biota terumbu karang. Maka
Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia (marine mega-
biodiversity). Berbagai upaya dilakukan pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan
(KKP) untuk meningkatkan produksi ikan. Salah satuya adalah program industrialisasi kelautan
dan perikanan. Program yang dijalankan adalah dengan meningkatkan kapasitas industri untuk
ikan kaleng cakalang, sarden, tuna, udang, dan produk olahan ikan. Juga dilakukan upaya
peningkatan produksi rumput laut. Hasilnya, terjadi peningkatan ekspor hasil laut dan penurunan
impor hasil laut. Umumbya, impor hasil laut berupa tepung ikan dan ikan segar atau ikan beku.

B. Permasalahan
Indonesia terus berjuang melawan berbagai masalah lingkungan yang saat ini terjadi akibat
pembangunan yang tidak berkelanjutan. Lautan pun terkena dampaknya. Permasalahan seperti
polusi laut dan pesisir, perubahan iklim, dan perusakan habitat terus terjadi. Meningkatnya
permintaan akan sumber daya, kemajuan teknologi, penangkapan ikan berlebihan, serta tata
kelola dan penegakan hukum yang belum memadai juga berkontribusi terhadap kemerosotan
kualitas laut. Penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur juga berlanjut,
mengakibatkan eksploitasi sumber daya secara berlebihan.
Terumbu karang terancam oleh penangkapan ikan yang tidak bertanggung jawab dan tidak
diatur. Rusaknya terumbu karang pun diperparah oleh perubahan iklim global yang menyebabkan
pengasaman dan pemanasan lautan. Sekitar 82 persen wilayah terumbu karang di Indonesia
terancam rusak (Burke et al., 2002).
Indonesia adalah penyumbang sampah plastik di laut terbesar kedua di dunia setelah Cina.
Pada tahun 2010, sekitar 1,29 juta ton dari total 3,2 juta ton sampah plastik di Indonesia berakhir
di laut (Jambeck et al., 2015). Pencemaran plastik tidak hanya merugikan bagi makhluk hidup di
lautan, tetapi juga kita manusia yang berada di bagian atas rantai makanan.

C. Saran-Saran
o Pemerintah setempat melalui Dinas Kelautan dan Perikanan serta Dinas Pariwisata dan
Lingkungan Hidup harus lebih aktif memberikan sosialisasi atau pemahaman kepada
masyarakat dusun Lala dan masyarakat pada umunya tentang pentingnya menjaga
kelestarian lingkung hidup khususnya terumbu karang dan pohon bakau.
o Masyarakat diharuskan sadar akan bahayanya plastik mencemari lingkungan. Perlu upaya
yang konsisten dari berbagai elemen. Perusahaan harus mematuhi peraturan lingkungan dan
pemerintah harus efektif mengelola limbah dan harus memastikan sampah tidak dibuang ke
lautan
o Pemerintah bersama masyarakat perlu melakukan rehabilitasi terumbu karang atau biasa
dikenal dengan istilah transplantasi karang. Tujuannya adalah untuk menambah keindahan
alam bawah laut dusun Lala serta mengundang biota laut untuk bertelur dan berkembang
biak.

Anda mungkin juga menyukai