1. Sejarah Perekatan Di dunia, dimulai sejak zaman Raja Thotmes di Mesir pada abad 15 SM, sedangkan di Indonesia dimulai sejak VOC memperkenalkan bungkus teh dan rempah-rempah dengan triplek. Perkembangan komposit terbaru pada abad ke-20 ditandai dengan ditemukannya polimer, 2. Teori Perekatan a. Teori perekatan mekanik = bahan direkat porus, terjadi pembentukan akar perekat b. Teori perekatan spesifik = bahan perekat non-porus, adanya adhesi kayu dengan perekat c. Teori lima rantai gaya perekat = perekat menjadi sistem 3. Tolak Ukur Perekatan a. Uji rekatan b. Persen kerusakan kayu c. Uji deliminasi d. Cacat perekatan e. Uji emisi formaldehida 4. Lima Langkah Pembentukan Garis Perekat: a. Air sisi/flow perekat, perekat dalam kondisi cair sehingga mengalir ke kedua sisi sampung dan bisa bertemu dnegan perekat lain. Akibatnya akan membentuk garis perekat yang kontinyu dari alur perekat yang dilaburkan b. Peresapan/penetration, masuknya bahan perekat ke dalam substrat karena sifat kayu yang porus c. Pindah muka/transfer, pindahnya sebagian molekul perekat dari substrat yang dilaburi perekat ke substrat yang tidak dilaburi perekat d, Pembasahan/wetting, kesesuaian bahan perekat dengan permukaan substrat. Pada teori ini, tidak terjadi penetrasi tetapi adanya bahan direkat yang tidak porus sehingga diperlukan adanya kesesuaian tingkatan ikatan spesifik e. Pengerasan/solidification, mengerasnya garis perekat dengan berbagai cara polimer, kehilangan molekul air, dan lainnya tergantung jenis perekat 5. Cara Pengujian Perekat: a. Uji tarik/tekan sejajar garis perekat b. Uji tarik tegak lurus garis perekat c. Uji deliminasi d. Uji rekatan kering e. Uji rekatan bahas 6. Tujuan Pengempaan Membuat garis perekat setipis mungkin (1 mol perekat diantara permukaan bahan direkat) 7. Rumus Pengempaan PA G= J 8. Jenis Pengempaan a. Pengempaan dingin b. Pengempaan panas c. Perimbangan suhu dan tekanan d. Pengempaan tegak lurus muka e. Pengempaan sejajar muka 9. Macam-Macam Pengempaan a. Flatpress: peralatan arah tekannya tegak lurus muka b. Moulding: cara-cara yang digunakan bag, vacuum moulding, curved. Hasilnya sesuai dengan yang diinginkan c. Extruded: pengempaan sejajar permukaan/disodok-sodok d. Pultrusion: pengempaan dengan cara ditarik e. Sheet: pengempaan lembaran f. Injection: membuat bentukan secara cepat dengan cara disuntikkan pada alat pencetak g. Filament winding: membuat bentukan yang dimodel seperti benang dipingkal tetapi sudutnya berubah-ubah 10. Cara Pelaburan Perekat: a. Cara labur satu muka (MSGL): di dalam perekat dua buah kayu, yang dilaburi perekat hanya salah satunya. M = 1000 square feet yang direkat b. Cara labur dua muka (MDGL): di dalam perekat dua buah kayu, yang dilaburi perekat dua permukannya c. Cara berat per luasan d. Cara semprot e. Cara alur dengan roll pelabur f. Cara laboratorium 11. Adonan Perekat: a. Resin b. Pelarut c. Pengembang d. Pengisi e. Katalisator f. Pengeras g. Bahan aditif lain seperti bahan pengawet, bahan penstabil dimensi, bahan tahan api, bahan akustik, bahan UV