Konsep Mol I - Bagian 1 0
Konsep Mol I - Bagian 1 0
Konsep Mol I - Bagian 1 0
K-13
s
Kela
kimia
KONSEP MOL I
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1. Memahami persamaan reaksi kimia dan komponen-komponennya.
2. Memahami cara menyetarakan persamaan reaksi kimia.
3. Dapat menghitung persentase massa unsur.
4. Memahami pengertian mol.
5. Dapat menentukan massa molar dan volume molar.
A. Persamaan Reaksi
Reaksi kimia dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah reaksi
pembakaran, reaksi pembentukan, reaksi penguraian, dan reaksi penetralan. Suatu
reaksi kimia pasti melibatkan zat-zat pereaksi (reaktan) dan zat-zat hasil reaksi (produk).
Pereaksi terletak di ruas kiri (diibaratkan sebagai bahan baku industri), sedangkan hasil
reaksi terletak di ruas kanan (diibaratkan sebagai produk industri). Proses yang terjadi
pada reaksi kimia adalah perubahan zat-zat pereaksi (reaktan) menjadi zat-zat hasil reaksi
(produk). Sementara itu, persamaan yang menunjukkan hubungan kuantitatif antara zat-
zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi disebut persamaan reaksi.
Dalam persamaan reaksi, dikenal istilah koefisien reaksi dan indeks. Koefisien
reaksi adalah angka yang terletak di sebelah kiri suatu unsur atau molekul, sedangkan
indeks adalah angka yang terletak di sebelah kanan bawah suatu unsur atau kelompok
unsur (gugus).
Contoh:
1. N2 + 3H2 → 2NH3
Reaksi pembentukan amonia tersebut melibatkan:
zat- zat pereaksi (reaktan) : N2 dan H2
zat hasil reaksi (produk) : NH3
2
Selanjutnya, kita samakan jumlah atom dari unsur-unsur lainnya sehingga diperoleh:
C3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2O
Catatan: koefisien yang bernilai 1 tidak perlu ditulis.
3. BaCl2 + Al2(SO4)3 → AlCl3 + BaSO4
Pada persamaan reaksi tersebut, senyawa yang memiliki rumus molekul rumit adalah
Al2(SO4)3. Oleh karena itu, koefisien Al2(SO4)3 dianggap sama dengan 1.
BaCl2 + 1Al2(SO4)3 → AlCl3 + BaSO4
Selanjutnya, kita samakan jumlah atom dari unsur-unsur lainnya sehingga diperoleh:
3BaCl2 + Al2(SO4)3 → 2AlCl3 + 3BaSO4
4. AlPO4 + Ca(NO3)2 → Al(NO3)3 + Ca3(PO4)2
Pada persamaan reaksi tersebut, senyawa yang memiliki rumus molekul rumit adalah
Ca3(PO4)2. Oleh karena itu, koefisien Ca3(PO4)2 dianggap sama dengan 1.
AlPO4 + Ca(NO3)2 → Al(NO3)3 + Ca3(PO4)2
Selanjutnya, kita samakan jumlah atom dari unsur-unsur lainnya sehingga diperoleh:
2AlPO4 + 3Ca(NO3)2 → 2Al(NO3)3 + Ca3(PO4)2
Contoh Soal 1
3
Atom H : a = 2e ... (3)
Atom Cl : 2b = c + d ... (4)
Selanjutnya, misalkan salah satu koefisien huruf dengan bilangan 1. Misal a =1.
Dari persamaan (3):
a = 2e
⇔ 1 = 2e
1
⇔e=
2
Oleh karena koefisien reaksi merupakan bilangan bulat terkecil, maka kalikan koefisien-
koefisien tersebut dengan angka 6, sehingga diperoleh:
a = 6, b = 3, c = 5, d = 1, dan e = 3
4
Berdasarkan koefisien-koefisien tersebut, persamaan reaksinya dapat dituliskan sebagai
berikut.
6KOH + 3Cl2 → 5KCl + KClO3 + 3H2O
Contoh Soal 2
Diketahui massa atom relatif (Ar) dari H = 1, C = 12, N = 14, dan O = 16.
Tentukan persentase massa unsur-unsur penyusun senyawa berikut ini.
1. Glukosa dengan rumus molekul C6H12O6.
2. Urea dengan rumus molekul CO(NH2)2.
Jawab:
1. Glukosa dengan rumus molekul C6H12O6
Mula-mula, tentukan Mr C6H12O6.
Mr C6H12O6 = (6 × Ar C) + (12 × Ar H) + (6 × Ar O)
= (6 × 12) + (12 × 1) + (6 × 16)
= 180
Kemudian, tentukan persentase massa unsur-unsur penyusunnya.
Persentase massa unsur C dalam glukosa:
6 × Ar C
% massa C dalam glukosa = × 100%
Mr C6H12 O6
6 × 12
= × 100%
180
= 40%
5
Persentase massa unsur H dalam glukosa:
12 × Ar H
% massa H dalam glukosa = × 100%
Mr C6H12 O6
12 × 1
= × 100%
180
= 6,67%
6
Persentase massa N dalam urea:
2 × Ar N
% massa N dalam urea = × 100%
Mr CO(NH2 )2
2 × 14
= × 100%
60
= 46,7%
Selain menentukan persentase massa unsur-unsur dalam suatu senyawa, kita juga
dapat menentukan massa unsur-unsur penyusun senyawa dengan rumus berikut.
Contoh Soal 3
Terdapat 102 gram NH3 (amonia). Tentukan massa masing-masing unsur penyusunnya. (Ar
N = 14, H = 1)
Jawab:
Mula-mula, tentukan Mr NH3.
Mr NH3 = (1 × Ar N) + (3 × Ar H)
= (1 × 14 ) + (3 × 1 )
= 17
Selanjutnya, tentukan massa masing-masing unsur penyusunnya.
7
Massa unsur N dalam 102 gram NH3:
1× Ar N
Massa unsur N = × massa NH3
Mr NH3
1× 14
= × 102
17
= 84 g
D. Pengertian Mol
Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menggunakan istilah lusin, kodi, dan gros untuk
menghitung jumlah benda. Ukuran 1 lusin sebanyak 12 buah, 1 kodi sebanyak 20 lembar,
dan 1 gros sebanyak 12 lusin atau 144 buah. Namun, apakah satuan-satuan benda tersebut
dapat digunakan untuk menghitung jumlah partikel-partikel kimia yang sangat kecil?
Tentu saja tidak. Untuk itu, digunakan satuan khusus dalam kimia, yaitu mol.
Satu mol adalah banyaknya partikel yang terkandung dalam suatu zat yang
jumlahnya sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram atom C-12. Hasil penelitian
yang dilakukan seorang ilmuwan bernama Joseph Loschmidt. Penelitian tersebut juga
diperkuat oleh Avogadro menunjukkan bahwa dalam 12 gram atom C-12 terdapat
6,02 × 1023 butiran atom. Bilangan 6,02 × 1023 disebut dengan bilangan Avogadro atau
tetapan Avogadro yang diberi lambang L untuk menghormati Loschmidt.
1 mol = L partikel
= 6, 02 × 1023 partikel
E. Massa Molar
Massa molar adalah massa dari satu mol zat yang nilainya sama dengan massa atom relatif
(Ar) untuk atom atau massa molekul relatif (Mr) untuk senyawa. Berdasarkan defisinisi
tersebut, kita dapatkan beberapa rumus berikut.
8
Massa molar = Ar, untuk atom
Massa molar = Mr, untuk senyawa
Massa (gram) = mol × Ar, untuk atom
Massa (gram) = mol × Mr, untuk senyawa
massa (gram)
mol =
Mr atau Ar
massa (gram)
Mr atau Ar =
mol
Contoh Soal 4
Contoh Soal 5
9
F. Volume Molar
Volume molar gas adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan tertentu. Pada
keadaan standar (suhu 0oC dan tekanan 1 atm), volume molar gas adalah 22,4 liter.
Berdasarkan definisi tersebut, kita dapatkan rumus berikut.
Contoh Soal 6
Contoh Soal 7
Tentukan volume dari 8 gram gas O2 pada keadaan STP dengan Ar O = 16.
Jawab:
Tentukan dahulu Mr dan jumlah molnya.
Mr O2 = 2 × Ar O = 2 × 16 = 32
massa (gram)
Mol O2 =
Mr O2
8
Mol O2 = = 0,25 mol
32
Selanjutnya, tentukan volumenya.
Volume O2 (STP) = mol × 22,4 liter = 0,25 × 22,4 liter = 5,6 liter
Jadi, volume dari 8 gram gas O2 pada keadaan STP adalah 5,6 liter.
10