Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ilmu biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan. Biologi


mempunyai berbagai macam cabang seperti Sitologi, Histologi, Argonologi dan sebagainya.
Praktikum ini merupakan suatu usaha untuk membuktikan dan mengembangkan teori yang
telah kita ketahui dari hasil percobaan dan penelitian ilmuan-ilmuan terdahulu. Secara teoritis
kita telah banyak memperoleh tentang biologi namun, secara terapan masih banyak yang
belum kita pahami prosedurnya,
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi fisiologi yang sama
membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang dinamakan histologi.
Jaringan yang dimiliki organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk setiap
kelompok selnya. Secara garis besar jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi jaringan
muda dan jaringan dewasa.
Jaringan meristem terbagi menjadi meristem primer dan meristem sekunder. Jaringan
meristem biasanya tersusun oleh sel-sel yang telah dewasa terdapat jaringan yang tetap
bersifat meristematik dan disebut titik tumbuh apikal.Meristem sekunder merupakan jaringan
yang sel-selnya tidak mengalami deferensiasi dan kambium dan fologen. Pada pertumbuhan
sekunder, kambium dapat membentuk floem sekunder, xylem sekunder, dan kadang-kadang
membentuk jari-jari empulur. Kambium terdapat pada semua tumbuhan dikotil
Jaringan dewasa terdiri dari :
1. Epidermis: berfungsi sebagai jaringan pelindung
2. Parenkim : Jaringan dasar
3. Sklerenkim dan kolenkim sebagai jaringan penguat
4. Floem dan xylem sebagai jaringan pengakut

1.2 TUJUAN
1. Melihat epidermis, macam-macam trikoma pada stomata
2. Melihat macam-macam bentuk sel jaringan dasar
3. Melihat jaringan penguat tumbuhan dan jaringan pengakut tumbuhan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Sekumpulan jaringan akan membentuk organ. Cabang ilmu biologi yang mempelajari
jaringan adalah histologi.(wikipedia).

Jaringan menurut fungsinya ddibedakan menjadi dua yaitu jaringan muda dan
jaringan dewasa (Kimball, 1991). Jaringan terdiri dari jaringan muda atau meristem, jaringan
dasar atau parenkim, sklerenkim, xilem dan floem (Brotowidjoyo, 1989).

Jaringan meristem adalah jaringan muda yang terdiri atas sel-sel yang mempunyai
sifaat membelah diri. Jaringan muda yang sel-selnya selalu membelah atau bersifat
meristematik. Fungsi sel meristematik adalah mitosis. Bentuk dan ukuran sama relatif, kaya
protoplasama, umumnya rongga sel yang kecil (Prawiro, 1997).

Jaringan Permanen dibagi menjadi dua yaitu jaringan epidermis dan jaringan
parenkim. Jaringan permanen merupakan jaringan yang telah mengalami deferensiasi.
Umumnya jaringan dewasa tidak membelah diri, bentuknya pun relatif permanen serta
rongga selnya besar (Kimball, 1998). Fungsi utama sel parenkim sebagai tempat cadangan
makanan serta sebagai jaringan penyongkong (Prawiro, 1997).

Jaringan penyongkong merupakan jaringan yang berfungsi untuk menyongkong agar


tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan kuat. Jaringan penyongkong dibagi menjadi dua
jaringan sklerenkim dan kolenkim. Jaringan kolemkim adalah jaringan penyongkong yang
masih muda, dan berdinding tebal. Jaringan sklerenkim adalah jaringan yang terdiri dari sel-
sel yang sudah mati, dinding sel tidak elastis tetapi kuat.
BAB III
METODOLOGI

3.1 ALAT DAN BAHAN

 Mikroskop
 Kutek putih
 Tissue atau lap
 Silet
 Daun Durian
 Daun Jagung
 Selotip
 Air
 Gelas Preparat dan gelas penutup
 Kulit Pisang
 Tangkai daun enceng gondok

3.2 CARA KERJA

1. Daun Durian (Durio zibethinus). Kerok permukaan bawah daun durian dan ambil
beberapa trikoma serta tetesi air. Periksa dibawah mikroskop. Gambar dua sel
(tunggal dan majemuk). Apa tipe trikomanya dan tunjukkan.
2. Daun Jagung (Zea mays). Bagian bawah daun jagung diolesi dan ditekan-tekan
(supaya kutek menempel pada selotip). Lepas selotip tersebut dan tempelkan
digelas preparat. Tutup dengan gelas penutup dan amati dibawah mikroskop
(gambarkan 2 atau 3 dengan sel epidermisnya). Tunjukkan : epidermis, stomata,
dan sel penutup serta apa tipe penutupnya.
3. Kulit pisang (Musa sp.). Keroklah bagian dalam kulit pisang dan ambil kerokan
itu serta tetesi air. Periksalah dibawah mikroskop. Gambar 2 atau 3 sel, tunjukkan
jaringan parenkim dan amillum
4. Tangkai daun enceng gondok (Echornia crassifes). Buat sayatan melintang
tangkai daun enceng gondok dan tetesi dengan air. Gambar 2 atau 3 sel dan
tunjukkan bagian parenkim.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENGAMATAN

Daun Durian (Durio zibethinus) Daun Jagung (Zea mays)

Kulit Pisang (Musa sp.) Tangkai daun enceng gondok


(Echornia crassifes)
4.2 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan tampak adanya jaringan-jaringan pada batang tubuh


tumbuhan, antara lain epidermis yang biasa disebut kulit luar, floem atau pembuluh tapis,
xilem atau pembuluh kayu dan epidermis, ini menunjukkan bahwa pada akar, batang, dan
daun pada tumbuhan memiliki jaringan didalamnya. Xilem dan floem disebut jaringan
pengangkut yang terdapat pada berkas ikatan pembuluh. Berkas pembuluh yang bentuknya
khas menghadap ke dalam disebut xilem. Tumbuhan diantara xilem dan floem terdapat
kambium.
Pada tumbuhan eceng gondok(Echornia crassifes), bisa kita lihat dibawah mikroskop
bahwa pada batang daun eceng gondok terdapat Aerenkim. Aerenkim yaitujaringan parenkim
yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar, fungsi
aerenkim pada batang eceng gondok yaitu sebagai tempat penyimpanan udarah, tumbuhan
eceng gondok merupakan tumbuhan hidrofit yaitu tumbuhan air, karena tumbuhan air
memerlukan udara.

Pada tumbuhan kulit pisang(Musa sp.) , hal yang kami amati berupa kulit pisang yang
terdapat amilum pada setiap kulit pisang, amilum yaitukarbohidrat kompleks yang tidak larut
dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. tapi pada praktikum ini kami bukan
membahas zat yang terkandung pada pisang, tapi membahas jaringan dasar pada kulit pisang.
Jaringan dasar pada pisang yaitu jaringan parenkim penimbun, jaringan penimbun berfungsi
sebagai penyimpan cadangan makanan. Jadi amilum berfungsi sebagai bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis)
dalam jangka panjang. Pada kulit pisang jaringan parenkimnya berbentuk menyebar.

Pada tumbuhan daun jagung(Zea mays), hal yang kami amati yaitu pada jaringan
epidermis yaitu stomata yang terdapat pada daun jagung. Stomata yaitu mulut daun, dan pada
daun jagung ini juga terdapat klorofil atau zat hijau yang berperan dalam fotosintesis.
Stomata pada daun jagung berfungsi sebagai fotosintesis yang berguna untuk mengambil
karbondioksida pada atmosfir, sebagai transpirasi yaitu penguapan air pada permukaan
tanaman yang melalui bukaan stomata, dan berfungsi sebagai mencegah kehilangan air yaitu
membuka dan menutup stomata.

Jaringan yang telah kami amati lagi pada tumbuhan durian yaitu pada bagian daun
durian tersebut. Hal yang telah kami amati pada praktikum yaitu jaringan epidermis pada
daun durian terdapat trikoma. Trikoma yaitu alat tambahan pada epidermis yang berupa
tonjolan/rambutrambut. Fungsi trikoma yaitu sebagai mengurangi penguapan dan
meneruskan rangsangan. Pada daun durian yang telah diamati terdapat trikoma dewasa yang
berbentuk seperti rambut-rambut, trikoma muda yang berbentuk runcing atau mirip bintang
tapi memiliki cabang yang lebih banyak.

BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

1. Jaringan adalah sekelompok sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Secara garis besar jaringan tumbuhan dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu
jaringan muda dan jaringan dewasa
2. Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus aktif membelah. Jaringan
meristem dapat dibagi menjadi dua macam yaitu jaringan meristem primer dan
meristem sekunder. Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibagi menjadi 3
yaitu meristem apikal, meristem interkalar, meristem lateral.
3. Jaringan dewasa merupakan jaringan yang sel-selnya tidak mengalami
deferensiasi dan berfungsi sebagai jaringan dewasa, kemudian dapat melakukan
aktivitas meristematis, misalnya kambium felogen (kambium gabus). Jaringan
dewasa terdiri dari epidermis (jaringan pelindung), parenkim (jaringan dasar),
skelerenkim dan kolenkim (jaringan penguat) dan floem dan kolenkim (jaringan
pengakut)

5.2 SARAN
Sebaiknya setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam memotong objek yang akan diamati
haruslah tipis dan rapi. Bahan tanaman yang akan digunakan sebagai objek sekiranya
harus baru diambil, agar jaringan yang ada di dalam tanaman tersebut dapat terlihat
dengan jelas.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Defenisijaringan

Buku panduan Praktikum Biologi Umum (MKP 101). UNIVERSITAS BENGKULU 2014
PERTANYAAN

1. Gambarlah dan lengkapi dengan keterangan ketiga pengamatan diatas!


2. Deskripsikan semua modifikasi epidermis dan cari fungsi masing-masing alat
modifikasi tersebut.
3. Pelajari lebih lanjut tentang jaringan pengangkut xilem dan floem. Jelaskan fungsi
masing-masing jaringan tersebut.
4. Apa yang dimaksud dengan sistem transfor dari source ke sink pada tumbuhan?

JAWABAN

1. Pada lampiran dan hasil.


2. Modifikasi dari jaringan epidermis:
 Stomata
Stomata adalah celah/mulut kecil pada daun tumbuhan. Stomata pada
umumnya ada pada permukaan bagian bawah daun,tetapi untuk beberapa
tumbuhan air seperti terarai, stomatanya ada pada permikaan atas untuk
membantu proses pertukaran gas.
Fungsinya: pertukaran gas dan jalan penguapan

 Trikoma

Trikoma adalah alat tambahan pada epidermis yang berupa tonjolan/rambut.


Dijumpai pada seluruh organ : daun, batang, bunga, buah, akar;
terutama terdapat pada daun,disebut rambut daun.
fungsinya:

1. akar : untuk memperluas bidang penyerapan air dan unsur-unsur hara

2. Pada daun : untuk mengurangi besarnya penguapan, mengurangi gangguan


hewan/manusia, meneruskan rangsang (trikoma
kaya akan plasma)

3. Pada bunga : nectaria mengeluarkan madu untuk menarik serangga


membantu penyerbukan.
4. Pada biji : biji menjadi ringan mudah diterbangkan oleh angin membantu
penyebaran

5. mencegah gangguan serangga yang akan merusak biji

6. menyerap air biji lekas berkecambah dan tumbuh

7. Pada batang : untuk mengurangi penguapan dan untuk memanjat


(Kaktus,Rotan)

3. Fungsi jaringan pengangkut, dibagi menjadi 2, yaitu:


A. Xilem

 Berfungsi mengangkut air dan garam mineral dalam trensportasi intervasikuler


 Elemen xilem terdiri dari unsur pembuluh
 Sel-selnya memanjang, tersusun dari trakhea dan trakheid
 trakhea dan trakheid merupakan sel mati yang tidak memiliki protoplasma dan
hanya tersisa dinding selnya
 Trakhea merupakan unsur terpenting pada sistem xilem angiospermae, dan tidak
terdapat pada gymnospermae

B. Floem

 Berfungsi menyalurkan zat-zat makanan hasil proses fotosintesis dari dau ke


seluruh bagian tubuh tumbuhan
 Elemen floem tersusun dari unsur-unsur tapis, sel pengiring dan serabut floem,
sklereid dan parenkim floem
 Parenkim floem berfungsi menyimpan cadangan makanan

4. Sistem transfor dari source ke sink pada tumbuhan merupakan daun dan semua
jaringan tanaman yang berfotosintesis adalah source. Organ atau jaringan tanaman
yang menjadi tempat akumulasi sementara bahan kering untuk kemudian
melepaskannya kebagian yang memanfaatkan bahan kering juga termasuk source.
Bahan kering hasil fotosintesis kemudian ditranslokasikan melalui floem ke bagian
tanaman yang membutuhkannya (sink). Sink menggunakan asimilat untuk
pertumbuhannya dan sebagian lagi untuk disimpan. Sink merupakan semua bagian
tanaman yang tidak berfotosintesis atau ber fotosintesis tetapi tidak maksimum
sehingga sebagian kebutuhan karbohidratnya disediakan oleh source. Antara sink-sink
yang ada akan saling berkompetisi dalam mendapatkan asimilat yang dihasilkan
source.

Anda mungkin juga menyukai