SKRIPSI
Oleh
RUSDIANI
10539115813
i
HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENGUKUR MENGGUNAKAN
JANGKA SORONG PADA MATERI PENGUKURAN DENGAN HASIL
BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X.B
SMA NEGERI 18 PANGKEP
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
RUSDIANI
10539115813
i
ii
iii
iv
SURAT PERNYATAAN
Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah hasil Asli karya saya
sendiri dan bukan hasil Jiblakan dari orang lain atau dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
Rusdiani
NIM. 10539115813
SURAT PERJANJIAN
Rusdiani
NIM. 10539115813
v
MOTTO
Harus kugapai.....!!
Kebanggan terbesar adalah bukan karena tidak pernah gagal, tapi bangkit kembali
setiap kali terjatuh.
Berusaha dan berdoalah, serta serahkan semua kepada allah, insya allah segala
sesuatu akan menjadi lebih mudah dan indah dengan izin-nya. Amin
Kupersembahkan…………..
“Karya sederhana ini sebagai tanda
baktiku kapada kedua orang tuaku serta seluruh keluarga
tercinta yang senantiasa menyayangiku, berdoa dengan tulus dan ikhlas
dan selalu memberikan yang terbaik
serta selalu mengharapkan kesuksesanku
Doa…, Pengorbanan…, Nasehat…, serta kasih sayang yang
tulus menunjang kesuksesanku
dalam menggapai cita-citaku”
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
ِٱلر ِح ِيم
َ ِنِِ ٱلر ۡح َٰم َِ ِِب ۡس ِِم
َ ِِٱّلل
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
Sorong Dengan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X.B Ganjil SMA Negeri
Adapun tujuan dari penulisan skripsi penelitian ini adalah untuk memenuhi
kontribusi positif bagi perkembangan dunia pengajaran secara khusus dan dunia
semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga
skripsi penulis ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada:
1. Kepada orang tua yang telah memberikan doa, dorongan dan semangat serta
2. Ibu Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Fisika dan selaku
3. Ibu Riskawati, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah mendidik
viii
4. Seluruh Dosen Pendidikan Fisika yang telah memberikan motivasi belajar dan
mungkin, penulis menyadari bahwa skripsi penelitian ini masih ada kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi penelitian ini berguna bagi para
Penulis
Rusdiani
NIM. 10539115813
ix
DAFTAR ISI
Halaman
x
BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………………… 32
A. Jenis Penelitian..................................................... ............................. 32
B. Lokasi Penelitian ................................................................................ 32
C. Variabel dan Desain Penelitian........................................................... 33
D. Populasi dan Sampel........................................................................... 33
E. Definisi Operasional Variabel ............................................................ 34
F. Prosedur Penelitian ............................................................................. 35
G. Instrumen Penelitian ........................................................................... 36
H. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 36
I. Teknik Analisis Data .......................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 42
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 42
1. Analisis Deskripsi .......................................................................... 42
2. Analisis Statistik Inferensial .......................................................... 47
B. Pembahasan ........................................................................................ 51
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 55
A. Simpulan ................................................................................................. 55
B. Saran ....................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 57
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... 59
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR GAMBAR
Lampiran D.3. Tabel Nilai Kritis Untuk Korelasi R Product – Moment ............... 76
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berkualitas. Sumber daya manusia akan lebih bernilai jika memiliki sikap,
pembelajaran, materi atau bahan ajar, strategi belajar mengajar, dan evaluasi
1
2
materi atau bahan ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
instrumen penilaian proses dan hasil belajar. Evaluasi atau penilaian yang
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang
yang mudah dipahami. Pada materi pengukuran dan alat ukur merupakan
mata pelajaran Fisika materi pengukuran. Materi ini dapat membuat peserta
suatu besaran atau bukti kualitatif (Riskawati dkk, 2019:3). Alat-alat ukur
yang dipakai untuk mengukur panjang suatu benda yang umum digunakan
2019:25), jangka sorong adalah alat yang diguakan untuk mengukur panjang,
sorong memiliki tingkat ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong terdiri dari dua
jenis, yaitu, jangka sorong digital dan jangka sorong analog, tingkat ketelitian
menggunakan alat ukur ini merupakan hal yang menjadi kebutuhan peserta
didik dalam menggunakan alat ukur yang merupakan besaran dasar dalam
pembelajaran Fisika.
memiliki tingkat kesulitan yang semakin tinggi dan sangat penting untuk
dijenjang SMA.
5
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Fisika kelas X.B SMA Negeri
peserta didik yang bingung seperti dalam membaca hasil pengukuran dan
menuliskan hasil pengukuran. Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi yang
fakta bahwa hasil belajar peserta didik khususnya mata pelajaran Fisika
tergolong rendah dan keterampilan proses sains yang dimiliki peserta didik
Pengukuran dengan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X.B Ganjil
B. Rumusan Masalah
2. Bagaimana gambaran hasil belajar Fisika peserta didik kelas X.B SMA
Negeri 18 Pangkep?
jangka sorong dengan hasil belajar Fisika peserta didik kelas X.B SMA
Negeri 18 Pangkep?
6
C. Tujuan Penelitian
jangka sorong pada peserta didik kelas X.B SMA Negeri 18 Pangkep.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
sorong dengan baik serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi guru Fisika dalam
efektif terkait dengan hasil belajar peserta didik yang rendah khususnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan atau referensi untuk
A. Kajian Pustaka
a. Pengertian Belajar
setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau
8
9
dan gejalanya, dari yang bersifat riil (terlihat secara nyata) hingga yang
mata pelajaran yang masih tergolong dalam sains yang bisa membuat
b. Pengertian Pembelajaran
guna.
2014:15).
optimal.
proses yang dilakukan oleh pendidik dan sumber belajar dengan peserta
unik).
2. Hasil Belajar
Ditinjau dari segi bahasa, hasil belajar diartikan sebagai hasil yang
belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang
suatu objek.
kemampuan hasil belajar menjadi lima macam antara lain: (1) hasil
informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta; dan (5)
14
dua bagian besar, yakni tes dan non tes. Hasil belajar tampak terjadinya
perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur
hasil belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai setelah mengalami
perilaku siswa ke arah yang lebih baik dan untuk memberikan motivasi
13), hasil belajar yang dicapai oleh seorang siswa merupakan hasil
kesehatan.
16
2) Faktor eksternal ialah faktor yang berasal dari luar diri siswa yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa secara garis besar terbagi
pendengaran.
dimiliki.
lain gedung atau sarana fisik kelas, sarana atau alat pembelajaran,
faktor yang ada, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Faktor-
Udayana, 2017:55).
berikut:
peserta didik.
1) Keefektifan (Effectiveness).
2) Efesiensi (Efficiency).
tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Penjelasan lebih rinci
1) Ranah Kognitif
2) Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ada beberapa jenis
stimulus, kontrol, dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar. (b)
3) Ranah Psikomotor
a. Pengertian Pengukuran
tepat.
faktor alat ukur, untuk mendapatkan data hasil pengukuran yang akurat
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang terdiri atas skala
dalam sebuah benda. Adapun rahang pengatur garis tengah bagian luar
(Nurafni, 2018:38).
22
yang lebih teliti dari mistar ukur. Alat ukur ini mempunyai banyak
skala utama dengan cara pembacaan sama seperti mistar ukur. Pada
ujung yang lain dilengkapi dengan dua rahang ukur yaitu rahang ukur
tetap dan rahang ukur gerak. Dengan adanya rahang ukur tetap dan
pengukuran yang disebut dengan skala nonius. Skala nonius inilah yang
satu nilai skala utama dengan jumlah skala nonius. Skala nonius jangka
kita mengukur diameter luar sebuah pipa. Setelah pipa kita jepit, maka
kita kunci dengan memutar sekrup pengunci. Kemudian kita baca skala
pada rahang tetap, yaitu garis skala di depan garis skala nonius yang
akan dijepit diantara 2 penjepit (rahang) yang ada pada jangka sorong.
suatu alat ukur, sebaiknya alat ukur tersebut dikalibrasi terlebih dahulu.
Kalibrasi adalah proses verifikasi bahwa akurasi suatu alat ukur sesuai
3) Apabila rahang geser berada pada posisi yang tepat di angka nol,
yaitu angka nol pada skala utama dan angka nol pada skala nonius
saling berhimpit pada satu garis lurus, maka jangka sorong sudah
diukur.
berdiri tegak.
kedalamannya.
geser.
sebagai berikut:
Keterangan:
Skala Utama : Pada skala utama, lihat skala yang tepat berhimpit
dengan angka nol skala nonius, jika tidak ada,
gunakan skala utama yang berada tepat disebelah
kiri angka nol skala nonius.
Skala Nonius : Pada skala nonius lihat skala nonius yang tepat
berhimpit dengan skala utama.
membuat dia tahu dan mengenal alat tersebut. Dengan mengenal alat ukur
yang akan digunakan itu menjadikannya tahu fungsi dan kegunaan alat
Oleh karena itu jika suatu ketika peserta didik tersebut diuji/diberikan
hasil pengukuran suatu alat ukur (yang nota benenya sudah pernah
yakni sebesar 36,7%. Ini berarti, siswa yang nilai keterampilan sains yang
dimiliki oleh siswa meraih hasil belajar yang tinggi, begitu pula
2019:94).
B. Kerangka Pikir
Belajar dan pembelajaran Fisika akan menjadi efektif bila bahan yang
baik.
besar, yakni sebesar 36,7%. Ini berarti, siswa yang nilai keterampilan sains
pada materi pengukuran meraih hasil belajar yang tinggi, begitu pula
C. Hipotesis
Hipotesis yang diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu terdapat hubungan
sorong dengan hasil belajar Fisika peserta didik kelas X.B pada materi
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
yang dikumpulkan dalam penelitian ini berasal dari data yang sudah ada
yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian
variable terikat.
B. Lokasi Penelitian
32
33
1. Variabel Penelitian
Variabel yang dugunakan dalam penelitian ini adalah varibel bebas dan
2. Desain Penelitian
sorong terhadap hasil belajar peserta didik kelas X.B di SMA Negeri 18
Keterampilan Mengukur
Menggunakan Jangka Hasil Belajar
Sorong Fisika
(X) (Y)
1. Populasi
2014:117). Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X.B
2. Sampel
oleh populasi. Besarnya sampel yang ditarik dari populasi tergantung pada
sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Teknik sampling jenuh
sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan jika populasi relatif kecil atau
kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota
berikut:
F. Prosedur Penelitian
pelaksanaan, dan tahap akhir. Adapun ketiga tahap tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
penelitian.
jangka sorong.
2. Tahap Pelaksanaan
sorong.
3. Tahap Akhir
analisis dari data yang telah diperoleh untuk mengetahui sejauh mana
G. Instrumen Penelitian
menghasilkan data yang akurat yaitu dengan menggunakan tes hasil belajar
Adapun tes hasil belajar Fisika peserta didik diperoleh dari instrumen tes
waktu pada peserta didik untuk mengerjakan soal pada instrumen yang
telah dibagikan.
37
penemuan hingga menjadi suatu data yang teratur, tersusun serta berarti.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
Fisika peserta didik kelas X.b SMA Negeri 18 Pangkep. Menurut Sugiono
menggunakan jangka sorong dan hasil belajar Fisika peserta didik kelas
X.B SMA Negeri 18 Pangkep berupa nilai test dan nontest pada semester
Tinggi (µ + 1,0 𝜹) ≤ X
Kurang X ≤ ( µ − 1,0 𝜹)
Keterangan :
µ = Mean
𝜹 = Standar Deviasi
a. Uji Normalitas
b. Uji Linearitas
versi 21.
Kriteria Pengujian:
Jika Sig. dari deviation from linearity > 0,05, maka dikatakan
terikat.
Jika Sig. Dari deviation from linearity < 0,05, maka dikatakan tidak
terikat.
c. Uji Hipotesis
𝑛∑𝑋𝑖𝑌𝑖 − (∑𝑋𝑖)(∑𝑌𝑖)
𝑟=
√{𝑛∑𝑋 2 𝑖 − (∑𝑋𝑖)2 }{𝑛∑𝑌 2 𝑖 − (∑𝑌𝑖)2 }
Keterangan:
Pangkep.
41
hasil belajar Fisika peserta didik kelas X.B semester ganjil SMA
Negeri 18 Pangkep.
sebagai berikut:
A. Hasil Penelitian
Pemaparan ini merujuk pada rumusan masalah yang telah dikemukakan pada
bab pertama. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tes
hasil belajar Fisika peserta didik diperoleh dari instrumen tes yang terdiri dari
terdapat 13 aspek yang dinilai melalui observasi dengan skor penilaian terdiri
fisika peserta didik kelas X.B pada materi pengukuran semester ganjil
variabel, dimana rumus kategorisasi yang terdiri dari tinggi, cukup dan
42
43
keseluruhan yang diperoleh dari hasil mean (rata-rata) dan standar deviasi
sorong peserta didik kelas X.B SMA Negeri 18 Pangkep dapat dilihat
Keterampilan Mengukur
4,2% 16,7%
79,2%
b. Hasil belajar fisika peserta didik kelas X.B pada materi pengukuran
semester ganjil SMA Negeri 18 Pangkep
X.B SMA Negeri 18 Pangkep yang terdiri dari 7 soal yang harus
dalam tiga kategori yaitu tinggi, cukup dan rendah. Adapun hasil
deskripsi statistk hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Fisika (Y) di atas, diperoleh skor rata-rata (mean) sebesar 78,71 dan
Fisika peserta didik kelas X.B SMA Negeri 18 Pangkep dapat dilihat
Tinggi
Cukup
66,7% Kurang
disimpulkan bahwa hasil belajar fisika peserta didik kelas X.B SMA
a. Uji Normalitas
0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas
signifikansi pada 0,814 yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05.
terdistribusi normal.
b. Uji Linearitas
ini menggunakan sig linierity dan sig deviation from linierity. Variabel
< 0,05 dan deviation from linierity > 0,05. Adapun hasil uji linearitas
0,045 < 0.05 dan nilai sig deviation from linierity adalah sebesar 0,473
hasil belajar Fisika peserta didik kelas X.B SMA Negeri 18 Pangkep
berjalan linear.
c. Uji Hipotesis
Pangkep.
Berdasarkan data pada tabel 4.20 di atas, dapat diketahui bahwa nilai
koefisien korelasi (R) atau rhitung sebesar 0,427. Hal ini menunjukan
nilai rtabel. Jika rhitung lebih besar dari pada rtabel maka Ha diterima dan
51
H0 ditolak, sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka H0 diterima
dan Ha ditolak.
rtabel sebesar 0,404. Jika rhitung dibandingkan dengan rtabel maka dapat
diketahui bahwa nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel (0,427 ≥ 0,404).
Fisika peserta didik kelas X.B di SMA Negeri 18 Pangkep ada pada
B. Pembahasan
sorong peserta didik kelas X.B semester ganjil di SMA Negeri 18 Pangkep
52
terbanyak yaitu sebesar 79,2% hal ini dikarenakan peserta didik dominan
penelitian ini juga mengungkapkan bahwa peserta didik kelas X.B SMA
didik kelas X.B SMA Negeri 18 Pangkep terdapat 4 orang peserta didik
(16,7%) memperoleh hasil belajar Fisika yang tinggi, peserta didik yang
disimpulkan bahwa hasil belajar Fisika peserta didik kelas X.B SMA Negeri
53
atau (66,7%). Pada umunya, hasil belajar Fisika dapat diketahui setelah
2013:13).
menggunakan jangka sorong dan hasil belajar Fisika sebesar 0,427. Nilai rtabel
Jika rhitung dibandingkan dengan rtabel maka dapat diketahui bahwa nilai rhitung
lebih besar dari nilai rtabel (0,427 ≥ 0,404). Dari nilai tersebut dapat diketahui
kelas X.B SMA Negeri 18 Pangkep pada semester ganjil. Hubungan yang
sorong peserta didik, maka hasil belajar Fisikapun akan semankin meningkat.
jangka sorong peserta didik maka akan semakin rendah pula hasil belajar
Fisika yang diperoleh peserta didik kelas X.B SMA Negeri 18 Pangkep. Hasil
dengan hasil belajar Fisika peserta didik kelas X.B SMA Negeri 18 Pangkep
ada pada rentang interval 0,400-0,599. Hal ini menunjukan tingkat hubungan
proses sains mempunyai hubungan yang searah dengan hasil belajar kognitif.
Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien keterampilan proses sains untuk
sebesar 0.271 dan bertanda positif, berdasarkan hasil tersebut maka setiap
kenaikan keterampilan proses sains satu satuan maka variabel Beta akan naik
sebesar 0,271. Hal ini membuktikan bahwa perubahan yang terjadi pada
Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis regresi linier sederhana menunjukan
bahwa nilai thitung nya adalah sebesar 4,169. Nilai tersebut jauh lebih besar
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebelumnya pada bab IV, maka dapat diambil suatu simpulan sebagai berikut:
2. Hasil belajar Fisika peserta didik kelas X.B pada materi pengukuran SMA
Negeri 18 Pangkep dominan berada pada kategori cukup dilihat dari nilai
B. Saran
2. Bagi Peserta didik: Diharapkan peserta didik agar lebih terampil dalam
meningkat.
55
56
didik.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Nuzula Dwi. 2017. Perbedaan Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Menggunakan Model
Course Review Horay dan Model Direct Instruction. Skripsi Universitas Negeri
Yogyakarta. Online. Tersedia Pada:
https://eprints.uny.ac.id/47967/1/SKRIPSI_NUZULA%20DWI%20ASTUTI_133
02241053.pdf. Diakses Pada Tanggal 20 Maret 2020.
Hernawati, Eneng. 2018. Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Penggunaan Metode
Demonstrasi dan Media Audiovisual Pada Siswa Kelas X MAN 4 Jakarta.
Andragogi Jurnal Diklat Teknis. Vol. 6 No. 2 : 118-131.
Kasmawati, dkk. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL) Terhadap Hasil Belajar. Jurnal Pendidikan Fisika. Vol 5 No. 2, 70-75.
Lumbu, Albert dan Panda, M. Florentina. 2018. Peningkatan Keterampilan Proses Sains
Dasar Dalam Menggunakan Alat Ukur Pada Pembelajaran Fisika di SMA Negeri
6 Skouw Jayapura. Jurnal Pengabdian Papua. Vol. 2 No. 2; 39-42.
Markawi, Napis. 2013. Pengaruh Keterampilan Proses Sains, Penalaran, dan Pemecahan
Masalah Terhadap Hasil Belajar Fisika. Jurnal Formatif. Vol. 3 No. 1 : 11-25.
Nasution. 2010. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Nurafini. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan
Proses Sains Peserta Didik Pada Materi Pengukuran di Kelas X SMAN 1
Baitussalam Aceh Besar. Online. Tersedia Pada: http://docplayer.info/89715827-
Skripsi-diajukan-oleh-nur-afni-nim-mahasiswi-fakultas-tarbiyah-dan-keguruan-
program-studi-pendidikan-fisika.html. Diakses Pada Tanggal 20 Maret 2020.
Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.
Bandung: Alfabeta.
Riskawati, dkk. 2019. Alat Ukur dan Pengukuran. Makassar: LPP Unismuh Makassar.
Rusman. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi:
Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sabri, M. Alisuf. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Grouf.
Saputra, Dimas. 2019. Pengembangan Modul Praktikum Alat Ukur Fisika Berbasis
Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar. Skripsi
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Bandar Lampung. Online.
Tersedia Pada:
57
58
http://repository.radenintan.ac.id/7768/1/skripsi%20dimas%20fiks.pdfDiakses
Pada Tanggal 20 Maret 2020.
Sari, Widia. 2019. Tinjauan Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Pada Program Lintas
Minat Fisika Kelas X IPS di MAN 4 Aceh Besar. Skripsi Universitas Islam
Negeri Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh. Online. Tersedia Pada:
https://repository.ar-
raniry.ac.id/id/eprint/7780/3/Full%20Skripsi_Widia%20Sari_140204021_FTK%
20PFS.pdf. Diakses Pada Tanggal 20 Maret 2020.
Shabrina, Annisa. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Web Enhanced
Course Dengan Model Inkuiri Terbimbing Pada Materi Pengukuran Sma Kelas
X. Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Online.
Tersedia Pada: http://repository.radenintan.ac.id/4950/1/SKRIPSI.pdf. Diakses
Pada Tanggal 20 Maret 2020.
Sinuraya, Jurubahasa., dkk. 2019. Analisis Hubungan Keterampilan Proses Sains dan
Kreatifitas Dengan Hasil Belajar Kognitif Melalui Penggunaan LKM Berorientasi
Icare Pada Pembelajaran Matakuliah Fisika SMA. Jurnal Pendidikan Fisika. Vol.
8 No. 2 : 91-96.
Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2009. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kuliatatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Syafriyansyah, dkk. 2013. Pengaruh Keterampilan Proses Sains (KPS) Terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa Melalui Metode Eksperimen Dengan Pendekatan Inkuiri
Terbimbing. Jurnal Pembelajaran Fisika. Vol. 1 No. 1 : 433-443.
Wahidmurni, dkk. 2010. Evaluasi Pembelajaran (Kompetensi dan Praktik).Yogyakarta:
Nuha Litera.
Warigan. 2013. Penggunaan Alat-Alat Ukur Metrologi Industri. Yogyakarta: Penerbit
Deepublish (Grub Penerbitan CV. Budi Utama).
Yuberti. 2014. Teori Pembelajaran dan Pengembangan Bahan Ajar dalam Pendidikan.
Lampung: Anugrah Utama Raharja (AURA).
59
60
Lampiran A.1
Nama Sekolah :
Nama Siswa :
Kelas/Semester :
Materi :
Hari/Tanggal :
Petunjuk Pengisian :
Belilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan
menyangkut keterampilan mengukur peserta didik berdasarkan skala sebagai
berikut:
1. Kurang
2. Cukup
3. Baik
Skor Penilaian
No. Aspek Yang Dinilai
3 2 1
1. Mengetahui bagian-bagian jangka sorong.
2. Mengetahui fungsi bagian-bagian jangka sorong.
3. Mengetahui cara mengukur ketebalan suatu benda
dengan menggunakan jangka sorong.
4. Mengetahui cara mengukur diameter luar suatu benda
dengan menggunakan jangka sorong.
5. Mengetahui cara mengukur diameter dalam suatu benda
dengan menggunakan jangka sorong.
6. Mengetahui cara mengukur kedalaman suatu benda
dengan menggunakan jangka sorong.
7. Mengetahui batas ukur jangka sorong yang digunakan.
8. Mengetahui NST jangka sorong yang digunakan.
9. Mengetahui cara membaca hasil pengukuran skala
nonius jangka sorong.
10. Mengetahui cara membaca hasil pengukuran skala
utama jangka sorong.
11. Mengetahui cara menentukan hasil pengukuran.
12. Mengetahui besaran dan satuan hasil pengukuran.
13. Mengetahui jumlah angka penting hasil pengukuran
jangka sorong.
Total Skor
61
Lampiran A.2
Lampiran A.3
data hasil
percobaan
pengukuran.
4.2.3 Melakukan 4. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan
pengukuran jangka sorong. Skala yang ditunjukkan
besaran panjang dari hasil pengukuran tampak pada
Skala utama = 3,1 cm
gambar. Tentukan besarnya hasil
dan mengelola
pengukuran balok tersebut.
hasil percobaan Skala nonius = 9 x 0,01 = 0,09 cm
pengukuran
besaran panjang Tebal balok = 3,1 cm + 0,09 cm = 3,19 cm
C4 15
dengan
menggunakan
jangka sorong.
4.2.4 Mengelola
data hasil
percobaan
pengukuran.
3.2.7
5. Tentukan ketidakpastian pengukuran Nilai ketidakpastian jangka sorong ini adalah setengah
Menuliskan dengan menggunakan jangka sorong. dari skala terkecil sehingga jika dituliskan secara
hasil
matematis, diperoleh :
pengukuran
dengan 1
∆𝑥 = × 0,05 𝑚𝑚 = 0,025 𝑚𝑚 C3 15
ketidakpastianny 2
a berdasarkan
aturan angka
penting.
66
3.2.5
6. Tuliskan cara mengukur diameter dalam Cara mengukur diameter dalam :
Menjelaskan
sebuah cincin menggunakan jangka sorong
cara penggunaan a. Putarlah pengunci kekiri
alat ukur beserta b. Masukkan rahang bagian atas kedalam benda
yang akan diukur. C2 10
ketelitiannya.
c. Geser rahang tetap pada benda dan putar pengunci
kekanan.
d. Bacalah skala utama dan skala noniusnya.
3.2.7
7. Dari hasil pengamatan mengukur Ketelitian jangka sorong menjadi = 0,0025 cm
Menuliskan
ketebalan dengan menggunakan jangka
hasil
sorong (keteliannya 0,025 mm) dari suatu
pengukuran no Skala Skala Hasil pengukuran
bahan secara berulang-ulang di dapat hasil utama nonius
dengan
pengukurannya sebagai berikut. 1 1,2 cm 3 =1,2 cm + (3 x 0,005)cm
ketidakpastianny
no Skala Skala Hasil = (1,2150 ± 0,0025)cm
a berdasarkan utama nonius pengukuran 2 1,4 cm 5 =1,4 cm + (5 x 0,005)cm
aturan angka 1 1,2 cm 3 …….. = (1,4250 ± 0,0025 )cm C3 15
penting. 2 1,4 cm 5 …….. 3 1,6 cm 7 =1,6 cm + (7 x 0,005)cm
3 1,6 cm 7 …….. = (1,6350 ± 0,0025)cm
Tentukan hasil pengukuran dengan
ketidakpastiannya berdasarkan aturan angka
penting pada tabel diatas!
Lampiran B
UJI GREGORY
Ada dua validator yang dilibatkan dalam proses validasi yaitu dosen dari
Universitas Negeri Makassar. Penilaian yang diberikan yakni penilaian terhadap
instrumen keterampilan mengukur dan instrumen tes hasil belajar.
Validator 1
Lemah kuat
(1-2) (3-4)
Validator 2
A B
Lemah (1-2)
Kuat (3-4) C D
A. Keterampilan Mengukur
Validator
No Aspek Yang Dinilai Ket
V1 V2
1 Format observasi:
a. Format jelas sehingga memudahkan melakukan 4 4 D
penilaian
b. Proporsional 3 3 D
2 Isi:
a. Dirumuskan secara jelas dan operasional sehingga 4 3 D
mudah diukur.
b. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 3 3 D
c. Dapat digunakan untuk mengukur keterampilan 3 3 D
mengukur
d. Kelengkapan komponen lembar observasi 4 3 D
keterampilan mengukur
3 Bahasa dan Tulisan:
a. Bahasa yang digunakan baik dan benar 4 4 D
b. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami 4 4 D
68
10
=
0+0+0+10
10
= =1
10
Bidang validator
Kriteria Ket
Telaah V1 V2
1. Soal-soal sesuai dengan indikator 3 4 D
2. Soal-soal sesuai dengan aspek yang diukur 3 4 D
3. Batasan pertanyaan dirumuskan dengan 4 3 D
Soal
jelas
4. Mencakup materi pelajaran secara 4 4 D
reprensentatif
1. Petunjuk mengerjakan soal dinyatakan 4 4 D
dengan jelas
2. Kalimat soal tidak menimbulkan 4 4 D
penafsiran ganda
Konstruksi
3. Rumusan pertanyaan soal menggunakan 3 4 D
kalimat tanya atau perintah yang jelas
4. Panjang rumusan pilihan jawaban relatif 3 3 D
sama
1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan 4 4 D
kaidah bahasa Indonesia yang benar
Bahasa
2. Menggunakan bahasa yang sederhana dan 4 4 D
mudah dimengerti
69
12
=
0+0+0+12
12
= =1
12
70
Lampiran C
Frequencies
Statistics
Keterampilan Hasil Belajar
Mengukur Fisika
N Valid 24 24
Missing 0 0
Mean 31,25 78,71
Median 31,50 79,00
Mode 30 70a
Std. Deviation 3,981 6,623
Minimum 20 70
Maximum 39 90
Sum 750 1889
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Tinggi (µ + 1,0 𝜹) ≤ X
(31,25 + 1,0. 3,981) < X
35,231 < X
Cukup (µ − 1,0 𝜹) ≤ X < (µ + 1,0 𝛿)
(31,25 – 1,0. 3,981) < X < (31,25 + 1,0. 3,981)
27,269 < X < 35,231
Kurang X ≤ ( µ − 1,0 𝜹)
X < (31,25 – 1,0. 3,981)
X < 27,269
Frequency Table
Keterampilan Mengukur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tinggi 4 16,7 16,7 16,7
Cukup 19 79,2 79,2 95,8
Kurang 1 4,2 4,2 100,0
Total 24 100,0 100,0
b. Deskripsi Hasil Belajar Fisika (Y)
Tinggi (µ + 1,0 𝜹) ≤ X
(78,71 + 1,0. 6,623) < X
85,333 < X
Cukup (µ − 1,0 𝜹) ≤ X < (µ + 1,0 𝛿)
(78,71 – 1,0. 6,623) < X < (78,71 + 1,0. 6,623)
72,087 < X < 85,333
Kurang X ≤ ( µ − 1,0 𝜹)
X < (78,71 – 1,0. 6,623)
X < 72,087
Frequency Table
Hasil Belajar Fisika
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
NPar Tests
Unstandardized
Residual
N 24
Uniform Parametersa,b Minimum -12,08025
Maximum 11,17901
Most Extreme Differences Absolute ,130
Positive ,107
Negative -,130
Kolmogorov-Smirnov Z ,636
Asymp. Sig. (2-tailed) ,814
Means
Case Processing Summary
Cases
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Hasil Belajar Fisika * Between (Combined) 525,175 10 52,518 1,411 ,276
Keterampilan Mengukur Groups Linearity 183,681 1 183,681 4,936 ,045
Deviation from Linearity 341,494 9 37,944 1,020 ,473
Within Groups 483,783 13 37,214
Total 1008,958 23
3. Hasil Uji Korelasi Product Moment
Correlations
Correlations
N 24 24
Hasil Belajar Fisika Pearson Correlation ,427* 1
N 24 24
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran D.3
DOKUMENTASI PENELITIAN
pertama di SMP Negeri 1 Malua dan tamat pada tahun 2010, selanjutnya pada