Anda di halaman 1dari 18

RENCANA KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA
(RKK)

PEKERJAAN JALAN

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan Dan Partisipasi Dalam Keselamatan Konstruksi


A.1. Kepedulian Pimpinan Terhadap Isu Eksternal Dan Internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Pengendalian Dan Peluang
B.2. Rencana Tindakan (Sasaran Dan Program)
B.3. Standar Dan Peraturan Perundang-Undangan
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terakomodasi
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
D.1. Perencanaan Operasi
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1. Pemantauan Dan Evaluasi
E.2. Tujuan Manajemen
RENCANA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
(RKK)

PEKERJAAN JALAN

A. Kepemimpinan Dan Partisipasi Dalam Keselamatan Konstruksi


A.1. Kepedulian Pimpinan Terhadap Isu Eksternal Dan Internal

Pekerjaan bidang konstruksi adalah merupakan hal yang kompleksitas dan begitu
banyak melibatkan unsur ataupun pihak lain, terutama tenaga kerja, alat dan bahan
material dengan kapasitas besar atau dalam jumlah yang besar baik secara pribadi
ataupun secara kolektif bersama-sama dapat menjadi sumber terjadinya kecelakaan.
Kurangnya terampilnya tenaga kerja akan memepengaruhi kelancaran pekerjaan dan
sangat merugikan semua pihak yang terkait dalam kegiatan proyek.

Sudah menjadi kebijaksanaan direksi CV.MITRA BANGUNAN agar setiap


karyawan dan pekerja mendapatkan tempat yang aman dan sehat dalam melaksanakan
tugas sehari-hari. Pada prinsipnya semua pihak harus berupaya serta mengambil langkah-
langkah positif sehingga seluruh karyawan dan pekerja terjamin dan bekerja dengan
aman dan sehat serta mematuhi protocol covid 19. Secara garis besar kebijakan ini adalah
sebagai beriku:

a. Mematuhi seluruh peraturan perundangan dalam bidang Keselamatan dan


Kesehatan kerja, yangmerupakan persyaratan minimum kinerja keselamatan dan
kesehatan kerja.
b. Selalu memberikan perlindungan kepada seluruh karyawan, tamu, pihak ke tiga
dan assetperusahaan dengan mencegah dan mengendalikan kejadian yang dapat
merugikan assetperusahaan
c. Melakukan komunikasi yang efektif kepada seluruh karyawan, masyarakat dan
pihak-pihak yang berkepentingan
d. Mematuhi protocol kesehatan sesuai aturan pemerintah
e. Mempertimbangkan setiap aspek Keselamatan dan kesehatan kerja pada setip
tahappenyelenggaraan kegiatan serta mengendalikan resikoyang ada seminimal
mungkin.
f. Meningkatkan kesadaran dan memberikan pengertian bahwah kecelakaan itu
dapat dicegah
g. Mengutamakan keselamatan karyawan dan pekerja dari penggunaan peralatan dan
bahan dilokasi proyek
h. Menjamin bahwah semua karyawan dan pekerja telah mengetahui dan
melaksanakan pekerjaannyasecara produktif yaitu dengan cara yang aman melalui
petunjuk yang benar, instuksi pekerjaan yangtepat, instuksi pemakaian peralatan
yang tepat, instuksi pemakaian bahan yang tepat melaluipengawasan yang tepat
i. Menyediaakan fasilitas, peralatan, perlengkapan keselamatan kerja yang layak
dan memadai serta menjamin akan digunakan secara tepat
j. Memastikan bahwa yang diminta dan direkomendasikan dalam kebijakan K3
telah diikuti

Kendari, 1 Juli 2021

CV.MITRA BANGUNAN

Yasmin Yusrin,Amd.Ars

Direktur
RENCANA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
(RKK)

PEKERJAAN JALAN
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Yasmin Yusrin

Jabatan : Direktur

Bertindak untuk : CV.MITRA BANGUNAN

Dalam rangka pengadaan pekerjaan PEMBANGUNAN JALAN berkomitmen


melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi tercapainya Zero Accident dengan
memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi memenuhi 7 pernyataan berikut :

1) Memenuhi ketentuan keselamatan konstruksi


2) Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat
3) Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelayakan
4) Menggunakan material yang memenuhi standar mutu
5) Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelayakan
6) Melaksanakan standar operasional dan prosedur (SOP) dan
7) Memenuhi 9 (Sembilan) komponen biaya penerapan SMKK

Kendari, 1 Juli 2021

CV.MITRA BANGUNAN

Yasmin Yusrin,Amd.Ars

Direktur
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(RKK)

PEKERJAAN JALAN

B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi


B.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Pengendalian Dan Peluang

PENILAIAN RESIKO
JENIS IDENTIFKASI SKALA PENERAPAN PENGENDALIAN
NO DAMPAK TINGKAT
PEKERJAAN BAHAYA KEKERAPAN KEPARAHAN PRIORITAS RESIKO K3
RESIKO

1. Galian struktur terjadi kecelakaan Cacat, luka, - menggunakan Peralatan


dengan akibat terkena alat meninggal Kerja dengan benar
kedalaman 0.2m, penggali, - memasang Pagar
galian perkerasan Kecelakaan akibat Pengaman
beraspal dengan operasional alat - menjaga jarak antara
cold milling berat baik di tempat para pekerja.
3 2 6 2
machine, lokasi galian, - menggunakan sepatu
pembersihan transportasi boat, sarung tangan,
drainase maupun di tempat masker, dan
pembuangan,Bahay perlengkapan k3 lainnya
a akibat lereng
galian longsor.
2. Pekerjaan Terjadi kecelakaan Cacat, luka, 3 3 9 3 - memasang rambu
Timbunan Pilihan akibat operasional meninggal. pengaman
dari sumber alat berat di tempat - menyusun Instruksi
galian lokasi pemadatan. Kerja
- Penggunaan APD yang
sesuai
3. Lapis Pondasi Terjadi kecelakaan Luka, cacat. - Operator harus bekerja
Agregat Klas A, pada saat dump secara hati-hati dan
lapis Pondasi truck menurunkan benar menempatkan
Agregat Klas B. agregat. Terluka petugas pemandu
oleh mesin lapangan.
penghampar - memasang rambu-
1 2 2 2
(grader). rambu Pengaman
- Personil harus
mengenakan pakaian
dan perlengkapan APD
sepatu boot, sarung
tangan dan masker.
4. Lapis resap Resiko terluka oleh Luka bakar, - menggunakan peralatan
Pengikat Aspal & percikan aspal, cacat, kerja dan APD yang
cair/emulsi, lapis terluka oleh api meninggal benar (sepatu Boot,
Perekat Aspal pembakaran, terjadi sarung tangan, masker).
cair/emulsi, kebakaran, terjadi 3 3 9 1 - memasang rambu-
residu Bitumen iritasi terhadap rambu Pengaman
untuk mata. - menempatkan pemandu
Pemeliharaa untuk mengatur
kelancaran lalulintas
5. Laston lapis Aus Luka bakar, gatal, Luka bakar, - Menggunakan peralatan
Asbuton(AC WC noda pada tangan cacat, kerja dan APD yang
Asb) CPHMA akibat bahan meninggal benar (sepatu Boot,
Kemasan pengawet, terluka sarung tangan, masker).
Kantong oleh alat - Memasang rambu-
penyemprot. rambu Pengaman.
3 3 9 1 - menempatkan pemandu
untuk mengatur
kelancaran lalu lintas
6. Marka jalan Luka bakar, gatal, Sesak nafas, - Menggunakan peralatan
termoplastik , noda pada tangan luka bakar, luka kerja dan APD yang
Pengecatan Kerb akibat bahan benar (sepatu Boot,
pada  trotoar pengawet, terluka sarung tangan, masker).
atau median oleh alat 2 4 8 1 - Memasang rambu-
penyemprot. rambu Pengaman.
- Menempatkan pemandu
untuk mengatur
kelancaran lalu lintas
7. Pembersihan Terjadi kecelakaan Luka, - Menggunakan peralatan
Tanaman akibat potongan meninggal, kerja dan APD yang
rumput, tertimpa cacat benar (sepatu boot,
longsoran, sarung tangan, masker).
terpeleset saat 4 3 12 1 - Menjaga jarak antara
melakukan para pekerja.
pemotongan
rumput pada sekitar
tebing.
RENCANA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
(RKK)

PEKERJAAN JALAN
B.2. Rencana Tindakan (Sasaran dan Program)
a. Sasaran
1. Sasaran Umum
Sasaran umum yang akan dicapai adalah Nihil kecelakaan kerja yang
fatal pada pekerjaan konstruksi.
2. Sasaran Khusus
Sasaran khusus adalah sasaran rinci dari setiappengendalian resiko yang
disusun guna tercapainya sasaran umum.
B.3. Standar Dan Peraturan Perundang-Undangan
 UUD 1945
 UU No. 14/1969  Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja
 UU No.   1/1970  Tentang Keselamatan Kerja
 UU No. 23/1992  Tentang Kesehatan
 UU No.   3/1992  Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
 UU No. 18/1999  Tentang Jasa Konstruksi
 UU No. 28/2002  Tentang Bangunan Gedung
 UU No. 13/2003  Tentang Ketenagakerjaan.
RENCANA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA KONTRAK
(RK3K)

PEKERJAAN JALAN

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi


Dukungan keselamatan konstruksi dapat terwujud apabila pihak manajemen memiliki
kebijakan yang mendukung pelaksaan K3.

Sehubungan dengan hal itu kami menyadari bahwa aspek keselamatandan kesehatan
kerja adalah penting dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh karena
itu kami berkomitmen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat
kerja yang aman dan sehat dengan menerapkan perbaikan yang berkelanjutan melalui
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.
CV.MITRA BANGUNAN konsisten untuk melaksanakan pengelolaan aspek
keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif dan efisien dengan cara

1. Menginformasikan kepada seluruh personil baik internal dan eksternal perusahaan


mengenai tanggung jawabnya dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
di lingkungan perusahaan.
2. Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3
serta mengintegrasikannya kedalam semua aspek kegiatan operasi.
3. Meminimalkan jumlah terjadinya kesalahan kerja, terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.
4. Melakukan identifkasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko-resiko K3.
5. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
6. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada seluruh
personil secara berkala.

Kebijakan ini dibuat untuk dapat dipahami oleh seluruh karyawan dan menjadi acuan
dalam pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan.
RENCANA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA KONTRAK
(RK3K)

PEKERJAAN JALAN
C.1. Sumber Daya

Penanggung jawab K3
M. Rijal Maulana, Amd.,Ars

Emergency/kedaruratan P3K Kebakaran

Wahyu Alamsyah La Ode Muhrizin Muh. Aidil Ardin

C.2. Kompetensi
Sesuai dengan ketentuan dalam Undang – Undang nomor 13 tahun 2005 tentang
ketenaga kerjaan, setiap perusahaan wajib melaksanakan upaya Keselamatan dan
Kesehatan Kerja untuk melindungi keselamatan tenaga kerja dan sarana produksi. Untuk
itu diperlukan tenaga - tenaga K3 yang profesional dan kompeten dalam
mengembangkan, mengkoordinir, memfasilitasi dan melaksanakan program - program
K3 dalam perusahaan.
Sehubungan dengan kebutuhan tersebut, diperlukan pembinaan dan pengembangan
kompetensi SDM K3 untuk berbagai bidang keahlian dan bidang kegiatan.
Salah satu bidang kompetensi yang diperlukan dalam dunia usaha adalah Ahli K3 untuk
tingkat utama, madya dan muda yang dituangkan dalam SKKNI bidang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pada Paket pekerjaan ini Kami menyiapkan Petugas K3 dengan sertifkat
K3.
RENCANA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA KONTRAK
(RK3K)

PEKERJAAN JALAN
C.3. Kepedulian
Kepedulian kami terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional dan bisnis perusahaan yang
pelaksanaannya merupakan tanggung jawab semua jajaran di perusahaan.
Kami bertekad untuk melaksanakan kegiatan perusahaan yang bergerak dalam dalam
bidang jasa konstruksi yang mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan
penerapan program perbaikan berkelanjutan melalui sistem, manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja (OHSAS 18001) sehingga dapat tercipta tempat kerja yang aman serta
nyaman bagi siapapun yang ada ditempat kerja.
Untuk dapat memenuhi hal tersebut maka kami berkomitmen:
1. Membangun manajemen perusahaan yang mengacu pada sistem keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) berpedoman pada Permen PU. Nomor: 09/PRT/M/2008 tentang
pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) konstruksi
bidang PU.
2. Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sasaran dan
program manajemen K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) secara berkala agar
selaras,baik dengan perkembangan kondisi perusahan.
3. Mematuhi peraturan perundan-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan
dengan K3 serta mengintegrasikannya kedalam semua aspek kegiatan operasi
perusahaan kami.
4. Melaksanakan indetifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko K3 dalam
semua aktiftas operasi.
5. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran-sasaran.
6. Menyediakan sumber daya yang cukup untuk mengimplementasikan sistem K3
7. Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara SMK3.
8. Memelihara program lindungan lingkungan terhadap kegiatan disemua area.
9. Mengkominikasikan dan menanamkan kesadaran akan kebijakan ini kepada semua
personil secara berkala.
10. Mengelola dan menangani semua material,baik yang berbahaya maupun yang tidak
berbahaya.
11. Meningkatkan potensi pekerja sesuai dengan tugas yang akan dilaksanakan.
12. Meninjau aspek manajemen K3 secara periodic agar tetap relevan.
13. Memberikan perlindungan bagi semua personil tempat kerja sehingga dapat dicegah
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
14. Memberikan pelatihan dan kompetensi yang sesuai dan memadai agar tenaga kerja
dapat bekerja secara aman dan selamat.
15. Memperhatikan aspek K3 dalam semua kegiatan operasinya.
RENCANA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA KONTRAK
(RK3K)

PEKERJAAN JALAN
C.4. Komunikasi
Faktor komunikasi memiliki unsur yang penting dalam mengkoordinasikan pelaksanakan
K3 dilapangan.
Karena hal itu,maka kami akan membuat prosedur operasi standar sebagai acuan dalam
pelaksanaan dilapangan.
C.5. Informasi Terdokumentasi
ISO 9001: 2015 mengidentifikasi informasi terdokumentasi sebagai data yang diperlukan
untuk dikendalikan dan dikelola oleh organisasi
Dalam ISO 9001: 2015 dijelaskan bahwa persyaratan mengenai informasi terdokumentasi
adalah sebagai berikut:
1. Membuat dan memperbaharui informasi didokumentasikan,
2. Dikontrol dan tersedia khususnya dan sesuai dengan yang diperlukan oleh orang
3. Perlindungan yang memadai
4. Ketentuan distribusi yang berlaku misalnya akses, pengambilan, penggunaan.
5. Pengendalian perubahan, retensi dan disposisi
Ada beberapa informasi terdokumentasi yang dipersyaratkan oleh ISO 9001:2015
1. Bukti untuk menunjukkan kesesuaian dan produk atau jasa
2. Hasil kajian persyaratan yang berkaitan dengan produk dan jasa
3. Konfirmasi bahwa persyaratan desain dan pengembangan telah dipenuhi
4. Output dari proses desain dan pengembangan
5. Perubahan desain dan pengembangan
6. Hasil evaluasi, pemantauan kinerja,dan re-evaluasi penyedia eksternal
7. Definisi karakteristik, produk dan jasa, termasuk kegiatan yang akan dilakukan dan
hasil yang akan dicapai
8. Informasi yang diperlukan untuk mempertahankan traceability
9. Hasil perubahan ketentuan produksi dan pelayanan
10. Tindakan yang diambil pada output yang tidak sesuai baik itu pada proses, produk,
dan jasa, termasuk konsesi yang diperoleh
11. Hasil kegiatan pemantauan dan pengukuran
12. Bukti pelaksanaan program audit dan hasil audit.
13. Bukti hasil tinjauan manajemen
14. Bukti ketidaksesuaian dan tindakan yang diambil, dan hasil dari setiap tindakan.
RENCANA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA KONTRAK
(RK3K)

PEKERJAAN JALAN
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
D.1. Perencanaan Operasi
Penyedia jasa wajib membuat identifikasi bahaya, penilaian resiko, skala prioritas, surat
pengendalian resiko k3, dan penanggung jawab untuk diserahkan,dibahas,dan disetujui
PPK pada saat persiapan pelaksanaan kontrak/ pre Contruction meeting (PCM) sesuai
lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan .

Kegiatan konstruksi pada pelaksanaan paket pekerjaan preservasi jalan Wanci-


Topanwanda-Jl. Masuk bandara merupakan suatu kegiatan yang sangat kompleks dengan
perpaduan antara kondisi lingkungan dan tuntutan spesifikasi teknis yang didalamnya
terdapat interaksi antara peralatan ,bahan dan sumberdaya manusia.

Interaksi tersebut sangat berpotensi menjadi penyebab terjadinya insiden dan kecelakaan
kerja, penyakit akibat kondisi tempat kerja serta dapat menyebabkan terjadinya dampak
lingkungan yangdisebabkan oleh keuangan limbah dari proses produksi sehingga terjadi
ketidak sesuaian antara mutu produk dengan spesifikasi yang di persyaratkan.

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan secara berkesinambungan sebagai
antisipasi untuk meminimalisasi terjadinya resiko kecelakan kerja dan penyakit yang
timbul akibat lingkungan yang tidak sehat demi pemenuhan dan peningkatan kualitas
produkyang dihasilkan.
RENCANA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA KONTRAK
(RK3K)

PEKERJAAN JALAN
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1. Pemantauan dan Evaluasi
Perusahaan membangun metode sistematis untuk pengukuran dan pemantauan kinerja K3
secara teratrur sebagai satu kesatuan bagian dari keseluruhan sistem manajemen
perusahaan. Pemantauan melibatkan pengumpulan informasi informasi berkaitan dengan
bahaya K3.
Pengukuran dan pemantauan bertujuan antaralain untuk :
1. Melacak perkembangan dari pemantauan pemantauan K3, pemenuhan tujuan K3 dan
peningkatan berkelanjutan.
2. Memantau pemenuhan peraturan perundang undangan dan persyaratan lainnya
berkaitan dengan penerapan K3 di tempat kerja.
3. Memntau kejadin kejadian kecelakan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK)
4. Menyediakan data untuk evaluasi keefektivan pengendalian ataupun pengenalan
pilihan pengendalian baru.
5. Menyediakan data untuk mengukur kinerja K3 perusahaan baik secara proaktif
maupun secara reaktif.
6. Menyedian data untuk mengevaluasi penerapan sistem manajemen.
7. Menyediakan data untuk menilai kopetensi personil K3.

E.2. Tinjauan Manajemen


Tinjauan manajemen focus terhadap keseluruhan kinerja sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja dengan memperhatikan hal hal sebagai berikut :

1. Kesesuaian sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja terhadap operasional dan
aktifitas perusahaan.
2. Kecukupan pemenuhan penerapan sistem manajemen keselmatan dan kesehatan kerja
terhadap kebijakan K3 perusahaan.
3. Keefektipan penyelesaian tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta hasil hasil
lain yang dicita citakan.
Tinjuan manajemen dilaksanakan oleh pimpinan perusahaan dan dilaksanakan
secara berkala yang secara umum dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali untuk
meninjau penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan
berjalan secara tepat.

Hal-hal yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan tinjauan manajemen antara lain:

1. Laporan keadaan darurat (termasuk kejadian serta pelatihan/simulasi/pengujian


tanggap darurat
2. Survei kepuasan kepuasan tenaga kerja terhadap penerapan K3 ditempat kerja
3. Statistic insiden kerja (termasuk kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja)
4. Hasil inspeksi
5. Hasil dan rekomendasi pemantauan dari pengukuran kinerja K3 ditempat kerja
6. Kinerja K3 kontraktor
7. Kinerja K3 pemasok
8. Informasi perubahan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang
berkaitan dengan penerapan K3 ditempat kerja.

E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi

Untuk menjamin kesesuaian dan efektifan yang berkesinambungan guna pencapaian


tujuan SMK3, perusahaan dan atau pengurus perusahaan atau tempat kerja harus:
1. Melakukan tinjauan ulang terhadap penerapan SMK3 secara berkala
2. Tinjauan ulang SMK3 yang harus dapat mengatasi inplikasi K3 terhadap seluruh
kegiatan
Tinjauan ulang penerapan SMK3 paling sedikit meliputi
1. Evaluasi terhadap kebijakan K3
2. Tujuan, sasaran dan kinerja K3
3. Hasil temuan audit SMK3
Perbaikan dan peningkatan kinerja dilakukan berdasarkan pertimbangan:
RENCANA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA KONTRAK
(RK3K)

PEKERJAAN JALAN
1. Perubahan peraturan perundang undangan
2. Tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar
3. Perubahan produk dan kegiatan perusahaan
4. Perubahan struktur organisasi perusahaan
5. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
6. Hasil kajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja
7. Adanya pelaporan dan
8. Adanya saran dari pekerja atau buruh

Kendari, 8 Juli 2021


CV.MITRA BANGUNAN

Yasmin Yusrin
Direktur
DOKUMEN K3
PEKERJAAN JALAN

KELOMPOK 4
1. YASMIN YUSRIN (P3B119056)
2. MUHAMMAD AIDIL ARDIN (P3B119036)
3. M. RIJAL MAULANA (P3B119028)
4. LA ODE MUHRIZIN (P3B119024)
5. WAHYU ALAMSYAH (P3B119054)
6. LA ODE MUH. RISMAN H (P3B116034)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ARSITEKTUR


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
2021

Anda mungkin juga menyukai