Studi Biblika Tentang Konsep Penyucian
Studi Biblika Tentang Konsep Penyucian
(SANCTIFICATION)
SUATU TINJAUAN TEOLOGIS
Oleh
Pandir Manurung
0
DAFTAR ISI
PRAKATA......................................................................................................
BAB
I. PENDAHULUAN..................................................................................
Konsepsi Agama-agama
Islam
Katolik
Hindu,Budha
Atheis
Epistemologi Subjektif /Antroposentris
Otoritas
Budaya/etika
Penelitian ilmiah/sains
Pengalaman
Epistemologi Objektif /Teosentris
Standard Primer
Wahyu Khusus
Firman yang Tertulis
Firman Yang Menjadi Daging
Standard Sekunder
Wahyu Umum sebagai Pembenaran
1
Sistematika Penyucian
1.Penyucian Secara Posisi ( Pisition Sanctification)
Konsep dan Sarana dalam PL
Pra Taurat
Zaman Taurat, Nabi-Nabi
Iman kepada “Yahweh”
Konsep dan Sarana dalam PB, Iman kepada Yesus Kristus
Sistim Korban Sempurna
Konsekwensi Logis Menolak Penyucian secara Posisi
2.Penyucian Secara Pengalaman (Experiental Sanctification)
Konsep dan Sarana Penyucian dalam PL
Sistem Korban Temporal/berulang
Konsep dan Sarana Penyucian dalam PB
Iman Kepada Korban Kristus
Korelasi Peran Firman & Roh Kudus
Konsekwensi Menolak Penyucian secara Pengalaman
3.Penyucian Akhir (Perfected Sanctification)
Konsep Penyucian equal/sepadan dalam PL & PB
Nuansa Eskatologis
Waktunya Allah
Aspek Teologis
Aspek Misiologis
Aspek Apologetik
Aspek Hidup Kontemporer
Spiritual Belessing
Material Blessing
V. KESIMPULAN...........................................................................................
VI. KEPUSTAKAAN.......................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu segmen yang tidak kalah penting dalam seluruh kesatuan teologi adalah
Konsepsi terhadap penyucian. Walau seringkali tema ini ditempatkan sebagai salah
karena ia menjadi penghubung dari sekian banyak mata rantai didalam pokok-pokok
sehingga tidak perlu mendapat perhatian serius bagi para teolog, hamba Tuhan dan
orang percaya pada umumnya. Gagasan penyucian tidak bisa dianggap sepele,
mengingat telah banyak konsep-konsep yang salah muncul dan sekaligus menjadi
konsep tandingan terhadap konsep penyucian yang Alkitabiah. Racun dalam konsep
penyucian yang antroposentris ini justru sangat digemari, karena terasa mendunia dan
3
Konsepsi sanctification dalam Alkitab merupakan sebuah study yang sangat besar dan
memiliki cakupan uraian yang sangat luas. Secara garis besar dibagi menjadi 3 bagian
Topik yang akan dibahas tidak lepas dari keseluruhan dan keutuhan konsep
perjalanan hidup manusia keseimbangan dan keserasian perlu dijaga dan terpelihara;
antara aspek materi serasi dengan aspek immateri,tentu aspek kedua ini diukur bukan
Sehat secara jasmani dan rohani akan sangat berpengaruh pada survive atau
tidaknya kita mengaplikasikan hidup Yang sesuai dengan keinginan Allah. Ditinjau
jasmani dan sebaliknya mengabaikan urgensitas hidup rohani (hal ikhwal kesucian).
Dalam dunia kekristenan isu penyucian terus menjadi perdebatan klasik yang selalu
digemari oleh sidang jemaat karena terlalu teologis ,rumit dan menakutkan
Sementara dari pihak sidang jemaat, bicara tentang penyucian sudah tidak populer,
bukan saja karena bobotnya kurang kompromi dengan natur kedagingan,tetapi juga
beritanya sudah kurang relevan untuk era kapitalis dan hedonisme seperti sekarang
ini.
1
Pdt.Chris Marantika,Th.D,.D.D Doktrin Keselamatan dan Kehidupan Rohani. (Jogjakarta
4
Maka dengan itu, melalui studi literatur ini -dalam segala kekurangan dan keterbatasa
yang benar terhadap penyucian dan manfaatnya dalam menjalani bahtera kehidupan.
kebutuhan tersebut.
perjalanan hidup rohani; mengabaikan penyucian akan sangat berdampak pada gaya
dan pola hidup. Paradigma penyucian yang berporos pada manusia (antroposentris)
menjadi mesin penggerak yang sulit dikendalikan membuat manusia untuk berlomba-
lomba dan berupaya menuycikan diri sendiri untuk berlayak masuk kedalam sorga.
Berbagai aturan dan tata cara penyucian yang antroposentris dibuat dan dituangkan
tanpa kenal lelah mereka mengikuti panduan peraturan demi peraturan, padahal upaya
tersebut hanyalah sia-sia adanya. Disatu sisi ada yang merasa bahwa penyucian tidak
terlalu penting,karena merasa sudah memiliki kepastian untuk masuk sorga sehingga
tidak jarang kita temui seorang kristen namun hidupnya masih diperbudak oleh
Panggilan tanggung jawab sebagai orang percaya dan predikat sebagai hamba
Tuhan inilah, membuat penulis merasa terpanggil untuk ikut peduli,prihatin yang
membuahkan empatik -yang walau pasti sangat terbatas- untuk menggandeng tangan
mereka, menuntun kepada kebenaran yang tertuang dalam bentuk karya ilmiah yang
5
tinjauan teologis,antropologis dan apologis” adalah judul yang akan menjadi acuan
dalam skripsi ini. Keengganan para sarjana teologia untuk menggarap skripsi yang
bertema penyucian, juga menjadi alasan tersendiri bagi penulis untuk mengangkat
judul ini.
Karena skripsi ini merupakan suatu studi teologia biblikal, maka dalam
keseluruhan dan keutuhan Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru . berdasarkan
standart yang di tetapkan untuk program S-1 maka skripsi ini merupakan studi
buku-buku yang disertakan dalam tulisan sebagai satu kesatuan yang bersinergi.
penyucian. Dalam uraiannya Tentu akan banyak sekali melibatkan berbagai kasus-
kasus teologis yang terdapat dalam PL dan PB maka penulis akan mengutip berbagai
Metode Pembahasan
Agar penulisan memiliki kualitas yang terjamin sesuai dengan judul, maka
terkandung didalam teks pembahasan. Kajian teologis dan biblikal akan menjadi
6
prioritas dalam mewarnai penulisan dengan tidak mengabaikan prinsip-prinsip
Demi capaian maksud atas istilah studi biblika diatas maka beberapa eisegesis
bahasa asli terhadap kata/kalimat dalam teks pembahasan akan ditampilkan sehingga
konsep sanctification baik yang sepaham maupun tidak sewarna dengan pemahaman
Keempat: metode piramid progresif. Peningkatan ide dari yang umum ke khusus
akan sangat terasa dalam skripsi ini. Dengan maksud agar tulisan tidak menjadi terlalu
melebar namun ringan dalam makna, tetapi sebaliknya semakin memuncak dan
terfokus. Dalam hal ini pembahasan dalam penyucian yang akhirnya memuncak pada
Kristus
Sistematika Penulisan
2
Charles C.Ryrie Teologi Dasar 1. (Yogyakarta.,Andi 1991) ,144
7
Uraian bagian pertama (BAB I) menjelaskan tentang pendahuluan yang
mengigatkan arti pentingnya penyucian bagi orang yang belum percaya dan
sistematika penulisan.
ditinjau dari dasar pemikiran yang subyektif dan tidak menyeluruh, kemudian akan
dikontraskan dengan defenisi yang dibangun berdasarkan obyektifitas dari data secara
biblikal dan komprehensif. Dipaparkan pula landasan epistemologi apa yang dipakai
Kemudian masuk pada bagian ketiga (BAB III) merupakan sajian study teologis
biblisis secara menyeluruh dalam Alkitab yang menjadi tonggak pokok untuk
dengan jelas tanggung jawab apa yang harus dikerjakan oleh manusia serta tanggung
jawab apa yang akan dilakukan oleh pihak Allah. Berdasarkan kenyataan tersebut
Terlihat pula perkembangan ide yang progresif tentang penyucian dalam Pl hingga PB
Pada bagian ke empat (BAB IV), akan masuk pada korelasi dampak apa yang
Diantaranya adalah menyangkut aspek teologis tentang apa dan bagaimana harapan
8
isi hati Tuhan. Aspek misiologi, bagaimana orang percaya bisa terbeban untuk
menceritakan kebenaran kepada orang yang belum menerima konsep penyucian yang
Alkitabiah ini. Dari aspek apologetiknya, diharapkan agar kita orang percaya bisa
Kemudian ditinjau dari aspek hidup kekinian, orang percaya dapat menikmati
penyucian tersebut.
sikap dari penulis dan sebagai klimaksnya penulis akan menciptakan sebuah
ungkapan hati dalam bentuk pantun yang bertujuan memotivasi diri dan orang
percaya lainnya untuk menyadari kebaikan Tuhan dan siapakah manusia adanya.
9
BAB II
dimonopoli oleh kalangan gereja atau orang Kristen pada umumnya. Namun telah
berasosiasi dengan seluruh manusia yang ada dimuka bumi ini perlembaga maupun
secara perorangan.
Terlepas dari latar belakang dan motivasi munculnya konsep penyucian itu sendiri
manusia dari berbagai golongan agama,etnik,budaya atau ras yang berbeda telah
membuat kajian yang dalam tentang konsep penyucian yang mereka yakini adalah
penyucian tersebut, ternyata memiliki ragam dan perbedaan yang unik diantaranya,
ada yang bertujuan demi mendapatkan sebuah kehidupan yang kekal didalam surga,
ada pula yang menekuninya hanya untuk sebuah capaian kehidupan yang lebih
aman,damai dan tenteram (humanis) dan ber etika. Secara umum pemahaman tentang
penyucian ini secara gamblang telah dapat dipahami menyangkut dalam 2 aspek
kehidupan, antara aspek penyucian secara jasmaniah maupun suci secara rohaniah.
Kemungkinan hal itu dipengaruhi oleh sebuah pemikiran yang realistis terhadap
Konsepsi Agama-agama
Begitu mendengar kata ”agama” maka tanpa perlu diberitahu terlebih dahulu,
didalam pemikiran kita secara otomatis dan bersamaan akan bersinggungan pula
dengan kata ”penyucian”. Kita mengetahui hal itu karena sejak dari kecil kita telah
mendapat pemahaman bahwa setiap agama didunia ini tidak ada satupun diantaranya
10
yang mengajarkan tentang kenajisan dan keburukan. Dengan kata lain semua agama
istimewa.
panduan dan instrumen yang digunakan untuk sebuah capaian akan penyucian
tersebut telah dijadikan sebagai kanon yang tidak boleh diabaikan begitu saja oleh
para penganut konsep tersebut.tidak perduli rumit dan berat dalam melakukannya,
namun karena ini merupakan kepercayaan,maka tidak ada istilah sulit dan berat.
Lembaga –lembaga agama adalah sebuah konseptor yang paling siap dalam
Terlepas dari subyektifitas dalam pembuatan kanon dan berbagai aturan tentang
penyucian- konsepsi yang pada akhirnya dikenal dengan sebutan doktrin umum dan
dogma lokal tersebut, diklaim oleh masing-masing aliran agama tersebut sebagai
konsep yang paling benar. Namun penilaian benar atau tidaknya mari kita singkirkan
terlebih dahulu, agar kita bisa dengan jujur menelaah sekilas tentang konsepsi agama-
Islam
Salah satu agama terbesar didunia ini telah menancapkan eksistensinya sejak
kemiripan dalam hal klaim sebagai agama yang diridhoi oleh Tuhan. Mengakui
11
adanya Allah yang monoteistik dan misioner dalam mengembangkan ajarannya.
ketat. Baik dalam menjaga hubungan spiritualnya dengan Allah maupun dalam
kehidupan etika bermasyarakat. Alquran dan hadits yang menjadi acuan kehidupan
beragama mereka lakukan dengan begitu sungguh-sungguh secara teratur dan sangat
Diantara upaya dan kerja keras yang sedang mereka upayakan itu termasuk
Fiqh adalah Bagian pokok agama Islam yang mengatur hidup serta
penghidupan masyarakat Islam,baik mengenai lahir maupun batinnya.3
Adapun beberapa metode penyucian serta sarana pra sarana yang dipakai untuk
menyucikan diri,secara singkat dapat kita lihat dalam beberapa penjelasan berikut ini.
Shalat
Kegiatan ini merupakan sebuah rutinitas yang sifatnya wajib dilakukan disetiap
harinya,dengan frequensi yang sudah ditetapkan sebanyak lima kali dalam sehari.
Disamping ibadah salat ini bertujuan untuk sembahyang atau menyembah dan berdoa
ternyata kegiatan salat ini juga memiliki tendensi sebagai upaya menyucikan diri.
Salat juga dapat menjadi sarana penghapus kesalahan dan dosa kita dengan hal
ini dijelaskan dalam hadits dari Abihurairah.4
3
Dr.Djuhari ISwanto,diktat Islamologi ( Stii Surabaya.) . 23
4
Imam Ghazali .Melatih Jiwa dengan Sifat Terpuji (Surabaya: Bintang usaha Jaya,2003)
10
12
benar-benar khusyu,dan penyerahan diri,maka salatnya itu merupakan
penghapus dosa-dosa sebelumnya sebagaimana dijelaskan Rasullulah SAW.5
Demi menjaga kesucian salat itu sendiri,maka didalam Alquran dan Hadits para nabi
telah dipaparkan pula berbagai hal tentang segala sesuatu yang dapat membatalkan
Wudhu
Masih merupakan sebuah paket yang tidak bisa dilepaskan dari kegiatan
salat, wudhu juga memiliki peran penting yang dipakai oleh umat islam sebagai
sarana menyucikan diri. Sebagai upacara penyucian diri, Wudhu dilakukan sebelum
orang yang melakukan salat tanpa terlebih dahulu berwudhu, maka salatnya tidak
diterima oleh Allah, sebab orang tersebut masih tercatat sebagai orang yang masih
najis karena kecemaran dunia yang telah menempel disekujur tubuh baik dikarenakan
kontak langsung dengan hal-hal dan atau benda-benda yang dianggap najis maupun
tidak langsung (hal ini dijelaskan dengan panjang lebar dalam peraturan salat dan
wudhu yang benar). Kenajisan yang sedemikian ini dapat dikategorikan dengan
5
Dr.Ahnad U.Hasyim ,Pilar-pilar Islam (Jakarta: Aka Press,2000),10
6
Babilon Dictionary Kamus elektronika
7
Imam Ghazali Melatih Jiwa dengan Sifat Terpuji (Surabaya: Bintang usaha Jaya,2003),6
13
orang yang hendak melakukan ibadah salat, harus terlebih dahulu berwudhu
karena wudhu itu menghilangkan hadas (kenajisan) kecil. sedangkan suci dari
hadas kecil termasuk syarat sahyinya salat.8
Mengingat urgensinya peranan wudhu dalam menjalankan salat dan kaitannya dengan
penyucian ini,maka seperti kita ketahui bersama, disetiap langgar,mushola dan masjid
selalu disediakan fasilitas tempat wudhu yang mudah diakses dari berbagai tempat
dan menjadi sebuah sarana prioritas diantara fasilitas yang lain. Dengan harapan tidak
ada jemaat yang datang melaksanakan kewajiban salatnya tanpa menyucikan diri
Zakat
Seluruh agama bahkan aliran kepercayaan dan orang ateis sekalipun sangat
setuju jika manusia tidak menerapkan hidup yang indifidualis tetapi kembali kepada
kebenaran alamiah yang menyatakan bahwa manusia ini adalah mahluk sosial yang
tidak mungkin bisa hidup sendiri tanpa keterlibatan orang lain didalamnya.
Kehidupan sosial tidak bisa lepas dari apa yang disebut dengan saling memberi.
Dalam agama islam memberi itu bukan saja karena faktor alamiah sebagai manusia
yang adalah mahluk sosial tetapi telah ditetapkan sebagai sebuah kewajiban agamawi.
Lebih uniknya lagi ternyata sejenis pemberian tertentu yang dilakukan oleh umat
islam ternyata ada kaitannya dengan kesucian, walau hal itu hanya dikaitkan dengan
8
Aminuddin;Mohammad Suyono H.S, Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Bumi Aksara
2004) ,87
9
Imam Ghazali Melatih Jiwa dengan Sifat Terpuji (Surabaya: Bintang usaha Jaya2003), 42
14
Zakat adalah derma yang wajib diberikan oleh umat Islam kepada fakir miskin
pada hari raya lebaran: berzakat: memberi zakat: jumlah harta tertentu yang
wajib dikeluarkan oleh orang Islam dan diberikan kepada golongan yang
berhak menerimanya.10
Di era modern ini segala sesuatunya sudah diatur dengan teknologi yang mutakhir
Puasa Ramadhan
Bagi agama Islam,ada satu bulan yang dianggap begitu sakral dan layak
untuk diagungkan yaitu Bulan ramadhan. Bulan kesembilan dalam tahun Hijriyah;
bulan puasa.11.
Kegiatan yang paling menonjol dilakukan pada saat bulan ramadhan tiba adalah
kegiatan berpuasa.tidak makan dan tidak minum seharian, mengekang hawa nafsu dan
berupaya semampunya untuk tidak tercemar oleh hal-hal yang dilarang oleh Alquran.
Dalam kesempatan lain Nabi Muhammad SAW bersabda: puasa adalah seperti
perisai (pelindung dari serangan syetan)13
10
Drs.Dwi Adi K.Kamus Praktis Bahasa Indonesia. (Surabaya:Fajar Mulya 2001).606
11
Ibid . 351
12
Dr.Ahnad U.Hasyim ,Pilar-pilar Islam (Jakarta :Aka Press, 2000).,78
13
Abdul Ala Mardudi, Menjadi Muslim Sejati (Jogjakarta: Mitra Pustaka, 2003). .252
15
Ketika telah genap pada harinya (genap satu bulan) berpuasa telah selesai,maka
muncullah suatu hari yang sudah dinanti-nanti yaitu hari kemenangan yang disebut
hari raya idul fitri. Berasal dari kata fitrah berarti kembali kepada kesucian semula.
Seluruh umat yang telah melakukan puasa dalam bulan ramadhan tersebut, mereka
telah bersih dari segala dosa-dosa dan kini kembali bagaikan bayi yang baru lahir
Haji
Merupakan salah satu dari 5 rukun Islam, berhaji ternyata bukan semata-
mata hanya untuk mendapatkan gelar haji bagi mereka yang pergi ketimur tengah,
tetapi didalamnya terdapat juga aspek menyucikan diri seperti diungkapkan oleh
Pada haji yang mabrur terdapat kesucian ruh dan kebebasan dari dosa-dosa
besar maupun kecil,karena seorang muslim dalam pelaksanaan manasih haji
membebaskan diri dari syahwat dan hiasannya serta lari kehalaman ampunan
dan keridaan dengan jiwa yang bersih,hati yang berserah diri,bertaubat kepada
Allah dengan taubat yang benar,bersinar dalam jiwanya.14
Masih ada banyak lagi berbagai cara dan media yang dapat digunakan dalam Islam
untuk menyucikan diri baik secara jasmaniah maupun batiniah termasuk juga dengan
Janganlah kalian malah bersedih jika diperhatikan oleh Allah wahai saudara-
saudaraku.ketahuilah bahwa dengan mendapatkan musibah dunia seharusnya
kalian merasa bahagia,sebab musibah dunia merupakan harta simpanan untuk
orang-orang yang sabar dan juga sebagai penghapusan dosa-dosa.15
Inilah beberapa referensi faktual yang bisa kita lihat dari agama tetangga kita Islam,
14
Dr.Ahnad U.Hasyim ,Pilar-pilar Islam ( Jakarta: Aka Press,2000), 162
15
Muhammad Soghir,BA, Muslim Sejati ( Bandung: Mujahid Press, 2004).54
16
Katolik
menjelaskan adanya perbedaan yang prinsipil antara katolik dengan agama Kristen
Protestan, namun diakui atau tidak bahwa antara Katolik dan Protestan memiliki
Api penyucian diterima sebagai keadaan orang meninggal yang belum layak
menikmati kepenuhan kemuliaan Tuhan,karena rahmat Tuhan belum samapai
meresapi dan mengubah seluruh dirinya. Untuk itu mereka perlu disucikan
lagi. Api penyucian merupakan proses pembersihan manusia sampai
sedalamnya, maupun mengenai hakekatnya 16
Dengan adanya gagasan tentang konsep api penyucian yang ditujukan bagi orang
yang sudah meninggal,maka katolik telah meyakini bahwa masih ada proses
Ajaran tentang api penyucian merupakan dasar bagi orang katolik untuk
berdoa bagi orang yang sudah meninggal. Ajaran itu berkaitan dengan
pembersihan yang harus dijalani untuk hukuman sementara karena dosa yang
sudah diampuni,atau dengan kata lain untuk memindahkan akibat-akibat dosa.
Anggota jemaat menyerahkan anggota gereja yang meninggal kepada Allah
dengan merayakan misa penguburan.orang-orang Katolik mengenangkan
mereka yang ada dalam api penyucian pada hari arwah tanggal 12 nopember.17
16
A.Bakker SVD, Ajaran Iman KAtolik 2 (Jakarta: Kanisius, 1989 ) , 93
17
Thomas P.Rausch, Katolisisme (Jakarta : Kanisius, 2001), 319
17
b.Manusia tak mungkin kudus dimasa kini tetapi melaui api penyucian dan
menantikan orang yang hidup dalam dunia membayar tebusan dan mereka
dapat disucikan.18
Jika ada pengampunan- yang walaupun harus melalui api penyucian-setelah kematian
Suatu keunikan juga bisa kita dapatkan dalam ajaran katolik menyangkut penyucian
dari dosa.
Selain menjadi Imam yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, maka Paus
atau Pastor juga telah diakui sebagai orang yang telah diberi kuasa oleh Tuhan untuk
bilik yang dapat dipergunakan oleh jemaat untuk mengakui dosanya dihadapan
Pastor. Selain api penyucian dikenal pula sarana penyucian yang lain yang bahkan
Mengingat sistim pemerintahan gereja Roma katolik ini menganut sistim episkopal,
dan para Pastor, maka segala sesuatunya termasuk mengenai pengampunan dosa dan
sakramen lainnya tidak bisa dianggap enteng atau di remehkan. Hal ini memiliki sisi
positif sehingga sedkit banyak akan menimbulkan efek jera bagi jemaat untuk berhati-
18
Dr.Peter Wongso. Soteriologi (SAAT: Malang. 2000), 77
19
A.Bakker SVD, Ajaran Iman KAtolik 2 (Jakarta: Kanisius, 1989 ), 92
20
Ibid..40-41
18
hati dalam sikap hidup dan tidak menganggap bahwa dosa dan pengampunan itu
Hindu,Budha
Agama Hidu dan Budha masih bisa disebutkan sebagai agama yang serumpun
Diantara sekian banyak agama didunia, kedua agama inilah yang dianggap paling
radikal dalam menerapkan hidup suci. Dikatakan radikal karena mereka sangat
membentengi dan membatasi diri terhadap kontaminasi duniawi. Walau bersifat garis
besar saja, mari kita melihat beberapa pola penting tentang penyucian yang
diterapkan.
Hindu
Agama ini merupakan sebuah agama yang tertua didunia, karena diperkirakan ia
Tujuan akhir dari agama hindu adalah bagaimana mereka dengan upaya yang mereka
“moksa ksya” adalah moksa, yaitu ketidak terikatan secara penuh dari
keinginan dan pemikiran- pemikiran duniawi. 21
Di dalam kitab suci Weda dijelaskan tujuan agama sebagai tercantum dalam
sloka "MOKSARTHAM JAGADHITA YA CA ITI DHARMAH" yang artinya
bahwa tujuan agama atau dharma adalah untuk mencapai jagadhita dan moksa.
Moksa juga disebut Mukti artinya mencapai kebebasan jiwatman atau juga
disebut mencapai kebahagiaan rohani yang langgeng di akhirat. Jagadhita juga
disebut bhukti yaitu kemakmuran dan kebahagiaan setiap orang, masyarakat,
maupun negara.
Jadi secara garis besar tujuan agama Hindu adalah untuk mengantarkan
21
Ka Usalya Rani Rag Havan. Tanya Jawab Ajaran Hindu. ( Jakarta: Paramita ), 16.
22
I Gusti Made Sudjana, Diktat Kuliah Hindu Budha (Surabaya: STII.2007)
19
umatnya dalam mencapai kesejahteraan hidup di dunia ini maupun mencapai
moksa yaitu kebahagiaan di akhirat kelak.23
Didalam ajarannya agama hindu telah membuat suatu tatanan yang baku menjadi
Hal itu dapat kita kita jawab dengan meminjam beberapa istilah dari agama
hindu. Agama Hindu ini dapat kita anggap sebagai laboratorium yang paling
besar agama-agama manusia. Agama itu mengemukakan sekian banyak Yoga
yang dimaksudnya untuk menyelamatkan diri sendiri.27
Selain dari capaian moksa, dalam agama Hindu seperti halnya juga dalam agama
23
http/:www.babad bali-agama dan dharma -Agama Hindu
24
ibid
25
I Gusti Made Sudjana, Diktat Kuliah Hindu Budha (STII) Surabaya.2007
26
Agus Hakim, Perbandingan Agama. (Bandung : CV.Diponegoro. 1985) , 140
27
Dr.J.Verkuyl. Samakah Semua Agama (Jakarta: BPK.Gunugn Mulia, 1965), 79
20
Reincarnation: rebirth of soul in the new body; regenerations of souls.28
Ajaran ini dimaksudkan, jika ada pengikut mereka yang semasa ia hidup tidak
mencapai moksa, maka setelah ia mati maka jiwanya akan masuk kedalam tubuh yang
baru. Hal ini terjadi diakibatkan berlakunya hukum karma. Kelahiran semacam ini
Budha
Tidak jauh berbeda dengan agama hindu agama ini juga mengedepankan hidup
yang menghukum diri demi mencapai penyucian yang sempurna. Hal itu telah
diteladankan oleh orang yang pertama kali mengajarkan agama budha.yaitu Sidharta
Gautama.
ditundukkan29
pilihan yang paling tepat untuk menyucikan diri dan lepas dari segala kesengsaraan,
adalah karena tubuh ini adalah sumber dari segala yang negatif tersebut.
yang bebas dari kenafsuan tidak mengenal penderitaan maupun rasa takut.30
Keinginan nafsu bukan karena dosa atau pelanggaran terhadap Allah oleh
28
Babilon Dictionary Kamus elektronika.Soft were.
29
Gillian Stoke, Budha (Jakarta : Erlangga, 2000), 36
30
Budhisme (Jogjakarta: Tarawang Press ,2001), 37
31
Bambang Ruseno. Bebagai Agama dan Kepercayaan di Indonesia (Gandum Mas) p.26
21
Jika capaian akhir dari Hindu adalah moksa, maka dalam sebutan yang berbeda
namun memiliki persaan arti, agama budha dikenal dengan sebutan mencapai Nirvana
Yang sudah kita kenal dengan arti pemadaman atau pendinginan. Hidup terlepas dari
segala kungkungan hawa nafsu dan masuk dalam hidup yang penuh kedamaian.
Atheis
Tuhan tidak ditentukan dari memiliki agama atau tidak,percaya atau tidak kepada
Allah pencipta, tetapi setiap mahluk yang hidup didunia ini sudah tersedot secara
langsung sebagai ciptaan Allah dan mendapat pengakuan dari Allah sendiri termasuk
diantara mereka adalah orang-orang yang digolongkan ateis, memiliki hak-hak yang
sama dibumi ini seperti halnya juga golongan orang-orang teisme. Ateis: orang yang
Dari beberapa arti kamus diatas setidaknya kita sudah bisa menebak tentang
bagaimanakan sikap orang-orang yang menganut paham ateis ini terhadap sebuah
konsep penyucian. Karena dia tidak memiliki tanggung jawab rohani dan moral
kepada Allah penciptanya, maka ia samasekali tidak perlu memperdulikan tentang apa
32
Drs.Dwi Adi K. Kamus Praktis Bahasa Indonesia (Surabaya : Fajar Mulya, 2001), 59
33
Dr.R.Soedarmo.Kamus Istilah Teologi (Jakarta BPK.Gungung Mulia , 2002), 14
22
Adalah omong kosong segala bentuk agama,futurisme,atau ideologi-ideologi
Orang semacam ini cenderung hanya memiliki tanggung jawab moral kepada
pemerintah dan lingkungan hukum, oleh sebab itu kehidupan yang tidak suci dapat ia
(pandangan umum) pada pokok terdahulu, tentu tidak mungkin terjadi dengan
pengetahuan yang teoritis maupun pengalaman praktis yang menjadi cikal bakal
sebuah konsep (sering kita sebut dengan epistemologi). Dari sekian banyak materi
akhir dari penggunaan Materi –materi tersebut biasanya, akan sangat ditentukan
berdasarkan sudut pandang yang kita gunakan. Seperti yang sudah kita ketahui
bersama secara umum hanya ada dua perspektif yang sering dipakai dalam
Otoritas
34
Juanda,M.A 777 Ungkapan Abadi (Penerbit Andi)Jogjakarta 2004.p.222
23
Untuk dapat mengetahui sebuah hasil penilaian obyektif atau subyektif
dalam konteks penyucian ,bisa diketahui dengan melihat otoritas apakah yang ia
dan segala kapasitas terbatas dari manusia tunduk dibawah otoritas Allah, inilah yang
umumnya dalam mengaktualisasikan penyucian, sangat jauh dari hasil yang objektif,
karena ia dibangun berdasarkan apa kata manusia dan seterusnya hanya berkanjang
pada perkara horizontal. Walaupun suatu ketika konsep itu dihubungkan dengan
Allah,pun hal itu hanyalah merupakan hasil deduksi antroposentris dan bukan gagasan
Allah.
Hal itulah yang mengakibatkan sehingga agama-agama umum, dalam meraih Allah
kemampuannya sendiri
Budaya
posisi sebagai oposisi dalam dunia keagamaan. Kebudayaan justru kadangkala sangat
menolong dan meneguhkan Firman Tuhan menjadi lebih aplikatif kontekstual dalam
penerapan hidup sidang jemaat. Namun yang tidak bisa dipungkiri pula adalah budaya
sangat rentan juga menjadi penghalang bagi kemajuan Injil dan menjadi tunggangan
yang ampuh bagi iblis untuk menjauhkan manusia dari kebenaran. Dengan kata lain
budaya bagaikan sebilah pisau yang tajam lagi runcing. Ia bisa mengerjakan dua
24
menggenggamnya. Ia bisa menghasilkan irisan sayur yang indah jika ia berada
ditangan seorang chef, namun dia juga bisa menjadi kematian yang kejam bagi orang
bukan saja sebagai tradisi turun temurun tetapi telah disebut sebagai kekayaan bangsa
yang patut dilestarikan.Di negara Republik Indonesia sendiri budaya telah dinaungi
adab35 budaya sangat melekat dengan makna etika. Orang yang berbudaya adalah
orang yang memiliki etika. Itu sebabnya jangan heran jika agama/masyarakat tertentu
terjebak, dengan menggunakan budaya/ etika menjadi alasan yang utama tertentu
mengamalkan hidup suci. Sebagai sebuah contoh: tidak berzinah, karena budaya dan
Penelitian ilmiah/Sains
Manusia diciptakan oleh Allah sebagai mahluk yang superior dari mahluk
banyak profesor dan para pakar dalam keilmuan yang bermunculan di permukaan
bumi ini. Mari kita ambil sebuah bidang keilmuan yang sangat diperhitungkan dan
35
Babylon .English-Indonesian Online Dictionary.Soft Were Computer
25
Mengupayakan untuk menekan angka kematian dengan cara sosialisasi setia dengan
pasangan hidup atau menggunakan kondom ketika jajan (istilah familier untuk
perzinahan) karena jika tidak bisa tertular virus HIV.atau jangan makan daging babi
karena banyak mengandung cacing pita.dll. Mereka membangun semua wacana itu
tanpa ada katitannya dengan perkara yang rohani, hanya untuk kesehatan jasmani
semata.
Pengalaman
Kita pasti sudah sering mendengar istilah: pengalaman adalah guru yang
terbaik.Hal tersebut ada benarnya, Sebab dengan belajar dari pengalaman kita bisa
melangkah dihari depan dengan tidak mengulangi kesalahan yang sama dimasa
lampau. Tetapi menjadi sangat keliru jika dengan bermodalkan sebuah pengalaman
kita membangun sebuah ajaran yang baku, apalagi jika hal itu dikaitkan dengan
Mengamalkan hidup yang kudus karena dengan pola hidup kudus kita menjadi lebih
sehat dan kuat akan menjadi sangat keliru jika hal itu dilakukan hanya karena alasan
moral,kesehatan atau etika semata.sebagai contoh kngkrit adalah seorang suami tidak
mau bercerai dengan istrinya hanya karena belajar dari pengalaman tetangga yang
bercerai lalu ekonomi mereka jadi berantakan. Ia tidak bercerai bukan karena bercerai
itu tidak kenan oleh Tuhan tetapi karena alasan ekonomi semata. Demikianpun
dengan mengamalkan hidup suci hanya karena belajar dari pengalaman dimasa lalu
36
Arthur G.Holmes,Segala Kebenaran Adalah Kebenaran Allah (Jakarta: LRII, 1990), 126
26
akan ekeses-ekses yang terjadi, namun tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan
alasan teologis.
mengenai Allah dan segala sesuatu yang Ia kerjakan atau perkara apa saja yang Ia
inginkan dari manusia, maka yang benar adalah kita harus memulainya dari apa kata
Allah itu sendiri. Manusia hanyalah ”mikro” inferiornya Allah,baik dari segi
kreator kita jika bukan karena Ia sendiri yang memperkenalkan diri melalui berbagai
kekayaan hikmatNya?
Karena Allah tidak terbatas,maka suatu defenisi yang luas dan lengkap tentang
Allah merupakan suatu kemustahilan.sekalipun demikian,kita dapat membuat
suatu defenisi sejauh kita mengenal Dia dan tahu tentang Dia. Kita pasti dapat
menguraikan sifat-sifat khas Allah yang telah dinyatakan kepada manusia.37
Standard Primer
Tuhan tentang konsep penyucian yang teosentris, memang tidak mungkin dan tidak
usah lagi dilakukan. Manusia tidak perlu susah-susah untuk pergi kesurga mendikte
pikiran Allah sebab Ia sendiri secara Proaktif telah memperkenalkan diriNya kepada
Manusia tinggal bagaimana reaksi dan sikap kita untuk menelaahnya. Ada beberapa
standar yang Ia gunakan sebagai mediasi agar kita bisa ”melihat” Nya. Standar yang
dipakai kita jabarkan menjadi dua bagian besar yaitu standar Primer/utama dan
37
Henry.C.Thiessen.Teologi Sistematika. (Malang : Gandum Mas, 2003) , 38.
27
Wahyu Khusus
Disebutkan sebagai wahyu khusus bukan berarti sifatnya yang ekslusif hanya
adalah sebuah kombinasi yang real ,terwujud dalam pribadi tidak abstrak . penyataan
Allah secara khusus karena ada penyataan lain yang bersifat umum .
Dalam wahyu khususnya Allah memberikan dua pendekatan untuk menyatakan diri
kepada manusia. Terlepas dari ketidak percayan kaum agnotisisme (one who unsure
whether or not GOD exists.)38 dan kaum ateis tentang tidak perlunya keberadaan
wahyu Allah atau disisi lain yang mengatakan akan perlunya wahyu khusus yang
baru selain wahyu yang disebut para teolog Kristen Injili, 2 wahyu khusus dalam
Firman yang tertulis dan Firman yang menjadi daging adalah kebenaran eksklusif dan
sudah final.
tersebut dapat dituangkan kedalam sebuah naskah tertulis. Naskah yang ditulis oleh
para utusan Allah oleh dorongan Roh Kudus tersebut dewasa ini disebut sebagai
Alkitab. Alkitab tidak dianggap sebagai buku yang berisikan Firman Allah semata,
namun lebih daripada itu IA adalah Firman Allah sendiri, sehingga memiliki otoritas
dan standart yang memadai untuk dijadikan barometer dalam membangun sebuah
epistemologi. Hal itu tidak perlu diragukan lagi, karena Alkitab telah teruji dari
berbagai aspek pertanyaan yang coba meragukan kebenarannya sebagai Firman Allah
38
English-english Babilon Dictionary.Soft Were.Komputer
28
Wahyu khusus yaitu Firman Allah yang tertulis menjadi ekslusif dari pihak Allah dan
bersifat final, berarti diluar Alkitab perihal membangun sebuah epistemologi tentang
didalam Manusia Yesus Kristus. Sesungguhnya Yesus Kristuslah yang menjadi tema
utama dari segala yang telah dituliskan didalam Alkitab. Melihat kedalam diri tentang
siapa dan bagaimana keberadaan Yesus tentu akan menjawab mengapa IA dijadikan
menjadi standart yang primer jika kita harus membangun sebuah gagasan tentang
penyucian. Pertama Karena Dia adalah Allah itu sendiri berinkarnasi didalam wujud
insani, lahir dari benih Roh Kudus. Nyata dalam kehidupanNya selama Ia berada
didunia, bahwa tidak sekalipun Ia didapati berbuat dosa. (selengkapnya bisa kita
telusuri dalam studi Kristologi). Maka kriteria panutan utama sebagai dasar
membangun studi mengenai penyucian, Allah yang menjadi daging tidak bisa
diragukan lagi. Dengan kata lain jika ada pribadi selain Kristus yang berani mengajak
umatnya agar belajar, mengikuti dan tunduk pada otoritas pengalaman pribadinya
Standart Sekunder
antara yang primer dan yang sekunder. Namun ibarat sebuah trafo atau adaptor listrik,
didalamnya terdapt dua jenis gulungan, yang satu disebut sebagai gulungan primer
dan gulungani lainnya disebut sekunder; mereka tidak bisa dilepaskan dan berdiri
sendiri namun saling membutuhkan dan saling melengkapi. Firman yang tertulis dan
29
keingintahuan tentang hal ikhwal penyucian, namun karena tidak semua orang dapat
menangkap wahyu tersebut, jika ia sama sekali belum dilahirkan kembali. Oleh sebab
itu khususnya bagi mereka yang masih di luar Kristus standart ini akan menjadi pintu
lihat dan dimengerti oleh semua orang pada umumnya, baik ia sudah percaya atau
belum sama sekali. Betapa tidak; karena wahyu umum tersebut dinyatakan baik lewat
Ada benarnya bahwa manusia telah mampu membuat sebuah konsepsi tentang
penyucian dengan bekal dari melihat,menyikapi atau belajar pada wahyu umum,
tetapi kita harus menyadari bahwa penyucian tidak bisa hanya dipertanggung
jawabkan pada alam semesta,agama atau sisimoral dan etika semata, namun selalu
harus berurusan dengan Tuhan sebagai pencipta. Wahyu umum harus dipandang
sebagai pembenaran akan kelengkapan yang simetris antara keadilan dan kasih Allah
kepada manusia. Dengan demikian tidak ada celah sedikitpun bagi manusia untuk
berdalih dan menunjuk jari dihadapan Allah pada saatnya, karena semua telah nyata
dan gamblang untuk dipahami; tidak perduli gender apa yang ia punya,golongan
sosial,ekonomi atau kondisi fisik yang disandang dll, semuanya bisa mengerti kedua
wahyu tersebut.
30
BAB III
penyucian ,serta dengan landasan apa mereka berpijak dan membangun sebuah
gagasan, tibalah saatnya kita akan berbicara tentang kebenaran mutlak yang dapat
dipertanggung jawabkan. Seperti telah kita sepakati bersama adalah bahwa Alkitab
sendirilah yang menjadi otoritas tertinggi sebagai landasan kebenaran apabila kita
ingin melihat dimensi penyucian yang seutuhnya. Konsep penyucian jika dikemas
dengan dasar Alkitab, kita sebut sebagai konsep penyucian secara Biblikal.
Aktualisasi Berita
sebuah berita yang kecil dan harus disepelekan, maka tidak bisa dipungkiri hal
tersebut harus tersaji dalam sebuah mekanisme yang rapi dari Allah. Penyucian adalah
sebuah wacana Allah yang harus direalisasikan didalam dunia dan manusia adalah
obyek satu satunya. Karena Allah tidak lagi membangun komunikasi Verbal kepada
membuat kesimpulan kecil maka didalam aktualisasi berita penyucian Biblika ini kita
dapat melihat bahwa berita itu Dinamis,progresif,komprehensif dan yang tidak kalah
Dinamis
31
Sebuah sejarah dunia yang tidak mungkin dilupakan telah mencatat bahwa
kekuatan Bom atom yang dijatuhkan pihak Amerika/sekutu di Hirosima dan nagasaki
Telah meluluh lantakkan dua kota besar tersebut menjadi puing-puing kehancuran.
Seluruh dunia mengakui kedahsyatannya karena telah merenggut harta benda serta
ribuan nyawa manusia. kedahsyatan yang terjadi enampuluhan tahun yang lalu
tersebut, sampai hari ini menyisakan trauma yang mendalam bagi seluruh manusia
didunia; hal itu terbukti dengan kesepakatan Dunia melalui PBB untuk membatasi
Apabila dampak minor dari bom atom yang mampu merubah peta sejarah
dunia pada waktu itu sangat signifikan, terlebih lagi akan dampak positif yang
ditimbulkan oleh penyucian yang akan dikerjakan olah Allah ini. Kekuatan penyucian
yang dilakukan oleh Allah yang supra power tentu tidak sebanding dengan kekuatan
kekuatan yang justru menghidupkan. Orang-orang yang mati (rohani) akan hidup
kembali, mereka yang jatuh akan dibangkitkan dan manusia yang susah hidup didunia
fana ini akan diangkat masuk keedalam hidup yang kekal. Seperti terang tidak
mungkin terkalahkan oleh kegelapan, penyucian tidak akan terbendung oleh kekuatan
Progresif
Proyek penyucian yang sedang dikerjakan oleh Allah bukanlah proyek pondasi
yang tanpa ada bangunan berdiri diatasnya. Pekerjaan tersebut bergerak maju hingga
mencapai tujuan akhir. Ia tidak bekerja seperti seorang tukang binatu yang mencuci
39
Dwi.K Kamus Praktis BAhasa Indonesia. (Surabaya: Fajar Mulya, 2003) ,120
32
pakaian disungai yang keruh, sehingga tidak tahu sampai kapan pakaian tersebut akan
bersih cemerlang. Aktivitas awal yang dikerjakan oleh Allah dalam hal penyucian ini
disebut penyucian secara posisi,bergerak maju pada penyucian secara pengalaman dan
berakhir dalam kesucian sempurna (akan di jelaskan satu persatu pada bagian
berikutnya). Tidak ada yang bisa menggagalkan rencana ini karena Ia pasti berhasil
(Yes 55:11). Adalah benar jika kita berkata bahwa Allah adalah sempurna ,bagi Dia
tidak ada titik awal dan akhir. Namun aktivitas progessif yang Ia kerjakan dalam
penyucian harus terjadi sedemikian, mengingat kita manusia sebagai obyek penyucian
yang berada dalam ruang dan waktu, maka Allah harus“mendarat“agar pekerjaan
tersebut menjadi efektif,tepat guna. Ketidak maha tahuan manusia menjadi selubung
sehingga kita tidak tahu kalau sesungguhnya pekerjaan tersebut sudah selesai. (Lebih
Komprehensif
Didalam ilmu hermeneutik kita akan menemukan istilah yang disebut dengan
penafsiran tersebut perlu dilakukan dalam tugas analisa Alkitab dengan maksud agar
hasil penafsirannya akan menjadi obyektif,efektif dan benar. Yang tidak kalah
Tidak ada benturan yang kontradiktif antara ayat yang satu dengan yang lain,makna
kitab yang satu tidak menjegal kitab yang lain; lebih umum berita dalam Perjanjian
Kaitannya dengan berita penyucian ini juga memiliki dimensi yang sama. Tema
penyucian bukan hanya kita temukan didalam Perjanjian Baru,namun secara simetris
juga terdapat didalam Perjanjian Lama. Walau konsep dan sarana penyucian yang ada
33
terlihat berbeda secara materi,namun esensinya adalah satu.rangkaian penyucian yang
terdapat didalam kitab kejadian hingga kitab Wahyu adalah mata rantai yang tidak
Kristosentris
Sudah menjadi sebuah keunikan yang diakui oleh banyak kalangan teolog
bahwa Alkitab yang terdiri dari 66 kitab dan ditulis oleh -/+ 40 orang yang berbeda
dalam setiap suratan mereka. Sadar atau tidak sadar oleh pewahyuan Roh Kudus
mereka sedang menubuatkan (dalam PL) dan mengisahkan secara rinci (Dalam PB)
tentang Yesus Kristus yang datang kedunia,lahir,mati,bangkit dan naik kesurga dan
akan datang kembali kedua kali. Segala berita yang terdapat didalam Alkitab tidak
bisa dibantah telah tersentralisasi kepada Kristus; demikian halnya dengan berita
penyucian. Pusat dari penyucian itu sesungguhnya adalah Kristus. Metode dan sarana
yang dipakai dalam Perjanjian Lama memang secara langsung sama sekali tidak
sarana penyucian, namun jika ditarik sebuah benang merah maka akan terlihat pada
Penyucian atau pengudusan adalah Kaya Kristus melalui Roh Kudus yang
digenapkan dalam diri orang yang percaya. Pengudusan adalah Karya
Kristus untuk kita dan merupakan anugerah Allah melalui darah Kristus yang
berharga,menyucikan,dan mem berikan kesucian pada kita.40
40
Dr.Peter Wongso. Soteriologi (Malang : SAAT, 2000) , 77-78
34
Keterpusatan berita penyucian yang diarahkan kepada Kristus, bukan semata-mata
karena monopoli pihak Allah,tetapi lebih disebabkan karena tidak ada mahluk lain
Defenisi Penyucian
Dalam menyelesaikan sebuah pokok bahasan tidak ada cara yang lebih
baik adalah pertama-tama kita harus tahu pasti tentang defenisi dari pokok yang akan
dibahas. Seringkali ulasan menjadi sangat melebar tidak menyentuh substansi berita,
Disisi lain, membuat defenisi penyucian ini dianggap perlu pertama-tama agar kita
mengetahui ruang lingkup penelitan tentang penyucian yang dimaksud. Sebab pada
pokok bahasan yang terdahulu telah kita lihat bahwa dalam pandangan agama-agama
pandangan agama umum dengan penyucian yang kita maksud.. Kemudian yang
Jadi sudah dapat ditebak bahwa defenisi penyucian yang akan kita lihat kali ini adalah
Makna Etimologis
Alkitab tentang Penyucian. Oleh sebab itu kita membutuhkan konfirmasi yang jelas
dari Alkitab untuk mendefenisikan dirinya sesuai dengan makna kata yang
dimaksudkan.
35
Agar Usaha konfirmasi tersebut akan berhasil dan otentik,maka dianggap perlu untuk
melihat kebenarannya yang tertuang didalam teks asli dari Alkitab itu sendiri yaitu
teks Ibrani manupun dalam teks Yunani. Mari kita lihat arti kata penycucian didalam
vdq sebuah gagasan dari pemisahan, dengan akar Xdq Kudus, Xdqm
tempat yang suci; sama seperti. k\adaÖsëu II. I, membersihkan.
Katakerja qadash di dalam bentuk Qal berarti termasuk juga memiliki status
[masuk/kepunyaan] golongan yang suci. Dengan begitu itu ia terpisah dari
yang bersifat umum atau perkara yang tercemar. Di dalam bentuk Piel dan
Hiphil berarti menunjukkan suatu tindakan yang mengakibatkan perbedaan.41
41
Francis Brown. The Brown-Driver-Briggs Hebrew And English Lexicon. (Los Angles:
Henry Publisher.1999), 169
42
Bible Work 7.Twot Hebrews Lexicon P.1990 Soft were Komputer (Terjemahan
langsung)
43
Andrew E.Hill & John H.Walton. Survei Perjanjian Lama (Malang: Gandum Mas, 2004) ,
194
44
Ensiklopedi Alkitab Masa kini. Jilid II. (Jakarta: YKBK, 1995), 421
36
d.2Tes 2:13. Dikuduskan. Chosen you to salvation through sanctification
(Memilih engkau untuk keselamatan melalui penyucian).
e.1.Petrus 1:2. Yang dikuduskan oleh Roh.kata ini dalam bahasa Yunani
mengandung arti perkara atau benda yang dipilih untuk dipakai oleh Tuhan
serta perkara atau benda yang dikuduskan…..
Kata ini dalam bahasa aslinya mengandung arti:
a.mengakui sebagai yang dikuduskan. (mat 6:9,1 Pet 3:15)
b.khusus dipakai untuk Allah dipersembahkan kepada Allah,dipilih untuk
disucikan
c.Menjadi disucikan.: benda pengudus, dikuduskan oleh penebusan dosa,hati
yang suci
d.sancxtified one: yang disucikan
to be separated,set apart. Vdeq); qadesh
e. Qadesh : sanctify (self) to. To separate,set apart.(memisahkan)
Kej.2:3. menentukan sebagai hari kudus
Kej 13:2.dipisahkan untuk dikuduskan. Kata ini dipakai dalam Perjanjian
Lama sebanyak 90 kali. Banyak menunjukkan inisiatif,menentukan
sendiri,serta menyucikan diri,atau dipisahkan agar dipakai oleh Tuhan..45
Istilah suci dan kudus ini banyak terdapat didalam Alkitab tercatat dalam perhitungan
manual yang dibuat oleh penulis bahwa istilah ini (Dipakai sebuatan Kadash) muncul
hanya dalam Perjanjian Lama saja mencapai kurang lebih 178 kali dalam berbagai
pertama bentuk kata kerja dengan predikat Allah sendiri ,kemudian kata sifat
kepada umat Israel bahwa Sifat yang hakki dari Dia adalah kudus/suci adanya.Ia mau
pemisahan atau pelantikan para suci Allah untuk dipakai sebagai alatNya.
45
Dr.Peter Wongso. Soteriologi ( Malang: SAAT, 2000) , 72
37
Makna Teologis
jauh lebih mendalam jika kita bandingkan dengan makna etimologis yang terlihat
Dalam arti teologis penyucian berarti sebuah panggilan Allah yang universal bagi
seluruh umat manusia.Universal dalam arti cakupan dan jangkauan, namun sangat
penyucian, bagaikan seorang koki yang menyajikan makanan yang sehat bagi seorang
yang kelaparan karena kesulitan ekonomi. Namun yang menentukan si orang lapar
akan kenyang atau tidak sekarang diputuskan oleh dirinya sendiri;mau atau tidak
menerimanya?
Tidak bisa disangkali bahwa manusia memiliki kehendak bebas sebagai manusia
berakal budi, itu sebabnya Allah tidak mau menganggap manusia sebagai robot yang
Kebebasan yang Allah berikan kepada manusia ialah bukan kebebasan untuk
berbuat dosa,tetapi kebebasan untuk melayani. Melayani Allah dan melayani
manusia dalam arti yang seluas-luasnya. Karena itu dalam Alkitab kebebasan
selalu dihubungkan dengan kasih,yaitu kasih kepada Allah dan kasih kepada
manusia (Gal 5:13).47
46
Anthony A.Hoekma Diselamatkan oleh Anugerah. ( Jakarta:Momentum , 2001), 267
47
Dr. J.L.ch.Abineno. Manusia dansesamanya dalam Dunia. (Jakarta: BPK.Gunung Mulia,
1990), 53.
38
Walau sebenarnya kebebasan yang diberikan oleh Allah itu adalah untuk sebuah
kebaikan dan ketaatan kepada Allah namun manusia selalu memiliki kecenderungan
Seperti telah disinggung dalam bab sebelumnya, penyucian bukanlah sebuah tema
dalam Alkitab yang berdiri sendiri, memiliki pokok bahasan tersendiri seperti halnya
keselamatan.
Berdasar pada sebuah keutuhan teologia yang benar menurut Allah, pada akhirnya
penyucian ini dapat dimaknai sebagai upaya Allah untuk membawa manusia kembali
pada citra semula dimana manusia itu serupa dan segambar dengan Allah.karena pada
Oleh sebab itu defenisi secara etimologi serta defenisi teologis tersebut bisa kita
rangkumkan menjadi suatu kalimat: Penyucian adalah segala sesuatu yang berkaitan
48
William W.Menzies; Stanley M.Horton. .Doktrin-Doktrin Alkitab.(Malang: Gandum Mas,
1998), 88.
49
John Murrray. Penggenapan dan penerapan penebusan. (Jakarta: Momentum, 1999) ,177
39
dengan perintah dan tindakan Allah bagi manusia untuk menguduskannya dari segala
berkaitan dengan munculnya ide penyucian, karena Allah tidak menganggap hal
tersebut sebagai tindakan yang harus dipertanggung jawabkan kepada pihak manapun
apalagi bertanggung jawab kepada manusia. Namun secara defacto dari pihak Allah
telah muncul beberapa alasan yang melatar belakangi mengapa gagasan penyucian
harus ada. Pokok utama dari beberapa alasan yang akan dikemukakan kemudian
adalah berasal dari diri Allah sendiri yang memiliki natur ”KASIH”.( I Joh 4:16)
Kasih Allah bagaikan bahan bakar yang utama,yang menjadi pendorong bagi Dia
Bukan berarti Allah terjebak dalam naturNya sendiri -sehingga Ia terkejut dan
terpaksa membuat plain ”B”- tetapi sekali lagi hal itu merupakan inisiatif Allah yang
tidak bisa diintimidasi oleh apa dan siapapun. Seperti sulitnya mendekripsikan
mengapa langit itu disebut berwarna biru,demikian pula akan sangat sulit memisahkan
50
Philip Yancey. Keajaiban Kasih Karunia (Batam : Interaksa, 1999), 61
40
Pada umumnya seorang arsitek yang dipercayakan untuk merancang dan
mendirikan sebuah bangunan, jika dihitung waktu mundur ia bisa membuat blue print
rancangannya maksimal hanya berkisar +/- 10-50 tahun sebelum realisasi pada
hari”H”. Hal tersebut terjadi karena keterbatasan yang dimiliki oleh seorang arsitek;
terbatas dalam kecerdasan maupun ruang waktu. Berbeda dengan Allah, Ia tidak
terbatas. Dalam hal penyucian, Allah ibarat seorang arsitek yang sempurna. Rencana
tersebut tidak muncul pada perjalanan waktu kehidupan manusia, namun jauh
Allah juga tidak terbatas dalam ukuran waktu. Allah tidak memiliki awal
atau akhir,Ia bebas dari keterbatasan kurun waktu,Ialah pencipta waktu.
Kesimpulan bahwa Ia tanpa awal dan tanpa akhir dapat ditarik dari doktrin
bahwa Ia ada dengan sendirinya. Allah disebut sebagai Allah yang kekal.
(Kejadian 21:33).51
Proyek ini merupakan proyek Akbar yang telah dipersiapkan oleh Allah jauh sebelum
tersebut. Program raksasa ini dibuat Allah dengan mengangkat tema ”pengorbanan
Kristus”
Alkitab katakan bahwa Kristus telah diserahkan Allah menurut maksud dan
rencana Nya yang kekal (Kpr.2:23) sebelum dunia dijadikan,Allah telah
merencanakan Kristus akan dikorbankan sebagai Anak Domba Allah untuk
menghapus segala dosa umatnya dan menjadikan kudus tidak bercela.
(Wah.13:8;I Pet 1:19-20).52
membuat semuanya itu dengan tuntas bahkan sebelum Ia menciptakan manusia -yang
akan jatuh kedalam lumpur dosa- sebagai obyek dari proyek tersebut.
Tentu kita akan menemukan beberapa kesulitan yang seringkali menjadi justifikasi
bagi argumentasi kita yang menyatakan bahwa Allah gagal menjalankan proyeknya
51
Henry C.Thiessen. Teologia Sistematika. (Malang: Gandum Mas, 2003), 118.
52
Dr.H.L.Senduk. Teologia Alkitabiah. 57.
41
sebab hingga sekarang proyek tersebut terbengkalai dan tidak tuntas. Namun jika
menyadari dengan baik bahwa bagi Allah tidak ada istilah garis waktu-sebab bagi
Allah segalanya telah selesai sempurna- maka kita akan tahu bahwa Allah sudah
Adanya Dosa
Nun jauh disana, dalam kekekalan Allah melihat alur perjalanan hidup
jurang dosa,maka jauh sebelum hal itu terjadi, Allah dengan seksama telah
menyediakan fasilitas untuk menjembatani manusia tertsebut bisa naik dan kembali
meneruskan perjalanan pada hidup kekal. Sepenggal drama karangan penulis diatas,
dapat kita jadikan sebagai bahan untuk mempersonifikasikan suatu rentetan alasan
d-o-s-a, itulah yang menjadi alasan penting dari semua pertanyaan tersebut.
Jika kita berandai-andai maka gagasan penyucian tidak perlu ada jika sedianya dosa
tidak ada. Artinya masalah tentang dosa tidak bisa dianggap sebagai permasalahan
Dosa adalah persoalan yang sangat serius, dan Allah memandang dosa ini
dengan amat serius, walaupun manusia sering meremehkannya. Dosa bukan
sekedar pelanggaran atas hukum Allah,akan tetapi sesungguhnya merupakan
serangan terhadap sang pemberi Hukum itu sendiri...sebuah pemberontakan
terhadap Allah.53
Dosa tidak hanya berkanjang pada permasalahan etika moral atau kebudayaan
setempat dan masalah sosial semata ,lebih dari pada itu dosa memiliki keterkaitan
53
Lous Berkhof Teologi Sistematika 2. (Jakarta: Lembaga Reformed Injili Indonesia, 1994) ,
163
42
dengan Allah,dengan demikian mengandung pertanggung jawaban secara vertikal
spiritual.
Namun demikian tidak bisa disangkal ada banyak kalangan yang menganggap dosa
Tidak ada rasa bersalah,tidak ada dosa. Cara berpikir tersebut membuat
masyarakat tidak lagi membicarakan dosa,pertobatan,keprihatinan terhadap
dosa,pemulihan dan penebusan. Bagaimana seseorang bisa berdosa tanpa
rasa bersalah? Budaya modern menjawab bahwa manusia adalah korban.
Korban-korban tidak bertanggung jawab terhadap apa yang mereka
lakukan,karena mereka hanyalah korban dari apa yang terjadi terhadap
mereka. Karena itu kegagalan manusia,haruslah ditilik dari bagaimana para
pelaksana kejahatan tersebut sudah menjadi korban. Seharusnyalah kita
semua bersikap sensitif dan merasa kasihan untuk melihat bahwa tingkah
polah yang biasanya disebut sebagai dosa itu sesungguhnya merupakan bukti
jatuhnya para korban.56
Perhatikan saja betapa kuat dan dahsyatnya dosa itu, seperti di ungkapkan oleh Rasul
Roma 5:15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab,
jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut,
jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya
atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.
54
Paul Enns. The Moody Hand Book Of Theology (Malang: Saat , 2004) ,383
55
Lous Berkhof Teologi Sistematika 2. (Jakarta : Lembaga Reformed Injili Indonesia. 1994)
,106
56
.John F. Macarthur,JR. Hamartologi. (Malang: Gandum Mas, 2000) , 22
43
Dosa itu bukan Cuma kuat membelenggu sebuah pribadi namun ia memiliki kekuatan
daya tular yang sulit dibendung. Bayangkan saja, karena perbuatan dosa nenek
moyang kita Adam dan Hawa, samapai saat ini setiap ada bayi yang baru lahir, ia
telah memiliki status sebagai manusia yang berdosa secara posisi. Kita telah tahu apa
yang disebut dengan dosa pertalian/warisan. (walau hal itu ditentang oleh agama
Jika manusia ingin berhasil masuk pada kehidupan yang kekal seperti rencana Allah
sedari awal“ mau tidak mau masalah dosa harus segera diselesaikan dengan tuntas.
Itulah sebabnya noda dosa harus dicuci bukan dengan sabun cuci tetapi dengan
Apa yang anda pikirkan sementara mendengar sebuah cerita tentang seorang anak
dibawa lima tahun disuruh memikul beban seberat 1 ton? Pasti jawabannya
adalah:wah. Mustahil; sianak pasti tidak akan kuat,akan jatuh,mati dan tertimpa tanpa
Didalam Alkitab sendiri khususnya dalam Perjanjian Baru , telah didapatkan berbagai
57
Dr.Harun Hadiwijono. Iman Kristen( Jakarta; Bpk.Gunung Mulia 1991) ,226-227
44
2.Parabasis: berarti melanggar kehendak Allah atau perintah Allah...
3.Adikia: berarti kejahatan dalam hati. Misalnya: curang,licik,irihati,dengki
danlain-lain....
4.Anomia:berarti durhaka, tidak memperdulikan orang lain,tahu akan
kebaikan tetapi tidak melakukan kebaikan itu.....
5.Paraptoma : berarti tabiat-tabiat yang jelek yang diwujudkan dalam
perbuatan.....
6.Asebeia: berarti fisik ,tidak percaya kepada Tuhan... ...58
.
Adakah manusia yang tidak lepas dari dosa? Sekali-kali tidak. Manusia tidak mungkin
terlepas dan melepaskan diri dari jerat dosa, dengan kata lain manusia berada dalam
relevan bagi naturnya yang kompromi dengan dosa. Jika diharuskan untuk memilih
antara yang baik dan yang jahat ,ia pasti akan memilih yang jahat.
Ibarat berada didalam lumpur hidup dosa, manusia dengan usaha apapun tidak akan
58
.Ev.K.A.M.Jusuf Roni. Membangun manusia seutuhnya. ( Jogjakarta: Yayasan Andi 1987)
, 30
59
D. Marthin Jones Liod, The Plight Of Man End The Power Of God (Grand Rapids:
Eerdmans;, 1945) ,45 (Terjemahan Langsung)
45
obat itu pada sebuah sendok dan kemudian menyodorkannya pada mulut
orang itu.60
dikatakan bahwa penyucian merupakan hasil dari usaha manusia. Itulah sebabnya
Raja Daud dalam sebuah Mazmurnya (Maz 14:3) di tekankan ulang didalam
Perjanjian Baru oleh Rasul Paulus dalam Roma 3:12,23 yang menyatakan bahwa
tidak ada seorangpun dari manusia yang berbuat baik dan tidak seorangpun yang luput
dari dosa. Dengan kata lain bahwa tidak mungkin manusia yang tidak suci mampu
Perlu ada orang kedua dan superior untuk mengangkat beban itu,menarik dari kubang
lumpur yang mematikan tersebut. Dialah Allah yang telah menyediakan sarana
tersebut,lewat penyelamatan yang saat ini salah satu instrumen didalamnya sedang
60
R.C.Sproul. Kaum Pilihan .( Malang : SAAT ,1996) , 106.
61
Yohanes Kalvin,Institutio (Jakarta: Bpk.Gunung mulia ,2003) ,71,77.
62
5.Harold M.Freligh. Delapan Tiang Keselamatan.( Bandung: Kalam Hidup ,2002), 72.
46
Sistematika Penyucian
Tibalah kita pada suatu segmen terpenting dari pembahasan terhadap konsep
penyucian yang Alkitabiah. Sebuah gagasan yang tersaji secara sistematis dan
menyeluruh.
Jika dilihat dari sudut pandang manusia,Penyucian bukanlah sebuah tindakan sekali
melangkah lalu selesai, tetapi merupakan sebuah proses yang bergulir progresif.
Seperti halnya telah disimpulkan oleh para teolog Injili yang telah Tuhan pakai
menemukan gagasan dalam bentuk yang sistematis, mereka menyimpulkan ada tiga
tahapan penyucian dimana setiap orang percaya dan yang bakal percaya, pasti
Disebut sebagai penyucian posisi, karena peristiwa ini merupakan titik awal dari
sebuah kehidupan yang baru, mendapatkan sebuah status yang baru dengan kualitas
yang sangat unggul dibandingkan status yang lama. Pada tahap ini, manusia disebut
sebagai orang yang dikenan oleh Allah sebab Allah kudus adanya.
63
Henry C.Thiessen, Teologia Sistematika Penerbit Gandum Mas. 2003 Hal 444
47
posisional orang percaya diperhitungkan kudus dihadapan Allah; ia
dinyatakan orang kudus.64
Orang percaya memiliki adanya sebuah kepastian akan keselamatan, tidak lagi
Dia tidak terupayakan walau dengan berbagai cara, karena ia hanya akan diperoleh
karena kasih karunia semata.(Ef 2:8,9). Hubungan antara Konsep akan kepastian
sudah penulis paparkan pada bab sebelumnya memang sangat paradoks, dimana
penekanannya terdapat pada usaha manusia, lebih dominan dan menjadi tolok ukur
Keuntungan besar sudah didapatkan sebab posisi kita sudah beralih dari
musuh Allah menjadi Anak Allah (Yoh 1;12) ,namun yang lebih membahagiakan
adalah bahwa posisi kita yang tadinya berdiri diambang pintu panasnya api neraka,
sekarang kita sudah berada pada posisi terdaftar pada rombongan orang –orang yang
pengalaman dan penyucian akhir, penyucian secara posisi, merupakan titik awal yang
menentukan seseorang bisa masuk sorga atau tidak. Tidak mungkin seseorang akan
mengalami penyucian secara pengalaman dan atau penyucian akhir apabila ia tidak
melalui tahap yang urgen ini. Inilah yang membedakan antara orang “Kristen”yang
percaya dengan orang yang belum percaya. Dalam satu hari bisa saja mereka
melakukan ritual/sakramen pengudusan lebih dari 5 kali, tetapi apabila mereka belum
melewati tahap penyucian posisi ini, semua itu adalah sia-sia. (Mat 15:9).
64
Paul Enns. The Moody Hand Book Of Theology . (Malang: SAAT , 2004) ,408 (terjemahan
langsung)
48
Ketika berbicara tentang konsep dan sarana keselamatan didalam Perjanjian
Lama, seringkali kita menemui kesulitan untuk menemukan gagasan yang paling
tepat. Karena berita tersebut tidak tersingkap secara jelas seperti halnya kita temukan
didalam Perjanjian Baru. Namun bagi kita yang sedikit banyak memahami teologia,
hal tersebut janganlah dianggap sebagai sebuah kesulitan,tetapi lebih tepatnya adalah
untuk menggiring manusia kepada satu sarana yang utama dan satu-satunya untuk
Terlihat dalam berbagai periode ada perbedaan metode yang dipakai dalam perjanjian
Tidak ada dua atau tiga sarana yang bisa dipergunakan untuk menyucikan diri, kecuali
semata-mata karena iman. Khusus dalam Perjanjian Lama kita akan membagi
sidikitnya ada dua periode yang menonjol tentang bagaimanakah mereka bisa
mengalami penyucian dan diselamatkan. Yang pertama adalah jaman Pra taurat dan
Pra Taurat
Kita dapat membuat sebuah petarikhan masa pra Taurat ini mulai dari
kejatuhan manusia kedalam dosa hingga bangsa Israel keluar dari tanah Mesir lalu
Ketika Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa, mereka telah menyadari kegala
kesalahan yang telah mereka lakukan, hingga mereka tertunduk dan mentaati segala
apa yang diperintahkan oleh Tuhan. Mereka diperintahkan keluar dari taman eden dan
mereka melakukan hal itu sesuai dengan perintah Tuhan. Adam dan Hawa tetap
49
sebagai orang yang memiliki posisi kudus dihadapan Allah dengan iman yang mereka
tunjukkan - setelah Allah menganggap gagal dan sia-sia usaha yang mereka lakukan
dalam hal menyemat daun ara sebagai bahan penutup ketelanjangan mereka- dengan
mau mengenakan pakaian dari kulit binatang yang dibebuat dan diberikan oleh Allah
sendiri.
Dari kegelapan dan tragedi kejatuhan manusia muncullah cahaya yang samar-
samar dan anugerah lain yang melengkapkan protoevangelium itu. Allah
membunuh beberapa ekor binatang dan membuat pakaian dari kulit binatang
untuk menggantikan daun pohon ara yang tidak memadai untuk menutupi tubuh
Adam dan Hawa (Kej 3:21).65
Setidaknya Adam dan Hawa telah melihat sebuah gambaran tentang anugerah yang
besar telah terjadi atas hidup mereka dan melihat pelajaran dari jatuhnya korban dan
penumpahan darah (binatang) untuk solusi bagi ekses pelanggaran yang baru saja
mereka lakukan. Adam tetap berpredikat sebagai milik Allah, namun ia harus
menerima konsekwensi logis dari dosa yang telah mereka lakukan yaitu harus angkat
tikar dan pergi meninggalkan taman eden yang penuh dengan keindahan tersebut.
Pihak perempuan yang diwakili oleh Hawa akan mengalami kesakitan pada saat
melahirkan anak-anak mereka, sementara pihak Pria yang diwakili oleh Adam, akan
Pasca kejatuahan Adam dan Hawa,kini mulailah sebuah babak baru dari
sistem kehidupan yang juga meliputi perubahan ekosistem. Tidak kalah pentingnya,
kini manusia terpisah dari Allah seolah mereka berjalan sendiri,tidak seperti ketika
keturunan Adam dan Hawa bisa menerima penyucian dan diselamatkan, sebab anak-
anak mereka tidak menjadi saksi mata bagi anugerah Allah ketika orang tua mereka
65
John.J.Davis, Eksposisi Kitab Kejadian. ( Malang: Gandum Mas , 2001) ,100.
50
Sekalipun manusia telah jatuh dalam dosa bukan berarti gambar Allah itu telah
terhapus sama sekali dari dalam diri mereka. Tetapi yang terjadi adalah bahwa
keselamatan . manusia tetap memiliki sebuah kebaikan walau itu terbatas hanya
Dari sudut negatif, kebejatan menyeluruh tidak berarti bahwa setiap orang
berdosa sama sekali tidak memiliki sifat-sifat yang menyenangkan hati manusia;
bahwa orang berdosa melakukan, atau ccenderung melakukan bermacam-
macam dosa;atau bahwa orang berdosa sangat membenci Allah. 66
Karena sejak Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa hingga pada jaman Musa sebelum
adanya Hukum Taurat, tidak/belum ada Hukum yang menyatakan bahwa tindakan ini
dan itu merupakan sebuah pelanggaran terhadap Hukum Allah (kecuali spesifik bagi
Adam dan Hawa), Allah telah mengaktifkan hati nurani manusia agar mereka tanggap
Hal itu terbukti ketika Allah sendiri yang memberikan penilaian kepada Kain ketika ia
hendak membunuh adiknya Habel. ( Kej 4:5-7) Bahwa kebencian dan panas hati yang
ditunjukkan oleh Kain merupakan sesuatu yang jahat bertentangan dengan kebaikan
Selanjutnya demikian pula terjadi dengan Nuh. Diantara manusia sebangsanya, Allah
mendapati bahwa hanya Nuh lah orang yang berkenan dihati Tuhan sementara yang
66
Henry C.Thiessen.Teologi Sistematika. ( Malang : Gandum Mas , 2003) ,294
67
ibid , .309
51
laian memiliki kecenderungan hati yang jahat hingga Nuh mendapat predikat dari
Allah sebgaai orang yang benar dan tak bercela. (Kej 6:8-9)
Pada jaman Abraham semakin kita melihat ada peningkatan ide yang sagat
jelas mewakili penjelasan akan sarana keselamatan dan pengudusan bagi manusia
Dalam bagian Paling awal dari Perjanjian Lama hanya ada sedikit
sekali garis abstrak yang berkenaan dengan keselamatan. Esensi dari
agama para bapa leluhur ditunjukkan kepada kita dalam perbuatan.
Janji Allah menjadi latar depan dan Abraham dipakai untuk
mengemukakan bahwa respon yang tepat adalah iman. Keseluruhan
hidup Nuh ditentukan oleh kepercayaan kepada Tuhan dan janji
NYa,tetapi terutama Abraham,yang dinyatakan dihadpan kita sebagai
tipikal orang beriman.68
Akhirnya kita menemukan sebuah jawaban yang seringkali jadi perdebatan berbagai
aliran teoligia tentang: lalu bagaimana caranya manusia sejak jaman Adam hingga
Jaman Musa dapat diselamatkan dan dianggap kudus dihadapan Allah? Caranya tetap
Mereka yang hidup dibawah hukum hati nurani akan dihakimi menurut hati nurani
mereka,sementara mereka yang hidup dibawah hukum taurat akan dihakimi menurut
hukum tauratnya.tetapi bagi manusia yang telah hidup dibawah Kasih Karunia
68
Louis Berkhof Teologi Sistematik 4 (Jakarta: LRII ,1994 ) ,191
69
Bruce milne. Mengenal Kebenaran (Jakarta : BPK. Gunung Mulia, 1996 ) ,38
52
melalui Pengorbanan Kristus, maka mereka akan dihakimi menurut penerimaan atau
Sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan kondisi pada jaman pra taurat
dimana peran respon iman menjadi syarat utama; yang membedakan adalah, adanya
Hukum yang tertulis, panduan yang lebih terang serta adanya orang-orang yang diutus
langsung oleh Tuhan sebagai penyambung lidah Allah untuk mendeskripsikan sebuah
kebenaran. Allah memberikan Hukum Taurat dan Para nabi Nya kepada bangsa
Israel-sesungguhnya bukan sebagai tiket untuk membawa mereka menjadi orang yang
terdahulu masuk didalam kerajaan sorga. Hukum dan janji Allah tentang keselamatan
Oleh Kasih Karunia Allah, IA memilih bangsa Israel sebagai agen Allah di bumi ini
untuk menjadi saksi / bangsa percontohan bagi bangsa-bangsa lain untuk merapat
kepada sisi keselamatan yang sedang ditawarkan oleh Allah. Dengan memberikan
Hukum Taurat kepada bangsa Israel, mereka dan bangsa-bangsa didunia lebih
mengenal Allah yang selama ini hanya bisa mereka raba lewat hati nurani dan atau
lewat kebesaran Allah dalam ciptaanNya. Ada sebuah tatanan Allah yang perlu
diketahui untuk dilakukan sebagai orang-orang yang telah meresponi anugerah Allah
lewat iman, sehingga ada sebuah kepastian bagaimanakah sesungguhnya orang yang
70
Louis Berkhof, Teologi Sistematika 4 (Jakarta: LRII ,1994) 46
53
beriman harus bersikap. Tetapi bangsa Israel gagal menjadi berkat bagi bangsa-
bangsa sebab dengan memperoleh Hukum Taurat dan adanya Nabi-Nabi yang
diberikan oleh Allah,bangsa Israel malah menjadi bangsa yang sombong (Kej 12:2).
Mereka terjebak dalam praktek hidup legalistik; menggeser keselamatan karena iman
Perjanjian Lama, kita telah berulangkali menyinggung tentang peran Iman kepada
Allah. Namun yang menjadi pertanyaannya adalah iman kepada Allah yang mana?
berkembang pula pemahaman tentang iman kepada allah yang menjadi sesembahan
mereka.
bahwa pada masa itu banyak orang menyembah kepada dewa-dewa yang bukan Allah
71
John.J.Davis Eksposisi Kitab Kejadian. (Malang: Gandum Mas. ,2001) ,176.
72
Joseph P.Free. Arkeologi dan Sejarah Alkitab. (Malang :Gandum Mas ,2001) ,64
54
sesungguhnya. Tetapi apakah allah yang mereka sembah itu sebagai obyek
penyembahan yang disarankan oleh Allah? Tentu tidak. Sasaran iman yang membawa
Umat Ibrani baik secara individu maupun secara bangsa. Orang percaya
dibawah Perjanjian lama dibenarkan oleh iman pada janji Yahweh yang di
tunjukkan melalui ketaatan pada persyaratan-persyaratan perjanjian Nya
(mis.Kej 15:6; Hab 2:4). Tindakan secara lahir dari upacara korban
melambangkan dan mewakili sikap batin dan keberadaan dari hati.p.198
Walaupun Abraham adalah orang yang taat akan perintah Tuhan,tetapi tidak dapat
yang lama.
Bagi bangsa Israel sendiri , iman mereka terhadap Yahweh telah dituangkan dalam
73
Dave HagelBerg. Tafsiran Roma.(Bandung: Yayasan Kalam Hidup , 1996) ,75
74
Microsoft® Encarta® Encyclopedia .(Microsoft Corporation, 2003).Soft Were.komputer
55
Sampai saat ini bangsa Israel pada umumnya masih memegang pandangan tradisional
ini, tidak tahu entah kapan mereka akan membuka mulut dan mengeluarkan
yang sudah digenapi tidak bisa lagi disebut sebagai pengharapan. Karena mesias telah
datang.
Didalam Perjanjian Lama dan perjanjian Baru tidak terdapat perbedaan akan
sarana penyucian posisi,seolah – olah terdapat banyak sarana yang bisa dipakai untuk
posisi, hanya dapat diperoleh semata –mata karena anugerah Allah sendiri yang kita
Antara iman orang Kristen dengan iman Abraham ada kesamaan ada juga
perbedaan. Kesamaannya, keduanya sama sekali mengandalkan kuasa Allah
dengan menyadari tidak ada harapan yang berdasarkan kekuatan atau
perbuatan sendiri.namun ada pula perbedaan, Abraham berdiri diawal sejarah
keselamatan baginya semuanya maíz bersifat janji,harapan masa depan. Bagi
kita janji itu pada asasnya telah digenapi. Yaitu dalam kematian dan
kebangkitan Yesus Kristus. 76.
Didalam Perjanjian Baru, segala sesuatu yang masih ter siar secara samar-samar kini
semakin jelas. Jika orang Israel telah sejak lama menggagas akan konsep pengharapan
digenapkan.
75
Charles C.Ryrie. Teologi Dasar 2.(Jogjakarta: .ANDI ,1992 ) , 18.
76
Dr.Th.Vanden End. Tafsiran Alkitab Surat Roma. (Jakarta: Bpk.Gunung Mulia, 1997) ,
210.
56
wahyu Allah untuk mengarahkan umat Allah kepada pribadi penyelamat
mereka. 77
Kristus.Tidak ada sejarah yang terlebih besar dari apa yang sudah dilakukan oleh
Kematian Kristus di kayu salib telah dilakukan demi mengubah posisi manusia yang
tadinya milik dunia /dosa kini dijadikan kudus oleh DarahNYa yang mulia. Namun
status itu tidak bisa dinikmati oleh semua orang kecuali mereka yang diterangi mata
Didalam Perjanian Baru kita akan menemukan sebuah istilah yang dipakai untuk
merujuk pada seseorang yang telah ditetapkan kudus secara posisi, yaiutu: ”Lahir
Baru”.jika ditinjau dari segi waktu,inilah saat yang menjadi titik tolak diawalinya
77
Louis Berkhof Teologi Sistematik 4 (Jakarta: LRII ,1994) , 192.
78
Charles C.Ryrie. Teologi Dasar 2.(Jogjakarta: .ANDI ,1992) , 39.
79
Ibid,86
57
2.Adalah Palingenesia” : yaitu bangkit pula. Jadi dipakai untuk hal atau
peristiwa maka berarti kebangunan.Misalnya kebangunan rohani atau
kebangunan moral. (mat 19:28;Kis 3:19-21).80
Jika disebut sebagai sebuah proses kelahiran, hal ini memberikan sebuah gambaran
bahwa orang tersebut baru saja mengawali hidupnya yang baru untuk melangkah pada
Walau sistem pengorbanan merupakan sesuatu yang sudah umum dapat diterima
oleh banyak kalangan sebagai sarana pengudusan, namun masih saja ada orang-orang
tertentu yang masih meragukan kualitas pengorbanan Kristus yang disebut dapat
Teori kebetulan: pandangan ini tidak melihat ada sesuatu yang istimewa dari
kematian Kristus. Kristus dianggap seorang manusia,dan sebagai manusia
dengan sendirinya Ia harus mati....bagaimanapun juga kematianNya tidak
berarti apa-apa bagi orang lain81
valid.
80
7.Dr.Peter Wongso, Sotereologi (Malang: SAAT,2000) ,64
81
henry C.Thiessen,Teologia Sistematika (Malang: Gandum Mas , 2003) ,353
58
Jika kita adalah orang yang diterangi hatinya dan menerima Firman Allah/Alkitab
sebagai otoritas yang dapat dipercaya, maka kita tidak perlu ragu lagi bahwa jika
Allah yang merancangkan sesuatu, maka hal itu tidak mungkin salah.
Ia sempurna Karena Korban Itu sendiri suci adanya: tidak seorangpun yang
menunukkan jari kepada Nya dan berkata bahwa telah ditemui adanya kesalahan pada
Kis 28:17).
Berhubung kualitas nya sudah sempurna maka peristiwa tersebut tidak perlu diulang
kembali.(Ibr 9:27;10:10). Korban Krsitus sangat cukup untuk menebus dosa seluruh
umat manusia, dan tidak perlu ditambah-tambah oleh unsur apapun dalam kaitannya
dengan keselamatan.
keharusan, melainkan atas kerelaan yang didorong oleh KasihNya yang ajaib. Tidak
ada pihak ketiga yang memberi stimulus kepada Allah agar Ia melakukan
manusia biasa, apakah ada manusia didunia ini yang tidak berdosa untuk memenuhi
82
Charles F.Pfeiffer;Everett F.Harrison. TAfsiran Alkitab Wycliffe.Vol.3 (Malang: Gandum
Mas, 1962) ,531.
83
J.W.Brill , Dasar yangTeguh (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1996) ,51
59
kriteria tuntutan Allah? Jika ada orang mengaku tidak berdosa,maka saat itu juga ia
memang bisa saja tidak menjadi pilihan bagi orang-orang yang mengeraskan hatinya
untuk tidak percaya, tetapi sadar atau tidak sadar,percaya atau tidak, dunia ini harus
diakhiri dan semua manusia harus dibawa kembali kepada kekekalan. Nah sekarang
hanya ada dua pilihan. Kekekalan yang bahagia atau kekekalan dalam penderitaan.
keselamatan kecuali hanya didalam Kristus Yesus, karena nyata bahwa tidak ada
manusia yang bisa melepaskan dirinya dari hukuman yang akan menimpa dunia ini.
Konsekwensi dosa sudah nyata bahwa ia harus dihukum. Menolak untuk tidak
menerima keselamatan lewat pengudusan Kristus adalah sama dengan perbuatan dosa
84
Henry C.Thiessen,Teologi Sistematika.Gandum Mas. 601,607.
60
pendaftaran dan pencatatan namanya untuk dicantumkan dalam kitab kehidupan,
dengan kata lain tempatnya tidak berada didalam sorga, melainkan neraka keji.
Sama seperti surga, neraka bukan hanya suatu keadaan, tapi merupakan
sebuah tempat yang nyata. Neraka adalah sebuah tempat di mana orang-
orang yang bedosa akan mengalami murka Tuhan secara kekal dan tanpa
akhir. Mereka akan mengalami siksaan secara emosi, mental, dan fisik.
Mereka akan merasa malu, menyesal dan bersalah.
Neraka digambarkan sebagai jurang yang tanpa dasar (Lukas 8:31, Wahyu
9:1), lautan api dan belerang, di mana para penghuninya disiksa siang dan
malam untuk selama-lamanya (Wahyu 20:10). Di neraka akan ada tangisan
dan kertak gigi, menunjukkan kesusahan dan kemarahan yang amat sangat
(Matius 13:42). Neraka adalah tempat “di mana ulat-ulat bangkai tidak mati
dan api tidak padam” (Markus 9:48). Allah tidak menikmati kebinasaan
orang-orang jahat dan ingin untuk mereka berbalik dari jalan-jalan mereka
yang sesat supaya mereka hidup (Yehezkiel 33:11). Namun Dia tidak
memaksa kita untuk tunduk; jika kita terus menerus menolak Dia, Tuhan
tidak punya pilihan lain selain memberi kita apa yang kita inginkan, hidup
terpisah dari Dia.86
Ada banyak orang tertawa jika mendengar bahwa Allah yang penuh kasih dengan
teganya menghukum umat ciptaanNya sendiri dengan penyikasaan keji. Memang jika
kita melihat dari satu sisi sifat Allah maka hal itu memang tidaklah mungkin terjadi.
Tetapi sadarkah kita bahwa Allah tidak dapat berdiri tidak seimbang antara kasih dan
Penderitaan yang akan anda hadapi adalah penderitaan yang akan dibuat
sedemikian rupa oleh Allah untuk menunjukkan seperti apa murka Allah itu
sebenarnya. Dalam hatiNya Allah telah bertekad untuk menyatakan kepada
para malaikat dan manusia,bukan hanya tentang kasihNya yang besar,tetapi
juga kedahsyatan murkaNya. 87.
85
W.N.Mc elrath, Billy Mathias Ensiklopedia Alkitab Praktis (Bandung: Literatur Baptis,
1986) ,98
86
WWW. Got Question.org
87
.Sinner In the Hands of an Angry God.(Surabaya: Momentum, 2004) ,40 (Terjemahan
langsung)
61
Saat ini adalah saat yang tepat untuk orang yang belum percaya segera mengambil
keputusan untuk percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai satu-satunya sarana
penyucian bagi keselamatan . Hari inilah hari kasih karunia itu sebab Allah sungguh
tidak mau seorangpun dari manusia yang dikasihinya itu akan binasa. (II Pet 3:9-15).
Berbeda dengan penyucian secara posisi yang menjadi penentu status kita
Penyucian lanjutan. Pada fase ini orang percaya harus melewati proses yang
panjang,terus bergulir sampai pada saat yang telah ditentukan. Orang percaya dituntut
posisi yang telah ia peroleh dari Allah. Sehingga kepastian akan keselamatan,tidak
tinggal sebagai kenangan atau slogan yang tak berarti, melainkan aktif dan dinamis.
2:12).Rasul Paulus dengan tegas menyampaikan kepada jemaat di Galatia (Gal 5:1-
15) bahwa betul kita yang sudah percaya telah dimerdekakan dan tidak mungkin lagi
di jajah secara posisi oleh kuasa iblis, tetapi hal itu bukan berarti menjadi legalisasi
bagi kita untuk arogan melakukan dosa. Hal inilah yang menjadi perdebatan panjang
hilang.(Armenian).
62
bahwa seseorang yang percaya pada Kristus, dapat, dengan kehendak
bebasnya, berbalik dari Kristus dan karena itu kehilangan keselamatan.
Pihak Armenian telah membentengi diri bahwa apabila seorang kristen menganut
pemahaman keselamatan tidak bisa hilang, orang tersebut akan bertendensi sangat
mengecilkan makna hidup kudus. Sementara pihak Calvin juga membangun gagasan
bahwa jika keselamatan bisa hilang maka kualitas penyucian itu bertendensi inferior.
permasalahan yang rumit, keduanya akan sangat baik jika dikombinasikan. Dalam
kesimpulan yang sederhana dan tidak sempurna, kita bisa menyelaraskannya jadi
sebuah filosofi dengan istilah: “Calvinis dalam hal penyucian posisi, Armenian dalam
pengalaman tidak ada sangkut paut perannya dalam capaian keselamatan, namun
lebih mengarah kepada upah atau pahala yang akan diperolehnya. (1 Kor 3:11-15;2
Kor 5:10)
Upah yang paling ditonjolkan akan didapati pada saat pengadilan Kristus diadakan
(Bema) Roma 10:14. adanya beberapa (5) mahkota yang telah disediakan bagi mereka
88
WWW. Got Question.org
63
4.Mahkota Kebenaran (Yang merindukan kedatangan Nya) (2 Tim 4:8)
ini mari kita lihat gagasan Alkitab tentang kesucian secara pengalaman , baik yang
yang menonjol, luas dan sangat rumit. Karena segala sesuatunya dituliskan dengan
saksama dalam berbagai aturan -aturan yang terdapat didalam Hukum Taurat.
Hubungan antara Allah dengan Israel sebagai umat pilihan Nya, tidak bisa dianggap
remeh dan simple. Allah yang Maha Kudus tidak mungkin berkenan dan kompromi
Tindakan dosa yang dilakukan oleh orang israel atau orang asing yang beriman
kepada Yahweh dianggap sebagai permusuhan terhadap Allah. Itu sebabnya mereka
Dalam Perjanjian Lama ada tiga istilah yang dipakai untuk gagasan
pengampunan, yaitu: satu, Kapar yang berati: “make reconsiliation”
Perdamaian).
Dalam Perjanjian Lama kata ini dipakai untuk menjelaskan gagasan
pengampunan. Biasanya selalu dihubungkan dengan korban. Arti dasar kata
ini adalah “to cover sin” (menutupi dosa).
Dua: nasa yang berarti carry, (membawa) take (mengangkat) dimana dosa
diangkat dan dibawa jauh. Tiga: salah :Forgive (mengampuni). Gagasan ini
selalu dipakai dalam pengampunan ilahi. 89
Proses rekonsiliasi tidak dapat dilakukan secara eksklusif oleh diri sendiri, namun
64
Dan yang tidak kalah penting untuk di perhatikan adalah setiap kali mengadakan
dari Tuhan bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan penyucian tidak bisa lepas
Upacara korban hanyalah satu cara bagi umat Ibrani untuk menghampiri
Allah Yahweh mereka, yang Kudus dari Israel (selain dari doa,Yer
29:12;pertobatan dan penyesalan karena dosa,Yes 66:2 dan seterusnya).90
Dalam istilah Ibrani ada banyak istilah yang dipakai untuk membedakan jenis-jenis
korban yang dipersembahkan, mari kita lihat beberapa istilah yang terdapat
didalamnya:
PL tidak mempunyai kata umum untuk “korban” kecuali qorban yang jarang
digunakan; artinya: yang dibawa mendekat,dan secara praktis terbatas pada
susastra keimaman.kata-kata lain yang banyak digunakan melukiskan macam
korban tertentu ,dan dijabarkan atau dari bentuk kata korban seperti “zavakh”
(korban),Yang disembelih,ola (korban bakaran)..asyam (korban penebus
salah)..khatta (korban penghapus dosa).
Berkaitan dengan pengudusan secara pengalaman, korban korban yang dimaksud bisa
kita ringkaskan menjadi 2 disebut sebagai: Korban penebus salah dan korban
penghapus dosa.
Sebenarnya tidak ada perbedaan yang mencolok antara korban penebus salah dan
90
Andrew E.Hill & John H.Walton. Survei Perjanjian Lama (Malang: Gandum Mas, 2004 )
, 196
91
W.N.Mc elrath, Billy Mathias Ensiklopedia Alkitab Praktis (Bandung: Literatur Baptis ,
1986 ), 73
92
Ibid,74
65
korban penebus salah karena orang tersebut melakukan dosa dengan tidak sengaja.
Sementara disebut korban penghapus dosa, karena orang tersebut telah berdosa
Kesemua korban yang dibawa kepada Tuhan merupakan lambang pendamaian bagi
mengerti sebagai korban pengganti bagi penebusan akan dosa dan kesalahan mereka.
Itu sebabnya setiap kali mereka menyerahkan korbannya kepada Imam, maka mereka
harus meletakkan tangannya atas korban sebagai lambang integrasi terhadap korban
Ada banyak fariasi korban yang dapat dipersembahkan, tergantung pada status sosial
atau status ekonominya.(Im 1-7). Mulai dari lembu jantan muda, kambing dan domba
Korban yang dpersembahkan oleh orang Israel karena dosa dan kesalahannya
kepada Tuhan hanya berdaya guna untuk satu kali dosa yang baru dia lakukan. Tetapi
tidak berlaku untuk dosa yang akan dilakukan dikemudian hari. Oleh sebab itu jika
93
Charles C.Ryrie. Teologi Dasar 2.(Jogjakarta: ANDI, 1992) ,30.
94
J.D.douglas Ensiklopedia alkitab Masa Kini 1. (Jakarta: YKBK, 1992) ,576
66
yang bersangkutan berdosa dikemudian hari, maka ia harus menyediakan korban baru
orang Israel yang berbuat suatu dosa merasa karena pelanggarannya itu
terputus hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya. Untuk memulihkan
hubungan itu,ia harus membawa korban pendamaian yang telah ditetapkan
Allah.maka imam berdoa baginya dan Tuhan mengampuni
dosanya.hubungannya dengan Allah kembali dan menjadi tenteram dan
sejahtera.95
Sesuai dengan makna yang terdapat dalam istilah yang dipakai, kita akan menemukan
Kemah suci-dan oleh karena itu bait suci dikemudian hari juga-adalah tenpat
ibadat orang Israel,dimana Tuhan menampakkan diri untuk memberi
penutupan dosa,seperti yang diminta oleh umatnya dengan jalan mengadakan
upacara Penutupan dosa97
Istilah penghapus dosa dimaksudkan sebagai obyek penderita yang dipakai sebagai
pengganti dari konsekwensi penghukuman karena dosa. Itulah sebabnya orang israel
sifat dari pengorbanan yang mereka persembahan sangat temporal dan tidak tuntas
95
Dr.H.L.Senduk. Teologia Alkitabiah ,57
96
J.D.douglas Ensiklopedia alkitab Masa Kini 1. (Jakarta:YKBK , 1992) ,579
97
Dr.C.Barth. Theologia Perjanjian Lama. (Jakarta: Bpk.Gunung Mulia, 1990) ,344.
98
Bruce milne. Mengenal Kebenaran . (Jakarta : BPK. Gunung Mulia 1996 ) ,.211
67
sempurna. Namun demikian hal tersebut tidaklah menyurutkan niat Allah untuk
mendamaikan umat dengan diriNya, sebab hal tersebut dilakukan oleh umat dengan
iman Kepada Yahweh yang sanggup mengampuni mereka. Dengan tidak disadari
pendamaian yang akan dilakukan oleh Kristus sebagai korban sesungguhnya dan
Perjanjian Baru, demikian pula dengan konsep penyucian pengalaman yang terdapat
Dalam PB merupakan gagasan puncak dari cerminan tentang apa yang ada didalam
Perjanjian Lama.
Karena Penyucian pengalaman didalam Perjanjian Baru tidak bisa dikaitkan dengan
orang yang belum percaya/ memiliki posisi kudus dihadapan Allah. Maka konsep ini
bisa kita sebut sebagai proses kehidupan orang percaya. (Perjalanan kahidupan
“Kristen).
99
Paul Enns. The Moody Hand Book Of Theology . (Malang: SAAT, 2004),409
100
Anthony A.Hoekma. Diselamatkan oleh Anugerah. (Jakarta: Momentum, 2001) , 271.
68
Orang percaya masih perlu membuktikan komitmennya dengan istilah” mengerjakan
bertendensi untuk melakukan dosa namun satuhal harus diingat bahwa hal itu tidak
boleh menjadi legalitas bagi kita untuk melakukan dosa. Sebaliknya jika kita sudah
berposisi sebagai orang yang telah selamat, maka kita harus membuktikan bahwa dosa
Tidak bisa dipungkiri bahwa pemberian status kudus bagi orang percaya tidak serta
merta menjamin bahwa orang tersebut tidak akan jatuh lagi didalam perbuatan dosa.
(kecuali ketika ia percaya langsung mati). Namun jika ada diantara orang percaya
jatuh didalam dosa, maka tetap ada sarana yang telah disediakan oleh Allah bagi
pengampunan dosa-dosanya.
Penyucian secara pengalaman ini,akan terus mempertajam keimanan kita dari sehari
kesehari yang mengarah kepada Kristus, sampai pada satu saat kelak sempurna saat
Namanya pengalaman,selalu ada yang harus dipelajari. Baik tentang kegagalan untuk
tidak terulang kembali, juga keberhasilan untuk semakin ditingkatkan dan ditindak
lanjuti.
Sarana penyucian pengalaman yang disediakan oleh Allah bukanlah sebuah barang
murahan yang dipermainkan wibawanya, jika demikian maka kekudusan posisi orang
binatang yang disebut hanya menutupi kesalahan umat Israel begitu sangat dihargai
101
G.Raymond Carlson. Apa yang dikatakan Alkitab Mengenai Keselamatan ( Malang:
Gandum Mas,1989) ,94.
69
dan tidak boleh dipermainkan terlebih lagi korban yang terdapat dalam Perjanjian
Baru ini, karena korban tersebut adalah Yesus Kristus sendiri. (Roma :3-4)
Setiap orang yang berbuat dosa, sesungguhnya hubungan nya dengan Allah sedang
terganggu, oleh sebab itu jika ia ingin datang kepada Tuhan/ berbakti kepada Tuhan,
Tetapi yang menjadi perbedaannya adalah, orang percaya yang hidup pada masa
perjanjian baru hingga kini tidak perlu lagi membawa korban persembahan untuk
Karena Allah telah menyediakan sarana dengan kualitas yang sempurna,mahal tak
ternilai harganya namun diberikan Cuma-Cuma bagi mereka yang percaya. Itulah
semua korban dalam perjanjian lama adalah bayangan dari satu korban
Kristus yang sempurna dalam perjanjian baru. Semua korban itu merupakan
alat anugerah.103
102
Peter wongso,Kristologi ( Malang :SAAT,1998) , 95
103
Dr.H.L.Senduk. Teologia Alkitabiah., .60
104
Andrew E.Hill & John H.Walton. Survei Perjanjian Lama (Malang: Gandum Mas ,2004)
,198,200.
70
Orang percaya cukup hanya dengan meresponi anugerah tersebut dengan Iman. Tentu
saja respon iman yang dimaksudkan harus disertai dengan perilaku dan ungkapan
penyesalan akan kesalahan yang telah ia lakukan. Maka Allah setia dan adil,IA akan
Alkitab juga mengajarkan bahwa kita dikuduskan oleh Iman. Kis 26:18
menurut Herman Bavinck ”Iman adalah sarana utama dalam pengudusan.
Bagaimana iman menjadi sara pengudusan? Pertama oleh iman kita terus
berpegang kepada kesatuan kita dengan Kristus,yang merupakan inti
pengudusan. Kedua oleh iman kita menerima fakta bahwa didalam Kristus
dosa tidak lagi berkuasa atas diri kita.105
Surat I Yoh 1:19 merupakan ayat berharga yang telah membimbing berjuta-
juta orang Kristen menuju suka cita setelah mengalami duka cita,yang
membawa kepada terang kemenangan setelah melalui kegelapan akibat
persekutuan yang rusak dengan Allah, yang membawasuasana riang setelah
melampaui saat-saat yang memalukan dari dosa.106
Iman kita kepada Korban Kristus merupakan sebuah pengakuan bahwa kualitas Darah
Kristus yang telah mati dikayu salib jauh berbeda dengan darah korban binatang yang
dipersembahkan dalam perjanjian lama. Ia tidak saja menutupi dosa dan kesalahan
Iman kepada Korban Kristus tidak bisa ditafsirkan sebagai sikap fisik semata, contoh
nya kehadiran didalam gereja, melipat tangan dan berbagai aktifitas fisik lainnya,
tetapi iman selalu berbicara tentang pertobatan yang terpancar dari hati yang paling
dalam.
105
Anthony A.Hoekma Diselamatkan oleh Anugerah. (Jakarta: Momentum,2001), 273
106
John R.rice. Bila Orang Kristen Berdosa. (Bandung: Kalam Hidup, 1997), 62.
107
Bible Work 7. Soft wereComputer
71
Tetapi pengampunan tidak sembarangan: Tuhan tidak mengampuni yang
salah. Manusia yang ingin menerima pengampunan harus bertobat. Mereka
yang tidak mau bertobat takkan memperoleh pengampunan.108
Proses pengampunan yang dilakukan oleh Allah bisa berulang-ulang -dalam arti
tersedia setiap kali kita berdosa dan memohonkan pengampunan- namun korban Nya
dikayu salib tidak perlu terulang kembali, karena Ia telah mengadakan penyucian
Didalam kaca mata iman, proses akhir yang kita lihat adalah kenyataan
bahwa dosa-dosa kita telah diampuni oleh Tuhan, ketika dengan sikap dan penyesalan
yang dalam kita datang dihadapan Nya. Namun kalau kita merunut kembali
kebelakang, hal tersebut tidak terjadi secara dadakan begitu saja, tetapi ada sebuah
proses awal yang menjadi penyebab mengapa kita menyadari dan memohonkan
ampun akan segala kesalahan kita. Proses awal tersebut tidak terlepas dari peran aktif
108
Morris,Forgiveness”in Laird Harris( ed), Theological Wordbook of The Old Testament
Volume II (Chicago:Moody Press,1990),645 (Terjemahan langsung)
109
G.R.Harding Wood, Bina Diri 2 (Jakarta :BPK.Gunung Mulia.), 14.
72
Penyediaan untuk penyucian kita adalah karya Kristus di Golgota. Kristus
menjadi bagi kita hikmat...Kebenaran dan kesucian dan penebusan ( I Kor
1:30) Ia menjadi kesucian kita; Roh kudus menyucikan dan kita disucikan.110
Oleh sebab itu Peran aktif dari Firman Allah sangat penting dalam membuat
pengampunan dari Tuhan. Jika harus ditarik sebuah garis rujuk kro nologis, maka
akan didapati bahwa Firman Allah akan membeberkan segala kehendak Allah
termasuk menunjuk kepada kesalahan yang kita perbuat, kemudian Roh Kuduslah
yang menginsyafkan kita akan segala tindakan tersebut dan menyadari bahwa
Melihat betapa pentingnya peranan Firman Allah dan Roh Kudus dalam proses
penyucian secara pengalaman, maka mau tidak mau setiap orang percaya harus
yang intim dengan membaca Firman Allah untuk kemudian peka terhadap tuntunan
Roh Kudus.
Roh Kudus adalah yang lain dari jenis yang sama sebagaimana
Kristus,seorang penolong yang dipanggil untuk mendampingi dan menolong
orang percaya. Roh Kudus yang bekerja sama sebagai paraclete orang
percaya ditunut untuk memiliki keilahian karena IA bekerja sama seperti
Kristus dalam peranNya sebagai paraclete.112
110
G.Raymond Carlson, Apa yang dikatakan Alkitab Mengenai Keselamatan (Malang:
Gandum Mas, 1989) ,96.
111
John R.rice. Bila Orang Kristen Berdosa. (Bandung: Kalam Hidup, 1997) ,85-86
112
Paul Enns. The Moody Hand Book Of Theology (Malang : Saat, 2004) , 310
73
Apabila seseorang menyadari sebuah makna dari pengampunan, maka sesungguhnya
ia akan merasakan sebagai orang yang paling berbahagia didalam dunia ini. Mengapa
demikian? Semua karena perlakuan Allah yang sangat istimewa. Kasih Allah sungguh
takterselami; Manusia yang telah IA selamatkan lalu berbuat dosa tidak serta merta di
memberikan Firman Nya sebagai penuntun,serta mengirimkan Roh Kudus Nya untuk
menerangi hati kita. Namun mengapa ada saja orang percaya yang tidak menyadari
hal ini malah berulang kali mendukakan Roh Kudus Nya? (Ef 4:30.)
Sama seperti hal nya menolak penyucian secara posisi, menolak disucikan
secara pengalaman pun akan menerima suatu konsekwensi. Walau sesungguhnya hal
konsekwensi itu tidak akan pernah menggeser posisi /status kita dihadapan Tuhan,
tetapi toh hal itu akan sangat merugikan bagi orang tersebut.Yoh 10:28.
Perjanjian Baru sebagai berikut:dalam Kitab Bilangan 14:1-23 ketika bangsa Israel
orang pengintai Yeriko yang membawa kabar yang tidak sedap. Musa telah bersujud
dan hendak memohonkan ampun kepada Tuhan, tetapi bangsa itu malah hendak
melempari Musa dengan batu. Mereka menganggap dirinya benar dan merasa tidak
perlu untuk memohonkan pengampunan. Maka yang terjadi adalah bahwa dari pihak
penerapan praktis yang bisa kita tarik dari pelajaran tersebut adalah: menolak untuk
untuk kita nikmati. Selain dari pada itu penolakan juga bisa berakibat hajaran
74
keras,bahkan kematian. (Bil 21:4-9) bangsa Israel lagi-lagi bersungut-sungut
dihadapan Tuhan perbuatan ini merupakan dosa dan pemberontakan hingga mereka
mendapat pukulan keras dari Tuhan berupa pagutan ular-ular tedung. Musa telah
ular tembaga. Sehingga mereka yang melihatnya akan sembuh. Tetapi ada saja orang
diantara bangsa itu yang tidak percaya hingga mengalami kematian. Masih banyak
lagi; seperti anak-anak Imam Eli (I Sam 2:11-23), Raja Saul dan Lain-lain.
Kisah yang paling santer adalah kisah 7 sidang jemaat asia kecil yang dipakai oleh
Wahyu 2:5 Kepada Jemaat Efesus yang kehilangan Kasih mula-mula, Allah berpesan:
Jika kehadiran anugerah Kristus dan terang Roh Kudus telah dianggap sia-
sia, maka Allah akan datang dengan sangat mengejutkan dan mengadakan
penghukuman. Ia akan mengucilkan gereja tersebut,mengambil kepercayaan
Injil serta pelayanan yang dipercayakan.113
Kepada jemaat Pergamus Allah juga berpesan jika mereka tidak bertobat dari ajaran
Bileam yang dianutnya, maka Allah sendiri akan memerangi mereka. (2:14-15)
Kepada jemaat di Tiatira Allah berkata: jika mereka tidak bertobat dari dosa Jinah nya
maka penderitaan ,kesukaran dan kesakitan akan mereka alami bahkan anak-anak
mereka akan mati. (2:20-22). Jemaat sardis juga demikian; terlihat rohani/hidup
namun sebetulnya ada kemunafikan didalamnya dan hampir mati Rohani, Allah
113
Mathew Henry Bible Commentary Bible Work 7. soft were.computer (Terjemahan
Langsung)
75
Dan terakhir jemaat di laodikia yang merasa diri sangat kaya materi ; komromi atau
sinkritis akan dunia dan rohani membuat mereka suam-suam kuku. Allah berkata:
Segala konsekwensi ini sebenarnya tidak perlu terjadi karena Allah selalu ingin
yang dikasihiNya untuk kembali dan berdamai dengan Dia denmgan tujuan supaya
kepulangan seorang anak Nya yang telah terhilang. Namun sekali lagi manusia sering
Jika ada yang awal pasti ada yang akhir. Penyucian yang diawali
berhubungan dengan status, diakhiri dengan status pula. Status pertama adalah
seumpama tiket pasti untuk memasuki suatu tempat, sementara status kedua kepastian
Puncak dari proses penyucian diakhiri dengan penyucian yang bersifat sempurna.
Dengan kata lain pasca penyucian ini, tidak ada lagi perkara dosa yang perlu
Sama halnya dengan penyucian secara pengalaman,penyucian akhir ini hanya bisa
dialami oleh orang yang telah melewati proses penyucian posisi. Artinya hanya orang
Salah satu penyebab mengapa Alkitab tetap eksis hingga kini dan telah
memberkati sangat banyak orang, adalah karena akurasi serta kesatuan berita yang
76
memiliki hanya satu yang pasti, yaitu barang siapa percaya kepada ALLAH didalam
Yesus Kristus, maka sasarannya adalah kehidupan kekal. Lihat saja Henokh,Elia
bahwa saat ini mereka ada bersama-sama dengan ALLAH.(Kej 5:24;Mat 17:3)
Konsep penyucian akhir antara Perjanjian Lama dengan perjanjian Baru memiliki
kesepadanan. Dikatakan sepadan karena semua orang yang telah meninggal didalam
Iman sejak jaman adam hingga kini sama-sama akan dibangkitkan untuk
mendapatkan tubuh baru yang telah dikuduskan oleh Allah, sementara orang yang
masih hidup akan diubahkan menjadi tubuh yang mulia hingga tidak memiliki tubuh
Nuansa Eskatologis
Yaitu berbicara tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kejadian dimasa yang
kan datang. Segala sesuatu yang belum terjadi namun pasti terjadi karena Alkitab
mengkonfirmasi demikian. Oleh sebab itu, penyucian akhir ini belum pernah dialami
oleh seorang manusiapun di bumi ini. Lagi-lagi peran iman sangat diperlukan untuk
dapat mencerna hal ini,sebab jika tidak, maka sikap skeptis yang dipengaruhi oleh
logika manusia tidak mungkin bisa mengiakan hal tersebut terjadi. Saat itu orang
percaya dengan tanpa diduga sebelumnya akan mengenakan tubuh yang baru, lepas
Filsafat manusia tidak mengakui adanya tubuh yang kekal, sebab tubuh tidak perlu
77
Menurut Plato martabat manusia sebagai pribadi tidak terbatas pada mulainya
jiwa bersatu dengan raga. Jiwa telah berada lebih dulu sebelum jatuh kedunia
dan disatukan dengan badan. Maka bagi Plato yang disebut manusia atau
pribadi adalah jiwa sendiri.sedangkan badan oleh Plato dianggap sebagai alat
yang berguna sewaktu masih hidup didunia ini.114
Justru penyucian akhir tidak boleh dilepaskah dari aspek tubuh/badani, karena ketika
saat itu terjadi, yang diubahkan / dikuduskan sempurna bukanlah aspek roh tetapi
Dalam kitab Wahyu, telah dijelaskan secara terperinci tentang hal-hal apa
114
Dr.P.HArdonohadi. Jati Diri Manusia. (Jakarta: Kanisius, 1996) ,32
115
Henry C.Thiessen. Teologi Sistematika (Malang: Gandum Mas, 2003)
116
Chris Marantika Materi kuliah Eskatologi . soft were computer
78
Pertama-tama Kristus akan turun dari sorga diawan-awan untuk
menyongsong orang-orang yang percaya. Orang –orang tersebut dibagi dalam dua
golongan, yang pertama adalah mereka yang meninggal didalam Tuhan akan
dibangkitkan terlebih dahulu, dan kelompok kedua adalah mereka yang masih hidup
diubahkan dalam sekejap mata, dan mereka bersama-sama bertemu dengan Yesus dia
Pengudusan Akhir: Aspek pengudusan ini terjadi pada masa yang akan
datang dan mengharapkan transformasi dari orang percaya untuk menjadi
serupa dengan Kristus. Pada saat orang percaya dihadapkan kepada Allah
tanpa cacat cela.117
Sementara dibumi akan terjadi masa yang sukat (tribulasi), orang-orang percaya
segala pahala akan diberikan untuk kemudian masuk didalam Pesta kawin Anak
Domba.
Waktunya Allah
akhir adalah: kapankah semua itu terjadi? Sesungguhnya pertanyaan tersebut bisa
dianggap sebagai pertanyaan retorika belaka karena tidak ada seorang pun yang bisa
menjawab pasti tentang kapan hari dan saat semuanya akan terjadi.
Namun Rasul Paulus lewat Ilham Roh Allah telah mengingatkan jemaat di Tesalonika
Walau peringatan dan himbauan Paulus ini telah ditulis ribuan tahun yang lalu, namun
hingga kini masih saja ada orang/ Hamba Tuhan yang coba-coba memprediksi secara
mendetail tentang waktu,tanggal dan hari yang sebenarnya adalah misteri Allah.(Mat
117
Paul Enns. The Moody Hand Book Of Theology1 . (Malang: SAAT, 2004) ,409
79
24:36). (Masih segar dalam ingatan kita tentang Pdt.Sibuea , yang telah memperdaya
Dengan demikian, dari pihak manusia sebenarnya tidak perlu memusingkan perkara
kapankah masa penyucian terakhir itu berlangsung, tetapi Tuhan mau supaya kita dari
sehari kesehari terus menyucikan diri secara pengalaman, dengan mengarah dan
menjadikan Kristus sebagai form yang harus ditiru. (Roma 8:29;2 Kor 3:18;I Yoh 3:2)
percaya, menyebarkan kebajikan sebagai bukti bahwa kita adalah orang-orang yang
sudah diselamatkan.
sebelum masa kesukaran besar) hal ini menjadi sebuah kebahagiaan karena sedikit
karena sebelum masa sulit itu (Wahyu 6-17) kita orang-orang yang percaya telah
Tentu pengalaman psikologis yang berbeda akan dialami oleh orang-orang yang
80
BAB IV
Seorang anak yang baru lahir hingga ia beranjak dewasa tidak pernah
terlepas dari proses mandi setiap hari minimal 2 kali. Kegiatan mandi tersebut bukan
semata-mata dilakukan hanya untuk memenuhi syarat kebiasaan atau budaya yang
belaku dilingkungannya, namun hal itu memiliki hubungan erat dengan faktor
Tidak jauh berbeda dengan Penyucian rohani yang telah dibahas secara panjang lebar
yang terjadi pada orang yang menjadi obyek penyucian tersebut.dampak yang dihasil
Maka akan menjadi sebuah pertanyaan besar,jika kita temui seseorang yang mengaku
sudah diselamatkan dan disucikan secara progresif, namun tidak ada buah yang dapat
Adapun korelasi dampak penyucian yang dapat dilihat atau dirasakan oleh
Aspek Teologis
bagi mereka yang mendapatkan anugerah Ilahi. Tidak bisa dibayangkan sebelumnya,
manusia yang sudah bobrok dan rusak bisa diberi predikat sebagai Anak-anak Allah
81
sungguh luar biasa. Hubungan berstatus musuh dengan Allah kini disebut sebagai
Penyucian telah menjadikan manusia yang tadinya adalah sarang dosa dan
menginapnya segala roh-roh jahat yang ber musafir, menjadi sebuah Bait Allah
dimana Roh Kudus ada bertahta didalamnya (I Kor 6:19). Dengan demikian saat ini
ada sistim nilai yang baru dimana dunia bukanlah segala-galanya yang menjadi
nya itu dengan pekerjaan Tuhan. Tidak menganggap bahwa materi adalah segalanya
Bagi orang yang telah dikuduskan, dunia tidak lagi menjadi daya tarik yang
Harus diakui, telah terjadi dua buah ekstrim yang saling bertentangan,sebab bagi
orang yang belum mengecap anugerah keselamatan, dunia ini adalah surga yang
sangat disayangkan untuk dilewatkan. Itu sebabnya muncul istilah tradisional yang
berkata “Hidup ini hanya sekali nikmatilah sebelum mati” nikmati dalam arti hiduplah
pengenalan yang semakin mendalam terhadap Allah. Gambar Allah yang telah rusak
oleh dosa kini dipulihkan oleh Tuhan dengan Tujuan agar manusia yang percaya ini
bisa menangkap segala sesuatu yang diinginkan oleh Allah didalam hidupnya.
Beberapa contoh diantaranya adalah Ia ingin agar kita mencintai FirmanNYa (Maz
82
1:1-2) hidup kita berpadanan dengan Injil Kristus (Flp 1:27) hidup dalam kebenaran
dan lain-lain.
individualistik,kapitalis dan sangat materialistik ini? Tentu bisa sebab bagi Tuhan
tiada yang mustahil. Justru untuk itulah Allah mau datang ke dunia dan menjadi
manusia. Sekarang ini belum terlihat kesempurnaannya, karena ada saat yang sudah
itu belum digenapi, karena saat ini pemerintahan dunia masih berada didalam
pengaruh iblis dan antek-anteknya, tetapi kelak saat Kristus telah mengambil pucuk
Bila kita dibawa Melihat kedalam aspek tersebut, maka secara otomatis
mentor bagi sidang jemaat untuk mengarahkan mereka kepada pengenalan yang
semakin jelas kepada Kristus. Oleh sebab itu, seorang Hamba Tuhan tersebut
muncul ekses negatif yang justru menyesatkan kepada pengenalan yang salah.
Mengapa belajar teologi menjadi perlu? Padahal kitakan bisa belajar langsung kepada
Allah?
118
Henry C.Thiessen. Teologi Sistematika (Malang: Gandum Mas,2003) ,6
83
Untuk maksud –maksud Allah tertentu hal itu ada benarnya, tetapi kita juga harus
mengerti bahwa ada bapak-bapak gereja atau hamba-Tuhan yang terdahulu dipakai
oleh Tuhan sebagai media untuk kita dimasa sekarang memahami teologia dengan
benar. Alkitab telah dituliskan oleh Roh Kudus melalui para RasulNya, namun
dipakai oleh Tuhan lewat iluminasi Roh Kudus untuk menggenapkan maksud itu.
Didalam belajar teologia pengenalan kita akan Allah akan semakin jelas dan
komprehensip.melihat bukan hanya dari satu dimensi kacamata disiplin ilmu, tetapi
dalam sebuah keutuhan. Oleh sebab itu belajar teologia bukanlah sebuah perbuatan
dosa.
Segala hasrat dan karya terasa sangat penting untuk melibatkan Tuhan didalamnya
karena pengertian tanpa Tuhan semua tujuan akhir akan sia-sia. Seorang yang telah
ditebus oleh Allah, ia tidak berhak lagi atas dirinya sendiri-bukan dengan maksud
bertangung jawab penuh atas hidupnya. Dengan status sebagai anak, ia akan
bersandar penuh kepada pengayoman Bapanya. Dengan demikian hak azasi sejatinya
terpenuhi seutuhnya.
Aspek Misiologis
menjelaskan aplikasi kasih yang sesungguhnya. Disana ada seseorang yang turun dari
Yerusalem dan dirampok serta dipukuli higga sekarat. Orang sekarat tersebut dilihat
oleh seorang imam yang kebetulan lewat, demikian juga dengan seorang lewi, namun
84
apa yang terjadi? Kedua orang tersebut cuek dan say good bay. Kemudian lewatlah
seorang samaria, lalu kemudian tergerak oleh belas kasihan dan menolong orang
tersebut. Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari kisah tersebut sebagai bahan
renungan untuk penerapan aspek misi atas dampak penyucian yang sudah kita terima?
Jawabannya sudah pasti adalah “sejauh mana Kasih kita kepada jiwa –jiwa”
Seirngkali kita sebagai orang yang sudah dikuduskan oleh Allah secara
Cuma-Cuma, justru kita merasa enggan untuk menolong orang lain. Kita sering
egois,dan hanya memikirkan keselamatan kita sendiri sementara diluar sana ada
Sepatutnyalah ketika kita melihat dan bertemu dengan orang yang belum mengecap
karunia Allah ini, hati ini haruss merasa tergetar dan iba untuk segera menawarkan
kasih Allah yang luar biasa ini. Orang yang sudah dikuduskan oleh Tuhan tidak
mungkin bisa berdiam diri saja. Kasih yang dinamis didalam dirinya akan bergejolak
kepada para penginjil semata, tetapi menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama
Jemaat seluruhnya adalah misioner oleh karena itu diutus kedalam dunia.jika
tidak ia menyangkal inti injil Yesus Kristus yang tidak datang untuk dilayani
melainkan untuk melayani. Dan menyerahkan hidupnya sebagai tebusan
untuk banyak orang,dan murid tidak lebih daripada muridNya.119
Keterlibatan manusia dalam proyek misi ini tidak semata-mata karena Allah tidak
sanggup lagi menjalankan proyek ini dengan sendirinya,Ia perlu orang lain yang turut
ambil bagian untuk lebih memudahkan. Pemikiran ini salah sama sekali. Allah tidak
119
Dr.Arie de Kuiper. Missiologia. (Jakarta: Bpk Gunung Mulia, 2oo6) ,102.
85
membutuhkan siapa-siapa untuk menyelesaikan proyek tersebut. Buktinya telah
disebutkan diatas bahwa yang bisa membawa orang kepada Kristus dan diselamtakan,
semata- mata hanya karena kemurahan Allah semata. (Yoh 16:8). Keterlibatan
manusia dalam proyek misi, merupakan tanggung jawab moral, karena kita telah
berhutang kepada Allah. (Roma 1:14). Disisi lain Allah menghargai luar biasa apa
yang telah kita lakukan dalam mengintegrasikan diri kedalam proyek misi ini dengan
memberikan upah khusus bagi mereka yang mau dipakai oleh Tuhan untuk
Aspek Apologetik
ICMI adalah sebuah lembaga berbasis agama, yang disingkat dari istilah “
adalah orang-orang hebat baik dalam pengetahuan religi maupun ilmu sekuler
lainnya. Dengan demikian mereka adalah orang-orang yang sangat getol dengan
pertanggungan jawab soal iman kedalam dan dakwah keluar. Mereka sangat fasih
sisi logis dari kelemahan-kelemahan agama yang tidak seiman dengan mereka.
Memang orang Kristen masih dianggap tidak perlu untuk ikut-ikutan mendirikan
sebuah lembaga cendikiawan Kristen. (karena memang sampai sekarang tidak ada
ICKI). Namun perlu diperhatikan bahwa kita sebagai orang Kristen, juga harus bisa
mempertanggungjawabkan iman kita baik kedalam diri kita sendiri, maupun kepada
Kita sebagai orang percaya diminta untuk siap sedia dalam perkara tersebut.(I Pet
3:15). Jika orang lain mempertanggungjwabkan imannya dengan cara yang kurang
86
terpuji (ngotot,memaksakan diri) kita sebagai orang percaya diberi suatu etika yang
dimiliki oleh orang-orang percaya. Mengapa demikian? Karena dewasa ini seiring
lebih kritis dan terkesan lebih banyak menggunakan akal pikirannya dibanding
perasaan dalam menyikapi segala sesuatu. Ada banyak orang yang ingin mengetahui
Berapologetika bukan saja berbicara tentang pembelaan iman, tetapi juga sarana
menyaksikan apa yang kita imani, penjelasan dan konfirmasi terhadap pengajaran
menjelaskan secara alkitabiah tentang metode,sarana dan tatacara yang benar dalam
memperolehnya. Pemahaman yang keliru dan bersifat subyektif inilah yang menjadi
utama dari segala adegan pengudusan, sementara Allah dianggap sebagai pembuat
naskah semata. Kita tidak menyadari jika rancangan itu datangnya dari Allah
120
Dr. Chris Marantika Seri Diktat Kuliah Apologetika, (Surabaya: STII) ,2
87
keselamatan pemberian Allah dari awal sampai akhir,dari perencanaan
sampai penyelesaian. Iman adalah lawan dari perbuatan, untuk itu
menunjukkan suatu tindkan kepada Allah namun diterima sebagai
pembebasan yang telah dilakukan Allah.121
manusia, dengan demikian telah menganggap bahwa pencemaran dosa tidak akan
kesalehan,dan etika yang relevan dianggap sudah cukup untuk memfasilitasi manusia
untuk hidup kudus. Memanglah benar orang yang kudus seyogianya harus melakukan
Walaupun perbuatan baik adalah perencanaan kudus dari Allah,hal itu dalam
saat yang sama juga merupakan tanggung jawab manusia.kedua hal ini tidak
dapat dipisahkan. Jika keselamatan dapat diilustrasikan sebagai figur pohon
yang baik,dan perbuatan baik bukanlah disimbolkan dengan akarnya,tetapi
buahnya. 122
Secara logika saja, kemungkinan yang terjadi ketika Allah membuat sebuah
keputusan yang ngawur dengan mencanangkan bahwa untuk masuk sorga itu bukan
hanya tergantung dari kasih karunia Allah tetapi juga karena perbuatan baik, maka
bisa dibayangkan betapa tidak indah dan angkuhnya keadaan sorga itu. Mengapa
demikian, sebab semua manusia tidak lagi mengucap syukur kepada Allah, sebaliknya
mereka akan angkat kepala dan berkata kepada Tuhan : eh...Tuhan jangan memaksa
saya untuk memujiMu karena saya bisa masuk sorga ini bukan karena siapa-siapa,
tetapi karena perbuatan saya,kebaikan saya,kesalehan saya dan masih banyak saya-
88
Samasekali bukan tergantung pada manusia untuk dapat naik kesurga.”jadi
hal ini tidak tergantung pada kehendak atau usaha orang,tetapi kepada
kemurahan hati Allah(roma 9:16).123
penyucian teosentris, secara jujur dan legowo, maka keindahan sorga itu sudah bisa
dinikmati sejak masa sekarang ini. Sebab pusat pemujaan tidak ada pada tiap-tiap
pribadi tetapi terfokus kepada Allah secara kolektif. Tidak akan ada iri dan dengki
disana, sebab semua orang akan meresa dirinya tidak berlayak untuk ada disorga
kecuali karena anugerah Allah semata. Semuanya akan satu bahasa dan berkata: Allah
amin
Pengudusan dan kekudusan adalah dua aktifitas yang terus terjadi didalam
kehidupan orang percaya disadari atau tidak disadari. Sebuah berita yang selalu up
todate dan kontemporer. Mengngingat manusia masih belum terlepas dari tubuh yang
fana ini maka ia akan selalu bertendensi untuk berbuat dosa; pada saat itu dia butuh
penyucian.
Setelah kita melihat dampak apa yang seharusnya terjadi bagi orang percaya
secara eksternal ketika ia dikuduskan, maka aspek hidup kontemporer ini merupakan
dampak kongkrit yang terjadi secara internal. Disebut internal, karena ia terlihat
sebagai bonus yang membahagiakan bagi orang yang menerimanya. Istilah familiar
yang kita pakai dalam membahasakan dampak yang dimaksud kita sebut dengan
“BERKAT”. Berkat yang diterima oleh orang mengalami pengudusan dari Allah bisa
kita lihat dari dua sisi kehidupan yang berbeda, yang pertama kehidupan rohani
123
Dr.Eta Linemman. Teologi Kontemporer. (Malang: I 3, 1991) ,22.
89
disebut”spiritual blessing” dan kehidupan kedua merupakan berkat yang bersifat
Rasanya tidak perlu untuk merasa tabuh untuk berbicara mengenai berkat-
berkat , khsusnya berkat yang bersifat jasmani- sebab ada saja orang merasa kurang
rohani jika bersinggungan dengan persoalan berkat jasmani- sebab itu semua
datangnya dari Tuhan dan itu adalah sebagian dari janji-janjiNya bagi umat yang mau
Ia kuduskan. Ada banyak struktur kalimat Firman Tuhan yang memakai istilah:
berkat itu berasal dan difasilitasi oleh Allah sendiri. Kalau Allah yang memberi
fasilitas,mengapa manusia harus merasa tabuh akan hal itu? Kita harus bisa
Spiritual Blessing
Kis 2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-
masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan
dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Ayat ini dapat kita jadikan menjadi salah satu acuan yang meneguhkan suatu
pemahaman bahwa orang yang telah dikuduskan oleh Darah Kristus, secara otomatis
diberikan suatu bonus rohani berupa karunia dari Roh Kudus. Karunia ini diberikan
oleh kedaulatan Allah sendiri tanpa dipengaruhi oleh latar belakang orang tersebut.
Adapun beberapa karunia yang terdapat dalam, Alkitab dituangkan sebagai berikut:
90
dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. 11
Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan
karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Satu hal yang perlu diperhatikan dalam perkara ini adalah bahwa seluruh karunia-
Kristus yang sempurna. Tidak ada yang merasa lebih hebat dari orang lain yang
salah menggunakan kepercayaan yang telah diberikan oleh Tuhan berupa karunia-
karunia rohani dengan maksud –maksud yang keliru. Seperti:untuk show off (pamer
kebolehan) I Kor 14:26-40; mencari keuntungan pribadi (Bil 22:6) dan masih banyak
menggunakan karunia tersebut dan atau setiap orang percaya namun yang hidupnya
tidak sesuai dengan status rohaninya serta yang tidak peka terhadap pimpinan Roh
karunia rohani yang dimilikinya tidak akan berdaya guna secara efektif dan maksimal.
Dosa dipendam, dosa yang dianggap kecil dan sepele dan yang asyik untuk dilakoni
tetap disimpan rapat-rapat dihadapan Roh Allah,dengan harapan Allah tidak mungkin
tahu sebab kesemua dosa tersebut akan tertutupi lewat frekuensi aktifitas pelayanan
Itulah sebabnya ada banyak anak-anak Tuhan yang tertipu ketika melihat
seorang Hamba Tuhan yang sudah jelas-jelas salah dan menghidupi dosa dihadapan
91
Memang didalam Perjanjian Baru ada sedikit perbedaan dengan Perjanjian Lama,
terhadap penempatan Roh Kudus dan atau kepercayaan Allah terhadap seseorang.
Dalam PL Roh Kudus termasuk karunia jabatan yang diberi bisa ditarik/berpindah,
apabila orang tersebut mangkir/ tidak konsekwen dihadapan Allah. Contohnya raja
Saul dengan jabatan Rajanya. Sementara didalam Perjanjian Baru, dikatakan bahwa
Roh Kudus telah berdiam tinggal didalam setiap Hati orang percaya,menjadi materai
yang permanen.
Dari istilah bahasa asli dan pada posisinya, maka pekerjaan Roh Kudus pada
masa PL adalah:
1.Obyeknya : Terbatas tidak untuk semua orang
2.Sifatnya: Temporal, bisa hilang: a. Karena masa bertgasnya selesai, sepert
Bezaleel,b. Karena orang tersebut tidak menjaga kesucian
3.Istilahnya: Menghinggapi/ diatas.124
Namun kita harus ketahui pula bahwa aktifitas rohani didalam manifestasi karunia
Roh yang kita pergunakan dibalik kedok ketidak kudusan kita, hal itu bisa saja terlihat
memberkati orang banyak (ada mujizat,ada kesembuhan dll) tetapi hal itu tidak
mempengaruhi Allah untuk berkompromi dengan ketidak beresan tersebut. Sebab hal
itu dianggap mandul dihadapan Allah. Beginilah perkataan Yesus kepada orang-orang
Berbeda dengan orang orang yang selalu hidup disucikan, mereka sangat
dinamis dalam melayani Tuhan dan karunia yang mereka miliki menjadi efektif baik
Jika kita bisa mengambil pelajaran yang linier dari Injil Matius 25:27-28 tentang
talenta, kita bisa melihat bahwa orang kepercayaan yang mempergunakan uang
tersebut dengan baik sehingga berhasil guna, bagi mereka ditambahkan lagi
124
Thomas Bedjo Oetomo, Ceramah Perkuliahan.Surabaya: STII
92
kepercayaan yang lebih. Sebaliknya bagi dia yang tidak menggunakan kepercayaan
dengan efektif, padanya hanya ada sebutan hamba yang jahat dan malas.
Itu sebabnya bagi setiap kita yang telah disucikan dan mendapatkan karunia
Rohani, sesungguhnya tidak ada alasan bagi kita untuk berkata saya tidak bisa
melayani. Masing-masing kita telah diberikan karunia minimal satu karunia, karena
tujuan pengudusan kita bukan untuk menganggur didalam ladang Tuhan tetapi
Material Blessing
dimasa kini yang hidup dalam tutunan dan pimpinan Roh Kudus,yang mau senantiasa
Allah menjamin ketersediaan apa yang akan kita makan dan pakai (Mat 6:25)
Itu sebabnya satu permintaan yang diinginkan oleh Tuhan kepada orang PercayaNya
adalah supaya kita jangan kuatir. Lihat saja perbandingan yang menonjol dalam
ilustrasi tersebut antara pemeliharaan Tuhan terhadap binatang dan tumbuhan yang
tidak melakukan aktifitas rohani dan tidak punya hidup kekal dibandingkan dengan
perbedaan dengan orang –orang dunia ini. Kalau orang dunia bekerja dan menjadi
kaya tanpa deposito kekal,sementara kita ada jaminan bukan hanya menikmati berkat-
berkat Allah didunia ini,namun juga samapai pada menikmati berkat-berkat yang
93
Material blessing dalam cakupan yang lebih luas, dapat kita mengerti tidak
Jika disimpulkan; segala kegiatan,upaya dan kerja keras manusia didunia ini pada
umumnya adalah bahagia. Tetapi ukuran kebahagiaan yang ditetapkan adalah relatif
sehingga banyak orang mengejar kekayaan untuk menjamin kebahagiaannya, adap ula
yang mengejar prestasi setinggi-tingginya karena sistim nilai yang ia tetapkan adalah
gengsi. Namun mari kita melihat dan berkata jujur. Adakah orang yang sudah kaya
raya merasa puas dan bahagia dengan apa yang sudah ia miliki? Pernahkah pejabat
tertinggi merasa ini kedudukan yang tertinggi? Jawabannya tidak. Orang kaya ingin
terus bertambah kaya,dan orang yang berkedudukan terus haus akan kekuasaannya.
Yer 7:23;Roma 4:6;Yak 1:25.dan Mat 5:3-12, merupakan ucapan bahagia yang peling
terkenal. Jika didalam Firman Tuhan dikatakan bahwa orang percaya yang menderita
karena proses penyucian saja,disebut berbahagia? Apalagi jika mereka berada dalam
94
BAB V
KESIMPULAN
Walau dikaji dari sisi manapun, manusia tidak pernah akan mungkin dapat
menyucikan dirinya sendiri. Entah melalui perbuatan baik dan upaya penyiksaan diri,
itu adalah upaya sia-sia. Dampak racun dosa tidak bisa dianggap sebagai dampak
sosiologi dan atau ekologi semata yang apabila kelompok sosialnya berubah maka ia
akan berubah, lebih dari itu dosa telah meraja lela meracuni sampai kedalaman hati
pihak kedua yang super power, super holy dan Ia harus berasal dari pihak yang lebih
tahu tentang siapa manusia dan bagaimana manusia. Dia haruslah figur pencipta alam
semesta dan segala isinya. ALLAH, hanya Dia yang memiliki kemampuan untuk
Mengingat masalah penyucian tidak bisa terlepas dari kegiatan pengampunan dosa,
maka tindakan yang dilakukan Allah menggunakan sistim pengorbanan. Sebab tanpa
dosa-dosa manusia, Ia harus dari pihak manusia namun yang harus memiliki kualitas
kesucian yang sempurna tanpa cacat maupun cela walau secuil jua. Pada
kenyataannya telah didapati bahwa ternyata tidak ada seorang pun dari manusia yang
pernah hidup ditemukan tanpa berdosa; artinya tidak ada pilihan lain “mau tidak
mau” – namun dengan inisiatif kerelaan tan pa terkondisi,tanpa intimidasi dan tanpa
terpaksa- Allah sendirilah yang harus turun dari sorga, menjadi manusia ,dikorbankan
95
,menumpahakan darah untuk menjadi sarana pengampunan dosa. Itulah yang telah
dilakukan oleh pribadi Allah yang kedua yaitu YESUS KRISTUS yang telah menjadi
manusia, mati dikayu salib, namun yang ditolak oleh dunia, dianggap sebagai bidat,
Bukan Cuma orang diluar Kristen saja yang menyoroti minor tentang isu
dalam menjalani hidup kekristenan ini, sebab tidak relevan dengan jaman
hedonis,kapitalis seperti sekarang ini,dan ia juga tidak relevan dengan natur manusia.
kebutuhan hidup sehari-hari demikianlah seharusnya sikap setiap orang percaya- yang
telah memiliki posisi kudus dihadapan Allah, dan juga bagi mereka yang belum
pernah mengecap karunia ini- terhadap tawaran berharga ini , yang telah diberikan
oleh Allah dengan Cuma-cuma. Secara Horizontal, Bagi orang-orang percaya hidup
masyarakat,menjadi kesaksian yang indah,menjadi sebuah daya tarik bagi orang lain
untuk mengenal dan bertanya Siapa yang membuat kita menjadi sedemikan?
Jika kita melihat Alkitab secara mendalam dan komprehensif, kita akan
menjadi sadar betapa rindunya hati Tuhan agar manusia bisa kembali kepada
Naturnya yang semula. Mulai dari Perjanjian Lama, diawali dengan kitab Kejadian
hingga Maleakhi, dan dalam perjanjian Baru dari Injil Matius hingga kitab Wahyu,
tidak ada satupun yang keluar dati tema besar Penyucian/ Kekudusan. Pendekatan
96
yang persuasif telah dilakukan oleh Allah untuk menjelaskan bahwa hati dan
kehendak Allah adalah pengudusan manusia (I Tes 4:3). Ia mulai dari Iman dan
diakhiri dengan Iman sebagai fasilitas meresponi gagasan ini. Allah memulai lewat
sebagai sarana Pengudusan .tidak ada sarana yang lain yang berasal dari subyektifitas
manusia atau agama manapun yang bisa dibenarkan menjadi pertibangan hanya
Yesus fasilitas satu-satunya.Kita.manusia mau apa lagi?? Adakah kita bisa menunjuk
jari dihadapan Allah kelak dan berkata “aku tidak tahu akan hal itu”?? tidak bisa
demikian, sebab sudah jelas dan gamblang dihadapan kita, bahwa sekali lagi itulah
kehendak ALLAH. Alasan ketidak tahuan? Para anak-anak Tuhan dan Hamba-Hamba
Tuhan yang meresponi penyucian dengan baik dan memiliki jiwa misi sudah
mewartakan berita tersebut. Alasan ketidak mengertian? Hal itu tidak usah ditrima
dengan akal yang terlalu rumit dan berintelegensi tinggi. Ia cukup diterima dengan
iman. Alasan ekses sakit bagi daging yang ditimbulkannya? Allah berjanji menjadi
pembela (Roma 8:34). ingin mengajukan alasan papun itu, semua bisa di cover oleh
Allah kecuali jika alasan kita “aku tidak mau”. Maka Allah tidak bisa memaksa.
Namun Allah harus berlaku adil: konsekwensi –konsekwensi harus dijalankan. Mulai
dari konsekwensi hidup dimasa kini hingga berdampak pada kehidupan kekal.
Berita penyucian ini akan tetap relevan dengan kebutuhan jaman, justru untuk
jaman sekarang ini menjadi semakin relevan mengingat kejahatan semakin meningkat
dan dosa dianggap sebagai penyakit flu biasa yang bisa diobati dengan antibiotik.
Allah pasti berhasil dalam rencananya, Ia tidak akan pernah gagal dalam
pekerjaanNya, suatu saat kelak kesempurnaan akan tiba, dalam kerajaanNya tidak ada
lagi orang yang perlu di kuduskan,sebab dosa tidak berkuasa lagi atas dunia, dan Ia
menjadi raja diatas segala raja yang menghasilkan damai sejahtera,suka citra dan
97
kebahagiaan sejati sesuai dengan janjiNya. Bukankah hal ini yang dirindukan dan
diidam-idamkan oleh semua umat manusia? Lalu mengapa harus menunggu waktu
dosa”.Amin.
98
BAB VI
KEPUSTAKAAN
Adi, K Dwi. Kamus Praktis Bahasa Indonesia . Surabaya : Fajar Mulya, 2001.
Brown, Francis dan lainnya. The Brown-Driver-Briggs Hebrew And English Lexicon.
________Los Angles: Henry Publisher.1999.
Douglas,J.D dan lainnya. Ensiklopedi Alkitab Masa kini. Jilid II. Jakarta: YKBK,
________1995.
Elrath, W.N.Mc dan Billy Mathias Ensiklopedia Alkitab Praktis . Bandung: Literatur
________Baptis, 1986.
End, Th.Vanden. Tafsiran Alkitab Surat Roma. Jakarta: Bpk.Gunung Mulia, 1997.
Enns, Paul. The Moody Hand Book Of Theology . Malang : Saat, 2004.
Free, Joseph P. Arkeologi dan Sejarah Alkitab. Malang :Gandum Mas ,2001.
99
Ghazali, Imam .Melatih Jiwa dengan Sifat Terpuji . Surabaya: Bintang usaha
_________Jaya,2003.
Hill, Andrew E. dan John H.Walton. Survei Perjanjian Lama .Malang: Gandum Mas,
________2004.
Jones Liod, D. Marthin. The Plight Of Man End The Power Of God . Grand Rapids:
________Eerdmans, 1945.
100
Milne, Bruce. Mengenal Kebenaran . Jakarta : BPK. Gunung Mulia, 1996.
R.rice , John. Bila Orang Kristen Berdosa. Bandung: Kalam Hidup, 1997.
Rag Havan, Ka Usalya Rani. Tanya Jawab Ajaran Hindu. Jakarta: Paramita.
101
Yancey, Philip. Keajaiban Kasih Karunia . Batam : Interaksa, 1999.
Internet
Soft Were
102
103