Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini dengan
tepat pada waktunya yang berjudul tentang Pengenalan Cara Bercocok Tanam
Menggunakan Hidroponik
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi karena
keterbatasan pengetahuan serta bahan referensi yang dapat dijadikan acuan.Namun, berkat
bantuan berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan.
Seperti kata pepatah, tiada gading yang tidak retak, kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan.Apalagi pengetahuan
penyusun juga masih belum seberapa mengenai hal yang dibahas dalam makalah ini.Oleh
karena itu, kritik dan saran yang positif sangat kami harapkan agar makalah ini menjadi
lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca
untuk saat ini dan dapat pula dijadikan pedoman pada masa yang akan datang.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Hidroponik berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos
yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya
tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang mamanfaatkan
air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilles.
Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan
ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik
bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi
tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah
Dimanapun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik
apabila nutrisi (hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari
tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut unsur
hara (nutrisi), untuk kemudian bisa diserap tanamanan
2. Rumusan Masalah
Makalah ini dibuat dengan rumusan masalah:
1. Pengertian bertanam cocok dengan hidroponik
2. Tata cara bertanam cocok dengan metode hidroponik
3. Cara membuat cocok tanam dengan metode hidroponik
4. Mengenali keuntungan dan kerugian menggunakan hidroponik
4
3. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah penulis ingi memberitahu pembaca:
4. Manfaat Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hidroponik
Hidroponik berasal dari bahasa yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos berarti
kerja yang merupakan suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai
media tanam atau soilles melainkan dengan media seperti kerikil, sabut kelapa, zat silika,
pasir, pecahan batu karang, batu bata, potongan kayu, atau busa yang diberikan cukup air
dan garam mineral.
Berdasarkan pengertiannya maka elemen dasar terpenting yang dibutuhkan tanaman
hidroponik sederhana ini bukanlah tanah melainkan air yang mengandung cukup
cadangan makanan untuk diserap oleh akar tanaman.Dilontarkan pertama kali oleh W.A.
Setchell dari University of California, sehubungan dengan keberhasilan W.F. Gericke
dari university yang sama, dalam pengembangan teknik bercocok tanam dengan air
sebagai medium tanam.
B. Sejarah Hidroponik
Marco Polo dalam pengembaraannya mencatat bahwa terdapat penduduk di Negara
China yang menanam tanaman secara hidroponik.Pada 1699 wooward, seorang ilmuan
dari Inggris telah melakukan percobaan dengan menggunakan air sebagai media tanam
menggantikan tanah garam mineral atau unsur hara dilarutkan dalam iar dengan
dimasukkan sedikit tanah.
Pada 1930-an, saintis amerika, Gerice dari Universitas California telah berhasil
menanam tomat dengan teknik hidroponik. Tomat tersebut tumbuh mencapai ketinggian
7,5 meter. Perkembangan teknologi greenhouse atau rumah plastic telah membantu
perkembangan teknik hodroponik sehingga aktivitas pertanian dapat dijalankan
sepanjang tahun tanpa mengenal musim.jadi, semenjak zaman dulu tanaman
menggunakan media Lain selain tanah, telah banyak dan berhasil dikembangkan.
Saat ini cocok tanam secara hidroponik dilakukan oleh petani. Istilah hidroponik
(hydroponics) digunakan untuk menjelaskan tentang cara bercocok tanam tanpa
menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Disini termasuk juga bercocok tanam di
dalam pot atau wadah lainnya yang menggunakan air atau bahan porous lainnya, seperti
pecahan genting, pasir kali, kerikil, maupun gabus putih.
Penemu dari metode hidroponik ini adalah DR.WF.Gericke.beliau adalah seorang
agronomis dari Universitas California, USA. Saat ini beliau berhasil menanam tomat
setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam di dalam bak yang berisi mineral hasil uji
cobanya.
6
D. Cara pemilihan benih tanaman hidroponik
Pemilihan benih sangat penting karena produktivitas tanaman teranganutng dari
keunggulan benih yang dipilih. Periksa label kemasan benih, yaitu tanggal kadaluarsa,
persentase tumbuh dan kemurnian benih. Pemilihan komoditas yang akan ditanam
diperhitungkan masak-masak mengenai harga dan pemasarannya.
7
3. Oksigen
Keberadaan Oksigen dalam sistem hidroponik sangat penting. Rendahnya
oksigen menyebabkan permeabilitas membran sel menurun, sehingga dinding sel
makin sukar untuk ditembus, Akibatnya tanaman akan kekurangan air. Hal ini dapat
menjelaskan mengapa tanaman akan layu pada kondisi tanah yang tergenang.
Tingkat oksigen di dalam pori-pori media mempengaruhi perkembangan
rambut akar. Pemberian oksigen ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti :
memberikan gelembung-gelembung udara pada larutan (kultur air), penggantian
larutan hara yang berulang-ulang, mencuci atau mengabuti akar yang terekspose
dalam larutan hara dan memberikan lubang ventilasi pada tempat penanaman untuk
kultur agregat.
4. Air
Kualitas air yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman secara hidroponik
mempunyai tingkat salinitas yang tidak melebihi 2500 ppm, atau mempunyai nilai
EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm serta tidak mengandung logam-logam berat dalam
jumlah besar karena dapat meracuni tanaman.
8
G. Teknik budidaya hidroponik
1. Media
Media hidroponik yang baik memiliki pH yang netral atau antara 5.5 -
6.5.Selain itu media harus porous dan dapat mempertahankan kelembaban. Media
yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan tahap pertumbuhan
tanaman :
a. Media untuk persemaian atau pembibitan
Untuk persemaian dapat digunkan media berupa pasir halus, arang sekam
atau rockwool. Pasir halus sering digunakan karena mudah diperoleh dan
harganya murah, namun kurang dapat menahan air dan tidak terdapat nutrisi di
dalamnya.Media yang biasa digunakan adalah campuran arang sekam dan
serbuk gergaji atau serbuk sabut kelapa.
b. Media untuk tanaman dewasa\
Media untuk tanaman dewasa hampir sama dengan media semai, yaitu pasir
agak kasar, arang sekam, rockwool dan lain-lain. Media yang ideal adalah arang
sekam.Keuntungannya adalah kebersihan dan sterilitas media lebih terjamin
bebas dari kotoran maupun organisme yang dapat mengganggu seperti cacing,
kutu dan sebagainya yang dapt hidup dalam pasir.
2. Benih
Pemilihan benih sangat penting karena produktivitas tanaman teranganutng
dari keunggulan benih yang dipilih. Periksa label kemasan benih, yaitu tanggal
kadaluarsa, persentase tumbuh dan kemurnian benih. Pemilihan komoditas yang
akan ditanam diperhitungkan masak-masak mengenai harga dan pemasarannya.
Contoh sayuran eksklusif yang mempunyai nilai jual di atas rat-rata adalah tomat
Recento, ketimun Jepang, Melon, parika, selada, kailan, melon dan lain-lain.
9
9. Benang rami (seperti yang sering digunakan tukang bangunan) untuk mengikat
tanaman
10. Ember penyiram
4. Pelaksanaan
1. Persiapan media semai.Sebelum melakukan persemaian, sempuran media semai
diaduk dahulu secara merata.
2. Persemaian tanaman
3. Persemaian benih besar
Untuk benih yang berukuran besar seperti benih melon dan ketimun,
sebaiknya dilakukan perendaman di dala air hangat kuku selama 2-3 jam dan
langsung ditanamkan dalam wadah semai yang berisi media dan telah disiram
dengan air.Benih diletakkan dengan pinset secara horisontal 4-5 mm dibawah
permukaan media.Transplanting bibit dari wadah semai ke wadah yang lebih
besar dapat dilakukan ketika tinggi bibit sekitar 12-15 cm (28-30 hari setelah
semai).
4. Persemaian benih kecil
Untuk benih berukuran kecil seperti tomat, cabai, terong dan sebagainya cara
persemaiannya berbeda dengan benih besar. Pertama siapkan wadah semai
dengan media setebal 5-7 cm. Di tempat terpisah tuangkan benih yang
dicampurkan dengan pasir kering steril secukupnya dan diaduk merata.Benih
yang telah tercampur dengan pasir ditebarkan di atas permukaan media semai
secara merata, kemudian ditutup dengan media semai tipis-tipis (3-5 mm). Setelah
itu permukaan wadah semai ditutup dengan kertas tisu yang telah dibasahi dengan
handsprayer kemudian simpan di tempat gelap dan aman.Wadah semai sebaiknya
dikenakan sinar matahari tip pagi selama 1-2 jam agar perkecambahan tumbuh
dengan baik dan sehat. Setelah benih mulai berkecambah, kertas tisu
dibuang.Setelah bibit mencapai tinggi 2-3 cm dipindahkan ke dalam pot/polybag
pembibitan.
5. Perlakuan semai
Bibit kecil yang telah berkecambah di dalam wadah semai perlu disirami dengan
air biasa.Penyiraman jangan berlebih, karena dapat menyebabkan serangan
penyakit busuk.
6. Pembibitan
Setalah bibit berumur 15-17 hari (bibit yang berasal dari benih kecil) perlu
dipindahkan dari wadah semai ke pot/polybag pembibitan agar dapat tumbuh
dengan baik.Caranya adalah dengan mencabut kecambah di wadah semai (umur
3-4 minggu setelah semai) secara hati-hati dengan tangan agar akar tidak rusak
kemudian tanam pada lubang tanam yang telah dibuat pada pot/polybag
pembibitan.
7. Transplanting/pindah tanam
Sebelum dilakukan pindah tanam, perlu dilakukan persiapan media tanam, yaitu
dengan mengisikan media tanam ke polybag.Sebaiknya pengisian dilakukan di
dekat lokasi penanaman di dalam green house agar sterilitas media tetap terjaga.
10
Setelah wadah tanam siap dan dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap
dilakukan.Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan secara
perlahan-lahan dan menahan permukaannya dengan jemari tangan (bibit
dijepitdiantara jari telunjuk dan jari tengah). Jika pada pembibitan digunakan
polybag, maka cara transplanting bisa dilakukan dengan memotong/menggunting
dasar polybag secara horisontal.
8. Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara kontinu, dengan indikator apabila media tumbuh
dipegang dengan tangan terasa kering.Meida tanam hidroponik bersifat kering
sehingga penyiraman tanaman jangan sampai terlambat. Jenis dan cara
penyiraman adalah sebagai berikut:
a. Penyiraman manual
Penyiraman dilakukan dengan handsprayer, gembor/emprat atau gayung.
Cara penyiramannya adalah sebagai berikut :
Pada masa persemaian
Penyiraman dilakukan dengan gembor dilakukan sebanyak 5-6 kali
sehari dan ditambahkan larutan encer hara.
Pada masa pertumbuhan dan produksi
Penyiraman dilakukan dengan memeberikan 1.5-2.5 l larutan encer hara
setiap harinya.
b. Penyiraman otomatis
Penyiraman dapat dilakukan dengan Sprinkle Irrigation System dan Drip
Irrigation System, yaitu sistem penyiraman semprot dan tetes .Sumber tenaga
berasal dari pompa.
9. Perawatan Tanaman.
Perawatan tanaman yang perlu dilakukan antara lain adalah :
a. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang yang tidak dikehendaki,
tunas air, atau cabang yang terkena serangan penyakit. Pemangkasan
dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.Misal
pada tomat recento hanya dipelihara satu batang utama untuk produksi.
b. Pengikatan
Tanaman yang telah berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan
penopang agar dapat berdiri tegak sehingga tanaman dapat tumbuh rapi dan
teratur. Penopang tersebut diberikan dengan cara mengikat tanaman dengan
tali (benang rami).
c. Penjarangan bunga (pada sayuran buah)
Penjarangan bunga perlu dilakukan agar pertumbuhan buah sama besar.
Namun hasil penelitian penjarangan bunga pada ketimun Gherkin tidak
menunjukkan hasil yang berbeda dengan perlakuan tanpa penjarangan bunga
11
H. Panen dan pasca panen tanaman hidroponik
1. Pemanenan
Dalam pemanenan perlu diperhatikan cara pengambilan buah/ hasil panen
agar diperoleh mutu yang baik, misalnya dengan menggunakan alat bantu pisau atau
gunting panen. Cara panen yang benar dan hati-hati akan mencegah kerusakan
tanaman yang dapat mengganggu produksi berikutnya.
Kriteria panen masing-masing jenis sayuran berlainan satu sama lainnya dan
tergantung dari pasar. Makin besar buah belum tentu makin mahal/laku, malah
termasuk kriteria buah afkir sehingga waktu panen yang tepat dan pengawasan pada
proses produksi perlu diperhatikan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan di atas adalah hidroponik
merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan beberapa cara bercocok tanam tanpa
menggunakan tanah sebagai tempat menanam tanaman, lebih terjamin kebebasan tanaman
dari hama dan penyakit, tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat,
bila ada tanaman yang mati, bisa diganti dengan tanaman baru dengan mudah tanaman
akan memberikan hasil yang kontiniu, dan lain sebagainya.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan kepada pembaca adalah, pembaca diharapkan
untuk dapat mengembangkan teknik bertanam hidroponik secara maksimal.Hal tersebut
diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi pangan terutama jenis-jenis tanaman
holtikultur yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi walaupun dengan keadaan lahan
yang minim.
13
DAFTAR PUSTAKA
14