1. Gimana kebijakan haji dan umroh di masa prakemerdekaan?
Kebijakan pemerintah Indonesia terkait urusan haji dimulai pada tahun 1948 dengan mengirim misi haji ke Mekkah. Misi haji tersebut terdiri dari Moh. Adnan, Ismail Banda, Saleh Suaidy dan Syamsir Ameh. Misi haji ini mendapat sambutan hangat dari Raja Arab Saudi dan bendera Indonesia (Merah-Putih) untuk pertama kalinya dikibarkan di Arafah. Namun, Belanda juga tidak mau ketinggalan dengan mengirim misi kehormatan dari Negara Indonesia Timur (salah satu negara boneka yang diciptakan oleh Belanda pasca 1945). Misi kehormatan inibermaksud mengunjungi Raja Arab Saudi dan menumbuhkan semangat i’tikad baik di antara kaum Muslim.