UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.1
1. Disadari bahwa terbitnya Undang-Undang No 22 tahun 1999 ialah awal mula terjadinya
perubahan paradigma dalam sistem pemerintahan daerah di Indonesia. Perubahan
paradigma pemerintahan daerah tersebut adalah perubahan dari paradigma sentralisasi
menjadi desentralisasi. Coba Saudara kemukakan pandangan saudara terkait Kekurangan
dan Kelebihan Desentralisasi dan Sentralisasi di Indonesia!
Jawab :
Kelebihan
1. Penghasilan daerah dapat dialokasikan bagi pemerintah pusat atau daerah lain
Kekurangan
Negara kesatuan adalah bentuk negara dimana kedaulatan negara dititk beratkan pada
pemerintah pusat. Pemerintah pusat berperan untuk mengatur penyelenggaraan setiap
daerah.
1. Desentralisasi :
2. Sentralisasi
Sistem kekuasaan yang sepenuhnya diatur oleh pemerintah pusat, sementara itu
pemerintah daerah tinggal menjalankan apa yang menjadi kebijakan pemerintah pusat
Keuntungan :
1. Penghasilan daerah dapat dialokasikan bagi pemerintah pusat atau daerah lain
Kekurangan
2. Kerjasama dapat dikatagorikan menjadi dua bentuk, yaitu kerjasama bilateral dan
kerjasama multilateral, dalam beberapa kasus, pelaksanaan kerjasama antar daerah
terkadang muncul gejala negatif yang meresahkan. Antara lain berkembangnya sentimen
primordial, konflik antar daerah, dan munculnya sikap “ego daerah” yang berlebihan.
Kabupaten atau kota cenderung memproteksi seluruh potensinya secara ketat demi
kepentingannya sendiri, dan menutup diri terhadap kabupaten atau kota lain. Seperti
kasus penduduk, lingkungan, dan keamanan DKI Jakarta, Banjir Bandung raya dll. Coba
saudara Kemukakan sudut pandang saudara bagaimana cara menyelesaian permasalahan
tersebut agar dapat dijalankan menurut amanat Perundang-undangan!
Jawab :
Kerjasama regional, yaitu kerjasama yang dilakukan oleh negara- negara yang berada di
kawasan satu rumpun. Misalnya kerjasama yang dilakukan oleh negara- negara di
kawasan Asia Tenggara.
Kerjasama Internasional, yaitu kerjasama yang dilakukan oleh julukan negara- negara di
dunia tanpa mengenal batasan wilayahnya.
Berdasarkan jumlah anggotanya, kerjasama antarnegara dibedakan menjadi beberapa
jenis antara lain sebagai berikut:
Kerjasama antar negara dapat dibedakan menjadi berbagai macam apabila dilihat dari
beberapa karakteristik. Beberapa karakteristik yang menggolongkan kerjasama antar
negara antara lain dari segi wilayah, dan dari segi jumlah anggotanya. Supaya lebih jelas,
berikut ini merupakan jenis- jenis kerjasama antar negara:
Nah itulah penggolongan dari kerjasama antar negara yang sering dilakukan oleh negara-
negara di dunia. Penggolongan tersebut hanya menurut kategori jumlah anggotanya dan
juga wilayah negara yang melakukan kerjasama. Pada kesempatan kali ini kita akan
mengetahui lebih dalam mengenai salah satu bentuk kerjasama antar negara, yakni
kerjasama multilateral.
Kerjasama antar negara salah satunya dibedakan berdasarkan jumlah anggota dari
kerjasama tersebut dan salah satu jenisnya adalah kerjasama multilateral. Mengenai
kerjasama multilateral ini telah kita ketahui sebelumnya, yakni sebagai kerjasama yang
dilakukan beberapa negara dimana jumlahnya lebih dari dua negara. Asal negara anggota
dalam kerjasama multilateral ini tidak dikhususkan. Artinya, anggotanya tidak harus
berasal dari wilayah tertentu. Sehingga dapat kita ketahui bahwa kerjasama multilateral
merupakan kerjasama yang dilakukan oleh banyak negara dan tidak ada persyaratan
khusus mengenai asal negara anggota. Ada banyak sekali kerjasama multilateral yang
tersebar di seluruh dunia, dan masing- masing kerjasama tersebut memiliki tujuan dan
maksudnya masing- masing. Namun ada beberapa hal yang biasanya menjadi poin
penting kerjasama multilateral. Dan poin- poin ini menjadi bagian dari hasil kerjasama
multilateral tersebut.
Mengenai isi kerjasama antar negara, sebenarnya hal ini tidak bisa dibakukan mengingat
isi perjanjian atau kerjasama merupakan hak dari pelaku kerjasama. Dan masing- masing
kerjasama internasional pun memiliki isi atau bahasannya masing- masing. Namun
biasanya ada beberapa poin yang menjadi pokok bahasan dalam kerjasama antar negara,
khususnya kerjasama multilateral. Poin- poin inilah yang sering menjadi pembicaraan
para negara anggota karena merupakan masalah umum yang banyak dialami oleh suatu
negara. Biasanya dari bahasan- bahasan akan memunculkan kebijakan- kebijakan
tertentu. Beberapa kebijakan yang biasanya muncul sebagai hasil dari kerjasama
internasional antara lain sebagai berikut:
Bidang Ekonomi
Kerjasama multilateral di dunia ini kebanyakan bergerak dalam bidang ekonomi. Tidak
dipungkiri bahwa perekonomian memegang peranan yang sangat penting. Kerjasama
multilateral di bidang ekonomi ini contohnya dalam bidang perdagangan, ataupun
penanaman modal.
Bidang Sosial
Selain dalam bidang ekonomi, kerjasama multilateral juga banyak yang bergerak dalam
bidang sosial kemanusiaan. Dalam bidang sosial, biasanya kerjasama ini saling
memberikan bantuan ketika suatu negara mengalami bencana alam, seperti bencana
tsunami, jenis gempa bumi atau sedang mengalami hal- hal tertentu yang sekiranya
berhubungan dengan kemanusiaan.dalam hal ini termasuk pula perlindungan terhadap
perempuan dan anak- anak.
Bidang Moneter
Selain dalam bidang ekonomi, kerjasama multilateral juga banyak yang bergerak dalam
bidang moneter atau keuangan. Sebagai contoh adalah Bank Dunia. Selain mengurusi
keuangan, kerjasama ini juga saling memberikan pinjaman kepada anggota yang sedang
membutuhkan.
Itulah beberapa poin yang sekaligus menjadi suatu kebijakan yang biasa ada dalam suatu
kerjasama multilateral. Tujuan utama dari kerjasama multilateral ini tentunya adalah
menyejahterakan negara- negara yang termasuk ke dalam anggotanya disamping juga
mewujdukan kesejahteraan bersama.
Ada banyak sekali tujuan kerjasama multilateral, dan tujuan tersebut disesuaikan dengan
kepentingan masing- masing organisasi. Adapun secara umum tujuan dari kerjasama
multilateral adalah memajukan negara- negara anggotanya,dan bukan negara yang berada
di suatu wilayah tertentu. Namun tujuan tersebut bisa dijabarkan kembali ke dalam uraian
yang lebih rinci. Adapun beberapa tujuan dari kerjasama multilateral antara lain sebagai
berikut:
Setiap hubungan dengan pihak lain pasti akan membawa dampak positif. Setiap dampak
positif kita rasakan sebagai manfaat. Seperti halnya dengan kerjasama multilateral.
Kerjasama multilateral merupakan hubungan yang dapat mendatangkan banyak manfaat.
Beberapa manfaat yang akan kita dapatkan dari kerjasama multilateral antara lain sebagai
berikut:
Itulah beberapa manfaat yang akan kita peroleh apabila kita melakukan kegiatan
kerjasama antar negara khusunya kerjasama multilateral.
Ada banyak sekali contoh kerjasama regional yang ada di dunia ini, beberapa diantaranya
adalah sebagai berikut:
World Bank
World Bank atau Bank Dunia merupakan lembaga moneter dunia yang bergerak dalam
bidang keuangan pembangunan. World Bank menyediakan pinjaman uang kepada negara
anggotanya yang memerlukan dana untuk melakukan pembangunan di negara tersebut,
demi untuk meningkatkan kesejahteraan masyaraktnya.
ECOSOC
Selanjutnya ada ECOSOC yang merupakan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB. Ecosoc
merupakan salah satu konvenan Hak Asasi Manusia yang memuat penegasan hak- hak
dasar ekonomi, sosial dan budaya setiap manusia.
WTO (World Trade Organization)
WTO merupakan organisasi yang menangani perdagangan dunia. Kebijkan perdagangan
di dalam organisasi ini berdasarkan kesepakatan angota. Tugas utama WTO adalah untuk
menagangani apabila terjadi sengketa perdagangan di antara sesama anggota.
Sinambela, dkk (2006) mengemukakan asas-asas dalam pelayanan publik tercermin dari:
a. Transparansi
Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan
disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.
b. Akuntabilitas
Dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
c. Kondisional
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap
berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas.
d. Partisipatif
Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik
dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.
e. Kesamanan Hak
Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, agama, ras, golongan, gender dan
status ekonomi.
f. Keseimbangan Hak dan kewajiban
Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-
masing pihak.