Anda di halaman 1dari 13

TERBATAS

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT


SEKOLAH STAF DAN KOMANDO

PRODUK PERORANGAN

BIDANG STUDI :
SUB BIDANG STUDI :

NAMA :
PANGKAT/KORPS :
NRP :
NOSIS :
KELOMPOK :

LEMBAR KEHORMATAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


NAMA :
TERBATAS
ii

PANGKAT/KORP :
NRP :
NOSIS :

Menyatakan dengan benar bahwa :


1. Produk ini adalah benar hasil karya sendiri.
2. Materi hasil karya ini merupakan hasil pemikiran sendiri dan idea murni
penulis.
3. Materi hasil karya ini bukan menyalin, menyadur, mencontoh,
mengkopi dan plagiat dari hasil karya Pasis lain atau Pasis sebelumnya atau
karya orang lain.
4. Apabila ternyata dikemudian hari ditemukan bukti-bukti yang benar dan
sah mengandung unsur plagiat atau pelanggaran lainnya (seperti yang diatur
dalam Juklak tentang produk Pasis), maka saya bersedia dan sanggup
menerima sanksi dari lembaga sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bandung, Februari 2021


Perwira Siswa

Nama
Pangkat Nosis

TERBATAS
TERBATAS

KERJASAMA PENGEMBANGAN PARIWISATA


REPUBLIK SEYCHELLES DENGAN INDONESIA MELALUI NIAS STRATEGIC
DEVELOPMENT PARTNERSHIP (NSDP)

PENDAHULUAN
Republik Seychelles merupakan negara yang termasuk dalam wilayah Benua
Afrika. Negara ini terletak di lepas pantai bagian timur dari benua hitam tersebut,
tepatnya di Samudera Hindia bagian barat. Karena letaknya yang jauh dari benua
utama, baik Afrika maupun Asia, negara ini disebut juga sebagai salah satu negara
yang terisolasi dari dunia luar. Republik Seychelles merupakan negara kepulauan
yang dikenal memiliki 115 pulau, namun secara konstitusi negara, terdaftar
sebanyak 155 buah pulau. Dengan jumlah ini, Republik Seychelles memiliki luas
sekitar 455 km2 dan merupakan negara dengan luas terkecil di Afrika. Sementara
itu, Republik Seychelles memiliki luas wilayah sekitar 1,4 juta km2 dalam kawasan
zona ekonomi eksklusif (ZEE) nya. Republik Seychelles dipimpin oleh Presiden
yang dipilih langsung oleh rakyatnya setiap 5 tahun. Republik Seychelles
dibagi menjadi 25 wilayah administratif, yakni Anse aux Pins, Anse Boileau, Anse
Etoile, Anse Royale, Au Cap, Baie Lazare, Baie Sainte Anne, Beau Vallon, Bel Air,
Bel Ombre, Cascade, Clacis, Grand Anse Mahe, Grand anse Praslin, Inner Islands,
La Reviere Anglaise, Les Mamalles, Mont Buxton, Mont Fleuri, Plaisance, Pointe
Larue, Port Glaud, Roche Caiman, Saint Louis, dan Takamaka. Perekonomian
Negara ini ditopang oleh industri perikanan dan sektor pariwisata yang maju.
Republik Seychelles termasuk dalam kategori Small Island Tourism
Economies (SITES), dimana sektor pariwisata menyumbang sekitar 25,6% dari total
GDP negara ini. Dengan demikian, Republik Seychelles termasuk ke dalam salah
satu negara yang sangat tergantung pada sektor wisatanya selain Macau dan
Maldives (Maladewa). Keindahan alam berupa pantai dengan pengelolaan yang
handal menjadikan negara ini sebagai salah satu destinasi pariwisata terbaik di
dunia.
Dari uraian di atas, terdapat beberapa pokok-pokok persoalan yang harus
dijawab oleh penulis sebagai berikut : Pertama. Bagaimana latar belakang
terjadinya masalah dinegara tersebut ? Kedua. Bagaimana langkah-langkah
strategis yang digunakan dalam diplomasi dan negosiasi Negara tersebut ? Ketiga.
TERBATAS
2

Bagaimana Lesson learned (proses pembelajaran) yang didapat ditinjau dari


perspektif strategi dan perspektif komunikasi?. Dengan demikian maka didapatkan
rumusan masalah sebagai berikut :” BAGAIMANA KERJASAMA
PENGEMBANGAN PARIWISATA REPUBLIK SEYCHELLES DENGAN
INDONESIA MELALUI NIAS STRATEGIC DEVELOPMENT PARTNERSHIP
(NSDP) ?”.
Dari penjelasan di atas, maka pentingnya penulisan esai ini adalah agar
dapat diperoleh suatu analisa yang mendalam terhadap bagaimana upaya
meningkatkan pendapatan negara Seychelles yang bersumber dari pariwisata.
Sebagai acuan penulis dalam penulisan ini menggunakan metode deskriptif analisis
dengan mempelajari berbagai literatur dan kepustakaan yang diperoleh dari
berbagai sumber.
Adapun nilai guna yang dapat diambil adalah nilai guna pribadi bagi Penulis,
yaitu pengalaman untuk menganalisa suatu upaya untuk meningkatkan pendapatgn
suatu negara dari sumber pariwisata. Adapun maksud dari penulisan ini adalah
untuk memberikan gambaran tentang bagaimana suatu sumber daya alam yang
dimiliki oleh suatu Negara bisa menjadi sumber pendapatan suatu negara.
Sedangkan tujuan penulisan ini adalah memberikan gambaran kepada pembaca
tentang upaya negara Seychelles untuk meningkatkan pendapatan negara dengan
melakukan kerjasama dengan negara lain. Adapun ruang lingkup dalam penulisan
esai ini meliputi : Pendahuluan, Pembahasan dan Penutup.

PEMBAHASAN
Sebagai negara yang berbentuk kepulauan, sebagian besar jenis
pariwisata yang ditawarkan oleh negara ini berkaitan erat dengan laut misalnya
seperti pantai. Pantai-pantai yang ada di Republik Seychelles sudah terkenal
keindahannya di kalangan para wisatawan dunia, terdapat lebih dari 60 pantai di
seluruh negara ini yang menawarkan keindahan dan keunggulannya masing-
masing. sebagian besar pantai-pantai tersebut terletak di Pulau Mahe, Pulau
Praslin, Pulau La Digue, Pulau Desroches, dan Pulau Alphonse. Pantai- pantai di
negara ini memiliki ciri-ciri berpasir putih, air yang jernih, terdapat formasi
batuan besar (beberapa pantai), dan memiliki latar belakang perbukitan.

TERBATAS
TERBATAS
3

Bagaimana latar belakang terjadinya masalah di negara tersebut?


Seychelles sebagai negara SIDS menghadapi sejumlah tantangan dalam
pembangunan negaranya yaitu terbatasnya lahan dimana luas negara Seychelles
sendiri hanya 459 kilometer persegi, modal dan sumber daya manusia yang sedikit
yang hanya berjumlah 70.000 jiwa membuat terbatasnya kemampuan dalam
mengambil manfaat dalam kegiatan ekonomi serta perubahan iklim yang terjadi
saat ini ikut memperburuk masalah yang ada. Seychelles mengingatkan pada
negara-negara lain bahwa isu mengenai perubahan iklim bukanlah isu yang bisa di
abaikan begitu saja karena perlu tindakan kolektif dalam penanganannya. Kecilnya
ukuran negara serta letaknya yang terisolasi merupakan kerentanan yang dimiliki
negara ini mengingat Seychelles dikelilingi oleh lautan sedangkan ancaman
mengenai terjadinya kriminalitas di lautan yang merupakan yuridiksi Seychelles
sangat besar kemungkinannya.
Ketergantungan Seychelles terhadap impor juga besar karena ketidak
mampuan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-harinya.Selain pembajakan yang
terjadi di laut lepas, perdagangan narkoba juga marak terjadi. Terorisme juga
menjadi isu lain karena kemungkinan mereka menggunakan jalur laut dalam
operasinya. Karena isu-isu tersebut Seychelles menyebutkan bahwa perlunya
koordinasi di tingkat regional untuk melakukan penegakan hukum di kawasan
maritim Samudera Hindia. Hal tersebut diharapkan dapat memberdayakan
pengelolaan sumber daya laut yang lebihbaik di kemudian harinya dan menjadikan
posisi negara-negara di kawasan Samudera Hindia juga menjadi lebih kuat sebagai
penjaga laut. Di negara Seychelles, sektor jasa pada umumnya menjadi pilar utama
ekonomi ini juga industri pariwisatanya yang menjadi ekonomi khusus negara ini.
Selain itu sektor perikanannya juga menjadi salah satu pilar utama dalam
perekonomian Seychelles. Hal tersebut terjadi karena Seychelles memiliki Zona
Ekonomi Eksklusif (ZEE) hampir seluas 1,4 juta kilometer persegi yang mana
didalamnya terdapat tempat penangkapan ikan tuna terbesar di dunia. Pada sektor
manufaktur sebagian besar melakukan pengalengan tuna, mengolah makanan,
produksi minuman beralkohol dan soft drinks¸ pakan hewan ternak, dan cat. Sektor
pertanian Seychelles cukup signifikan yangmana beberapa hasil pertaniannya dapat
di ekspor sebagai sumber pemasukan negara. Pariwisata Seychelles menjadi

TERBATAS
TERBATAS
4

sangat populer bahkan pasca bandara internasionalnya dibangun beberapa tahun


lalu. Sektor pariwisata terus coba dikembangkan oleh pemerintahnya yang juga
diikuti dengan pelestarian sumber daya alam dan satwa liar yang ada. Sektor
pariwisata memberi 20% terhadap GDP negara dan 15% lainnya didapat dari
pekerjaan yang juga terkait dengan sektor pariwisata. Sedangkan dalam sektor
perikanannya selain tuna, udang juga menyumbang banyak dalam sektor perikanan
di Seychelles.
Pemasukan negara juga didapat melalui pembayaran biaya lisensi bagi
nelayan asing yang memancing di perairan Seychelles. Beberapa makanan yang
dihasilkan melalui pertanian Seychelles anataranya kopra, teh, pisang, kelapa, ubi
jalar, dan vanili yang juga di ekspor oleh negara dan menjadi sumber pemasukan
yang signifikan. Namun penduduk Seychelles masih harus melakukan impor yang
cukup besar untuk pemenuhan kebutuhan sehari-harinya yaitu mencapai sekitar
90% dari kebutuhannya. Untuk sektor tambang, pengeboran minyak dan eksplorasi
merupakan pemasukan baru dalam ekonomi Seychelles yang memiliki potensi
untuk menjadi sumber utama bagi negara. Namun hal itu masih harus
dipertimbangkan secara serius mengingat fokus negara untuk menjaga kelestarian
lingkungan karena dampak dari pengeboran nantinya. Lalu sektor lain yang mulai
muncul di Seychelles juga adalah real estate karena berkaitan dengan pariwisatanya
yang semakin populer. Beberapa pemilik bisnis mulai membeli properti untuk hotel
dan penginapan lainnya di Seychelles, juga para wisatawan yang terkadang sangat
menyukai Seychelles akhirnya memutuskan untuk menetap di negara ini. Dengan
banyaknya sektor-sektor baru yang muncul di Seychelles bukan berarti
perekonomiannya dapat dikatakan stabil. Negara ini memiliki ketergantungan yang
tinggi terhadap impor dari negara lain yang membuat ekonominya menjadi tidak
stabil. Ditambah dengan permasalahan baru-baruini mengenai kerusakan yang
terjadi pada industri tuna karena adanya perubahan iklim. Lalu faktor lain seperti
rasa takut dan kesulitan terbang yang pastinya akan berimbas pada sektor
pariwisata negara ini karena bergantung pada transportasi udara dalam membawa
turis ke Seychelles.

TERBATAS
TERBATAS
5

Bagaimana langkah-langkah strategis yang digunakan dalam diplomasi dan


negosiasi Negara tersebut?
Sebagai negara yang memiliki sektor pariwisata yang handal, tentunya
Republik Seychelles menggunakan model pegelolaan yang terencana dengan
sangat baik. Dalam mengembangkan kepariwisataannya, Republik Seychelles
terlebih dahulu membuat sebuah master plan atau perencanaan yang dapat
menentukan arah kebijakan dalam sektor pariwisata. Sejauh ini, kepariwisataan di
Republik Seychelles telah membuat beberapa perencanaan seperti Seychelles
Tourisms Master Plan 2000-2020 yang mencakup tiga prinsip, yakni economically-
sound, environmental-conscious, dan socio- cultural-conscious. Ketiga prinsip inilah
yang kemudian selalu menjadi pedoman bagi Republik Seychelles dalam upaya
pengembangan sektor kepariwisataannya. Selain master plan, Pemerintah Republik
Seychelles juga membuat sebuah strategi khusus dalam industri pariwisatanya.
Strategi ini tertuang dalam Seychelles Strategy 2017.36 Tujuan utama dalam
strategi ini adalah untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang
terfokus pada upaya peningkatan jumlah wisatawan dan periode kunjungan
wisatawan. Dalam upaya memaksimalkan pendapatan devisa negara dari sektor
pariwisata, Republik Seychelles memberlakukan kebijakan foreign currency
terhadap wisatawan manca negara. Mata uang resmi yang digunakan dalam
kebijakan foreign currency ini adalah (XUR ¼ 38 dimana 1 Euro sama dengan
14.756 Seychellois Rupee (SCR).
Disamping program yang diterapkan pemerintah, dukungan yang diberikan
masyarakat Republik Seychelles juga merupakan salah satu kunci keberhasilan
pariwisata di negara ini. Penduduk Republik Seychelles memiliki tingkat kesadaran
yang sangat baik dalam membantu pemerintahnya dalam memajukan sektor
pariwasata. Bentuk dukungan ini dituangkan dalam turut sertanya masyarakat dalam
menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan. Di negara ini akan sangat jarang
dijumpai tumpukan sampah, jemuran kain sembarangan, dan kandang ternak di
sembarang tempat. Selain itu, masyarakat Republik Seychelles juga ngedepankan
sifat ramah dan bersahabat kepada para wisatawan sehingga membentuk citra
positif negara ini sebagai tujuan wisata. Dalam upaya memaksimalkan sumber
daya manusia yang handal dalam mengelola pariwisata, Pemerintah Republik

TERBATAS
TERBATAS
6

Seychelles mendirikan Seychelles Tourism Academy (STA). Melalui institusi ini,


pemerintah setempat berupaya mempersiapkan tenaga kerja masa depan yang
handal dalam sektor pariwisata. Dengan terjaminnya ketersediaan sumber daya
manusia yang handal dalam pariwisata ini, maka sector dengan baik. Pengelolaan
sumber daya manusia yang terencana ini akhirnya dapat membuat Republik
Seychelles berada diurutan pertama di Benua Afrika dalam Human Development
Index (HDI).
Pada Konferensi ASEAN tahun 2013 yang lalu, sebagai langkah awal
penjajakan kerjasama antara Pemerintah Republik Seychelles dengan Negara
Indonesia, Duta Besar Republik Seychelles untuk ASEAN, Nico Barito mefasilitasi
pertemuan dengan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Pemerintah Daerah Kabupaten
dan Kota se-Kepulauan Nias pada tanggal 7 November 2013. Kesempatan ini
kemudian dimanfaatkan oleh Pemerintah Daerah di Kepulauan Nias untuk
mempromosikan potensi daerahnya sebagai instrumen diplomasi kepada Duta
Besar Republik Seychelles untuk ASEAN guna menarik minat Republik Seychelles
untuk bekerjasama. Potensi yang ditawarkan meliputi potensi pariwisata alam serta
keunikan budaya dan sejarah masyarakat Nias yang sangat menarik dijadikan
wisata budaya. Promosi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah sekepulauan Nias
ini akhirnya berhasil menarik minat Republik Seychelles melalui Duta Besarnya
untuk sepakat menjalin kerjasama pengembangan pariwisata di Kepulauan Nias.
Setelah penjajakan lebih lanjut, akhirnya Nota Kesepahaman atau MoU kerjasama
Kepulauan Nias dengan Republik Seychelles ditandatangi di Jakarta pada tanggal
27 November 2014 lalu. Kerjasama ini kemudian dinamakan Nias Strategic
Development Partnership (NSDP).

Bagaimana Lesson learned (proses pembelajaran) yang didapat ditinjau dari


perspektif strategi dan perspektif komunikasi
Dalam melakukan proses negosiasi diperlukan adanya strategi dan taktik
agar tujuan yang diinginkan dapat terpenuhi dan tercapai. Strategi dan taktik ini pada
dasarnya bukan merupakan dua komponen yang berbeda, namun keduanya saling
melengkapi dalam melakukan proses negosiasi. Gregory Foster (1992) dalam
artikelnya yang berjudul A Conceptual Foundation for the Development of

TERBATAS
TERBATAS
7

Strategy menjelaskan, bahwa strategi merupakan penggunaan segala instrumen


kekuatan yang ada, baik itu militer maupun non-militer yang terkoordinasi dalam
suatu negara atau aliansi untuk mencapai obyek atau kepentingan dan tujuan yang
dimaksud dan yang ingin dicapai (Foster, 1992). Sedangkan taktik merupakan
tindakan adaptif jangka pendek yang memiliki tujuan untuk membangun atau
mencapai strategi luas yang kemudian memberikan stabilitas serta kesinambungan
dan arah bagi perilaku yang melakukan proses negoisasi. Taktik merupakan
komponen yang bisa dikatakan memiliki kedudukan dibawah strategi. Taktik memiliki
sifat yang terstruktur serta terarah dan didorong oleh adanya perhitungan yang
strategis (Lewicki, 2012).
Negosiasi perlu menggunakan strategi dan taktik agar tujuan yang diinginkan
dapat terpenuhi dan tercapai. Kedua komponen ini berbeda namun keduanya saling
melengkapi dalam melakukan negosiasi. Taktik dan strategi memiliki berbagai
macam bentuk, dimana semua bentu-bentuk tersebut akan menunjang dari
keberhasilan dari adanya negosiasi untuk mencapai tujuan dan kepentingan yang
ada. Selain taktik dan strategi adapula faktor lain penentu keberhasilan negosiasi,
seperti eksistensi masing-masing pihak, posisi negosiator, frekuensi kekuasaan,
frekuensi negosiasi, kelompok yang terlibat serta eksistensi tenggat waktu
perundingan dan eksistensi perjanjian. Selanjutnya, terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan dari proses negosiasi itu sendiri. Persiapan negosiator,
tanpa adanya persiapan yang baik, hasil yang diperoleh dalam negosiasi tidak akan
memuaskan bahkan mengalami kegagalan yang pada akhirnya menimbulkan
kekecewaan bagi semua pihak yang terlibat. Cara negosiator memulai negosiasi
juga menentukan sukses tidaknya suatu negosiasi, yakni pemilihan waktu, tempat,
pengaturan tempat duduk, menciptakan suasana yang positif, hingga merumuskan
tawaran pembuka perlu diperhatikan negosiator untuk memulai negosiasi yang baik.
Negosiasi yang sukses tidak hanya hasil dari perencanaan atau persiapan yang
baik, tetapi juga implementasi yang baik dari sebuah negosiasi. Selain itu, kompromi
juga merupakan upaya menuju pencapaian kedua belah pihak dalam bernegosiasi.
Berikutnya, menghindari kesalahan teknis, yakni mengajukan permintaan yang tidak
logis, membuat konsesi bebas, takut, diam, dan marah adalah contoh kesalahan
teknis yang harus dihindari saat bernegosiasi. apabila negosiator melakukan

TERBATAS
TERBATAS
8

kesalahan teknis, kepercayaan dari pihak lawan akan hilang dan pada akhirnya
kesepakatan pun gagal tercapai (Hartman dalam Purwanto, 2006).
Dengan adanya kemampuan yang baik dalam berdiplomasi dan bernegosiasi
diharapkan adanya komunikasi yang baik dengan negara-negara berkembang dan
negara maju untuk menunjang tujuan pembangunan kerjasama di masa yang akan
datang. Dalam mencapai hasil diplomasi dan negosiasi yang diinginkan diperlukan
kemampuan berkomunikasi yang efektif dan persuasif serta mampu melakukan
lobby yang efektif. Pada tingkat kepentingan negara, diplomasi selalu menjadi
pilihan negara sebagai cara dominan untuk meraih tujuan tersebut.

PENUTUP
Sebagai akhir dari pembahasan essay ini, yang dapat disimpulkan bahwa
Republik Seychelles sebagai negara SIDS menghadapi sejumlah tantangan dalam
pembangunan negaranya yaitu terbatasnya lahan dimana luas negara Seychelles
sendiri hanya 459 kilometer persegi, modal dan sumber daya manusia yang sedikit
yang hanya berjumlah 70.000 jiwa membuat terbatasnya kemampuan dalam
mengambil manfaat dalam kegiatan ekonomi serta perubahan iklim yang terjadi
saat ini ikut memperburuk masalah yang ada. Sehingga Negara Republik eychelles
perlu berinovasi untuk mulai berinvestasi atau bekerjasama dengan negara
kepulauan lain untuk meningkatkan industri Pariwisata yang menjadi kebanggan
negara tersebut.
Strategi negosiasi win-win  merupakan pilihan yang tepat. Strategi win-win
lebih mengutamakan kepentingan kedua belah pihak untuk menghasilkan
kesepakatan. Negosiasi ini pihak pertama akan menang dan pihak kedua akan
menang, dalam jenis negosiasi ini yang menguntungkan kedua pihak, sehingga
banyak orang yang selalu bernegosiasi untuk mendapatkan keinginan kedua pihak.
Kelebihan strategi negosiasi win-win adalah satu sisi sama-sama butuh, otomatis
kedua belah pihak berupaya untuk cepat menyelesaikan masalah. Sedangkan
kelemahannya adalah membutuhkan waktu yang lebih panjang. Strategi ini dipilih
jika diinginkan sebuah kesepakatan yang menguntungkan semua pihak yang terlibat
dalam perundingan.

TERBATAS
TERBATAS
9

Adapun sebagai saran diakhir tulisan ini adalah Negara Republik Seychelles
harus mulai berinvestasi dengan negara-negara maritim lain untuk mengembangkan
pendapatan dalam sektor kepariwisataan negaranya.
Demikianlah tulisan essay tentang “Kerjasama Pengembangan Pariwisata
Republik Seychelles Dengan Indonesia Melalui Nias Strategic Development
Partnership (NSDP)” yang penulis buat sebagai bahan masukan bagi pembaca.
Adapun pembahasan ini tentunya terdapat keterbatasan disana sini, untuk itu perlu
masukan dan saran untuk melengkapi apa yang sudah disampaikan.

Bandung, Februari 2021


Perwira Siswa

Nama
Pangkat Nosis

TERBATAS
TERBATAS
101

ALUR PIKIR.
KERJASAMA PENGEMBANGAN PARIWISATA REPUBLIK SEYCHELLES DENGAN INDONESIA
MELALUI NIAS STRATEGICDEVELOPMENT PARTNERSHIP (NSDP)

LANDASAN PEMIKIRAN
IDEOLOGI NEGARA NEGARA
BERKEMBANG

KETERBATASAN
KONDISI FAKTUAL: KONDISI IDEAL: KERJASAMA
LAHAN 1. SUMBER 1. INDUSTRI
PENDAPATAN PARIWISATA
EKONOMI &
TERBATAS DARI PROSES PEMECAHAN
BERKEMBANG POLITIK ANTAR
PARIWISATA MASALAH 2. MEMPEROLEH
KEBUTUHAN 2. LAHAN YANG PENDAPATAN DR NEGARA ASEAN
KECIL DR SEGI
UNTUK PERTANIAN L
SEKTOR LAIN

MENGHIDUPI
NEGARANYA

PENGARUH :

KONDISI NEGARA

TERBATAS
TERBATAS
1
11

DAFTAR PUSTAKA

1. https://internasional.kompas.com/read/2018/06/29/15414731/hari-ini-dalam-
sejarah-seychelles-merdeka-dari-inggris-raya?page=all
2. https://kaltimprov.go.id/berita/kunjungi-obyek-wisata-
seychelles#:~:text=Sebagai%20negara%20kepulauan%2C%20Republik
%20Seychelles,Mascarene%20bersama%20Mauritius%20dan%20Reunion.
3. “Kerjasama Pengembangan Pariwisata Kepulauan Nias Dengan Republik
Seychelles Melalui Nias Strategic Development Partnership (NSDP)”oleh Rezky
Efryanto Zebua

TERBATAS

Anda mungkin juga menyukai