081 Kolumbia
081 Kolumbia
PRODUK PERORANGAN
BIDANG STUDI :
SUB BIDANG STUDI :
NAMA :
PANGKAT/KORPS :
NRP :
NOSIS :
KELOMPOK :
LEMBAR KEHORMATAN
PANGKAT/KORP :
NRP :
NOSIS :
Nama
Pangkat Nosis
TERBATAS
TERBATAS
PENDAHULUAN
Republik Kolombia merupakan salah satu negara bekas jajahan Spanyol
yang memperoleh kemerdekaan pada tahun 1810. Namun selama lebih dari 200
tahun pasca kemerdekaan, Kolombia masih terbilang sebagai negara dengan
stabilitas demokrasi yang rendah (Alsema, 2014). Berdasarkan pada laporan World
Bank yang disadur oleh (www.theglobaleconomy.com, 2008), pada tahun 2008
indeks stabilitas politik di Kolombia berada pada poin (-1.85) per-ambang batas akhir
(-2.5) sebagai kategori weak; dengan rata-rata perbandingan sebesar (-0.49)
diantara negara- negara kawasan regional Amerika Selatan (Uruguay, Chili,
Suriname, Argentina, Brazil, Guyana, Bolivia, Paraguay, Ekuador, Peru, dan
Venezuela). Sedangkan pada peringkat dunia, Kolombia bahkan berada pada urutan
ke-183 dari 195 negara. Indeks stabilitas politik dalam hal ini digunakan untuk
menjelaskan dan mengukur kemungkinan kudeta pemerintah secara unconstitutional
melalui ada tidaknya tingkat kekerasan atau terorisme yang berpotensi untuk
menghancurkan pemerintah (www.theglobaleconomy.com, 2008). Jika melihat pada
dasar pembangunan negara, melalui Amandemen Konstitusi 1991 sebenarnya
Kolombia telah menganut prinsip-prinsip bernegara yang baku, dimana disebutkan
bahwa Kolombia merupakan social state yang berada dibawah aturan hukum
dengan menganut prinsip-prinsip kebebasan seperti demokratis, partisipatif, dan
pluralistik dalam menghormati hak serta martabat manusia (constituteproject.org,
2017). Namun bagaimana mungkin, prinsip-prinsip kebebasan itu sendiri tidak cukup
menciptakan suatu atmosfir yang jauh dari konflik dalam kehidupan bernegara.
Dari uraian di atas, terdapat beberapa pokok-pokok persoalan yang harus
dijawab oleh penulis sebagai berikut : Pertama. Bagaimana latar belakang
terjadinya masalah dinegara tersebut ? Kedua. Bagaimana langkah-langkah
strategis yang digunakan dalam diplomasi dan negosiasi Negara tersebut ? Ketiga.
Bagaimana Lesson learned (proses pembelajaran) yang didapat ditinjau dari
perspektif strategi dan perspektif komunikasi?. Dengan demikian maka didapatkan
rumusan masalah sebagai berikut :” BAGAIMANA KEBIJAKAN PEACE TALKS
TERBATAS
2
PEMBAHASAN
Konflik yang terjadi di Kolombia sudah muncul dan mengakar sejak
tercapainya kemerdekaan di Kolombia pada tahun 1819, bahkan mulai dari zaman
penjajahan bangsa Spanyol. Kemunculan dari kelompok pemberontak FARC
sendiri berawal dari kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat. Menurut David
Bushnell dalam Handbook Series of Colombia a Country Studies, Chapter 1
Historical Setting: Early Colombia (Bushnell, 2010: 4-6) disebutkan bahwa
kesenjangan sosial yang terjadi di Kolombia telah muncul sejak kehadiran bangsa
Eropa khususnya Spanyol yang kemudian memiliki sebagian besar pengaruh di
bidang politik, kesejahteraan ekonomi, dan penghormatan sosial di masyarakat.
Sedangkan penduduk asli atau yang biasa disebut dengan Amerindian (American-
Indian) kemudian terpinggirkan dan mengalami degradasi sosial di lingkungannya
yaitu dengan dijadikan bawahan bagi para penjajah. Dominasi kekuasaan bangsa
Spanyol yang terus berlanjut menciptakan strata sosial dalam kehidupan
masyarakat Kolombia.
TERBATAS
TERBATAS
3
TERBATAS
TERBATAS
4
TERBATAS
TERBATAS
5
pada ‘the triangle of lesson learnt from previous peace processes’ yang mencakup,
1) Perundingan harus dilakukan diluar wilayah Kolombia; 2) Gencatan senjata hanya
akan dilakukan selama implementasi di akhir perjanjian; 3) Pelaksanaan negosiasi
harus dibatasi dengan lima poin agenda (pembangunan agraria, partisipasi politik,
mengakhiri konflik, perdagangan narkoba, dan pemenuhan hak-hak korban).
Dengan metode pendekatan yang berbeda, Santos berhasil mengajak FARC
untuk duduk bersama membahas terkait perdamaian Kolombia. Pada tahun 2012,
Santos secara resmi mendeklarasikan upaya perundingan damai dengan pihak
FARC yang telah melalui proses diskusi tertutup di Oslo, Norwegia dan Havana,
Kuba pada tahun 2010. Konflik antara pemerintah dengan FARC, pada dasarnya
bukanlah perkara yang mudah untuk diselesaikan. Melalui wawancaranya dengan
CFR (Council on Foreign Relations) 22/09/14, Santos menyebutkan keyakinannya
terkait keberhasilan kesepakatan pada perundingan damai. Meskipun hal tersebut
tidaklah mudah untuk dicapai, dalam pernyataannya tersebut ia menekankan bahwa
tercapainya kesepakatan antara kedua belah pihak merupakan tanggung jawabnya
sebagai presiden. Selain itu ia juga meyakinkan masyarakat Kolombia bahwa
Perundingan Damai kali ini adalah salah satu negosiasi dan cara terbaik yang dapat
diterima sebagai suatu usaha untuk melindungi keamanan seluruh rakyat
Kemudian berkaitan dengan bagaimana konflik tersebut nantinya dapat
terselesaikan, maka digunakan analisis pada level individu yaitu dengan
menempatkan pemimpin sebagai aktor utama dalam pembuatan kebijakan.
Keputusan-keputusan politik yang dipilih oleh pemimpin dipengaruhi oleh faktor-
faktor yang muncul dari (E) the environment which surround him; dan (P) the person
itself, dimana hal ini dapat dijelaskan melalui Developing Political Personality
Profiles, yang dikembangkan oleh Jerrold M. Post, dan merupakan pendekatan dari
pengembangan teori di dalam psikologi politik. Studi terkait pemimpin ini dapat
menunjukkan arah kebijakan suatu negara, yang mana dalam hal ini perundingan
damai yang dilakukan oleh pemerintah Kolombia dibawah masa kepemimpinan Juan
Manuel Santos adalah kebijakan dalam negeri yang dipengaruhi oleh aktor non-
negara yaitu FARC.
Selain itu, pada pendekatan ini, kebijakan perundingan damai (Peace Talk
Agreement) nantinya dipahami sebagai Political Behavior Santos yang dihasilkan
TERBATAS
TERBATAS
6
TERBATAS
TERBATAS
7
TERBATAS
TERBATAS
8
juga merupakan upaya menuju pencapaian kedua belah pihak dalam bernegosiasi.
Berikutnya, menghindari kesalahan teknis, yakni mengajukan permintaan yang tidak
logis, membuat konsesi bebas, takut, diam, dan marah adalah contoh kesalahan
teknis yang harus dihindari saat bernegosiasi. apabila negosiator melakukan
kesalahan teknis, kepercayaan dari pihak lawan akan hilang dan pada akhirnya
kesepakatan pun gagal tercapai (Hartman dalam Purwanto, 2006).
Dengan adanya kemampuan yang baik dalam berdiplomasi dan bernegosiasi
diharapkan adanya komunikasi yang baik dengan negara-negara berkembang dan
negara maju untuk menunjang tujuan pembangunan kerjasama di masa yang akan
datang. Dalam mencapai hasil diplomasi dan negosiasi yang diinginkan diperlukan
kemampuan berkomunikasi yang efektif dan persuasif serta mampu melakukan
lobby yang efektif. Pada tingkat kepentingan negara, diplomasi selalu menjadi
pilihan negara sebagai cara dominan untuk meraih tujuan tersebut.
PENUTUP
Sebagai akhir dari pembahasan essay ini, yang dapat
disimpulkan bahwa pendekatan hardline approach yaitu
penggunaan kekuatan militer dalam menangani
permasalahan pemberontakan di Kolombia dinilai tidak
cukup untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Sehingga dengan metode pendekatan perundingan damai
(Peace Talk Agreement), yang dilaksanakan oleh Santos
berhasil mengajak FARC untuk duduk bersama membahas
terkait perdamaian Kolombia dalam melakukan proses
negosiasi telah diperoleh keberhasilan.
Berkaitan dalam penjelasan diatas, situasi yang terjadi di
Kolombia selama proses negosiasi melalui PTA dilakukan
sesuai dengan keputusan presiden yaitu negosiasi diambil alih
oleh pemerintah dengan sudut pandang ‘winning not-winner
party’ (Machado, 2016), sehingga dalam hal ini Pemerintah
Kolombia memilih untuk memposisikan pihaknya pada situasi
‘win-win situation’ dimana pemerintah bersedia untuk
TERBATAS
TERBATAS
9
Nama
Pangkat Nosis
TERBATAS
TERBATAS
1
10
ALUR PIKIR.
KEBIJAKAN PEACE TALKS AGREEMENT DI KOLOMBIA
DALAM MENGATASI PEMBERONTAKAN ORGANISASI FARC
LANDASAN PEMIKIRAN
1. TEORI
NEGARA
KEPEMIMPINAN
2. IDEOLOGI BERKEMBANG
KONFLIK KESEPAKATAN
BERSENJATA KONDISI FAKTUAL: KONDISI IDEAL: DAMAI
PROSES PEMECAHAN
PEMBERONTAKAN KEAMAMANAN PEMERINTAH
ORGANISASI FARC
MASALAH NEGARA DENGAN
IDEOLOGI
ORGANISASI FARC
Marxism-Leninism L
PENGARUH :
KONDISI POLITIK
TERBATAS
11
DAFTAR PUSTAKA
1. http://eprints.undip.ac.id/70317/3/BAB_II.pdf
2. http://repository.uph.edu/6234/4/BAB%20I.pdf
3. “Sejarah Negara Kolombia” https://id.wikipedia.org/wiki/Kolombia
4. https://tirto.id/bagaimana-kolombia-berkembang-menjadi-sarang-kartel-
narkoba-ed7B