Anda di halaman 1dari 10

RESUME TUTORIAL

OLEH KELOMPOK 3

1. DEWA PUTU HENDRIGUNA (15130121)


2. INDAH LESTARI (15130123)
3. NI PUTU AYU WAHYUNINGSIH (15130104)
4. EKO DIHARGONO (15130107)
5. MUNIARTI ASTUTI (15130114)
6. LAILA SALEHA (15130101)
7. ANTIKA CAHYATI (15130134)
8. DWI PURNOMO LUHITO (15130126)
9. DWI ARIF RAHUTOMO (15130133)
10. PRISCALLIA EKAYANI WINDASARI TANARTO A. (15130105)

KELAS : A.12.3

PRODI : S1-KEPERAWATAN

TUTOR: Fajarina Lathu,S.Kep.,Ns.,MSN

TAHUN AJARAN 2016/ 2017

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA


KASUS

Nn. G datang dengan keluhan orthopnue sewaktu bangun pagi dan semakin meningkat ketika
dan terkena debu ,pola napas tachypnue,klien juga batuk berdahak berwarna putih ,dan klien
merasa sesaknya berkurang setelah dilakukan nebulizing .klien juga mengatakan riwayat
sesak sejak kelas 6 SD dan ketika mengatakan ada salah satu anggota kluarganya yang
memiliki riwayat yang sama .dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan hasil : funnel
chest,hemaptoe(-),retraksi dinding dada (+) ,taktil fremitus simetris antara sinsitra dan
dektra ,suara napas terdengar wheezing dan resonan pada perkusi dinding dada,pengukuran
spirometry dan peak flow meter didapatkan dibawah nilai normal .dari hasil observasi
didapatkan hasil tingkat kesadaran kompos mentis,dan TTV :TD=130/70
mmHg.RR=36x/menit,HR=76x/menit,suhu=37 derajat celcius .Dari hasil pemeriksaan
laboraturium didapatkan hasil:Hb=15,5gr% leukosit=17.000/mm3,trombosit
260.000/mm3,Ht= 47 vol%. Pada pemeriksaan penunjang X-ray dada/ thorax, didapatkan
hasil paru dalam batas normal .

Terapi :

- Oksigen 2 Lt/mt,melalui canula binasal


- IVFD RL 20 tts/ menit
- Injeksi IV : cefotaxime 1gr/8 jam
- Nebulasi : Ventolin : Fleksotid =2mg:2mg/6jam
- Oral : Ranitidin 25 mg/ 12 jam,salbutamol 2 mg/8jam
A.KATA SULIT

1.Orthopnue

2. Tachypnue

3.Nebulizing

4.Funnel Chest

5.Hemaptoe

6.Wheezing

7.Spirometry

8.Peak flow meter

JAWAB:

1. Orthopnue : Pernapasan yang sulit kecuali pada posisi tegak atau duduk.
2. Tachypnue : Pernapasan abnormal cepat dan dangkal.
3. Nebulizing : Alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol
Dengan tenaga yang berasal dari udara yang di dapatkan atau gelombang

4.Funnel Chest : Dada berbentuk corong.

5.Hemaptoe : Batuk darah/ sputum mengandung darah.

6. Wheezing : Suara pernapasan frekuensi tinggi yang terdengar diakhir ekspirasi

7.Spirometry : Alat untuk mengukur volume udara dalam paru ,volume statistik dan

Volume dinamik paru.

8.Peak flow meter : Alat untuk mengukur jumlah aliran udara dalam jalan napas.
B. POKOK PEMBAHASAN

 Penyakit Asma

C.PERTANYAAN

1.Bagaimana Patofisiologi penyakit asma?

2. Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien asma?

3.Apa yang dimagsud dengan asama?

4.Apa manifestasi klinis dari asma?

5.Apa yang menyebabkan serangan asma?

6.Bagaimana penatalaksaan asma selain terapi

7.Faktor penyebab penyakit asama ?

8.Apakah penyakit asama dapat disembuhkan?

JAWAB:

1. Patofisologi penyakit asma :faktor pencetus serangan asma infeksi saluran napas yang
disebabkan oleh infeksi virus,pajanan antigen (misalnya bulu anjing ,kucing
,polen)perubahan udara (misalnya dingin,lembab),pajanan iritan (misalnya amonia,
parfum)aktivitas fisik yang berat,bronkospasme,edema mukosa dan hiperskresi mukus
yang kental.

2. Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien asama:

-Pneumotoraks
-Atelektasis
-Gagal napas
-Bronkhitis
-Hipoksemia
-Dysritmia jantung
-fraktur iga

3. Asma adalah Suatu penyakit yang menyerang saluran pernapasan (bronciale)pada


paru yang mna terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronciale sehingga
menyebabkan penyempitan saluran napas ,penyempitan jalan napas disebabkan oleh
bronkospasme ,edema mukosa dan hipersekresi mukus yang kental.
4. Manifestasi klinis penyakit asma
-Serangan tiba-tiba yang diawali batuk-batuk dan sesak napas
-suara napas wheezing
-kontraksi otot-otot bantu pernapasan
-hypoksemia
-sianosis
-keletihan

5. Penyebab serangan Asma


-Perubahan suhu
-emosi
-alergi obat,makanan,debu,spora,rambut binatang dll.
-aktivitas fisik yang berat

6. Penatalaksanaan asma selain terapi


a.Pengobatan non farmakologi
-Menghindari faktor pencetus ,klien perlu dibantu mengidentifikasi pencetus
serangan asma yang ada pada lingkungan ,diajarkan cara menghindari dan
mengurangi faktor pencetus

b. Pengobatan Farnakologi
1.Agonis Beta
-Bentuk aerosol bekerja sangat cepat diberikan sebanyak 4x semprot dan jarak
antara semprotan pertama dan kedua adalah 10 menit.

2.menguatkan efek bronkodilatasi dari dari kartikosteroid seperti: epinefrin,Meta


proterenol.Albuterol,Terbutalin. Diberikan secara parental atau inhalasi.

3.Metilxantin

4.Kartikosteroid

5.Sepotaxin

7.Faktor penyebab penyakit asma


-faktor genetik
-Hiperaktifitas bronkus
-obesitas
-jenis kelamin
8. Penyakit asma tidak bisa disembuhkan namun bisa di netralisr dengan berbagai
jenis pengobatan baik farmakologi maupun non farmakologi pada saat penyakit asma
itu tidak kambuh maka pada saat itulah dikatakan sembuh.

D.TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Patofisologi penyakit Asma


2. Diagnosa dan Penatalaksanaan
3. Manifestasi klinis Penyakit Asma
4. Pemeriksaan penunjang

PEMBAHASAN :

1. Patofisiologi Penyakit Asma faktor pencetus serangan asma infeksi


saluran napas yang disebabkan oleh infeksi virus,pajanan antigen (misalnya
bulu anjing ,kucing ,polen)perubahan udara (misalnya
dingin,lembab),pajanan iritan (misalnya amonia, parfum)aktivitas fisik
yang berat,bronkospasme,edema mukosa dan hiperskresi mukus yang
kental.

2. Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan


bronkontriksi ,peningkatan produksi lendir,batuk tidak efektif,dan
infeksi bronkopulmonal.
2. Ketidak efektifan pola napas berhubungan dengan keletihan otot
pernapasan,hiperventilasi paru,dan deformitas dinding dada.
3. Ketidakseimbanagan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan laju metabolic,anoreksia,mual/muntah,dispnea,dan kelemahan.
4. Hipertermi berhubungan dengan pemajanan lingkungan yang panas
,protes penyakit peradangan.
5. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen.
Penatalaksanaan

a.Pengobatan non farmakologi

-Menghindari faktor pencetus ,klien perlu dibantu mengidentifikasi pencetus serangan asma
yang ada pada lingkungan ,diajarkan cara menghindari dan mengurangi faktor pencetus

b. Pengobatan Farmakologi

1.Agonis Beta

-Bentuk aerosol bekerja sangat cepat diberikan sebanyak 4x semprot dan jarak antara
semprotan pertama dan kedua adalah 10 menit.

2.menguatkan efek bronkodilatasi dari dari kartikosteroid seperti: epinefrin,Meta


proterenol.Albuterol,Terbutalin. Diberikan secara parental atau inhalasi.

3.Metilxantin

4.Kartikosteroid

5.Sepotaxin

6.Terapi medikamentosa

a. Pada serangan asma dilakukan pemberian oksigen,cairan intravena,kartikosteroid oral.


3.Manifestasi klinis Penyakit Asma

-Serangan tiba-tiba yang diawali batuk-batuk dan sesak napas

-suara napas wheezing

-kontraksi otot-otot bantu pernapasan

-hypoksemia

-sianosis

-keletihan

4.Pemeriksaan penunjang.

a. Dengan cara melihat repon pasien setelah diberikan obat bronkodilator jika diberikan
bronkodilator hirup(nebulizer atau inhaler) pasien mengalami peningkatan VEP 1(Volume
ekspirasi paksa detik pertama) atau KVP(Kapasitas vital paksa) sebesar 20% maka
menunjukan diagnosa asma sedangkan jika kurang dari 20% itu berarti bukan asma.

b. Uji Provokasi bronkus (saluran penghubung paru dan trakea) dengan cara melakukan uji
provokasi dengan metakolin histanin,udara yang dingin ,kegiatan jasmani.

c. Uji sputum pada asma melihat adanya sputum eosirofil sedangkan pada bronkitis dominan
dengan sputum neutrofil.
E.KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa asma merupakan Suatu penyakit yang menyerang saluran
pernapasan (bronciale)pada paru yang mna terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga
bronciale sehingga menyebabkan penyempitan saluran napas ,penyempitan jalan napas
disebabkan oleh bronkospasme ,edema mukosa dan hipersekresi mukus yang kental.adapun
faktor-faktor penyebab terjadinya penyakit asma seperti faktor genetik,alergen,suhu,jenis
kelamin ,penyakit asma tidak bisa disembuhkan namun bisa dinetralisir dengan berbagai
metode pengobatan baik dengan metode pengobatan non farmakologi dan farmakologi pada
saat penyakit asma tidak kambuh pada saat itu dikatakan sembuh.adapun diagnosa
keperawatan yang muncul pada pasien dengan penyakit asma

1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan


bronkontriksi ,peningkatan produksi lendir,batuk tidak efektif,dan infeksi bronkopulmonal.

2. Ketidak efektifan pola napas berhubungan dengan keletihan otot


pernapasan,hiperventilasi paru,dan deformitas dinding dada.

3. Ketidakseimbanagan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan laju


metabolic,anoreksia,mual/muntah,dispnea,dan kelemahan.

4. Hipertermi berhubungan dengan pemajanan lingkungan yang panas ,protes penyakit


peradangan.

5. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan


kebutuhan oksigen.
DAFTAR PUSTAKA

Suzanne C.Smeltzer, Brenda G.Bare. 2004. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :

EGC

Sylvia Anderson Price, Lorraine, MC Carty Wilson. 2005. Konsep Klinis Proses-proses

Penyakit.Jakarta:EGC

Nixson Manurung,S.Kep.,M.kep. 2016. Aplikasi Asuhan Keperawatan Sistem

Respiratory. Jakarta:Trans Info Media

Jurnal ilmiah Kesehatan Depkes RI 2007

Muttaqin,Arif. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan sistem

Pernapasan.2008.Jakarta:Slemba Medika

Price AS, Wilson ML. 2006.Pola Obstruktif pada Penyakit Pernapasan.Dalam:Patofisiologi

Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.Volume 2.Edisi 6.EGC.784-5.

Rab,Tabrani H. 2010. Asma Bronkiale.Dalam:ilmu Penyakit Paru. Trans Info


Media,Jakarta.377,380,383

Anda mungkin juga menyukai