OLEH KELOMPOK 3
KELAS : A.12.3
PRODI : S1-KEPERAWATAN
Nn. G datang dengan keluhan orthopnue sewaktu bangun pagi dan semakin meningkat ketika
dan terkena debu ,pola napas tachypnue,klien juga batuk berdahak berwarna putih ,dan klien
merasa sesaknya berkurang setelah dilakukan nebulizing .klien juga mengatakan riwayat
sesak sejak kelas 6 SD dan ketika mengatakan ada salah satu anggota kluarganya yang
memiliki riwayat yang sama .dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan hasil : funnel
chest,hemaptoe(-),retraksi dinding dada (+) ,taktil fremitus simetris antara sinsitra dan
dektra ,suara napas terdengar wheezing dan resonan pada perkusi dinding dada,pengukuran
spirometry dan peak flow meter didapatkan dibawah nilai normal .dari hasil observasi
didapatkan hasil tingkat kesadaran kompos mentis,dan TTV :TD=130/70
mmHg.RR=36x/menit,HR=76x/menit,suhu=37 derajat celcius .Dari hasil pemeriksaan
laboraturium didapatkan hasil:Hb=15,5gr% leukosit=17.000/mm3,trombosit
260.000/mm3,Ht= 47 vol%. Pada pemeriksaan penunjang X-ray dada/ thorax, didapatkan
hasil paru dalam batas normal .
Terapi :
1.Orthopnue
2. Tachypnue
3.Nebulizing
4.Funnel Chest
5.Hemaptoe
6.Wheezing
7.Spirometry
JAWAB:
1. Orthopnue : Pernapasan yang sulit kecuali pada posisi tegak atau duduk.
2. Tachypnue : Pernapasan abnormal cepat dan dangkal.
3. Nebulizing : Alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol
Dengan tenaga yang berasal dari udara yang di dapatkan atau gelombang
7.Spirometry : Alat untuk mengukur volume udara dalam paru ,volume statistik dan
8.Peak flow meter : Alat untuk mengukur jumlah aliran udara dalam jalan napas.
B. POKOK PEMBAHASAN
Penyakit Asma
C.PERTANYAAN
JAWAB:
1. Patofisologi penyakit asma :faktor pencetus serangan asma infeksi saluran napas yang
disebabkan oleh infeksi virus,pajanan antigen (misalnya bulu anjing ,kucing
,polen)perubahan udara (misalnya dingin,lembab),pajanan iritan (misalnya amonia,
parfum)aktivitas fisik yang berat,bronkospasme,edema mukosa dan hiperskresi mukus
yang kental.
-Pneumotoraks
-Atelektasis
-Gagal napas
-Bronkhitis
-Hipoksemia
-Dysritmia jantung
-fraktur iga
b. Pengobatan Farnakologi
1.Agonis Beta
-Bentuk aerosol bekerja sangat cepat diberikan sebanyak 4x semprot dan jarak
antara semprotan pertama dan kedua adalah 10 menit.
3.Metilxantin
4.Kartikosteroid
5.Sepotaxin
D.TUJUAN PEMBELAJARAN
PEMBAHASAN :
2. Diagnosa Keperawatan
-Menghindari faktor pencetus ,klien perlu dibantu mengidentifikasi pencetus serangan asma
yang ada pada lingkungan ,diajarkan cara menghindari dan mengurangi faktor pencetus
b. Pengobatan Farmakologi
1.Agonis Beta
-Bentuk aerosol bekerja sangat cepat diberikan sebanyak 4x semprot dan jarak antara
semprotan pertama dan kedua adalah 10 menit.
3.Metilxantin
4.Kartikosteroid
5.Sepotaxin
6.Terapi medikamentosa
-hypoksemia
-sianosis
-keletihan
4.Pemeriksaan penunjang.
a. Dengan cara melihat repon pasien setelah diberikan obat bronkodilator jika diberikan
bronkodilator hirup(nebulizer atau inhaler) pasien mengalami peningkatan VEP 1(Volume
ekspirasi paksa detik pertama) atau KVP(Kapasitas vital paksa) sebesar 20% maka
menunjukan diagnosa asma sedangkan jika kurang dari 20% itu berarti bukan asma.
b. Uji Provokasi bronkus (saluran penghubung paru dan trakea) dengan cara melakukan uji
provokasi dengan metakolin histanin,udara yang dingin ,kegiatan jasmani.
c. Uji sputum pada asma melihat adanya sputum eosirofil sedangkan pada bronkitis dominan
dengan sputum neutrofil.
E.KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa asma merupakan Suatu penyakit yang menyerang saluran
pernapasan (bronciale)pada paru yang mna terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga
bronciale sehingga menyebabkan penyempitan saluran napas ,penyempitan jalan napas
disebabkan oleh bronkospasme ,edema mukosa dan hipersekresi mukus yang kental.adapun
faktor-faktor penyebab terjadinya penyakit asma seperti faktor genetik,alergen,suhu,jenis
kelamin ,penyakit asma tidak bisa disembuhkan namun bisa dinetralisir dengan berbagai
metode pengobatan baik dengan metode pengobatan non farmakologi dan farmakologi pada
saat penyakit asma tidak kambuh pada saat itu dikatakan sembuh.adapun diagnosa
keperawatan yang muncul pada pasien dengan penyakit asma
Suzanne C.Smeltzer, Brenda G.Bare. 2004. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
EGC
Sylvia Anderson Price, Lorraine, MC Carty Wilson. 2005. Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit.Jakarta:EGC
Pernapasan.2008.Jakarta:Slemba Medika