Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TAKE HOME
SEMESTER: 2020/21.1
1. Ruang lingkup PIH sangat luas, oleh karena itu pengkaijian terhadap hukum dalam
berbagai aspeknya perlu di pelajari secara interdisipliner, Universal dan Fenomenal.
Maksud dari interdisipliner adalah karena yang ingin dipelajari dalam hukum itu sangat
luas, maka agar hasilnya baik membutuhkan bantuan dari disiplin ilmu yang lain. Ilmu
Hukum menurut sebagian sarjana, adalah sebagai ilmu pengetahuan, sedangkan sebagian
sarjana yang lain, mengatakan bahwa hukum itu bukan termasuk ilmu.
Pertanyaan :
a. Bagaimana kedudukan Ilmu Hukum terhadap disiplin ilmu lainnya.
Jawab :
b. Bagaimana pendapat saudara tentang sebagian ahli yang mengatakan hukum bukan
termasuk ilmu .
Jawab :
Tidak setuju karena menurut saya semua pengetahuan itu adalah ilmu dan ilmu
hukum adalah ilmu pengetahuan yang objeknya adalah hukum. Kajian ilmu hukum
tidak terbatas pada suatu wilayah saja karena juga membutuhkan
perbandingan mengenai hukum ditempat lain. Demikian pula bahwa ilmu hukum
mempelajari dan menelaah semua hal yang berhubungan dengan hukum. Untuk itu
secara sederhana, dapat dikatakan bahwa definisi ilmu hukum adalah ilmu
pengetahuan yang obyek kajiannya atau obyek telaahannya adalah hukum.
2. Dasar peraturan hukum adalah norma-norma sosial, dan norma -norma sosial akan
berubah menjadi norma hukum apabila setiap pelanggaran atas norma sosial tersebut
secara regular diberi sanksi fisik berdasarkan keputusan pemegang otoritas yang secara
sosial diberi wewenang khusus untuk menjatuhkan sanksi tersebut. Hukum atau norma
hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup (living law)
dalam masyarakat.
Pertanyaan :
a. Bagaimana proses sebuah norma-norma sosial menjadi norma hukum di dalam suatu
masyarakat.
Jawab :
Proses berubahnya norma sosial menjadi norma hukum dimulai dengan
diperlukannya sebuah pedoman untuk tercapainya tujuan hidup bersama. Dalam
konteks diri manusia sebagai makhluk sosial, maka tujuan hidup bersama yang ingin
dicapai adalah kedamaian dan keteraturan hidup antar manusia. Untuk mencapai
tujuan bersama itu dibutuhkan suatu pedoman yang mengatur bagaimana manusia
dapat berperilaku pantas dan semestinya dalam masyarakat.
b. Apakah perbedaan antara norma sosial dengan norma hukum.
Jawab :
1. Norma hukum memiliki aturan pasti sedangkan norma sosial tidak tertulis atau
secara lisan
2. Norma hukum sifatnya akan mengikat semua orang sedangkan norma sosial
penegaknya kadang ada kadang tidak ada
3. Seperti halnya hukum yang berlaku norma hukum memiliki penegak yang sesui
dengan aturan yang berlaku
4. Norma hukum diciptakan oleh para pekerja di pemerintahan atau penguasa
sedangkan norma sosial adalah peraturan yang disepakati dalam masyarakat.
5. Sangsi dari norma hukum bersifat berat sedangkan norma sosial akan lebih ringan.
Hakim dan hakim konstitusi wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai
hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat.
Dari pendapat di atas, perlu dipahami bahwa hakim memiliki peran penting dalam
menegakkan hukum, salah satunya dengan melakukan konstruksi melalui nilai-nilai
hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat sebagaimana disebutkan oleh
Pasal 5 ayat (1) UU Kekuasaan Kehakiman. Ketentuan ini dimaksudkan agar putusan
hakim dan hakim konstitusi sesuai dengan nilai hukum dan rasa keadilan masyaraka
Selanjutnya dapat dikatakan bahwa hakim boleh menjadikan hukum tidak tertulis
sebagai dasar untuk mengadili, hal ini sebagaimana disebutkan dalam Pasal 50 ayat (1)
UU Kekuasaan Kehakiman, yaitu:
Putusan pengadilan selain harus memuat alasan dan dasar putusan, juga memuat
pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan atau sumber
hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili.
Maka dari itu, hakim sebagai penegak hukum dan keadilan memiliki kekuatan untuk
menggunakan hukum tidak tertulis sebagai dasar memutus.
b. Bagaimana penerapan sebuah kebiasaan yang tidak tertulis ini yang kemudian menjadi
sebuah norma hukum yang tidak tertulis dalam sistem peradilan di Indonesia ?
Jawab :
Hukum tidak tertulis yang mempunyai akar dari budaya bangsa mempunyai potensi yang
kuat dalam mewujudkan perasaan hukum yang nyata dan hidup di kalangan rakyat
Indonesia. Keberadaan hukum tidak tertulis (yang dalam ini adalah hukum adat) tidak
cukup hanya sampai pada makna pengakuan saja, namun perlu dilestarikan dan
diberdayagunakan.Salah satu langkah konkret yang dapat dilakukan dalam upaya
pemberdayaan hukum tidak tertulis adalah dengan memasukan hukum tidak tertulis
sebagai bagian pertimbangan di dalam pembentukan hukum nasional dan hal ini perlu
menjadi bagian substansi pembahasan di dalam perubahan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Seminar
Pembangunan Hukum Nasional ini disambut antusias oleh para peserta dan diharapkan
dapat menjadi masukan bagi penyusunan Grand Design Pembangunan Hukum Nasional
yang sedang disusun oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional.
Polres Bekasi Kota menurunkan 803 personel untuk mencegah massa yang akan
melakukan unjuk rasa ke Istana Negara. “Titik penyekatan di universitas di wilayah
Bekasi Kota,” kata Humas Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Erna Ruswing,
Selasa, 20 Oktober 2020.
Erna mengatakan pihaknya sudah memberikan imbauan agar masyarakat tidak ikut
demo di masa pandemi Covid-19
Sementara di Depok, 600 polisi dan TNI diturunkan. “Massa diperiksa dan jika
memungkinkan diputar balik,” kata Kapolres Depok, Komisaris Besar Azis
Adriansyah.
2. Demo Dimulai
3. Massa Buruh
Massa buruh dari Gerakan Serikat Buruh Indonesia mendatangi Kawasan Patung
Arjuna Wijaya pada pukul 14.30 WIB. Meski berada di tempat yang sama, massa
buruh tak bergabung dengan mahasiswa. BEM SI berada di sekitar silang Monas,
sedangkan GSBI di depan kantor Indosat. Mereka melakukan orasi sendiri-sendiri
dengan tuntutan serupa yaitu cabut UU Cipta Kerja.
4. Massa Misterius
Sejumlah orang tanpa bendera dan spanduk organisasi tiba-tiba merangsek masuk
ke barisan massa dari BEM SI pada pukul 15.00. Mereka membakar ban. Merespon
kedatangan massa tak dikenal, BEM SI merapatkan barisan. “Hati-hati, kita tidak
ingin ada penyusup masuk barisan,” kata seorang mahasiswa dari mobil komando.
Demonstran dari kalangan mahasiswa dan buruh membubarkan diri sekitar pukul
16.30.
Pada pukul 16.35, tiga orang remaja berkaos tanpa alas kaki menaiki Patung Arjuna
Wijaya. Pukul 17.07, massa yang bukan lagi dari kalangan mahasiswa melempari
polisi dengan petasan. Pukul 17.40, sejumlah massa membakar ban di dua titik di
Jlaan MH. Thamrin.
5. Massa Sisa
Saat diminta membubarkan diri, mereka meminta air dan rokok ke personel TNI
dan Polisi. Polisi dan TNI memberikan mereka air, tapi tidak rokok. Sebelum
benar-benar membubarkan diri, massa yang berpakaian serba hitam tersebut
meminta awak media mundur dari lokasi.