Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny ”S“DENGAN MASALAH

KEPERAWATAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG DEWI RUCI


RSJD Dr AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


Hari/ tanggal pengkajian : Rabu ,10 Juni 2020
Ruang : Dewi Ruci
Hari/tanggal di rawat : 2 juni 2020
Diagnosa Medis : Skizofrenia katatonik (f20.2)

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny“S”
Insial : Perempuan
Umur : 36 Tahun
Pendidikan : SMP
Alamat : Bulakamba, Brebes
Agama : Islam
Informan : Klien
No RM : 1001526191
Identitas Penanggung Jawab:
Nama : Tn . S
Umur : 45 Tahun
Alamat : Pulogadung, Brebes
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan : Saudara

II. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT


Klien dibawa keluarganya karena klien mengamuk dan melempar barang barang
yang ada disekitar, serta memukul ibunya menggunakan kayu. Klien lebih sering
muurung diri di dalam kamar. Saat dikaji : klien diam, saat diajak bicara, susah untuk
mulai percakapan dengan orang lain, pandangan klien ke orang lain sinis.
MK: Risiko Perilaku Kekerasan
III. -FAKTOR PREDIPOSISI
Klien baru pertama kali masuk ke RSJ, klien dirawat di RSJD Dr.Amino
Gondohutomo Semarang, keluarga klien mengatakan klien dibawa RSJD Karena
mengamuk dan memukul ibunya menggunakan kayu ,klien tidak mengalami aniaya
fisik dan aniaya seksual. Didalam keluarganya klien ada yang mengalami gangguan
kejiwaan yaitu adiknya.
MK:RisikoPerilaku Kekerasan
- FAKTOR PRESIPITASI
-
IV. FISIK
1. Tanda-tanda vital

 TD = 137/90 mmHg
 N = 96 x/m
 S = 370C
 RR = 18 x/m
2. Keluhan fisik ( Tidak Ada )
Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik, seperti cacat dalam tubuhnya.
Rambut : hitam pendek kurang terursi
Kepala : tidak ada luka, kulit kepala bersih
Mata : simetris, tidsk ada kelainan, tidak anemis
Hidung : tidak ada kelainan, dan tidak ada polip
Telinga : simetris, tidak ada kelainan dan tidak kotor
Mulut : bibir mukosa kering, bau tidak enak
Gigi : bersih, cukup putih
Tenggorokan : tidak ada kelainan ( pembesaran kelnjar tiroid)
Dada : simetris, tidak ada kelainan
Genetalia : tidak ada kelainan
Ekstermitas atas dan bawah : tidak ada kelainan

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :

: laki-laki

: yang mengalami gangguan jiwa


: perempuan

: garis pernikahan

: garis keturunan

: tinggal dalam 1 rumah

: pasien

Penjelasan”
Ibu klien memiliki 5 anak, Ny. S merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara ,Klien
tinggal serumah bersama orang tuanya, dalam keluarganya klien ada yang
mengalami gangguan kejiwaan yaitu adikkandung Ny. S.
- Pola asuh keluarga :
Pola asuh yang diterapkan dalam keluarga Ny. S yaitu demokratis dimana
anggota keluarga bebas mengeluarkan pendapat.
- Pengambilan keputusan dalam keluarga oleh :
Dalam keluarga Ny. S pengambilan keputusan diambil oleh ayahnya sebagai
ayahnya dan tinggal bersama satu rumah.

2. Konsep diri:
a. Citra tubuh
Klien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukainya, karena ini
sudah ciptaan Tuhan. klien menerima keadaanya saat ini.
b. Identitas diri
Klien mengatakan anak ketiga diantara 4 bersaudara, klien seorang perempuan
dan sudah menikah.
c. Peran
Klien mengatakan berperan sebagai anak ke-3 dalam keluarga Klien
mengatakan klien berperan sebagai anak dan ibu, klien mengatakan pernah
bekerja menjadi TKW
d. Ideal diri
Klien mengatakan lulusan SMP dan klien ingin bekerja mandiri. Klien
berharap sakitnya sembuh dan bisa kembali kerumah.
e. Harga diri
Klien mengatakan merasa malu dengan orang lain. klien merasa sedih karena
sekarang tinggal dirumah sakit klien tidak bisa bertemu keluarga.
Masalah keperawatan :Harga Diri Rendah
3. Hubungan social
a) Orang yang terdekat
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah ibunya. Karena
disaat klien ada masalah ibunya lah yang mampu membantu untuk
menyelesaikan masalahnya dan memberi solusi untuk tetap semangat.
b) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien tidak aktif melakukan kegiatan di dalam masyarakat karena klien tipe
orang yang pemalu dan pendiem. Selama sakitpun klien lebih sering berdiam
diri dikamar, jarang berinteraksi dengan temannya.
MK: Menarik Diri
c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan pertama masuk rumah sakit ada hambatan dalam
berinteraksi dengan orang lain. Klien merasa malu berbicara dengan orang lain
yang baru dikenal namun sekarang sudah mulai mengenal teman-temanya.
Masalah Keperawatan :Harga diri rendah
4. Spriritual
a. Nilai dan keyakinan
Nilai dan keyakinan yang dipegang oleh klien adalah nilai – nilai islam dan
klien mengatakan shalat itu wajib. Klien beranggapan sakit yang di alaminya
sekarang merupakan ujian dari yang kuasa.
b. Kegiatan Ibadah
Kegiatan ibadah klien adalah shalat, namun klien tidak shalat
Masalah Keperawatan :Tidak Ada.
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan klien cukup rapi, rambut lurus pendek mandi 2 kali dalam sehari.
Klien cukup memperhatikan penampilannya.
2. Pembicaraan
Klien berbicara apatis, lambat untuk tanggapanya, ketika di tanya klien menjawab
dengan kalimat yang sulit untuk dipahami antara kalimat satu dengan kalimat
lainnya, dan tidaak dapat memulai pembicaraan.
3. Aktivitas motorik
Klien terlihat lesu, tegang saat diajak bercakap-cakap. Klien lebih senang sendiri,
ketika didekati untuk bercakap-cakap klien malu-malu.
4. Alam perasaan
Klien mengatakan merasa putus bosan dan tidak bahagia tinggal di Rumah
Sakit Jiwa.
5. Afek
Afek klien datar, klien hanya berdiam diri, ketika ditanya hanya menjawab
seperlunya saja. Terkadang klien pandai memulai percakapan.
Masalah keperawatan : Risiko Harga diri rendah
6. Interaksi selama wawancara
Interaksi selama wawancara klien mau duduk berdampingan namun kontak mata
klien agak tidak fokus dan nada bicara klien pelan.
MK: Menarik Diri
7. Persepsi
Klien mengatakan tidak pernah mendengar bisikan-bisikan aneh ataupun melihat
bayangan-bayangan aneh juga.
8. Proses pikir
Sirkumtansial yaitu pembicaraan klien yang berbelit-belit tapi sampai pada
tunjuan pembicaraan.
9. Isi Pikir
Perasaan pasien yang asing terhadap perasaan sendiri, orang dan lingkungannya.
10. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran klien stupor yaitu gangguan motorik seperti kekakuan dan
gerakan yang diulang-ulang dengan sikap canggung. Klien mampu orientasi
tempat ini adalah RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang, mampu menjawab
jam sekarang yaitu jam 10 siang waktunya makan snack dan menonton TV.
11. Memori
Memori jangka saat ini: klien bisa mengingat tadi pagi makan apa saja, makan
berapa kali dan sudah makan apa belum.
Memori jangka pendek: klien melakukan apa setelah makan siang.
Memori jangka panjang; klien ingin pulang dan saat dirumah klien ingin kembali
bertemu keluarganya.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi klienmampu menjawab dan tidak mengulang jawaban.
Karena masih dapat berhitung perkalian dan mampu menjawab perkalian yang
diberikan perawat. Klien mampu menjawab perkalian 5x6= 30, 6x2=12.
13. Kemampuan penilaian
Dalam penilaian kemampuan klien tidak mengalami gangguan penilaian ringan.
Klien bisa mampu menilai saat klien belum tidur, klien mengatakan ingin tidur.
14. Daya tilik diri
Klien mengatakan dirinya sehat dan tidak semestinya dibawa ke Rumah
Sakit.Jiwa.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Klien makan 3 kali sehari dengan tanpa bantuan.
2. BAK/BAB
Klien dapat defekasi atau berkemih tanpa bantuan dengan frekueansi kurang
lebih 4x sehari.
3. Mandi
Klien bisa mandi 2 kali sehari pagi dan sore hari tanpa bantuan orang lain
4. Berpakaian/berhias
Klien dapat berpakaian dengan rapi tanpa bantuan orang lain.
5. Istirahat dan tidur
Klien tidak mengalami gangguan tidur. Klien tidur siang 4-5 jam dan untuk
tidur malam 8-9 jam. Aktivitas sebelum tidur biasanya pasien hanya berdiam
diri dan melamun dikamar terkadang mengobrol dengan teman .
6. Penggunaan obat
Untuk pengguanaan obat Klien tidak membutuhkan bantuan karena Klien bisa
melakukannya sendiri dan mengetahui obat-obat yang di konsumsi
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan jika pulang persiapannya akan rutin minum obat dan patuh
untuk kontrol.
8. Aktivitas di dalam rumah
Klien mampu melakukan kegiatan rumahan dengan baik misalnya, mononton TV,
menyiapkan makanan ataupun menjaga kerapian rumah.
9. Aktivitas di luar rumah
Klien masih dapat melakukan aktivitas diluar rumah secara mandiri seperti
berkendaraan ataupun berjalan-jalan dan mengobrol dengan keluarganya.

VIII. MEKANISME KOPING


Mekanisme koping maladaptif karena klien mengatakan saat dia mengalami
masalah biasanya klien merusak barang-barang di sekitarnya
Masalah Keperawatan :Perilaku Kekerasa
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
a. Masalah dukungan kelompok
Klien mengatakan keluarga dan saudaranya mendukung untuk kesembuhannya
b. Masalah hubungan dengan lingkungan
Klien sebelumnya pernah bercerita bahwa ada ketua RT yang meminta buku asli
bantuan PKH yang biasanya hanya meminta foto copian
c. Masalah dengan pendidikan
Klien mengatakan tidak ada permasalahan saat sekolah.
d. Masalah dengan pekerjaan
Klien tidak mengalami masalah dalam bekerja
e. Masalah ekonomi
Klien mengatakan hidupnya dan keluarganya kurang mampu sedangkan suami
klien tidak bekerja sama sekali.

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


Klien kurang mampu menahan diri untuk melempar benda-benda disekitarnya.
Masalah keperawatan :Resiko Perilaku Kekerasan
XI. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik : Skizofrenia katatonik
Terapi medic : - Diazepam 10 mg
- Rispendon -8 mg
- Trihexypenidil 1-12 mg
XII. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 DS : Perilaku Kekerasan Resiko mencederai
Keluarga klien mengatakan diri sendiri, orang lain
dirumah klien memkul ibunya dan lingkungan
menggunakan kayu, serta
merusak barang yang ada
disekitar.
DO : face tampak bingung , di
ajak bicara kadang tidak sesuai
kenyataan, tatapan mata sayu,
muka tampak lemas.
2 DS : kluarga klien mengatakan Koping Individu Tidak Resiko Perilaku
saat mempunyai masalah Efektif Kekerasan
dipendam sendiri, tidak mau
bercerita dan selalu berdiam
sajah di kamar.
DO : pasien tidak banyak
bicara, pasien berdiam diri
XIII. POHON MASALAH

Resiko Mencederai Diri Sendiri, Orang Lain, Lingkungan (Efek)

Resiko Perilaku Kekerasan (Core Problem)

Koping Individu Tidak Efektif (causa/penyebab)

XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko Mencederai Diri Sendiri, Orang Lain, Lingkungan berhubungan dengan
Perilaku Kekerasan
2. Resiko perilaku Kekerasan berhubungan dengan Koping Individu Tidak Efektif
XV. INTERVENSI
Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi
Resiko TUM: 1. klien mau 1. ber salam panggil
menciderai diri Klien dapat membalas salam nama
sendiri, orang lain melanjutkan 2. klien mau 2. sebutkan nama
dan lingkungan peran sesuai menjabat tangan perawat sambil jabat
dengan tanggung 3. klien mau tangan
jawab. menyebut nama 3. jelaskan maksud
TUK 1: 4. klien mau hubungan interaksi
Klien dapat tersenyum 4. jelaskan kontrak
membina 5. klien mau kontak yang akan dibahas
hubungan saling mata 5. beri rasa aman dan
percaya. 6. klien mau simpati
mengetahui nama 6. lakukan kontak mata
perawat singkat tapi sering

TUK 2: 1. klien 1. beri kesempatan


Klien dapat mengungkapkan untuk
mengidentifikasi perasaanya mengungkapkan
kemampuan 2. klien dapat perasaan
penyebab mengungkapkan 2. bantu klien untuk
kekerasan penyebab perasaan mengungkapkan
marah dari penyebab perasaan
lingkungan atau jengkel/kesal
orang lain
1. Anjurkan klien
TUK 3 :
1. klien mampu
mengungkapkan apa
Klien dapat
mengungkapkan
yang dialami dan
mengidentifikasi
perasaan saat
dirasakan saat marah
tanda-tanda
marah/jengkel
2. Observasi tanda-tanda
perilaku
2. klien dapat
perilaku kekerasan
kekerasan
menyimpulkan
pada klien
tanda-tanda marah
3. Simpulkan bersama
yang dialami.
klien tanda dan gejala
kesal yang di alami

1. Klien dapat
1. Anjurkan klien untuk
TUK 4;
mengungkapkan
mengungkapkan
Klien dapat
perilaku kekerasan
perilaku kekerasan
mengidentifikasi
yang biasa
yang biasa dilakukan
perilaku
dilakukan
klien .
kekerasan yang
2. Klien dapat bermain
2. Bantu klien bermain
biasa dilakukan
peran dengan
peran sesuai dengan
perilaku kekerasan
perilaku kekerasan
yang biasa
yang biasa dilakukan.
dilakukan
3. Bicarakan dengan
3. Klien dapat
klien apakah dengan
mengetahui cara
cara yang dilakukan
yang biasa klien masalahnya
dilakukan untuk
TUK 5; 1. bicarakan akibat dan
menyelesaikan
Klien dapat cara yang dilakukan
masalah
mengidentikasi klien
akibat perilaku 1. Klien dapat 2. bersama klien
kekerasan menjelaskan akibat menyimpulkan akibat
dari cara yang cara yang digunakan
digunakan oleh klien
 Akibat pada klien 3. Tanya pada klien
sendiri apakah ia ingin
 Akibat pada orang mempelajari cara yang
lain baru dan yang sehat.
 akibat pada
TUK 6 : 1. Bantu klien memilih
lingkungan
Klien dapat cara yang paling tepat
mendemonstrasik untuk klien
an cara 1. klien dapat 2. Bantu
mengontrol menyebutkan contoh klien mengidentifikasi
perilaku pencegahan perilaku manfaat cara yang
kekerasan kekerasan secara : telah dipilih
- Fisik: Tarik nafas 3. Bantu
dalam , olah raga, klien untuk
memukul bantal menstimulasikan cara
- Verbal: Mengatakan tersebut atau dengan
secara langsung role play
dengan tidak 4. Beri
menyakiti. reinforcement positif
2. klien dapat atas keberhasilan
mendemonstrasikan klien
cara fisik (memukul menstimulasikan cara
bantal) untuk tersebut
mencegah perilaku 5. Anjurkan
kekerasan. klien untuk
menggunakan cara
TUK 7 : yang dipelajari saat
1. Klien dapat
Klien dapat jengkel atau marah.
menyebut kan obat
menggunakan
– obat yang di
obat dengan 1.Jelaskan jenis-jenis
minum dan
benar ( sesuai obat yang di minum
kegunaanya
dengan program ) pada klien dan
( jenis
keluarga.
,waktu,dosis,dan
2.Diskusikan manfaat
efek
minum obat dan
2. Klien dapat minum
kerugian berhenti
obat sesuai program
minum obat tanpa
pengobatan
seijin dokter
3.Jelaskan prinsip benar
minum obat(baca nama
yg tertera pd botol
obat,dosis obat ,waktu
dan cara minum)

1.Anjurkan klien minum


obat tepat waktu
2.Anjurkan klien
melaporkan pada
perawat atau dokter
jika merasakan efek
yang tidak menyenang
kan
3.Beri pujian jika klien
minum obat dengan
benar.

XVI. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Nama Pasien : Ny"S”
Umur : 69 Tahun
Diagnosa Medis : Skizofrenia katatonik
Ruangan : Dewi Ruci
No. RM : 100152619

TANGGAL CATATAN PERKEMBANGAN EVALUASI


10-06-2020 DS : S : Klien mengatakan merasa senang dan
Keluarga klien mengatakan sedikit tenang setelah berkenalan,
dirumah klien memkul ibunya mengungkapkan keinginan
menggunakan kayu, serta merusak melempar benda-benda.
barang yang ada disekitar.
DO : O : - Klien mampu pukul kasur/ bantal
muka tampak bingung , di ajak - Klien mampu berdiskusi tentang
bicara kadang tidak sesuai kebuthan yang tidak terpenuhi
kenyataan, tatapan mata sayu, muka - Klien mampu melatih
tampak lemas kemampuan positif satu yaitu
menulis keinginannya di buku
Diagnosa keperawatan :
Resiko Mencederai Diri Sendiri, A : PK masih ada,
Orang Lain, Lingkungan
berhubungan dengan Perilaku P :
Kekerasan  latihan pukul kasur bantal
2x/hari dan saat ingin marah
Kemampuan :  latihan mengungkapkan
Klien mampu nafas dalam. keinginan di tulis lewat buku
Tindakan :
 Melatih pukul kasur/ bantal
 Melatih kemampuan positif
satu
 Berdiskusi tentang
kebutuhan klien yang tidak
terpenuhi.

Rencana tindak lanjut:


Latih mengontrol marah secara
verbal, latih kemampuan
positif kedua.
11-06-2020 DS : Klien mengatakan terkadang S :Klien merasa senang dan sedikit
masih pengen mengamuk, tenang setelah berlatih
DO :Berbicara pelan tapi O :
membingungkan, mau  Klien belum mampu mengontrol
berbicara sesama pasien RSJ marah secara verbal
Kemampuan :  Klien mampu melatih
Klien mampu nafas dalam, kemampuan positif kedua:
pukul kasur bantal, Merapikan tempat tidur
menggambar A : Perilaku Kekerasan masih ada,
Tindakan : sedikit berkurang
 Melatih mengontrol marah P :
secara verbal  Latihan mengontrol marah secara
 Melatih kemampuan positif verbal 2x/hari dan saat ingin
kedua. marah
Rencana Tindak Lanjut :  Latihan merapikan tempat tidur
Latih mengontrol marah secara 2x/ hari
spiritual

Anda mungkin juga menyukai