I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny“S”
Insial : Perempuan
Umur : 36 Tahun
Pendidikan : SMP
Alamat : Bulakamba, Brebes
Agama : Islam
Informan : Klien
No RM : 1001526191
Identitas Penanggung Jawab:
Nama : Tn . S
Umur : 45 Tahun
Alamat : Pulogadung, Brebes
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan : Saudara
TD = 137/90 mmHg
N = 96 x/m
S = 370C
RR = 18 x/m
2. Keluhan fisik ( Tidak Ada )
Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik, seperti cacat dalam tubuhnya.
Rambut : hitam pendek kurang terursi
Kepala : tidak ada luka, kulit kepala bersih
Mata : simetris, tidsk ada kelainan, tidak anemis
Hidung : tidak ada kelainan, dan tidak ada polip
Telinga : simetris, tidak ada kelainan dan tidak kotor
Mulut : bibir mukosa kering, bau tidak enak
Gigi : bersih, cukup putih
Tenggorokan : tidak ada kelainan ( pembesaran kelnjar tiroid)
Dada : simetris, tidak ada kelainan
Genetalia : tidak ada kelainan
Ekstermitas atas dan bawah : tidak ada kelainan
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
: laki-laki
: garis pernikahan
: garis keturunan
: pasien
Penjelasan”
Ibu klien memiliki 5 anak, Ny. S merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara ,Klien
tinggal serumah bersama orang tuanya, dalam keluarganya klien ada yang
mengalami gangguan kejiwaan yaitu adikkandung Ny. S.
- Pola asuh keluarga :
Pola asuh yang diterapkan dalam keluarga Ny. S yaitu demokratis dimana
anggota keluarga bebas mengeluarkan pendapat.
- Pengambilan keputusan dalam keluarga oleh :
Dalam keluarga Ny. S pengambilan keputusan diambil oleh ayahnya sebagai
ayahnya dan tinggal bersama satu rumah.
2. Konsep diri:
a. Citra tubuh
Klien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukainya, karena ini
sudah ciptaan Tuhan. klien menerima keadaanya saat ini.
b. Identitas diri
Klien mengatakan anak ketiga diantara 4 bersaudara, klien seorang perempuan
dan sudah menikah.
c. Peran
Klien mengatakan berperan sebagai anak ke-3 dalam keluarga Klien
mengatakan klien berperan sebagai anak dan ibu, klien mengatakan pernah
bekerja menjadi TKW
d. Ideal diri
Klien mengatakan lulusan SMP dan klien ingin bekerja mandiri. Klien
berharap sakitnya sembuh dan bisa kembali kerumah.
e. Harga diri
Klien mengatakan merasa malu dengan orang lain. klien merasa sedih karena
sekarang tinggal dirumah sakit klien tidak bisa bertemu keluarga.
Masalah keperawatan :Harga Diri Rendah
3. Hubungan social
a) Orang yang terdekat
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah ibunya. Karena
disaat klien ada masalah ibunya lah yang mampu membantu untuk
menyelesaikan masalahnya dan memberi solusi untuk tetap semangat.
b) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien tidak aktif melakukan kegiatan di dalam masyarakat karena klien tipe
orang yang pemalu dan pendiem. Selama sakitpun klien lebih sering berdiam
diri dikamar, jarang berinteraksi dengan temannya.
MK: Menarik Diri
c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan pertama masuk rumah sakit ada hambatan dalam
berinteraksi dengan orang lain. Klien merasa malu berbicara dengan orang lain
yang baru dikenal namun sekarang sudah mulai mengenal teman-temanya.
Masalah Keperawatan :Harga diri rendah
4. Spriritual
a. Nilai dan keyakinan
Nilai dan keyakinan yang dipegang oleh klien adalah nilai – nilai islam dan
klien mengatakan shalat itu wajib. Klien beranggapan sakit yang di alaminya
sekarang merupakan ujian dari yang kuasa.
b. Kegiatan Ibadah
Kegiatan ibadah klien adalah shalat, namun klien tidak shalat
Masalah Keperawatan :Tidak Ada.
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan klien cukup rapi, rambut lurus pendek mandi 2 kali dalam sehari.
Klien cukup memperhatikan penampilannya.
2. Pembicaraan
Klien berbicara apatis, lambat untuk tanggapanya, ketika di tanya klien menjawab
dengan kalimat yang sulit untuk dipahami antara kalimat satu dengan kalimat
lainnya, dan tidaak dapat memulai pembicaraan.
3. Aktivitas motorik
Klien terlihat lesu, tegang saat diajak bercakap-cakap. Klien lebih senang sendiri,
ketika didekati untuk bercakap-cakap klien malu-malu.
4. Alam perasaan
Klien mengatakan merasa putus bosan dan tidak bahagia tinggal di Rumah
Sakit Jiwa.
5. Afek
Afek klien datar, klien hanya berdiam diri, ketika ditanya hanya menjawab
seperlunya saja. Terkadang klien pandai memulai percakapan.
Masalah keperawatan : Risiko Harga diri rendah
6. Interaksi selama wawancara
Interaksi selama wawancara klien mau duduk berdampingan namun kontak mata
klien agak tidak fokus dan nada bicara klien pelan.
MK: Menarik Diri
7. Persepsi
Klien mengatakan tidak pernah mendengar bisikan-bisikan aneh ataupun melihat
bayangan-bayangan aneh juga.
8. Proses pikir
Sirkumtansial yaitu pembicaraan klien yang berbelit-belit tapi sampai pada
tunjuan pembicaraan.
9. Isi Pikir
Perasaan pasien yang asing terhadap perasaan sendiri, orang dan lingkungannya.
10. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran klien stupor yaitu gangguan motorik seperti kekakuan dan
gerakan yang diulang-ulang dengan sikap canggung. Klien mampu orientasi
tempat ini adalah RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang, mampu menjawab
jam sekarang yaitu jam 10 siang waktunya makan snack dan menonton TV.
11. Memori
Memori jangka saat ini: klien bisa mengingat tadi pagi makan apa saja, makan
berapa kali dan sudah makan apa belum.
Memori jangka pendek: klien melakukan apa setelah makan siang.
Memori jangka panjang; klien ingin pulang dan saat dirumah klien ingin kembali
bertemu keluarganya.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi klienmampu menjawab dan tidak mengulang jawaban.
Karena masih dapat berhitung perkalian dan mampu menjawab perkalian yang
diberikan perawat. Klien mampu menjawab perkalian 5x6= 30, 6x2=12.
13. Kemampuan penilaian
Dalam penilaian kemampuan klien tidak mengalami gangguan penilaian ringan.
Klien bisa mampu menilai saat klien belum tidur, klien mengatakan ingin tidur.
14. Daya tilik diri
Klien mengatakan dirinya sehat dan tidak semestinya dibawa ke Rumah
Sakit.Jiwa.
1. Klien dapat
1. Anjurkan klien untuk
TUK 4;
mengungkapkan
mengungkapkan
Klien dapat
perilaku kekerasan
perilaku kekerasan
mengidentifikasi
yang biasa
yang biasa dilakukan
perilaku
dilakukan
klien .
kekerasan yang
2. Klien dapat bermain
2. Bantu klien bermain
biasa dilakukan
peran dengan
peran sesuai dengan
perilaku kekerasan
perilaku kekerasan
yang biasa
yang biasa dilakukan.
dilakukan
3. Bicarakan dengan
3. Klien dapat
klien apakah dengan
mengetahui cara
cara yang dilakukan
yang biasa klien masalahnya
dilakukan untuk
TUK 5; 1. bicarakan akibat dan
menyelesaikan
Klien dapat cara yang dilakukan
masalah
mengidentikasi klien
akibat perilaku 1. Klien dapat 2. bersama klien
kekerasan menjelaskan akibat menyimpulkan akibat
dari cara yang cara yang digunakan
digunakan oleh klien
Akibat pada klien 3. Tanya pada klien
sendiri apakah ia ingin
Akibat pada orang mempelajari cara yang
lain baru dan yang sehat.
akibat pada
TUK 6 : 1. Bantu klien memilih
lingkungan
Klien dapat cara yang paling tepat
mendemonstrasik untuk klien
an cara 1. klien dapat 2. Bantu
mengontrol menyebutkan contoh klien mengidentifikasi
perilaku pencegahan perilaku manfaat cara yang
kekerasan kekerasan secara : telah dipilih
- Fisik: Tarik nafas 3. Bantu
dalam , olah raga, klien untuk
memukul bantal menstimulasikan cara
- Verbal: Mengatakan tersebut atau dengan
secara langsung role play
dengan tidak 4. Beri
menyakiti. reinforcement positif
2. klien dapat atas keberhasilan
mendemonstrasikan klien
cara fisik (memukul menstimulasikan cara
bantal) untuk tersebut
mencegah perilaku 5. Anjurkan
kekerasan. klien untuk
menggunakan cara
TUK 7 : yang dipelajari saat
1. Klien dapat
Klien dapat jengkel atau marah.
menyebut kan obat
menggunakan
– obat yang di
obat dengan 1.Jelaskan jenis-jenis
minum dan
benar ( sesuai obat yang di minum
kegunaanya
dengan program ) pada klien dan
( jenis
keluarga.
,waktu,dosis,dan
2.Diskusikan manfaat
efek
minum obat dan
2. Klien dapat minum
kerugian berhenti
obat sesuai program
minum obat tanpa
pengobatan
seijin dokter
3.Jelaskan prinsip benar
minum obat(baca nama
yg tertera pd botol
obat,dosis obat ,waktu
dan cara minum)