Anda di halaman 1dari 18

POLA KOMUNIKASI PEMBINA TERHADAP SANTRI DI PONDOK

PESANTREN AL-WAHID KABUPATEN


SIDENRENG RAPPANG

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar


Sarjana Sosial Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Alauddin Makassar

Oleh:

Husnul Khatimah
NIM: 50100116087

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI


UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2021
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Husnul Khatimah


NIM : 50100116087
Tempat/Tgl. Lahir : Belawa, 08 Maret 1998
Jur/Prodi/Konsentrasi : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas/Program : Dakwah dan Komunikasi
Alamat : Jl. Dg. Tantu 1 Lr.3 No. 39 Rapokalling, Makassar.
Judul : Pola Komunikasi Pembina Terhadap Santri di Pondok
Pesantren Al-Wahid Sidenreng Rappang
Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini
benar adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia
merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau
seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.
Gowa, 3 Agustus
2021
Penyusun,

Husnul Khatimah
NIM: 50100116087

2
KATA PENGANTAR

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬

‫ب اْ َلعالَ ِمنْي َ َوبِِه نَ ْستَعِنْي ُ على أمور الدنيا والدين ولصالة والسالم على أشرف األنبياء‬ ِ ‫اَحْل م ُد‬
ِّ ‫هلل َر‬ َْ
‫ أما بعد‬..‫واملرسلني وعلى آله وأصحابه أمجعني‬
Puji syukur kehadirat Allah Swt., yang telah memberikan nikmat yang
begitu indah terutama nikmat kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya ilmiah ini dengan berjudul Pola Komunikasi Pembina terhadap Santri di
Pondok Pesantren Al-Wahid Kabupaten Sidenreng Rappang. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Rasulullah Saw., yang diutus
oleh Allah Swt., ke permukaan bumi ini sebagai suri teladan yang patut untuk
dijadikan contoh dan menjadi rahmat bagi alam semesta.

Melalui tulisan ini, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada


orangtua Alm. Bapak H. Thamrin Muhammad dan Ibu Hj. Mahdan Halim, serta
seluruh keluarga besar yang senantiasa memberikan bantuan dan dukungan tiada
henti kepada peneliti baik berupa moril maupun materil. Mulai dari awal
perjuangan menempuh kerasnya kehidupan sebagai seorang mahasiswa hingga
sampai pada titik sekarang ini. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (SI) pada Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar. Dalam penyelesaian skripsi ini, peneliti menyampaikan rasa
hormat dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan motivasi kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Terutama
kepada:

1. Prof. Drs. Hamdan Juhannis M.A, Ph.D, sebagai Rekator UIN Alauddin
Makassar beserta Prof. Dr. H. Mardan, M.Ag sebagai Wakil Rektor Bidang
Akademik dan Pengembangan Lembaga. Dr.Wahyudin, M.Hum sebagai
Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Perencanaan Keuangan. Dan
Prof. Dr. Darussalam, M.Ag sebagai Wakil Rektor Kemahasiswaan dan Dr.
H. Kamaluddin Abunawas, M.AH Bidang Kerjasama, Beserta jajarannya.

3
2. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, Dr.
Firdaus Muhammad, MA., Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Irwan
Misbach, SE, M. Si., Wakil Dekan Bidang Administrasi dan Keuangan Dr.
Hj. Nurlaelah Abbas, Lc, MA., dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dr.
Irwanti Said, M. Pd., beserta seluruh civitas akademik dan keluarga besar
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.
3. Dr. Rahmawati Haruna, SS., M.Si dan Dr. Hj. Sitti Asiqah Usman Ali, Lc.,
M.Th.I Sebagai Ketua dan Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam yang telah memberikan fasilitas, bimbingan selama peneliti menempuh
pendidikan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.
4. Prof. Dr. Hj. Muliati Amin, M.Ag dan Dr. H. Usman Jasad, S.Ag., M.Pd
pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu dan memberikan arahan
dalam membimbing dan mengarahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
seperti saat ini.
5. Dr. H. Suf Kasman, M.Ag dan Dr. Rahmawati Haruna, SS., M.Si sebagai
munaqisy I dan II yang telah menguji dan mengoreksi skripsi penulis
sehingga akhirnya bisa terselesaikan.
6. Segenap Dosen dan seluruh staf Fakultas Dakwah dan Komunikasi atas ilmu,
motivasi,nasihat dan pelayanannya selama penulis kuliah.
7. Kepala perpustakaan dan seluruh staf UIN Alauddin Makassar dan Dr.
Muh.Ansar Akhil, SP., M.Si sebagai Kepala Perpustakaan Fakultas Dakwah
dan Komunikasi.
8. Kepada ketua yayasan pondok pesantren Al Wahid beserta pembina dan
santri karena telah membantu saya selama proses penelitian berlangsung.
9. Kepada saudaraku tercinta Dwi Wahyuni, Fauziah, Niswah, Muhammad Faiz
dan Muhammad Fuad Ashar atas dukungan dan motivasi yang diberikan
selama tahap penyelesaian skripsi ini.
10. Sahabat perjuagan Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2016 terkhusus
temanteman KPI B untuk kebahagiaan, kesedihan, tawa dan canda serta suka
maupun duka yang pernah dilalui bersama dalam menuntut ilmu.
11. Kepada semua pihak yang telah berjasa kepada penulis yang hanya

4
keterbatasan ruang hingga tidak dapat penulis sebutkan satu-satu
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, kritik dan saran. Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari
semoga dengan bantuan yang kalian berikan selama ini bernilai ibadah di sisi
Allah swt. Amin.

Gowa, 9 Juli 2021


Penulis,

Husnul Khatimah
50100116087

5
DAFTAR ISI

JUDUL .......................................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ......................................................

PENGESAHAN ............................................................................................ ii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii

PEDOMAN TRANSILETERASI ................................................................ ix

ABSTRAK ....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1-6

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus ........................................ 3

C. Rumusan Masalah ....................................................................... 4

D. Kajian Pustaka ............................................................................ 4

E. Tujuan dan Kegunaan ................................................................. 5

BAB II TINJAUAN TEORITIS ................................................................... 7-25

A. Tinjauan Dakwah dan Komunikasi ............................................. 7

B. Tinjauan Pembinaan Kedisiplinan .............................................. 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 26-30

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ......................................................... 26

B. Pendekatan Penelitian ................................................................. 26

C. Sumber Data ................................................................................ 27

6
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 27

E. Instrumen Penelitian ................................................................... 29

F. Teknik Analisis Data ................................................................... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................... 31-45

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Al Wahid Kabupaten

Sidenreng Rappang .................................................................... 31

B. Penerapan Pola Komunikasi Pembina Terhadap Santri dalam

Pembinaan Kedisiplinan Hafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren

Al Wahid Sidenreng Rappang..................................................... 37

C. Tantangan Pembina dalam Membina Kedisiplinan Santri dalam

Pembinaan Kedisiplinan Hafal Al-Qur’an................................... 43

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 47-50

A. Kesimpulan ................................................................................... 47

B. Implikasi Penelitian ...................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 49


LAMPIRAN ..................................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .....................................................................

7
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar Kecamatan di Kabupaten Sidenreng Rappang .................. 31

Tabel 4.2 Identitas Pondok Pesantren Al-Wahid .......................................... 33

Tabel 4.3 Fasilitas Pondok Pesantren Al-Wahid .......................................... 33

Tabel 4.4 Aktivitas Santri Pondok Pesantren Al-Wahid .............................. 35

8
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN DAN SINGKATAN

A. Transliterasi Arab-Latin

Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf latin dapat

dilihat pada tabel berikut:

1. Konsonan

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

‫ا‬ Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan

‫ب‬ Ba B Be

‫ت‬ Ta T Te

‫ث‬ ṡa ṡ es (dengan titik di atas)

‫ج‬ Jim J Je

‫ح‬ ḥa ḥ ha(dengan titik di bawah

‫خ‬ Kha Kh ka dan ha

‫د‬ Dal D De

‫ذ‬ Żal Ż zet (dengan titik di atas)

‫ر‬ Ra R Er

‫ز‬ Zai Z Zet

‫س‬ Sin S Es

‫ش‬ Syin Sy es dan ye

‫ص‬ ṣad ṣ es (dengan titik di bawah)

‫ض‬ ḍad ḍ de (dengan titik di bawah)

‫ط‬ ṭa ṭ te (dengan titik di bawah)

‫ظ‬ ẓa ẓ zet (dengan titik di bawah)

‫ع‬ ‘ain ‘ apostrof terbalik

9
‫غ‬ gain g ge

‫ف‬ fa f ef

‫ق‬ qaf Q qi

‫ك‬ kaf K ka

‫ل‬ lam L el

‫م‬ mim m em

‫ن‬ nun N en

‫و‬ wau W We

‫ه‬ ha H ha

‫ء‬ hamzah ’ apostrof

‫ي‬ ya y ye

Hamzah ‫ ))ء‬yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi

tanda apapun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda

(ʼ).

2. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal

tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

Vokal tungggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,

transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama

‫َا‬ fatḥah a A
ِ‫ا‬ Kasrah i I

ُ‫ا‬ ḍammah u u

10
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara

harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu :

Tanda Huruf Huruf Latin Nama

ْ
َ‫ي‬ fatḥah dan yāʼ Ai a dan i

‫َْو‬ fatḥah dan wau au a dan u

Contoh:

‫ف‬
َ ‫َكْي‬ : kaifa

‫َه ْؤ َل‬ : haula

3. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,

transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu :

Harkat dan Huruf dan


Nama Nama
Huruf Tanda
َ‫ ا‬... ...‫ي‬
َ fatḥah dan alif dan yāʼ Ā a dan garis di atas

‫ِي‬ kasrah dan yāʼ Ī i dan garis di atas

‫ُؤ‬ ḍammah dan wau Ū u dan garis di atas

Contoh:

َ ‫ َم‬: māta
‫ات‬

‫ َر َمي‬: ramā

‫قِْي َل‬ : qīla

‫ت‬
ُ ‫مَيُْؤ‬ : yamūtu

4. Tā’ marbūṭah

11
Transliterasi untuk tā’ marbūṭah ada dua, yaitu: tā’ marbūṭah yang hidup

atau mendapat harkat fatḥah, kasrah, dan ḍammah, yang transliterasinya adalah

[t]. Sedangkan tā’ marbūṭah yang mati atau mendapat harkat sukun,

transliterasinya adalah [h].

Kalau pada kata yang berakhir dengan tā’ marbūṭah diikuti oleh kata yang

menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka tā’

marbūṭah itu transliterasinya dengan (h).

Contoh:

‫ضلةُ اْألَطْ َف ِال‬َ ‫ َر ْؤ‬: rauḍah al-aṭfāl


ِ ‫ اَلْم ِدينَةُ الْ َف‬: al-madīnah al-fāḍilah
ُ‫اضلَة‬ ْ َ
ُ‫ْمة‬ ِ
َ ‫اَحْل ك‬ : al-ḥikmah

5. Syaddah (Tasydid)

Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan

sebuah tanda tasydid (-ّ), dalam transliterasinya ini dilambangkan dengan

perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah.

Contoh:

َ‫َربَّنا‬ : rabbanā

َ‫جَنَّْينا‬ : najjainā

‫اَحْلَ ُّق‬ : al-ḥaqq

‫نُ ِّع َم‬ : nu“ima

‫َع ُد ٌّو‬ : ‘aduwwun

Jika huruf ‫ى‬ber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf

kasrah(‫)ىِ ّى‬, maka ia ditransliterasikan seperti huruf maddah(ī).

12
Contoh:

‫َعلِ ٌّى‬ :‘Alī (bukan ‘Aliyy atau ‘Aly

ٌّ ‫َعَريِب‬ : ‘Arabī (bukan ‘Arabiyy atau ‘Araby

6. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf ‫ال‬

(alif lam ma’arifah). Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang ditransliterasi

seperti biasa, al-, baik ketika ia di ikuti oleh huruf syamsiyah Maupun huruf

qamariyah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang

mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan

dihubungkan dengan garis mendatar (-).

Contoh:

‫س‬
ُ ‫َّم‬
ْ ‫ اَلش‬: al-syamsu (bukan asy-syamsu)
ُ‫اَ َّلزلَْزلَة‬ : al-zalzabilah (az-zalzalah)

َ‫اَلْ َف ْل َس َفة‬ : al-falsafah

‫اَلْبَالَ ُد‬ : al-bilādu

7. Hamzah

Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrop (ʼ) hanya berlaku bagi

hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak di

awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif.

Contoh:

‫تَأْ ُمُر ْو َن‬ : ta’murūna

13
ُ‫اَلن َّْوع‬ : al-nau’

ٌ‫َش ْيء‬ : syai’un

‫ت‬ ِ
ُ ‫أُم ْر‬ : umirtu

8. Penulisan Kata Arab yang Lazim digunakan dalam Bahasa Indonesia

Kata, istilah atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah atau

kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa indonesia. Kata, isitilah atau kalimat

yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa Indonesia, atau

sudah sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia, atau lazim digunakan dalam

dunia akademik tertentu, tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas.

Misalnya kata al-Qur’an (dari al-Qur’an), alhamdulillah, dan munaqasyah.

Namun, bila kata-kata tersebut menjadi satu rangkaian teks Arab, maka mereka

harus ditransliterasi secara utuh.

Contoh:

Fi Ẓilāl al-Qur,ān

Al-Sunnah qabl al-tadwīn

9. Lafẓ al-Jalālah ( ‫)هللا‬

Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jarr dan huruf lainnya

atau berkedudukan sebagai muḍāf ilaih (frase nominal), ditransliterasi tanpa huruf

hamzah.

Contoh:

‫ ِديْ ُن اللَّه‬dīnullāh ‫ بِاللَّه‬billāh

Adapun tā’ matbūtah di akhir kata yang disandarkan kepada lafẓ al-jalālah,

ditranslitersi dengan huruf [t].

14
Contoh:

‫ ُه ْم يِف ْ َرمْح َِة اللَّ ِه‬hum fi raḥmatillāh

10. Huruf Kapital

Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital (All caps), dalam

transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan huruf

kapital berdasarkan pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku (EYD). Huruf

kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf awal nama dari (orang,

tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri

didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap

huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak

pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf

kapital (AL-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul

referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks

maupun dalam catatan rujukan (CK, DP, CDK, dan DR).

Contoh:

Wa mā Muḥammadun illā rasūl

Inna awwala baitin wuḍi’a linnāsi Iallażῑ bi Bakkata mubārakan

Syahru Ramaḍān al-Lażī unzila fih al-Qur’ān

Naşīr al-Dīn al-Ṭūsī

Abū Naşr al-Farābī

Al-Gazālī

Al-Munaqiż min al-Ḍalāl

Jika nama resmi seseorang menggunakan kata Ibnu (anak dari) dan Abū

(bapak dari) sebagai nama kedua terakhirnya, maka kedua nama terakhir itu harus

disebutkan sebagai nama akhir dalam pustaka atau referensi.

Contoh:

15
Abū al-Walīd Muhammad ibn Rusyd, ditulis menjadi: Ibnu Rusyd, Abū al-Walīd
Muḥammad (bukan: Rusyd, Abū al-Walīd Muḥammad Ibnu)
Naşr Ḥāmid Abū Zaīd, ditulis menjadi: Abū Zaīd, Naşr Hāmid (bukan: Zaīd,
Naşr Ḥamīd Abū)
B. Daftar Singkatan

Beberapa singkatan yang dilakukan adalah:

swt. = subhānahū wa ta ‘ālā

saw. = şallallāhu ‘alaihi wa sallam

a.s = ‘alaihi al-salām

H = Hijrah

M = Masehi

SM = Sebelum Masehi

I. = Lahir tahun (untuk orang yang masih hidup saja)

w. = Wafatun

QS …/…: 4 = QS al-Baqarah/2:4 atau QS Āli’Imrān/3:4

HR = Hadits Riwayat

Untuk karya ilmiah berbahasa Arab, terdapat beberapa singkatan berikut:

‫ص‬ ‫= صفحة‬

‫دم‬ ‫= بدون مكان‬

‫صلعم‬ = ‫صلى هللا عليه و سلم‬

‫ط‬ = ‫طبع‬

‫دن‬ = ‫بدون ناشر‬

16
‫= الى اخره\ الى اخرها‬ ‫الحا‬

‫ج‬ ‫جرء =‬

‫‪17‬‬
ABSTRAK
Nama : Husnul Khatimah
Nim : 50100116087
Judul : Pola Komunikasi Pembina terhadap Santri di Pondok
pesantren Al-Wahid Kabupaten Sidenreng Rappang.

Pokok masalah penelitian ini adalah pola komunikasi pembina terhadap santri
dalam pembinaan kedisiplinan hafal Al-Qur’an di pondok pesantren Al Wahid
Sidenreng rappang. Pokok masalah tersebut selanjutnya dirumuskan ke dalam
beberapa submasalah atau pertanyaan penelitian: 1) Bagaimana Penerapan Pola
Komunikasi pembina terhadap santri dalam pembinaan kedisiplinan hafal Al-Qur’an
di pondok pesantren Al-Wahid Sidenreng Rappang? 2) Bagaimana tantangan pembina
dalam membina kedisiplinan santri di pondok pesantren Al-Wahid Kabupaten
Sidenreng Rappang?

Jenis Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan


komunikasi. Adapun sumber data penelitian ini adalah kepala yayasan, pembina dan
santri pondok pesantren Al-Wahid. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian, teknik pengolahan dan analisis
data dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola komunikasi yang diterapkan
pembina terhadap santri di pondok pesantren Al Wahid yaitu: 1) menggunakan pola
komunikasi Linear yaitu pola komunikasi antarpribadi dan pola komunikasi antar
kelompok. 2) pola komunikasi sikular yang peneliti kaitksan dengan teori oleh
Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss. Dan adapun tantangan pembina dalam membina
kedsiplinan santri yaitu: 1) kedisiplinan menyetor hafalan Al-Qur’an 2) kedisiplinan
menjaga hafalan Al-Qur’an.
Implikasi penelitian yang telah dilakukan yaitu, pembina sebaiknya
melakukan pembinaan sesuai dengan kebutuhan santri tentunya dengan melihat
kondisi yang ada, sehingga komunikasi yang digunakan dalam pembinaan kedisplinan
santri dalam menghafal Al-Qu’an dapat berjalan sebagaimana mestinya. Santri juga
harus mendukung dan mendengar dari arahan pembina karena hal tersebut pastinya
dilakukan untuk santri itu juga, tujuannya untuk menghafal Al-Qur’an agar bisa
membanggakan kedua orangtua.

Anda mungkin juga menyukai