Anda di halaman 1dari 8

SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR

YOGYARTA, 20 AGUSTUS 2018


ISSN 1978-0176

SISTEM MANAJEMEN BATAN DAN PENERAPAN ISO 45001:2018


Suzie Darmawati1, Widjanarko2 dan Eri Hiswara3

1) Pusat Standardisasi dan Mutu Nuklir BATAN, Kawasan Nuklir Serpong Gedung 71,
Setu, Tangerang Selatan, Indonesia, sdarmawati@batan.go.id
2) Pusat Standardisasi dan Mutu Nuklir BATAN, Kawasan Nuklir Serpong Gedung 71,
Setu, Tangerang Selatan, Indonesia, wied@batan.go.id
3) Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi BATAN, Jalan Lebak Bulus Raya
No.49, Jakarta Selatan, Indonesia, e.hiswara@batan.go.id

ABSTRAK

SISTEM MANAJEMEN BATAN DAN PENERAPAN ISO 45001:2018. Sistem Manajemen


Badan Tenaga Nuklir Nasional (SMB) secara resmi telah diterbitkan pada tanggal 10 April 2018. SMB
secara terintegrasi menerapkan seluruh klausul persyaratan yang dikandung pada lima sistem manajemen
yang ada, termasuk Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja berdasar OHSAS 18001:2007.
Meskipun OHSAS 18001 sebenarnya merupakan standar Inggris, namun telah diaplikasikan secara
internasional di lebih dari 80 negara di dunia. Pada tanggal 12 Maret 2018, Organisasi Standar Internasional
(ISO) secara resmi menerbitkan ISO 45001:2018 tentang sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja. Dengan terbitnya ISO 45001:2018 ini diharapkan SMB dapat dimutakhirkan dengan mengganti klausul
yang berasal dari OHSAS 18001:2007 dengan klausul yang berasal dari ISO 45001:2018 tersebut. Makalah
membandingkan klausul pada OHSAS 18001:2007 dengan klausul pada ISO 45001:2018, dan memperoleh
adanya klausul baru pada ISO 45001:2018 yang belum ada sebelumnya di OHSAS 18001:2007, sehingga
SMB perlu direvisi sesuai dengan ISO 45001:2018. Selain itu, karena masih diberi kesempatan selama tiga
tahun sampai tahun 2021 untuk melakukan migrasi dari OHSAS 18001:2007 ke ISO 45001:2018, akan lebih
baik jika SMB mengintegrasikan terlebih dahulu standar ISO 17025:2017 yang telah diterapkan oleh
beberapa unit kerja di BATAN.

Kata kunci: OHSAS 18001:2007, ISO 45001:2018, Sistem Manajemen BATAN, Sistem Manajemen K3

ABSTRACT

BATAN MANAGEMENT SYSTEM AND THE IMPLEMENTATION OF ISO 45001:2018. The


National Nuclear Energy Agency Management System (SMB) has been officially published on April 10, 2018.
SMB is fully integrated to implement all the requirements clauses contained in the five existing management
systems, including Health and Safety Management Systems based on OHSAS 18001: 2007. Although OHSAS
18001: 2007 is actually a British standard, it has been applied internationally in over 80 countries
worldwide. On March 12, 2018, the International Organization for Standardization (ISO) officially issued
ISO 45001:2018 on Occupational Health and Safety Management Systems – Requirements with guidance for
use. With the issuance of ISO 45001:2018 it is expected that SMB can be up-to-dated by replacing the
eclauses derived from OHSAS 18001:2007 with those derived from ISO 45001:2018. This paper compares
clauses in ISO 45001:2018 with those in OHSAS 18001:2007, and found there are new clauses that are not
contained in OHSAS 18001:2007, so that SMB should be revised with ISO 45001:2018. Moreover, since it is
still given the opportunity for three years until 2021 to migrate from OHSAS 18001: 2007 to ISO 45001:
2018, incorporating the ISO 17025:2017 standard that has been implemented by several work units in
BATAN into SMB prior the integration of ISO 45001:2018 can be considered much useful..

Key words: OHSAS 18001:2007, ISO 45001:2018, BATAN Management Systems, OHS Management Systems

[ 182 ]
SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYARTA, 20 AGUSTUS 2018
ISSN 1978-0176

PENDAHULUAN perundang-undangan yang berlaku, serta


memenuhi persyaratan pelanggan dan harapan
Sistem Manajemen adalah suatu pemangku kepentingan BATAN.
kerangka proses dan prosedur yang digunakan SMB secara terintegrasi menerapkan
untuk memastikan apakah suatu perusahaan seluruh klausul persyaratan berdasarkan
atau organisasi dapat memenuhi standar dan peraturan perundang-undangan dan standar
menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan tentang sistem manajemen berikut:
organisasi [1]. Tujuan dapat berupa memenuhi a. Sistem manajemen Fasilitas dan Aktivitas
persyaratan mutu pelanggan, mematuhi beradasar Peraturan Kepala BAPETEN
peraturan baik Undang-Undang, Peraturan No. 4 Tahun 2010;
Pemerintah maupun peraturan dari pelanggan b. Sistem Manajemen Mutu berdasar SNI
dan bertanggung jawab terhadap aspek ISO 9001:2015;
lingkungan hidup. c. Sistem Manajemen Lingkungan berdasar
Sementara itu, Badan Tenaga Atom SNI ISO 14001:2015;
Internasional (IAEA) [2] mendefinisikan d. Sistem Manajemen Keselamatan dan
sistem manajemen sebagai suatu rangkaian Kesehatan Kerja berdasar OHSAS
unsur yang saling terkait atau berinteraksi yang 18001:2007; dan
digunakan untuk menetapkan kebijakan dan e. Persyaratan Akreditasi Pranata Penelitian
tujuan organisasi, serta untuk mencapai tujuan dan Pengembangan berdasar Pedoman
tersebut dengan cara yang efisien dan efektif. KNAPPP No. 2 Tahun 2017.
Istilah ‘sistem manajemen’ meliputi konsep Sistem manajemen K3 berdasar OHSAS
‘kendali mutu’ (pengendalian mutu produk) 18001:2007 sebenarnya merupakan standar
dan pengembangannya melalui ‘jaminan mutu’ Inggris. Namun karena adanya kekosongan
(sistem untuk memastikan mutu produk) dan dalam standar internasional dalam K3 ini,
‘sistem manajemen mutu’ (sistem untuk OHSAS 18001 kemudian diaplikasikan di
mengelola mutu). lebih dari 80 negara di dunia, termasuk di
Berbagai sistem manajemen kemudian Indonesia.
secara internasional telah diterbitkan. Beberapa Pada bulan Maret 2018, Organisasi
yang penting adalah sistem manajemen mutu, Standar Internasional (ISO) menerbitkan
sistem manajemen lingkungan, sistem standar ISO 45001:2018 yang berjudul Occu-
manajemen Keselamatan dan kesehatan kerja pational Health and Safety Management
(K3) dan sistem manajemen untuk Systems – Requirements [4]. ISO menjelaskan
laboratorium uji dan kalibrasi. bahwa standar ISO 45001 dikembangkan untuk
Di Badan Tenaga Nuklir Nasional mengatasi masalah beban luka dan penyakit
(BATAN), berbagai unit kerja yang telah akibat kerja yang cukup nyata, baik bagi
menerapkan sistem manajemen, dan bahkan perusahaan maupun aspek perekonomian yang
telah memperoleh akreditasi dari pihak Komite lebih luas, yang mengakibatkan kerugian dari
Akreditasi Nasional (KAN) untuk beberapa pensiun dini, ketidakhadiran staf dan
sistem manajemen yang diterapkannya, meningkatnya premi asuransi. Dengan
memiliki Manual atau Panduan masing-masing menerapkan standar ini organisasi diharapkan
untuk setiap sistem manajemen yang dapat mengurangi beban tersebut dengan
digunakan. menyediakan kerangka kerja untuk
Untuk mengintegrasikan berbagai sistem menyempurbakan keselamatan pekerja,
manajemen yang digunakan di beberapa unit mengurangi risiko kerja dan menciptakan
kerja di BATAN, Pusat Standardisasi dan kondisi kerja yang lebih baik dan lebih aman di
Mutu Nuklir (PSMN) BATAN kemudian seluruh dunia.
menerbitkan Manual Sistem Manajemen ISO 45001 disusun oleh komite ahli
BATAN [3]. Sistem Manajemen BATAN keselamatan dan kesehatan kerja dengan
(SMB) dimaksudkan untuk menjadi kerangka mengikuti pendekatan sistem manajemen yang
berpikir dan kerangka kerja sistematik bagi telah ada seperti ISO 14001 dan ISO 9001.
BATAN dalam melaksanakan seluruh kegiatan Secara internasional, ISO 45001 yang disusun
agar senantiasa dapat mencapai sasaran yang ISO ini dapat disebut sebagai pengganti
telah ditetapkan, memenuhi persyaratan mutu, OHSAS 18001 yang, seperti diuraikan
keselamatan, kesehatan, lingkungan, peraturan

[ 183 ]
SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYARTA, 20 AGUSTUS 2018
ISSN 1978-0176

sebelumnya, sebenarnya merupakan standar ISO 45001: 2018 juga membantu organi-
yang disusun oleh satu negara. sasi untuk mencapai hasil yang diharapkan dari
Dalam kaitannya dengan Manual SMB sistem manajemen K3. Konsisten dengan
yang didasari salah satunya oleh OHSAS kebijakan K3 organisasi, hasil yang diharapkan
18001:2007, maka Manual SMB suatu saat dari sistem manajemen K3 meliputi:
perlu direvisi dengan mengganti klausul yang a) peningkatan berkelanjutan kinerja K3;
sebelumnya diambil dari OHSAS 18001 b) pemenuhan persyaratan legal dan
dengan klausul yang ada di ISO 45001:2018. persyaratan lainnya; dan
Makalah ini memberikan acu silang c) pencapaian tujuan K3.
antara OHSAS 18001:2007 dengan ISO Beberapa ciri lain dari ISO 45001:2018
45001:2018 untuk melihat bagian yang diubah adalah sebagai berikut [5]:
atau ditambah pada standar ISO 45001:2018. a. berlaku untuk semua organisasi apa pun
Selain itu, dibahas pula klausul-klausul ISO ukuran, jenis dan aktivitasnya;
45001:2018 yang dapat menggantikan klausul b. berlaku untuk risiko K3 yang bisa
OHSAS 18001:2007 yang ada di SMB. dikendalikan organisasi, dengan memper-
timbangkan faktor-faktor seperti konteks di
METODE mana organisasi beroperasi dan kebutuhan
dan harapan pekerja dan pihak yang
Makalah ini disusun sebagai makalah berkepentingan lainnya;
studi literatur yang membandingkan c. tidak menyatakan kriteria khusus untuk
kandungan OHSAS 18001:2007 dengan kinerja K3, juga tidak bersifat preskriptif
kandungan ISO 45001:2018, dan membahas tentang desain sistem manajemen K3;
pemutakhiran SMB dengan mengganti klausul d. memungkinkan suatu organisasi, melalui
yang berasal dari OHSAS 18001:2007 dengan sistem manajemen K3, untuk mengin-
yang berasal dari ISO 45001:2018. tegrasikan aspek-aspek lain dari kesehatan
Klausul Manual SMB dan keselamatan, seperti kesejahteraan
pekerja;
Seperti yang telah disinggung e. tidak membahas masalah seperti keamanan
sebelumnya, Manual SMB mengintegrasikan produk, kerusakan properti atau dampak
klausul yang berasal dari lima standar, salah lingkungan, yang berada di luar risiko
satunya adalah OHSAS 18001:2007 tentang terhadap pekerja dan pihak terkait yang
sistem manajemen K3. Struktur yang relevan lainnya;
digunakan pada Manual SMB juga sudah f. dapat digunakan secara keseluruhan atau
mengikuti struktur Annex SL yang bersifat sebagian untuk meningkatkan manajemen
universal. kesehatan dan keselamatan kerja secara
Klausul Manual SMB yang penting sistematis. Namun, klaim kesesuaian
adalah sebagai berikut: dengan dokumen ini tidak dapat diterima
Klausul 4: Konteks organisasi kecuali semua persyaratannya dimasukkan
Klausul 5: Kepemimpinan ke dalam sistem manajemen K3 dari
Klausul 6: Perencanaan organisasi dan dipenuhi tanpa kecuali.
Klausul 7: Dukungan Secara keseluruhan, ISO 45001:2018
Klausul 8: Operasi mengandung 10 klausul, yaitu:
Klausul 9: Evaluasi Klausul 4: Konteks organisasi
Klausul 10: Peningkatan Klausul 5: Kepemimpinan dan partisipasi
Klausul ISO 45001:2018 pekerja
Klausul 6: Perencanaan
ISO 45001:2018 menetapkan persyarat-
Klausul 7: Dukungan
an untuk sistem manajemen K3, dan memberi-
Klausul 8: Operasi
kan panduan untuk penggunaannya. Dengan Klausul 9: Evaluasi kinerja
demikian, ISO 45001:2018 memungkinkan
Klausul 10: Peningkatan
organisasi menyediakan tempat kerja yang
aman dan sehat dengan mencegah cedera dan Dibanding klausul Manual SMB, terlihat
sakit yang terkait dengan kerja, serta secara bahwa klausul SMB dengan klausul
proaktif meningkatkan kinerja K3-nya.

[ 184 ]
SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYARTA, 20 AGUSTUS 2018
ISSN 1978-0176

45001:2018 cukup mirip, kecuali barangkali di 45001:2018 dengan pada OHSAS 18001:2007
subklausul-nya yang agak beerbeda. diberikan pada Tabel 1.
Perbandingan secara lengkap dalam
bentuk acu silang klausul pada ISO

Tabel 1. Acu silang ISO 45001:2018 dengan OHSAS 18001:2007.

ISO 45001:2018 OHSAS 18001:2007


Klausul Uraian Klausul Uraian
4 Konteks organisasi (hanya judul) -Persyaratan baru-
4.1 Memahami organisasi dan konteksnya -Persyaratan baru-
4.2 Memahami kebutuhan dan harapan 4.4.3.2 Partisipasi dan konsultasi (sebagian)
pekerja dan pihak terkait
4.3 Menentukan ruang lingkup sistem 4.1. Persyaratan umum (sebagian)
manajemen K3
4.4 Sistem manajemen K3 4 Sistem manajemen
4.1 Persyaratan umum
4.4.4 Dokumentasi
5 Kepemimpinan dan partisipasi 4.4.3 Komunikasi, partisipasi dan
pekerja (hanya judul) konsultasi (hanya judul)
5.1 Kepemimpinan dan komitmen 4.4.1 Sumberdaya, peranan, tanggung
jawab, akuntabilitas dan
kewenangan
5.2 Kebijakan K3 4.2 Kebijakan K3
5.3 Peranan organisasi, tanggung jawab 4.4.1 Sumberdaya, peranan, tanggung
dan kewenangan jawab, akuntabilitas dan
kewenangan
5.4 Konsultasi dan partisipasi pekerja 4.4.3.2 Partisipasi dan konsultasi
6 Perencanaan (hanya judul) 4.3 Perencanaan (hanya judul)
6.1 Tindakan untuk mengatasi risiko dan 4.1 Persyaratan umum
peluang (hanya judul) 4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian risiko
dan penentuan pengendalian
6.1.1 Umum 4.4.6 Pengendalian operasi
6.1.2 Identifikasi bahaya dan penilaian 4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian risiko
risiko dan peluang (hanya judul) dan penentuan kendali
6.1.2.1 Identifikasi bahaya 4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian risiko
dan penentuan kendali
6.1.2.2 Penilaian risiko K3 dan risiko lain 4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian risiko
terhadap sistem manajemen K3 dan penentuan kendali
6.1.2.3 Identifikasi peluang K3 dan peluang -Persyaratan baru-
lain terhadap sistem manajemen K3
6.1.3 Penentuan persyaratan legal dan 4.3.2 Legal dan persyaratan lain
persyaratan lain
6.1.4 Tindakan perencanaan 4.4.6 Pengendalian operasional
6.2 Tujuan K3 dan rencana mencapainya 4.3.3 Tujuan dan program
(hanya judul)
6.2.1 Tujuan K3 4.3.3 Tujuan dan program
6.2.2 Rencana mencapai tujuan K3 4.3.3 Tujuan dan program
7 Dukungan (hanya judul) 4.4 Implementasi dan operasi (hanya
judul)
7.1 Sumberdaya 4.4.1 Sumberdaya, peranan, tanggung

[ 185 ]
SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYARTA, 20 AGUSTUS 2018
ISSN 1978-0176

jawab, akuntabilitas dan


kewenangan
7.2 Kompetensi 4.4.2 Kompetensi, pelatihan dan kesadaran
7.3 Kesadaran 4.4.2 Kompetensi, pelatihan dan kesadaran
7.4 Komunikasi 4.4.3.1 Komunikasi
7.4.1 Umum 4.4.3.1 Komunikasi
7.4.2 Komunikasi internal 4.4.3.1 Komunikasi
7.4.3 Komunikasi eksternal 4.4.3.1 Komunikasi
7.5 Informasi terdokumentasi (hanya 4.4.4 Dokumentasi
judul) 4.5.4 Pengendalian rekaman
7.5.1 Umum 4.4.4 Dokumentasi
4.5.4 Pengendalian rekaman
7.5.2 Penciptaan dan pemutakhiran 4.4.5 Pengendalian dokumen
4.5.4 Pengendalian rekaman
7.5.3 Pengendalian informasi 4.4.5 Pengendalian dokumen
terdokumentasi 4.5.4 Pengendalian rekaman
8 Operasi (hanya judul) 4.4 Implementasi dan operasi (hanya
judul)
8.1 Rencana dan kendali operasional 4.4.6 Pengendalian operasional
(hanya judul)
8.1.1 Umum 4.4.6 Pengendalian operasional
8.1.2 Penghilangan bahaya dan 4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian risiko
pengurangan risiko K3 dan penentuan kendali
4.4.6 Pengendalian operasional
8.1.3 Manajemen perubahan 4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian risiko
dan penentuan kendali
4.4.6 Pengendalian operasional
8.1.4 Pengadaan (hanya judul) 4.4.6 Pengendalian operasional
8.1.4.1 Umum 4.4.6 Pengendalian operasional
8.1.4.2 Kontraktor 4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian risiko
dan penentuan kendali
4.4.3.1 Komunikasi
4.4.3.2 Partisipasi dan konsultasi
4.4.6 Pengendalian operasional
8.1.4.3 Alihdaya 4.3.2 Legal dan persyaratan lain
4.4.3.1 Komunikasi
4.4.6 Pengendalian operasional
8.2 Kesiapsiagaan dan tanggap darurat 4.4.7 Kesiapsiagaan dan tanggap darurat
9 Evaluasi kinerja (hanya judul) 4.5 Pengecekan (hanya judul)
9.1.1 Umum 4.5.1 Pengukuran dan pemantauan kinerja
9.1.2 Evaluasi kepatuhan 4.5.2 Evaluasi kepatuhan
9.2 Audit internal (hanya judul) 4.5.5 Audit internal
9.2.1 Umum 4.5.5 Audit internal
9.2.2 Program audit internal 4.5.5 Audit internal
9.3 Kaji ulang manajemen 4.6 Kaji ulang manajemen
10 Peningkatan (hanya judul) 4.6 Kaji ulang manajemen
10.1 Umum 4.6 Kaji ulang manajemen
10.2 Insiden, ketidakpatuhan dan tindakan 4.5.3 Investigasi insiden, ketidakpatuhan,
korektif tindakan korektif dan tindakan
pencegahan (hanya judul)
4.5.3.1 Investigasi insiden
4.5.3.2 Ketidakpatuhan, tindakan korektif

[ 186 ]
SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYARTA, 20 AGUSTUS 2018
ISSN 1978-0176

dan tindakan pencegahan

10.3 Peningkatan berkelanjutan 4.2 Kebijakan K3


4.3.3 Tujuan dan program
4.6 Kaji ulang manajemen

b. mencegah atau mengurangi efek yang


tidak diinginkan; dan
c. melakukan peningkatan secara
berkelanjutan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hal baru terkait perencanaan ini
adalah adanya klausul mengenai peluang
Berdasar Tabel 1 terlihat bahwa risiko lain terhadap sistem manajemen K3
struktur ISO 45001:2018 sangat berbeda yang diberikan pada klausul 6.1.2.3. Yang
dibanding struktur OHSAS 18001:2007, dimaksud dengan risiko lain adalah risiko
meskipun sebagian besar kandungannya tetap yang bukan seperti yang telah disinggung
sama. Persyaratan baru pada ISO 45001:2018 pada klausul lain, seperti insiden, kecelakaan
yang tidak ada di OHSAS 18001:2007 atau penyakit akibat kerja, namun adalah
sebagian besar ada di klausul 4 (Konteks risiko eksternal seperti risiko jika tidak
organisasi) dan klausul 6 (Perencanaan). memenuhi peraturan perundangan nasional
Pada klausul 4.1 dari ISO 45001:2018 mengenai K3, atau jika tidak pindah dari
dinyatakan bahwa organisasi harus OHSAS 18001:2007 ke ISO 45001:2018.
menentukan isu eksternal dan internal yang Secara struktur, ISO 45001 disusun
relevan dengan tujuannya dan mempengaruhi berdasar Annex SL yang menggantikan ISO
kemampuan untuk mencapai hasil dari sistem Guide 83 yang digunakan dalam menyusun
manajemen K3. Isu eksternal yang OHSAS 18001. Annex SL merupakan
berpengaruh cukup banyak, baik bersifat struktur yang menggunakan terminologi dan
lokal, wilayah, nasional maupun definisi yang universal, yang juga telah
internasional, sementara isu internal dapat digunakan dalam menyusun ISO 9001 dan
berupa nilai, budaya, kebijakan, peraturan ISO 14001. Dengan struktur yang sama maka
perundangan, produk, bahan, mesin dan lain- berbagai sistem manajemen akan mudah
lain. Sedang hasil yang diinginkan dapat diterapkan dengan lancar dan lebih efisien.
berupa pencegahan kecelakaan, pemenuhan Pada OHSAS 18001, penekanan utama
kewajiban K3 pada peraturan perindangan, diberikan pada manusia dalam tenaga kerja,
dan juga peningkatan kinerja SMK3 lainnya. termasuk memastikan bahwa pekerja
Selanjutnya, pada klausul 4.2 diberitahukan mengenai keselamatan kerja
dinyatakan perlunya memahami kebutuhan dan berpartisipasi aktif dalam prosesnya.
dan harapan pekerja dan pihak lain yang Pada ISO 45001, fokus ini makin ditekankan
berkepentingan. Untuk ini perlu dilakukan karena disadari bahwa sistem K3 paling
penentuan pihak terkait yang berkepentingan efektif berjalan jika semua pegawai terlibat
dan juga menentukan persyaratan yang dalam semua prosesnya. Dengan kata lain,
relevan. tanggung jawab manajemen keselamatan
Sesuai klausul 6, saat merencanakan berada pada semua orang yang berada di
sistem manajemen K3 suatu organisasi harus dalam organisasi.
memperhitungkan isu pada klausul 4.1 Selain itu, ISO 45001 menganut sistem
(konteks organisasi), persyaratan pada pencegahan, yang berarti risiko bahaya harus
klausul 4.2 (pihak terkait) dan klausul 4.3 dievaluasi dan dikurangi. Hal ini berbeda
(ruang lingkup). Setelah itu perlu ditentukan dengan filosofi pengendalian bahaya pada
risiko dan peluang yang harus diatasi dalam OHSAS 18001. Dengan demikian, ISO
rangka: 45001 disebut sebagai standar yang proaktif
a. memberikan jaminan bahwa sistem dan bukan reaktif seperti OHSAS 18001.
manajemen K3 dapat mencapai hasil Komitmen manajemen juga menjadi
yang ditentukan; hal penting pada ISO 45001. Daripada hanya

[ 187 ]
SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYARTA, 20 AGUSTUS 2018
ISSN 1978-0176

melakukan pengawasan terhadap DAFTAR PUSTAKA


pelaksanaan program, manajemen harus
menjadi pemimpin sebenarnya dalam upaya 1. No Name (30 Juli 2018). Sistem
keselamatan. Manajemen yang wajib diterapkan pada
Dari Tabel 1 juga bisa dilihat bahwa Industri Manufakturing. Available:
pada dasarnya kandungan ISO 45001:2018 https://www.peoxsisgroup.com/articles/si
tidak banyak berubah dibanding OHSAS stem-manajemen-yang-wajib-diterapkan-
18001:2007. Hal ini sudah tentu akan pada-industri-manufakturing/
mempermudah dalam melakukan migrasi 2. IAEA, Radiation Protection and Safety
of Radiation Sources: International
dari OHSAS 18001 ke ISO 45001.
Basic Safety Standards, Safety Standards
Hal penting lainnya yang perlu
Series No. GSR Part 3, IAEA, Vienna,
diperhatikan adalah organisasi yang telah
2014.
menerapkan OHSAS 18001:2007 diberi
3. BATAN, Manual Sistem Manajemen
waktu selama tiga tahun dari 12 Maret 2018
BATAN, MSMB/KN 09 06/SMN 3,
hingga 12 Maret 2021 untuk melakukan
BATAN, Jakarta, 2018.
migrasi sistem. Karena itu, jika Manual
4. No Name (30 Juli 2018). ISO 45001 –
Sistem Manajemen BATAN akan direvisi
Occupational health and safety.
dengan dasar ISO 45001:2018, akan masih
Available: https://www.iso.org/iso-
ada cukup waktu untuk melakukannya.
45001-occupational-health-and-
Selain itu perlu pula diingat bahwa
safety.html
belum semua standar ISO diakomodasi di
5. No Name (30 July 2018). ISO
Manual SMB. Salah satunya adalah ISO
45001:2018, Ocupational health and
17025:2017 untuk laboratorium uji dan
safety management systems –
kalibrasi yang telah diterapkan oleh beberapa
Requirements with guidance for use.
unit kerja di BATAN. Oleh karena itu
Available: https://www.iso.org/
barangkali integrasi ISO 17025:2017 ke
standards/ 63787.html
Manual SMB bisa lebih diprioritaskan
dibanding revisi yang disebabkan oleh
perubahan standar sistem manajemen K3 dari
PERTANYAAN
OHSAS 18001:2007 menjadi ISO
45001:2018.
1. Apa alasan perubahan dari OHSAS
18001:2007 ke ISO 45001:2018?
KESIMPULAN
2. Apa perbedaan antara OHSAS
Manual Sistem Manajemen BATAN 18001:2007 ke ISO 45001:2018?
(SMB) merupakan manual yang disusun
dengan mengintegrasikan klausul yang JAWABAN
berasal dari lima standar, salah satunya
adalah OHSAS 18001:2007 tentang sistem 1. Alasan perubahan dari OHSAS
manajemen K3. Dengan digantinya OHSAS 18001:2007 ke ISO 45001:2018 adalah,
18001:2007 dengan ISO 45001:2018, SMB - Menyesuaikan struktur standar dengan
perlu direvisi dengan mengintegrasikan High Level Structrue (HLS) agar
klausul dari ISO 45001:2018 yang belum ada selaras dengan standar Sistem
sebelumnya di OHSAS 18001:2007. Manajemen ISO lainnya;
Selanjutnya, karena masih diberi kesempatan - Memastikan standar yang baru
selama tiga tahun sampai tahun 2021 untuk mencerminkan kebutuhan semua
melakukan migrasi dari OHSAS 18001:2007 kelompok pengguna dan semua pihak
ke ISO 45001:2018, SMB selayaknya yang berkepentingan yang relevan
mengintegrasikan terlebih dahulu standar untuk mengantisipasi perubahan-
ISO 17025:2017 yang telah diterapkan oleh perubahan yang terjadi.
beberapa unit kerja di BATAN. - Meningkatkan kemampuan organisasi
untuk meningkatkan kinerja
keselamatan dan kesehatan kerja.

[ 188 ]
SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYARTA, 20 AGUSTUS 2018
ISSN 1978-0176

- Mencerminkan isu K3 yang semakin


kompleks dalam kegiatan suatu
organisasi.
2. Perbedaannya adalah: ada beberapa
klausul yang ditambahkan.
Klausul yang ditambahkan benar-benar
baru pada ISO 45001:2018 adalah:
- Klausul 4. Konteks Organisasi: 4.1.
Pemahaman organisasi dan
konteksnya (isu internal & eksternal)
dan 4.2. Pemahaman kebutuhan dan
harapan pekerja dan pihak-pihak
berkepentingan.
- Klausul 6.1. Tindakan untuk risiko
dan peluang

[ 189 ]

Anda mungkin juga menyukai