Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas nikmat dan
atas berkah rahmatnya serta hidayahnya sehingga penulis mampu menyelesaikan
penulisan Laporan Tugas Akhir ini. Sholawat serta Salam selalu tercurahkan kepada
junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan hingga zaman yang terang benderang seperti saat ini. Laporan Tugas Akhir
diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Tugas Akhir di program
studi Teknik Mesin Diploma III Institut Teknologi Nasional Malang dengan judul
Analisa Perencanaan Kapal Cepat Fuel Engine Remote Control menggunakan
ANSYS Versi 14.5.

Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh
darikata sempurna, karena keterbatasan dari penulis. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan agar kedepannya penulis
dapat membuat karya yang lebih baik lagi. Dengan selesainya penulisan Laporan
Tugas Akhir ini, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang
ikut berperan dalam membantu dan mendukung serta membimbing penulisa selama
penyusunan laporan ini, kepada :

1. Allah SWT, Tuhan Semesta Alam, karena atas segala nikmat dan rahmat-Nya
yang tiada tara begitu berlimpah.

2. Bapak Aladin Eko Purkuncoro. ST.MT selaku Dosen pembimbing Tugas


Akhir Teknik Mesin Institut Teknologi Nasional Malang.

1
3. Dosen-dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Nasional Malang yang berjasa
bagi penulis, semoga ke ikhlasan Bapak/Ibu berikan dihitung pahala yang tak
terhingga oleh Allah SWT

4. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan atas segala bantuan dan kerja
samanya penulis ucapkan terima kasih.Akhir kata Penulis berharap semoga
dengan selesainya Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis sendiri dan umunya bagi para pembaca dan semua pihak yang telah
mendukung pembuatan laporan ini.

Malang , 2019

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................v

DAFTAR TABEL .................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN …...................................................................................1

o Latar Belakang………….………………………………………….……...1
o Metode Elemen Hingga…………………………………………………...2
o Permasalahan……………………………………………………………...4
o Batasan Masalah…..………………………………………………………4
o Tujuan Penulisan………/…………………………………………………5
o Metode penelitian…….……………………………………………….......5
o Sistematika Penulisan……………………………………………………..6
BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………………..6

2.1 Pengertian Ansys………………………………………………………….7

2.1.1 Perbandingan Ansys workbench dan Mechanical APDL………….7

2.1.2 Eror/Galat (Eksperimental Nyata dan Semu).……………………..7

2.2. Pengenalan CAD/CAE/CAM……………………………………………8

3
2.3 Langkah Pemodelan………………………………………………………9

2.4 General Post Processing ( Proses Pembacaan Hasil )…………………...10

0 Project dan database dalam workbench………………………………….10


1 Metode Elemen Hingga………………………………………………….11
2 Tool dalam Ansys Workbench…………………………………………..12
0 Star Page Navigation……………………………………………12
1 Project Page Navigation………………………………………...12
3 Fungsi Tools 3D Feature Toolbar………………………………………13
4 Simulasi dengan Ansys Workbench,……….…………………………..16

BAB III METODOLOGI……………………………………………………......6

BAB IV PEMBAHASAN ………………………………………………………6

BAB V PENUTUP……………………………………………………….….…..6

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………6

LAMPIRAN - LAMPIRAN……………………….…….………………………6

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .


Perkembangan industri menyebabkan terjadinya persaingan pasar global
dalam berbagai bidang dengan penawaran kualitas produk yang lebih baik,harga
yang terjangkau dan pemakaian waktu yang singkat. Pemakaian kapasitas
computer yang besar, kecepatan prosesor yang tinggi dan kapabilitas tampilan
yang menarik bagi pemakai digunakan unntuk kemajuan berbagai
tekonlogi,diantaranya :
a. Computer Aided Design – CAD.
b. Computer Aided Manufacturing - CAM.
c. Computer Aided Enggineering –CAE

1.2 Metode Elemen Hingga

5
Dalam bidang engineering desaign , kita menemukan banyak sekali kasus
kompleks yang tidak bisa di pecahkan secara analitis tapi harus di pecahkan
menggunakan formulasi matematika.Untuk mempermudah pemecahan tersebut,
kita menggunakan teknik numeric, disinilah Metode Elemen Hingga (MEH ) atau
Finite Element Method (FEM) dibutuhkan.

Dalam bidang rekayasa dan engineering, umumnya digunakan Perangkat


lunak untuk membantu penyelesaian kasus yang telah ditentukan. Salah satu
software yang biasa digunakan dalam bidang design and analysis adalah ANSYS
yang hingga saat ini sudah di-release mencapai versi 11. ANSYS merupakan
produk yang berkesinambungan buatan ANSYS Inc.’s.
Berbagai analisa yang bisa dilakukan dengan software ANSYS ini.
Misalnya pada analisa structure (global maupun lokal). Secara umum, analisa
yang bisa dilakukan oleh ANSYS adalah analisa struktur, thermal, fluids/CFD,
couplefield dan electromagnetic’s serta berbagai case engineering lainnya.
Kemudian kita bisa mem-breakdown bebagai kasus diatas.
Dengan ANSYS juga dapat melakkukan analisa engineering untuk case
yang sangat kompleks misalnya analisa aerodinamika pada mobil F1,Analisa
structural analisa thermal pada organ dalam manusia hingga berbagai analisa
tumbukan atau tabrakan.
Secara umum penyelesaian elemen hingga menggunakan ANSYS dapat
dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :
a. Preprocessing: pendefinisian masalah
b. Solution: assigning loads, constraints, dan solving
c. Postprocessing: further processing dan viewing of the results

Softwere ANSYS dapat juga digunakan di dunia perkapalan diantaranya


untuk pembentukan atau permodelan body, simulasi dan analisis aerodinamika
dan structural pada Kapal Cepat. Dimana sebelum kapal di uji coba secara

6
langsung harus diketahui terlebih dahulu untuk nilai-nilai karakteristik pada
Kapal Cepat Tak Berawak. Untuk memperoleh nilai-nilai karaktristik tersebut
maka dilakukanlah dengan memanfaatkan computer, sementara cara
konvensional sudah mulai di tinggalkan. Pemilihan system computer ini,
beralasan melainkan system computer lebih baik dan akurat di bandingkan cara
konvensional, selain itu, biaya operasionalnyapun terbilang rendah,sementara
secra konvensional memerlukan biaya yang tidak sedikit dan tingkat
kekakuratanya masih di bawah system computer dan geometri dapat dengan
bebas di buat menyerupai ukuran sesungguhnya tanpa memerlukan pembuatan
geometri secara fisik . Computational Fluid Dynamics yang akan digunakan
merupakan metode numerik dan algoritma untuk memecahkan dan
menganalisis , aerodinamis dan structural yang di diuji. Pada analisis ini
komputer digunakan untuk melakukan perhitungan yang diperlukan untuk
mensimulasikan interaksi fluida (udara) dan kekuatan material dengan
permukaan yang didefinisikan oleh kondisi batas, dengan kecepatan tinggi super
komputer, agar hasil analisis yang lebih baik dapat dicapai. Pada pembahasan
Tugas Akhir ini membahas tentang proses analisia aerodinamika dan kekuatan
material menggunakan metode elemen hingga ANSYS Workbench 14.5.
Sedangkan untuk perancangan desain geometri sampel menggunakan Autodesk
Inventor 2015.

1.3 Permasalahan
Pokok permasalahan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini ialah
mengenai bagaimana pemodelan geometri pada Kapal Cepat Tanpa Awak, dan
dapat mengetahui hambatan udara,dan nilai tegangan maksimal yang di ijinkan
pada Ansys CFX dan Static Structural pada softwere Ansys 14.5.

1.4 Batasan Masalah

7
Dalam Tugas Akhir ini, di harapkan penyelesaian dapat terarah. Sehingga
dibuatlah batasan masalah pada karya tulis ini yaitu:
Batasan-batasan masalah tersebut meliputi :
1. Perancangan bentuk geometri body Kapal Cepat Fuel Engine Remote Control.
Menggunakan softwere Autodesk Inventor 2015.
2. Analisa kecepatan dan tekanan aliran udara di sekitar body kapal.
3. Analisa perhitungan tegangan maksimal yang di ijinkan dalam structural
body kapal menggunakan softwere ANSYS 14.5 .

1.5 Tujuan Penulisan


Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk menganalisa karakteristik
aliran udara dan kekuatan structural pada kapal cepat remot control. Sehingga
dapat dilihat karakteristik Aerodinamika dan kekuatan structural seperti
distribusi tekanan dan kecepatan, pola aliran dan koefisien drag dengan Softwere
ANSYS CFX dan Static Structural 14.5.

1.6 . Metode penelitian


Sistem penulisan ini disusun dengan beberapa pokok pembahasan (BAB)
untuk mempermudah penyusun menggunakan metode yang sudah umum
digunakan untuk membahas permasalahan baik data maupun perhitungannya
dalam pembahasannya, yaitu dengan metode sebagai berikut:
1. Metode Study Pustaka
Metode yang mengaplikasikan pengetahuannya didapatkan dari tinjauan
literatur untuk menghitung dan merencanakan suatu proyek/mesin.
2. Metode Penelitian
Metode dimana, menganalisis dan menggeneralisasi suatu fenomena atau
keadaan melalui suatu survei dan atau observasi lapangan.
3. Bimbingan Dosen

8
Mahasiswa selalu aktif berkonsultasi kepada Dosen Pembimbing untuk
memecahkan suatu permasalahan.
1.7 Sistematika Penulisan
 BAB I PENDAHULUAN
Penulisan pendahuluan ini didasarkan pada latar belakang masalah, ruang
lingkup masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode pengumpulan
data dan sistematika penulisan.
 BAB II LANDASAN TEORI
Membahas tentang mengenai langakah – langkah dalam proses anlisa dan
simulasi menggunakan Softwere Ansys CFX dan Static Struktural 14.5
 BAB III METODOLOGI
Pada bab ini menjelaskan tentang gambar objek penelitian, misalnya
gambar umum perancangan/desain, gambar umum produk serta data yang
digunakan untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam berkaitan
dengan kegiatan penelitian.
 BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang pembahasan menyajikan hasil yang telah
dilakukan dan memuat tentang verifikassi dari data hasil simulasi dengan
literatur yang di gunakan.
 BAB V PENUTUP
Dalam bagian ini diberikan suatu kesimpulan dari hasil simulasi dan
analisa yang telah dilakukan dimana pada akhirnya diharapkan dapat
memberikan sumbangsih bagi dunia, khususnya penggunaan Softwere
ANSYS CFX dan Static Structural 14.5. dalam melakukan analisa
aerodinamika dan kekuatan structural
 DAFTAR PUSTAKA
 LAMPIRAN-LAMPIRAN

9
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Ansys

Ansys adalah software yang berbasis elemen hingga yang mempunyai


kemampuan untuk mendiskritasi model dengan sangat halus, mampu bekerja
dengan elemen lebih banyak dan menghasilkan output dengan ketelitian tinggi.
ANSYS dapat di gunkana untuk berbagai analisis antara lain : analisis
structural, anaslisis thermal, analisis fluida.

MAPDL ( Mechanical APDL ) lebih dikenal dengan Ansys Classic


terintegrasi dengan workbench dalam satu modul. Hal ini memudahkan
kemungkinan untuk menghubungkan antara workbench dan MAPDL.

2.1.11 Perbandingan Ansys Workbench dan Mechanical APDL .

Perbandingan antara Ansys Workbench dan Mechanical APDL, yaitu

10
NO Workbench APDL

1 Tampilan lebih menarikdan Tampilan kurang menarik dan


mudah dipahami lebih rumit

2 Mudah dalam pembuatan Sulit dalam pembuatan geometri


geometri (system koordinat)

3 Analisis ketelitian lebih lemah Analisis ketelitian lebih tinggi


daripada APDL (angka+warna)

4 Setelah di-mesh node tidak bisa Setelah di-mesh node masih bisa
diberi nilai/angka diberi nilai/angka
Table 2.1.1 Perbandingan antara Ansys Workbench dan Mechanical APDL,

2.1.12 Eror/Galat (Eksperimental Nyata dan Semu)

Table 2.1.2 Eror/Galat (Eksperimental Nyata dan Semu)

Penyelesaian secara numerik dari suatu persamaan matematis


hanya memberikan nilai perkiraan yang mendekati nilai eksak (yang
benar) dari penyelesaian analitis.

a. Beberapa hal yang dapat dilakukan dengan Ansys


workbench:

11
1. Model yang digambarkan dari beberapa software CAD dapat
langsung diimport ke ansys workbench
2. Model yang setelah dibuat dapat dikondisikan sesuai dengan
jenis simulasi dengan menggunakan design modeler
3. Simulasi FEA dapat dilakuakn dengan baik
4. Pengimplementasian design yang dipilih dapat dilakukan untuk
kondisi sebenarnya.
b. Beberapa model yang disajikan:
1. Data-data Engineering, misalnya data-data material yang
digunakan berbagai aplikasi lain
2. FE modeler, misalnya dapat mengimport model dari software
lain seperti NASTRAN, ABAQUS, dan dapat divisualisasikan
dengan metode finate element
3. Memiliki fitur CFX-Mesh, yaitu dapat melakukan meshing
yang tepat terhadap model dnegan basic Computanonal Fluid
Dynamic (CFD)

2.2 Pengenalan CAD/CAE/CAM.


Pemakaian kapasitas computer yang besar, kecepatan prosesor yang
tinggi dan kapabilitas tampilan yang menarik bagi pemakai digunakan untuk
kemajuan berbagai teknologi diantaranya :

a. Computer Aided Design – CAD

CAD adalah teknologiyang berkaitan dengan penggunaan system


computer untuk membantu dalam penciptaan,modifikasi,analisis, dan optimasi
desain. Contoh softwere dari teknologi ini adalah Autocad, solid works,
Pro/ENGGINEER, inventor dll.

b. Computer Aided Manufacturing - CAM

12
CAM teknologi melibatkan system computer yang merencanakan,
mengelola dan mengendalikan operasi manufaktur melalui antarmuka
komputer dengan sumber daya produksi. Salah satu cakupan yang paling
penting dari CAM adalah control numerik (NC). Contohnya adalah
Mastercamp, SAP2000.

c. Computer Aided Enggineering –CAE

Teknologi CAE menggunakan system computer untuk menganalisis


fungsi dari produk desain CAD, memunginkan desainer untuk
mensimulasikan dan mempelajari bagaimana produk tersebut akan berperilaku
sehingga desain dapat disempurnakan dan di optimalkan, Contohnya adalah
ANSYS, Abaqus, Pro/E, CATIA, PATRAN, NASTRAN,dll

2.3 Langkah Pemodelan


1. Preprocessing: pendefinisian masalah
Langkah umum dalam preprocessing terdiri dari
 mendefinisikan keypoint/lines/areas/volume,
 mendefinisikan tipe elemen dan bahan yang digunakan/sifat geometrik,
 mesh lines/areas/volumes sebagaimana dibutuhkan. Jumlah detil yang
dibutuhkan akan tergantung pada dimensi daerah yang dianalisis, ie.,1D,
2D, axisymetric dan 3D.

2.   Solution: assigning loads, constraints, and solving


Di sini, perlu menentukan beban (titik atau tekanan), constraints (translasi
dan rotasi) dan kemudian menyelesaikan hasil persamaan yang telah diset.

2.4 General Post Processing ( Proses Pembacaan Hasil)


 Plot Result

13
Dengan menggunakan Contour plot akan tampak distribusi tegangan
atau variabel lain pada model sehingga mudah dalam mengimplementasikan
informasi yang disajikan. Disini model digambarkan dengan sebaran warna
yang menunjukkan besarnya tegangan atau variabel yang terjadi.
 List Result
Hasil analisis dalam bentuk list result berupa tabel yang memberikan
informasi secara detail nilai perpindahan, tegangan atau variabel lain yag
terjadi pada tiap mode atau elemennya.
 Animasi
Hasil analisis yang diperoleh juga ditampilakan dalam bentuk simulasi
(animasi)
2.5 Project dan database dalam workbench
Project Ansys workbench digunakan untuk mengatur langkah kerja
yang dilakukan oleh user melalui beberapa modal yang ada seperti Design
Modeler, Simulation, FE Modelator dan Design Xplore sebagaimana yang
dijelaskan diatas. Project ini digunakan untuk mengatur data yang dibutuhkan
menjadi lebih lengkap dalam proses CAE. Misalnya, jika user memasukkan
sebuah sebuah link tersebut akan dicatat dalam project page. Ketika project Page
ini dibuat maka secara otomatis akan tercipta juga file database dalam
workbench. Dalam fiile database ini akan dicatat definisi dari project dan juga
hubungan dengan beberapa modal database yang lain. Berikut ini adalah
beberapa macam extensi file yang terdapat dalam database workbench:
 Workbench project database file = wbdb
 Design modeler database file = agdb
 CFX – Mesh database file = cmdb
 Simulation database file = dsdb
 Meshing database file = cmdb
 Engineering Data database file = eddb
 FE Modeler database file = fedb

14
 ANSYS AUTODYN database file = ad
 DesignXplorer database file = dxdb
 BladeGen database file = bgd

2.6 Metode Elemen Hingga

Dalam bidang engineering desaign , kita menemukan banyak sekali kasus


kompleks yang tidakk bisa di pecahkan secara analitis tapi harus di pecahkan
secara analitis tapi harus di pecahkan menggunakan formulasi matematika.
Untuk mempermudah pemecahan tersebut, kita menggunakan teknik numeric,
disinilah Metode Elemen Hingga (MEH ) atau Finite Element Method (FEM)
dibutuhkan

Konsep dasar MEH adalah membagi struktur menjadi elemen-elemen


Yang lebih kecill dengan dimensi berhingga (elemen hingga ), sedangkan
strukur asli di anggap sebagai assembly dari elemen-elemen hingga tersebut, di
hubungkan oleh joint dengan jumlah berhingga yang di sebut node atau titi node.
Property dai eleme-elemen tersebut kemudian dihitung untuk mendapatkan
property dari struktur keseluruhan.

Rumus keseimbangan dari keseluruhan struktur di hasilkan dengan


menggabungkan rumus keseimbangan dari tiap elemen sehingga terjadi
kesinambungan pada tiap node,kondisi batass kemudian dibebeankan pada
struktur agar kemudian dapat dihasilkan variabel yang di gunakan seperti
tegangan, regangan, distribusi tempratur atau kecepatan aliran tergantung pada
kebutuhan.

15
Prosedur perhitunggan dengan Metode Elemen Hingga (MEH)

1. Diskretisasi dan pemilihan elemen


2. Memilih fungsi pendekatan
3. Menurunkan persamaan – persamaan elemen
4. Perakitan persamaan elemen untuk mendapatkan persamaan global
5. Memecahkan besaran-besaran yang belum di ketahui
6. Interpertasi hasil- hasil
2.7. Tool dalam ANSYS Workbench
2.7.1 Start Page Navigation
Start page ini merupakan windows pertama yang ditampilkan pada saat
pertama kali membuka workbench. Pada windows ini user dapat memilih salah
satu proses yang akan dilakukannya dengan workbench.Pemilihan project yang
akan dibuat dapat dilakukan dengan memilih analysis type system yang akan
digunakan kemudian memindahkannya ke project schematic.

Bidang Baru

Koordinat
Seketsa Baru Pandangan

Koordinat Tampilan Model


Menu Pembebanana
Seketsa &
Pemodelan Pilihan
Koordinat

Detail Tampilan

Petunjuk

Gambar 2.7 Tool dalam ANSYS Workbench

16
2.7.2 Project Page Navigation
Window yang terbuka setelah dilakaukan pemilihan project pada start
page adalah sebagaimana yang terdapat pada gambar berikut:Design modeler
dalam penggunaannya dibagi dalam dua mode dasar, yaitu mode sketching dan
mode modeling.

a. Mode Sketchung
Dalam mode ini terdapat lima buah toolboxes yang dapat digunakan untuk
membuat sket 2D dan kemudian dari sketsa itu dapat dogenerate menjadi model
3D melalui mode modeling. Tolboxes yang dapat digunakan antara lain:
1. Draw toolbar, berisi tool untuk menggambar garis, rectangels atau spline
2. Modify Toolbox, berisi beberapa tool untuk memodifikasi gambar, misalnya
trimming, copy, cut, dll.
3. Dimensions Toolbox, berisi tool untuk menampilkan dimensi benda, misalnya
panjang, diameter, sudut, dll.
4. Constaints Toolbox, berisi tool untuk membuat kondisi tertentu pada model,
misalnya kondisi vertikal dan horizontal, tiitk tengah, dll.
5. Setting Toolbox, berisi tool untuk mengatur tampilan, misalnya besarnya grid
dan spasi yang digunakan.

b. Mode Modelling
Pembuatan model melalui mode ini dapat dilakukan dengan menggunakan
bantuan beberapa tool, misalnya extrude, revolve, dll dari sketsa yang telah
dibentuk dalam mode sebelumnya.

17
2.8 Fungsi Tools 3D Feature Toolbar

Fungsi icon dapat digunakan untuk


penempatan fungsi pembebanan, kondisi
tumpuan sesuai dimana posisi yang akan kita
gunakan

Icon ini dapat digunakan untuk fungsi


pembebanan pada titik (node) dari sistem

Icon ini dapat digunakan untuk fungsi


pembebanan pada garis

Icon ini dapat digunakan untuk fungsi


pembebanan pada permukaan (surface)

Icon ini dapat digunakan untuk fungsi


pembebanan pada seluruh simtem (body),
misalnya untuk pembebanan temperatur

18
Fungsi icon dapat digunakan untuk melihat
posisi dari gambar yang kita buat

Icon ini dapat digunakan untuk memutar


gambar secara keseluruhan

Icon ini dapat digunakan untuk memindahkan


gambar (move)

Icon ini dapat digunakan untuk membesarkan


gambar secara keseluruhan

Icon ini dapat digunakan untuk melihat gambar


secara isometri (keseluruhan)

Icon ini dapat digunakan untuk membesarkan


gambar pada bagian-bagian tertentu

Icon ini dapat digunakan untuk menampilkan


garis koordinat pada lembar gambar

Icon ini dapat digunakan untuk menampilkan

19
model yang kita buat

Icon ini dapat digunakan untuk melihat gambar


dari depan

Icon ini dapat digunakan untuk membuka


folder tempat penyimpanan file

Fungsi icon dapat digunakan untuk membuat


layar baru

Icon ini dapat digunakan untuk “save”

Icon ini dapat digunakan untuk “save as”

Icon ini dapat digunakan untuk mengambil


gambar dalam format JPEG

Icon ini Berfungsi Untuk membuat bangun


ruang dengan menggunakan alas

20
Icon ini Berfungsi Untuk membentuk suatu
bangun ruang dengan cara memutarnya
terhadap sumbu

Icon ini Berfungsi Untuk membentuk suatu


bentuk spiral dengan dasar alas yang kita buat

Icon ini Berfungsi untuk membuat bentuk 3D


dari dasar berupa angka

Icon ini Berfungsi untuk mengimpor gambar


dan klik generate untuk menampilkan hasil
impor gambar

Icon ini Berfungsi untuk membuat sketsa baru

Icon ini Berfungsi untuk membuat koordinat


yang baru

Icon ini Berfungsi untuk membuat bangun


dengan melalui titik

Table 2.8 Fungsi Tools 3D Feature Toolbar

2.9 Simulasi dengan Ansys Workbench

21
Ansys workbench menyediakan bebrapa fasilitas yang dapat digunakan
untuk menyimulasikan beberapa project dengan geometri yang dibuat pada
langkah sebelumnya. Terdapat beberapa tipe simulasi yang dapat dilaksanakan
dengan ansys workbench, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Structural
Simulasi tipe structural ini dapat dilakukan terhadap struktur baik dalam
bentuk 2 dimensi ataupun 3 dimensi. Secara spesifik, tipe simulasi ini dapat
dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
a. Static, digunakan apabila beban yang diberikan terhadap struktur adalah
beban ststis. Parameter yang dapat dihasilkan dalam simulasi ini antara
lain tegangan dan deformasi yang terjaadi pada sebuah struktur akibat
beban yang diberikan kepadanya
b. Sequenced, digunakan apabila beban yang dikeanakan pada struktur
bervariasi atau dengan pengulangan beban,
c. Harmonic, digunakan apabila beban yang diberikan adlah beban
harmonik atau beban siklus yang menyebabkan respon dinamik pada
struktur
d. Fatigue, digunakan untuk mendapatkan performa dari suatu struktur yang
bekerja dengan kondisi terkena beban siklus sampai pada waktu tertentu
e. Frequency (Modal), digunakan untuk mendapatkan frekuensi natural yang
dimiliki oleh sebuah struktur yang telah dibuat
f. Buckling, digunakan untuk mengetahui karakteristik benda yang bekerja
dengan deformasi yang besar akibat peningkatan beban yang tinggi
2. Thermal
Tipe simulasi ini digunakan untuk mendapatkan karakteristik termal
pada sebuah struktur yang bekerja pada kondisi lingkunan termal. Simulasi
ini juga dapat digunakan untuk model 2D ataupu 3D. Terdapat dua tipe
simulasi yang dapat dilaksanakan dengan program ini, yaitu:

22
a. Static, digunakan jika beban termala yang diberikan pada struktur adalah
konstan dan tidak berubah menurut waktu. Simulasi ini dapat digunakan
untuk mendapatkan distribusi temperatur dan flux panas yang terjadi pada
struktur.
b. Transient, digunakan apabila beban suhu yang diberikan bervariasi.
3. Fluida
Simulasi ini digunakan untuk mendapatkan karakter pengaruh fluida
terhadap bentuk-bentuk bejana (Nozzle, Diffuser, dan lain-lain),
pencampuran fluida, dan lain-lain.
4. Fluid flow (CFX)
Simulasi ini di gunakan untuk memodelkan aliran fluida dan perpindahan
panas dalam geometri yang kompleks. ANSYS CFX 14.5 merupakan salah
satu jenis program CFD yang menggunakan metode diskritisasi volume
hingga. memiliki fleksbilitas mesh, sehingga kasus-kasus aliran fluida yang
memilki mesh tidak terstruktur akibat geometri benda yang rumit dapat
diselesaikan dengan mudah.

23
24

Anda mungkin juga menyukai