Anda di halaman 1dari 7

PENELITIAN

Ekspresi IFN-y dan IL-4 pada Tumor Jinak dan Ganas Epitelial Majalah Patologi
Ainun Mardiah, Nadjib Dahlan Lubis, Delyuzar

Ekspresi IFN-γ dan IL-4 pada Tumor Jinak dan Ganas Epitelial
Ovarium Jenis Serosum dan Musinosum
Ainun Mardiah, Nadjib Dahlan Lubis, Delyuzar
Departemen Patologi Anatomik, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara
Medan
ABSTRAK

Latar belakang
Tumor serosum dan musinosum merupakan jenis tumor epitelial ovarium. IFN-γ berhubungan dengan tumor
epitelial ovarium melalui aktivitas anti proliferasi, walaupun pada keadaan tertentu IFN- γ mempunyai efek
apoptosis terhadap sel tumor ovarium manusia. Terapi IFN-γ mempunyai aktivitas anti dan protumor,
tergantung pada keadaan selular, lingkungan mikro, dan konteks molekul. Sitokin IL-4 berperan sebagai anti
apoptosis. Tujuan penelitian ini adalah melihat perbedaan ekspresi IFN-γ dan IL-4 pada tumor jinak dan ganas
epitelial ovarium tipe serosum dan musinosum.
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan potong lintang dari 40 sampel
jaringan tumor jinak dan ganas serosum dan musinosum dengan jumlah yang sama. Dilakukan pemeriksaan
imunohistokimia dengan antibodi IFN-γ dan IL-4.
Hasil
Pada penelitian ini IL-4 menunjukkan ekspresi positif sebanyak 60% (n=6) dan pada tumor jinak serosum,
sedangkan pada tumor ganas serosum ekspresi positif 90% (n=9). Pada tumor jinak musinosum IL-4
menunjukkan ekspresi positif 40% (n=4), sedangkan pada tumor ganas musinosum seluruhnya menunjukkan
ekspresi positif (100%). IFN-γ menunjukkan ekspresi positif sebanyak 50% (n=5) pada tumor jinak serosum,
sedangkan tumor ganas serosum menunjukkan ekspresi positif 40% (n=4). Pada tumor jinak musinosum IFN-γ
menunjukkan ekspresi positif 60% (n=6), sedangkan pada tumor ganas musinosum menunjukkan ekspresi
positif 80% (n=80).
Kesimpulan
Tidak terdapat perbedaan bermakna ekspresi IFN-γ dan IL-4 pada tumor jinak dan ganas serosum dan
musinosum.
Kata kunci : imunohistokimia, tumor epitelial ovarium, tumor musinosum ovarium, tumor serosum ovarium.

ABSTRACT

Background
Serous and mucinous tumors were variant of epithelial ovarian tumors. IFN-γ associated with anti-proliferative
activity of the tumor, but in the spesific situation IFN-γ has anti apoptosis effect against the ovarian tumor cells.
IFN-γ treatment was protumorigenic and anti tumorigenic activities were dependent on the cellular,
microenvironment, and/or molecular context. The cytokines IL-4 acts as an anti-apoptotic. The purpose of this
study was to view the difference expression of IFN-γ and IL-4 in benign and malignant serous and mucinous
epithelial ovarian tumors.
Methods
This study is a observational analytic assesment with cross-sectional approach in 40 samples of benign and
malignant serous and mucinous tumors. Immunohistochemistry with IFN-γ and IL-4.
Results
In this study the expression of IL-4 was positive in 60% (n=6) in the benign serous tumors, whereas in the
malignant serous tumors was positive in 90% (n=9). In the benign mucinous tumors the expression of IL-4 was
positive in 40% (n=4), whereas in the malignant mucinous tumors was entirely positive (100%). Expression of
IFN-γ was positive in 50% (n=5) in the benign serous tumors, whereas in the malignant serous tumors was
positive in 40% (n=4). In the benign mucinous tumors the expression of IFN-γ was positive in 60% (n=6),
whereas the malignant mucinous tumors was positive in 80% (n=80).
Conclusion
There was not difference expression of IFN-γ and IL-4 in benign and malignant serous and mucinous tumors.
Key words: epithelial ovarian tumor, immunohistochemistry, mucinous tumor, serous tumor.

35 Vol. 24 No. 1 Januari 2015


PENELITIAN

Ekspresi IFN-y dan IL-4 pada Tumor Jinak dan Ganas Epitelial Majalah Patologi
Ainun Mardiah, Nadjib Dahlan Lubis, Delyuzar

PENDAHULUAN respon dari kultur 14 sel tumor primer ovarium


Menurut data statistik American Cancer Society diisolasi dari pasien dengan keadaan ascites.
insiden tumor ovarium menempati peringkat Sebuah studi klinis percontohan kemudian
kelima penyebab kematian akibat kanker. Pada dilakukan untuk melihat apakah IFN-γ juga akan
tahun 2003 ditemukan 25.000 kasus baru setiap menginduksi apoptosis pada sel tumor manusia
1,2
tahun. in vivo. Enam pasien dengan ascites dan penya-
Tumor epitelial ovarium mencakup 80% kit selanjutnya diberi IFN-γ oleh intraperitoneal
dari ovarium dan sebanyak 90% mencakup injeksi, dan sampel dianalisis secara berurutan.
tumor ganas tumor ovarium. Tumor serosum Dalam dua dari enam pasien, terjadi penurunan
dan musinosum termasuk dari tumor epitel 90% dalam sel tumor pada ascites setelah diberi
7
ovarium, pengenalan morfologi tumor yang lebih IFN-γ, dan ini terkait dengan manfaat klinis.
baik secara histologis maupun molekular Aktivitas IFN-γ berhubungan dengan
penting untuk menentukan subtipe tumor sero- sitostatik/sitotoksik dan mekanisme antitumor.
1-3
sum dan musinosum yang lebih spesifik. Meskipun terdapat bukti-bukti yang menyatakan
Sitokin adalah pembawa pesan yang peran IFN- γ sebagai pengawas tumor secara
berperan pada sistem imun, misalnya imunitas imunologi, beberapa peneliti melaporkan bahwa
yang diperantarai sel dan respon alergi. Secara IFN-γ juga bersifat protumorogenik. Kenyataan-
fungsional sitokin terbagi atas dua kelompok nya adalah bahwa pengobatan dengan IFN-γ
yang berfungsi sebagai proinflamasi dan anti bersifat sebagai pedang bermata dua, dapat
inflamasi yang menimbulkan respon alergi. bersifat anti atau pro tumor, tergantung pada
8
Sumber utama dari sitokin adalah limfosit T. Sel- konteks sel, lingkungan mikro dan molekular.
sel ini mempunyai reseptor antigen spesifik IL-4 adalah sitokin Th2 merupakan
pada permukaan sel-selnya, yang membuat sel- sitokin penting yang mengatur beberapa fungsi
sel ini dapat mengenal jaringan normal pada biologis dan mempunyai peran penting terhadap
penyakit autoimun. Terdapat dua jenis limfosit T, IgG, IgA, dan MHC kelas II. IgG, IgE, dan
yang dapat dibedakan dari adanya molekul pada ekspresi MHC kelas II. IL-4 berpartisipasi dalam
permukaan sel-selnya, yang dikenal sebagai regulasi kekebalan tubuh pada berbagai tingkat.
CD4 dan CD8. Sel limfosit yang mengekspresi- Perannya dalam mengatur diferensiasi sel T
kan CD4 disebut sel Th yaitu Th1 dan Th2 sangat penting selama respon imun. IL-4
penghasil sitokin yang paling utama. Sitokin tipe mempunyai peran penting dengan mempromosi-
Th1 menghasilkan respon proinflamasi yang kan diferensiasi sel Th2 dan menghambat
berfungsi untuk membunuh parasit intraselular diferensiasi sel Th1. IL-4 juga mampu me-
4 9,10
dan untuk mempertahankan respon autoimun. lindungi sel-sel limfoid dari apoptosis.
Aksi proinflamasi hebat dapat menim- IL-4 merupakan sitokin penting yang
bulkan kerusakan jaringan yang tidak terkontrol, terlibat dalam perkembangan penyakit kekebal-
sehingga diperlukan mekanisme untuk mela- an termasuk penyakit autoimun dan kanker.
wannya. Yang tergolong pada sitokin tipe Th2 Tumor-tumor yang secara genetik diubah untuk
adalah IL-4,5 dan 13 yang merangsang mun- menghasilkan IL-4 akan dirusak, sedangkan
culnya IgE dan eosinofil. IFN-γ suatu pro- tumor-tumor parental akan tumbuh progresif.
inflamatori, hubungannya dengan tumor meru- Namun beberapa penelitian menunjukkan
pakan sitokin yang mempunyai aktivitas anti bahwa IL-4 mengandung molekul yang merang-
proliferasi. IFN-γ dihasilkan oleh sel natural killer sang pertumbuhan tumor. IL-4 meninggi pada
(NK) dan merupakan bagian dari respon imun beberapa penderita kanker. Efek IL-4 terhadap
5,6
bawaan dan juga dihasilkan oleh Th1. kanker lebih kompleks, di mana mesin sinyal IL-
IFN-γ mungkin memiliki aktivitas tera- 4 dapat mempromosikan resistensinya terhadap
peutik pada pasien dengan kanker ovarium. terapi anti tumor, dengan memainkan perannya
Pada beberapa penelitian sebelumnya menun- sebagai anti apoptosis. Argumen ini jelas
jukkan bahwa sitokin ini memiliki aktivitas menunjukkan pentingnya IL-4 dalam perkem-
11,12
antiproliferatif langsung terhadap jalur sel kanker bangan beberapa penyakit.
ovarium manusia dan xenografts pada tikus.
Untuk lebih memahami peran IFN-γ pada kanker METODE PENELITIAN
ovarium, beberapa penelitian membandingkan Penelitian ini menggunakan desain penelitian
aksinya pada 8 jalur ovarium sel kanker dengan analitik potong lintang. Penelitian dilakukan di

36 Vol. 24 No. 1 Januari 2015


PENELITIAN

Ekspresi IFN-y dan IL-4 pada Tumor Jinak dan Ganas Epitelial Majalah Patologi
Ainun Mardiah, Nadjib Dahlan Lubis, Delyuzar

Sentra Diagnostik Patologi Anatomik Fakultas Berdasarkan Tabel 1 kelompok usia


Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan terbanyak berturut-turut adalah di rentang usia
Instalasi Patologi Anatomik RS. H. Adam Malik 40-48 tahun yaitu sejumlah 12 orang (30%),
Medan, dilaksanakan sejak bulan April 2013 selanjutnya di kelompok usia 49-57 tahun
hingga Oktober 2013. Sampel yang digunakan sejumlah 10 orang (25%), kelompok usia 31-39
pada penelitian ini adalah sediaan blok parafin tahun sejumlah 7 orang (17,5%), kelompok usia
yang berasal dari jaringan ovarium yang 58-66 tahun sejumlah 6 orang (15%), kelompok
didiagnosa sebagai tumor jinak dan ganas epitel usia 13-21 tahun sejumlah 4 orang (10%).
ovarium jeis serosum dan musinosum. Paling jarang pada rentang usia 22-30 tahun
Sampel sediaan berasal dari blok sejumlah 1 orang (2,5%). Usia termuda yang
parafin jaringan ovarium yang didiagnosis didapatkan pada penelitian ini adalah 13 tahun,
sebagai tumor jinak dan ganas epitel ovarium dan usia tertua 64 tahun.
tipe serosum dan musinosum yang memenuhi
kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Besar Hasil pewarnaan imunohistokimia IFN-γ dan
sampel dapat dihitung dengan rumus: IL-4
Zα = Tingkat kepercayaan (95% = 1,96) Pewarnaan dengan tehnik imunohistokimia telah
α = Tingkat kemaknaan (5% = 0,05) dilakukan terhadap 40 sampel dengan meng-
Po = Proporsi di populasi (40% = 0,40) gunakan antibodi primer IFN-γ dan IL-4.
Pa = Perkiraan proporsi di sampel (60%=0,60) Didapati kontrol positif memberikan tampilan
Zβ = Kekuatan uji (80% = 0,841) kuat dengan warna pada sitoplasma sel, dan
didapati tampilan yang beragam pada masing-
2
n = Zα √ Po (1-Po) 2+ Zβ √ Pa (1-Pa) masing sampel. Skor akhir dari hasil pewarnaan
(Pa-Po) imunohistokimia IFN-γ dan IL-4 adalah negatif,
2
1,96 √ 0,40 (1-0,40) + 0,841 √ 0,60 (1-0,60) positif kuat, sedang, dan lemah.
n= 2
(0,60-0,40)
n = 38, dibulatkan menjadi 40 sampel

Dilakukan pembacaan ulang slaid histo-


patologi yang diwarnai dengan pulasan haema-
toksilin eosin oleh 3 orang peneliti untuk memi-
sahkan tumor jinak dan ganas jenis serosum
dan musinosum dan dilakukan pewarnaan
imunohistokimia IFN-γ dan IL-4. Pembacaan
slaid dilakukan oleh 3 orang peneliti dan
kemudian dilakukan analisa perbedaan tampilan
12 IFN-γ dan IL-4 dengan menggunakan SPSS
10 10 10 10 positif negatif jumlah
10 dengan uji Fisher’s Exact.
8 Gambar 1. Ekspresi imunohistokimia IFN-γ berdasar-
8 kan jenis tumor dan keganasan.
HASIL 6 6
6 Penelitian
5 5 telah dilakukan pada 40 sampel dan
mendapatkan 4karakteristik usia4
seperti pada Grafik pada Gambar 1 menunjukkan
4
Tabel 1. 2 ekspresi imunohistokimia IFN-γ berdasarkan
2 jenis tumor dan keganasan menampilkan hasil
0 Tabel 1. Karakteristik penderita tumor jinak dan ganas positif sebanyak 5 sampel dan menampilkan
epitel
Tumorovarium
jinak tipe serosum
Tumor ganas dan musinosum
Tumor jinak Tumorber-
ganas hasil negatif sebanyak 5 sampel dari keseluruh-
musinosum
dasarkan usia. musinosum musinosum musinosum
an 10 sampel tumor jinak serosum. Sampel
Usia (tahun) Jumlah % dengan jenis tumor ganas serosum menampil-
13-21 4 10 kan hasil positif terhadap pewarnaan imuno-
22-30 1 2,5
31-39 7 17,5
histokimia IFN-γ sebanyak 4 sampel dan
40-48 12 30 menampilkan hasil negatif sebanyak 6 sampel
49-57 10 25 dari keseluruhan 10 sampel tumor ganas
58-66 6 15 serosum. Sampel dengan jenis jinak musinosum
Jumlah 40 100
menampilkan hasil positif terhadap pewarnaan

37 Vol. 24 No. 1 Januari 2015


PENELITIAN

Ekspresi IFN-y dan IL-4 pada Tumor Jinak dan Ganas Epitelial Majalah Patologi
Ainun Mardiah, Nadjib Dahlan Lubis, Delyuzar

imunohistokimia IFN-γ sebanyak 6 sampel dan positif lemah sebanyak 2 sampel. Selanjutnya
menampilkan hasil negatif sebanyak 4 sampel dari 4 sampel tumor ganas serosum yang mem-
dari keseluruhan 10 sampel tumor jinak musino- berikan hasil positif terhadap pewarnaan imuno-
sum. Sampel dengan jenis ganas musinosum sitokimia IFN-γ, didapati sebanyak 1 sampel
menampilkan hasil positif terhadap pewarnaan skor positif kuat, skor positif sedang didapati
imunohistokimia IFN-γ sebanyak 8 sampel dan sebanyak 1 sampel dan skor positif lemah
menampilkan hasil negatif sebanyak 2 sampel sebanyak 2 sampel. Pada 6 sampel tumor jinak
dari keseluruhan 10 sampel tumor ganas musinosum yang positif dengan pewarnaan IFN-
musinosum. γ didapati sebanyak 1 sampel yang memberikan
skor positif kuat, sebanyak 3 sampel memberi-
kan skor positif sedang dan 2 sampel memberi-
kan skor positif lemah. Kemudian pada 8 sampel
tumor ganas musinosum yang memberikan hasil
positif dengan pewarnaan IFN-γ, tidak didapati
skor positif kuat, didapati skor positif sedang 6
sampel dan skor positif lemah 2 sampel.

10 positif negatif

6 Gambar 2. Ekspresi imunohistokimia IL-4 pada jenis


tumor.
Grafik pada Gambar 2 menunjukkan
0
ekspresi imunohistokimia IL-4 pada jenis tumor,
pada tumor jinak serosum menampilkan hasil
jinak tumor ganas
osum musinosum positif terhadap pewarnaan imunositokimia IL-4
sebanyak
7 6 sampel dan menampilkan hasil positif kuat positif sedang positif lemah

negatif sebanyak 4 sampel dari keseluruhan 10 Gambar 6 3. Skor ekspresi imunohistokimia IFN-γ pada
6
sampel tumor jinak serosum. Sampel dengan jenis tumor.
jenis 5tumor ganas serosum menampilkan hasil
positif4 terhadap pewarnaan imunositokimia IL-4
sebanyak 9 sampel 3 dan menampilkan hasil 3
3
negatif sebanyak 1 sampel dari keseluruhan 10
2 2
sampel2 tumor ganas serosum. Sampel dengan 2 2

tumor jinak musinosum 1 menampilkan 1 1 hasil


1
positif terhadap
0
pewarnaan imunohistokimia IL-4 0
sebanyak
0 4 sampel
tumor jinak
dan menampilkan
tumor ganas
hasil
tumor jinak tumor ganas
negatif sebanyakserosum 6 sampel serosum
dari keseluruhan 10
musinosum musinosum

sampel tumor jinak musinosum. Sampel dengan


tumor ganas musinosum menampilkan hasil
positif terhadap pewarnaan imunohistokimia IL-4
positif kuat positif sedang positif lemah
sebanyak 10 sampel dan tidak menampilkan
hasil negatif dari keseluruhan 10 sampel tumor Gambar 4. Skor ekspresi imunohistokimia IL-4 pada
ganas musinosum. 12 jenis tumor.
Grafik10 pada Gambar 3 menunjukkan Grafik pada
10 gambar 4 menunjukkan
9
skor ekspresi imunohistokimia IFN-γ dari 5 skor ekspresi imunohistokimia IL-4 pada jenis
sampel tumor 8jinak serosum yang memberikan tumor dari 6 sampel tumor jinak serosum yang
hasil positif terhadap pewarnaan
6 6 imunositokimia
6 memberikan6 hasil positif terhadap pewarnaan
6
IFN-γ, tidak didapati skor positif kuat, sedangkan imunositokimia IL-4, tidak didapati skor tampilan
4
skor positif sedang4 sebanyak 3 sampel dan skor kuat, demikian juga dengan skor tampilan
3
2 2 2
2 1 1
38 0 0 0 Vol. 24 No. 1 Januari 2015
0
tumor jinak tumor ganas tumor jinak tumor ganas
serosum serosum musinosum musinosum
PENELITIAN

Ekspresi IFN-y dan IL-4 pada Tumor Jinak dan Ganas Epitelial Majalah Patologi
Ainun Mardiah, Nadjib Dahlan Lubis, Delyuzar

sedang tidak didapati, dan skor tampilan lemah Tabel 4. Menunjukkan hubungan jenis tipe tumor
sebanyak 6 sampel. Selanjutnya dari 9 sampel serosum jinak dan ganas dengan ekspresi IL-4.
tumor ganas serosum yang memberikan hasil Tipe serosum
Ekspresi IL-4 Jumlah
Jinak Ganas
positif terhadap pewarnaan imunositokimia IL-4, Negatif 4 1 5
didapati sebanyak 2 skor positif kuat, skor positif Positif 6 9 15
sedang didapati sebanyak 6 sampel dan lemah Jumlah 10 10 20
sebanyak 1 sampel. Pada 4 sampel tumor jinak
musinosum yang memberikan hasil terhadap Tabel 5. Menunjukkan hubungan jenis tipe tumor
pewarnaan IL-4, didapati 1 sampel memberikan musinosum jinak dan ganas dengan ekspresi IL-4.
skor positif kuat, tidak didapati skor positif Tipe musinosum
Ekspresi IL-4 Jumlah
sedang, dan skor positif lemah sebanyak 3 Jinak Ganas
Negatif 6 0 6
sampel. Dari 10 sampel tumor ganas musino- Positif 4 10 14
sum yang memberikan tampilan positif terhadap Jumlah 10 10 20
pewarnaan IL-4 didapati 2 sampel memberikan
skor positif kuat, yang memberikan skor positif
sedang sebanyak 6 sampel, dan skor positif
lemah sebanyak 2 sampel.

Tabel 2. Hubungan tipe tumor serosum ovarium


dengan ekspresi IFN-γ.
Tipe serosum
Ekspresi IFN-γ Jumlah
Jinak Ganas
Negatif 5 6 11
Positif 5 4 9
Jumlah 10 10 20

Hasil uji hubungan jenis tipe tumor


serosum jinak dan ganas dengan ekspresi IFN-γ
dengan menggunakan uji Fisher’s exact
menunjukkan tidak adanya perbedaan Gambar 5. Ekspresi IFN-γ pada tumor ganas musi-
bermakna ekspresi IFN-γ pada tumor serosum nosum yang memberikan hasil positif kuat.
jinak dan ganas (p=0,50).

Tabel 3. Hubungan tipe tumor musinosum dengan


ekspresi IFN-γ.
Tipe musinosum
Ekspresi IFN-γ Jumlah
Jinak Ganas
Negatif 4 2 6
Positif 6 8 14
Jumlah 10 10 20

Hasil uji hubungan jenis tipe tumor


musinosum jinak dan ganas dengan ekspresi
IFN-γ dengan menggunakan uji Fisher’s exact
menunjukkan tidak adanya perbedaan tampilan
IFN-γ pada tumor musinosum jinak dan ganas,
IFN-γ positif dan negatif pada tumor musinosum
jinak dan ganas (p=0,30). Gambar 6. Ekspresi IL-4 pada tumor ganas musino-
Hasil uji hubungan jenis tipe tumor sum yang memberikan hasil positif kuat.
serosum jinak dan ganas dengan ekspresi IL-4
dengan menggunakan uji Fisher’s exact Hasil uji hubungan jenis tipe tumor
menunjukkan tidak adanya perbedaan tampilan musinosum jinak dan ganas dengan ekspresi IL-
IL-4 pada tumor serosum jinak dan ganas 4 dengan menggunakan uji Fisher’s exact
(p=0,15). menunjukkan p=0,005, yang artinya dijumpai
adanya perbe-daan tampilan IL-4 pada tumor

39 Vol. 24 No. 1 Januari 2015


PENELITIAN

Ekspresi IFN-y dan IL-4 pada Tumor Jinak dan Ganas Epitelial Majalah Patologi
Ainun Mardiah, Nadjib Dahlan Lubis, Delyuzar

musinosum jinak dan ganas, di mana IL-4 tumor secara imunologi, beberapa peneliti
tertampil positif pada seluruh tumor musinosum melaporkan bahwa IFN-γ juga bersifat protumor.
ganas dan tertampil bervariasi pada tumor Kenyataannya adalah bahwa pengobatan
musinosum jinak. dengan IFN-γ bersifat sebagai pedang bermata
dua, dapat bersifat anti atau pro-tumor,
DISKUSI tergantung pada konteks sel, lingkungan mikro
IFN-γ merupakan suatu sitokin yang mempunyai dan molekuler. Akhir-akhir ini diketahui bahwa
aktivitas biologik secara konvensional yang dengan penghambatan IFN-γ/reseptor IFN-γ
berhubungan dengan mekanisme sitostatik/sito- merupakan terapi target untuk jenis-jenis
7,8
toksik dan anti tumor yang diperantarai oleh sel keganasan.
respon imun adaptif. IL-4 merupakan sitokin Pada penelitian ini tumor jinak serosum
yang mempunyai peran dalam mengatur menampilkan hasil positif terhadap pewarnaan
diferensiasi sel T selama respon imun. IL-4 imunohistokimia IL-4 sebanyak 60% (n=6),
terlibat dalam perkembangan penyakit kekebal- tumor ganas serosum menampilkan hasil positif
an termasuk penyakit autoimun dan kanker. terhadap pewarnaan imunohistokimia IL-4
Tumor-tumor yang secara genetik diubah untuk sebanyak 90% (n=9), tumor jinak musinosum
menghasilkan IL-4 akan dirusak, sedangkan menampilkan hasil positif terhadap pewarnaan
tumor-tumor parental akan tumbuh progresif. imunohistokimia IL-4 sebanyak 40% (n=4) dan
Namun beberapa penelitian menunjukkan tumor ganas musinosum menampilkan hasil
bahwa IL-4 mengandung molekul yang merang- positif terhadap pewarnaan imunohistokimia IL-4
sang pertumbuhan tumor. IL-4 meninggi pada sebanyak 100% (n=10). Dari penelitian ini
11
beberapa penderita kanker. Sampel pada didapati hasil positif dengan jumlah yang
penelitian ini adalah tumor jinak dan ganas bervariasi pada pewarnaan pada masing-
7
serosum dan musinosum. masing tumor, di mana pada tumor ganas
Pada penelitian ini kelompok terbanyak musinosum tertampil 100% (n=10). Hal ini
adalah di rentang 40-48 tahun, dengan usia sesuai dengan yang ditemukan Zhiguang Li, et
termuda 13 tahun dan usia tertua 64 tahun. Hal al bahwa IL-4 merupakan sitokin penting yang
ini seperti yang dijumpai literatur tumor serosum tampaknya mempunyai kerja yang berlawanan.
dan musinosum biasanya mengenai wanita Tumor-tumor yang secara genetik diubah untuk
pada rentang usia dekade keempat sampai menghasilkan IL-4 akan dirusak, sedangkan
keenam. tumor-tumor parental akan tumbuh progresif.
Pada penelitian ini tumor jinak serosum Namun beberapa penelitian menunjukkan
menampilkan hasil positif terhadap pewarnaan bahwa IL-4 mengandung molekul yang merang-
imunohistokimia IFN-γ sebanyak 50% (n=5), sang pertumbuhan tumor. Di mana IL-4 dijumpai
tumor ganas serosum menampilkan hasil positif meninggi pada beberapa penderita tumor
11
terhadap pewarnaan imunohistokimia IFN-γ ganas.
sebanyak 40% (n=4), tumor jinak musinosum Grafik pada gambar 3 memperlihatkan
menampilkan hasil positif terhadap pewarnaan bahwa dari 5 sampel tumor jinak serosum yang
imunohistokimia IFN-γ sebanyak 60% (n=6) dan memberikan hasil positif terhadap pewarnaan
tumor ganas musinosum menampilkan hasil imunositokimia IFN-γ, tidak didapati skor positif
positif terhadap pewarnaan imunohistokimia kuat, sedangkan skor positif sedang sebanyak 3
IFN-γ sebanyak 80% (n=8). Dari penelitian ini sampel (60%), dan skor positif lemah sebanyak
didapati hasil positif dengan jumlah yang 2 sampel (40%). Selanjutnya dari 4 sampel
bervariasi pada tumor jinak dan ganas, tumor ganas serosum yang memberikan hasil
walaupun didapati terbanyak pada tumor ganas positif terhadap pewarnaan imunositokimia IFN-
musinosum yaitu 80% (n=8). Hal ini sesuai γ, didapati sebanyak 1 sampel skor positif kuat
dengan yang dikemukakan oleh M. Raza Zaidi (25%), skor positif sedang didapati sebanyak 1
dan Glenn Merlino bahwa IFN-γ suatu sitokin sampel (25%) dan skor positif lemah sebanyak 2
yang mempunyai aktivitas biologis secara sampel (50%). Pada 6 sampel tumor jinak
konvensional yang berhubungan dengan meka- musinosum yang positif dengan pewarnaan IFN-
8
nisme sitostatik/sitotoksik dan anti tumor. γ didapati sebanyak 1 sampel yang memberikan
Meskipun terdapat bukti-bukti yang skor positif kuat (16,6%), sebanyak 3 sampel
menyatakan peran IFN-γ sebagai pengawas (50%) memberikan skor positif sedang dan 2

40 Vol. 24 No. 1 Januari 2015


PENELITIAN

Ekspresi IFN-y dan IL-4 pada Tumor Jinak dan Ganas Epitelial Majalah Patologi
Ainun Mardiah, Nadjib Dahlan Lubis, Delyuzar

sampel (33,3%) memberikan skor positif lemah. Tavassoli, Prat J. (Eds) World Health
Kemudian pada 8 sampel tumor ganas musi- Organization Clasification of Tumours.
nosum yang memberikan hasil positif dengan Pathology and Genetics of Tumours of the
pewarnaan IFN-γ, tidak didapati skor positif Breast System and Female Genital Organs.
kuat, didapati skor positif sedang 6 sampel Lyon: IARC Press; 2002.
(75%) dan skor positif lemah 2 sampel (25%). 2. Epstein J. The female genital tract. In:
Grafik pada gambar 4 memperlihatkan Kumar V, Abbas A, Fausto N. Pathologic
th
bahwa dari 6 sampel tumor jinak serosum yang basic of diseases 7 ed. Rosai J. Female
memberikan hasil positif terhadap pewarnaan reproductive system. In: Rosai and
th
imunositokimia IL-4, tidak didapati skor positif Ackerman’s: Surgical Pathology. 10 ed.
kuat, demikian juga dengan skor positif sedang Vol. 2. Philadelphia: Mosby; 2004.
tidak didapati, dan skor positif lemah sebanyak 6 3. Novak E, et al. Primary carcinoma of the
sampel (100%). Selanjutnya dari 9 sampel ovary. In: Novaks gynecology an obstetric
th
tumor ganas serosum yang memberikan hasil Pathology 5 ed. Philadelphia: WB
positif terhadap pewarnaan imunositokimia IL-4, Saunders; 347-63.
didapati sebanyak 2 skor positif kuat (22,2%), 4. Berger A. Th1 and Th2 responses: An over
skor positif sedang didapati sebanyak 6 sampel simplification. BMJ. 2000; 321: 424.
(66,6%) dan lemah sebanyak 1 sampel (11,5%). 5. Gray PW, Goeddel DV. Structure of the
Pada 4 sampel tumor jinak musinosum yang human immune interferon gene. Nature
memberikan hasil terhadap pewarnaan IL-4, 1999; 298: 859-63.
didapati 1 sampel (25%) memberikan skor 6. Schoenborn JR, Wilson CB. Regulation of
positif kuat, tidak didapati skor positif sedang, interferon-gamma during innate and
dan skor positif lemah sebanyak 3 sampel adaptive immune responses. Adv Immunol.
(75%). Dari 10 sampel tumor ganas musinosum 2007; 96: 41-101.
yang memberikan tampilan positif terhadap 7. Wall L, Burke F, Barton C, Smyth J, Balkwil
pewarnaan IL-4 didapati 2 sampel (20%) mem- F. IFN-γ induces apoptosis in ovarian cancer
berikan skor positif kuat, yang memberikan skor cells in vivo and in vitro. Clin Cancer Res.
positif sedang sebanyak 6 sampel (60%), dan 2003; 9: 2487-96.
skor positif lemah sebanyak 2 sampel (20%). 8. Zaidi MR, Merlino G. The two faces of
Analisa statistik menggunakan uji interferon-g in cancer. Clin Cancer Res.
Fisher’s Exact untuk melihat hubungan antara 2011;17:1-7.
hasil pewarnaan imunohistokimia IFN-γ dan IL- 9. Zamorano J, Rivas M, Perez G. Interleukin-
4. Pada tumor jinak serosum, tumor ganas 4: A multifunction cytokine. Immunol. 2003;
serosum dan tumor jinak musinosum memberi- 22: 215-224.
kan kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan 10. Okol CL, Barton GM, Farr AG, Medzhitov R.
tampilan IFN-γ dan IL-4. A mechanism for the initiation of allergen-
induced T helper type 2 responses. Nat
KESIMPULAN. Immunol. 2008; 9: 310-8.
Pada penelitian ini tidak didapatkan perbedaan 11. Li Z, Chen L and Qin Z. Paradoxical roles of
ekspresi IFN-γ dan IL-4 pada tumor jinak dan IL-4 in tumor immunity. Cell Mol Immunol.
ganas ovarium jenis serosum dan musinosum, 2009; 6: 415-22.
sedangkan ekspresi IL-4 tampak berbeda 12. Li Z, Jiang J, Wang Z, Zhang J, Xiao M,
bermakna antar tumor ganas ovarium jenis Wang C, et al. Endogenous interleukin-4
musinosum dengan tumor jinak ovarium jenis promotes tumor development by increasing
serosum. tumor cell resistance to apoptosis. Cancer
Res. 2008; 68: 8687-94.
DAFTAR PUSTAKA
1. Tavassoli F & Devilee P. Tumours of the
ovary and peritoneum. In: Lee KR,

41 Vol. 24 No. 1 Januari 2015

Anda mungkin juga menyukai