Anda di halaman 1dari 5

BAHASA NONVERBAL DAN KOMUNIKASI ORAL ANTARA PETUGAS, MITRA

KERJA DAN PEMANGKU KEPENTINGAN

A. KOMUNIKASI
Komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar sesama manusia. Proses
komunikasi memiliki beberapa unsur, yaitu: pengirim pesan (komunikator); penerima
pesan (komunikan); saluran/media; pesan itu sendiri; timbal balik terhadap pesan yang
diterima. Hal ini sesuai dengan apa yang dibuat oleh David K. Berlo ditahun 1960-an yang
membuat formula komunikasi yang dikenal dengan “SMCR”, yaitu Source (pengirim),
Message (pesan), Channel (saluran media) dan Receiver (penerima).
1. Komunikator, merupakan orang yang menyampaikan pesan ke seseorang atau sejumlah orang.
Komunikator ini bisa satu orang, lebih dari satu atau massa.
2. Komunikan, adalah seseorang yang menerima pesan dari komunikator.
3. Pesan, itu sendiri bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret bila berupa suara, mimik,
gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan. Pesan yang disampaikan oleh pengirim kepada
penerima dapat dikemas secara verbal atau nonverbal.
Komunikasi verbal adalah penyampaian makna dengan menggunakan kata-kata. MODUL
KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL 5 Pesan bersifat verbal (verbal communication) antara
lain: Oral (komunikasi yang dijalin secara lisan) dan Written (komunikasi yang dijalin secara
tulisan). Sedang komunikasi nonverbal tidak menggunakan kata-kata. Pesan bersifat non verbal
(non verbal communication) yaitu: Gestural communication (menggunakan sandisandi untuk
menjamin kerahasiaan) dan Menggunakan kiat, isyarat, gambar atau warna. Dalam komunikasi
sehari-hari 35% berupa komunikasi verbal dan 65% berupa komunikasi nonverbal.
4. Saluran komunikasi, merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber
kepada penerima. Terdapat dua cara: Non mediated communication (face to face) atau secara
langsung dan dengan menggunakan media.
5. Efek komunikasi, diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan dari komunikator dalam
diri komunikannya, yang dapat berupa efek kognitif (seseorang menjadi tahu sesuatu), afektif
(sikap seseorang terbentuk) dan konatif (tingkah laku, hal yang membuat seseorang bertindak
melakukan sesuatu).
6. Umpan Balik, dapat diartikan sebagai jawaban dari komunikan terhadap pesan yang telah
disampikan komunikator. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan
terusmenerus saling bertukar peran.
B. KOMUNIKASI NONVERBAL
Komunikasi nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Pesanpesan nonverbal sangat
berpengaruh terhadap komunikasi. Pesan atau simbol-simbol nonverbal sangat sulit untuk
ditafsirkan dari pada simbol verbal. Bahasa verbal sealur dengan bahasa nonverbal, contoh ketika
kita mengatakan “ya” pasti kepala kita mengangguk. Komunikasi nonverbal lebih jujur
mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan.
Jenis-Jenis Komunikasi Non Verbal :
1. Ekspresi wajah
Jenis komunikasi non verbal ini merupakan jenis komunikasi yang paling umum digunakan.
Bahkan, tidak jarang kita sudah mengetahui informasi yang akan disampaikan lawan bicara,
bahkan sebelum ia berbicara, hanya dengan melihat ekspresi wajahnya. Sebagai contoh, satu
senyuman atau ekspresi sedih saja sudah dapat memberikan informasi yang cukup banyak dari
lawan bicara bahkan rekan kerja Anda.
2. Gestur
Jenis komunikasi non verbal ini merupakan hal yang sering Anda lakukan dalam lingkungan
sekitar bahkan dalam lingkungan kerja Anda. Contoh komunikasi nonverbal menggunakan
gestur adalah menunjuk, melambaikan tangan, dan lainnya. Bahkan, ini bisa menjadi penolong
saat komunikasi verbal tidak bisa dilakukan. Sebagai contoh, saat Anda pergi ke luar negeri dan
tidak mengerti bahasa yang diucapkan oleh lawan bicara, maka kita bisa menyampaikannya
dengan gestur tubuh yang mudah untuk dipahami.
3. Sentuhan
Dari sentuhan yang kita terima atau berikan ke orang lain, berbagai informasi bisa
tersampaikan. Sentuhan menunjukkan keramahan, ajakan, atau bahkan tanda bahaya.Dalam
kehidupan sehari-hari contoh komunikasi nonverbal menggunakan sentuhan adalah berjabat
tangan atau menepuk lengan maupun bahu.
4. Komunikasi Dengan Suara
Jenis komunikasi ini mungkin sering Anda perhatikan ketika seseorang sedang berkomunikasi
dengan Anda. Dengan komunikasi suara Anda dapat melihat apa yang sedang lawan bicara
Anda alami. Aspek non verbal ini memberikan konteks pada kata yang diucapkan. Misalnya,
volume suara yang tinggi biasanya digunakan untuk menyampaikan hal yang emosional. Lalu
volume suara yang kecil biasanya digunakan untuk menyampaikan suatu hal kabar duka yang
sedang terjadi.
5. Proxemik
Yang dimaksud dari jenis proxemik ini adalah mengacu pada jarak dan tempat saat melakukan
interaksi dengan orang lain. Terdapat 3 zona dalam melakukan ineteraksi yaitu, zona publik,
zonal personal, dan zona intim. Apabila semakin jauh atau dekat jarak antara Anda dengan
lawan bicara, maka interaksi yang berlangsung pun akan berbeda.
6. Artifak
Artifak merupakan komunikasi non verbal yang ditunjukan dalam suatu benda, objek atau
gambar. Benda atau gambar tersebut yang disebuat sebagai artifak. Contoh komunikasi ini
adalah ketika Anda sedang memasang foto profil di sosial media Anda. Foto tersebut telah
memberikan informasi kepada orang lain mengenai siapa Anda. Seperti contoh lain adalah
seragam. Pada saat Anda melihat seseorang menggunakan seragam polisi, tentara, atau jas
dokter, Anda bisa dengan mudah mengetahui pekerjaan orang tersebut. Jenis penyampaian ini
juga termasuk suatu bentuk komunikasi non verbal.

C. KOMUNIKASI ORAL ANTARA PETUGAS, MITRA KERJA DAN PEMANGKU


KEPENTINGAN.
1. PETUGAS
Secara umum dapat dikatakan bahwa komunikasi yang baik dan benar pada karyawan
di suatu perusahaan mengindikasikan bahwa terjadi efektivitas kinerja karyawannya. Suatu
komunikasi bahasa yang baik dan benar dibutuhkan juga dalam organisasi dimana dengan
adanya komunikasi bahasa yang efektif dapat tercipta suatu efektivitas kerja dalam lingkungan
suatu organisasi. Suatu pekerjaan dapat dikatakan efisien apabila dengan pengorbanan
tertentu dapat memberikan hasil yang maksimal di bidang mutu maupun jumlah satuan hasil.
Jadi hasil yang maksimal dalam setiap pekerjaan tergantung pada cara kerja yang efisien,
berkat usaha berkomunikasi yang efektif yang dilakukan pemimpin perusahaan terhadap para
karyawan untuk mencapai hasil yang optimal.
2. MITRA KERJA
Kemitraan merupakan bentuk dari mitra, yang dapat dijumpai pada semua kelompok orang
dan usia. Dasar utama dalam mitra ini adalah keahlian, yang mana masing-masing orang
yang memiliki keahlian berbeda, bekerja bersama menjadi satu kelompok / tim dalam
menyeleseaikan sebuah pekerjaan. Mitra tersebut adakalanya harus dilakukan dengan
orang yang sama sekali belum dikenal, dan begitu berjumpa langsung harus bekerja
bersama dalam sebuah kelompok
Sistem komunikasi yang baik dan efisien akan membantu koordinasi yang lebih baik
serta kontrol yang efisien. Sistem komunikasi yang baik menghasilkan pemahaman yang jelas,
produksi yang baik, dan iklim yang sehat dalam sebuah organisasi.
Dalam kehidupan bisnis saat ini, informasi yang harus disediakan dan informasi yang
dibutuhkan perusahaan sangat banyak. Kalau sebelumnya perusahaan manufaktur
perusahaan tak perlu memberikan informasi-informasi mengenai bahan-bahan yang
terkandung di dalamnya. Perusahaan yang sadar akan pentingnya identitas dan citra atau
sadar reputasi akan menjaga komunikasi yang secara efektif dan produktif terhadap
lingkungannya. Lebih jauh lagi komunikasi efektif dan produktif ini akan dipercayakan pada
bagian tertentu yang menangani hubungan masyarakat. Selama ini banyak perusahaan yang
tidak terlalu memperdulikan fungsi hubungan masyarakat. Hubungan masyarakat atau Public
Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang menangani komunikasi dan
informasi. (Jurnal Administrasi Bisnis : 2010)
3. PEMANGKU KEPENTINGAN
Komunikasi yang dapat melahirkan komunikasi efektif, apabila berlangsung dua arah
antara komunikator dan komunikan melalui pesan atau lambang-lambang yang dimengerti
oleh kedua belah pihak.Pesan atau lambang harus dapat berubah opini, pandangan, persepsi,
ide, serta perubahan dan tingkah laku pada komunikan. Carl I. Hovland, seperti yang dikutip
oleh Omie Abdurrachman dalam bukunya: Dasar-dasar Public Relations”(1995:30),
mengemukakan bahwa komunikasi adalah proses dimana seseorang individu (komunikator)
menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) unruk merubah tingkah
individu-individu lain.
Pada dasarnya public relations yang sering disebut dengan PR merupakan bidang atau
fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi baik yang bersifat komersial maupun
organisasi yang non komersial. Kebutuhan akan kehadirannya tidak dapat dicegah terlepas
dari kira menyukai atau tidak, karena PR merupakan salah satu elemen yang menentukan
keberlangsungan suatu organisasi secara positif. Keberadaan public relation dalam setiap
instansi merupakan suatu keharusan fungsional dalam rangka memperkenalkan kegiatan atau
aktifitas yang dilakukan perusahaan kepada masyarakat atau khalayak.
Praktek kehumasan adalah suatu seni sekaligus suatu seni dispilin ilmu sosial yang
menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan konsekuensi
darinya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi serta
menerapkan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi
atau kepentingan khalayaknya. “Public Relations merupakan rangkuman kegiatan komunikasi
yang terencana baik ke dalam maupun keluar antara organisasi dengan publiknya dalam
rangka mencapai tujuan tertentu dilandaskan pada saling pengertian

SUMBER:
1. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/a3a4fc3bf4ad19b0079f4a31c
593398b.pdf
2. https://www.harmony.co.id/blog/pentingnya-memahami-komunikasi-non-verbal-
dalam-bisnis
3. https://media.neliti.com/media/publications/290749-strategi-komunikasi-bisnis-
dalam-menerap-6db3c665.pdf
4. Jurnal Simbolika. Waridah Universitas Medan Area/Volume 2/Nomor 2/ Oktober 2016. LINK :
file:///C:/Users/ACER/Downloads/1036-2494-2-PB.pdf
5. https://diskominfotik.ntbprov.go.id/content/mengembangkan-komunikasi-efektif-
kemitraan-dan-pelayanan-serta-tim-yang-baik

Anda mungkin juga menyukai