DOSEN PEMBIMNBING
Tenriwati, S.Kep, Ns, M.Kep
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK IV
DAHLUL
YUSNITA
TAUFIK HERMAWAN
HESTI AULIYA
MALIDA
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................
BAB I..........................................................................................................................................................
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................
D. Manfaat penulisan...................................................................................................................
BAB II..........................................................................................................................................................
TREND DAN ISSU HIV/AIDS......................................................................................................................
A. Definisi orang tua............................................................................................................................
B. Faktor faktor yang menyebabkan menjadi orang tua pada masa remaja........................................
C. Dampak yang muncul menjadi orang tua pada masa remaja......................................................
D. Peran Perawat ...............................................................................................................................
E. Penanganan yang dilakukan .........................................................................................................
BAB III
KONSEP DASAR KEPERAWATAN.........................................................................................................
A. PENGKAJIAN................................................................................................................................
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN.....................................................................................................
C. INTERVENSI..................................................................................................................................
BAB V......................................................................................................................................................
PENUTUP................................................................................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................................................
DAPTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fenomena pernikahan di usia muda masih sangat tinggi. Hal tersebut terlihat
dari maraknya pernikahan usia muda pada kalangan remaja, yang kini tidak hanya
terjadi di pedesaan tetapi juga kota-kota besar di Indonesia. Fenomena pernikahan
usia muda ini tampaknya merupakan “mode” yang terulang. Dahulu, pernikahan
usia muda dianggaplumrah. Tahun berganti, makin banyak yang menentang
pernikahan usia muda namun fenomena ini kembali lagi. Jika dahulu orang tua
ingin agar anaknya menikah muda dengan berbagai alasan, maka kini tidak sedikit
remaja sendiri, bukan hanya remaja pedesaan tetapi juga remaja di kota besar, yang
ingin menikah muda.
Pernikahan di usia muda hanyalah sepenggal realitas sosial yang dihadapi
masyarakat saat ini. Pada kalangan remaja, pernikahan di usia muda ini dianggap
sebagai jalan keluar untuk menghindari seks bebas. Ada juga yang melakukannya
karena terpaksa dan karena hamil di luar nikah. Pendapat tersebut mungkin ada
benarnya, namun pernikahan tentunya bukan hanya sekedar menyatukan diri dalam
suatu perkawinan sebagai jawaban atas permasalahan hidup yang sedang dihadapi.
Pernikahan merupakan suatu bekal hidup yang harus dipersiapkan dengan matang.
Dorongan seksual remaja yang tinggi karena didorong oleh lingkungan
pergaulan remaja yang mulai permisif (suka memperbolehkan/mengizinkan) dan
nyaris tanpa batas. Pada akhirnya, secara fisik anak bisa terlihat lebih cepat matang
dan dewasa, namun psikis, ekonomi, agama, sosial, maupun bentuk kemandirian
lainnya belum tentu mampu membangun komunitas baru bernama keluarga. Untuk
membentuk suatu keluarga, pasangan suami istri memerlukan kesiapan moril dan
materil untuk mengarungi dan berbagi apapun kepada pasangan tercinta, harus
cukup dewasa, sehat jasmani rohani dan serta sudah mempunyai kemampuan untuk
mencari nafkah
Pernikahan di usia muda sangat rentan ditimpa masalah karena tingkat
pengendalian emosi belum stabil. Dalam sebuah perkawinan akan dijumpai
berbagai permasalahan yang menuntut kedewasaan dalam penanganannya
sehingga sebuah perkawinan tidak dipandang sebagai kesiapan materi belaka,
tetapi juga kesiapan mental dan kedewasaan untuk mengarunginya. Biasanya
kondisi dimana pasangan yang tidak sanggup menyelesaikan serta menanggulangi
permasalahan yang terjadi dapat menimbulkan berbagai masalah lainnya yang
dapat mengarah pada perceraian keluarga. Sehingga banyaknya perkawinan usia
muda.
ini juga berbanding lurus dengan tingginya angka perceraian. Banyaknya
kasus perceraian ini merupakan dampak dari mudanya usia pasangan bercerai
ketika memutuskan untuk menikah. Namun dalam alasan perceraian tentu saja
bukan karena alasan menikah muda, melainkan masalah ekonomi dan sebagainya,
tetapi masalah tersebut tentu saja sebagai dampak dari perkawinan yang dilakukan
tanpa kematangan diri dari segala aspek. Hal ini disebabkan oleh pengambilan
keputusan menikah yang terlalu ringkas dan kurang pertimbangan demi efisiensi
waktu sehingga bukan menyelesaikan masalah tetapi menumpuk masalah dengan
masalah lainnya.
Contoh kasus yang sering kita lihat adalah menikah muda karena
keterlanjuran hubungan seks akibatnya terpaksa dikawinkan karena telanjur hamil
dan orangtua tidak memberi pilihan pada anak itu selain menikah dengan sang
pacar padahal sebenarnya tidak ingin menikah, tetapi juga tidak ingin
mengugurkan kandungan. Kasus-kasus seperti ini merupakan fenomena di kota-
kota besar. Hal ini juga akan mengakibatkan penolakan dari keluarga karena malu.
Selain itu, fenomena menikah di usia muda ini akan beruntut pada masalah
sosial lainnya seperti tindak kriminal aborsi, risiko penyakit menular seks (PMS),
serta perilaku asosial lainnya dan juga tidak menutup kemungkinan pekerja seksual
juga muncul dari “budaya kebablasan” ini.
Budaya ini harus kita kikis, demi terwujudnya kesaaan hak antara anak laki-laki
dan anambangan Remaja dk perempuan. Dan wajib kita syukuri juga, budaya ini
terjadi di daerah, bukan di daerah yang sudah maju.
Perkembangan Remaja dan Tugasnya sesuai dengan tumbuh dan
berkembangnya suatu individu , dari masa anak-anak sampai dewasa , individu
memiliki tugas masing-masing pada setiap tahap perkembangannya . Yang
dimaksud tugas pada setiap tahap perkembangan adalah bahwa setiap tahapan
usia , individu tersebut mempunyai tujuan untuk mencapai suatu kepandaian .
2.3 Dampak yang muncul menjadi orang tua pada masa remaja
1. Rusaknya Organ Reproduksi
Banyak pihak medis mengatakan bahwa organ reproduksi terutama organ
reproduksi anak gadis remaja belum siap untuk melakukan hubungan intim dan
juga belum siap untuk mengandung. Jika hal itu terjadi, medis mengatakan
kemungkinan buruknya adalah bisa terjadi keguguran secara berulang-ulang
karena kondisi rahim yang belum siap. Tidak hanya itu saja, keguguran yang
berulang bisa menyebabkan rusaknya organ reproduksi wanita sehingga
kemungkinan untuk bisa menggandung kembali sangat nihil.
2. Keguguran
Hal nyata yang bisa dialami oleh wanita yang hamil di usia muda adalah
akan mengalami keguguran. Penyebab keguguran hamil muda adalah rahim wanita
yang masih muda belum siap dan belum matang untuk menerima kehamilan.
Akibatnya adalah keguguran akan dialami oleh wanita tersebut.
3. Cacat Fisik
Salah satu hal yang menjadi bahaya hamil di usia muda adalah bayi yang
dilahirkannya akan mengalami cacat fisik. Alasannya adalah sel telur wanita muda
di usia bawah 20 tahun belum terbentuk dengan sempurna sehingga ketika sel
telur dibuahi akan menimbulkan kecacatan terutama cacat fisik bagi janinnya
kelak.
4. Kanker Serviks
Salah satu bahaya akibat hamil muda adalah bisa terkena kanker serviks.
Hal itu dikarenakan berhubungan seksual saat masih muda bisa menyebabkan leher
rahim terkena virus. Virus tersebut bisa berubah menjadi kanker serviks terutama
virus yang tidak segera diobati.
3.1 Kesimpulan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2005: 802) pengertian orang tua
adalah ayah ibu kandung; orang yang dianggap tua (cerdik pandai, ahli, dsb).
Sejalan dengan pendapat tersebut, Soelaeman (1994:179) menganggap
bahwa“...istilah orang tua hendaknya tidak pertama-tama diartikan sebagai orang
yang tua, melainkan sebagai orang yang dituakan, karenanya diberi tanggung
jawab untuk merawat dan mendidik anaknya menjadi manusia dewasa”.
Remaja atau adolescere yang berarti tumbuh kearah kematangan.
Kematangan yang dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga
kematangan sosial dan psikologis (Yani Widyastuti,2009). Sedangkan Faktor
faktor yang menyebabkan menjadi orang tua pada masa remaja
1. Sebab dari Anak.
a. Faktor Pendidikan
b. Faktor telah melakukan hubungan biologis
c. Hamil sebelum menikah
2. Sebab dari luar Anak
a. Faktor Pemahaman Agama.
b. Faktor ekonomi
c. Faktor adat dan budaya
Dampak yang muncul menjadi orang tua pada masa remaja
a. Rusaknya Organ Reproduksi
b. Keguguran
c. Cacat Fisik
d. Kanker Serviks
e. Mudah Terkena Infeksi
f. Kurangnya Perawatan Kehamilan
g. Hipertensi
h. Prematur
i. Bayi Memiliki Berat Badan Rendah
j. Terkena PMS
k. Depresi
l. Tekanan Psikologis
m. Anemia
n. Keracunan Kehamilan
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN.2002.Program dan pelayanan kesehatan reproduksi. Jakarta: BKKBN.
2005.Panduan praktis konseling kesehatan reproduksi remaja. Bandung BKKBN .
2008.Kurikulum dan modul pelatihan pengelolaan pemberian informasi kesehatan
reproduksi remaja oleh pendidik sebaya. Jakarta. : BKKBN