net/publication/344892276
CITATIONS READS
0 11,032
1 author:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Andi NUR Baumassepe on 26 October 2020.
MODUL PELATIHAN
BUSINESS MODEL
CANVAS
Bagi mahasiswa program wirausaha
UNIVERSITAS HASANUDDIN
ANDI NUR BAU MASSEPE
9/1/2017
Banyak pelaku usaha tidak menyadari bahwa setiap bisnis itu memiliki model bisnis.
Bisnis model saat ini penting dimiliki bagi setiap pengusaha agar memiliki gambaran
utuh atas usahanya. Pemikiran dasar tentang konsep model bisnis canvas yang di
populerkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur (2010) lewat buku dan
penelitian-penelitannya business model generation adalah mengambarkan dasar
pemikiran tentang bagaimana perusahaan menciptakan, memberikan dan menangkap
nilai terhadap usahanya.
Buku ini merupakan panduan bagi pelaku usaha bagiamana mereka memandang bisnis
mereka dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini, peluang apa yang
dapat diciptakan, bagaimana pelaku usaha menilai bisnis mereka saat ini, menciptakan
bisnis model usaha mereka sebelum memulai usaha atau mendesain ulang bisnis model
untuk kepentingan masa depan.
Bisnis model adalah sebuah prototipe bisnis atau blue print yang mampu memberikan
gambaran sederhana akan seperti apa bisnis kita nantinya dan bagaimana bisnis tersebut
menghasilkan uang. Business Model Canvas adalah alat untuk membantu melihat lebih
sederhana dan secara menyeluruh bagaimana bentuk usaha yang sedang atau akan kita
dijalani
Model BMC terdiri dari 9 (sembilan) elemen, meliputi Customer Segment, Value
Proposition, Channel, Customer Relationship, Revenue Stream, Key Resourcess, Key
Activities, Key Partnership, dan Cost Structure. Dalam menyusun model bisnis dimulai
dari Customer Segment diikuti dengan Value Proposition, Channel, Customer
Relationship, Revenue Streams, Key Resources, Key Activities, Key Partners, dan Cost
Structure.
Penyusunan modul ini digunakan sebagai panduan dan referensi dalam pelatihan
Business Model Canvas bagi pelaku usaha. Diharapkan secara cepat pelaku usaha dapat
memahami konsep ini dan dianjurkan untuk membaca buku Business Model
Generation karya Alexander Osterwalder & Yves Pigneur yang telah diterjemahkan
kedalam berbagai macam bahasa seperti bahasa Indonesia.
Terima Kasih
2
PENDAHULUAN
Setiap bisnis yang menurut penulis harus memiliki model tersendiri berdasarkan
industri yang ada. Pemahaman tentang bagiamana model bisnis merupakan syarat
mutlak yang harus dilakukan oleh seorang pengusaha (entrepreneur) sebelum
mengembangkan usahanhya. Bagi pengusaha yang telah memiliki usaha, penting
baginya untuk segera mengetahui model bisnisnya saat ini dan perlu
mengembangkannya secara terus menerus untuk beradaptasi terhadap perubahan
lingkungan bisnis untuk kemampuan laba jangka panjang.
Business Model Canvas merupakan alat pembuat model bisnis yang kini sangat popular
dalam dunia keriwausahaan karena kemampuannya dalam menggambarkan elemen inti
dalam sebuah bisnis dengan lebih mudah dalam satu lembar kanvas. Selain itu
keunggulan BMC adalah kemudahannya untuk diubah-ubah model bisnis dengan cepat
dan melihat implikasinya perubahan seuatu elemen pada elemen bisnis yang lain.
Model Bisnis
Secara umum, model bisnis adalah gambaran hubungan antara keunggulan dan sumber
daya yang dimiliki oleh perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
mengakuisisi dan menciptakan nilai, yang membuat perusahaan mampu menghasilkan
laba (PPM Manajemen, 2012).
Ostewarlde (2014) dalam bukunya menjelaskan bahwa model bisnis ibarat cetak biru
sebuah strategi yang diterapkan melalui struktur organisasi, proses dan sistem.
Kemudian dalam buku nya yang lain
Yang berjudul Business Model Generation (2014), dijelaskan bahwa model bisnis
adalah
Seiring perkembangan waktu model bisnis juga mengalami perubahan bisnis. Banyak
indikator yang menyebabkan perubahan bisnis itu sendiri, mulai dari teknologi,
Internet, perilaku customer, sistem distribusi, trend market dan masih banyak lagi.
Perusahaan dan pelaku bisnis tidak bisa mengubah kondisi indikator-indikator yang
ada. Sehingga mereka harus beradaptasi dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
Oleh karena itu, mendefinisikan model bisnis bagi usaha kita sangat dibutuhkan.
3
Dengan kata lain model bisnis menggambarkan cara mewujudkan tujuan bisnis bagi
pelaku usaha. Setiap bisnis memiliki model bisnis dan masing-masing para pelaku
usaha diharapkan mengetahui model bisnisnya masing-masing. Kedepan Bisnis model
akan mejadi bahasa umum bagi para pelaku usaha dalam berinteraksi dengan mitranya
serta akan menjadi pedoman membangun keunggulan kompetitif usahaka kita.
Beberapa manfaat dari penerapan model bisnis ini adalah Pertama, terkait
dengan komponen-komponennya, model bisnis memudahkan para perencana dan
pengambil keputusan di perusahaan melihat hubungan logis antara komponen-komponen
dalam bisnisnya. Hal ini akan menghasilkan nilai bagi pelanggan dan perusahaan.
Bila ternyata konsumen lebih memilih produk pesaing dibanding produk kita, kita
perlu memikirkan kembali mengapa mereka melakukan tersebut, kita perlu
memikirkan kembali nilai unggul apa yang kita harus tawarkan, atau pikirkan
kembali target pasar baru yang lebih menguntungkan. Tentu hal ini semua harus
didasari atas ketersediaan sumber daya yang kita miliki dan mitra kerja kita.
Kedua, model bisnis dapat dipakai untuk menguji konsistensi hubungan antar
komponennya. Contoh sederhana adalah kita mendirikan bisnis restoran menawarkan
masakan lezat untuk kelas premium dengan harga tinggi pada segmen pasar atas. Hal ini
berimplikasi terhadap siapa juru masaknya, seberapa terlatih pramusaji melayani dengan
tingkat keramahan yang tinggi, varian menu yang berkelas tidak pasaran, dan
kemampuan dekorasi ruangan yang memiliki kesan mewah.
Ketiga, model bisnis dapat digunakan untuk menguji pasar dan asumsi yang
digunakan ketika mengembangkan bisnis. Sebagai contoh pada bisnis industri
fotografi ada asumsi bahwa setiap kali konsumen mengabadikan suatu momen pasti
akan mencetak fotonya, ternyata asmsi tersebut saat ini tidak berlaku lagi. Adanya
aplikasi dan perangkat ponsel smartphone disertai teknologi imaging, konsumen lebih
memilih menyimpan hasil jepretannya untuk di upload dan ditampilkan (dishare) di
facebook, atau situs jejaring sosial untuk sebuah kepuasan tertentu daripada dicetak di
sebuah foto studio.
Keempat, model bisnis dapat dipakai untuk menunjukkan seberapa radikal suatu
perubahan dilakukan dan konsekuensinya. Tidak ada yang kekal selain perubahan,
begitu juga dalam dunia bisnis, pelaku usaha harus merespon perubahan-perubahan
yang sangat cepat terjadi. Oleh karena itu model bisnis senantiasa berubah, Adanya
perubahan dalam hal preferensi konsumen, perusahaan merubah proposisi nilainya
kepada konsumen, misalnya mengubah produk atau menambah dengan dukungan
layanan tertentu maka akan berdampak pada komponen-komponen lainya dalam model
bisnisnya. (PPM Manajemen, 2012).
4
BUSINESS MODEL CANVAS
Bisnis Model Kanvas adalah salah satu alat untuk membantu kita melihat lebih akurat
bagaimana rupa usaha yang sedang atau kita akan jalani. Dengan tool ini kita seakan
melihat bisnis dari gambaran besar namun tetap lengkap dan mendetail apa saja elemen-
elemen kunci yang terkait dengan bisnis kita. Dengan demikian kita bisa melihat
gambaran utuh yang sangat membantu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar
bisnis kita. Dengan mengevaluasi satu demi satu elemen-elemen kunci kita jadi lebih
mudah menganalisis apa yang kurang tepat, dan pada akhirnya kita bisa mengambil
langkah untuk mencapai tujuan bisnis kita.
1. Customer segments
2. Value proposition
3. Channel
4. Customer relationship
5. Revenue stream
6. Key resources
7. Key activities
8. Key partners
9. Cost structure
Model bisnis digambarkan secara visual agar lebih mudah mengetahui keterkaitan
aspek perusahaan. Selain itu dengan mewujudkan kedalam visual berarti bisa
menyederhanakan aktivitas yang terlihat rumit.
5
Gambar 1. Bisnis Model Kanvas
Mari kita membahas ke semibilan blok dari bisnis model canvas tersebut.
Pelaku usaha harus menyadari pelanggan adalah jantung dari setiap bisnis. Tanpa
adanya pelanggan, tidak ada satupun perusahaan yang dapat bertahan dalam jangka
waktu yang lama. Dalam rangka memenuhi kepuasan pelanggan, perusahaan
mengelompokkan pelanggan-pelanggan ke beberapa segmen yang berbeda berdasarkan
kesamaan kebutuhan, kesamaan perilaku, dan lain-lain. Oleh karena itu pelaku usaha
harus terlebih dahulu mengenal siapa pelanggan atau calon konsumen yang kita sasar
untuk produk yang akan kita ciptakan. Mengenal siapa pelanggan dengan mengetahui
kebutuhan apa yang hendak diciptakan kepada mereka, dan bagaiamana nanti
memuaskan mereka.
Pasar terdiri dari berbagai macam pembeli yang membeli suatu produk sesuai
dengan keinginan, sumber daya, lokasi, dan kebiasaan membeli. Karena masing-
masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli
merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu pelaku usaha idealnya mendesain
program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing segmen pasar tersebut.
Namun tidak semua kumpulan pelanggan dapat disebut sebagai segmen pasar.
Suatu kelompok pelanggan dapat disebut sebagai segmen pasar apabila:
6
Dicapai dan dilayani dengan saluran distribusi (channels) yang berbeda.
Perlu pendekatan hubngan (customer relationship) yang berbeda.
Memberikan keuntungan yang berbeda.
Mempunyai kemampuan bayar yang berbeda sesuai dengan persepsi terhadap
nilai yang mereka terima.
Contoh kasus: Misalnya kita akan usaha laundry mungkin secara sederhana dan
membantu kita fokus, jasa usaha laundry kita khususkan untuk memenuhi kebutuhan
segmen konsumen disuatu daerah tertentu misalnya kecamatan Panakukang di kota
Makassar. Kita sebagai pengusaha harus dengan cepat mengenal baik secara spesifik
kebutuhan apa, karakteristik apa, nilai unggul apa yang akan kita tawarkan usaha
laundry kita kepada pasar konsumen di daerah tersebut yang tidak dimiliki (ditawarkan)
oleh pesaing yang sudah ada.
Proposisi nilai atau nilai unggul adalah alasan yang membuat pelanggan beralih dari
suatu perusahaan ke perusahaan lain.
7
produk-produk mass customization dan co-creation menjadi semakin
penting. Misalnya handpone yang memiliki berbagai macam asesoris yang
bisa di costume sesuai dengan selera personal.
d) Menyelesaikan pekerjaan (Getting the Job Done). Nilai tambah ini dapat
dibuat dengan cara membantu pelanggan dalam menyelesaikan beberapa
pekerjaan. Misalnya, perusahaan periklanan membantu pelanggan dalam
merancang dan membuat iklan. Dengan bantuan perusahaan periklanan ini,
maka pelanggan dapat lebih berkonsentrasi dalam menjalankan strategi
promosi.
e) Desain (Design): Nilai tambah desain adalah atribut yang penting namun
sulit untuk diukur. Sebuah produk dapat tampak mewah karena desain yang
bagus. Dalam industri fashion dan elektronik, desain adalah value
proposition yang sangat penting.
f) Merek/Status (Brand/ Status) Pelanggan dapat menemukan nilai tambah
dalam merek dari suatu produk ataupun jasa. Nilai tambah merek ini
dianggap dapat meningkatkan status sosial ekonomi pelanggan yang
memakai produknya. Misalnya, pelanggan jam tangan Rolex akan merasa
bangga ketika memakai jam tangan tersebut.
g) Harga (Price): Ketika perusahaan menawarkan produk yang mirip dengan
produk yang telah ada di pasar dan lebih murah dibanding produk lain
tersebut adalah cara umum untuk memenangkan segmen pasar yang sensitif
terhadap harga. Misalnya, RIM mengeluarkan Blackberry di bawah dua juta
rupiah untuk memberi nilai tambah dari aspek harga.
h) Pengurangan Biaya (Cost Reduction): Perusahaan dapat memberikan
nilai kepada pelanggan berupa pengurangan biaya dari aktivitas yang
dilakukan oleh pelanggan. Misalnya, aplikasi akuntansi berbasis cloud
membantu pelaku usaha mengurangi biaya pembuatan laporan keuangannya
tanpa harus membeli software.
i) Pengurangan Risiko (Risk Reduction). Perusahaan dapat memberikan
nilai kepada pelanggan dengan cara mengurangi risiko yang dihadapi
pelanggan. Misalnya adalah garansi produk atau jasa dari sebuah
perusahaaan untuk melayani keluhan pelanggan akibat produk atau jasa
tersebut rusak atau tidak dapat digunakan.
j) Akses (Accessibility). Cara lain untuk memberikan nilai tambah adalah
membuat produk atau jasa yang dapat dijangkau oleh pelanggan dimana
pelanggan sebelumnya tidak dapat menjangkau produk atau jasa tersebut.
Hal ini merupakan hasil dari inovasi model bisnis, teknologi baru, maupun
gabungan dari keduanya.
k) Kenyamanan/Kemudahan Penggunaan (Convenience/ Usability).
Perusahaan juga dapat menciptakan nilai tambah dengan cara membuat
produk yang lebih nyaman dan mudah untuk digunakan pelanggan adalah
pembentukan nilai tambah yang sangat penting. Misalnya perusahaan iPod
dan iTunes yaitu Apple menawarkan kenyamanan pelanggan untuk
mencari, membeli, mendownload, dan mendengarkan musik digital.
8
Value Proposition atau nilai unggul harus menjadi keunikan yang menentukan mengapa
produk atau jasa kita pantas dipilih oleh pelanggan, memecahkan masalahnya,
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, kalau perlu betul-betul didambakan
oleh mereka.
Contoh kasus: Sebagai contoh kita mengambil kasus bagaimana Garuda Indonesia
Airline membuat Citilink sebagai salah satu varian penerbangan mereka terhadap
konsumen. Garuda Indonesia adalah maskapai bertaraf internasional, dengan pasar
sasaran konsumen menengah atas, dengan nilai unggul layanan penerbangan berkelas
dunia. Karena itu harga tiket yang diberikan tentu harus sesuai dengan pelayanan yang
diberikan. Pelayanan ramah dari awak kabin, suasana pesawat yang luas dan nyaman,
hiburan selama perjalan dan lainnya.
Hal ini berbeda untuk penerbangan citilink milik maskapai Garuda Indonesia juga.
Citilink menyasar konsumen kelas menengah bawah. Kualitas pelayan yang diberikan
sangat biasa, pelayanan pramugari terbatas, tidak mendapatkan fasilitas-fasilitas seperti
penumpang Garuda Indonesia.
Adanya nilai unggul yang diterapkan Garuda dengan membuat citi link juga konsisten
dengan segmen pasar yang dituju. Garuda menyasar kelas atas maka nilai unggul yang
diberikan adalah pelayanan yang prima, begitu juga sebaliknya bagi citi link maka nilai
unggulnya dibawah Garuda.
Hal lain yang diterapkan Garuda Indonesia adalah tidak ingin merusak merek Garuda,
dengan citilink perusahaan Garuda menciptakan merek baru untuk kelas menengah
kebawah yang melayani pasar sasaran yang lebih luas, mereka juga sangat sensitive
terhadap harga, budget terbatas, tidak peduli dengan kemewahan dalam perjalanan.
9
Memungkinkan pelanggan membeli produk atau jasa yang spesifik
Memberikan nilai unggul kepada pelanggan
Memberikan dukungan purna jual kepada pelanggan.
Hal penting yang perlu diperhatikan pengusaha dalam membuat saluran harus
mempertimbangkan kemampuan internal perusahaan dan juga perilaku konsumen dari
pasar sasaran (costumer segmen) tadi. Ini adalah suatu syarat mutlak.
Sebagai contoh kalau kita membuat produk cemilan untuk anak muda tentu saluran
yang kita pergunakan adalah lebih efektif media sosial dari pada Koran harian, karena
perilaku anak muda saat ini lebih banyak menghabiskan waktu nya akses media sosial
dengan smartphone dari pada membaca koran harian seperti Fajar.
Saluran bukan sekedar berfungsi sebagai komunikasi tetapi juga mampu menyerahkan
atau men-deliveri produk/jasa itu ditangan konsumen sampai janji terhadap nilai unggul
itu betul-betul memuaskan dan memenuhi harapan pelanggan.
10
Fase Delivery setelah pembelian dilakukan saatnya kita merancang deliveri atau
pengantaraan. Bagaimana kita menghantar nilai unggul produk atau jasa kita
kepada pelanggan yang telah melakukan order.
Fase purna jual: adalah bagaimana kita menerapkan suatu sistem untuk
mengetahui bahwa konsumen puas terhadap produk yang dibeli oleh kita. Hal
ini berkaitan dengan hubungan pelanggan (costumer relationship) yang akan
kita bisacarakan di model selanjutnhya. Fase ini menjadi penentu apakah
pelanggan akan membeli ulang, atau cukup sekali saja. Bila mereka puas, berarti
kita telah menepati janji kita memberikan nilai unggul yang sesuai dengan
harapan mereka. Oleh karena itu purna jual perlu kita rancang tujuan adalah
membangun hubungan dengan mereka.
Secara sederhana saluran dapat dibagi dua yaitu memiliki saluran sendiri atau milik
mitra (orang lain). Bila memiliki saluran sendiri contohnya punya toko, punya tenaga
penjual sendiri, atau menjual lewat web sendiri. Intinya penjualan secara langsung
dengan sumber daya sendiri yang kita miliki.
Ada hal lain yaitu dengan saluran mitra (orang lain). Ini seperti memanfaatkan jasa
freelance, agen, reseller (toko orang lain), seperti minimarket, atau memanfaatkan web
online orang lain seperti lazada, mataharimall dan lainnya.
Sebuah usaha harus memiliki kejelasan tentang jenis hubungan yang ingin dibangun
bersama kepada segmen pelanggan kita. Hubungan dapat berbentuk personal sampai
menggunakan sistem robot atau otomasi. Terdapat berbagai macam jenis hubungan
yang dapat dibangun kepada pelanggan yaitu : bantuan personal (personal assisten),
bantuan personal khsusus (dedicated personal assistance), Swalayan (self service),
Layanan otomatis (Automated Service), komunitas (communities), Ko Kreasi (co-
Creation).
11
Bantuan personal: berdasarkan pola interaksi antar manusia, ada proses
komunikasi dua arah, sifatnya personal. Pelanggan dapat berkomunikasi dengan
petugas pelayanan pelanggan untuk mendapatkan bantuan selama proses
penjualan atau setelah selesai pembelian. Komunikasi dapat dilakukan secara
tatap muka, atau hanpone, email, whatsApp dan sebagainya.
Bantuan personal khusus: Dalam hubungan jenis ini, perusahaan menugaskan
petugas pelayanan pelanggan yang khusus diperuntukkan bagi kline individu.
Sifatnya memang di desain khusus untuk melayani kebutuhan klien agar mereka
lebih mendapat perlakukan khusus. Contohnya misalnya dibank ada nasabah
yang super kaya, maka perusahaan menugaskan pelayanan khusus atau priority
untuk mereka.
Swalayan: perusahaan tidak menyediakan hubungan khusus atau petugas tetapi
hanya menyediakan semua sarana yang diperlukan untul pelanggan agar dapat
membantu dirinya sendiri dalam berbelanja. Contoh dalam kasus perbankan
menyediakan ATM, atau Internet banking kepada nasabah untuk memfasilitasi
mereka dalam bertransaksi untuk mereka sendiri tanpa lagi dilayani oleh
petugas bank.
Layanan otomatis: dapat dikatakan gabungan antara layanan bantuan personal
dan swalayan. Disini pelanggan mendapat layanan istimewa namun semua
serba otomatis. Ini memerlukan invesasi khusus bagi pengusaha kecil, tapi
dengan membuat web belanja online dapat mewujudkan layanan ini.
Komunitas : Inti dari saluran ini adalah membangun hubungan dengan
pelanggan dengan membuat komunitas atau kelompok. Komunitas berdasarkan
hobi atau minat tertentu. Komunitas juga membantu pengusaha mendalami
kebutuhan dan mengenal lebih baik kelompok pasar nya. Misalnya polygon
perusahaan produsen sepeda membentuk komunitas bersepeda ke kantor (bike
to work) dan seringkali mengadakan even yang dimanfaatkan untuk promosi
dan menjual produk mereka kepada komunitas tersebut.
Kokreasi : kita menlibatkan pelanggan atau mitra lain untuk menciptakan
produk/jasa yang mereka butuhkan. Misalnya saja jasa desain interior atau
eksterior bangunan rumah. Pengusaha akan melibatkan pelanggan akan model
atau selera apa yang dinginkan untuk menghasilkan suatu desain rumah.
Blok bangunan atau komponen yang mengambarkan uang tunai atau arus kas yang
dihasilkan perusahaan dari masing-masing segmen atau sumber-sumber
pendapatan yang akan kita peroleh dari model bisins.
12
Costumer merupakan jantung atau inti dari model bisnis dan sumber pendapatan
merupakan urat nadi. Sementara itu nilai unggul atau value proposition adalah nilai
yang ditawarkan kepada pelanggan yang membuat mereka bersedia membayar kita.
Pembayaran ini lah yang menghasilkan sumber pedapatan atau revenue stream bagi
usaha kita.
Ada dua jenis arus pendapatan atau sumber pendapatan yang dapat kita rangcang:
Pendapatan transaksi yang dihasilkan dari satu kali pembayaran pelanggan dan
pendapatan berulang. Pendapatan berulang yang dihasilkan dari pembayaran
berkelanjutan baik untuk memberikan nilai unggul kepada pelanggan maupun
menyediakan mereka dukungan purna jual.
Selain itu pengusaha dapat memikirkan cara mendapatkan sumber pendapatan lain
dengan cara penjualan asset, biaya pemakaian, biaya langganan, sewa, lisensi, jasa
perantara, biaya komisi dan iklan.
Cara penjualan asset: ini paling umum bagi kita misalnya kita karena kita telah
memproduksi barang ini akan menjadi asset kita yang akan kita jual kepada
konsumen. Misalnya kita membuat cemilan singkong yang merupakan asset
kita yang akan dijual kepada konsumen.
Biaya penggunaan : pelanggan akan membayar kita karena menggunakan jasa
atau produk kita. Misalnya usaha menggunakan jasa operator telekomunikasi
atau internet akses layanan perusahan provider seperti telkomsel kepada kita.
Biaya Langganan : kita memberikan bayaran karena pelanggan mendapatkan
akses tertentu selang periode tertentu. Misalnya usaha fitness centre yang
menerapkan biaya keanggotaan kepada membernya, baik membernya
memanfaatkan atau tidak fasilitas yang telah ditawarkan.
Pinjaman, Sewa atau leasing : berbeda dengan biaya penggunaan ataupun biaya
langganan, aliran pendapatan ini tercipta dari pembayaran oleh pelanggan
dalam segmenet tertentu atas penyerahaan hak ekslusif untuk pemanfaatan asset
yang kita miliki. Misalnya kita memiliki mobil yang kita rental kan kepada
orang, atau rumah yang kita sewakan atau kos-koskan kepada orang. Pelanggan
akhirnya dapat menikmati kendaran (mobil) yang kita miliki karena mereka
menyewakannya.
Lisensi : ini tercipta karena pelanggan mendapatkan izin untuk menggunakan
hak atas kekayaan intelektual yang telah dilindungi secara hukum dari usaha
kita. Pelanggan membayar kita disebut biaya lisensi.
Biaya komisi : biasanya aliran pendapatan berbasis komisi bagi usaha ynag
menerapkan bisnis secara keagenan.
13
Iklan : aliran pendapatan karena menghasilkan pembayaran atas pelanggan atas
penggunaan media komunikasi sebagai tempat untuk mengiklankan atau
mempromosikan produk atau barang jasanya.
Mekanisme penetapan harga yang umumnya dapat diterapkan bagi pelaku UMKM
Kebergantungan segmen pelanggan : harga Pasar real time :Harga ditentutukan secara
tergantung pada jenis dan karaktersitik dinmis berdasarkan permintaa dan
segmen pelanggan penawaran
Srtiap bisnis memerlukan sumber daya utama. Sumebr daya utama atau key resources
adalah sember daya yang memungkinkan organisasi menjalankan aktifitas utama yang
14
akan membantu pengusaha menawarkan nilai unggul, menjangkau pasar, membangun
hubungan dengen segmen pasar, dan memperoleh pendapatan.
Sumber daya utama ini dapat berbentuk fisik (teknologi, mesin atau perlatan), finansial,
intelektual, atau manusia.
Fisik :kategori ini meliputi semua asset fisik, seperti fasilitas pabrikan,
bangunan, kendaraan, mesin, sistem titik penjualan, atau jaringan distribusi.
Finansial : meliputi ketersediaan uang tunai perusahaa, baik berbentuk modal
sendiri, pinjaman pihak ketiga.
Intelektual : meliputi merek, pengetahuan yang dilindungi, paten atau hak cipta,
kemitraan atau data base palanggan. Perlu kiranya pengusaha melindungi merek
mereka atau mempatenkan usaha unik untuk melindungi diri dari pesaing.
Merek juga akan membantu pengusaha agar dikenal oleh konsumennya.
Manusia : orang-orang yang bekerja untuk kita atau bermitra untuk kita. Apakah
mereka akan menjadi tenaga penjualan kita, membantu kita memproduksi
produk / jasa kita yang kita recruit dengan sistem gaji atau kerjasama.
Setiap bisnis yang ada memiliki kebutuhan aktiftas utama yang berbeda-beda
bergantung dengan industri dan jenis usaha. Beberapa aspek terkait dengan aktifitas
utama ini adalah : kegiatan yang diperlukan untuk menghasilkan nilai unggul,
menyalurkan nilai unggul kepada pelanggan, kegiatan untuk menjalin hubungan
dengan pelanggan, kegiatan untuk menangani aliran pendapatan.
15
Secara garis besar kita mengenal tiga jenis aktifitas utama yang umumnya dilakukan
perusahaan yaitu :
Kita harus menyadari bahwa usaha kita tidak akan terwujud dengan usaha kita sendiri.
Kita butuh koloborasi dan bermitra dengan perusahaan-perusahaan atau orang-orang
yang akan mendukung usaha kita untuk maju.
Alasan bermitra kita adalah (1) untuk mencapai tujuan optimasi operasional perusahaan
kita. Untuk mencapai efisiensi terkadang kita menyerahkan kepada pihak mitra untuk
menangani salah satu aktifitas bisnis kita. Hal ini biasa dikenal dengan sebutan
outsorcing atau alih daya. Misalnya saja untuk pengemasan produk kita menyerahkan
kepada perusahaan kemasaran, hal ini mungkin atas dasar pertimbangan kulitas yang
mereka hasilkan lebih rapi dan dari biaya juga lebih murah dibanding kita yang
membuat nya.
(2) kemitraan dibangun dengan tujuan mendapatkan sumber daya yang tidak dimiliki.
Keterbatasan kita tidak memiliki semua hal didunia ini, maka membangun kemitraan
terhadap perusahaan yang memiliki sumber daya yang unik suatu hal yang logis.
16
Misalnya saja masalah memulai usaha restoran dengan memutuskan membeli brand
yang sudah terkenal adalah merupakan salah satu bentuk keputusan hal ini.
(4) kemitraan untuk tujuan akuisisi pasar, baik untuk mengembangkan ataupun
membuka pasar baru. Hal ini biasanya menjadi pilihan logis bila perusahaan kita akan
membuka pasar atau cabang baru disuatu daerah. Dimana kita membutuhkan
perusahaan mitra didaerah untuk membuka pasar baru, dan berbagi rezeki dan resiko
perusahaan.
Dalam kontek membangun bisnis model kanvas ini, hal yang perlu diperhatikan dalam
membangun nilai unggul kita dua komponen hal yang akan mewujudkan yaitu aktifitas
utama (key Resources) dan mitra utama (Key partnership). Perusahaan dapat
memutuskan untuk mengadakan sendiri atau mempercayakan kepada mitra untuk
membuat atau membeli. Apabila kita memutuskan untuk membeli maka kita harus
mencari mitra yang tepat.
17
Setiap pengusaha tentu akan berpikir selalu meminimalisi biaya operasional untuk
menghasilkan efisiesn dan menghasilkan margin laba yang tinggi, tetapi hal itu tidak
selamanya tepat untuk bisnis yang didorong atas penciptaan nilai jangka panjang.
Dalam ilmu bisnis modern saat ini dikenal ada dua pendekatan yaitu cost-driven
(terpacu biaya) dan value driven (terpacu nilai).
Bila kita memutuskan untuk terpacu biaya maka perhatian kita untuk meminimalisir
biaya untuk struktur biaya yang lebih ringkas. Strateginya adalah menetapkan segmen
pelanggan yang sensitive harga (low budget), menawarkan nilai unggul yang murah
(sesuai harga), mengurangi SDM dengan otomasi, serta mengalidayahkan non aktifitas
inti kepada mitra-mitra yang terpercaya.
Terpacu Nilai memungkinkan bagi pengusaha untuk tidak melakukan efisiensi sebagai
hal utama, tetapi berfokus dalam memberikan pelayanan premium. Strateginya adalah
menetapkan sasaran pada pelanggan yang tidak sensitive harga, nilai unggul yang
ditawarkan memiliki kualitas diatas rata-rata, memberikan pelayanan khusus dan
personalize.
Para pelaku usaha harus memutuskan dengan tepat untuk kedua hal tersebut, bisa saja
dijalankan untukkeduanya tapi hal itu memerlukan perencanaan yang baik.
Struktur biaya yang berlaku pada umumny dalam suatu sistem akuntansi adalah biaya
tetap dan biaya variable. Pemahaman yang benar terhadap kedua biaya tersebut mutlak
harus diperhatikan bagi pelaku usaha. Hal ini akan membantu dalam menyusukan
pelaporan keuangan (nerasa, laporan rugi/laba dan arus kas) bagi pelaku usaha. Tentu
pemahaman dasar tetang akuntansi perlu untuk diketahui bagi pelaku usaha.
Kesembilan blok bisnis ini kita sebut dengan kanvas bisnis model atau business model
canvas. Sekilas alat ini seperti kanvas pelukis. Anda diminta untuk mengambarkan
model bisnis perusahaan Anda diatas selembas kanvas atau karton yang telah
disediakan. Anda menggunakan alat-alat seperti post it, spidol, pengaris dan lain-
lainnya untuk mempermudah orang lain memahami bisnis model Anda.
Buatlah bisnis model kanvas anda seperti dibawah ini. Selamat mengerjakan.
18
REFERENSI
Aktif berogranisasi sejak kuliah, saat ini menjadi pengurus Indonesia Marketing Association
(IMA) Chapter Sulsel sejak tahun 2007, kini menjadi Vice President of Small Medium
Enterprise (SME) IMA chapter Makassar untuk periode 2015-2019 dan Executive Vice
President 20012-2015. Selain itu terlibat aktif pada organisasi pelayanan kemanusiaan di
Rotary International khususnya distirct 3420 Indonesia dan menjadi president club of Angging
Mammiri 2016-2017 dan 2019-2020. Menjadi member pada ICSB (International Council of
Small Business) chapter Indonesia sejak 2017 sampai sekarang.
Latar belakang professional yang luas dibidang manajemen dan pemasaran telah dijalani sejak
tahun 2000 bermula di Kota Yogyakarta kemudian memutuskan berkarir di Jakarta sampai
tahun 2006 dengan bergabung di bidang asuransi, property, perbankan, network marketing dan
online marketing. Pernah bergabung di perusahaan PT.Agrakom (detik.com) pada kanal
detik.kampus. ERA Master (Property Agen) tahun 2003-2005, dan HSBC (The Hongkong and
Shanghai Banking Corporation Limited) Jakarta (cabang Ratu Plaza ditahun 2005-2006).
Pada tahun 2016- 2018 membuat acara talkshow bisnis dan UKM dengan nama START UP
Ta pada Fajar TV dan Fajar FM 89.03 setiap minggu sebagai host acara. Aktif menjadi Penulis
tentang Bisnis dan Manajemen pada Kolom Opini Harian Fajar, Harian Ujung Pandang Ekpress
dan Majalah Nasional Marketeers.
Pembicara publik dan fasilitator Bisnis-Manejemen (Business Model Canvas) pada dinas
koperasi dan UMKM kota Makasar, Dinas Pemuda dan Olahraga, dan Dinas Komunikasi dan
Informasi di Kota Makassar, PLUT KUMKM Kalimantan Utara, Dinas Perdagangan
Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan dan Barat.
Dibidang pengembangan Kewirausahaan dan UMKM pernah menjabat sebagai Kepala Divisi
Inkubator Bisnis pada Unit Pengembangan Kewirausahaan Bisnis (UPKB) Universitas
Hasanuddin 2016-2018. Saat ini sebagai Kepala divisi Pelatihan dan Inkubasi pada Centre Of
Microfinance BRI-Unhas tahun 2018 sampai sekarang. Staff ahli inkubator bisnis IBTIE
Binaan Dinas Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan yang bertujuan mengembangan Start up
di Kota Makassar.
21
Dia menjabat sebagai Dewan TSLP (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan) atau
dikenal dengan Dewan CSR Pemerintah Kota Makassar periode 2019-2020. Dan Staf ahli
Bappeda Kota Makassar bidang Ekonomi dan Sumber daya.
Sebagai peneliti pada LP2M (Lembaga Peneliti dan Pengabdian Masyarakat Universitas
Hasanuddin dalam kajian UMKM, Kewirausahaan, dan Pemasaran baik yang sifatnya skala
lokal dan nasional.
22