Anda di halaman 1dari 23

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/344892276

MODUL PELATIHAN BUSINESS MODEL CANVAS

Chapter · September 2017

CITATIONS READS

0 11,032

1 author:

Andi NUR Baumassepe


Universitas Hasanuddin
25 PUBLICATIONS   2 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Andi NUR Baumassepe on 26 October 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


UNIVERSITAS HASANUDDIN

MODUL PELATIHAN
BUSINESS MODEL
CANVAS
Bagi mahasiswa program wirausaha
UNIVERSITAS HASANUDDIN
ANDI NUR BAU MASSEPE
9/1/2017

UNIT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN &


INKUBATOR BISNIS UNHAS
September 2017
KATA PENGANTAR

Banyak pelaku usaha tidak menyadari bahwa setiap bisnis itu memiliki model bisnis.
Bisnis model saat ini penting dimiliki bagi setiap pengusaha agar memiliki gambaran
utuh atas usahanya. Pemikiran dasar tentang konsep model bisnis canvas yang di
populerkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur (2010) lewat buku dan
penelitian-penelitannya business model generation adalah mengambarkan dasar
pemikiran tentang bagaimana perusahaan menciptakan, memberikan dan menangkap
nilai terhadap usahanya.

Buku ini merupakan panduan bagi pelaku usaha bagiamana mereka memandang bisnis
mereka dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini, peluang apa yang
dapat diciptakan, bagaimana pelaku usaha menilai bisnis mereka saat ini, menciptakan
bisnis model usaha mereka sebelum memulai usaha atau mendesain ulang bisnis model
untuk kepentingan masa depan.

Bisnis model adalah sebuah prototipe bisnis atau blue print yang mampu memberikan
gambaran sederhana akan seperti apa bisnis kita nantinya dan bagaimana bisnis tersebut
menghasilkan uang. Business Model Canvas adalah alat untuk membantu melihat lebih
sederhana dan secara menyeluruh bagaimana bentuk usaha yang sedang atau akan kita
dijalani

Model BMC terdiri dari 9 (sembilan) elemen, meliputi Customer Segment, Value
Proposition, Channel, Customer Relationship, Revenue Stream, Key Resourcess, Key
Activities, Key Partnership, dan Cost Structure. Dalam menyusun model bisnis dimulai
dari Customer Segment diikuti dengan Value Proposition, Channel, Customer
Relationship, Revenue Streams, Key Resources, Key Activities, Key Partners, dan Cost
Structure.

Penyusunan modul ini digunakan sebagai panduan dan referensi dalam pelatihan
Business Model Canvas bagi pelaku usaha. Diharapkan secara cepat pelaku usaha dapat
memahami konsep ini dan dianjurkan untuk membaca buku Business Model
Generation karya Alexander Osterwalder & Yves Pigneur yang telah diterjemahkan
kedalam berbagai macam bahasa seperti bahasa Indonesia.

Terima Kasih

2
PENDAHULUAN

Setiap bisnis yang menurut penulis harus memiliki model tersendiri berdasarkan
industri yang ada. Pemahaman tentang bagiamana model bisnis merupakan syarat
mutlak yang harus dilakukan oleh seorang pengusaha (entrepreneur) sebelum
mengembangkan usahanhya. Bagi pengusaha yang telah memiliki usaha, penting
baginya untuk segera mengetahui model bisnisnya saat ini dan perlu
mengembangkannya secara terus menerus untuk beradaptasi terhadap perubahan
lingkungan bisnis untuk kemampuan laba jangka panjang.

Model bisnis menyederhanakan realitas bisnis yang kompleks menjadi elemen-elemen


pokok yang mudah untuk dibuat. Pada umumnya orang mengenal “business plan” atau
studi kelayakan sebelum memulai sebuah bisnis. Namun “business plan” dibuat dengan
sangat rinci padahal masih banyak asumsi yang belum terbukti. Kini kehadiran konsep
Business Model Canvas (BMC) yang dipopolerkan Osterwalder membantu pengusaha
dalam memahami business plan-nya secara sederhana.

Business Model Canvas merupakan alat pembuat model bisnis yang kini sangat popular
dalam dunia keriwausahaan karena kemampuannya dalam menggambarkan elemen inti
dalam sebuah bisnis dengan lebih mudah dalam satu lembar kanvas. Selain itu
keunggulan BMC adalah kemudahannya untuk diubah-ubah model bisnis dengan cepat
dan melihat implikasinya perubahan seuatu elemen pada elemen bisnis yang lain.

Model Bisnis
Secara umum, model bisnis adalah gambaran hubungan antara keunggulan dan sumber
daya yang dimiliki oleh perusahaan, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
mengakuisisi dan menciptakan nilai, yang membuat perusahaan mampu menghasilkan
laba (PPM Manajemen, 2012).

Ostewarlde (2014) dalam bukunya menjelaskan bahwa model bisnis ibarat cetak biru
sebuah strategi yang diterapkan melalui struktur organisasi, proses dan sistem.
Kemudian dalam buku nya yang lain

Yang berjudul Business Model Generation (2014), dijelaskan bahwa model bisnis
adalah

We defined “business model” as the logic by which an enterprise sustains itself


financially. Put simply, it’s the logic by which an enterprise earns its livelihood.

Seiring perkembangan waktu model bisnis juga mengalami perubahan bisnis. Banyak
indikator yang menyebabkan perubahan bisnis itu sendiri, mulai dari teknologi,
Internet, perilaku customer, sistem distribusi, trend market dan masih banyak lagi.
Perusahaan dan pelaku bisnis tidak bisa mengubah kondisi indikator-indikator yang
ada. Sehingga mereka harus beradaptasi dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
Oleh karena itu, mendefinisikan model bisnis bagi usaha kita sangat dibutuhkan.

3
Dengan kata lain model bisnis menggambarkan cara mewujudkan tujuan bisnis bagi
pelaku usaha. Setiap bisnis memiliki model bisnis dan masing-masing para pelaku
usaha diharapkan mengetahui model bisnisnya masing-masing. Kedepan Bisnis model
akan mejadi bahasa umum bagi para pelaku usaha dalam berinteraksi dengan mitranya
serta akan menjadi pedoman membangun keunggulan kompetitif usahaka kita.

Beberapa manfaat dari penerapan model bisnis ini adalah Pertama, terkait
dengan komponen-komponennya, model bisnis memudahkan para perencana dan
pengambil keputusan di perusahaan melihat hubungan logis antara komponen-komponen
dalam bisnisnya. Hal ini akan menghasilkan nilai bagi pelanggan dan perusahaan.
Bila ternyata konsumen lebih memilih produk pesaing dibanding produk kita, kita
perlu memikirkan kembali mengapa mereka melakukan tersebut, kita perlu
memikirkan kembali nilai unggul apa yang kita harus tawarkan, atau pikirkan
kembali target pasar baru yang lebih menguntungkan. Tentu hal ini semua harus
didasari atas ketersediaan sumber daya yang kita miliki dan mitra kerja kita.

Kedua, model bisnis dapat dipakai untuk menguji konsistensi hubungan antar
komponennya. Contoh sederhana adalah kita mendirikan bisnis restoran menawarkan
masakan lezat untuk kelas premium dengan harga tinggi pada segmen pasar atas. Hal ini
berimplikasi terhadap siapa juru masaknya, seberapa terlatih pramusaji melayani dengan
tingkat keramahan yang tinggi, varian menu yang berkelas tidak pasaran, dan
kemampuan dekorasi ruangan yang memiliki kesan mewah.

Ketiga, model bisnis dapat digunakan untuk menguji pasar dan asumsi yang
digunakan ketika mengembangkan bisnis. Sebagai contoh pada bisnis industri
fotografi ada asumsi bahwa setiap kali konsumen mengabadikan suatu momen pasti
akan mencetak fotonya, ternyata asmsi tersebut saat ini tidak berlaku lagi. Adanya
aplikasi dan perangkat ponsel smartphone disertai teknologi imaging, konsumen lebih
memilih menyimpan hasil jepretannya untuk di upload dan ditampilkan (dishare) di
facebook, atau situs jejaring sosial untuk sebuah kepuasan tertentu daripada dicetak di
sebuah foto studio.

Keempat, model bisnis dapat dipakai untuk menunjukkan seberapa radikal suatu
perubahan dilakukan dan konsekuensinya. Tidak ada yang kekal selain perubahan,
begitu juga dalam dunia bisnis, pelaku usaha harus merespon perubahan-perubahan
yang sangat cepat terjadi. Oleh karena itu model bisnis senantiasa berubah, Adanya
perubahan dalam hal preferensi konsumen, perusahaan merubah proposisi nilainya
kepada konsumen, misalnya mengubah produk atau menambah dengan dukungan
layanan tertentu maka akan berdampak pada komponen-komponen lainya dalam model
bisnisnya. (PPM Manajemen, 2012).

4
BUSINESS MODEL CANVAS

Bisnis Model Kanvas adalah salah satu alat untuk membantu kita melihat lebih akurat
bagaimana rupa usaha yang sedang atau kita akan jalani. Dengan tool ini kita seakan
melihat bisnis dari gambaran besar namun tetap lengkap dan mendetail apa saja elemen-
elemen kunci yang terkait dengan bisnis kita. Dengan demikian kita bisa melihat
gambaran utuh yang sangat membantu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar
bisnis kita. Dengan mengevaluasi satu demi satu elemen-elemen kunci kita jadi lebih
mudah menganalisis apa yang kurang tepat, dan pada akhirnya kita bisa mengambil
langkah untuk mencapai tujuan bisnis kita.

Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation (2014)


menciptakan sebuah framework yang sederhana dan mudah dimengerti untuk
menggambarkan bisnis kita yaitu Business Model Canvas. Model Bisnis Kanvas
merupakan model bisnis yang dituang ke dalam visual gambar dan dibagi menjadi 9
Aspek Bisnis yang meliputi :

1. Customer segments
2. Value proposition
3. Channel
4. Customer relationship
5. Revenue stream
6. Key resources
7. Key activities
8. Key partners
9. Cost structure
Model bisnis digambarkan secara visual agar lebih mudah mengetahui keterkaitan
aspek perusahaan. Selain itu dengan mewujudkan kedalam visual berarti bisa
menyederhanakan aktivitas yang terlihat rumit.

5
Gambar 1. Bisnis Model Kanvas

Mari kita membahas ke semibilan blok dari bisnis model canvas tersebut.

1. Segment Pelanggan atau Costumer segment.


Blok bagunan atau komponen yang menggambarkan sekelompok orang
atau organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan.

Pelaku usaha harus menyadari pelanggan adalah jantung dari setiap bisnis. Tanpa
adanya pelanggan, tidak ada satupun perusahaan yang dapat bertahan dalam jangka
waktu yang lama. Dalam rangka memenuhi kepuasan pelanggan, perusahaan
mengelompokkan pelanggan-pelanggan ke beberapa segmen yang berbeda berdasarkan
kesamaan kebutuhan, kesamaan perilaku, dan lain-lain. Oleh karena itu pelaku usaha
harus terlebih dahulu mengenal siapa pelanggan atau calon konsumen yang kita sasar
untuk produk yang akan kita ciptakan. Mengenal siapa pelanggan dengan mengetahui
kebutuhan apa yang hendak diciptakan kepada mereka, dan bagaiamana nanti
memuaskan mereka.

Pasar terdiri dari berbagai macam pembeli yang membeli suatu produk sesuai
dengan keinginan, sumber daya, lokasi, dan kebiasaan membeli. Karena masing-
masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli
merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu pelaku usaha idealnya mendesain
program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing segmen pasar tersebut.

Namun tidak semua kumpulan pelanggan dapat disebut sebagai segmen pasar.
Suatu kelompok pelanggan dapat disebut sebagai segmen pasar apabila:

 Memerlukan pelayanan (value propositions) yang tersendiri karena


permasalahan dan kebutuhan secara khusus.

6
 Dicapai dan dilayani dengan saluran distribusi (channels) yang berbeda.
 Perlu pendekatan hubngan (customer relationship) yang berbeda.
 Memberikan keuntungan yang berbeda.
 Mempunyai kemampuan bayar yang berbeda sesuai dengan persepsi terhadap
nilai yang mereka terima.

Contoh kasus: Misalnya kita akan usaha laundry mungkin secara sederhana dan
membantu kita fokus, jasa usaha laundry kita khususkan untuk memenuhi kebutuhan
segmen konsumen disuatu daerah tertentu misalnya kecamatan Panakukang di kota
Makassar. Kita sebagai pengusaha harus dengan cepat mengenal baik secara spesifik
kebutuhan apa, karakteristik apa, nilai unggul apa yang akan kita tawarkan usaha
laundry kita kepada pasar konsumen di daerah tersebut yang tidak dimiliki (ditawarkan)
oleh pesaing yang sudah ada.

Pertanyaan kepada Anda:


1) Siapa-siapa pembeli dan pelanggan utama dari produk/jasa Anda ?
2) Mengapa mereka?

2. Nilai Unggul atau Value proposition.


Blok Bagunan yang mengambarkan gabungan antara produk dan layanan yang
menciptakan nilai unggul untuk segmen pelanggan yang spesifik.

Proposisi nilai atau nilai unggul adalah alasan yang membuat pelanggan beralih dari
suatu perusahaan ke perusahaan lain.

Beberapa elemen yang berkontribusi pada pembentukan nilai unggul (value


proposition) adalah:

a) Kebaruan (Newness): Proposisi nilai kebaruan adalah proposisi nilai yang


sebelumnya tidak pernah ditawarkan oleh perusahaan manapun, baik dari
segi fitur atau layanan baru dan sifatnya inovasi. Hal ini sering terjadi pada
produk teknologi, misalnya smart phone dengan operasi berbasis android
yang sepuluh tahun lalu belum dikenal.
b) Kinerja (Performance): Meningkatkan kualitas produk ataupun kinerja
dalam pelayanan merupakan cara yang umum untuk membuat nilai tambah.
Namun kinerja yang telah ditingkatkan memiliki keterbatasan, misalnya
pertumbuhan kinerja laptop yang cepat, terus membutuhkan data
penyimpanan yang lebih besar dan grafik yang semakin bagus sehingga
tidak dapat memenuhi kebutuhan pelanggan lagi saat ini dan kedepannya.
c) Kustomisasi (Customization): Customization adalah produk atau jasa
yang disesuaikan dengan kebutuhan individual pelanggan. Sekarang
dikembangkan konsep mass cuztomization yaitu bentuk penyesuaian
kebutuhan individu tetapi bisa diproduksi secara massal. Dewasa ini,

7
produk-produk mass customization dan co-creation menjadi semakin
penting. Misalnya handpone yang memiliki berbagai macam asesoris yang
bisa di costume sesuai dengan selera personal.
d) Menyelesaikan pekerjaan (Getting the Job Done). Nilai tambah ini dapat
dibuat dengan cara membantu pelanggan dalam menyelesaikan beberapa
pekerjaan. Misalnya, perusahaan periklanan membantu pelanggan dalam
merancang dan membuat iklan. Dengan bantuan perusahaan periklanan ini,
maka pelanggan dapat lebih berkonsentrasi dalam menjalankan strategi
promosi.
e) Desain (Design): Nilai tambah desain adalah atribut yang penting namun
sulit untuk diukur. Sebuah produk dapat tampak mewah karena desain yang
bagus. Dalam industri fashion dan elektronik, desain adalah value
proposition yang sangat penting.
f) Merek/Status (Brand/ Status) Pelanggan dapat menemukan nilai tambah
dalam merek dari suatu produk ataupun jasa. Nilai tambah merek ini
dianggap dapat meningkatkan status sosial ekonomi pelanggan yang
memakai produknya. Misalnya, pelanggan jam tangan Rolex akan merasa
bangga ketika memakai jam tangan tersebut.
g) Harga (Price): Ketika perusahaan menawarkan produk yang mirip dengan
produk yang telah ada di pasar dan lebih murah dibanding produk lain
tersebut adalah cara umum untuk memenangkan segmen pasar yang sensitif
terhadap harga. Misalnya, RIM mengeluarkan Blackberry di bawah dua juta
rupiah untuk memberi nilai tambah dari aspek harga.
h) Pengurangan Biaya (Cost Reduction): Perusahaan dapat memberikan
nilai kepada pelanggan berupa pengurangan biaya dari aktivitas yang
dilakukan oleh pelanggan. Misalnya, aplikasi akuntansi berbasis cloud
membantu pelaku usaha mengurangi biaya pembuatan laporan keuangannya
tanpa harus membeli software.
i) Pengurangan Risiko (Risk Reduction). Perusahaan dapat memberikan
nilai kepada pelanggan dengan cara mengurangi risiko yang dihadapi
pelanggan. Misalnya adalah garansi produk atau jasa dari sebuah
perusahaaan untuk melayani keluhan pelanggan akibat produk atau jasa
tersebut rusak atau tidak dapat digunakan.
j) Akses (Accessibility). Cara lain untuk memberikan nilai tambah adalah
membuat produk atau jasa yang dapat dijangkau oleh pelanggan dimana
pelanggan sebelumnya tidak dapat menjangkau produk atau jasa tersebut.
Hal ini merupakan hasil dari inovasi model bisnis, teknologi baru, maupun
gabungan dari keduanya.
k) Kenyamanan/Kemudahan Penggunaan (Convenience/ Usability).
Perusahaan juga dapat menciptakan nilai tambah dengan cara membuat
produk yang lebih nyaman dan mudah untuk digunakan pelanggan adalah
pembentukan nilai tambah yang sangat penting. Misalnya perusahaan iPod
dan iTunes yaitu Apple menawarkan kenyamanan pelanggan untuk
mencari, membeli, mendownload, dan mendengarkan musik digital.

8
Value Proposition atau nilai unggul harus menjadi keunikan yang menentukan mengapa
produk atau jasa kita pantas dipilih oleh pelanggan, memecahkan masalahnya,
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, kalau perlu betul-betul didambakan
oleh mereka.

Contoh kasus: Sebagai contoh kita mengambil kasus bagaimana Garuda Indonesia
Airline membuat Citilink sebagai salah satu varian penerbangan mereka terhadap
konsumen. Garuda Indonesia adalah maskapai bertaraf internasional, dengan pasar
sasaran konsumen menengah atas, dengan nilai unggul layanan penerbangan berkelas
dunia. Karena itu harga tiket yang diberikan tentu harus sesuai dengan pelayanan yang
diberikan. Pelayanan ramah dari awak kabin, suasana pesawat yang luas dan nyaman,
hiburan selama perjalan dan lainnya.

Hal ini berbeda untuk penerbangan citilink milik maskapai Garuda Indonesia juga.
Citilink menyasar konsumen kelas menengah bawah. Kualitas pelayan yang diberikan
sangat biasa, pelayanan pramugari terbatas, tidak mendapatkan fasilitas-fasilitas seperti
penumpang Garuda Indonesia.

Adanya nilai unggul yang diterapkan Garuda dengan membuat citi link juga konsisten
dengan segmen pasar yang dituju. Garuda menyasar kelas atas maka nilai unggul yang
diberikan adalah pelayanan yang prima, begitu juga sebaliknya bagi citi link maka nilai
unggulnya dibawah Garuda.

Hal lain yang diterapkan Garuda Indonesia adalah tidak ingin merusak merek Garuda,
dengan citilink perusahaan Garuda menciptakan merek baru untuk kelas menengah
kebawah yang melayani pasar sasaran yang lebih luas, mereka juga sangat sensitive
terhadap harga, budget terbatas, tidak peduli dengan kemewahan dalam perjalanan.

Pertanyaan kepada Anda?


1) Nilai unggul apa yang kita berikan kepada segmen yang kita sasar?
2) Kebutuhan apa yang produk/jasa kita berikan kepada segmen pasar kita?
3) Mengapa mereka harus membeli produk/jasa kita dibanding produk pesaing?

3. Saluran atau Channel.


Blok komponen yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahan
berkomunikasi dengan segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk
mewujudkan nilai unggul tersebut.

Saluran komunikasi, distribusi dan penjualan merupakan penghubung atau


penyambung antara perusahaan dan pelanggan. Dalam konsep BMC ini saluran
menjalankan fungsinya sebagai berikut:

 Meningkatkan kesadaran pelanggan atas produk dan jasa perusahaan


 Membantu pelanggan mengevaluasi nilai unggul perusahaan

9
 Memungkinkan pelanggan membeli produk atau jasa yang spesifik
 Memberikan nilai unggul kepada pelanggan
 Memberikan dukungan purna jual kepada pelanggan.

Dalam konsep BMC, saluran merupakan wadah untuk menyampaikan produk/jasa


(nilai unggul) kita kepada pasar sasaran yng sudah kita akan tuju. Agar dapat berfungsi
secara optimal, saluran perlu didesain dengan mempertimbangkan aspek efektifitas dan
efisiensi.

Hal penting yang perlu diperhatikan pengusaha dalam membuat saluran harus
mempertimbangkan kemampuan internal perusahaan dan juga perilaku konsumen dari
pasar sasaran (costumer segmen) tadi. Ini adalah suatu syarat mutlak.

Sebagai contoh kalau kita membuat produk cemilan untuk anak muda tentu saluran
yang kita pergunakan adalah lebih efektif media sosial dari pada Koran harian, karena
perilaku anak muda saat ini lebih banyak menghabiskan waktu nya akses media sosial
dengan smartphone dari pada membaca koran harian seperti Fajar.

Saluran bukan sekedar berfungsi sebagai komunikasi tetapi juga mampu menyerahkan
atau men-deliveri produk/jasa itu ditangan konsumen sampai janji terhadap nilai unggul
itu betul-betul memuaskan dan memenuhi harapan pelanggan.

 Fase kesadaran: membangun kesadaran berfungsi untuk memperkenal


produk/jasa kita kepada mereka. Pertanyaan yang Anda harus jawab bagaimana
produk saya bisa mencuri perhatian dan kesadaran dikalangan segmen yang
saya sasar?
Contoh membangun kesadaran ini dengan menerapkan iklan. Iklan dapat
berwujud visual, audio, atau dua-duanya. Contoh iklan secara visual ialah;
brosur, spanduk, reklame, kartu nama, artikel, dan sebagainya.
Sementara berbentuk audio seperti iklan di radio. Sementara audio-visul adalah
televisi atau penggunaan youtube channel yang saat ini lagi trend.
 Fase evaluasi: fase ini menentukan seberapa sadar pelanggan kita terhadap
proses komunikasi yang telah kita bangun. Pelanggan yang sadar akan
mengevaluasi kedalam dirinya apakah saya betul-betul membutuhkan produk
atau jasa ini. Tugas seorang penjual adalah bagaimana membantu pelanggan
mengevaluasi bahwa produk kitalah yang tepat.
Sebagai pengusaha kita perlu mengenal cara konsumen melakukan evaluasi
yaitu berdasarkan pengalaman masa lalu mereka, referensi dari konsumen atau
keluarga, dan mereka sendiri melakukan observasi langsung baik aspek teknis
dan kinerja dari produk kita.
 Fase Purchase: setelah mereka melakukan evaluasi konsumen akan membuat
keputusan mereka membeli produk kita. Tujuannya adalah melakukan transaksi
atau pembelian.

10
 Fase Delivery setelah pembelian dilakukan saatnya kita merancang deliveri atau
pengantaraan. Bagaimana kita menghantar nilai unggul produk atau jasa kita
kepada pelanggan yang telah melakukan order.
 Fase purna jual: adalah bagaimana kita menerapkan suatu sistem untuk
mengetahui bahwa konsumen puas terhadap produk yang dibeli oleh kita. Hal
ini berkaitan dengan hubungan pelanggan (costumer relationship) yang akan
kita bisacarakan di model selanjutnhya. Fase ini menjadi penentu apakah
pelanggan akan membeli ulang, atau cukup sekali saja. Bila mereka puas, berarti
kita telah menepati janji kita memberikan nilai unggul yang sesuai dengan
harapan mereka. Oleh karena itu purna jual perlu kita rancang tujuan adalah
membangun hubungan dengan mereka.

Secara sederhana saluran dapat dibagi dua yaitu memiliki saluran sendiri atau milik
mitra (orang lain). Bila memiliki saluran sendiri contohnya punya toko, punya tenaga
penjual sendiri, atau menjual lewat web sendiri. Intinya penjualan secara langsung
dengan sumber daya sendiri yang kita miliki.

Ada hal lain yaitu dengan saluran mitra (orang lain). Ini seperti memanfaatkan jasa
freelance, agen, reseller (toko orang lain), seperti minimarket, atau memanfaatkan web
online orang lain seperti lazada, mataharimall dan lainnya.

Kedua hal tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Pertanyaan kepada Anda?


1. Bagaimana anda menjual produk/jasa kepada pelanggan Anda?
2. Saluran manakah yang terbaik?
3. Bagaimana cara kita mengintegrasikan saluran tersebut dengan kebiasaan
pelanggan?

4. Hubungan Pelanggan atau Customer Relationship


Blok ini mengambarkan berbagi jenis hubungan yang dibungan perusahaan
bersama segmen pelanggan yang spesifik. Membina hubungan dengan pelanggan
bertujuan untuk mendapatkan pelanggan baru (akusisi), mempertahankan
pelanggan baru (retention), dan menawarkan produk atau jasa lama dan baru pada
pelanggan lama (upselling).

Sebuah usaha harus memiliki kejelasan tentang jenis hubungan yang ingin dibangun
bersama kepada segmen pelanggan kita. Hubungan dapat berbentuk personal sampai
menggunakan sistem robot atau otomasi. Terdapat berbagai macam jenis hubungan
yang dapat dibangun kepada pelanggan yaitu : bantuan personal (personal assisten),
bantuan personal khsusus (dedicated personal assistance), Swalayan (self service),
Layanan otomatis (Automated Service), komunitas (communities), Ko Kreasi (co-
Creation).

11
 Bantuan personal: berdasarkan pola interaksi antar manusia, ada proses
komunikasi dua arah, sifatnya personal. Pelanggan dapat berkomunikasi dengan
petugas pelayanan pelanggan untuk mendapatkan bantuan selama proses
penjualan atau setelah selesai pembelian. Komunikasi dapat dilakukan secara
tatap muka, atau hanpone, email, whatsApp dan sebagainya.
 Bantuan personal khusus: Dalam hubungan jenis ini, perusahaan menugaskan
petugas pelayanan pelanggan yang khusus diperuntukkan bagi kline individu.
Sifatnya memang di desain khusus untuk melayani kebutuhan klien agar mereka
lebih mendapat perlakukan khusus. Contohnya misalnya dibank ada nasabah
yang super kaya, maka perusahaan menugaskan pelayanan khusus atau priority
untuk mereka.
 Swalayan: perusahaan tidak menyediakan hubungan khusus atau petugas tetapi
hanya menyediakan semua sarana yang diperlukan untul pelanggan agar dapat
membantu dirinya sendiri dalam berbelanja. Contoh dalam kasus perbankan
menyediakan ATM, atau Internet banking kepada nasabah untuk memfasilitasi
mereka dalam bertransaksi untuk mereka sendiri tanpa lagi dilayani oleh
petugas bank.
 Layanan otomatis: dapat dikatakan gabungan antara layanan bantuan personal
dan swalayan. Disini pelanggan mendapat layanan istimewa namun semua
serba otomatis. Ini memerlukan invesasi khusus bagi pengusaha kecil, tapi
dengan membuat web belanja online dapat mewujudkan layanan ini.
 Komunitas : Inti dari saluran ini adalah membangun hubungan dengan
pelanggan dengan membuat komunitas atau kelompok. Komunitas berdasarkan
hobi atau minat tertentu. Komunitas juga membantu pengusaha mendalami
kebutuhan dan mengenal lebih baik kelompok pasar nya. Misalnya polygon
perusahaan produsen sepeda membentuk komunitas bersepeda ke kantor (bike
to work) dan seringkali mengadakan even yang dimanfaatkan untuk promosi
dan menjual produk mereka kepada komunitas tersebut.
 Kokreasi : kita menlibatkan pelanggan atau mitra lain untuk menciptakan
produk/jasa yang mereka butuhkan. Misalnya saja jasa desain interior atau
eksterior bangunan rumah. Pengusaha akan melibatkan pelanggan akan model
atau selera apa yang dinginkan untuk menghasilkan suatu desain rumah.

Pertanyaan kepada Anda?


1. Jenis hubungan apa yang telah dibangun atau akan bangun untuk usaha Anda?
2. Bagaimana cara kita mengintegrasikan hubungan tersebut dengan model-model
bisnis kita?

5. Sumber pendapatan atau revenue stream

Blok bangunan atau komponen yang mengambarkan uang tunai atau arus kas yang
dihasilkan perusahaan dari masing-masing segmen atau sumber-sumber
pendapatan yang akan kita peroleh dari model bisins.

12
Costumer merupakan jantung atau inti dari model bisnis dan sumber pendapatan
merupakan urat nadi. Sementara itu nilai unggul atau value proposition adalah nilai
yang ditawarkan kepada pelanggan yang membuat mereka bersedia membayar kita.
Pembayaran ini lah yang menghasilkan sumber pedapatan atau revenue stream bagi
usaha kita.

Sumber pendapatan berguna bagi pengusaha untuk merancang arus-arus pendapatan


yang akan kita terima nantinya. Untuk mengidentifikasi hal tersebut pengusaha dapat
mengajukan pertanyaan Hal apa dari bisnis kita yang akan membuat para pelanggan
dmau membayar kita?

Ada dua jenis arus pendapatan atau sumber pendapatan yang dapat kita rangcang:

Pendapatan transaksi yang dihasilkan dari satu kali pembayaran pelanggan dan
pendapatan berulang. Pendapatan berulang yang dihasilkan dari pembayaran
berkelanjutan baik untuk memberikan nilai unggul kepada pelanggan maupun
menyediakan mereka dukungan purna jual.

Selain itu pengusaha dapat memikirkan cara mendapatkan sumber pendapatan lain
dengan cara penjualan asset, biaya pemakaian, biaya langganan, sewa, lisensi, jasa
perantara, biaya komisi dan iklan.

 Cara penjualan asset: ini paling umum bagi kita misalnya kita karena kita telah
memproduksi barang ini akan menjadi asset kita yang akan kita jual kepada
konsumen. Misalnya kita membuat cemilan singkong yang merupakan asset
kita yang akan dijual kepada konsumen.
 Biaya penggunaan : pelanggan akan membayar kita karena menggunakan jasa
atau produk kita. Misalnya usaha menggunakan jasa operator telekomunikasi
atau internet akses layanan perusahan provider seperti telkomsel kepada kita.
 Biaya Langganan : kita memberikan bayaran karena pelanggan mendapatkan
akses tertentu selang periode tertentu. Misalnya usaha fitness centre yang
menerapkan biaya keanggotaan kepada membernya, baik membernya
memanfaatkan atau tidak fasilitas yang telah ditawarkan.
 Pinjaman, Sewa atau leasing : berbeda dengan biaya penggunaan ataupun biaya
langganan, aliran pendapatan ini tercipta dari pembayaran oleh pelanggan
dalam segmenet tertentu atas penyerahaan hak ekslusif untuk pemanfaatan asset
yang kita miliki. Misalnya kita memiliki mobil yang kita rental kan kepada
orang, atau rumah yang kita sewakan atau kos-koskan kepada orang. Pelanggan
akhirnya dapat menikmati kendaran (mobil) yang kita miliki karena mereka
menyewakannya.
 Lisensi : ini tercipta karena pelanggan mendapatkan izin untuk menggunakan
hak atas kekayaan intelektual yang telah dilindungi secara hukum dari usaha
kita. Pelanggan membayar kita disebut biaya lisensi.
 Biaya komisi : biasanya aliran pendapatan berbasis komisi bagi usaha ynag
menerapkan bisnis secara keagenan.

13
 Iklan : aliran pendapatan karena menghasilkan pembayaran atas pelanggan atas
penggunaan media komunikasi sebagai tempat untuk mengiklankan atau
mempromosikan produk atau barang jasanya.

Mekanisme penetapan harga yang umumnya dapat diterapkan bagi pelaku UMKM

Penetapan Harga Tetap Penetapan Harga dinamis


Standar harga didasarkan pada Harga berubah bergantung pada
variable-variabel statis kondisi pasar
Daftar Harga : Harga tetap untuk produk Negosiasi (penawaran): Harga
individu atau proposisi nilai lainnya dinegosiasikan antara dua atau lebih mitra
bergantung pada kekuatan dan atau keahian
negosiasi

Kebergantungan fitur produk: Harga Manajemn hasil : harga bergantng pada


pbergantung pada jumlah atau kualitas fitus kesediaan dan waktu pembeliaan(biasanya
proposisi nilai digunakan untuk jenis sumber daya yang
tidak tahan lama seperti kamar hotel atau
pesawat)

Kebergantungan segmen pelanggan : harga Pasar real time :Harga ditentutukan secara
tergantung pada jenis dan karaktersitik dinmis berdasarkan permintaa dan
segmen pelanggan penawaran

Kebergantungan Volume : Harga sebagai Lelang: harga ditentukan dari hasil


fungsi dari jumlah yang dibeli penawaran kompetitif

Pertanyaan kepada Anda?


1. Untuk nilai unggul apa sehingga pelangan benar-benar bersedia membayar?
2. Bagaimana cara pembayaran mereka terhadap Anda?
3. Apa saja sumber-sumber penghasilan Anda dari bisnis selama ini?

6. Sumber daya utama atau key resources


Blok bangunan atau komponen sumber daya utama mengambarkan asset-aset
terpenting yang diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi.

Srtiap bisnis memerlukan sumber daya utama. Sumebr daya utama atau key resources
adalah sember daya yang memungkinkan organisasi menjalankan aktifitas utama yang

14
akan membantu pengusaha menawarkan nilai unggul, menjangkau pasar, membangun
hubungan dengen segmen pasar, dan memperoleh pendapatan.

Sumber daya utama ini dapat berbentuk fisik (teknologi, mesin atau perlatan), finansial,
intelektual, atau manusia.

 Fisik :kategori ini meliputi semua asset fisik, seperti fasilitas pabrikan,
bangunan, kendaraan, mesin, sistem titik penjualan, atau jaringan distribusi.
 Finansial : meliputi ketersediaan uang tunai perusahaa, baik berbentuk modal
sendiri, pinjaman pihak ketiga.
 Intelektual : meliputi merek, pengetahuan yang dilindungi, paten atau hak cipta,
kemitraan atau data base palanggan. Perlu kiranya pengusaha melindungi merek
mereka atau mempatenkan usaha unik untuk melindungi diri dari pesaing.
Merek juga akan membantu pengusaha agar dikenal oleh konsumennya.
 Manusia : orang-orang yang bekerja untuk kita atau bermitra untuk kita. Apakah
mereka akan menjadi tenaga penjualan kita, membantu kita memproduksi
produk / jasa kita yang kita recruit dengan sistem gaji atau kerjasama.

Pertanyaan kepada Anda?


1. Sumber daya utama apa yang Anda di miliki untuk mendukung nilai unggul
dari produk/jasa, saluran distribusi, hubungan pelanggan dan mendukung
sumber pendapatan Anda?

7. Key Activities / Aktifitas utama


Blok bangunan aktivitas kunci menunjukkan hal-hal terpenting yang harus
dilakukan perusahaan agar model bisnisnya dapat terealisasi dengan benar.

Setiap bisnis yang ada memiliki kebutuhan aktiftas utama yang berbeda-beda
bergantung dengan industri dan jenis usaha. Beberapa aspek terkait dengan aktifitas
utama ini adalah : kegiatan yang diperlukan untuk menghasilkan nilai unggul,
menyalurkan nilai unggul kepada pelanggan, kegiatan untuk menjalin hubungan
dengan pelanggan, kegiatan untuk menangani aliran pendapatan.

Aktifitas utama menunjukkan bahwa kegiatan-kegiatan operasional yang harus


dilakukan oleh pemilik usaha dalam mewujudkan suatu produk/jasa yang unggul sesuai
dengan segment pasar yang disasar. Setelah produk itu terwujud langkah selanjutnya
pengusaha tersebut mendeliveri atau menghantarkan kepada pelanggan yang disasar
dengan desain channel yang ditetapkan sebelumnya, kemudian mempertahankan
hubungan dengan pelanggan tersebut agar memperoleh pendapatan sebagaimana yang
telah di tetapkan.

15
Secara garis besar kita mengenal tiga jenis aktifitas utama yang umumnya dilakukan
perusahaan yaitu :

 Aktifitas operasi produksi : terkait dengan aktifitas-aktifitas terkait dengan


perancangan, pembuatan, dan penyerahan produk dalam jumlah besar dan
atau kualitas unggul. Aktifitas yang lebih kompleks lagi meliputi pengadaan
bahan yang diperlukan dari pemasok, pengelolaan dalam proses produksi,
serta menyalurkan produk jadi kepada pelanggan. Umumnya model bisnis
usaha pabrikan yang mendominasi model bisnis ini.
Kita mengenal seperti ini inputi  transformasi/proses  output.
 Operasi Jasa (pelayanan) : bila usaha kita bergerak dibidang jasa maka
aspek kualitas pelayanan yang perlu di pertahankan. Jasa harus bisa
mengatasi masalah yang dihadapi dengan pelanggan. Contoh dalam hal ini
seperti konsultan, rumah sakit, salon, laundry dan sebagainya. Aktifitas
operasi jasa ini meliputi : penyiapan jasa yang dibuthkan, penyampian
kepada pelanggan, pelayanan/pemenuhan harapan dan kebutuhan
pelanggan ketika memanfaatkan pelayanan yang diberikan, pembianaan dan
penjagaan hubungan baik dengan pelanggan.
 Plafform dan jaringan : kegiatan ini umumnya dilakukan oleh perusahaan-
perusahan yang berbasis teknologi dan informasi. Aktifitas-aktifitas utama
pada organisasi bisnis berbasis platform dan network meliputi perancangan,
pembangunan, dan pengembangan hardware dan software termasuk
jaringan internet dan website.

8. Key Partnership atau Mitra Utama


Komponen yang mengambarkan jaringan pemasok dan mitra yang terlibat dalam
bisnis model kita

Kita harus menyadari bahwa usaha kita tidak akan terwujud dengan usaha kita sendiri.
Kita butuh koloborasi dan bermitra dengan perusahaan-perusahaan atau orang-orang
yang akan mendukung usaha kita untuk maju.

Alasan bermitra kita adalah (1) untuk mencapai tujuan optimasi operasional perusahaan
kita. Untuk mencapai efisiensi terkadang kita menyerahkan kepada pihak mitra untuk
menangani salah satu aktifitas bisnis kita. Hal ini biasa dikenal dengan sebutan
outsorcing atau alih daya. Misalnya saja untuk pengemasan produk kita menyerahkan
kepada perusahaan kemasaran, hal ini mungkin atas dasar pertimbangan kulitas yang
mereka hasilkan lebih rapi dan dari biaya juga lebih murah dibanding kita yang
membuat nya.

(2) kemitraan dibangun dengan tujuan mendapatkan sumber daya yang tidak dimiliki.
Keterbatasan kita tidak memiliki semua hal didunia ini, maka membangun kemitraan
terhadap perusahaan yang memiliki sumber daya yang unik suatu hal yang logis.

16
Misalnya saja masalah memulai usaha restoran dengan memutuskan membeli brand
yang sudah terkenal adalah merupakan salah satu bentuk keputusan hal ini.

(3) kemitraan dibangun dengan tujuan mendapatkan pengetahuan secara organisasi.


Setiap usaha yang baru kita mulai apalagi kita belum memiliki banyak pengetahuan dan
pengalaman disuatu bidang industri, keputusan bermitra dengan perusahaan yang telah
lebih dahulu di industri sejenis adalah hal yang bisa mengurangi resiko kita. Kerjasama
dapat dibangun dengan sistem joint operation.

(4) kemitraan untuk tujuan akuisisi pasar, baik untuk mengembangkan ataupun
membuka pasar baru. Hal ini biasanya menjadi pilihan logis bila perusahaan kita akan
membuka pasar atau cabang baru disuatu daerah. Dimana kita membutuhkan
perusahaan mitra didaerah untuk membuka pasar baru, dan berbagi rezeki dan resiko
perusahaan.

Hal terpenting dalam membangun kemitraan adalah mengenal masing-masing motivasi


perusahaan-perusahan mitra dan kita sendiri. Tentu hal-hal yang perlu diperhatikan
disini adalah kontrak perjanjian kerjasama sebelum memulai usaha dan bagaimana
menyelesaikan bila terjadi sengketa.

Dalam kontek membangun bisnis model kanvas ini, hal yang perlu diperhatikan dalam
membangun nilai unggul kita dua komponen hal yang akan mewujudkan yaitu aktifitas
utama (key Resources) dan mitra utama (Key partnership). Perusahaan dapat
memutuskan untuk mengadakan sendiri atau mempercayakan kepada mitra untuk
membuat atau membeli. Apabila kita memutuskan untuk membeli maka kita harus
mencari mitra yang tepat.

Pertanyaan kepada Anda?


1. Siapa-siapa mitra utama untuk mendukung nilai unggul dari produk/jasa,
saluran distribusi, hubungan pelanggan dan mendukung sumber pendapatan
Anda?

9. Cost structure atau struktur biaya


Komponen ini mengambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk
mengoperasikan model bisnis.

Blok bangunan ini menjelaskan biaya-biaya yang muncul ketika mempengoperasikan


model bisnis tertentu. Menciptakan dan memberikan nilai, mempertahankan hubungan
pelanggan, dan menhasilkan pendapatan menyebankan timbulnya biaya.

17
Setiap pengusaha tentu akan berpikir selalu meminimalisi biaya operasional untuk
menghasilkan efisiesn dan menghasilkan margin laba yang tinggi, tetapi hal itu tidak
selamanya tepat untuk bisnis yang didorong atas penciptaan nilai jangka panjang.

Dalam ilmu bisnis modern saat ini dikenal ada dua pendekatan yaitu cost-driven
(terpacu biaya) dan value driven (terpacu nilai).

Bila kita memutuskan untuk terpacu biaya maka perhatian kita untuk meminimalisir
biaya untuk struktur biaya yang lebih ringkas. Strateginya adalah menetapkan segmen
pelanggan yang sensitive harga (low budget), menawarkan nilai unggul yang murah
(sesuai harga), mengurangi SDM dengan otomasi, serta mengalidayahkan non aktifitas
inti kepada mitra-mitra yang terpercaya.

Terpacu Nilai memungkinkan bagi pengusaha untuk tidak melakukan efisiensi sebagai
hal utama, tetapi berfokus dalam memberikan pelayanan premium. Strateginya adalah
menetapkan sasaran pada pelanggan yang tidak sensitive harga, nilai unggul yang
ditawarkan memiliki kualitas diatas rata-rata, memberikan pelayanan khusus dan
personalize.

Para pelaku usaha harus memutuskan dengan tepat untuk kedua hal tersebut, bisa saja
dijalankan untukkeduanya tapi hal itu memerlukan perencanaan yang baik.

Struktur biaya yang berlaku pada umumny dalam suatu sistem akuntansi adalah biaya
tetap dan biaya variable. Pemahaman yang benar terhadap kedua biaya tersebut mutlak
harus diperhatikan bagi pelaku usaha. Hal ini akan membantu dalam menyusukan
pelaporan keuangan (nerasa, laporan rugi/laba dan arus kas) bagi pelaku usaha. Tentu
pemahaman dasar tetang akuntansi perlu untuk diketahui bagi pelaku usaha.

Pertanyaan kepada Anda?


1. Biaya-biaya terpenting apa saja dalam model bisnis kita?
2. Sumber daya utama apa yang paling mahal?
3. Aktifitas-aktifitas kunci apa yang paling mahal?

Kesembilan blok bisnis ini kita sebut dengan kanvas bisnis model atau business model
canvas. Sekilas alat ini seperti kanvas pelukis. Anda diminta untuk mengambarkan
model bisnis perusahaan Anda diatas selembas kanvas atau karton yang telah
disediakan. Anda menggunakan alat-alat seperti post it, spidol, pengaris dan lain-
lainnya untuk mempermudah orang lain memahami bisnis model Anda.

Buatlah bisnis model kanvas anda seperti dibawah ini. Selamat mengerjakan.

18
REFERENSI

1. Business Model Generation Alexander Osterwalder,


Gramedia Pusataka, 2014
2. Business model Canvas, Tim PPM, Jakarta 2014
3. Marketing Management, Kotler & Keler 2014
4. www.businessmodelgeneration.com official site
19
20
ANDI NUR BAUMASSEPE Adalah Seorang Konsultan Bisnis,
Business Coach dan Dosen serta Peneliti yang lahir di Kota Makassar
tahun 1978.

Sebagai seorang konsultan bisnis yang mengkhusus kan diri pada


UMKM (Usaha Mikro dan Kecil Menengah) sejak tahun 2014. Dia juga
adalah Dosen tetap pada Universitas Hasanuddin di Kota Makassar
sejak tahun 2009 sampai sekarang dengan bidang keilmuan Pemasaran
dan Penjualan, Kewirausahaan dan Inovasi, Manajemen Strategi dan
Business Model.

Menyelesaikan pendidikan doktor (S3) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas


Hasanuddin pada tahun 2013 untuk bidang ilmu manajemen, sedangkan S-2 pada Magister of
Management pada Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun 2002-2004 untuk konsentrasi
E-Business. dan Sarjana Muda (S1) pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta
tahun 2002.

Aktif berogranisasi sejak kuliah, saat ini menjadi pengurus Indonesia Marketing Association
(IMA) Chapter Sulsel sejak tahun 2007, kini menjadi Vice President of Small Medium
Enterprise (SME) IMA chapter Makassar untuk periode 2015-2019 dan Executive Vice
President 20012-2015. Selain itu terlibat aktif pada organisasi pelayanan kemanusiaan di
Rotary International khususnya distirct 3420 Indonesia dan menjadi president club of Angging
Mammiri 2016-2017 dan 2019-2020. Menjadi member pada ICSB (International Council of
Small Business) chapter Indonesia sejak 2017 sampai sekarang.

Latar belakang professional yang luas dibidang manajemen dan pemasaran telah dijalani sejak
tahun 2000 bermula di Kota Yogyakarta kemudian memutuskan berkarir di Jakarta sampai
tahun 2006 dengan bergabung di bidang asuransi, property, perbankan, network marketing dan
online marketing. Pernah bergabung di perusahaan PT.Agrakom (detik.com) pada kanal
detik.kampus. ERA Master (Property Agen) tahun 2003-2005, dan HSBC (The Hongkong and
Shanghai Banking Corporation Limited) Jakarta (cabang Ratu Plaza ditahun 2005-2006).

Pada tahun 2016- 2018 membuat acara talkshow bisnis dan UKM dengan nama START UP
Ta pada Fajar TV dan Fajar FM 89.03 setiap minggu sebagai host acara. Aktif menjadi Penulis
tentang Bisnis dan Manajemen pada Kolom Opini Harian Fajar, Harian Ujung Pandang Ekpress
dan Majalah Nasional Marketeers.

Pembicara publik dan fasilitator Bisnis-Manejemen (Business Model Canvas) pada dinas
koperasi dan UMKM kota Makasar, Dinas Pemuda dan Olahraga, dan Dinas Komunikasi dan
Informasi di Kota Makassar, PLUT KUMKM Kalimantan Utara, Dinas Perdagangan
Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan dan Barat.

Dibidang pengembangan Kewirausahaan dan UMKM pernah menjabat sebagai Kepala Divisi
Inkubator Bisnis pada Unit Pengembangan Kewirausahaan Bisnis (UPKB) Universitas
Hasanuddin 2016-2018. Saat ini sebagai Kepala divisi Pelatihan dan Inkubasi pada Centre Of
Microfinance BRI-Unhas tahun 2018 sampai sekarang. Staff ahli inkubator bisnis IBTIE
Binaan Dinas Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan yang bertujuan mengembangan Start up
di Kota Makassar.

21
Dia menjabat sebagai Dewan TSLP (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan) atau
dikenal dengan Dewan CSR Pemerintah Kota Makassar periode 2019-2020. Dan Staf ahli
Bappeda Kota Makassar bidang Ekonomi dan Sumber daya.

Sebagai peneliti pada LP2M (Lembaga Peneliti dan Pengabdian Masyarakat Universitas
Hasanuddin dalam kajian UMKM, Kewirausahaan, dan Pemasaran baik yang sifatnya skala
lokal dan nasional.

Dapat di hubungi di +62 8114103334, baumassepe@fe.unhas.ac.id

22

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai