Air merupakan kebutuhan baku bagi makhluk hidup termasuk manusia, sehingga
kualitas air bersih harus dijaga untuk melindungi ketersediaan jumlah air baku. Dengan
adanya pengelolaan air limbah domestik, diharapkan dapat melindungi sumber-sumber
air baku dari pencemaran pembuangan air limbah domestik hasil aktivitas rumah
tangga.
Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energy, atau
komponen yang ada atau yang harus ada dan unsur pencemar yang berada di dalam air.
Perbedaannya dengan kriteria mutu adalah kriteria mutu air merupakan acuan yang
berlaku umum bagi setiap peruntukan, sementara baku mutu air berlaku khusus pada
sumber air tertentu, melekat pada kelas air yang telah ditetapkan untuk sumber air
tersebut.
Menetapkan baku mutu air, pemerintah merujuk kriteria mutu air dalam PP No.82
Tahun 2001. Ada beberapa karakteristik air yang menentukan cara pengolahan yang
tepat, serta tidak mencemari lingkungan hidup. Secara garis besar dapat digolongken
sebangai berikut:
1. Karakteristik fisik
Air limbah terdiri dari 99,9% air sedangkan kandungan bahan padatnya
mencapai 0,1% dalam bentuk suspensi padat yang volumenya bervariasi antara
100-500 mg/L disebut kuat.
Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram seperti larutan
sabun, bekas cucian beras dan sayuran, dan sebagainya.
2. Karakteristik kimiawi
Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang
berasal dari air bersih serta bermacam- macam zat-zat organic berasal dari
penguraian tinja, urine, dan sampah-sampah lainnya. Oleh sebab itu, pada
umumnya bersifat basa pada waktu masih baru, dan cenderung ke asam apabila
sudah mulai membusuk.subtansi organic dalam air buangan terdiri dari 2
golongan yakni:
a. Gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya: urea, protein, atau asam
amino.
b. Gabungan yang tidak mengandung nitrogen, misalnya: lemak, sabun, atau
karbohidrat.
3. Karakteristik bakteriologis
Bakteri dalam air limbah berfungsi untuk menyeimbangkan DO dan BOD.
Sedangkan bakteri pathogen banyak terdapat dari hasil buangan dari
perternakan, rumah sakit, laboratorium, sanitorium, buangan rumah tangga
khususnya dari kamar mandi/wc. Kandungan pantogen serta organism golongan
E.coli terdapat juga dalam air limbah tergantung dari mana sumbernya, nemun
keduanya tidak berperan dalam proses pengolahan air limbah. Limbah industry
tidak banyak mengandung bakteri kecuali dari bahan produksinya yang
berhubungan dengan potensi adanya bakteri diantaranya industry
makanan/minuman, pengalengan ikan dan daging, abbiator.
Beberapa mikroorganisme dalam air limbah, antara lain:
1. Kelompok protista: virus, bakteri, jamur, protozoa
2. Kelompok tanaman dan bintang: alga, dan cacing
Jika kelas sungai telah ditetapkan tanpa menetapkan baku mutunya, maka kriteria
mutu otomatis berlaku sebagai baku mutu air. Jika kelas sungai belum ditetapkan, maka
baku mutu air mengacu pada kriteria mutu kelas 2.
Adapun beberapa parameter yang paling umum ditemui sebagai acuan baku mutu air
adalah sebagai berikut:
Kelas air adalah penentuan fungsi air. Kelas air dibagi dalam 4 kelas, dengan setiap kelas
menandakan kelayakan untuk dimanfaatkan bagi kegunaan tertentu. Kelas air yang ada
dalam PP No. 82 Tahun 2001 adalah:
Kelas Peruntukan
Kelas 1 Air baku air minum
Kelas 2 Prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, perternakan,
air untuk mengairi petanian
Kelas 3 Pembudidayaan ikan air tawar, perternakan, air untuk mengairi pertanian
Kelas 4 Mengairi pertanaman
Kelas air yang berbeda mensyaratkan kualitas air yang berbeda-beda, yang ditentukan
sebagai kriteria mutu air. Kriteria mutu air adalah tolak ukur kualitas air untuk setiap kelas
air, yang merinci batasan kadar pencemaran bagi setiap peruntukan. Terdapat 5 kelompok
tolak ukur atau parameter dalam kriteria mutu air. Kriteria mutu bagi setiap kelas air sebagai
mana diatur dalam Lampiran I PP No.82 Tahun 2001. Rekapitulasi kategori pencemar dan
jumlah parameter yang diatur setiap kelasnya adalah sbb:
Dengan ditetapkannya baku mutu air pada sumber air dam memperhatikan kondisi airnya,
akan dapat ditentukan berapa beben zat pencemar yang dapat ditenggang adanya oleh air
penerima sehingga air dapat tetap berfunggsi sesuai untuk peruntukannya. Beben
pencemaran ini merupakan daya tampung beban pencemaran bagi air penerima yang telah
ditetapkan peruntukaannya.
B. Tujuan Pengamatan
1. Untuk mengetahui dampak dari air limbah domestik
2. Untuk mengetahui mengetahui hubungan prilaku masyarakat dengan dampak
pencemaran air limbah domestic.
BAB II
A. Pelaksanaan Pengamatan
d. Dampak negative yang di timbulkan dari air limbah domestic di Desa singgamanik
belum di temukan adanya dampak dari air limbah domestic tersebut.
Tetapi apabila diteliti air limbah domestik atau pembuangan limbah rumah tangga
memiliki dampak bagi kesehatan, air limbah yang berasal dari toilet menganding
bakteri E. coli yang dapat menyebabkan penyakit perut seperti typhus, diare, kolera.
Bila tidak diolah secara memadai, limbah toilet bisa menyebar ke dalam sumur ( apa
lagi bila jarak antara sumur dengan septic tank tidak sesuai baku mutu).
B. Manfaat Pengamatan
1. Pengamatan dapat menambah wawasan dan teoritis keilmuan penulis tentang air
limbah domestic.
2. Pengamatan ini dapat menjadi bahan kajian penelitian lebih lanjut bagi mahasiswa
dalam mengkaji air limbah domestic.
BAB III
Kesimpulan
Air buangan/ air limbah adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia. Baik dari rumah
tangga, maupun kegiatan lain seperti perhotelan, industry, asrama, dll.
Sumber air limbah domestic yaitu air limbah rumah tangga. Karakteristik limbah ada 3 yaitu:
karakter fisik, karakter kimia, karakter biologi.
Parameter perameter yang digunakan dalam air limbah yaitu: BOD, COD, DO,
hardness,seanleable solid, total suspended solid, mixed liquor suspended solid, mixed liquor
volatile suspended solid.
Dampak pengolahan air limbah antara lain gangguan kesehatan, penurunan kualitas
lingkungan, gangguan terhadap keindahan, gangguan terhadap kerusakan benda.