2 Tugas 02 Ojt 1 Pia Supriatna1
2 Tugas 02 Ojt 1 Pia Supriatna1
Peserta membaca dan mempelajari bahan bacaan yang menjadi satu rangkaian dalam bahan pembelajaran Diklat Calon Kepala
Sekolah agar dapat mendalami materi-materi yang berkaitan dengan Pembentukan Karakter, Manajerial Sekolah, Kepemimpinan
Pembelajaran Melalui Coaching dalam Supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan, Pengembangan Kewirausahaan, dan Rencana
Tindak Lanjut Kepemimpinan (RTL).
Peserta dapat mengunduh format Instrumen Refleksi Pendalaman Bahan Pembelajaran dari LMS seperti tampak dalam tabel di bawah
ini:
2. Filosofi Pendidikan Ki Hajar Filosofi beliau yang menjadi landasan rakyat Indonesia Pendidikan tuntutan di dalam hidup
Dewantara dan Profil Pelajar dalam mengembangkan pendidikan, khususnya tumbuhnya anakanak, adapun
Pancasila kalimat filosofis: ING NGARSO SUNTOLODO, ING maksudnya, pendidikan yaitu
MADYO MANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI menuntun segala kekuatan kodrat
(Di depan memberi teladan, di tengah memberi yang ada pada anak-anak itu, agar
bimbingan, di belakang memberi dorongan). mereka sebagai manusia dan
Menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan yaitu tuntutan sebagai anggota masyarakat
di dalam hidup tumbuhnya anakanak, adapun dapatlah mencapai keselamatan
maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala dan kebahagiaan setinggi-
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar tingginya.
mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya.
Pendidikan meliputi lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan organisasi pemuda, yang ia
sebut dengan Tri Pusat Pendidikan.
3. Menggerakkan komunitas Community of Practice ini adalah sebuah komunitas Profil Pelajar Pancasila sangat
Belajar di Lingkungan yang berisikan sekelompok orang yang memiliki penting peranannya karena
Sekolah, organisasi profesi, profesi sama berbagi pengetahuan tentang topik membantu pengembang kurikulum
dan lingkungan yang lain tertentu yang spesifik dengan tujuan meningkatnya untuk menentukan arah kurikulum
(Community of Practice) ilmu pengetahuan, membangun relasi serta membuat nasional serta untuk melihat
keputusan kebijakan dari waktu ke waktu. keseluruhan komponen termasuk
Sebuah pembelajaran kolaboratif sosial untuk mata pelajaran, kegiatan ko-
pemecahan masalah, berbagi informasi, membentuk kurikuler, ekstrakurikuler, dan
praktek, memacu inovasi, dan memfasilitasi asesmen sebagai satu kesatuan
pembelajaran melalui proses partisipasi. yang mengarah pada tujuan yang
Tujuan dari Community of Practice ini adalah sama, yaitu tercapainya Profil
menyediakan cara bagi para praktisi untuk berbagi Pelajar Pancasila.
ilmu, tips, saran dan pengalaman-pengalaman terbaik.
Bertanya ke rekan sejawat atau seprofesi serta
mendukung satu sama lainnya.
4. Inquiry Apresiatif CKS berlatih menerapkan kepemimpinan dengan Mengetahui hubungan penugasan
pendekatan Inkuiri Apresiatif secara berkelompok dinamika kelompok dengan konten
dengan peserta diklat yang lain. materi, konsep community of
practice bagi kepala
sekolah.kegiatan mgmp, kkg,
seminar-seminar pelatihan-
pelatihan dan lainnya adalah
bentuk yang dapat dijadikan
alternatif untuk meningkatkan
professional.
5. Membangun Kebiasaan Self Regulated Learning (SRL) adalah kemampuan Mengetahui hubungan dinamika
Refleksi Secara Mandiri (Self seseorang dalam mengarahkan dirinya sendiri kelompok dengan konten, konsep
Regulated Learning) menghadapi situasi akademik (Zimmerman, 1998). belajar mandiri (self regulated
Menurut Febrianela (2001), self-regulated learning learning/srl), aspek-aspek belajar
adalah kemampuan seseorang untuk mengelola mandiri (self regulated learning/srl),
secara efektif pengalaman belajarnya sendiri dalam strategi belajar mandiri (self
berbagai cara sehingga mencapai belajar yang regulated learning/srl),
optimal. implementasi self regulated
Menurut Baumert (2002), self-regulated learning learning terhadap beban kerja
adalah bentuk belajar individual dengan bergantung kepala sekolah, serta strategi
pada motivasi belajar mereka, secara otonomi inovasi dalam pengembangan
mengembangkan pengukuran (kognisi, metakognisi, kompetensi guru dan murid.
dan perilaku), dan memonitor kemajuan belajarnya.
6. Mengembangkan Mengetahui dan memahami
kematangan diri (Self Kematangan diri (self maturity) merupakan tentang pengembangan
Maturity) secara holistic kemampuan individu dalam mengaktualisasikan kematangan diri (self maturity).
spiritual, moral, emosi, dan dirinya yang ditandai dengan pribadi yang selalu
intelektual. berjuang demi mencapai masa depaan dan cita-cita.
Individu dikatakan matang apabila dalam
perkembangannya individu tersebut mencapai suatu
pertumbuhan dan perkembangan yang menunjukkan
pribadi yang matang.
2 Manajerial MANAJERIAL SEKOLAH A. MEMIMPIN UPAYA MEWUJUDKAN VISI Pengelolaan manajerial mencakup
Sekolah A. MEMIMPIN UPAYA SEKOLAH MENJADI BUDAYA BELAJAR YANG 8 standar SNP dengan terperinci
MEWUJUDKAN VISI SEKOLAH BERPIHAK PADA MURID menjelaskan semua tugas kepala
MENJADI BUDAYA BELAJAR sekolah yang harus dikelola
YANG BERPIHAK PADA Fenomena budaya belajar yang berpihak pada murid sebagai manajer sekolah dengan
MURID memiliki indikator seperti sistem pembelajaran lebih mengacu ke 8 Standar Nasional
baik, waktu belajar lebih panjang dan memiliki Pendidikan (SNP).
lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran.
Kepala sekolah dan warga sekolah dalam Kepala sekolah harus lebih
merumuskan dan menetapkan visi sekolah mengetahui, memahami dan
memperhatian ketentuan perumusan visi dan misi menerapkan manajerial sekolah
yang baik. Untuk mewujudkan visi, sekolah secara menyeluruh dengan
menciptakan budaya belajar yang berpihak pada mengacu pada 8 standar SNP,
peserta ddidik. seorang Kepala sekolah melakukan sehingga manajerial sekolah dapat
tindakan-tindakan yang berkenaan dengan visi sekolah direncanakan, disusun dan
seperti melibatkan warga sekolah dalam penetapan dilaksanakan sesuai kriteria dan
visi dan program yang mendukung, rambu-rambu yang telah
mengomunikasikan visi dengan berbagai cara yang ditetapkan.
efektif menjangkau warga sekolah, menghimpun
dukungan dari segenap warga sekolah dan komunitas
dalam mewujudkan visi sekolah, dan mendorong
warga sekolah untuk mencoba pendekatan-
pendekatan baru secara interaktif dan reflektif yang
mewujudkan visi sekolah.
Ada beberapa faktor untuk memcapai visi tersebut
yaitu:
a. kepemimpinan kepala sekolah yang profesional
b. guru-guru yang tangguh dan profesional 2
Manajerial Sekolah
c. memiliki tujuan pencapaian filosofis yang jelas
d. lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran
e. jaringan organisasi yang baik
f. kurikulum yang jelas
g. evaluasi belajar yang baik
h. partisipasi orang tua murid yang aktif dalam
kegiatan sekol
1. Penyusunan RKS Pada penyusunan RKS, agar
1. Penyusunan Program Sekolah (RKS) tujuan dan fungsinya tercapai
secara maksimal harus berpijak
a. Pengertian Rencana Kerja Sekolah dari hasil analisis Rapor Mutu
Pentingnya fungsi perencanaan dalam pengelolaan Sekolah, namun terkadang terjadi
sekolah dapat dilihat dalam Peraturan Menteri miss comukasi karena terjadi
Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang kesalahan atau kurang teliti saat
Standar Pengelolaan. Setiap sekolah pada semua input form PMP.
jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA, SMK), bahwa
sekolah harus membuat, sebagai berikut: Berdasrkan hasil kajian modul
1) Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) yang kompetensi Manajerial, dan
menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kemudian dibandingkan dengan
kurun waktu 4 tahun yang berkaitan dengan mutu analisis aplikasi online ARKAS,
lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan materi ini sangat sesuai jika
komponen yang mendukung peningkatan mutu diterapkan langsung di sekolah.
lulusan.
4 Pengembangan 1. Pengembangan Komunitas Pendekatan PKBA menekankan dan mendorong Menjadi kepala sekolah adalah
Kewirausahaan Berbasis Aset (PKBA) komunitas untuk dapat memberdayakan aset yang sebuah amanah untuk menjalankan
dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset- tiga tujuan tertinggi
aset tersebut agar menjadi lebih berdaya guna. Kedua mengembangkan sekolah (ultimate
peran yang penting ini menurut Kretzman (2010) concern) yaitu :
adalah jalan untuk menciptakan warga yang produktif. 1. menjalankan kebijakan
2. Ekosistem sekolah pemerintah dalam bidang
Sekolah adalah sebuah komunitas manusia yang pendidikan di sekolah. (Daoed
berkumpul bersama untuk saling belajar. Belajar Joesoef, 2018).
adalah proses menguasai pengetahuan dan 2. mengelola sekolah agar tumbuh
keterampilan baru. Relasi di antara peserta didik, berkembang harmonis bersama
sekolah dan belajar diikat dalam sebuah ekosistem. dengan kehidupan politik,
Maka keseimbangan pendidikan di sekolah mengakui ekonomi, sosial dan budaya
adanya saling ketergantungan yang sangat penting masyarakat di sekitarnya.
diantara semua aspek pengembangan dalam setiap (Daoed Joesoef, 2014).
diri peserta didik dan lingkungan sekolah secara 3. dalam buku kerja kepala
keseluruhan (Ken Robinson, 2015). Jadi kita bisa sekolah, menjaga dan
menyimpulkan bahwa kualitas pembelajaran di membudayakan nilai-nilai
sekolah ditentukan oleh interrelasi antara kepala karakter dan moral agar bisa
sekolah, guru dan siswa. hidup tumbuh dan berkembang
di dalam dunia pendidikan,
3. Aset – aset dalam sebuah komunitas yakni di lingkungan sekolah
Menurut Green dan Haines (2002) dalam Asset diantara guru, siswa, orang tua,
building and community development, masyarakat dan lingkungan
ada 7 aset utama atau di dalam buku ini disebut menjadi aspek penting dalam
sebagai modal utama, yaitu: pengelolaan sekolah.
1. Modal Manusia (Kemdikbud, 2017).
2. Modal Sosial
3. Modal Fisik
4. Modal Lingkungan Alam
5. Modal Finansial
6. Modal Politik
7. Modal Agama dan Budaya
2. Gagasan Inovasi
Pengembangan Sekolah Kemampuan, kekuatan, kesanggupan, dan/atau daya
kepemimpinan yang dimiliki oleh kepala sekolah yang
memungkinkan kepala sekolah mempengaruhi,
menggerakkan, memberdayakan dan
mengembangkan sumber daya yang dimiliki sekolah
adalah potensi kepemimpinan kepala sekolah. Kepala
sekolah harus menjadi learning model agen perubahan
di sekolah yang efektif (Agent of Change). (Michael
Fullan, 2014).
Inovatif adalah karakteristik yang dimiliki seorang
pemimpin yang memiliki kemampuan berpikir kreatif,
mengembangkan ide-ide baru yang bermanfaat di
setiap kesempatan, memanfaatkan sumber daya yang
tersedia, dan mampu memecahkan masalah (Mattare;
Chen; Okudan &Rzasa; Gupta, MacMillan & Surie
dalam Bagheri, A. & Pihie, Z.A.L., 2009).
Pemimpin yang inovatif melekat kemampuan
kreatifnya. Ia selalu menciptakan ide atau gagasan,
dan atau produk yang bercirikan novelty (baru),
original (orisinal), useable (bermanfaat), dan high
product (produk berkualitas tinggi)
Cara berpikir dan bertindak kepala sekolah/madrasah
yang inovatif, antara lain: (1) berani ke luar dari
kawasan nyaman (comfort zone); (2) tidak berpikir
secara konvesional; (3) bertindak lebih cepat
dibanding orang lain;
(4) mendengarkan ide stakeholders
sekolah/madrasah; (5) bertanya kepada warga
sekolah/madrasah dan stakeholders apa yang perlu
diubah di sekolah/madrasah ini secara berkala; (6)
memotivasi diri dan orang lain untuk cepat bergerak
dengan selamat; (7) berharap untuk menang dan
memiliki kesehatan dan kekuatan; dan
(8) “rekreasi” secukupnya untuk mendapatkan ide-ide
baru (Anonim 3, 2005).
Rambu-Rambu On The Job On The Job Training 1 adalah tahap pertama diklat
Training yang dilaksanakan 20 JP @45 menit.
Peserta melaksanakan aktivitas mendalami materi
pembentukan karakter, kepemimpinan managerial,
pengembangan kewirausahaan dan supervise,
melakukan identifikasi permasalahan pembelajaran
dan melakukan analisis kebutuhan Pengembangan
Keprofesian (AKPK)
B. Rambu-rambu :
1. Menyusun Aspek untuk SN
2. Memasukan Aspek ke Matriks
3. Menyusun kondisi ideal semua aspek berdasarkan
regulasi yang berlaku.
4. Menentukan semua aspek berdasarkan bukti nyata
di sekolah
Peningkatan Kompetensi A. Peningkatan Kompetensi
tujuannya untuk meningatkan kompetensi
berdasarkan kebutuhan individu dengan belajar
dari kepsek (mentor 2)
B. Rambu.-Rambu :
Memilih salah satu dimensi kompetensi yang paling
rendah hasil AKPK.